Anastasia tak mampu lagi menahan amarahnya ketika dua orang yang paling ia percaya di dalam kehidupannya, yang selama ini tertawa dalam suka maupun duka, kini duduk dengan tanpa rasa berdosa ketika berhasil menorehkan duka kepadanya...
Yah..kedua orang itu adalah kekasihnya dan juga sahabatnya....
'' Jadi Ana.......kami datang kesini untuk memintamu hadir di pernikahan kami.''ucap Fera dengan nada keangkuhan yang menguar dalam dirinya..
Fera berusia 18 tahun sama sepertinya...Fera Lois adalah putri tunggall keluarga kaya raya di kota ini, perusahaan mereka ada dimana-mana..namun orang tuanya sudah meninggal dan Fera di asuh oleh adik dari ayahnya yang bernama Danar Lois 35 tahun....
Fera sangat cantik di anugrahi tubuh yang indah dan kekayaan melimpah namun yang membuat Ana kagum adalah Fera yang kaya mau berteman dengan dirinya dan juga kekasihnya Steve yang berasal dari panti asuhan..jelas, mereka berbeda dalam hal kasta...
Akhirnya mereka mulai berteman dan langsung menjadi akrab, Fera sering mengajak Ana dan Steve untuk berkunjung kerumahnya,...menikmati beberapa fasilitasnya sebagai orang kaya raya dan juga..memperoleh kemudahan yang di miliki Fera, seperti pergaulan, dan juga sering di belanjakan gadis kaya itu....
Sampai akhirnya Ana, mencium sesuatu yang aneh dari hubungan mereka bertiga, Steve sering absen untuk menemuinya dan mulai beralasan sedang sibuk dengan kuliahnya...
Hari demi hari Steve mulai berubah sikap dan mulai bersikap cuek, hal yang sama terjadi dengan Fera..ia mulai memperlihatkan sikap culasnya pada Ana...dengan tak lagi bermain bersama atau belajar bersama..
Kedua orang yang paling ia cintai dan sayangi ternyata bermain di belakangnya....dan menipunya dengan sangat licik selama 3 tahun...
Ana mengangkat wajahnya menatap lurus ke arah Steve dan Fera yang bahkan tanpa malu saling menggenggam tangan , seolah dunia milik mereka berdua......
Ana tersenyum, seraya memajukan tubuhnya, sekuat tenaga menyembunyikan luka yang menganga perih di hatinya...
Sakit sekali...namun, ini bukanlah akhir bagi Ana bukan.....?
''Apakah aku harus membawa bucket bunga yang besar, haruskah aku menjadi pengiring pengantin...'' tanya Ana dengan senyum lebar hingga Steve dan Fera saling menatap bingung..........
Sementara jemarinya terkepal di bawah meja, ia akan mengingat hari ini....ia akan mengingatnya dengan baik....
''Anastasya,....kau tidak marah dengan hubungan kami.'' Fera terpukau,
Wajah yang ia tampilkan saat ini adalah wajah pengejek yang sedang berada di atas angin...sungguh Ana membenci wajah mereka berdua...
Namun untuk menghancurkan kepala ular maka Ana harus menjinakan mereka lebih dahulu, membuat mereka lengah dan ia akan bertindak...menghancurkan dan menertawakan rasa sakit mereka...
Anastasia bukanlah gadis lemah, meski ia berwajah polos dan terlihat naif namun...di balik senyumnya Ana menyembunyikan sifat yang keras dan pendendam,.....
Ana merenung... terlalu sakit menyadari jika ia di hianati oleh mereka yang paling ia percaya, bagaimana mereka melakukan itu kepadanya..bagaimana mereka bisa menyakitinya tanpa perasaan...
Disaat Ana sungguh menaruh rasa percaya kepada keduanya, hatinya begitu terluka....namun Ana berhasil menyembunyikan semua rasa sakitnya di hati terdalamnya...biarlah ia mengenang rasa sakit itu sampai, mereka membayar semua yang telah mereka lakukan kepadanya...
Ana menegakan tubuhnya, sekuat tenaga menatap mata para penghianat ini dengan tajam, ia harus kuat..
''Aku...sebenarnya telah lama tau, tapi menunggu keberanian kalian untuk mengaku.''
Steve tersenyum lebar, mrasa lega karna ia tak harus menjelaskan keadaannya, Ana sungguh gadis yang cantik dan baik...
