NovelToon NovelToon

Sahabat Somplak Mencari Jodoh

Lima Sahabat

"Nairaa bangun!!!" Teriak wanita paruh baya mengetuk kamar anak gadisnya.

"Aduh mama berisik banget sih" umpat Naira lalu membuka pintunya.

Ceklek.

"Naira mau sampai kapan kamu begini, ini tuh udah jam tujuh, kamu ini mau sekolah!" Protes mama Indri.

"Iya mah, nanti Naira juga berubah kok" ucap Naira memayunkan bibirnya.

"Astaga lama-lama kepala mama pusing bangunin kamu tiap pagi. Lihat adik kamu saja mudah dibagunin, sedangkan kamu?" Omel mama Indri.

Ya memang kebiasaan anak gadisnya satu ini ialah, susah dibagunin setiap pagi. Sampai membuat mama Indri ngomel-ngomel.

Naira menutup pintunya dan bergegas kekamar mandi, karena hari sudah menunjukkan pukul 06:20.

Setelah rapi dengan pakaiannya, Naira pun turun. Semua anggota keluarga telah berkumpul untuk sarapan pagi bersama.

"Lama banget kak!" Gerutu Satria, anak bungsu mama Indri.

"Alah Naira emang gitu tiap hari" timpal Vino, anak sulung mama Indri.

"Sudah sudah, kenapa bertengkar, ayo cepat sarapan" lerai papa Nevan.

"Papa emang selalu negrtiin aku" puji Naira tersenyum senang. Karena setiap mama dan adiknya mengomelinya, papa Nevan lah yang selalu membelanya.

"Ck..." Decak papa Nevan.

************************

"Nah nih anak baru nyampe" ucap Lucy.

"Maaf, tadi ada kendala sedikit" elak Naira.

"Kendala apaan, pasti telat bangun lagi kan Lo" ucap Rayna.

"Hehehe itu juga benar" jawab Naira menyengir kuda.

"Ckckck selalu saja begitu" timpal Salsa menggelengkan kepalanya.

"Itu juga karena elo ogeb" ucap Naira menoyor kepala Salsa.

"Lah Napa gue?" Jawab Salsa tak terima.

"Semalem elo yang telponin gue ampe tengah malem" protes Naira memberenggut kesal.

"Udah deh, gue males denger drama kalian" sahut Dea.

Ya memang setiap hari ada saja pasti drama antara kelima sahabat ini.

Kring..... (Anggap aja suara bel ya)

"Tuh udah bel, yuk ke lapangan!" Ajak Rayna.

"Huhh males banget gue dijemurin Mulu" kesal Naira.

Hari ini adalah hari Senin, jadi mereka akan mengikuti upacara, yang akan menghabiskan waktu sekitar sejam atau bisa jadi lebih.

"Ssstttt Dea..." Bisik Naira pada Dea, yang ada disampingnya.

"Paan?" Tanya Dea.

"Ausss" keluh Naira.

"Ah elah elo, ini belum sampai sepuluh menit udah haus aja, tenggerokan Lo terbuat dari apa sih" kesal Dea. memang setiap upacara ada ada saja keluhan Naira.

"Sialan! Tenggerokan gue ciptaan tuhan ya, jadi gak usah ngomel-ngomel kalau gak bisa buatnya" protes Naira.

"Serah...." Ucap Dea.

"Duhh gue punya sahabat satu, emang gak ada perikemanusiaan banget sumpah!" Kesal Naira karena Dea tak bisa menolongnya.

Setelah selesai upacara, kelima sahabat ini langsung masuk ke kelasnya.

"Lucy Lo punya minum gak?" Tanya Naira pada Lucy

"Nih" ucap Lucy memberikan botol minum. Dan Naira langsung meneguknya sampai habis.

"Gilaaa Lo minum ampe segitunya!" Celutuk Salsa.

"Emang kenapa? Orang gue haus kok" bela Naira.

"Lo kaya orang gak minum setahun Nai" sahut Dea.

"Sialan Lo ngatain gue" kesal Naira melengos.

"Astaga mimpi apa sih gue dapet sahabat kaya kalian" ucap Rayna memijit pelipisnya.

"Selamat pagi anak anak" sapa Bu Reni memasuki kelas.

"Pagi Bu" jawab semua siswa.

"Hari ini kumpulan tugas kalian!" Ucap Bu Reni.

