NovelToon NovelToon

Naina(The Same Perfection)

Pernikahan

Naina Inayah 25 tahun tinggi 1,6m seorang guru dan memiliki usaha jualan online.

Syamsul Ibrahim 25 tahun tinggi 1,81m seorang arsitek dan memiliki usaha di bidang kuliner.

Kabir adik laki-laki kandung Inayah,masih SMA.

Husna kakak tiri Naina dan tidak terlalu menyukai Naina selama ini.

***

Naina meneteskan air matanya,hari ini Husna akan menikah dengan Mirza tunangannya yang memilih untuk menikah dengan Husna,kebaya muslim membalut tubuh nya.Hijab berwarna pink senada dengan warna kebaya nya.Naina tidak mau di rias oleh perias pengantin,dan memilih berdandan sendiri.Bedak tipisnya luntur karena air mata.Dadanya terasa sesak namun Naina harus bisa mengikhlaskannya.

”Astaghfirullah hal adzim,aku gak boleh kayak ini.Mba Husna jangan sampai tahu aku nangis”buru-buru dia seka air matanya dan berdiri menatap bayangannya di cermin.

Naina dan Mirza baru bertunangan sekitar dua bulan,tapi ternyata Mirza lebih yakin untuk melanjutkan perjodohan tersebut dengan wanita yang berbeda.Dengan Husna kakak tiri Naina.Naina tersenyum tipis saat mengingat Mirza menelepon dan mengatakan bahwa ia tidak bisa menikah dengannya,Naina mengerti apalagi Mirza mengatakan sudah sholat istikharah untuk meyakinkan perasaanya.

”Naina?”seru ibunya Ratna sambil mengetuk pintu kamar Naina, Naina menoleh dan memeriksa kembali riasan wajah nya.Naina melangkah dan mendekati pintu, ia buka pintu perlahan dan ibunya tersenyum.”Kamu cantik sekali Nai”puji Ratna dan Naina tersenyum lebar.

Suara kembang api menyambut kedatangan rombongan pengantin pria,Naina masuk ke kamar Husna dan Husna sudah siap untuk menikah.

”Nai”panggil Husna dan Naina mendekat.”Mba minta maaf”lirih Husna dan Naina tersenyum.

”Aku ikhlas mba,mba jangan terus meminta maaf sama aku ya mbak”Naina memeluk Husna dan Husna membalasnya.

Adat dan tradisi menyambut pengantin pria berlangsung dengan meriah,dan juga tanda tawa.Naina tidak mau keluar dan menunggu sampai Mirza selesai mengucapkan ijab qobul dan Naina akan menghantarkan kakaknya keluar bersama pagar ayu yang lainnya.

”Naina kamu bisa kan fotoin mas Mirza dan videoin mas Mirza.Aku mohon”Husna merengek dan Naina menundukkan kepalanya.

”Aku disini saja mba,ada Kabir yang mengabadikan momen itu yang lain juga.Mba bisa meminta fotonya dari orang lain nanti, Naina berusahalah membujuk.

”Kamu yang pintar mengambil foto Nai, mau ya Nai”Husna memaksa.

Naina akhirnya mengalah kembali lalu berdiri dari tepi ranjang,dia berjalan pelan dan semua orang berbisik-bisik saat melihat Naina berjalan untuk mengambil foto dari jarak dekat.

Mirza menatap Naina yang memfotonya berulang kali, keluarga yang melihat Naina menyala gadis itu dan Naina menjawabnya dengan sangat ramah tidak lupa dengan senyuman manisnya.

”Mas,mas lihat deh mbak mbak yang itu cantik banget ya”seru seorang gadis memperhatikan Naina dan pria yang dia ajak bicara hanya diam ikut memperhatikan Naina.

”Iya cantik ya”ikut memuji.

”Tapi kok jalannya kayak begitu ya?”seru gadis itu kembali,nada bicaranya terdengar sangat kecewa.

”Hussh jangan begitu”pria tersebut menegur dan terus menatap Naina.

Suasana tegang terjadi saat ijab kabul akan segera di mulai.Naina kembali masuk ke dalam kamar dan Husna terlihat gugup.