Pria itu tersenyum...
''Ana....mendengar kau tidak marah membuat kami lega..''
''Aku sebenarnya tidak menyukaimu Steve...''ucap Ana dengan santai...
Fera dan Steve mengerutkan dahinya....Steve mengerutkan kening sedikit kecewa...Ana tidak pernah menyukainya...?
''Kau sedang tidak membohongi kami bukan...''Fera menyela di tatapan dinginnya...
Ana menyandarkan tubuhnya dan menatap mereka secara bergantian...
''Beri aku undangan kalian, aku...akan membuktikan bahwa aku akan datang dengan senyum lebar,...ayolah aku adalah mantan sahabat kalian...''desah Ana sambil meraih jusnya dan menyeruputnya dengan lambat....
Fera mengangguk lalu mengambil undangannya meletakannya di hadapan Ana seolah enggan....
tujuannya mendekati Ana adalah untuk merebut Steve sudah berhasil maka ia tak sudi menjadi teman Ana lagi, si gadis miskin yang tidak tau malu berteman dengan kelas atas seperti dirinya.....
Fera menatap Ana dari ujung rambut sampai ujung kakinya...
Ana adalah saingannya yang berat dalam hal kesempurnaan,
Entah Ana dari keturunan mana, yang pasti bukan berasal dari negara ini...
Matanya terlihat teduh dan memikat besar di lengkapi bulu mata dan alis yang tipis, kulitnya seputih salju dengan rambut ikal gelombang yang panjang....
Sungguh Ana terlihat seperti gadis polos yang memikat...dan itu membuat Fera tak tahan selalu berada di nomor dua ketika mereka sedang bersama...
Karna itu Fera pastikan setelah pernikahan, ia dan Stive akan berhenti mengenal Anastasia Cleo....yah...dengan cara itu Fera akan menjadi tenang tanpa takut jika pesona Ana akan menyihir Steve untuk kembali pada Anastasia Cleo...
Anastasia menerima undangan itu dan menatapnya dengan taja, ia lalu berdiri dan tersenyum...
''Aku harus pergi sekarang jadi......aku akan pastikan menjadikan kalian raja dan ratu sehari yang paling berbahagia..''
Fera tersenyum..
''Aku tidak sabar lagi melihatmu di pesta pernikahan kami, sahabatku Ana..''ucap Fera sengaja memeluk lengan Steve tanda kemenangan yang nyata...........
Ana menyembunyikan kepalan tangan di belakangnya...lalu melangkah keluar dari restoran itu dengan gertakan gigi...
Matanya menjadi panas.....
Semakin mempercepat langkahnya menuju mobil...Ana terlihat menyapu airmatanya dengan kasar...
''Aku akan memastikan kalian berdua hancur.''
Ana membuka pintu mobil, dan sesaat kemudian menatap ke arah restoran dengan pandangan tajam....
Lalu beralih dari sana....dengan segera...
*****************************************
Danar Lois, pria berusia 35 tahun, memiliki tinggi 183cm, dan memiliki berat badan ideal yang terpahat rapi seperti model...
Ia seorang pengusaha sukses dan memiliki seorang tunangan bernama Jesika Cline, seorang model papan atas yang menjadi langgangan majalah fashion...
Danar...menatap undangan yang di berikan keponakan tersayangnya Fera Lois..dengan senyuman puas...
''Akhirnya kau akan menikah sayangku.''ucap Danar dengan mata berkaca-kaca...
Fera adalah permata di keluarga, ia teramat di sayang dan di manja bahkan Danar akan melakukan apapun untuk membahagiakan keponakan satu-satunya ini...
''Paman Danar...bisakah aku meminta bantuanmu.'' Fera meredupkan matanya dan jika dia sudah begitu maka Danar tak mampu menolak permintaanya..
''Aku ingin anak buah paman menghancurkan seorang gadis untukku.''
Danar menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi...
''Kali ini apa lagi Fera.'' ucapnya sedikit memijit pelipisnya...
Anastasia membuka Flat kecilnya dan berdiri di pintu memandangi ruangan kecil yang seolah menertawainya, jemarinya terkepal dengan kuat ketika menyadari kemiskinannya yang membuat dirinya di rendahkan oleh para penghianat itu yang berkedok sebagai sahabatnya....
