NovelToon NovelToon

Rio Ferdinand : Perang Internal

Entahlah !.

Di malam yg tak ada awan mendung , cerah mempesona khatulistiwa. Tak ada satu mahluk pun yg menyangka bahwa di tengah lapangan bola , ada dua orang pria yg sedang adu mulut. Atau lebih tepatnya , kedua Dewata yg menyamar menjadi dua orang pria . "Jangan begitu Gatot ! kau tak bisa mengingkari hal ini !." Seorang pria tua namun perkasa sedang berdiri di depan pria yg bernama gatot itu. Pria tua itu bermata biru langit yg sangat cerah. Namun jika kalian melihat jauh kedalam pupil matanya, terdapat warna kelabu bagaikan mendungnya langit ketika hendak menimbulkan sebuah badai dahsyat.

"Aku tak mengerti apa apa... " pria berotot itu menggelengkan kepala dan mengangkat tangannya tanda menyerah .

Sang pria tua itu berjalan mendekati si Gatot dan mencengkram pundak Gatot .

"Ku perintah kan, kepadamu ! aku sang Dewa langit, dan raja para Dewa dari negri Olympus. Memerintahkan kau untuk mencari sumber kekuatan dari Olympus , yaitu tungku perapian Hestia. Jika tidak.."

"Jika tidak?" sela sang Gatot.

"Aku akan mengumumkan deklarasi perang terhadap kaum Nusantara Garuda!" bersamaan dengan perkataan trakhir, langit menyambarkan petir dan kilat tiada henti sampai paling tidak sekitar tiga menit. Tentu dengan mata sang pria yg menyala nyala berwarna biru langit .

"Tunggu ! apakah ada jalan damai yg lain?" Gatot menawar .

"Jika kau mau. Simbol di balas simbol. Berikan emas Monasmu dan aku akan melupakan kejadian ini." Dan bersamaan dengan petir yg menyambar di antar mereka, aku terbangun dari mimpiku.

"Rio!! bangun ! kerjakan soal no 40 bagian sejarah!" terdengar suara risau dari beberapa siswa di kelasku.

Aku yg baru saja bangun dari tidur ku, berdiri dan maju ke depan papan tulis. Aku mengambil spidol dan menulis jawaban no 40 :

Jawaban: Ada di halaman 31 bait pertama. Lalu kemudian aku kembali ke meja dan duduk.

"Apa apaan jawabannya ini ?!" guruku masih mempermasalahkan tentang jawabanku yg simple.

"Kenyataan bu, coba ibu buka halaman itu, itulah jawabannya" sahutku.

"Kamu memang pintar, tapi bisakah kau menuliskannya agar yg lain tau jawabnnya ?" protesnya.

"Mereka kan punya buku dan bisa membaca , tinggal mereka buka halaman itu dan pasti tau jawabannya. Ini bukan mate-matikan yg perlu di jelaskan dan di pahami. Tidak ada rumus yg terkandung di dalam bait perbait tulisan itu." tambahku.

"Kalau kau tidak mau menuruti ibu, silahkan keluar!" teriak sang guru .

"Ok.." aku pun menurutinya dan keluar dengan langkah menyeret dan mulut yg menguap.

Aku tidak mau di anggap bodoh, dan aku maju untuk menjawab. Tapi ini memang sesuai rencana ku, aku lagi malas mengikuti presentasi ulang dari jilid yg sama dan pelajaran yg sama. Bukan menambah ilmu, malah membuat pelajaran itu menjadi suntuk dan membosankan untuk diikuti.

Oh iya, aku belum memperkenalkan diriku ke kalian ya?. Ok para pembaca budiman yg dengan sabar menunggu sang MC termalas yg ada di dunia pernovelan. Aku akan memperkenalkan diri .

Nama: Rio Ferdinand Sinaga

Usia : 16 tahun

Zodiak : Aries ♈

Hoby: rebahan, game , nonton anime, music dan lain sebagainya..

Status. :Pelajar tercerdas kedua di sekolah .

Tambahan : tidak jomblo.

Sudah semua kan.?

Yah sesuai yg di atas. Aku tidak jomblo. Aku mempunyai pacar seorang kakak kelas. Baru jadian tahun kemarin sih... tapi , yah bodynya bagus (walaupun aku sama sekali belum bereksplorasi sampai jauh terdalam). Aku tidak selalu nonton anime ( karena takut di bilang wibu akut) aku juga menonton film lain seperti Avengers, dan film luar Negri yg lainnya.

Aktor kesukaan dari Jepang: Sugiono, kalau Korea aku cuman suka dengan aktor yg bernama Madong Seok. Yah itu aja . Selebihnya aku tidak suka. (hampir aku ingin bilang kresek) jika dari India aku suka ... hmm... apa ya, Shahrukh Khan . Salman Khan. Amir Khan. Yah itu doang. Kalau Barat , aktor yg paling ku suka adalah Robert Downey. China atau Taiwan? Donien dan Jackie Chan.

Yah itulah.

Makanan favorit: burger dan risoles. Wah ini makanan yg paling ku suka .

Minuman : air putih

Ok sekian untuk perkenalan, tak ada lagi yg perlu di bahas. Karna aku MC termalas. Aku juga malas memperkenalkan diriku.

"Oi Rio..! kau di suruh keluar lagi ya?" tanpa kusadari temanku David , ia sudah berada di samping ku. Ia adalah temanku dari SD hingga sampai sekarang. Kami memang menjadi sahabat sejak aku dibully di SD. Namun pembulian itu hanya sampai aku jelas 5 SD. Karna aku mulai memberanikan diri untuk adu jotos ketika usia segitu.

"Mau ke kantin?" ajak David.

"Boleh.." rencana awalnya sih... aku ingin ke Rooftop sekolah. Tapi, setelah ia mengajak aku untuk ke kantin. Aku merasakan perutku juga lapar .

"Hati hati nak! banyak yg mencurigaimu..."

Aku menoleh ke kanan ke kiri ... kalimat di atas adalah bisikan dari seseorang yg aku sendiri tidak tau..

David berbalik ke arahku. "Kenapa Yo?" ia terheran heran.

"Ah.. itu, tadi aku dengar suara orang berbisik..." aku kembali mengedarkan pandanganku ke segala arah. Namun aku sama sekali tidak melihat siapa pun.

Pembaca budiman, satu yg perlu ku peringatkan kepada kalian. Jangan sekali kali menonton film horor jika sendirian. Tapi jika mental kalian kuat, ya silahkan. Ketika aku kembali melangkah, aku benar benar mendengar lagi suara itu. Namun , apa yg kulihat dan yg kudengar serta ku rasakan di detik ini... semuanya bertentangan.