”Mas Mirza gugup enggak ya Nai?"tanya Husna seolah tidak paham apa yang sedang di rasakan Naina saat ini, Naina menggeleng kepala dan sedikit kesal dengan tingkah laku kakaknya.Sudah tahu bahwa dia sempat bertunangan dengan Mirza tapi tetap saja berbicara sesuka hatinya..

Ijab kabul berjalan dengan lancar tanpa hambatan dan Naina hanya diam melamun tidak mendengar apa-apa,Husna pergi di bawa pendamping pengantin dan Naina keluar dari kamar pengantin tersebut.Naina juga keluar dan berdiri pura-pura merekam mengabadikan momen tersebut padahal ponselnya kehabisan baterai.

Seharusnya Husna menikah dengan Deni kekasihnya yang sudah berhubungan dengan Husna selama lima tahun,semua acara lamaran sudah di atur namun Deni tiba-tiba memutuskan semuanya begitu saja setelah bertengkar hebat dengan Husna karena Husna mengetahui bahwa Deni sudah menikah dan memiliki anak.

Di saat Husna terpuruk,Mirza datang dan akhirnya keduanya merasa cocok lalu yakin untuk menikah dan hidup bersama.Walaupun saling mengenal dalam waktu singkat.

****

**HALOHA,SELAMAT KENAL SEMUANYA DARI AUTHOR MELAHEYKO.

Naina(the same perfection)kisah cinta sederhana seorang gadis yang memiliki kekurangan karena sebuah tragedi kecelakaan,sabar penyayang dan memiliki suara yang begitu lembut.

Semoga suka ya (*_*)

Mohon kritik dan sarannya sangat berguna untuk author,selama masih menyangkut novel karya author ini.

Selamat membaca bab selanjutnya teman-teman.

Sun sayang dari author.

Ig:Mel.a8813(Melaheyko)

barang kali mau kepo sama author:-|

TSP-The same perfection**.

Pamit

Acara pernikahan berlangsung sampai malam hari.Mirza dan Husna akan menikmati malam yang panjang begitu juga dengan Naina,namun kegiatan yang dilakukan sangatlah berbeda.

Naina akan kembali ke ibu kota menggunakan travel,ia memang tidak bisa lama-lama.Pernikahan Husna yang cukup mewah membuat beban semakin bertambah,ayah dan ibunya.Fahmi Ratna menjadi memiliki hutang untuk memenuhi kekurangan pernikahan Husna.

Naina duduk ditepi ranjang setelah membereskan pakaiannya, ponselnya berdering notifikasi pesan masuk entah dari siapa.Naina memeriksanya dan pesan tersebut dari Ai pegawai satu-satunya yang membantunya di toko.

”Assalamualaikum mba Nai,apa aku boleh cuti besok?”pesan dari Ai.

Naina membalas dan mengiyakan,Ai sangat rajin mengurus toko ketika Naina tidak ada.Naina mengontrak rumah, menjadi tempat tinggal sekaligus tempat nya mencari nafkah.Toko online shop yang dia beri nama ”Nai collection” menjual berbagai macam jenis hijab,gamis dan yang lainnya.Ada juga beberapa pakaian anak-anak dan Naina baru menjual pakaian anak-anak enam bulan yang lalu, untuk gamis dan lainnya Naina sudah memulainya sejak lima tahun yang lalu saat kuliah.Naina adalah guru di sebuah sekolah SMA.Dan sorenya Naina mengajar ngaji anak-anak dilingkungan kontrakannya.Sedikit ilmu dia manfaatkan untuk anak-anak lain dan untuk dirinya sendiri agar selalu ingat apa yang sudah di ajarkan ayahnya selama ini.

Naina keluar dari kamar membawa tas nya, terlihat ayahnya Fahmi tidak merelakan anaknya yang baru kemarin pulang sudah harus pergi lagi saat ini.

”Bapak?”sapa Naina begitu lembut dan ayahnya menoleh.

”Kemari nak”pak Fahmi menepuk-nepuk sofa disebelahnya dan Naina mengangguk seraya melangkah mendekati ayahnya lalu duduk disebelah ayahnya.

