1. Robertus Alexander Graham
Seorang ceo dan mafia yang sangat kejam,dingin dan tidak ada kata maaf atau ampunan karena siapapun yang mengganggunya tidak akan selamat. Banyak wanita yang menyukainya tapi tak ada satupun yang bisa menyentuhnya, siapa saja yang berani melakukannya baik itu sengaja atau tidak maka tanpa segan Robertus akan menyiksanya bahkan membunuhnya. Wanita hanya bisa memandang ketampanannya dan berharap salah satu dari mereka ada yang bisa meluluhkannya. Karena banyaknya musuh membuatnya menguasai ilmu bela diri dari luar maupun dalam negri.
2. Riana Keyla Abner / Cantika Alexander
Seorang mahasiswi jurusan IT dan Riana sangat cantik, mandiri, baik hati dan sabar. Selalu berfikir positif dan mau memaafkan kesalahan orang yang menyakitinya tapi bila orang itu terlalu sering melukai hatinya maka Riana tidak mau berhubungan lagi dengannya bukannya dendam tapi baginya buat apa punya teman yang sering menyakiti hatinya lebih baik lupakan dan tidak terlalu dekat seperti dulu. Selain cantik Riana pintar bela diri.
3. Riani Keyla Abner
Riani adik kembar Riana sifatnya kebalikan dari kakaknya. Malas, senang menghamburkan uang, iri hati, dendam, pemarah dan sifat buruk lainnya mirip dengan ibunya sedangkan Riana mirip dengan ayahnya.
4. Araska Dacosta Abner
Kakak angkat Riana dan Riani, Araska mengurus Riana dan Riani ketika Aska berumur dua belas tahun karena ke dua orang tua angkatnya meninggal karena di bunuh oleh seseorang dengan cara mengenaskan. Tanpa sepengetahuan mereka ternyata Araska adalah seorang psycophath dan diam-diam mencintai Riana.
5. Dokter Angelina Federick
Dokter Angelina adalah gadis yang baik hati, sangat cantik dan juga sahabat baik Kasandra. Anak dari pasangan dokter Hendrik dan dokter Melani. Banyak pria yang menyukainya karena kecantikannya tapi tidak ada satupun yang bisa melelehkan hatinya karena baginya pria hanya merepotkan dirinya. Menguasai ilmu bela diri untuk pertahanan diri juga membantu orang yang membutuhkannya.
6. Louis Vuitton Aberto
Louis adalah asisten yang sangat setia dan juga tangan kanan Robertus sekaligus wakil mafia, tampan, dingin, tidak mempunyai rasa iba sedikitpun terhadap musuh - musuhnya dan asisten Louis juga menguasai beberapa seni ilmu bela diri.
7. Dokter Kasandra Alexander
Dokter Kasandra adalah anak dari pasangan Gloria dan Thomas mantan ketua mafia. Dokter Kasandra bersahabat dengan dengan dokter Angelina sangat cantik, baik hati, sabar, mau menolong semua orang tanpa ada rasa pamrih dan rela berkorban demi orang lain selain itu dirinya menguasai beberapa seni ilmu bela diri selain untuk melindungi dirinya sendiri juga melindungi keluarganya serta orang yang membutuhkan pertolongannya.
Awal Mula
Sepasang suami istri sudah menikah selama tiga tahun tapi belum ada tanda-tanda istrinya hamil.
" Sayang, kenapa aku belum hamil ya?" Tanya istrinya.
" Coba kamu kurangi sifatmu." Ucap suaminya
" Memang sifatku kenapa dad?" Tanya istrinya dengan nada bingung.
Suaminya Menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap wajah cantik istrinya.
" Sifatmu yang pemalas, senang menghamburkan uang, iri hati, dendam, pemarah dan sifat buruk lainnya." Ucap suaminya.
" Aku malas karena di mansion banyak pelayan jadi buat apa cape-cape. Mengenai masalah menghamburkan uang karena suamiku sangat kaya dan tugas suami harus menyenangkan istri, kalau masalah iri hati ya namanya wanita kalau melihat ada orang beli apa maka tentu saja ikut membeli semua wanita pasti sama seperti itu." Ucap istrinya
" Aku orangnya dendam kalau ada orang yang menyakiti aku maka aku akan menghukumnya berkali-kali lipat dan mengenai pemarah tentu saja siapa saja akan marah kalau melihat ada orang yang menyinggung perasaanku. Apa yang tadi daddy sebutkan mommy rasa semua wanita juga sama seperti yang mommy lakukan." ucap istrinya tanpa punya rasa bersalah sedikitpun.