Suara yg tadi, itu seperti sebuah peringatan dan petunjuk. Seperti lebih bersahabat. Namun yg kurasakan sekarang adalah, aura mencekam yg sangat mencekik leher kalian. Saking mencekiknya, kujamin kalian tidak akan bisa bernapas dalam waktu bermenit menit. Dan ketika aku melihat ke bagian Rofftop sekolah , tepat di bagian yg tak disinari cahaya matahari. Aku melihat sebuah wajah yg sangat rusak untuk di lihat. Matanya sungguh besar. Saking besarnya, sampai sampai kalian mengira bahwa mata itu hampir copot dari tempatnya. Pipinya keriput dan giginya terlalu kuning dan bertaring. Ada banyak gumpalan darah beku disela-sela giginya. Rambutnya yg kriting dan berantakan bak sapu ijuk kelas, memberikan aku pemikiran bahwa ia bukanlah mahluk yg bisa dilihat dengan kasat mata.

Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku, aku bergetar atas kengerian bentuk mahluk itu. Tapi, sebentar aja sih... cuman karna kaget .

Untuk kedepannya aku mengoloknya dengan mengeluarkan lidahku dan memberikan simbol jari tengah. Ia mengernyit. Mungkin dia tidak tahu apa itu arti dari jari tengah.

Aku kembali berjalan santuy di samping David. Sembari mendengarkan ia bernyanyi seperti kicauan burung gagak, aku mengambil sebungkus permen dan membukanya. Baru beberapa langkah setelah berbelok di koridor UKS. Aku kembali melihat sesosok wanita yg berdiri di depan wastafel sekolah. Biar ku tebak, apa setan setan di sekolah ini baru bermunculan karna gabut?

Wanita itu tentu bukan manusia. Ia sama seperti sebelumnya, pipi kanan kiri agak keriput dan dahi yg lumayan mengkerut. Aku pura pura gak liat, namun sepertinya hal seperti itu tidak mempan. Ia tau kalau aku bisa melihatnya. Ketika aku berpapasan, kepalanya berputar mengikuti arah jalanku. Sumpah, ada apa dengan mahluk sekolah sini? kok bisa kulihat?.

****

"Weh... ada kanjeng Rio toh." Mpok Sum. Adalah pedagang kantin yg paling tengil dan rada rada mesum. Pakaiannya yg selalu terbuka pasti mengundang banyak syahwat siswa sekolah ini. Banyak pasangan pasangan yg dirusak oleh si Mpok satu ini .

"**** seperti biasa ya Mpok" hari ini ia memakai daster kain tipis dan tembus pandang berwarna biru muda, karna tipis dan tembus pandang, aku dengan mudah melihat warna bra yg di pakainya itu berwarna coklat. Dasternya tak di kancing semua, ia sengaja membuka kancing kedua agar belah dadanya nampak jelas di mata kaum Adam.

"Iya dong.. kan Mpok emng ****.. mau mesan apa nih?" mpok menghampiriku yg duduk di kursi. Ia membelai leherku dan berbisik di telingaku "atau mau yg VIP?" lalu ia mengecup bagian belakang telingaku.

Aku yg sudah mempunyai pacar tak terlalu menggubris hal itu. Untuk memperjelas, aku menggeleng dan memesan segelas pop ice coklat di blender dan memakai taburan choco chips extra.

"Is hari ini kanjeng Rio gak asik" celetuknya dengan nada merajuk.

"Kan Mpok tau sendiri klo aku ada pacar, jadi gak mempan lha Mpok. " Aku mengulum senyuman untuk si Mpok.

"Au ah. " Si Mpok malah beneran ngambek.

Menurut kalian, wahai pembaca budiman. Apa yg kalian lakukan jika si Mpok ada di depan kalian dan menawarkan hal tadi. Si Author ku sengaja gak sepenuhnya memperjelas keadaan. Takut nanti diantara kalian ada yg meng*c*k Jhonny nya .

"Mpok , aku juga pesan kentang gorengnya dua porsi." David kaget .

"Biar aku traktir hari ini ." Ujarku seraya berdiri dan mencengkram bahu David.

"Aku mau ke toilet." Itulah yg ku katakan dengan suara. Dan ini lah yg ku bisikkan.

"Aku merasakan yg gak beres " lalu pergi meninggalkan David.

Jujur, aku dan David memang merasa mulai dari tahun kmi menginjak usia 15 itu, kami merasakan hal hal yg tak beres. Dimulai dengan mimpiku tentang para Dewa Dewi atau dunia yg tak ku kenal, sampai mimpi mimpi David tentang mahluk mitologi yg tidak pernah kami pelajari dipelajaran sejarah dan mitologi. Ada banyak sekali. Jika ini memang pengaruh dari film film horor atau bergenre petualangan dan fantasi... kami sudah pasti mengenali apa apa saja yg kami lihat di dalam mimpi, namun alhasil kami sama sekali tidak tahu menahu apa apa tentang mimpi mimpi kami. Dan baru saja hari ini, aku bisa melihat hal hal gaib tersebut. Terlebih lagi, aku masih penasaran, siapa kah yg membisikan tentang hal berbahaya tadi.

Kucoba kembali ke koridor tempat aku melihat sosok wanita itu berada, dan ternyata ia masih berdiri disana. Ku hampiri ia "Hallo .. aku akui aku bisa melihatmu, tapi bisa kah kau jelaskan kenapa?." Aku berharap ia tidak tahu.. tapi malah sebaliknya , ia mengangguk.

"Mereka mengira kau adalah pelakunya... darah campuran suci dan kotor. Serta campuran urat nadi biru dan darah Dewa Dewi."

Aku mengernyit.

"Maaf, tapi bisa kau jelaskan?" aku ingin berbicara lebih banyak lagi sebelum akhirnya bel berbunyi, tanda istirahat tiba.

"Maaf, kami hanya bisa melindungi mu dengan cara yg kurang efektif" .

Wow... aku di lindungi oleh mahluk halus?. Ketika banyak siswa siswi keluar kelas, wanita ini semakin memudar dan melambaikan tangannya ke arahku. Aku hanya bisa mengedikkan bahu karna tak tahu harus merespon apa. Haruskah aku berterima kasih? harus kah aku bergaul dengan mahluk halus? ntahlah aku tak mengerti.

"Hey.. dapat sesuatu?." Tanya David ketika aku kembali duduk di sebelahnya .

