Rumah Kirana,
Cahaya matahari yang diam diam menembus jendelaku,menunjukan bahwa pagi hari sudah tiba.
"Kringgg,Kringgg,Kringg" suara alarm yang menunjukkan pukul 06.00
"Hoammm...",suara uapan gadis cantik yang baru saja terbangun dari mimpi indahnya.
Dilihat jam beker miliknya yang sudah menunjukan pukul 06.02,seketika gadis itu terlonjak kaget karena hari ini ia harus interview disebuah perusahaan yang terkenal dikotanya.
"Lho,kamu mau kemana?",tanya ibuku yang melihatku heran.
"Hari ini aku akan interview bu,disalah satu perusahaan terkenal dikota ini,doakan aku bu supaya aku lolos dan menjadi karyawan disana",pintaku pada ibu.
"Ibu selalu mendoakanmu nak,hati-hati dijalan ya",ucap lembut ibuku sambil mencium puncak kepalaku.
Waktu terus berjalan menunjukkan pukul 07.45,aku sudah tiba disalah satu perusahaan yang terkenal dikota,saat aku sedang melihat-lihat indahnya design dindingnya,tiba-tiba...
Perusahaan
"Byurrr..." tumpahan kopi yang mengotori pakaianku,sontak aku sangat kesal kepada seseorang dihadapanku.
"Hei!!kalau jalan itu lihat-lihat,apa kamu ga punya mata?",tanyaku marah.
"Lihat,pakaianku kotor karnamu!",tambahku kesal.
Semua orang tertegun melihatku,ada yang tertawa ada yang kasihan,rasanya sungguh menyebalkan.
Lelaki yang daritadi diam,akhirnya ia bicara.
"Saya punya mata,kamu saja yang ga punya etika!",ucapnya dingin lantas langsung meninggalkan diriku yang mematung karna ucapannya.
"Kurang ajar ya kamu!bukannya minta maaf malah ninggalin,kamu tu yang ga punya etika bukan saya!", teriakku padanya.
"bagaimana interviewku hari ini?jika pakaianku saja sudah kotor begini,agh ini semua gara-gara pria itu yang tak tahu diri,Cihh", aku mendesis dalam hati.
Aku duduk disebuah lorong panjang,yang menunggu giliran untuk melakukan interview.
"Kirana Citra Jesmana",panggil salah seorang pria dari bilik ruangan.
"Ya tuhan,mudahkanlah segara urusanku",pintaku pada yang Kuasa.
"Saya Josep sebagai wakil dari perusahaan ini yang bertugas menseleksi" ucap pria itu.
"Silahkan perkenalkan diri kamu",ucap pria itu.
"Perkenalkan nama saya Kirana Citra Jesmana,saya biasa dipanggil Kirana,..." ucapku saat interview.
"Pengumuman kelulusan akan diumumkan hari ini,tepatnya pukul 11.00,silahkan siapkan mental untuk diri kalian,dan siapa yang nanti akan lolos diseleksi ini,manager dari perusahaan ini akan bertemu langsung dengan salah satu dari kalian yang bisa lolos,semoga sukses untuk kita semua",ucap Josep.
"Baik pak!" jawab semua orang yang sudah interview.
Saat ini pukul 10.20,aku hanya duduk sambil memainkan game,ya itung-itung menghilangkan penat saat menunggu pengumuman.Sambil memakan bekal roti bakar yang sudah ibu siapkan tadi pagi.
"Baik silahkan berkumpul semuanya!Saya akan umumkan karyawan yang diterima diperusahaan ini!" ucap pria yang bernama Josep.
"Bima Antori Aji,Slyvia Kurniati,dan Kirana Citra Jesmana,silahkan ikut saya sekarang",ucap Josep.
"Baik pak!",ucapku dengan yang lain.
Betapa bahagianya hatiku,aku bisa diterima diperusahaan terkenal ini,tujuan hidupku adalah membuat hidupku dan keluargaku bahagia serta berkecukupan dalam menjalani hidup ini.
"Silahkan Bima dan Slyivia bisa bekerja disini,jika kalian belum mengerti,nanti rekan kalian pasti akan membimbing kalian dan membantu kalian,selamat bergabung," ucap Josep.
"Kirana,silahkan ikuti saya untuk bertemu dengan manager diperusahaan ini," ucap pria itu padaku.
"Maaf pak,tapi bagaimana dengan pakaianku yang kotor ini?",ucapku.
"Tidak apa-apa,dia sudah tau,ikuti saja aku," ucap Josep jalan mendahuluiku.
bagaimana dia tahu?
"Tok,Tok,Tok" suara ketukan pintu.
"Masuk",jawab orang yang ada dibalik ruangan itu.