Suaminya hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan menghadapi sifat istrinya yang sangat susah dinasehati. Terkadang dirinya sangat lelah tapi suaminya berusaha mengalah karena dirinya yang memilih pasangannya bukan ke dua orang tuanya.
" Mommy, bagaimana kalau kita mengangkat anak?" Tanya suaminya
" Boleh dad." Jawab istrinya
" Kalau begitu kita siap-siap pergi." Ucap suaminya.
" Baik dad." Jawab istrinya
Merekapun bersiap-siap pergi ke panti asuhan dengan menggunakan mobil. Lima belas menit kemudian mereka sudah sampai di panti asuhan dan melihat bayi-bayi yang mungil dan juga anak-anak yang lucu hingga sepasang suami istri tersebut melihat bayi mungil sedang menangis.
" Bayinya tampan." Ucap istrinya sambil menggendong bayi tersebut
" Iya benar sangat tampan, apakah istriku ingin mengadopsi bayi ini?" Tanya suaminya
" Mau dad." Jawab istrinya
" Kalau begitu kami ingin mengadopsi bayi ini." Ucap suaminya berbicara dengan pemilik panti asuhan.
" Baik tuan, silahkan ke ruanganku untuk mengurus administrasi." Ucap kepala panti asuhan.
" Baiklah." Jawab suaminya singkat.
Sepasang suami istri berjalan mengikuti kepala panti asuhan sambil istrinya menggendong bayi mungil tersebut. Kepala panti asuhan memberikan beras dokumen yang perlu ditandangani setelah lima belas menit mereka sudah membawa bayi mungil tersebut.
" Kita pergi ke mall membeli pakaian, susu dan perlengkapan bayi." Ucap suaminya sambil mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
" Ok, oh ya siapa namanya?" Tanya istrinya
" Bagaimana kalau Araska Dacosta Abner panggilannya Aska." Ucap suaminya
" Aska, nama yang bagus." Ucap istrinya
" Sebagai anak ini membawa keberuntungan buat kita." Sambung istrinya.
" Semoga saja mom dan daddy harap mommy juga ikut hamil." Jawab suaminya.
" Iya dad, mommy sangat menginginkan hamil karena mommy tidak ingin dikatakan mandul oleh teman-teman mommy." ucap istrinya
" Mommy, mereka tidak baik kenapa mommy masih mau berteman dengan mereka." Ucap suaminya.
" Karena mereka semua kaya karena itulah mommy mau berteman dengan mereka walau sering bikin mommy kesal." Jawab istrinya
" Walau kata tapi kalau bikin kesal buat apa bermain dengan mereka?" Tanya suaminya
" Sudahlah dad, jangan bicara lagi mommy bosan mendengar daddy nasehatin mommy terus." Ucap istrinya.
" Oh ya dad, nanti pekerjakan baby sister karena mommy tidak mau terlalu repot apa lagi sampai membersihkan kotorannya." Ucap istrinya
" Namanya mengurus anak pasti repot." Ucap suaminya.
" Nanti kalau sudah punya anak aku yang mengurusnya tapi untuk membersihkan kotorannya aku tidak mau." Tolak istrinya.
" Memang kenapa?" Tanya suaminya
" Sangat menjijikkan, kuku-kuku mommy bisa bau dan mommy cape kalau tiap ke salon manikur gara-gara membersihkan kotoran." ucap istrinya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Manikur adalah perawatan kecantikan untuk kuku dan tangan yang bisa dipraktikan di rumah maupun tempat spa. ... Perawatan ini menggunakan minyak, lilin parafin, dan losion untuk membersihkan kulit Anda dari sel kering, bersihkan kutikula, dan melembutkan kuku.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Suaminya hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan diam saja dengan celotehan istrinya hingga lima menit kemudian mereka sudah sampai di mall.
Sepasang suami istri turun dari mobil dan berjalan ke arah toko yang menjual perlengkapan bayi.
