tik tik tik
tetesan air kran terdengar nyaring memenuhi kamar mandi yang berukuran 3×3 meter , di sebuah bathtub tergeletak seorang wanita dengan rambut panjang yang menutupi sebagian wajah namun masih terlihat jika parasnya cantik , sebagian tubuh yang hanya di balut gaun malamnya terendam air pada bathtub itu .
Seorang pria datang , menyibak rambut yang menutupi wajahnya , begitu lembut seakan takut jika rambut itu menggores wajah wanitanya , dengan pelan sang pria menepuk pipi wanita itu hingga membuatnya sadar .
saat wanita itu membuka mata , dan melihat sosok pria di depannya , sorot mata wanita itu terkesan kaget apalagi tubuhnya refleks menjauhkan diri dari pria itu .
" Valerie sayang ngapain kamu tidur di sini ?" tanya pria itu begitu lembut .
" ka kamu , sudah pulang ?" Valerie kaget karena kekasihnya yang bernama Manuel sudah pulang padahal Manuel sedang ada perjalanan bisnis beberapa hari di luar kota .
" kenapa kamu berkata seperti itu ? apa kamu tidak suka aku pulang lebih cepat ? kamu tidak merindukan ku? " sambil mengangkat tubuh valerie dan menggendongnya ala bridal style meski tubuh valerie basah kuyup dan membuat sebagian pakaiannya basah Manuel seakan tak peduli .
Dengan pelan Manuel menurunkan Valerie yang tampak kedinginan itu ke ranjang , Manuel juga memberikan handuk kering untuk digunakan Valerie mengelap tubuhnya dan tak lupa Manuel juga mengambil pakaian kering beserta dalaman untuk Valerie . Sungguh perhatian sekali Manuel pada sang kekasih pasti jika orang lain melihatnya pasti merasa iri dan ingin diperlakukan sama seperti Valerie sayangnya tidak dengan Valerie yang seakan muak dengan perlakuan lembut Manuel padanya .
Valerie hanya menggenggam erat handuk yang di berikan Manuel namun tatapannya masih kosong hingga Manuel memanggilnya .
" Valerie sayang cepat ganti bajunya nanti kamu masuk angin loh " Manuel kini mencoba membuka kancing baju atas Valerie , Valerie segera menghentikan pergerakan Manuel .
" aku bisa sendiri " ucap nya lirih .
Seakan terbiasa melihat Valerie yang tanpa mengenakan apapun Manuel kerap membantu Valerie berpakaian seperti mengaitkan pengait bra Valerie , meski di larang Valerie nyatanya Manuel tidak memperdulikannya .
Setelah membantu sang kekasih , Manuel membawa pakaian Valerie ke tempat pakaian kotor begitu juga dengan pakaiannya yang sudah basah saat tadi menggendong Valerie .
Manuel membersihkan dirinya , seperempat jam berlalu kini Manuel atau yang kerap di sapa Manu itu telah keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggang , tubuh atas Manuel yang sixpack dan berotot terpampang begitu jelas , mendapati Valerie yang sudah tidur di ranjang , Manuel mendekati tubuh wanita itu tepatnya merebahkan diri di samping Valerie .
" aku tahu kamu belum tidur Valerie , apa begini kamu menyambut diriku " seketika itu Valerie membuka membuka matanya .
" Kenapa kamu terus membohongi diriku Manu" Valerie kini sudah merubah posisi nya menjadi duduk .
" bohong? untuk apa aku berbohong padamu ?" sangkal Manuel yang mendekat pada Valerie .
" kamu tidak pergi keluar kota kan? aku tadi melihat mu bersama seorang wanita"
kata Valerie sedikit berbohong , faktanya dia tak melihat langsung Manuel bersama wanita hanya saja ada seseorang yang mengirimkan foto Manu bersama wanita lain bukan hanya itu orang itu juga menghubungi Valerie dan menunjukkan secara langsung kegiatan Manu bersama wanita itu.
Manuel dengan tenang menjawab " pasti kamu salah lihat "
" sudahlah Manu, aku sudah lelah dengan semua ini kamu kira aku hanya sekali melihat mu berjalan dengan wanita itu ? asal kamu tahu wanita itu sendiri yang memberikan foto mesra kalian berdua padaku "
skakmat , Manuel tak bisa menjawab .