"Loh,kamu!!!",ucapku tanpa sengaja memekik ruangan yang mewah ini.
Pria yang bernama Josep itu sengaja menyenggol lenganku.
"Kenalkan Kirana ini Pak Key,dia adalah manager diperusahaan ini," Ujar Josep sambil berpindah tempat disamping pria kurang ajar itu.
"Bagaimana tidak kurang ajar?bukankah pantas pria itu disebut kurangajar,bukannya minta maaf malah slonong boy,mentang-mentang manager disini,saya ga takut ya lihat saja nanti,Cihh," desisku dalam hati.
"Kenapa kamu melotot kesaya?",tanya pria itu yang bernama Key.
"Ah,gapapa pak,saya minta maaf atas kejadian tadi pagi pak," ucapku pasrah.
Sejujurnya jika aku tak membutuhkan pekerjaan ini,mungkin pria ini sudah ku tendang kakinya.Aghhh,sungguh menyebalkan,jika dia bukan managerku mana mau aku minta maaf pada orang yang tak tau etika seperti dia.Huhhh!
"Memang kamu yang salah,jadi kamu perlu minta maaf ke saya," ucapnya datar.
Ya Tuhan,lihatlah kelakuan manusia kurang ajar ini,serasa dia paling suci dan paling sempurna,rasanya aku ingin pites bagaikan kutu rambut yang menyebalkan dan menyakitkan.
"Ah Iya,saya tau pak saya salah," ucapku yang penuh dengan kesabaran.
"Mulai besok kamu sudah bekerja sebagai asistan sementaraku yang mengatur segala jadwal meetingku dan keperluanku,karena asistan asliku sedang mengambil cuti,dan jangan lupa datang sebelum aku datang," ucapnya tajam yang jelas-jelas menatapku.
"Ba-aaik pak," jawabku pelan.
"Entah mengapa,tatapan tajamnya membuat bulu kudukku berdiri,tapi rasa ketakutanku masih kalah dengan rasa kekesalanku padanya,ingat itu pria kurang ajar!" ucapku dalam hati.
"Yasudah,tunggu apalagi,keluar dari ruanganku sekarang!", ujarnya dingin.
Tak butuh waktu,kakiku sudah berjalan dengan cepat menuju pintu keluar.
"Ya Tuhan,jagalah diriku dan lindungilah aku saat memasuki kandang macan tadi,esok,bahkan seterusnya," doaku panjatkan kepada Tuhan.
Waktu menunjukkan pukul 14.00,aku berjalan kaki diteriknya matahari setelah menuruni angkutan umum.Seketika aku merasakan haus yang amat luar biasa.Tak tahan aku membeli es cekek rasa favoritku yaitu Tea Jus Apel.
"Ahh,segarnyaaa," ucapku sambil mengeluarkan sejumlah uang sebesar 2000.
"Nih bang duitnya,makasi," ujarku sambil melengkungkan senyuman dibibirku.
"Aduh sama-sama teh,si teteh geulis pisan euy," jawab abang es cekek yang melihatku tanpa kedip.
Rumah
Aku langsung merebahkan diriku diatas sofa lapuk yang entah sudah berapa lama,tetapi menurutku sangat nyaman dan tenang.
"Kamu sudah pulang nak,ibu buatkan teh hangat ya untukmu," ujar ibu yang langsung pergi ke dapur,tapi tanganku menarik ibu tiba-tiba agar dia tidak menuju ke dapur.
"Tidak perlu bu,aku hanya ingin cerita ke ibu masalah pekerjaanku sekarang," jelasku pada ibu yang terduduk disampingku.
"Jadi,bagaimana nak?" tanya ibu padaku.
"Karina lolos saat interview tadi,dan Karina menjabat sebagai asisten sementara manager dari perusahaan itu bu," jelasku pada ibu yang serius memperhatikan setiap kata yang kuucapkan.
"Alhamdulillah,baguslah nak kalau kamu berada diposisi itu,gajimu pasti lumayan untuk menghidupi ibumu dan adikmu," ujar ibu sambil mengelus puncak kepalaku.
"Maafkan aku bu,belum bisa memberikanmu kemewahan dan kecukupan," ujarku yang tak lama air mataku sudah membendung dan jatuh dipipiku.
"Tak apa-apa sayang,ibu tetap bahagia walaupun hidup sederhana,asalkan bersama kalian anak-anak yang selalu ibu banggakan," ucapnya dan langsung mengambur memelukku.
Menurutku,hal sederhana saja sudah membuatku bahagia.
Perusahaan
Aku sudah tiba diperusahaan yang bernama Dirgantara Group,hari ini adalah hari pertamaku bekerja sebagai asisten sementara dari pria kurang ajar itu,mau tau mau ya aku lakukan dan aku menuruti apa yang ia perintahkan.
