NovelToon NovelToon

SELENOPHILE

SELENOPHILE

Judul : SELENOPHILE

Penulis : Ucu Irna Marhamah

Jumlah bab : 50

Dibuat pada : 2 Juni 2021

Selenophile merujuk kepada orang yang menyukai bulan. Jika kamu termasuk orang yang senang berlama-lama menatap bulan, bisa jadi kamu adalah selenophile.

SYNOPSIS

Vernon adalah pengusaha kaya yang membalas dendam pada seorang ketua gangster bernama Alfonso Diego yang sudah menculik dan membunuh istrinya, Paulina.

Tidak hanya dibunuh, jantung Paulina juga diambil untuk didonorkan pada putrinya Alfonso.

Vernon menculik Savanna, putri kandung Alfonso, yang diduga menerima donor jantung secara paksa dari Paulina.

Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Baca SELENOPHILE by Ucu Irna Marhamah

Hanya di Mangatoon / Noveltoon.

PROLOGUE

Di depan sebuah rumah mewah bercat putih itu terlihat dua sejoli yang sedang bertengkar.

"Paulina! Aku sudah bilang, jangan berurusan dengan para gangster, apalagi geng Diego!" Bentak pria berjas hitam itu sambil menarik lengan wanita bernama Paulina dengan kasar.

"Kau tidak perlu ikut campur, Vernon!" Paulina menepis tangan Vernon.

Vernon mencengkeram kedua lengan Paulina. "Kau istriku! Apa yang terjadi sebenarnya?! Kenapa kau tidak pernah menceritakan masalahmu padaku? Kau berjanji akan berhenti menjadi gangster setelah menikah denganku, kenapa kau masih berurusan dengan mereka?! Ingat, Paulina, kau seorang ibu dari dua anak sekarang. Anak-anak membutuhkan perhatianmu!"

Paulina menangis. Vernon merasa bersalah. Ia memeluk wanita yang tak lain adalah istrinya itu.

"Vernon, ayahku berhutang banyak pada mereka. Jika aku tidak segera melunasinya, maka adik-adikku akan berada dalam bahaya," kata Paulina sambil menangis terisak-isak.

"Aku akan membayarnya, berapa yang mereka mau?" Tanya Vernon serius.

Saat Paulina mengatakan nominal yang ia butuhkan, Vernon terdiam untuk sesaat. Pria itu mengangguk. "Aku akan mengurusnya."

Keduanya kembali ke dalam rumah. Vernon tampak serius menelepon seseorang, sementara Paulina duduk dengan ekspresi tidak tenang.

Selesai menelepon, Vernon menghampiri istrinya. Pria itu duduk di samping Paulina. Dengan lembut, ia mengusap rambut wanita itu. "Semuanya akan baik-baik saja."

Terdengar suara tangisan bayi dari kamar. Paulina beranjak dari tempat duduknya. "Aku harus melihat Juniar."

Paulina memasuki kamar bayi. Terlihat tiga orang pengasuh yang berusaha menenangkan bayi cantik yang usianya kira-kira 3 bulanan.

"Juniar." Paulina menggendong bayi kecilnya. Saat bayi itu berada dalam pangkuan ibunya, ia berhenti menangis.

Paulina menoleh pada para pengasuh. "Kalian boleh pergi."

Setelah membungkuk, ketiga pengasuh itu pun pergi.

Paulina memberikan bayinya ASI. Sementara Vernon masih berada di ruang keluarga. Pria itu tampak menatap lurus. Tiba-tiba ia mendapatkan telepon dari orang kepercayaannya.

"Bagaimana?" Tanya Vernon.

"Tuan, kami sudah mengirimkan uangnya," ucap seseorang dari seberang sana.

"Bagus," kata Vernon kemudian mengakhiri panggilannya. Pria itu menghela napas lega.

"Papa." Seorang anak laki-laki yang berusia 4 tahun itu menghampiri Vernon. Dua pria berjas hitam juga masuk. Tampaknya mereka adalah bodyguard yang datang bersama anak laki-laki itu.

"Junior?" Vernon menggendong anak sulungnya itu. "Apa gigimu sudah dicabut?"

"Sudah, sakit sekali." Anak laki-laki bernama Junior itu membuka mulutnya menunjukkan giginya. Ada satu gigi yang menghilang dari tempatnya.

Vernon tertawa kecil. "Anak Papa pemberani dan kuat, kan?"

"Tapi, ini sakit sekali. Sepertinya ksatria pun akan menangis jika giginya dicabut," gerutu Junior yang cadel.

"Maaf, Papa tidak mengantarmu ke dokter gigi tadi. Mama sedang membutuhkan Papa," kata Vernon merasa bersalah.

"Mama baik-baik saja?" Tanya Junior khawatir.

Vernon mengangguk.

Keesokan harinya, Vernon pergi ke kantor. Paulina yang menggendong bayi berdiri di depan pintu. Ada Junior di sampingnya. Mereka berdua melambaikan tangan saat Vernon pergi dengan mobilnya.

Namun, hal buruk terjadi ketika Vernon kembali. Pria itu tidak menemukan istrinya di rumah.

"Di mana Paulina?" Vernon bertanya pada semua pelayan dan bodyguard di rumah. Tidak ada yang tahu. Bahkan saat mereka mengecek CCTV pun mereka tidak menemukan jejak Paulina jika iya wanita keluar dari rumah.