" lalu mau kamu apa? " tanya Manuel namun tiba-tiba suasana suram, Valerie merasakan jika Manuel pasti akan melakukan sesuatu padanya jika dia salah bicara. namun dia memberanikan diri untuk berbicara terus terang pada Manuel dengan terbata-bata dan rasa takut Valerie memberanikan diri mengatakan apa yang harus dia katakan apa yang sedari dulu dia pendam " mari kita akhiri hubungan ini Manu, aku sudah tidak kuat lagi , aku ingin kita putus " air mata Valerie mengalir begitu derasnya namun hatinya terasa sangat lega bisa melontarkan apa yang sedari dulu ingin dia utarakan kepada pria di hadapannya itu.
Manuel hanya diam , tidak ada jawaban membuat Valerie bingung , tapi beberapa detik berlalu tiba-tiba Manuel tertawa membuat Valerie semakin bingung .
" kamu serius ? " katanya dengan enteng .
Valerie mengangguk pelan tiba-tiba sebuah tangan kekar milik Manuel mencekik leher valerie membuat wanita itu merasa kesakitan sekaligus ketakutan .
" gampang sekali kamu berkata seperti itu ? kita sudah menjalani hubungan ini selama 2 tahun lebih " tandas Manuel .
Valerie meronta namun tenaga Manuel lebih kuat darinya ,
hiks hiks hiks sambil menangis Valerie memohon pada manu " Manu , sakit tolong lepaskan " Valerie mulai kehabisan napasnya .
" aku akan melepaskan mu jika kamu menarik perkataan mu tadi dan minta maaf " terang Manuel .
" kamu gila Manu , kamu yang berbuat salah kenapa aku yang meminta maaf " jawab Valerie sambil menahan sakit .
Manuel semakin marah mendengar perkataan Valerie , dirinya semakin menekan kuat leher valerie , disaat itu valerie sangat kesakitan dan kehabisan napas , dirinya merasa pasrah jika memang harus mati di tangan manu namun dia ingat akan orang tuanya , akhirnya Valerie berkata " ma af kan aku Manu , aku janji tidak akan berkata seperti itu lagi " ucap Valerie seketika Manuel melepaskan tangannya dari Valerie , Manuel juga mengecup pipi wanita itu hanya diam saja sambil mengatur napas nya .
" good girls" seakan-akan tak bersalah saat ini Manuel malah menarik tubuh Valerie ke arahnya .
" jangan Manu " larang Valerie saat Manu mulai meremas gunung kembar milik Valerie .
seakan tuli Manuel malah melakukannya dengan keras hingga membuat Valerie kesakitan .
" menurut lah , atau aku akan melakukanya dengan kasar " ancam Manuel membuat Valerie ketakutan , mau tak mau Valerie harus menerima perlakuan Manuel padanya , jika bukan karena dia ingat dia harus tetap hidup dengan orang tuanya mungkin Valerie lebih memilih mati di tangan Manuel daripada harus diperlakukan seperti itu .
" akhh " pekik Valerie saat Manuel menyatukan miliknya pada milik Valerie dengan kasar , Manuel mulai memainkan miliknya dengan cepat hingga membuat Valerie tak henti-hentinya mengeluarkan suara yang malah semakin membuat Manuel bersemangat .
hampir satu jam lebih pergulatan itu berlangsung , sudah sekian kali Valerie sampai pada puncak begitu pula manuel yang melepaskan benihnya pada rahim kekasihnya itu hingga keduanya kelelahan dan memilih tidur , Valerie pasrah saat Manuel memeluk tubuhnya , dia ingin menolak namun apa daya tubuh terlalu lelah untuk bergerak .
Pagi hari di apartemen Manuel .
Valerie terbangun, namun tidak melihat Manuel di sisinya dengan pelan Valerie pergi ke kamar mandi membersihkan diri, tubuhnya lelah dan bagian bawahnya begitu sakit akibat ulah Manu semalam .
sehabis mandi tubuh Valerie terasa lebih baik di bandingkan sebelumnya , Valerie hari ini tidak ada jam kuliah jadi dia santai , kini dirinya bergegas menuju dapur untuk membuat sarapan namun tak di sangka ternyata Manu masih di rumah .
langkah kaki Valerie terhenti saat Manu menatapnya sambil tersenyum .