Anastasia melangkah pelan menuju sebuah meja kecil di dekat sofa usangnya disana ada sebuah foto berukuran kecil yang memperlihatkan gambar dirinya dan Steve, berlatar belakang panti asuhan tempat mereka di besarkan...
Ana meraih bingkai kecil itu dan menatapnya dengan genangan airmata yang tak tertahan.....
Dulu Steve berjanji mereka kan selalu setia, dan akan menjaganya sampai pernikahan,
Steve berbeda 5 tahun darinya, dan seorang pria yang pekerja keras..tak jarang Steve selalu memperhatikan dirinya, merapikan flatnya, memasak makanan ketika dia sedang lelah dengan tugas sekolahnya, Steve bekerja di sebuah restoran siap saji dan merangkap kerja lainnya demi kuliahnya di bidang ekonomi....
Perkenalan Steve dengan Fera terjadi ketika Steve menjemput Ana di sekolah dan kebetulan Fera juga keluar dari kelas, Fera mendekati mereka dan Ana lalu mengenalkannya..
Ana menundukan kepalanya, isakannya pelan mulai terdengar hilang kendali...
Teramat sakit hatinya menyadari, orang yang ia percaya justru menghianatinya dengan sangat kejam.....
Lama Ana duduk di sana dengan isakan sedihnya yang memukul telak sadarnya..
''Steve...teganya kau......'' tangisan Ana terdengar pilu di sela isakannya....
Bahkan seolah lukanya kurang cukup mereka bahkan masih menabur garam di atasnya dengan memintanya datang ke acara pesta pernikahan mereka dan tertawa seolah ia baik-baik saja...
''Steve...Fera...kalian akan membayar apa yang kalian lakukan kepadaku.''jerit Ana dengan suara yang bergetar....
Bingkai usang itu di lempar begitu saja dengan kuat hingga kacanya menjadi pecah...dan hancur seketika....
Anastasia kembali jatuh kedalam tangisan yang menyedihkan......
**************************************
Anastasia menatap gaun panjang berwarna biru yang di belikan seorang teman di tempat kerja yang sama dengannya bernama Ari....
''Kau akan sangat cantik jika memakainya Ana...''ucap Ari dengan tatapan memuja...
Ari berusia 21 tahun, teman pekerja pabrik elektronik dengannya dan selama ini sangat perhatian kepadanya, meski pria itu miskin namun ia selalu berusaha menyenangkan Ana di setiap hari.....
Ana menaikan pandangannya ke arah Ari yang menatapnya tajam,....
''Gaun ini terlihat mahal..dari mana kau dapat uang sebanyak ini...untuk membeli gaun mahal ini Ari.'' Ana tak berhenti menatap gaun indah ini dengan senyuman kagum, bahkan gaun ini sangat lembut ketiika di sentuh oleh kulitnya....
''Aku mengambil lembur Ana..''desah Ari mengusap rambutnya dengan ekspresi malu-malu...
''Kau melakukannya untukku...''tatap Ana dengan mata berkaca-kaca...
Tuhan teramat baik padanya ketika Steve meninggalkannya namun Ari pria tampan dan terlihat seperti orang kaya ini begitu baik kepadanya....
''Yah....pakai saja Ana, aku ingin kau menunjukan pada dunia, pada mantan kekasihmu dan juga mantan sahabatmu bahwa....kau memiliki kelas yang sama...aku ingin kau percaya diri Ana.''tatap Ari dengan tulus...
Apakah Ari bukan manusia, melainkan malaikat yang di kirim Tuhan untuk menolongnya...aimata Ana menetes...sebagai seorang sahabat, Ari mengetahui persoalannya dengan Steve dan Fera dan tidak berhenti mendukungnya.........
''Pakailah Ana,...aku ingin melihatmu cantik besok.''
Ana kemudian menganggukan kepala...
''Ari....aku tak tau lagi aku harus berkata apa, terimakasih Ari...''ucap Ana menunduk dengan rasa haru dan percaya diri yang kentara.....
Ari tersenyum...
''Tentu saja...Ana..'' pria itu tersenyum.......
*************************
Sepanjang pulang dario pabrik, wajah Ana sumringah memegang tas berisi gaun lengkap dengan sepatunya yang cantik, ia akan terlihat seperti cindirela besok...
Hari sudah sore dan ia harus masuk ke dalam gang kumuh di lingkungannya untuk sampai di Flatnya...