"Selamat pagi pak!" ucap serentak karyawan yang melihat seorang manager perusahaannya,yang hanya dibalas acuhan saja.
Managerku ini terkenal dengan sifatnya yang dingin seperti es,bahkan semua karyawannya takut dengan dirinya.
"Selamat pagi pak!" ucapku saat ia melewatiku.
Deg.
Pria itu menatapku dengan tatapan tajam dan dingin yang menembus kornea mataku.Sontak aku langsung tertunduk karena takut melihat matanya yang menusuk dalam bagaikan burung elang.
"Ikut saya," ucapnya datar dan langsung melangkah pergi dari hadapanku.
Tanpa berpikir panjang,aku mempercepat langkahku untuk mengejar pria itu.
"Susun jadwal meetingku sampai minggu besok,pastikan rapih dan benar.Lalu,diprint out setelah itu letakkan dimeja saya sebelum pukul 09.00," ujarnya yang sibuk mengotak-ngatik handphonenya.
"Baik pak," balasku yang masih bingung.
"Tunggu apalagi?cepat keluar dari ruangan saya!," tukasnya dingin.
Aku melangkahkan kakiku secepat kilat agar terbebas dari kandang macan itu.Aku langsung menyusun jadwal serapih mungkin dan mengecek beberapa kali untuk memastikan tidak ada yang salah sedikit pun.
"Tok...Tok...Tok..." kuketok pintu kandang macan itu.
"Masuk," samar samar terdengar suara dari ruangan itu.
"Permisi pak,ini jadwal meeting yang sudah saya kerjakan," kataku sambil menyodorkan map berwarna biru.Dan langsung diterima oleh pria itu.
"Apa bapak perlu sesuatu?" tanyaku ramah.
"Buatkan saya kopi susu,dan pastikan susunya lebih dominan," ujarnya yang menatapku.
"Baik pak," jawabku cepat dan langsung meninggalkan ruangan itu.
"Gimana kalo aku kerjain aja si pria kurang ajar itu,biar dia tahu rasa ya itung-itung balas dendamku kemarin karna dia numpahin kopi dibajuku," pikirku dalam hati.
Tak lama aku sudah berada didepan pintu ruangan pria kurang ajar itu.
"Masuk," sahut suara dari dalam setelah ku ketuk pintu.
"Permisi pak,ini kopi susunya," ucapku sambil membawa nampan yang berisi secangkir kopi susu.
"Sini," ujarnya dan langsung mengambil secangkir kopi susu itu.
Dan kemudian pria itu meniup-niup cangkir yang berada dijemari tangannya,dan pelan-pelan dia menyesap kopi susu itu.
"Huek..." dia memuntahkan kopi susu itu dari mulutnya.
"Aku tersenyum bangga bisa mengerjai pria kurang ajar itu,rasakan hahaha," ujarku dalam hati.
"Heh!kamu sengaja ya ngerjain saya hah?" tanyanya tajam dan menatapku dengan sorotan marah dan langsung berdiri dihadapanku.
"Eng-gak pak,saya buatnya sesuai dengan keinginan bapak ko," ujarku takut.
"Ko bisa asin hah?apa matamu buta tidak bisa membedakan antara garam dengan gula hah?" tukasnya dingin dan mendekat ke arahku.
"Ya Tuhan ampuni aku," lirihku dalam hati.
"Maafkan saya pak,mungkin saya salah tadi malah memasukkan garam," ucapku lirih dan sambil menunduk.
"Kamu berani ya sama saya hah?" ucapnya dingin sambil mencengkram lenganku.
"Ma-af pak," ucapku lirih dan takut.
"Buatkan aku kopi susu lagi,ingat jika kamu melakukan kesalahan lagi saya tidak segan-segan memecatmu!" tukasnya dingin dan langsung menyenggol bahuku dan pergi keluar dari ruangan mewah itu.
"Untung aku ga dimakan sama pria itu,huhh sudah gemeteran aku,pantas karyawan disini pada takut sama dia," desisku dalam hati.
Secepat kilat aku membuatkan kopi susu yang diinginkan manager killer itu,kali ini aku membuatnya dengan benar tanpa memasukkan garam sedikitpun,bisa-bisa aku ditendang dari perusahaan ini.
"Permisi pak ini kopi susunya," ucapku sambil menyodorkan nampan yang berisi kopi susu murni tanpa kejailan.
"Rasanya enak juga buatan cunguk ini," ucap Key dalam hatinya.
"Apa bapak perlu sesuatu?" tanyaku yang disertai senyuman lebar.
"Temani saya makan siang nanti," jawabnya santai sambil menyesap kopi susu.
Duarrrr.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!