NovelToon NovelToon

My Cold Husband

Prolog

10 years ago/10 tahun yang lalu

"KAMU udah gede,udah bisa cari duit,jangan repotin ayah terus!!!nyusul sana Ibu kamu di neraka!!"

Tanpa rasa iba sedikitpun pria bernama David membentak seorang gadis kecil yang usianya sekitar 6 tahun,wajahnya merah padam memikirkan uang 5 juta  miliknya yang baru saja melayang akibat kalah dari permainan judi.

Amarahnya semakin memuncak tak kala mendengar putrinya meminta uang untuk membeli makanan.

Bukan kali pertama David membentak putrinya.

Jika di hitung sudah ada ribuan cacian dan bentakan yang dilontarkan mulutnya,tapi gadis kecil itu tak pernah membenci sang ayah karna hanya seorang ayah yang dia punya di dunia

"Tapi yah,aku gak tau caranya kerja,"Sahut gadis kecil itu  sambil berusaha keras untuk tidak menangis,dia sudah berjanji untuk menjadi anak yang kuat.

Mendengar itu,David yang amarahnya belum padam semakin kesal,dengan emosi yang memuncak dia menarik anaknya secara paksa ke gudang kemudian mendorongnya ke tembok dengan keras sehingga terdengar isakan kecil dari bibir  gadis kecil itu,David tak peduli dia segera mengunci pintu gudang itu,lalu pergi entah kemana.

Mendengar suara pintu terbuka,gadis malang itu segera beranjak dari duduknya,dia merasa lega karna mengira ayahnya tidak marah lagi.

Tetapi dugaannya salah,ayahnya membuka pintu gudang untuk memberi dirinya hukuman yang tidak akan mudah dilupakan.

"Siniin tangan kamu!"bentak David sambil berusaha menarik tangan kecil putrinya

"Gak mau!ayah mau apain tangan Ayna?"gadis malang bernama Ayna itu kali ini menolak perintah ayahnya karna dia yakin  sang ayah akan melukainya

Mendengar penolakan putrinya membuat David semakin kesal,dengan sekali tarikan David berhasil menarik tangan mungil Ayna,dan dengan cepat dia menempelkan besi panas yang sedari tadi ia bawa

"Arhhhhgh!!!"

Tangisan Ayna pecah,Sedangkan David semakin menggila,dia tak peduli teriakan putrinya yang kesakitan,dia masih setia menempelkan besi yang lumayan panas di telapak tangan anaknya sendiri,hingga suara dering telepon yang menghentikan aksi David.

Setelah mengangkat telepon dari teman seperjudiannya,David bergegas meninggalkan rumah dan tak lupa kembali mengunci Ayna yang kesakitan di gudang.

...***...

"Kumat lagi lo!!"dengus seorang gadis manis kepada sahabatnya yang sedang melamun

Gadis tersebut sangat jengkel dengan sifat sahabatnya yang hobi melamun jika di tanyai tentang bekas luka yang ada di telapak tangannya

"Apa si Ra?"Ayna berucap pelan,matanya mulai berkaca-kaca dia mati-matian menahan air matanya agar tak keluar,setiap ada orang yang menanyakan penyebab bekas luka ditangannya,dia selalu teringat kejadian 10 tahun yang lalu,bayangan sang ayah yang menempelkan besi panas itu masih terngiang di kepalanya,rasa sakit akibat besi panas itu memang telah lama hilang,tapi hatinya yang masih sangat sakit,dia tak pernah menyangka ayah kandungnya sendiri tega berbuat kejam kepada dirinya

"Lo ngeselin,gue udah berkali-kali nanya tentang bekas luka di tangan lo,tapi lo gak pernah mau jawab pertanyaan gue!apa lo gak nganggep gue temen?!"oke kali ini kesabaran gadis manis bernama Yoora itu telah habis,dia sudah lelah dengan Ayna yang tidak mau memberinya jawaban

Ayna mematung mendengar ucapan sahabat baiknya,dia selama ini telah menganggap Yoora saudara,dia hanya tidak mau Yoora sedih mendengar cerita memilukan dirinya.

Tapi Kali ini dia akan menceritakan semuanya ke Yoora,dia tidak mau Yoora marah pada dirinya.

_

_

_

Air mata Yoora mengalir dengan deras,dia sungguh terpukul mendengar cerita Ayna,dia kira gadis ceria yang hampir 4 tahun jadi sahabatnya tidak pernah mengalami hal kejam seperti itu.

Saat ini mereka berdua berada di belakang gudang,Yoora memang sengaja mengajak Ayna ke tempat ini supaya Ayna bisa bercerita dengan tenang tanpa di dengar oleh orang lain.

Tapi tanpa mereka berdua sadari,ada orang yang mendengarkan semua percakapan mereka.

...***...