" Daddy lihat." Ucap istrinya.
Suaminya menatap ke arah yang ditunjuk oleh istrinya satu set box bayi berpaduan antara warna biru dan putih yang sangat lucu.
" Kita beli satu set itu ya dad." Pinta istrinya
" Ok." Jawab suaminya singkat.
" Daddy gendong Aska, mommy yang akan pilih semua barang-barang." Ucap istrinya sambil menyerahkan Aska.
Suaminya menggendong Aska sambil sekali-sekali menggoyangkan ke dua tangannya agar tertidur pulas.
Hampir satu jam istrinya belanja dan akhirnya selesai suaminya langsung membayar semua belanjaan istrinya kemudian merekapun pulang ke mansion.
" Daddy bagaimana dengan baby sister apakah sudah ada di mansion?" Tanya istrinya sambil bersandar di kursi belakang pengemudi.
" Sudah." Jawab suaminya singkat sambil ikut bersandar.
" Syukurlah." Jawab istrinya ikut singkat.
" Memangnya kenapa?" Tanya suaminya
" Aku cape dad, gendong bayi." Ucap istrinya manja.
" Ya sudah daddy gendong saja." Ucap suaminya.
" Baiklah." Jawab istrinya sambil menyerahkan bayi tersebut.
Suaminya menerima bayi tersebut dan menggendongnya sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
( " ***Bagaimana mau punya anak, baru gendong sebentar saja sudah mengeluh." Ucap suaminya dalam hati ).
( " Aduh nyonya, baru juga gendong sebentar sudah mengeluh bagaimana kalau sudah punya anak? kasihan tuan muda sudah bekerja keras malah nyonya muda menghambur - hamburkan uang dan di tambah menggendong bayi sebentar sudah mengeluh padahal di mall hampir satu jam menggendong tuan muda kecil." Ucap sopir pribadinya dalam hati*** ).
Lima belas menit kemudian mereka sudah sampai di mansion istrinya langsung turun tanpa memperdulikan bayinya sedangkan suaminya dengan sabar turun dari mobil sambil menggendong bayi mungil tersebut.
Lima Tahun Kemudian
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya kini usia Araska sudah menginjak lima tahun. Ibu angkatnya tidak pernah memperdulikan keberadaan Araska hanya ayah angkatnya yang perduli dan sering memperhatikannya karena ayah angkatnya sangat menyukai anak-anak terlebih Araska di rawat sejak bayi.
" Daddy, kenapa sudah lima tahun aku belum hamil juga?" Keluh istrinya sambil duduk di ruang tamu.
" Coba kamu kurangi kumpul-kumpul dengan teman-temanmu dan juga kurangi aktivitasmu jalan-jalanmu siapa tahu kamu bisa hamil." Ucap suaminya sambil membelai rambut istrinya dengan lembut.
" Hah... tidak dad, itu sama saja membunuhku." Tolak istrinya dengan nada tegas.
Suaminya Menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
" Kalau begitu terserah mommy saja, mau hamil atau tidak Daddy tidak perduli." Ucap suaminya yang lama kelamaan kesal dengan sifat istrinya
" Daddy kenapa marah-marah sama mommy!" Teriak istrinya tidak terima sambil menatap tajam ke arah suaminya.
" Gimana daddy tidak marah, mommy tiap hari mengeluh ingin hamil tapi setiap hari mommy pergi terus, menghambur-hamburkan uang, jalan sama teman-teman yang tidak jelas." Ucap suaminya dengan nada satu oktaf
" Daddy, mommy itu di rumah stress karena itulah mommy jalan-jalan bersama teman-teman mommy." Ucap istrinya tidak mau kalah
" Kalau mommy stress kan bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bukannya jalan-jalan yang tidak ada manfaatnya atau bisa juga mengurus Aska dia semakin lama semakin bertambah besar dia butuh kasih sayang dari kita." Ucap suaminya berusaha menasehati istrinya yang sangat keras kepala.
" Mommy malas mengurus Aska karena Aska bukan anak kandung kita, kalau kita pinta anak kandung baru mommy akan mengurusnya." Ucap istrinya dengan nada satu oktaf.