" kamu sudah bangun sayang, kemari lah aku sudah membuatkan mu sarapan " ujar Manu
Valerie hanya diam , sadar jika wanitanya masih marah , Manu mengajak Valerie untuk duduk dan mengambilkan se centong nasi goreng favorit Valerie di atas piring Valerie .
" makanlah " Valerie hanya menatap nasi goreng di hadapannya , perutnya tidak merasakan lapar lagi setelah melihat Manu ada di rumah yang dia kira sudah pergi ke kantor .
" makan atau aku akan marah Valerie " ancam Manu membuat Valerie takut sehingga memakan nasi goreng itu , Manu memperhatikan Valerie yang makan sambil tangan nya gemetar karena ketakutan .
" maaf in aku iya tadi malam aku terlalu kasar tapi aku melakukan itu karena aku gak mau kehilangan kamu val, aku sangat mencintai mu " Valerie yang mendengar itu hanya diam dan menatap mata Manu .
" jika dulu aku pasti akan percaya padamu dengan mudah lalu memaafkan kesalahanmu begitu saja tapi sekarang berbeda Manu , aku sudah tidak percaya padamu aku sudah tidak memiliki perasaan apapun padamu baik cinta , suka , sayang, takut kehilangan mu semua nya sudah tidak ada saat ini aku hanya ingin menjauhi mu " cicitnya dalam hati.
" aku janji tidak akan berhubungan lagi dengannya kamu jangan marah iya " imbuh Manu dengan memasang wajah melas .
" hmm" hanya itu yang keluar dari mulut Valerie .
sehabis makan Valerie memilih kembali ke dalam kamar miliknya dan segera mengunci pintu kamar tersebut takut jika Manu kembali masuk kedalam kamar miliknya seperti semalam , tapi jika di pikirkan juga percuma karena Valerie sekarang tinggal di tempat Manu otomatis Manu juga memegang kunci cadangan .
panggilan video dari salah satu teman Valerie , Valerie segera mengangkatnya .
" kemana saja semalam ? " kata pria yang kerap di sapa Adam pada Valerie .
" oh aku cukup lelah jadi aku tidur lebih awal " jawab Valerie berbohong .
" benarkah? oh iya apa kamu hari ini ada acara? aku ada tiket nonton sayang sekali jika tidak di gunakan" ajak Adam .
" tidak ada, baiklah nanti kamu jemput aku di tempat biasa iya " terang Valerie .
tanpa dia sadari saat sedang asyik berbincang dengan Adam , Manu telah berhasil membuka pintu kamar Valerie dan masuk ke dalam , tanpa sengaja Manu juga mendengar pembicaraan keduanya .
prangg
suara benda jatuh di lempar Manu membuat Valerie kaget , apalagi melihat Manu ada di dalam kamar miliknya .
Manu mendekat, Valerie pun berlari menjauh hingga sampai di pojok kamar itu .
" jadi ini alasan kamu meminta putus ? kamu sudah ada pria lain?" dengan suara tinggi
Manu langsung merebut ponsel Valerie dari genggaman nya dan membantingnya ke lantai membuang ponsel itu terbagi menjadi dua , tak hanya itu Manu juga mengunci Valerie dari luar kamar .
Valerie yang ada di dalam kamar berteriak ingin keluar.
" Manu please bukakan pintunya , aku dan Adam hanya berteman , Manu aku mohon jangan lakukan apapun padanya " teriak Valerie dari balik pintu .