"Gak, maksudnya ,.. aku gak ngerti. Aku bisa berkomunikasi dengan mereka seperti anak Indigo. Cuman ..ya, aku tak mengerti apa maksud mereka." David memegang jidatku, ia menggeleng "Padahl tidak demam".

Aku memaki dia. "Anak ngent*d" ku getok kepalanya "Aku gak ngigau setan!" seketika sesosok hantu yg aku liat sedang menjilati makanan siswa menoleh kepadaku

Bukan kmu yah... kmu hantu, lain setan. Ujarku di dalam hatiku.

Entah kenapa dia mengangguk dan melanjutkan aktivitas nya.

Hah? WTF?

"Coba kamu ceritakan.." ujar David penasaran. Akhirnya aku pun menceritakan tentang hal hal yg tidak masuk akal manusia biasa.

Ia menyimak dengan khitmat, seperti mendengar tausyiah dari Ustadz Ustadz ternama di dunia. Kalem dan hanya merespon dengan anggukan. "Jadi.." selanya ketika aku sudha mencapai di akhir bagian cerita fantastisku. "Kmu ingin mencari tau apa arti dari kata kata Dedemit ini?."

Aku mengangguk ,"Ya . begitu sih... tapi klo kmu skip, gkpp." Aku bukanlah orang yg suka dengan hal hal berbau mistis. Aku ini biasanya lebih suka hal yg lebih realita. Tapi, jika ini mengganggu.. ya aku harus cari tau .

"Hoi! minggir !!." Bentak seorang kakak kelas ku. Ia ingin aku menyingkir dari kursi ini. "Belum selesai" jawabku singkat.

"Hah? perlu kah aku perduli?" jawabnya dengan nada tinggi dan memukul meja. Serentak seluruh kantin menoleh ke arah kami.. termasuk hantu yg sedang menjilati makanan siswa siswi.

"Hmm.." Aku yg risih, berdiri dan memukul mata sebelah kirinya, menyikut lehernya, dan menendang perutnya hingga ia terpental sekitar dua meter.

"Aku paling benci di ganggu." Aku kembali menikmati kentang goreng ku.

"Anj*nk, Bangs*t. Mau ku kasih paham kah aku ini siapa hah?" teriaknya sambil berdiri. Tangan kanannya masih mengusap mata kirinya.

"Sini kau bangs*t." Ia kembali berdiri di depanku dan menarik kerah bajuku. Aku melakukan lompatan kecil dua kali, dan mengangkat kaki ku setinggi tingginya hingga ujung runcing sepatu sekolahku menghantam pelipis kirinya secara fatal. Ketika ia hendak tumbang , kutarik kerah lehernya. Lalu ku hajar bagian yg tadi aku tendang, sedetik setelahnya aku hajar ulu hatinya dengan siku ku. Ketika kulihat urat matanya membiru dan pupil matanya mulai memudar, kulepaskan cengkraman Tanganku di kerah bajunya. "Aku tak suka jam makan ku diganggu. Jangan mentang mentang kalian kaya kalian jadi belagu, ngerti?" aku kembali duduk dan menikmati kentang goreng ku yg sudah mulai memudar kehangatannya.

"Jadi? kau mau kemana nanti?" David mempertanyakan soal rencana ku tadi.

Aku mengedikkan bahu "Mungkin ke Rooftop ."

Aku penasaran dengan sikap mahluk halus yg di Rooftop, dan aku masih bingung kejadian akhir akhir ini, di mulai dengan aku yg lebih mudah bernafas di dalam air, menarik nafas di udara... daya tekanan jantung lebih kuat, detak nadi yg lebih ketat, pendengaran yg akurat. Walaupun agak sedikit beberapa jerawat. Tak perlu gawat, karna masih ada obat jerawat, di toko toko terdekat.

Apasih? ah ntahlah...

***

***

Apa Itu?

Dimulai dengan bangun pagi, aku memulai kehidupanku lagi di hari rabu yg tidak terlalu ceria. Aku yg terbiasa dengan kehidupan sendiriku ini memang sudah sangat biasa bangun dipagi hari tanpa secangkir teh dan makanan pagi, seperti gorengan, roti dan makanan unik lainnya yg bisa kau jumpai di jajanan pedagang pinggir jalan maupun kaki lima.

Ada banyak yg kulihat ketika keluar rumah. Contohnya, drama di pagi hari. Ketika seorang suami kepergok istrinya selingkuh tadi malam, beberapa anak kecil di pukul emaknya pake sapu, atau bahkan ada drama perebutan kucing betina oleh dua ekor kucing jantan.

Oh iya pembaca budiman. Tadi malam aku bermimpi tentang kejadian aneh.

Ada seorang pria, dia ini seperti sedang mencari sesuatu. Dan sesuatunya ini adalah sebuah gading gajah. Ntah apa yg diinginkannya , yg pasti ia memiliki tubuh yg kekar dan kuat. Serta banyak ukiran tato di punggungnya.

Ketika sedang asyik mencari gading gajah yg bagus di antara tumpukkan gading gajah, seorang wanita datang menghampirinya. "Yang mulia Ganesha memanggilmu .." wanita itu berbisik dengan gaya yg seksi ke telinga sang pria. Si Pria itu pun menoleh dan mencium bibir wanita itu. "Iya sayang.. ." lalu ia pergi ke dalam gedung yg ada di bagian selatan tempat tumpukan gading gajah.

Awal mulanya ku pikir itu sebuah gedung DPR atau sebagainya. Tapi ketika aku teliti, itu adalah sebuah gedung yg amat sangat besar. Melebihi besarnya dosa dosa kalian.

Bagaimana tidak? untuk ukuran pintu saja, sudah lebih dari 40 meter. Oh iya , aku lupa. Di bagian depan gapura gedung itu terdapat dua penjaga pintu dengan bentuk wajah yg agak berbeda dari manusia pada umumnya. Ukuran tubuh mereka sekitar 4 meter lebih. Dengan lebar bahu sekitar 10 hasta atau lebih. Tubuh mereka lumayan perkasa dan mereka memakai tombak serta perisai yg disangkutkan di punggung mereka. Aku tidak tau harus berkata apa. Tapi yg kutahu, tempat ini bukanlah tempat biasa.. ya, maksudnya... tempat astral atau apalah .

Bangunan megah itu pun mempunyai ciri khas tersendiri. Yaitu dengan gaya bangunan kuil di Thailand. Selain mempunyai atap yg lumayan tradisional ini, tetapi tetap ada gaya modern yg membuat aku tertarik. Yaitu system sensor card. Pria itu berdiri di depan pintu yg amat besar itu. Ia mengeluarkan kartu khusus dan menggesekkan nya di sensor itu.