Sepi.......
Ana melirik ke sekitarnya dan mengerutkan dahi...biasanya lokasi disini tak pernah sepi dan ada banyak anak-anak bermain di gang kecil ini...
Ana hanya menghela nafas...ia harus sampai di flat sebelum hari gelap....
Akhirnya perjuanagnnya pulang dengan berjalan kaki menemui ujung ketika ia sudah sampai di flat kecilnya...
Menaiki beberapa tangga menuju Flatnya Ana kemudian berhenti di depan pintu untuk mencari kunci yang ia simpan di dalam tas...
Pada saat mencari ia merasakan sebuah beda asing menusuk punggungnya....Ana menoleh dengan panik,
Dan menemukan seseorang bertubuh tegap dan tinggi menatap tajam kepadanya.. mencengkram lengannya dan membuat Ana merasakan ngilu di siku tangannya...ia meringis...ada pistol yang menempel di punggungnya hingga Ana gemetar..
''Siapa kau....''
''Cepat buka pintunya. aku ingin bicara...''desisnya mengancam.
Ana menoleh.....tubuh lelaki ini begitu kuat,''
''Apa kau akan menyakitiku..'' desah Ana masih berusaha membuka pintu...
Pria itu mendekatkan wajahnya dan berbisik pelan di telinganya...
''Jika kau masih banyak bertanya maka aku....akan mempertimbangkan untuk membunuhmu...''
Ana kemudian mengangguk....ia menyerah,
''Baiklah....aa..aku akan menyerah.''
Ana kemudian berhasil membuka pintu ruangan flat kecilnya dan pria itu mendorongnya masuk secara kasar.....
Ana hampir terjatuh.......namun ia menguatkan dirinya,
Ia lalu meletakan tas berisi ganun pemberian Ari di meja dan kemudian memalingkan tubuhnya...
Dan.......
Ana membeku...ketika tau siapa yang datang ke rumahnya...
''Tuan Danar Louis...'' desah Ana dengan rahang yang mengeras...
Mengapa pria ini datang ke tempatnya....?
Danar menatap ke segala arah dan sedikit miris...
Anastasia Cleo adalah gadis cantik yang rapi, yah....meski flat ini kecil namun terlihat rapi dan harum....pria itu kemudian kembali memusatkan perhatiannya pada Anastasia, yang pada saat itu masih menundukan kepala...
Anastasia Cleo...
Gadis yang sangat cantik, dan...mahal.,...itulah yang terlintas di pikiran Danar ketika pertama kali melihat gadis ini...ia masih muda dan sangat manis...Danar bahkan masih ingat tatapan malu-malu yang di tampilkan gadis ini 3 tahun lalu ketika Fera membawa mereka kerumah untuk bermain...
Danar menyukai tubuh Anastasia yah......
Anastasia punya daya tarik se*sual yang kuat...............Danar sungguh mengangguminya...
''Anastasia Cleo...apa kau masih ingat kepadaku.'' pria itu bersedekap berdiri dengan keangkuhan seorang CEO banyak perusahaan yang sukses...
Yang Ana tau...tuan Danar adalah pria yang sangat sibu, dan hampir tak pernah punya waktu bahkan untuk dirinya sendiri,
Ana yakin kedatangan tuan Danar kali ini pasti demi keponakannya yang manja, siapa lagi kalu bukan Fera.....
Gadis itu selalu merengek ketika permintaannya tidak di turuti, Ana masih ingat waktu di sekoalh dulu...tak ada siapapun yang berani mengusik Fera atau mereka akan merasakan kemarahan seorang tuan Danar yang kejam....
Fera memanfaatkan cinta pamannya untuk mengancam siapapun yang berani menolak permintaannya, kekayaan keluarga Lois juga tidak sedikit, hal itu semakin membuat Fera keras kepala...
Ana mengepalkan tangannya,........ketika Danar mendekat....
Visualnya di Group Chat Author yah.......
❤❤❤❤
Danar memperlihatkan seringai tipis di wajahnya yang tampan, dan meraih lengan Ana mendekat...memenjara matanya yang bening dan meneduhkan..
Danar terpana, dan tak mampu menepis gejolak dalam dadanya yang bergemuruh....
''Kau harus mendatangi pesta besok dengan senyuman yang manis, jangan pernah memperlihatkan wajah sedihmu apalagi airmata yang akan membuat semua orang bergosip tentang keluargaku....''desis Danar menekan...