”Ada apa pak?bapak jangan banyak pikiran”imbuh Naina yang khawatir dengan kondisi ayahnya,lelah pasti,lelah tenaga uang dan beban pikiran saat membuat acara hajatan pernikahan untuk keluarga Naina.

”Kamu beneran mau pergi lagi?ini sudah malam.”Dia usap pucuk kepala Naina yang memakai hijab instan berwarna hitam saat ini, sepanjang sampai perutnya.

”Iya pak Nai harus mengajar dan toko juga, kasihan Ai ingin cuti dia cuti besok.Bapak sehat sehat ya disini,jangan banyak pikiran.Kalau ada waktu aku pasti telepon.”Naina tersenyum lebar, mengusap punggung ayahnya lembut.

”Jaga diri baik-baik disana ya”pinta pak Fahmi, sedewasa apapun anaknya orang tua akan tetap menganggapnya seorang anak yang sangat mereka khawatirkan.

”Bapak juga"suara Naina tiba-tiba berat dan memeluk ayahnya erat,air matanya menetes deras Naina juga ingin dekat-dekat dengan keluarganya, tapi tanpa uang semuanya tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Pak Fahmi dan istrinya mengantarkan Naina sampai masuk ke dalam mobil travel.Pasangan pengantin baru itu entah sedang apa di kamar,tidak ada tanda-tanda Husna akan berterima kasih kepada nya.Naina sudah biasa akan hal itu tapi yang dia berikan adalah Mirza.Husna malah terlihat memanas-manasi Naina.

Naina menatap orang tuanya dari dalam mobil, mobil pun melaju pak Fahmi menangis melepas kepergian anaknya.

”Aku akan pulang dan membawa uang lebih banyak, bapak tidak usah khawatir.Aku baik-baik aja”gumam Naina.

Keesokan paginya,Naina sampai subuh-subuh dan sampai ke kontrakannya dengan aman dan selamat.Naina lekas mengirimkan pesan kepada ayahnya jika dia sudah sampai.Naina mengunci pintu,dia lepas hijabnya lalu mengambil segelas air.

”Aku tetap saja merasa sedih melihat mas Mirza bersama mba Husna,jangan sampai ada masalah besar di antara keduanya.Aku tahu mba Husna seperti apa”berbisik Naina lalu kembali meminum air nya.

Ia pergi ke kamar dan menyiapkan pakaian,seragam guru yang akan dia pakai hari ini setelan rok berwarna hitam.Naina membawa handuk di bahunya menuju kamar mandi.

Pertemuan.

Di sekolah, Naina keluar setelah mengajar.Naina adalah guru matematika dan sangat senang karena memiliki murid-murid yang sangat damai, itulah doa Naina murid-murid kelas 12 A sangatlah nakal-nakal dan matematika menjadi musuh para murid ketimbang mata pelajaran yang lainnya.Berusaha membuat kegaduhan agar guru merasa kesal dan marah tidak berpengaruh terhadap Naina yang sangat penyabar, murid-muridnya yang malah merasa kesal dan lelah mengerjai Naina.

”Bu Nai”sapa seorang murid kelas 11 dan membawa buku di tangannya.Naina menoleh lalu diam menunggu murid laki-laki itu sampai padanya.

”Ada apa Zidan?”tanya Naina dengan suara begitu lembut.

”Ini bu hehe,maaf ya Bu telat”Zidan salah tingkah dan menggaruk kepalanya berulang kali.

”Oh iya nanti ibu periksa,besok ambil buku kamu di ibu ya.Lain kali jangan telat mengerjakan PR”imbuh Naina menepuk bahu Zidan lalu melangkah pergi meninggalkan Zidan.

Bu Nai makin cakep aja sih,kan aku tambah salah tingkah nih.

Zidan pergi ke kantin menyusul teman-temannya.

Pulang sekolah,semua murid bubar meninggalkan sekolah.Ada yang bergerombol,ada juga yang seorang diri.Naina memperhatikan Rafli yang diam duduk di kursi dibawah pohon rindang tidak jauh dari kelasnya.Naina hanya memperhatikan enggan bertanya,Naina juga harus pulang dan melangkah membawa buku-buku yang dia peluk dan tas selempang menggantung di bahu,dibawah ketiaknya.