"*S**udah terdeteksi, terklaim anggota pasukan elite, silahkan masuk*.." yah... beginilah suara nya.

Dengan otomatis, pintu itu terbuka dengan sendirinya. Seperti pintu aula depan di mall-mall tempat kalian. Ketika pria itu masuk, ada banyak sekali benda benda berharga yg harganya mungkin bakalan membuat kalian hutang ke negara sampai kalian mati.

Ada guci besar sebesar kantor JNE di tempat kalian. Dengan ukiran burung bangau yg mematuk ikan kecil. Lantai nya tentu marmer merah dan sangat amat mulus dan licin. Bahkan lebih mulus daripada wajah-wajah pembaca sekalian.

Sekali lagi aku dikejutkan dengan banyaknya maha karya seni yg sungguh terlupakan. Seperti ukiran dinding dengan kalimat kalimat Melayu bercampur dengan gaya India. Adapula tulisan tulisan dengan gaya Thailand kuno dan beberapa di antaranya lukisan perang Mongol dan perang-perang zaman perang dunia pertama .

Di aula ini , kalian juga bisa memanjakan mata kalian dengan melihat bidadari bidadari ( atau bisa lebih tepatnya dayang dayang istana ) berkeliaran dengan pakaian yg sangat terbuka. Saking terbukanya , aku dengan jelas melihat pusar dan belahan dada mereka secara total. Bahkan ****** susu merka menonjol menantang .

Untung ini mimpi ya. Jika real, pasti aku sudah ngaceng.

Pria itu berjalan dan membuka lagi sebuah pintu yg berwarna emas. Tidak ! bukan berwarna emas, tapi terbuat dari emas asli. Di dalam ruangan itu, ada sebuah singgasana raksasa dan mungkin memang itu singgasana untuk para raksasa. Duduklah seorang pria yg amat sangat besar dengan kepala gajah lengkap dengan belalainya. Ya , lengkap dengan belalainya. Tubuhnya ideal, tidak gendut dan tidak kurus. Hanya saja memiliki lemak yg agak bertumpuk di bagian perut.

Yg membuat aku salfok , iyalah dua dayang yg mengipasi dia. Dua dayang itu amat terbuka, hampir hampir tidak ada sehelai benang pun yg menutupi tubuh mereka. Dari sini, aku bisa liat dengan jelas bagaimana lekuk tubuhnya dan seberapa besar ****** susunya.

Pria itu langsung bertekuk lutut ketika berhadapan dengan si raksasa gajah. "Ada apa gerangan wahai Ganesha ?" kata pria itu.

"Krrish.., dalam setiap legenda, kau adalah seorang yg dapat di percaya jika melakukan setiap misi. Dan banyak sudah Dewa Dewi kuno yg membayarmu , sedangkan aku belum sama sekali menugaskanmu dalam misi-misi sulit"

Pria yg di panggil Krrish ini pun mengangguk dan berkata "Missi apapun akan syaa lakukan demi tuan. Silahkan, misi apakah itu?." ujarnya.

"Aku meminta , agar kau menjelajahi teritorial Kutai. Cari tau apakah kekuatan alam masih seimbang atau tidak. Bila perlu, ambillah kendali sang Lembuswana, agar kau bisa dengan mudah berkeliling dunia"

"Itu adalah tugas yg mudah wahai Ganesha. Tapi , adakah ramalan buat saya?" Krrish meminta sebuah ramalan kepada di kepala gajah.

"Aku ini adalah Dewa kebijaksanaan dan kecerdasan. Dewa kecerdasan tidak mungkin berpaut pada ramalan konyol seperti yg dilakukan oleh orang orang Yunani." sepertinya, sang kepala gajah marah .

"Maafkan saya wahai Ganesha. Saya akan segera turun untuk melakukan missi." Krrish pun berdiri dan meninggalkan kepala gajah itu, namun belum beberapa langkah sang Gajah kembali berkata .

"Walau kau kuat, jangan naif. Berhati-hatilah dengan pelaku pertikaian ini. Jika memang benar dia adalah keturunan dari sang ratu selatan, lebih baik kau mundur dari missi jangan sampai ada ikut campur tangan."

Krrish menoleh dan menjawab. "Baik wahai Ganesha" seraya menganggukkan kepalanya.

Dan berakhir di situlah mimpinya.

Sumpah aku ingin sekali bertemu dengan David dan menceritakan nya juga .

Karna lapar, aku singgah makan di dekat kuburan. Aku memang tidak terlalu lapar, hanya saja perutku memang minta diisi makanan. Jadi aku ingin membeli dua atau tiga gorengan untuk mengganjal perut. Hitung-hitung untuk membuang buang waktu karna aku yg berangkat terlalu cepat pada pagi hari ini.

"Bu.. tiga gorengan. Minta sambelnya dong... Ok makasih" aku duduk di bangku yg agak panjang tepat di dekat jendela agar aku bisa melihat pemandangan kuburan yg estetik. Bukannya estetik, tapi terlalu horortic.

Didekat gerbang kuburan, ada sebuah pohon yg amat besar. Mungkin pohon sawo? aku pun tak tau. Tapi bukan pohonnya yg kubahas, tapi sesosok jiwa yg sedang gelantungan di atas pohon itu .

"Mbak Kunti?" padahl aku hanya mengatakannya dengan berbisik, tapi jiwa itu menoleh ke arahku.

Awalnya ia menyeringai, namun setelah ia sadar bahwa aku benar benar ingin menerawangnya, dia malah membalikkan muka. Bahunya bergetar kecil dan kemudian menghilang.

Apa ini? Apa itu?

***

"Hah? Krrish?" David terheran heran ketika aku mengatakan nama yg ada di dalam mimpiku.

"Iya Krrish.." aku mengernyit "Emng kenapa segitunya kau kaget?"

Tanpa menjawab , ia berdiri dan menyuruhku untuk mengikutinya ke dalam perpustakaan. Aku hanya menuruti perintahnya, karna mungkin ia menemukan suatu petunjuk.

"Aku tau nama itu berasal dari mana.." ujarnya ketika di jalan.

"Oh.. dari perpus? kata benda atau suku cadang?" ketika aku berkata seperti itu, ia berhenti di depanku. Dan ia berbalik ke arahku.

"Dari buku tolol" seusai mengatakan kalimat itu, ia kembali berjalan ke depan. Seburuk itukah pernyataanku?