"OMG gue lupa!" Ucap Naira menepuk jidatnya.

"Napa Lo" tanya Lucy.

"Gue lupa kerjain PR, gimana nih" jawab Naira bingung sendiri.

"Lo sih, awas dihukum!" Ucap Lucy.

"Isshh Lo gak ada akhlak banget, sahabat lagi susah bukannya ditolong, malah ditakutin, nyebelin!" Kesal Naira melengos.

"Naira mana tugas kamu?" Ucap Bu Reni mendekati meja Naira.

"Hehehe lupa Bu" ucap Naira menyengir kuda.

"Astaga, kamu ini udah berapa kali gak kerjain tugas dari ibu!" Omel Bu Rani.

"Maaf Bu, namanya juga lupa" ucap Naira santai.

"Lupa lupa apaan, itu tuh udah KEBIASAAN!" kesal Bu Reni.

"Terus aku harus ngapain Bu?" Tanya Naira.

"Berdiri didepan kelas sampe jam pelajaran selesai" suruh Bu Reni.

"Iya Bu" ucap Naira berlalu keluar kelas.

"Haiss anak itu. Cantik cantik tapi pemales" ucap Bu Reni menggelengkan kepalanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hay Hay guys, novel baru nih. Ini adalah keseruan lima sahabat, semoga suka🥳🥳🥳

Follow ig author: @storysindi_ @sindiwulandari59

Gara gara Duyung

"Duhh nasib apes banget hari ini" gerutu Naira berdiri didepan kelas.

"Semoga Bu Reni gak lama" lanjut Naira, lalu pergi ke kantin untuk membeli minum.

"Eh Naira gak masuk?" Tanya bu Leni.

"Biasa Bu" jawab Naira enteng.

"Kamu ini" ucap Bu Leni menggelengkan kepalanya. Ia sudah hafal kelakukan Naira kalau keluyuran dikantin, sedangkan yang lain mengikuti pelajaran.

"Bu es jeruk satu" pesan Naira.

"Iya, bentar ya" ucap Bu Leni membuatkan pesanan Naira.

*************************

"Lucy gue nebeng Lo ya?" Ucap Naira.

"Hmm iya, gimana tadi hukumannya?" Tanya Lucy. Saat ini mereka dalam perjalanan pulang, mereka pulang bersama.

"Ya begitulah..." Jawab Naira mengedikkan bahu.

"Eh ntar balik ini, ke danau yuk" ajak Salsa.

"Kesambet apaan Lo mau ke danau?" Tanya Dea.

"Ya gapapa, pengen aja. Habisnya gue semalem nonton duyung gitu lho" ucap Salsa.

"Astaga Lo udah gede juga masih nonton duyung" celutuk Naira.

"Emang kenapa? Gak boleh?" Tanya Salsa.

"Gue tuh pengen main didanau, waktu gue nonton itu, mereka berenang didanau. Duhh seru banget" lanjut Salsa girang.

"Haiss..." Decak Rayna.

*************************

Sesuai keinginan Salsa, sepulang sekolah mereka pergi ke danau.

"Hmm enak banget udara disini" ucap Salsa menghirup dalam udara disana.

"Eh foto yuk!" Ajak Rayna.

"Yuk!" Seru Naira.

Ckrek.

Ckrek.

Ckrek.

Mereka berfoto dengan berbagai macam gaya, dan mengaploadnya di sosmed.

"Disini ada ikan gak sih?" Ucap Lucy menuju pinggir danau.

"Gak ada kali" jawab Naira juga ikut kepinggir danau.

"Sotoy Lo!" Sahut Dea.

"Lah emang gak ada kok, lihat" ucap Naira menunjuk air danau.

"Pantesan aja gak ada, nih danau dangkal" ujar Rayna.

"Ntar ya gue beli minum disana" ucap Dea yang diangguki mereka.

"Kok gue jadi kepengen pipis ya??" Ucap Naira.

"Ah elah Lo mau pipis dimana?" Ucap Lucy.

"Gue juga gak tau" jawab Naira mengedikkan bahu.

"Dorrrr!!" Teriak Dea mengangetkan mereka.

"Aaaaaaaaa" teriak Naira dan Lucy bersamaan.

Byurrrr.

"Nairaaa, lucyyy!!" Teriak Rayna, Dea dan Salsa secara bersamaan.