Mata Ana berkaca-kaca namun sekuat tenaga ia menjaga agar..ia tak meneteskan airmata..
''Yah,....keponakanmu yang berharga, kau sangat takut jika ia terluka..tapi tuan Danar, dia yang lebih dahulu memberiku rasa sakit...dia menghianatiku dengan sangat kejam, apakah aku harus tertsenyum seolah tidak terjadi apapun, apakah kau sungguh manusia...''ucap Ana menantang....
Danar tertawa hingga Ana merasa sedikit ngeri, tawa pria ini sangat mengerikan.....
''Yah....Fera sangat berharga bagiku, sangat berharga hingga aku...mampu menghancurkan kehidupan orang lain demi melihat senyum di wajahnya.'' ucap Danar santai...
''Keluarga sakit jiwa....kalian berdua sangat cocok, kalian bukan manusia...'' jerit Ana keras...
Ana memberontak namun ia terlalu lemah untuk menghadapi pria yang terlalu marah ini....tubuhnya di kunci dan di paksa tunduk di dalam rengkuhan Danar yang kuat....
''Dengar baik-baik Ana....aku akan menghancurkanmu jika besok kau mengacaukan segalanya...aku bukan pria yang baik Anastasia Cleo..''
Saat itulah pertahanan Anastasia runtuh, sebagai seorang wanita ia tak mampu menahan rasa sakit, ini lebih dari yang bisa di tanggung hatinya, dan airmata Ana..sedikit mempengaruhi Danar......
Mengapa....? ia juga tak tau....namun, bukan berarti ia menjadi lemah hanya karna airmata Ana...tidak....kebahagiaan Fera di atas segalanya, keponakannya tak boleh merasakan kesedihan di dalam hidupnya sedetikpun...
Sejak kematian orangtua Fera, yang merupakan kakaknya, Danar sudah berjanji akan mengurus kehidupan Fera di atas segalanya, bahkan samapi usia kepala 3 ia masih tidak menikah itu semua karna untuk menemani keponakannya memberi perhatian sekuat yang ia bisa.....
Danar...tak akan membiarkan Fera merasakan sakit hati.......
''Yah.........aku akann mengingat semua perkataanmu tuan Danar......Ana kemudian tertawa walau sungguh ironis, airmatanya terus mengalir....hingga Danar melepaskan rengkuhannya...hatinya sedikit nyeri.....dan tidak tega....
Ana kemudian menundukan kepala....
''Yah.....aku akan melakukan yang terbaik tuan Danar, aku...akan memainkan drama yang akan membuat nama baik keluargamu tetap harum...apa kau puas...''tatap Ana dengan tajam...
Danar menghela nafas.......
Lalu melemparkan kantung berwarna hitam....ke hadapan Ana dan menatapnya...
''Pakai gaun itu untuk pesta besok, itu gaun termahal dengan desainer ternama....itu akan cocok untukmu.''ucap Danar membalikan tubuhnya hendak melangkah...
Namun ia sungguh terkejut ketika menyadari...Ana melempar tas berisi gaun itu di lantai begitu saja.....pria itu mengepalkan tangannya. ia berbalik dengan tatapan tidak terima...
Tak taukah Ana jika ia sudah susah payah mencari gaun yang mahal agar Ana merasa pantas berada di pesta yang mewah itu....
''Mengapa kau menolak pemberianku Anastasia..''
Ana terkekeh.,.....
''Apa kemiskinanku begitu terlihat seperti aib tuan Danar...''
''Ana...''
''Yah......bagi gadis miskin sepertiku yang tersisa dari segalanya adalah harga diri....dan itu tak bisa di beli oleh gaun mahalmu tuan, tidak.....hatiku tidak mengijinkannya...''
''Cih.......sombong sekali dirimu Ana...''
Danar mendekat hingga mereka berdiri saling menatap tajam...
''Harga diri...gadis miskin yang masih memegang harga diri...aku sangat penasaran,...berapa harga dirimu..''
Ana tersenyum......................
''Kau bahkan tak mampu membayarku dengan kekayaanmu tuan Danar, aku sangat mahal...''
Danar menganggukan kepalanya....
''Yah...kau sangat mahal...dan aku menjadi tertarik menawar..''pria itu mendekatkan wajahnya....