Tapi Manu tidak peduli, dia memakai jaket dan pergi keluar dari apartemen itu .
namaku Valerie Wilson, saat ini usiaku beranjak 22 tahun , aku anak sulung dari dua bersaudara , sebagai anak pertama tentu saja keluarga sangat menginginkan ku sukses apalagi orangtua ku hanya memiliki dua orang putri .
sebenarnya untuk ekonomi keluarga ku cukup mampu, namun mereka mengajarkan ku agar hidup sederhana dan semua prestasi yang aku capai juga karena usaha ku sendiri namun kadang aku merasa tertekan akibat tuntutan yang diberikan oleh keluarga ku , kadangkala aku ingin sekali bebas menjadi diriku sendiri tidak ada belajar, kursus , aku ingin seperti yang lain hidup dengan bebas untungnya di kala hidupku yang bosan aku memiliki beberapa sahabat yang menemani tak hanya itu aku juga memiliki orang spesial di hatiku , yaitu pacarku namanya Manuel Cristian Gultom , temannya biasa memanggilnya El namun aku lebih suka memanggilnya Manu, aku telah menjalin hubungan dengannya saat aku di bangku SMA meski umur kami terpaut lima tahun tapi kami menjalaninya dengan baik awalnya , nyatanya sekarang Manu tidak sama seperti saat awal kami menjalin hubungan , kini dia lebih kasar , terlalu mengekang dan keras kepala berbeda dengan dulu . Dalam benakku bertanya mengapa dia menjadi sosok yang begitu asing bagiku? jika dulu aku selalu merindukannya mengapa sekarang aku tak merasakan apapun saat ada di dekatnya ? " namun aku masih tetap mempertahankan hubungan kami karena aku sudah terlanjur mempertaruhkan segalanya untuk bersama Manu , misalnya menentang keluarga ku sendiri .
ya orang tua ku tidak menyetujui hubungan kami berdua, karena dulu Manu memang terkenal sebagai badboy namun saat dia berpacaran dengan ku dia sedikit demi sedikit berubah makanya aku berani melawan orang tua karena aku yakin Manu bisa menjadi orang yang baik dan suatu saat orang tua ku pasti akan merestui hubungan kami .
aku kuliah di sebuah universitas jurusan keuangan di luar kota jadi otomatis aku harus mencari tempat tinggal di kota itu awalnya aku takut jika jauh dari orang tua karena sebelumnya aku tak pernah hidup diluar sendiri dan untunglah Manu juga bekerja di sebuah perusahaan besar di kota yang sama , beberapa bulan aku memilih tinggal asrama kampus namun karena Manu sangat kesulitan bertemu denganku jadi aku meminta ayah mencari tempat tinggal lain aku beralasan jika di asrama banyak barang ku yang hilang, akhirnya ayah setuju dan membelikan aku sebuah apartemen padaku .
di dalam apartemen Valerie .
" ahh ahh Manu pelan shh " erangku pada Manu saat di memainkan miliknya begitu cepat pada milikku , hingga akhirnya aku mencapai puncak begitu pula dengan dirinya .
inilah alasan mengapa Manu menyuruhku segera pindah dari asrama karena dia tidak bisa bebas melakukan apapun padaku , begitupula diriku yang sudah terbiasa dengan sentuhannya membuatku gelisah dan juga salah satu alasan mengapa aku tak bisa meninggalkan Manu meski beberapa kali dia mengkhianati ku namun aku tetap memaafkannya , aku takut setelah berpisah dengan Manu , tidak ada laki-laki yang mau padaku karena aku sudah tidak suci lagi .
aku yang sudah kelelahan , hanya bisa pasrah saat Manu membawaku ku ruang tv , dia menidurkan ku di sofa dan kembali memasuki milikku , aku hanya bisa mendesah akibat perlakuannya padaku .
pagi hari , aku terbangun dan saat itu Manu memeluk tubuhku, aku segera masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri , lalu merapikan tempat tidur yang berantakan akibat ulah kami berdua semalam.
setelah beres, aku membangunkan Manu yang masih tidur di sofa, aku takut dia terlambat pergi ke kantornya .
" Manu bangun " suara ku pelan berusaha membangunkannya.
Manu menggeliat dan membuka matanya,
" hmm" jawabnya singkat .
" kamu gak kerja ?" tanya ku ,
" hari ini aku libur, kamu gak kerja juga jul ?"
" what ! kamu ngomong apa barusan ? jul ? " tanya ku
Manu langsung kaget , dia segera mengalihkan pembicaraan " apaan sih aku tadi bilang say bukan jul , iya sudah aku mau mandi dulu " dia segera pergi ke kamar mandi .