"Ayna,hari ini lo gak usah masuk kerja di cafe nyokap gue,"ucap Yoora saat mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah

Fyi,Ayna terpaksa bekerja di cafe mama Yoora,karna ayahnya tidak mau lagi membiayai kehidupannya,saat tau mama Yoora mencari karyawan,Ayna memohon ke Yoora agar membantunya bekerja di cafe tersebut

"Lho kenapa?"tanya Ayna heran sambil menghentikan langkahnya dan menatap Yoora lekat

"Nyokap gue tadi nelpon katanya hari ini lo gak usah masuk kerja soalnya dia nyuruh lo ke rumah"Alibi Yoora,dia sengaja menyuruh mamanya untuk menutup cafe hari ini,tanpa sepengetahuan Ayna,Yoora juga menceritakan awal mula bekas luka di tangan Ayna ke mamanya.

Mama Yoora adalah orang kedua setelah Yoora yang sangat penasaran dengan bekas luka di tangan Ayna,mendengar cerita Ayna dari anaknya membuat mama Yoora sedih,dia menyetujui usulan sang anak untuk menutup cafe,agar Ayna hari ini datang ke rumahnya untuk sedikit menghilangkan beban pikiran yang ditanggung gadis malang itu.

"Ahh iya,gue bakal usahain dateng ke rumah lo"jawab Ayna,tanpa Yoora sadari Ayna tersenyum singkat

Orang tua Yoora sudah menganggap Ayna keluarga,jadi Ayna sangat senang jika di undang ke rumah mereka,jujur Ayna sangat menginginkan keluarga yang lengkap dan harmonis seperti keluarga Yoora,setiap Ayna datang kerumah itu,dia bisa tertawa lepas, karna ayah Yoora sangat humoris

"Ayna,gue cabut dulu ya,sopir gue udah ada di depan,btw lo mau bareng gue gak?,"Yoora berharap Ayna kali ini mau ikut dengan dirinya.

Sudah sering Ayna menolak ajakannya,dan sekarang ajakan Yoora juga di tolak,Ayna hanya tak ingin merepotkan supir Yoora,jarak rumah Yoora dan Ayna lumayan jauh

Dengan rasa kecewa,Yoora melambaikan tangannya ke arah Ayna,kemudian mobil Yoora melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan sekolah.

Selepas kepergian Yoora,Ayna berjalan pelan berharap angkot segera muncul,langkahnya terhenti ketika datang anak Way-X(geng motor yang terkenal nakal) menghalangi jalannya.

"Gab,dia cewek yang nolak lo kan?"teriak salah satu anggota geng motor tersebut,cowok itu berbadan besar,Ayna juga mendengar teriakan itu,dia jadi was-was takut 7 cowok yang terkenal nakal melukai dirinya.

"Eh Leon anjeng gak usah teriak,suara loh jelek!"Leon yang dihina menatap tajam Hendery,dia gak terima di permaluin di depan cewek cantik kayak Ayna.

Sebelum Leon sempat protes,Gabriel memberi kode ke Leon untuk diam,kemudian dia turun dari motornya lalu berjalan menuju tempat Ayna yang sedang berdiri kaku.

"Hai,gak usah takut,gue sama temen gua gak akan nyakitin lo,gue cuman mau anter lo pulang,"Gabriel senyum manis di depan Ayna,dia berusaha berbicara selembut mungkin di depan orang yang dia suka.

Ayna menatap Gabriel takut,Di sekolah Gabriel dan gengnya cukup terkenal,karna Gabriel and the geng hobi buat masalah.

"Gak usah,gue bisa pulang naik angkot,"meskipun Ayna tau menolak kemauan Gabriel akan membuat

dirinya dalam masalah dia tidak peduli,intinya dia tak ingin pulang diantar Gabriel

"Kenapa gak mau?"bukan Gabriel yang bertanya,tapi cowok yang berdiri di samping Lucas namanya Ken

Mendengus kesal,Ayna menatap 7 cowok di depannya dengan kesal karna sudah jengah meladeni mereka"Gue bisa pulang sendiri dan Gue gak suka sama lo Gabriel jangan ganggu gue lagi!"ucapnya lantang dan tegas,entah dapat keberanian darimana,Ayna sungguh berani mengatakan kalimat itu,dia sudah jengkel diganggu oleh Gabriel, dan dia tak mau berurusan dengan anak berandalan seperti ke 7 cowok itu.

Gabriel,Kevin,Ken,Leon,Hendery,Willy, dan Delon speechless mendengar ucapan Ayna.

Sudah Gabriel duga Ayna tidak seperti cewek lain yang gampang ia dapatkan.

"Pergi kalian!"

...

...

Arrogant Boy

"Pergi kalian!"

MEREKA Bertujuh plus Ayna,menoleh ke sumber suara.

Gabriel sweatdrop melihat orang yang baru saja berteriak.

Jika berhadapan dengan Draka,Gabriel sudah pasti mundur,bukan karna dia takut tapi Draka adalah bos dari Ayahnya.