Setelah beberapa menit, kami sampai di depan perpustakaan. Sebuah bangunan yg terpisah sendiri dari sekolah. Di dalamnya terdapat dua ruangan, yaitu ruang membaca dan ruang laboratorium. Di Aula, kita disuguhkan dengan berbagai macam buku yg ada di dalam rak rak buku yg berjejer dengan rapi. Mulai dari tentang politik, ilmu alam, pembudayaan, mytologi, dan legenda .

Ada banyak buku legenda dan mytologi di perpustakaan kmi. Contohnya, mulai dari cerita Hercules, hingga cerita si Cupid.

Buku buku tokoh prasejarah pun juga ada. Seperti , Sherlock holmes, Arsen lupin, Khaled bin walid, Albert einstein, Nicola tesla, dan masih banyak lagi.

David berhenti di suatu sudut rak buku. Ia mengitarinya dan akhirnya mendapatkan buku yg ia maksud. Ia memberikan kode ke aku untuk mengikutinya ke ruang baca.

Sesampainya kami di ruang baca, kami duduk agak jauhan dari para circle wanita. Bukan karna apa, tapi kami tidak ingin pembicaraan terbuka kami diketahui orang lain.

"Aku sempat membaca buku ini sekitar beberapa bulan yg lalu" katanya sambil membuka buku itu "Awalnya aku hanya iseng membaca , dan akhirnya aku menemukan fakta menarik bahwa di India sekalipun memiliki tokoh legenda seperti Gatot kaca yg kmu mimpikan sebelumnya" ketika ia mencari cari halaman itu, aku terkejut dengan apa yg ia buka dan ia tunjukkan ke aku. Aku melihat selembar bab yg bejudul, 'Munculnya sesosok Krrish.'

Aku mengernyit "Jadi maksudmu..."

David mengangguk pasti "Iya benar. Krrish ada di legenda India." katanya.

"Wait! tapi yg kulihat, dia di Indonesia man. Aku kenal sekali, di India bagian mana yg jalannya ada rambu lalu lintas bertuliskan dilarang parkir?" protesku.

"Tapi ini faktanya di India.. ." ujarnya bersikeras.

"Yg namanya legenda bukan fakta Vid" kami semua terdiam.

Ya memang benar , jika kita mencari logika atau fakta. Kedua hal tersebut tidak berlaku di dalam dunia legenda dan mytologi.

Tiba tiba aku menemukan suatu kemungkinan.

"Jika semua yg ada di dalam legenda dan mytologi Agak mustahil, bagaimana jika kita sangkut pautkan dengan pergeseran zaman , dan teknologi yg ada di dunia nyata? sehingga peradaban mereka sedikit demi sedikit berpindah ke suatu tempat yg berbeda?" kataku.

David kemudian tersenyum "Itu adalah kemungkinan. Fatal, jika semua bagian mytologi ada di Indonesia, berarti.. ." entah bagaimana pemikiran kami sama .

"Pasti ada cara masuk ke dalam dunia mereka dan ada suatu jalan yg menghubungkan satu kubu dengan kubu lainnya?" itulah yg kami katakan secara serempak.

Sedetik kemudian , aku menyadari bahwa ada seseorang yg mengawasi kami dari tempat lain.

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, tapi tidak ada selain circle wanita tadi. Akhirnya aku tak mau ambil pusing dan memilih untuk tetap seperti biasanya.

"Bagaimana jika aku tanyakan kepada penghuni di Rooftop?" ajak ku ke David .

"Yakin?" David berdiri dan membuka pintu keluar ruang membaca.

"Emangnya kita ke dukun? gak kan? ya udah tanya aja siaapa tau mereka tau kan?" aku berada tepat di belakang David, aku berusaha meyakinkan dia tentang pemilihan ini.

Ia menghela nafas.

"Ok... aku turuti. Tapi kapan?" tanya nya.

"Sekarang" dengan cepat aku pergi meninggalkan ia yg masih terheran heran. Karna di perpustakaan tidak boleh ada keributan, jadi aku hanya berjalan cepat. Ketika sudah di luar perpustakaan, dengan kecepatan penuh yg ku bisa aku berlari menuju Roofftop sekolah .

Sesampainya di sana, aku melihat ada beberapa siswa adik kelasku yg sok soan bermesraan. Aku pun juga melihat hantu yg kemarin melotot marah kearah para siswa dan siswi itu, aku sedikit mendengar ucapannya .

"Jangan sentuh tempat itu.." aku agak mengernyit. Lalu aku berjalan menuju kerumunan itu .

"Pergi!" perintahku .

"Hehei... ada Kaka kelas sok jagoan ya guys ya" para wanita tertawa mendengar itu .

"Kami yg pertama bro... lu biarpun kakak kelas bakalan gwa remas.." Dia berdiri dengan sombongnya .

Ketika ia berdiri , dengan cepat aku cengkram dadanya yg tak berotot itu , kemudian langsung ku tarik ke bawah.

"Aaaaa.....aa ... a.. aaaa.. ." ia berteriak kesakitan. Ketika setengah tubuhnya melengkung kebawah, ku hajar bagian pelipis kirinya, kusikut lehernya, dan ku tendang ulu hatinya. Bukan terlempar, ia hanya terambang dan Kembali ketempat, karna masih ku cengkram dadanya yg tak berotot.

Kulirik kebelakang , kupikir yg di belakang ku itu adalah David. Ternyata adalah hantu Rooftop. Ia kegirangan melihat anak ini ku hajar .

"Ampuun ampuun kami pergi kok pergi.. ." kulihat para wanita menunduk karna malu. Ku pastikan dulu mereka pergi dengan rapi. Lalu aku duduk di tempatku.

Setelah aku menghela nafas, hantu tadi mendekat ke arahku dan duduk di pinggiran sofa dengan gaya kaki yg disilangkan.

"Jadi, kau kenal aku?" tanyaku di dalam hati. Aku tau pasti dia mendengarnya. Hantu itu mengangguk.

"Kenapa kau kenal aku? karna aku sering di sini?" ku tanya lagi.

Ia kembali menganggukk, setelah itu memberikan kode menggeleng.

Aku dibuatnya bingung.

Ia menunjuk dadanya , kemudian menunjuk ke arah dadaku. Aku tak mengerti apa maksudnya .

Ntah lah ,

"Kamu bisa ngomong gak?" tanyaku dan ia mengangguk "Trus kenapa gak ngomong?"

Kemudian ia menyeringai dengan gigi giginya yg kuning dan bertaring. Wajah keriput nya mulai memudar, seiring senyumnya yg merekah. Rambut nya yg berantakan dan mengerikan perlahan agak rapi namun masih berantakan. Matanya yg merah kini berubah putih dan pupil mata yg berwarna abu abu indah. Giginya yg tadinya kuning dan bertaring pun berubah menjadi bersih tanpa noda, walaupun gigi taringnya masih ada.