"Tolongin kita!!!!" Teriak Naira.

"Cepetan gue takut!!" Pekik Lucy.

"Iye iye bentar" ucap Dea kalang kabut.

"Tolonggggg, tolonggggg" teriak Rayna sekencangnya.

"Eh Lo denger ada yang minta tolong gak sih?" Tanya seorang pria yang tak jauh dari sana.

"Iya, yuk kita samperin, suaranya dari sana" ucap pria satunya lagi dan mereka menghampiri asal suara.

"Kalian kenapa?" Tanya pria itu mendekati Rayna dan Dea.

"Kak tolongin temen kita" ucap Dea.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Mereka kecebur didanau kak, buruan ayo!" Suruh Rayna.

Byurrrr.

Kedua pria itupun menyebur kedanau dan menolong Naira dan Lucy.

"Kalian kenapa kok bisa kecebur" tanya pria itu saat telah berhasil membawa Naira dan Lucy kedaratan.

"Tuhh temen gue pada gak ada akhlak" jawab Naira menunjuk Dea dengan dagunya.

"Astaga kalian, danau ini bukan tempat main main, gimana kalau gak ada yang nolongin tadi?" Ucap pria itu mengomel.

"Ampun dah, nih orang kaya emak emak" kesal Lucy dalam hatinya.

"Yasudah kita pergi dulu" ucapnya.

"Eits Kakak mau kemana?" Tanya Salsa

"Ada apa?" Tanyanya.

"Kenalan dulu dong" ucap Salsa dengan PD nya.

"Gue Salsabila Alya Putri kakak siapa?" Ucap Salsa mengulurkan tangannya

"Gue Miko" ucap Miko membalas uluran tangan Salsa

"Dan gue Leon" ucap Leon juga melakukan hal yang sama.

"Gue Dea kak"

"Gue Naira"

"Dan gue Rayna"

Ucap ketiga gadis cantik itu memperkenalkan diri.

"Senang bertemu dengan kalian, kami permisi dulu" ucap Miko lalu pamit undur diri.

"Ganteng ya" ucap Salsa menatap punggung kedua pria itu.

"Dih modus Lo!" Sahut Rayna.

"Kalian gapapa?" Tanya Dea.

"Baru nanyain?" Kesal Lucy.

"Untung nih danau dangkal, kalau enggak udah is dead gue" ucap Naira merenggut kesal.

"Iya iya maaf, gue gak sengaja" ucap Dea menggaruk tengkuknya.

"Makanya lain kali hati hati" ucap Salsa pada Naira dan Lucy.

"Ini juga salah elo kambing!" Balas Naira.

"Lah gue" ucap Salsa tak terima.

"Lo kan yang punya ide ngajak kita kesini" ucap Naira.

"Udah udah, kok malah bertengkar sih" lerai Rayna. Memang diantara mereka cuma Rayna yang bisa bersikap dewasa.

"Yaudah kalian berdua pergi ke mall" suruh Lucy pada Salsa dan Dea.

"Ngapain??" Jawab mereka serempak.

"Beliin baju buat kita lah, emang Lo mau liat kita basah basahan gini" ucap Lucy.

"Iya nih, ntar diceramahin gue" keluh Naira.

"Haiss kalian ini, untung sahabat, kalau enggak udah gue bikin perkedel Lo!" Sungut Dea.

"Serah..." Ucap Lucy.

"Udah buruan!" Suruh Naira.

"Sekarang?" Tanya Salsa.

"Enggak! Tahun depan!" Kesal Naira.

"Iya iya, yuk de" ajak Salsa mengandeng tangan Dea.

"Rayna Lo tunggu disini dan jangan macem-macem" ucap Salsa.

"Ya ampun kalian, sama sahabat sendiri juga" jawab Rayna kesal.

Kak Vino

Sepulang dari danau, Naira langsung pulang, ya walaupun agak ragu sih, karena yakin mamanya pasti mengeluarkan ceramahnya.

"Assalamualaikum" teriak Naira saat telah sampai dirumah.

Ceklek.

"Kakak!" seru Naira tersenyum senang.

"Kamu dari mana Hem? Jam segini baru pulang" omel Vino.

"Maaf kak namanya juga anak muda" ucap Naira cekikikan.

"Wait?? Kok baju kamu beda sih? Perasaan pas kamu pergi gak pake baju ini deh" ucap Vino dengan tatapan intens.