Vernon tampak khawatir. Juniar yang masih bayi tidak berhenti menangis. Sementara Junior terus bertanya ke mana ibunya pergi.

"Tuan." Salah seorang bodyguard menghampirinya.

Setelah mendengarkan laporan bodyguard-nya, Vernon segera keluar dari rumah dan melihat 2 koper besar di lantai. Saat dibuka, isinya sejumlah uang.

Ada secarik kertas di salah satu koper.

Aku tidak memerlukan uangmu. Hutang ayahnya Paulina sudah lunas. Kita tidak punya urusan, karena dari awal pun aku hanya berurusan dengan istrimu. Aku harap kau tidak membuat masalah.

Vernon meremas kertas itu. Tanpa harus mencari tahu pun, Vernon sudah tahu kalau orang yang mengirimkan uang itu adalah ketua geng Diego.

"Kau pikir aku akan diam?!"

...🌙🌙🌙...

(Vernon)

^^^08.25 | 2 Juni 2021^^^

^^^By Ucu Irna Marhamah^^^

1. Heart

Dua bulan kemudian.

Bersama bodyguard-nya, Vernon pergi ke pinggiran kota. Beberapa orang yang dilewati oleh mobil mobil Vernon menoleh. Bahkan anak-anak kecil berlarian mengejar mobil itu.

Mereka pun tiba di sebuah rumah sederhana.

Saat ini Vernon tengah duduk berhadapan dengan seorang pria yang tampaknya lebih muda darinya.

"Teddy, sekarang jujur padaku, apa yang terjadi?" Tanya Vernon yang menahan amarah.

"Maafkan aku, seharunya aku mengatakan ini dari awal," kata pria bernama Teddy itu dengan ekspresi penuh penyesalan.

"Kau tahu di mana Paulina?" Tanya Vernon serius.

"Kak Paulina sudah meninggal." Jawaban Teddy yang merupakan adiknya Paulina itu membuat Vernon terkejut. Ia menarik kerah kemeja Teddy.

"Jangan sembarangan! Apa ini perbuatan geng Diego? Apa yang mereka lakukan pada Paulina?!" Teriak Vernon.

Teddy menelan saliva. "Putrinya Alfonso, ketua geng Diego sakit. Dia membutuhkan donor jantung sesegera mungkin. Karena darahnya yang langka, mereka tidak bisa menemukan donor yang cocok. Kak Paulina memiliki darah yang cocok. Mereka mengambil jantungnya."

Butiran bening menetes dari sudut mata Vernon. Ia mencerna ucapan Teddy, tapi pria itu berharap jika yang diucapkan oleh adik iparnya itu tidak benar-benar terjadi. Pria itu mengeratkan cengkeramannya.

Teddy melanjutkan bercerita, "Awalnya ayah kami adalah orang kepercayaan Tuan Alfonso, tapi ayah kami mengkhianatinya dan membawa sejumlah uang dari kas geng Diego. Karena itu, mereka mengejar Ayah. Saat dalam pengejaran, Ayah meninggal karena mobil yang dikendarainya masuk jurang. Geng Diego mendatangi kami dan memaksa kami untuk membayar hutang Ayah. Sebagai kakak tertua, Kak Paulina berjanji akan membayar semua hutang Ayah. Dia masuk geng Diego dan bekerja tanpa dibayar untuk melunasi hutang Ayah selama ini sebelum bertemu denganmu."

Vernon melepaskan cengkeramannya dari kerah baju Teddy. Pria itu mengusap kasar rambutnya ke belakang.

"Jika aku boleh jujur, sebenarnya Kak Paulina menikahimu karena dia tahu kau orang kaya. Dia berharap kau membantunya melunasi hutang Ayah. Tapi, meskipun kau membantunya, ternyata mereka tetap membunuh Kakak," kata Teddy sedih.

"Di mana jasad Paulina sekarang?" Tanya Vernon dengan suara bergetar.

Teddy memberitahunya. Pria itu membawa Vernon ke pemakaman milik keluarga Paulina.

Vernon berdiri di samping makam baru itu. Ada nama Paulina di batu nisan beserta foto wanita cantik bergaun biru gelap. Vernon menatap foto itu dengan sayu.

"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau Paulina sudah meninggal? Kau tahu, aku mencarinya selama 2 bulan ini. Aku hampir gila karena tidak kunjung menemukannya," kata Vernon.

"Aku... aku takut padamu. Tadinya kami ingin memberitahumu di waktu yang tepat," ucap Teddy terbata-bata.

Setelah mendapatkan jawaban dan kenyataan yang pahit, Vernon kembali ke rumah. Ia melihat bayinya yang terus menangis. Dengan lembut, Vernon menggendong Juniar lalu memberikannya susu dari botol bayi. Meskipun begitu, Juniar tetap menangis. Dia merindukan ibunya.

Setelah Juniar tertidur, Vernon mengecup kening bayinya itu. "Tidur yang nyenyak, putriku."

pergi ke kamar Junior. Anak laki-laki tampan itu tampaknya juga sudah tertidur. Ia menyelimuti tubuh anaknya itu.

"Mimpi indah, putraku." Vernon mengecup kening Junior.

Kemudian Vernon pergi ke kamarnya. Ia membuka laptopnya. Terlihat beberapa foto di laptopnya itu. Termasuk foto pria paruh baya bernama Alfonso Diego.

...🌙🌙🌙...

^^^09.04 | 2 Juni 2021^^^

^^^By Ucu Irna Marhamah ^^^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!