Hantu yg tadi kulihat dan sekarang jauh berbeda total. Kini yg kulihat hanyalah hantu yg cantik. Wajah mulus dengan kulit bening, rambut lurus namun agak berantakan. Giginya putih bersih namun bertaring , bola mata berwarna abu abu indah dengan bulu mata lentik yg indah .

Cantik dan indah , itulah kesanku kali ini dengan hantu ini.

"Terima kasih sudh menginginkan aku berbicara denganmu." ia tersenyum dengan senyum yg mampu membuat kalian terdiam seketika.

Apa ini? Apa itu?.

****

Baru Tau..

Terpana .

Itulah kata pertama yg bisa menggambar kan keadaanku yg sekrang ini.

Walaupun pakaiannya tidak berubah. Tapi aku yakin , jika dia masih hidup, dia adalah wanita tercantik di sekolah.

Kulitnya berubah drastis menjadi mulus bening, matanya berwarna abu-abu cerah. Tidak seperti bapak Zeus yg ada di dalam mimpiku. Sangat cerah dan indah. Rambutnya agak berantakan seperti belum di sisir, kendati demikian rambutnya lurus dan tidak ikal sama sekali. Giginya lebih banyak bertaring namun bersih. Walaupun hidungnya agak pesek, tapi aku yakin. Dia memiliki bibir yg lembut dan lidah yg seksi.

"Ehem, jadi .. coba kamu berbicara sekali lagi?" kali ini aku menggunakan suara mulut .

"Yakin? mau ngomong tanpa lewat hati? nanti diliat siswa lain malah di kira orang gila lho bicara sendiri" ia mengulum senyum yg sangat manis.

"Iya yah" jadi akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti kata katanya .

"Tadi kmu bilang kursi ini bukan milik mereka, memangnya ini untuk siapa?" tanyaku .

"Buat kamu.." ia kembali mengulum senyum.

Aku agak heran "Maksudnya ?"

Ia menghela nafas "Ya buat kmu, selama ini aku jagain kursi ini buat kamu"

Aku mengernyit "Eh, tapi.. kenapa?"

"Karna aku suka aja , mulai dari dulu kan aku liat kmu ke sini. Suka molor, tidur trus bolos, makan cemilan. Apalagi terkadang aku tu suka ikutan tidur di sampingmu, eh tapi aku gak sampe di atas ya. Nanti kamu kira aku suka macam macam lagi, terlebih lagi aku kan suka emang itu duduk ikutan di samping mu soalnya..."

Aku tertawa mendengar dia gelabakan menjelaskan perinciannya ..

"Is ... kok malah ketawa sih.." Tiba tiba dia menjadi agak transparan.

"Soalnya kmu klo ngejelasin lucu banget" aku kembali tertawa.

Bisa ku tebak, pipinya pasti merona .

"Btw . Namamu siapa?" aku menanyakan namanya agar kami makin akrab dan enak berkerja sama.

"Itu hal tabu dalam aturan alam ghaib. Hantu tidak memiliki nama, begitu juga hantu hantu yg meninggali suatu tempat. Biasanya mereka mendapat julukan oleh orang orang sekitar. Kecuali jika hantu itu terikat oleh seorang mahluk fana dan mahluk fana itu lah yg memberikan nama" ujarnya .

Jadi hantu tidak memiliki nama ?.

"Baiklah, klo gitu. Gimana cara kita terikat?" ketika aku berbicara begitu. Ia kaget bukan main.

"Buat apa? Aku gak bisa ngapa ngapain..." ujarnya panik.

"Emng kmu pikir aku nyuruh kmu ngepet atau santet?"

Kini malah ia yg tertawa. "Hehehe.. tapi, kamu yakin? aku ini sih harusnya kuat. Tapi, aku tidak memiliki minat untuk pekerjaan kotor sepeti menakuti orang tanpa alasan atau permasalahan perdukunan." paparnya.

Aku melihat ada goresan bekas luka didekat lehernya "Kamu dulu pernah dijerat sama dukun ya?" tanyaku .

Ia mengangguk.

Pantas, mungkin dia trauma.

"Yaudah, tapi gimana ? Apa ada cara ritual atau persembahan gitu?"

"Ada tiga. Pertama, terikat untuk menjaga sesuatu. Kalo ini harus memang diberi sesajen. Trus yang kedua terikat untuk pekerjaan. Ini pake ritual, trus yg trakhir" pipinya mulai merona .

"Apa?" tanyaku.

"Yang trakhir kontak fisik. Dan saling memberi kepercayaan."

Ketika aku paham, aku mendekati dia dan kini aku berdiri di hadapannya. Karna terlalu dekat , ia mulai gelisah gak karuan.

"Emng kamu mau apa? yg mana ?"

Ia mulai memalingkan wajahnya .

"Yg ini" aku bergerak dan ku tempelkan bibirku ke lehernya.Tepat di bagian yg bekas luka. Aku merasakan tubuhnya kaget plus tergetar. Kujilat perlahan, lalu ku hisap sedikit kulitnya hingga terangkat. Aku mendengar bahwa ada suara erangan dari mulutnya. Lalu kemudian setelah ku hisap, dengan kuat aku sedot kulitnya. Yah.. kalian tau lah , bahwa aku membuat kiss mark di leher si hantu ini. Agak lama aku buat kiss mark , fungsinya ya supaya agak tahan lama tanda itu ada di leher itu. Ia mulai merubah erangan menjadi ******* kecil.

Nafas si hantu tak karuan. Tubuhnya mulai bergerak tak karuan. Sekiranya cukup lama , aku menyudahi kiss markku. Kulihat wajahnya sudah memerah .

"Kamu gak bilang klo lakuin itu" ucapnya sambil menunduk malu.

"Emng selama kamu hidup kamu gak pernah?" ia mengangguk.

"Ok lupakan, sekarang gimana ? atau masih ada lagi?" tanyaku.

"Aku harus melakukan cara yg sama di tempat yg sama" katanya.

Oh, balas kiss mark.

Kubuka kancing bajuku, kulepas dasi ku. Dan aku lepas bajuku lalu ku taruh di kursi sofa.

"Kenapa?" tanya nya.

"Buat sudah.." perintahku.

Dengan agak ragu dia mendekat. Lalu mencoba dengan kaku menempelkan bibirnya ke leher ku. Kemudian dia mulai menghisapnya dan dengan agresif dia menyedot kulitku. Sangat kencang. Bahkan pacarku tidak sekencang itu. Aku mencoba untuk menahan rangsangan karena aku berfikir bahwa ia ini hantu dan tak bagus jika berbuat keji seperti itu dengan hantu.