”Bu Nai mau pulang?"tanya Rafli dan Naina menoleh.

”Iya Rafli, kenapa kau belum pulang?”Naina tidak mendekat,dan tetap ditempatnya.Rafli bangkit dari duduknya dan mendekati guru favoritnya itu.Rafli adalah murid kelas 12 B.

”Ibu mau pulang sama aku enggak Bu?aku bawa motor”tangannya mengarah ke motor matic berwarna merah yang terparkir dengan motor lainnya, Naina tersenyum lalu menggeleng kepala.Melihat gelengan kepala pastinya Naina menolak,Rafli menekuk wajahnya dalam-dalam.

”Terima kasih tawarannya Rafli, ibu bisa pulang sendiri.Kamu pulang juga ya,jangan keluyuran.”Ucap Rania seraya pergi meninggalkan Rafli.

”Di tolak lagi kan gue”kesal Rafli menatap kepergian gurunya itu.

Toko kue.

Naina ingin membeli kue ulang tahun, untuk dirinya sendiri.Biasanya ia merayakannya bersama ibunya,sudah lama.Dan Ayahnya sama sekali tidak pernah ingat,tidak perlu di rayakan.Ayah nya ingat pun Rania sudah bahagia.

”Silahkan mba,mau kue apa?”tanya pelayan toko kue tersebut dengan ramah sembari tersenyum lebar kepada pembeli.

”Saya mau yang itu mba,berapa ya harganya?”tunjuk Naina ke arah kue ulang tahun berbentuk bulat.Sangat sederhana yang jelas harus murah,itu yang Naina cari.

”Oh itu 65 ribu mba,mbak mau?"tanya wanita itu kembali.

”Iya saya mau mbak"Naina tersenyum,wanita itu memberikan buku kecil agar Rania menuliskan apa yang ingin dia tulis di atas kue ulang tahunnya.

”Naina inayah 25 tahun,18 Mei.”Itulah yang Naina tulis dan memberikannya kepada wanita tadi.

”Di tunggu ya mbak, silahkan duduk dulu”serunya agar Naina duduk,Naina mengangguk sambil tersenyum.Menunggu kue nya selesai,dia akan merayakan ulang tahunnya sendirian kue nya akan dia makan bersama Ai.Ai sudah seperti adiknya sendiri dan Naina sangat menyayanginya,sudah dua tahun gadis itu bekerja dengannya tidak pernah mengeluh apalagi terlihat tidak bersemangat bekerja dengannya.Naina senang akan hal itu.

Aku main ponsel aja lah sambil nunggu.

Gumam Naina,membuka ponselnya dan mengklik aplikasi jual beli online.Naina terkejut saat pesanan masuk sebanyak dua puluh pesanan hari ini.Bibirnya tersenyum lebar serta mengucapkan rasa syukur berulang kali, barang dagangannya ada yang terjual hari ini.Ada rezeki yang tidak dia sangka.

Setelah kue nya selesai,Naina membayarnya lalu membawa kue tersebut hati-hati.Ia melangkah pergi keluar dari toko kue,berdiri di pinggir jalan menunggu angkutan umum.

Naina begitu bersemangat sampai ia tidak sadar ada motor yang dikendarai oleh seorang pria sangat kencang mengarah padanya,Naina hanya fokus melihat angkot lalu melambaikan tangan agar angkot berhenti.Naina menoleh dan kedua matanya membulat.

”Minggir!”teriak pria itu agar Naina menyingkir, belum Naina menyingkir motor tersebut menabraknya sampai Naina terjungkal kasar serta kue yang dia bawa terlempar ke tengah jalan.

”Bapak!”lirih Naina sebelum ia menutup matanya,Naina tidak sadarkan diri.Luka di pipinya cukup dalam,di tangan dan juga kakinya.

Semua orang memburu wanita yang tersungkur tidak bergerak sedikitpun dan motor serta pria tersebut menabrak belakang mobil sedan berwarna putih.Pria tersebut menoleh,menatap wanita yang tidak sengaja ia tabrak tidak sadarkan diri karenanya, tidak lama pria itu juga pingsan dan mengalami luka parah

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!