" apa Manu punya pacar lagi ? " pikirku tapi aku lebih percaya Manu dan memilih berfikir positif.
Manu telah selesai mandi, aku segera menyuruhnya sarapan sedangkan diriku harus bersiap-siap untuk segera pergi kuliah .
Setelah selesai sarapan Manu mengantarku menuju kampus sekalian pulang ke apartemennya, iya jarak apartemen Manu dari kampus lebih dekat ke kampus daripada apartemenku, makanya aku lebih sering menginap ke apartemen Manu, lebih tepatnya Manu menyuruhku menginap di sana.
Saat memasuki kampus aku bertemu dengan Adam dia salah satu teman laki-laki ku, dia temanku sejak kami di bangku SD namun karena ayahnya harus di pindah tugaskan makanya dia pindah sekolah, untunglah saat kami dewasa kami bertemu lagi di universitas yang sama.
Dari dulu hingga sekarang banyak teman-teman kami yang menjodohkan kami berdua, kata mereka kami berdua saling melengkapi dan juga sama-sama pintar , dan semenjak kami bertemu di kampus aku belum pernah melihat Adam dekat dengan wanita lain atau berpacaran makanya aku selalu mengira Adam menyukaiku tapi aku buang jauh -jauh pikiran ku itu , karena tak mungkin Adam menyukai ku .
Aku yang sudah memiliki pacar tentu saja protes jika teman-temanku menjodohkan kami berdua sedangkan Adam dia hanya diam saja itu membuatku semakin kesal apalagi mereka selalu membanding-bandingkan Adam dengan Manu , seolah olah Manu bukan lah pria yang baik untukku .
" hai val , tumben dia mengantarmu ke kampus ?" tanya Adam seakan menyindir.
" iya dia lagi libur kerja " jawab ku
" oh " Adam pun berlalu pergi memasuki kelas.
" gak jelas banget sih " gumam ku sambil mengekori Adam .
di dalam ruang kelas , seperti biasa Adam duduk di sebelah ku karena kami berasal dari jurusan yang sama. hingga pelajaran di mulai sampai selesai Adam hanya diam saja tidak seperti biasanya yang akan menjahili diriku .
" ada apa dengan dia?" pikir ku
saat pelajaran berakhir , aku dan teman ku Ana, Maria dan Lia pergi ke kantin untuk mengisi perut kami yang sedari tadi berbunyi .
" mau pesan apa val?" tanya Maria padaku
" aku teh anget sama mie goreng iya " pintaku .
Maria langsung pergi memesan makanan, beberapa saat makanan yang kami pesan tiba.
" val , akhir-akhir ini kamu kok kayak kecapean terus " kata Ana sambil memperhatikan ku , Lia langsung berkata" iya wajarlah diakan punya pacar " aku tersedak saat meneguk minuman ku .
" aduh kasihan banget si Adam val , kenapa sih keukeuh banget sama si Manusialan itu padahal sudah gak di restui juga, mending sama Adam kan udah pintar , kaya , latar belakang anak baik-baik ganteng pula " omel Maria membuat ku agak tersinggung, aku pun pergi meninggalkan mereka.
beberapa bulan berlalu ,
Hubunganku dengan mereka semakin lama semakin renggang apalagi saat tahu Lia pernah chattingan dengan Manu aku tidak tahu siapa yang memulai namun aku lebih percaya pada Manu karena aku kenal Lia memang seorang playgirl .
karena aku marah pada Lia , aku lebih memilih menjauhi teman-temanku itu , meski rasanya begitu sepi tanpa kehadiran mereka namun aku berusaha menahannya ,
saat di kantin aku duduk sendiri sambil menikmati roti yang aku beli , tiba-tiba saja Adam duduk di depanku .
" ngapain dia kemari " batin ku sambil menatapnya .
" val , udah dong marahnya masa kamu harus sampai ribut gara - gara laki-laki sama teman kamu sendiri, lagian mereka mengatakan itu semua demi kebaikan mu, mereka semua sayang sama kamu mereka gak mau kamu jalan memilih pasangan " saran Adam padaku .
aku terdiam , memang terkadang aku juga berpikiran sama namun ego ku terlalu tinggi untuk meminta maaf terlebih dahulu pada mereka.