" Mommy!!! jangan teriak-teriak kalau kedengaran Aska kasihan dia!! apalagi kita sudah menganggap Aska putra kandung kita jadi tolong mommy jangan bicara itu lagi." Pinta suaminya
" Sampai kapanpun mommy tidak akan menyayangi Aska karena dia bukan putra kandung kita." Ucap istrinya
" Atau jangan-jangan Aska itu sebenarnya putra kandungmu dengan selingkuhannya dan kamu pura-pura mengajakku ke panti asuhan supaya mengadopsi Aska." Ucap istrinya
plak
" Tutup mulutmu, kamu semakin lama semakin berani. Apakah itu yang diajarkan oleh teman-temanmu untuk tidak menghargai suamimu hah!!!" Bentak suaminya kemudian menampar pipi istrinya untuk pertama kalinya.
" Kau!!!" Ucap istrinya sambil memegangi pipinya yang terasa sakit kemudian berlari ke arah tangga tapi baru beberapa langkah berlari perutnya terasa kram.
" Perutku...sakit.... Mas Reno tolong!!" Teriak istrinya sambil memegangi perutnya dan memanggil nama suaminya.
" Rina!!" Teriak suaminya sambil berlari ke arah istrinya.
bruk
Rina langsung tidak sadarkan diri untunglah suaminya langsung menangkap tubuh istrinya
" Pengawal, siapkan mobil!!" Teriak Reno sambil menggendong istrinya ala bridal style.
" Baik tuan." Jawab bodyguard yang merangkap sebagai sopir.
Merekapun langsung berangkat ke rumah sakit dan tanpa sepengetahuan mereka sepasang mata menatapnya dengan sendu. Dia adalah Aska hatinya sangat terluka ketika mengetahui kalau dirinya ternyata anak angkat.
" Ternyata mommy tidak pernah memelukku karena ternyata aku ini hanya anak angkat." Ucap Aska sambil menahan rasa sakit di hatinya.
" Kenapa orang tuaku membuangku? kenapa orang tidak ada yang mencintaiku? hanya daddy saja yang mencintaiku padahal daddy bukan daddy kandungku." Sambung Aska.
Aska membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamarnya dan berbaring di ranjang sambil menangis untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya. Setelah puas menangis Aska memejamkan matanya dan tidak berapa lama dirinya sudah tertidur lelap.
xxxxxxx
Kini Reno sedang menunggu di ruang UGD dan tidak berapa lama pintu UGD terbuka tampak seorang dokter berjalan ke arah dirinya.
" Bagaimana keadaan istriku dok?" Tanya Reno
" Istri tuan baik-baik saja hanya saja jangan melakukan aktivitas yang berat-berat dulu." Ucap dokter tersebut
" Memangnya istriku sakit apa dok?" Tanya Reno
" Istri tuan tidak sakit tapi istri tuan sekarang sedang hamil." Ucap Dokter tersebut
" Hamil?? Istriku hamil dok?" Tanya Reno tidak percaya.
" Iya benar istri tuan sekarang sedang hamil untuk memastikan berapa usia kandungan bisa di cek di dokter kandungan." Ucap dokter tersebut.
" Terima kasih dok, boleh saya melihat istriku?" Tanya Reno
" Boleh, sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang perawatan." Ucap dokter tersebut
" Baik dok." Jawab Reno
" Kalau begitu saya permisi dulu mau lihat kondisi pasien lainnya." Ucap dokter tersebut.
Reno hanya menganggukkan kepalanya kemudian dokter itupun pergi meninggalkan Reno. Tidak berapa lama pintu UGD terbuka kembali dua orang perawat mendorong brankar menuju ke ruang perawatan VVIP.
" Sayang." Panggil Reno sambil membelai perut istrinya yang masih rata.
" Huh..." Ucap Rina sambil memalingkan wajahnya.
" Sayang... maafkan aku... kamu ingin apa? Apapun yang kamu minta aku akan mengabulkannya." Ucap Reno
" Benarkah?" Tanya Rina sambil menatap wajah suaminya.
" Iya benar, mommy ingin minta apa?" Tanya suaminya
" Aku ingin daddy jangan melarangku ataupun menasehati ku untuk bersenang-senang dengan teman-temanku bahkan menghabiskan uang daddy." Ucap Rina tanpa dosa.