Agak lama aku menahan hasrat ini karna hisapannya yg sangat kencang. Setelah sekitar lima menitan, ia menyudahi aksinya dengan air liurnya yg masih menempel di leherku.

"Liur ini gak keliatan di alam fana kan?" tanyaku dan ia mengangguk.

Tak lama setelah aku memasang baju, ada aura aneh yg mengelilingi kami dan begitu aura aneh itu telah selesai mengelilingi kami. Kiss mark kami mulai bercahaya dan kami merasakan kehangatan ada di dalam kiss mark itu.

"Apa itu?" tanyaku.

"Ini tanda klo kita sudah sukses menjalin kepercayaan" ia tersipu malu. Entah kenapa.

"Jadi, aku memberikanmu nama. Apa ya..." aku berfikir keras.

Ia menunggu dengan gairah menggebu-gebu.

Tiba tiba aku kepikiran dia yg selalu menjaga dan mengawasi sofa ku.

"Shofia?." tanpa sadar aku memakai suara mulut. Kembali, kiss mark itu menyala lagi dan akhirnya meredup.

"Makasih.." ia kemudian memelukku , ketika aku membalas, aku tidak bisa menyentuh.

"Aku bisa memelukmu , karna aku bersentuhan dengan jiwa mu. Tapi kamu gak bisa menyentuhku karna aku jiwa dan kamu berupa fisik.."

"Gak adil." cetusku...

"Biarin bwee..." ia mencubit hidungku dan terbang kesana-kemari dengan bahagianya.

"Jadi, apa fungsi dari kiss mark?." aku bertanya.

Ia kembali dari tamasya terbangnya "Tanda di leherku, itu agar kamu bisa tau aku berada dimana. Dan bisa merasakan dimana aku berada."

Lalu ia mendekatiku "Kalau tanda di lehermu, itu supaya jika kamu memerlukan aku, kamu cukup panggil namaku di otakmu dan aku akan keluar dari situ."

Oh.. gitu toh fungsinya .

fleksible sih. "Gimana namanya ? suka?."

Dia mengangguk "Suka banget." lalu sedetik kemudian dia murung.

"Kenapa?." tanyaku penasaran.

"Tapi kamu udah punya pacar.." ucapnya.

What? apakah hantu juga punya rasa cinta?.

"Emng kenapa?." tanyaku .

Dia menggeleng. "Gkpp "

Ok ciri khas mahluk yg bernama wanita. 'Gkpp'.

Aku teringat tentang tujuan utamaku di sini. Jadi aku langsung menanyakan hal itu ke Sofia, lalu ia menjelaskan dengan panjang lebar apa itu alam ghaib .

***

"Jadi..." David bolak balik di depanku dengan posisi tangan kanan menopang dagu dan tangan kiri terlipat di dada. Aku tau, ini pasti agar terlihat keren di mata pembaca sekalian. Yah.. mungkin ia merasa bahwa ia sudah menjadi sang penemu?.

"Kata si Sofia, bahwa di dalam alam ghaib ada tiga lapisan?." tanya David.

"Yap. " jawabku.

"Coba jelaskan lagi?." pintanya.

"Ok, yg pertama adalah alam para jiwa, alam ini pun terbagi dua. Perkumpulan perjalanan jiwa dan jiwa kotor. Jiwa kotor seperti hantu monster dan sebagainya. Ini sebenarnya bukan alam ghaib beneran, ini alam ghaib yg masih terkamuflase dengan alam fana. Alam ini nyatu dengan dimensi kita, tapi tidak bisa kita lihat dengan kasat mata."

David mengangguk paham "Trus?."

"Alam kedua , alam kematian." lanjutku "Alam ini ada di bawah kekuasaan Dewa. Jadi kita tidak bisa masuk kedalamnya begitu saja. Alam ketiga, ialah alam para Dewata. Alam ini termasuk alam yg hanya bisa di masuki oleh orang yg diizinkan para Dewata. Di alam Dewata ini ada tiga tingkatan, pertama Kahyangan. Kahyangan ini tempatnya para ras berdarah emas , atau ichor. Kaum berjiwa abadi. Tapi tidak dengan tubuhnya. Alam kedua, Singgasana Dewata . Tempat ini hanya bisa di masuki oleh Dewata atau yg di izinkan. Bedanya, ini benar benar tidak bisa di masuki. Dan di dalamnya, ada Dewata dari berbagai mytologi dengan singgasananya sendiri. Nah yg trakhir , adalah alam universal Galaxi. Alam ini benar benar hampa , Di dalamnya , hanya ada 10 orang. yg berdarah putih atau cahaya, kesepuluh orang inilah yg mengatur 12 Galaxi. "

David kembali mengangguk. "Jadi kamu mau kemana? ke alam yg mana?." David bertanya dengan bertubi tubi.

"Apaa ? mana ku tau? mungkin ke alam gaib pertama?." aku mengambil kesimpulan itu. Ya aku yakin, karna tak ada yg tau kecuali kita mempelajari semuanya dari nol. Justru itu kita mulai dari alam ghaib pertama.

"Tapi, apa kau yakin?." ia maju ke depanku dan berbisik "Jika kau tau tempatnya untuk memasukki itu, mungkin kita bisa saja ke sana dengan mudah."

Aku meneguk liur. Ini sebuah perjalanan yg tidak mudah. Ya aku tau ini tidak mudah.

"Jadi? Kau sudah yakin?" aku mengangguk mantap untuk menjawab pertanyaan kedua kali David .

"Ya udah aku ikut."

Aku mengedipkan mata .

"Kau ikut? emng nya kau bisa liat alam ghaib?" aku bingung .

"Mungkin? Kita tak tahu." setelah mengedikkan bahu, ia berjalan melewati ku dan meninggalkan kan ku sendirian di depan ruang UKS.

"Hy syang ... udah lama ya nunggunya?" aku hampir terloncat kaget, aku menoleh dan mendapati pacarku sudah ada di depanku.

Clara Augustina. Ia adalah pacarku yg setahun lebih tua dariku.

Ia memiliki tubuh yang seksi & agak tinggi. Tubuhnya lumayan ramping dan tak kalah atletis , dengan rambut yg ikal namun rapi dan semiran warna oranye kecoklatan membuat ia terlihat sangat cantik. Di tambah dengan bola mata berwana biru cerah yg asli dan bukan dari lensa palsu.