Saat aku sedang merenungi perkataan Adam, ponselku berdering ada nomor tidak di kenal menghubungi ku awalnya aku abaikan namun nomor itu kembali menghubungi ku dengan video call karena Adam merasa risih dia menyuruhku mengangkat panggilan itu .
" udah angkat dulu siapa tahu penting " aku mengangguk dan memencet tanda hijau di layar ponselku .
saat itu aku langsung syok melihat Manu bersama dengan wanita lain yang aku ketahui sebagai mantan pacarnya dulu sedang berciuman mesra di sebuah pantai .
aku langsung mematikan panggilan itu , sungguh air mataku langsung lolos begitu saja dan kepalaku juga menjadi pusing, pandangan ku menjadi kabur hingga aku tak sadarkan diri.
brakk
Valerie tiba-tiba saja jatuh dan tak sadarkan diri, aku segera menggendong nya pergi ke UKS, di dalam UKS aku menidurkannya perlahan dan tibalah perawat UKS yang memeriksa kondisi dari Valerie, kata beliau Valerie hanya kecapean saja atau terlalu banyak pikiran .
Aku terus menunggunya bangun, aku tak peduli tentang kuliah yang terpenting adalah Valerie .
" apa isi panggilan itu kenapa kamu jadi seperti ini? " kataku sambil mengelus puncak kepalanya ,
tak berselang lama Valerie sudah sadar , Valerie bangun dari posisinya aku turut membantu karena kondisi tubuhnya masih lemah,
" mau minum dulu?" tawar ku padanya, dia hanya mengangguk lalu aku ambilkan air putih kemasan yang ku beli tadi , Valerie meneguk air itu , sesudahnya dia memberikan kembali botol itu padaku .
Valerie tiba-tiba menangis membuatku tanpa sadar melewati batas yang selama ini aku jaga , aku langsung memeluk Valerie sambil terus mengelus kepalanya, dirinya semakin menangis sambil mempererat pelukannya pada tubuhku , aku tak berani bertanya karena aku takut mengganggu privasi dirinya, aku ingin valerie mengutarakan semua masalah yang menimpa dirinya atas kemauannya sendiri .
" dam , aku sungguh malu pada mu dan yang lain aku sudah tidak mempercayai ucapan kalian, maafkan aku " sambil terus menangis dalam pelukan ku,
" jadi ini semua tentang pria itu? " batin ku ,
" apa maksud perkataan mu val?" tanya ku pada Valerie, tangis nya malah semakin menjadi-jadi , aku semakin tidak tega mendengarnya .
" tidak apa-apa jika kamu tidak mau cerita " kata ku menenangkan dirinya padahal aku begitu penasaran .
" hiks hiks hiks, Manu berbohong padaku, kemarin dia pamit untuk dinas keluar kota tapi nyatanya dia malah bersama wanita lain " keluhnya sambil terus menangis .
" sudah iya jangan menangis , siapa tahu itu hanya kebetulan " meski aku senang Valerie mengetahui kebusukan pria itu tapi mana mungkin aku langsung menjatuhkan nya di hadapan Valerie , aku tak mau Valerie memiliki kesan yang buruk terhadapku .
" tapi aku tadi lihat dia berciuman dengan wanita itu " jelasnya .
" oh jadi penggilan tadi berisi hal itu" batin ku .
" sudah iya jangan menangis, selesaikan masalahmu dengannya baik-baik apa memang dia layak di pertahankan atau tidak, apapun keputusanmu aku sebagai teman akan selalu mendukung mu val "
terpaksa aku berbicara seperti itu namun batin ku berkata lain " aku ingin kamu segera meninggalkannya " ucap ku dalam hati.
" makasih dam, kamu memang paling baik, beruntung sekali wanita yang kamu cintai" ucapnya sambil melepas pelukan kami, aku menyeka pipi nya yang basah karena air matanya " kapan kamu akan sadar jika wanita yang aku cintai itu kamu val " batin ku sedih.
Setelah keadaan Valerie sudah lebih baik aku mengantarnya pulang, namun aku kaget saat alamat yang kami tuju berbeda dari biasanya " kamu pindah ke sini ?" tanya ku pada Valerie .