Ana tersenyum......dengan sinar mata membunuh.....
''Aku akan menghadiri pesta dengan gaunku sendiri tuan Danar, jadi...bisakah anda pergi saja sekarang...''
Ana membalikan tubuhnya dan memejamkan matanya, bahkan tubuhnya gemetar...ketika ia berusaha bersikap kuat di depan tuan Kejam ini yah....
Ana menghela nafas lega ketika ia mendenagr bunyi pintu yang di banting dengan keras di belakangnya...pria itu meninggalkan flatnya...
Ana tersungkur di lantai...seluruh tubuhnya gemetar ketakutanm...airmatanya menetes....jemarinya terkepal marah...
''Keluarga sakit jiwa, aku....akan membalas kalian semua...aku akan membalasnya dengan rasa sakit yang sama...''desah Ana menundukan kepalanya...ia menangis lagi....
**************************************
''Cari tau semua tentang gadis kecil itu yang bernama Anastasia Cleo...semua tentangnya, masa kecilnya, keluarganya aku....ingin tau.''
Danar menatap tajam ke arah anak buahnya bernama Andrea dengan penuh penekanan...
''Baik tuan Danar...''
''Aku ingin, siang ini juga semua informasi tentangnya sudah ada di meja kerjaku...mengerti...''
''Baik tuan, aku tidak akan mengecewakanmu.''ucap Andre dengan tegas...
Danar menganggukan kepalanya, yah...sejak ia pulang semalam kata-kata Ana terus teringiang seolah mengusik egonnya...
''Anastasia Cleo...aku akan membuatmu takluk dan kita liat saja nanti..bagaiamana harga dirimu akan berada di bawah kakiku...''desis Danar tajam...
Sesaat kemudian pintu ruangan di ketuk, dan seorang wanita cantik melangkah masuk dan tersenyum...wanita itu adalah Jesika Cline, tunangannya...ia datang dengan gaun pendek yang seksi memperlihatkan tubuh indahnya...
''Sayang....''bisiknya menutup pintu di belakangnya....
Danar memijit dahinya dan kemudian tersenyum , wanita ini datang disaat yang tidak tepat.....hatinya sedang kesal..
''Jesi...''
Wanita itu mendekat, dan mulai bergelanjut manja dio dada bidang tunangannya,....Danar yang memang memiliki mood yang buruk pagi ini mendorong tubuh Jesika....
''Sayang,....''
''Ini masih pagi Jesi...dan kau sadar tidak jika, kita sedang berada di kantorku, bagaimana jika ada pegawaiku yang masuk dan melihat kita....''ucap Danar kasar....
Jesika sedikit terkejut, yah...tidak biasanya Danar bersikap kasar..biasanya Danar tak perduli keadaan sekitar, dan ketika Jesika mendekat apalagi menyentuh, pria ini akan langsung takluk dan menyerah padanya...
Ada apa...sungguh Jesika sedikit syok dengan sikap Danar pagi ini...apakah ada sesuatu yang mengganggunya...
''Maafkan aku sayang...'' Jesika meredupkan tatapannya..
Danar mengangguk dan mencoba bersabar, betapa Ana menyita paginya dengan serakah..bahkan sejak semalam Danar tak bisa memejamkan matanya, bayangan Ana dengan kesombongannya sungguh mempengarushi seorang Danar...
''Kau pulang saja, temani Fera...ini adalah hari pernikahannya, dan aku tak ingin dia merasa kesepian...aku akan menyusul ketika pekerjaanku selesai...''ucap Danar dengan ketegasan yang tidak terbantah.
Jesika menganggukan kepala menurut...
''Baiklah sayang, aku akan menemani Fera...bisakah kau mengambil gaunku di desainer langgananku, aku tak akan sempat..''
''Baik...aku akan kesana.''ucap Danar singkat...
Jesika kemudian mendekat ingin mencium Danar namun, pria itu mengelak....
''Moodku sedang tidak baik sayang, jangan sekarang.''tatap Danar mengirim peringatan...
Jesika sekali lagi terkejut, namun ia tak bisa membantah kata-kata Danar...
Wanita itu pun pergi dari sana menutup pintu dengan penuh rasa kecewa...
Danar memejamkan matanya...
''Anastasia Cleo...aku akan menghancurkanmu....''ucap Danar penuh dendam....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!