"Kakak, adiknya pulang bukannya disambut, malah diintrogasi, kakak udah ganti profesi apa?" jawab Naira memberenggut kesal.

Vino pun mengajak Naira untuk masuk kedalam, dan Naira langsung merebahkan tubuhnya di sofa.

"Huhhh enaknya" ucap Naira memejamkan matanya.

"Kamu belum jawab pertanyaan kakak!" Kesal Vino.

"Tadi tuh aku kecebur di danau kak" ucap Naira santai. Membuat Vino membulatkan matanya sempurna.

"Kecebur didanau? Terus sekarang kamu gapapa kan? Ada yang luka gak? Atau gimana?" Tanya Vino beruntun.

"Ihh kak apaan sih, aku cuma kecebur doang kali. Lagian tuh danau dangkal, jadi gapapa deh" ucap Naira masih santai.

"Astaga kamu ini, gimana kalau terjadi apa apa sama kamu?" Ucap Vino memijit pelipisnya yang mendadak pusing.

"Aduh kak ngomelnya nanti aja ya, kaki aku pegel nih. Mana tadi kena hukuman, sial banget hari ini" gerutu Naira.

"Kena hukuman?" Ucap Vino menaikkan sebelah alisnya.

"Hehehe piss" ucap Naira lalu segera pergi menuju kamarnya. Sedangkan Vino hanya menggelengkan kepalanya.

"Dasar!" Umpat Vino.

"Eh mama, lagi ngapain mah?" Tanya Naira tanpa dosa, saat melihat mamanya yang telah berdiri sambil bersedekap tangan didepan kamarnya.

"Kamu darimana aja? Gak liat nih jam sudah jam Lima, kamu itu perempuan, jangan biasakan keluyuran, dan kenapa baju kamu diganti?" Tanya mama Indri beruntun.

"Mah, mama denger gak?" Tanya Naira.

"Papa pulang" lanjut Naira dan segera menerobos masuk kedalam kamarnya dan menguncinya.

"Nairaaa!!!" Kesal mama Indri.

"Astaga, gak kakak, gak mama sama aja!" Umpat Naira lalu merebahkan tubuhnya dikasur empuknya.

Ya mama Indri dan Vino sangat posesif pada Naira. Walaupun caranya berbeda. Mama Indri selalu ngomel-ngomel saat khawatir dengan Naira, tapi kalau Vino dia menunjukkan dengan perhatian dan kasih sayang terhadap adik perempuannya.

*************************

Makan malam telah tiba, semua keluarga telah berkumpul dimeja makan.

"Mah, tadi Naira kecebur didanau" ucap Vino yang langsung dapat tatapan tajam dari Naira.

"Hah kecebur? Kok bisa?" Ucap mama Indri langsung khawatir.

"Bisa aja mah" jawab Naira santai.

"Terus sekarang kamu gak papa sayang? Ada yang luka gak? Atau sakit gitu?" Tanya papa Nevan.

"Ga ada pah, orang aku gapapa, Kakak aja yang terlalu heboh" elak Naira.

"Lain kali hati hati sayang, gimana nanti kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?" Peringat papa Nevan.

"Iya pah, tadi juga ada yang nolongin kok" ucap Naira.

"Hah! Siapa?" Tanya Vino.

"Yee keppo!" Balas Naira menjulurkan lidahnya.

"Astaga!" Ucap Vino berdecak sebal.

"Satria kamu kenapa daritadi diem Mulu?" Tanya Vino.

"Sariawan mungkin" jawab Naira.

"Eh sembarangan kalau ngomong!" Sahut Satria tak terima.

"Hmm gue tau, pasti lagi mikirin pacar kan?" Tebak Naira, membuat Satria melototkan matanya.

"Apaan sih kak, jangan fitnah deh!" Kesal Satria. Karena memang Satria selalu sibuk dengan pacarnya. Dia bukan tipe orang yang suka berganti ganti cewek. Dia hanya setia pada satu orang, dan akan terus memikirkannya.

"Fitnah apaan, itu tuh FAKTA!" seru Naira.

"Astaga kalian kenapa selalu bertengkar sih" ucap papa Nevan memijit pelipisnya.

.

.

.

.

.

.

Untuk diawal part, mungkin ngebosenin 🙄 tapi ikuti aja terus ceritanya 😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!