" ini tempat Manu , kami tinggal bersama dam " tutur nya lirih , aku langsung saja terkejut mendengarnya .
" apa ! kamu tinggal bersama dengannya ? kalian berdua " aku tidak bisa meneruskan lagi perkataan ku hatiku sungguh sakit mendengarnya , wanita yang ku cintai sudah di miliki oleh orang lain baik hati hingga raganya dan sayangnya orang itu begitu brengsek , sungguh aku menyesal tidak merebutnya dari awal tapi jika aku melakukannya aku berpikir apa Valerie memiliki perasaan padaku dan mau menerima diriku ? sebab yang aku tahu hanya pria bernama Manuel itulah yang dia cintai .
Valerie menundukkan kepala tak berani menatapku , aku rasa dia juga merasa malu saat ini.
" iya sudah masuk sana , istirahat lah dengan baik " kata ku sambil mengelus kepalanya , dia pun mengangguk dan pamit menuju tempat pria sialan itu .
begitu bayangan Valerie pergi
aku memukul stir mobil ku, seharusnya aku melarangnya masuk dan membawanya kabur sejauh mungkin Valerie dari bajingan itu , lagi-lagi aku hanya bisa meruntuki kebodohan ku sendiri .
di dalam apartemen Manuel
Valerie sudah berganti pakaian , dia kini memakai gaun malam beranda favoritnya , dia pergi ke kamar mandi untuk membasuh mukanya , namun setelah membasuh muka dia menatap pantulan dirinya di cermin .
air matanya kembali berlinang, sambil berbicara pada dirinya sendiri " apa ini karma ku karena tidak mendengarkan nasihat dari orang tua ku ? oh Tuhan sakit sekali hati ini , rasanya begitu sesak " ocehnya , Valerie berjalan menuju bathtub dia mengisi nya dengan air dingin lalu berendam di dalam nya, sambil menggosok-gosok tubuhnya seakan merasa jijik pada dirinya sendiri tentu saja sambil menangis .
Hingga akhirnya dia mulai merasa lelah dan tertidur dengan kondisi tubuh masih berada di dalam bathtub.
di tempat lain , Manuel merasa dirinya sedang di ikuti oleh seseorang , akhirnya Manuel meminta Julia, wanita yang bersamanya itu pergi terlebih dahulu, sedang dirinya ingin mengalihkan perhatian penguntit itu dan benar saja akhirnya Manuel berhasil menangkap penguntit itu yang tidak lain adalah Maria dan Lia sahabat dari Valerie .
Sudah tertangkap basah oleh kedua sahabat dari kekasihnya itu mau tak mau Manuel harus meminta agar keduanya tidak memberitahu Valerie , namun kedua wanita itu bersikukuh akan memberitahu Valerie ,
" please tolong jangan beritahu hal ini pada Valerie dia pasti sakit hati " mohon Manuel pada kedua wanita itu .
" sudah tahu Valerie akan sakit tapi masih saja berbuat salah dasar brengsek ! lihat bagaimana kami akan mengadukan mu pada Valerie " padahal mereka sudah mengirimkan bukti itu pada Valerie lewat nomor tidak di kenal tadi siang.
Kedua wanita itu pergi, Manuel semakin cemas yang membuat dirinya harus meninggalkan Julia sendiri di hotel dan memilih kembali ke apartemen miliknya , dia harus mencari cara agar Valerie tidak bertemu dengan sahabatnya dan mengetahui perselingkuhannya itu .
Manuel mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh agar segera sampai di apartemen miliknya dan sesampainya di sana Manuel langsung masuk ke dalam karena tidak melihat Valerie di luar Manuel pun memasuki kamar Valerie yang tidak terkunci , Manuel mendapati kamar Valerie kosong namun dia mendengar suara tetesan air kran dari arah kamar mandi lalu dia pun membuka pintu dan melihat Valerie yang tertidur di dalam bathtub, Manuel merasa khawatir mengapa wanitanya bisa tertidur di kamar mandi .
pada akhirnya Manuel tidak bisa menutupi kesalahannya karena Valerie telah mengetahui semuanya .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!