Reno memejamkan matanya sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
" Tapi dengan satu syarat." Ucap Reno akhirnya.
" Tapi..." Ucapan Rina terpotong oleh Reno.
" Tidak ada kata tapi-tapian menuruti satu syaratku maka apapun yang mommy inginkan daddy bersedia menyanggupi permintaan mommy." Ucap Reno dengan nada tegas.
Rina menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil menatap tajam ke arah suaminya tapi suaminya tidak memperdulikan tatapan tajam istrinya.
" Baiklah, hanya satu syarat tidak boleh nambah." Ucap Rina dengan nada ketus.
" Bagus, syarat ku selama mommy hamil di larang berkumpul dengan teman-teman mommy sampai mommy melahirkan barulah boleh mommy berkumpul dengan teman-teman mommy ." Ucap Reno
" Baiklah, tapi karena mommy belum hamil maka pulang dari rumah sakit besok mommy akan kumpul bersama teman-teman mommy." Ucap Rina
" Kata siapa mommy tidak hamil?" Tanya Reno sambil tersenyum menyeringai.
" Apa?? A.... aku ha... hamil?" Tanya Rina dengan nada gugup dan kaget.
" Iya benar sekarang mommy hamil jadi mulai sekarang di rumah sampai mommy melahirkan barulah mommy boleh pergi." Ucap Reno.
Rina hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan berat sambil menatap suaminya dengan sinis.
" Baiklah tapi ingat setelah mommy melahirkan maka mommy boleh jalan-jalan dengan teman-teman mommy." Pinta Rina
" Ok, tidak masalah." Jawab Reno dengan nada santai.
" Baiklah, daddy harus berjanji untuk menepati janji daddy karena mommy tidak suka punya suami yang ingkar janji." Ucap Rina
" Ok, mommy bisa pegang janji daddy." Ucap Reno dengan nada yakin.
xxxxxxx
Lima Bulan Kemudian
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya sesuai permintaan Reno, Rina selalu di rumah hanya saja Rina yang kesal karena tidak bisa pergi ke mana-mana melampiaskan kekesalannya pada Aska anak yang tidak mengerti apa-apa. Sedikit saja kesalahan Aska maka tidak segan-segan Rina menghukumnya.
" Aska!!!" Teriak Rina
" Ada apa mommy." Panggil Aska kecil
plak
bruk
" Jangan panggil mommy, ingat mulai sekarang di depan daddy panggil aku dengan sebutan mommy tapi jika daddy tidak ada panggil aku dengan sebutan tante." Ucap Rina kemudian menampar pipi Aska hingga terjatuh.
" Hiks... hiks...hiks... memang kenapa?" Tanya Aska kecil sambil terisak
" Karena aku bukan mommymu, anakku hanya ada yang di dalam perutku. Kamu itu anak pungut ingat itu." Ucap Rina sambil membalikkan badannya meninggalkan Aska kecil yang masih terisak.
" Ingat pesanku jika tidak tante akan menghukummu yang tidak pernah dibayangkan." Ucap Rina sambil melanjutkan langkahnya.
Aska kecil hanya bisa menatap Rina dengan penuh kebencian. Perlakuan yang semena-mena membuat dirinya tertanam di suatu saat nanti akan membalas semua rasa sakit di hatinya . Rina tidak pernah menyadari semakin bertumbuh Aska maka dendamnya pada dirinya semakin menumpuk jika Rina tidak mengubah sifat buruknya.
" Aska sayang." Panggil Reno tiba-tiba datang pulang lebih cepat dari kantor.
Aska yang sedang duduk di bawah tangga langsung memalingkan wajahnya ke arah Reno.
" Daddy huhuhuhuhu..." Ucap Aska kecil sambil menangis pilu sambil berdiri dan berjalan ke arah Reno.
hap
" Jagoan kenapa menangis?" Tanya Reno sambil menangkap tubuh mungil Aska.
" Huhuhuhuhu... Daddy memang aku anak angkat ya?" Tanya Aska kecil yang sebenarnya sudah tahu waktu Rina dinyatakan hamil hanya saja dirinya ingin menyakinkan hatinya kalau itu bohong.
" Kata siapa sayang? Aska itu anak daddy dan mommy." Jawab Reno yang belum menyadari wajah bengkak Aska.