Giginya rapi dan bersih, serta bibirnya yg sangat **** membuat aku ingin sekali menciumnya tiap bertemu dengannya .

*********** sangat menantang untuk dipegang dan pinggulnya yg agak lebar dilengkapi dengan bokongnya yg semok aduhai. Membuat kesan kecantikan yg luar biasa itu semakin menjadi jadi.

"Nggk kok, aku gak lama. Mau makan?." tanyaku basa basi.

"Iya.. lapar nih .." jawabnya dengan memasang wajah yg imut dan malu malu.

"Ya udah yok, ke kantin." aku menggenggam tangannya dan memepetkan tubuhku dengan tubuhnya. Sungguh , aku sangat ingin bermain main dengan tubuh nya yg indah itu. Andaikan author memperbolehkan, mungkin aku akan melakukan yg terbaik untuk kalian para pembaca otak kotor .

Sesampainya di kantin , ia melirik sebuah kios burger dan menghentikan langkah kami berdua "Ayank.. Aku mau ini.." tunjuknya.

Begitulah cewk. Apa yg di lihat selalu di inginkan. Giliran dibelikan, terkadang tak habis dan menyuruh kita sebagai kaum pria yg harus menghabiskannya .

"Iya syang iya, Ayo beli.." kami pun stop tepat di depan kios burger. Aku memesan dua dan sang penjual nampak mengernyitkan alis.

"Ada yg pesan sama sampean toh?." tanya si penjual

"Ah nggak pak, ini cewk saya minta." orang yg menjual itu pun terheran heran.

"Ya udah deh..terserah sampean aja"

"Ayank ayank, aku mau ke WC ya . Nanti klo udah aku balik ke sini lagi kok." aku mangangguk tanda menyanggupkan posisi menjaga pesanan ini. Dengan cepat ia pergi ke arah keluar kantin.

Agak lama jadinya dan agak lama juga Clara belum balik balik. Karna aku menyadari bahwa kurang adanya keributan, jdi aku lebih memilih duduk di tempat antrian pesanan. Tanpa kusadari aku tertidur dan bermimpi lagi.

Aku bermimpi David sedang di sekap di depan batu dan dirantai di situ. Ia kini babak belur dan memiliki cedera cukup parah.

Di sampingnya ada beberapa pria dewasa yg menggenggam perisai dan ada beberapa benda yg di peperangan. Aku ingin berlari , namun ketika aku ingin ke sana , aku tersadar oleh suara tempo hari.

"Jangan biarkan dirimu tertidur sekarang, bangun lha ! mereka mencarimu." seketika itu juga aku terbangun. Dan aku mendapati bahwa di depanku ada dua orang bertubuh besar dan bertato. Aku sungguh terkaget dan melompat ke samping .

"Brengsek.. apa apaan ini?" awalnya aku mengira bahwa dua orang ini ingin menculikku, tapi gak ada respon dari mereka berdua .

"Terpaksa kami harus buat kau lumpuh dulu." aku yg sadar akan apa yg ingin mereka lakukan, refleks melompat dan menendang perut pria kanan, lalu meninju mata kiri pria kiri.

"Kejaaar!" teriak mereka.

Aku berlari secepat mungkin. Bukan karna aku takut, jika kalian bermain dalam game. Terutama game mobile legend, kalian harus tau siapa dan apa yg kalian hadapi. Seberapa perbedaan kekuatan , level dan ketangkasan. Aku melihat tubuh yg akurat dan kekar di bagian pundak sampai pinggang, dengan urat leher yg sangat kencang. Tak perduli sekuat apa orang sekolah, tak mungkin ada yg bisa menandingi mereka berdua. Sungguh , aku tak bisa melawan mereka. Sekalipun aku bisa meluncurkan serangan pukulan satu inci, itu tak akan berakhir dengan kemenangan mulusku. Karna apa? level mereka jauh di atas ku dan mereka berdua .

Tiba tiba aku teringat pacarku yg di Toilet. Kemungkinan yg baik adalah mereka hanya tau diriku dan tak tau orang orang terdekatku. Kemungkinan terburuk adalah, mereka tau siapa itu David. Dan siapa itu Clara.

Aku menggelengkan kepalaku, gak-gak ... itu tak boleh terjadi .

Aku berlari ke lorong depan tangga menuju rooftop. Ketika aku sudah ngos ngosan, aku mendengar derap kaki berat mereka. Dengan segenap otak, aku pikirkan cara terbaik agar unggul dari mereka .

Pertama, jumlah. Aku hanya sendirian , jadi aku harus memiliki teman. Dua, ketangkasan. Aku tak tau mereka ahli beladiri atau hanya sebatas mempunyai tubuh atletis. Hanya saja untuk sekrang kmi sudah beda level. Ketiga, kekuatan. Aku tak tau apakah mereka berasal dari dunia fana atau dari dunia gaib, karna jika kalian membuka mata ketiga atau mata batin, kalian tidak akan dengan mudah membedakan mana yg mahluk fana dan mahluk yg non fana.

Aku putar lagi otakku. Dan akhirnya aku hanya menemukan satu jawaban.

Maafkan aku.

Aku berteriak dengan keras. "Sofiaaaaaa...." ketika aku berteriak seperti itu, maka muncullah jiwa yg aku panggil tadi dari leherku. Muncul seperti gumpalan asap beraroma wangi daun sakura.

"Aku datang .. oops.. apa ini?." ia bertanya ketika melihat sekeliling.

"Maksudnya?" aku malah berbalik tanya.

"Ini dimensi retakan, dimensi ini adalah dimensi antara fana dan ghaib. Yg bisa masuk di dalam sini hanya orang yg berkontak fisik dengan pengguna kekuatan ini dan yg di kontrak oleh subjek." Sofia menerangkan secara padat jelas dan singkat.

Oh.. pantas saja aku merasa aneh, tak ada keributan selain suara kmi.

"Awas mereka datang." spontan aku berkata seperti itu karna tepat di depan kamilah sang pengejar datang .

"Kontrak? mereka tidak memberi tahu kita kalo dia sudah punya kontrak dengan spirit." ujar pria kanan.

"Ya udah selesaikan aja sesuai perintah." ujar kiri. Mereka menyiapkan kuda kuda.

"Maaf, malah memanggil mu di saat seperti ini." ujarku sembari membuat kuda kuda.

"Gkpp.. malah aku senang kok." kulihat pipinya merona.

"Ok.. siap?" tanyaku..

"Kapanpun kamu mau." sofia mengkonfirmasi.

Dan sedetik kemudian. Kami maju untuk melawan....

Ternyata ada juga yg namanya dimensi retakan...

Baru tau...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!