" Kata mommy daddy." Jawab Aska kecil
Reno menatap Aska membuat Reno membulatkan matanya dengan sempurna karena melihat pipi Aska bengkak dan memerah.
" Aska sayang, siapa yang melakukan ini?" Tanya Reno
" Mommy daddy." Ucap Aska kecil
" Kenapa wajah Aska? Siapa yang melakukannya?" Tanya Reno sambil menahan amarahnya.
" Karena tadi mommy manggil terus Aska menjawab Ada apa mommy terus Aska di tampar dad." Jawab Aska kecil
" Bibi." Panggil Reno
" Iya tuan." Jawab kepala pelayan
" Tolong obati Aska." Perintah Reno
" Baik tuan." Jawab kepala pelayan
" Aska sayang, daddy ingin bicara dengan mommy sebentar ya." Ucap Reno
" Baik dad." Jawab Aska kecil.
Reno menurunkan Aska kecil kemudian berjalan ke arah kamarnya sedangkan kepala pelayan menggendong Aska kecil ke arah kamarnya yang berdekatan dengan kamar orang tua angkatnya.
ceklek
Reno membuka pintu kamarnya dan melihat istrinya sedang berbaring sambil membelai perutnya yang sudah membuncit.
" Mommy, kenapa mommy mengatakan hal yang sebenarnya kalau Aska anak pungut?" Tanya Reno
" Memang dia anak pungut kenapa daddy menanyakan hal itu pada mommy?" Tanya Rina
" Memang benar tapikan Aska masih kecil belum mengerti apa-apa dan juga kenapa mommy menampar Aska?" Tanya suaminya berusaha untuk bersabar.
" Daddy!! mommy kan sudah bilang sama daddy, apapun yang mommy lakukan daddy jangan protes. Mommy sudah menuruti satu syarat daddy dan mommy minta apa yang mommy lakukan daddy jangan protes." Ucap Rina dengan nada satu oktaf.
" Baik... baik... sekarang kita ke dokter." Ucap Reno berusaha untuk lebih bersabar mengingat istrinya sedang hamil.
" Ingat daddy, apapun yang mommy lakukan daddy jangan protes." Ucap Rina.
" Iya... iya..." Jawab Reno yang tidak ingin ribut.
" Baiklah ayo kita ke rumah sakit karena mommy juga tidak sabar ingin tahu jenis kelamin anak kita." Ucap istrinya
" Iya daddy juga tidak sabar karena kemarin anak kita menutupi area privasinya." Ucap Reno
" Ayo dad." Ucap Rina penuh semangat.
Merekapun pergi ke rumah sakit sedangkan Aska yang mendengarkan percakapan ke dua orang tua angkatnya hanya tersenyum sinis. Ketika kepala pelayan menggendong Aska, Aska pura-pura tertidur di gendongan kepala pelayan.
Kepala pelayan langsung membaringkan Aska kecil ke ranjang kemudian menyelimuti tubuhnya. Kepala pelayan itu pun pergi meninggalkan Aska yang sudah tertidur. Ketika kepala pelayan menutup pintu kamar Aska, Aska langsung membuka matanya dan berjalan keluar kamar dan berjalan ke arah kamar orang tua angkatnya dan mendengarkan beberapa percakapan ke dua orang tua angkatnya.
" Suatu saat nanti akan aku balas semua yang kamu lakukan tante Rina." Ucap Aska kecil sambil tersenyum menyeringai.
Aska kecil membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamarnya untuk beristirahat.
xxxxxxx
Lima belas menit sepasang suami istri sudah sampai di rumah sakit. Rina berbaring di ranjang dan seorang perawat memberikan gel dingin ke perut Rina kemudian dokter meletakkan stick ke perut Rina.
" Ke dua anak tuan dan nyonya sehat dan aktif." Ucap dokter tersebut.
" Syukurlah, oh iya dok jenis kelaminnya apa dok?" Tanya Reno dan Rina serempak.
" Sebentar dulu... Oh iya ini baru kelihatan jenis kelaminnya, mereka berjenis kelamin..." Ucapan dokter tersebut terpotong oleh sepasang suami istri tersebut.
" Laki-laki semuanya kan dok?" Tanya Reno dan Rina bersamaan dengan penuh semangat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!