Resiko melawan Draka sangat besar,pekerjaan Ayahnya yang jadi taruhan,tanpa banyak cincong Gabriel dkk pergi dari tempat itu.

Selepas kepergian ketujuh anak nakal tersebut,Ayna menatap lelaki yang berada di hadapannya dengan ragu,dia baru pertama kali melihat lelaki itu,lalu Ayna memperhatikan seragam lelaki tersebut,seragam lelaki itu dan seragamnya sama itu artinya mereka satu sekolah.

Wajar saja jika Ayna tak mengenal Draka,Ayna adalah siswi yang kurang mempedulikan sekitarnya,dia hanya kenal sebagian siswa,dan hanya punya satu teman,tak lain dan bukan lain Yoora.

Ayna berniat berterimakasih ke lelaki berwajah datar itu,bagaimanapun dia harus sadar diri bahwa lelaki itu baru saja membantunya.

"Maka-"ucapan Ayna terpotong

"Gak usah lanjutin,gue gak butuh,"

kasar,dingin dan sangat menusuk,itulah deskripsi yang cocok untuk kalimat yang baru saja dilontarkan pria itu

Ayna speechless

Dengan gaya cold nya,Draka berlalu meninggalkan Ayna

"Dasar Cowok Arrogant !"umpat Ayna dalam hati

...

...

...•••...

Ayna telah tiba di rumah mewah Yoora satu jam yang lalu,saat ini Brian(papa) Yoora mengajak mereka bercanda ria di ruang tamu.

"Papa punya tebak-tebakan gokil buat kalian berdua,"

"Apaa pa?"Yoora dan Ayna bertanya dengan semangat,mereka tidak sabar menunggu Pertanyaan dari Brian.

Awalnya Ayna memanggil Brian om,tapi karna mama dan papa Yoora sudah menganggap Ayna anak, mereka menyuruh Ayna memanggil mereka papa dan mama saja,Ayna sempat menolak tapi karna Yoora dan orangtuanya memohon Ayna akhirnya mengiyakan kemauan mereka.

"Selain burung beo hewan apa lagi yang bisa bilang 'kenapa',ayok jawab!"Pria paruh baya itu memulai pertanyaan absurdnya, dia seorang bos di sebuah perusahaan besar,tetapi jika dihadapan Yoora dan Ayna dia seperti pelawak,heheh

Yoora bingung mendengar pertanyaan papanya dia menoleh ke Ayna yang sedang berpikir keras

"Pa,mana ada hewan selain burung beo yang bisa ngomong ('kenapa')!"Yoora protes dong,selama 16 tahun hidup di dunia dia tidak pernah mendengar ada hewan yang bisa bicara selain burung beo

"Ayna,udah dapet jawabannya?"bukannya menjawab pertanyaa Yoora,Brian malah mengalihkan pembicaraan

"Eng-,Ayna gak tau pa,Ayna nyerah"Ayna bukan anak bodoh,dia termasuk siswi cerdas di kelasnya,tapi jika dihadapkan dengan pernyataan absurd Brian,dia menyerah

"Jawabannya Monyet,"

Brian menahan tawa melihat ekspresi kaget Ayna dan Yoora.

"Kenapa?!"Tanya Ayna dan Yoora serempak,mereka berdua bingung mendengar jawaban Brian

"Nah itu buktinya!"

Brian tak kuat lagi menahan tawanya,dia tertawa terbahak bahak.sedangkan Ayna dan Yoora butuh beberapa menit untuk mengerti maksud Brian.

"Papa ngatain kita monyet!"Yoora kesal,bisa-bisanya papanya mengatai dirinya dan Ayna monyet.

Ayna tidak kesal seperti Yoora,dia malahan tertawa cukup keras

Bobby,dan Yoora yang melihat tawa Ayna merasa senang.

Jessy(mama) Yoora datang membawa beberapa cemilan,dia sangat senang melihat Ayna tertawa,dia bersyukur punya suami modelan Bobby:)

"Ehh ada apa ini,kok anak mama mukanya jutek banget"Jessy duduk disebelah Brian setelah meletakkan Cemilan di meja.

"Papa ngatain kita monyet!"

Ekpresi Yoora yang cemberut semakin membuat Ayna tertawa,Menurutnya Yoora sangat lucu jika sedang kesal

Jessy hanya tertawa singkat mendengar ucapan putrinya,karna tak mau memperpanjang perdebatan dia segera menyuruh suaminya,Ayna dan Yoora memakan kue yang dia buat.

Banyak hal yang mereka berempat bahas,tak jarang Ayna tertawa kencang mendengar cerita lucu Brian,hingga tak terasa hari mulai sore.

Ayna harus segera pulang.

Brian dan Jessy menyuruh Ayna bermalam,tapi Ayna menolak dengan alasan ayahnya bisa mengamuk jika dia tak pulang.Brian dan Jessy yang sudah tau sifat buruk David hanya mendengus kesal.

"Kamu pulang diantar sopir aja yah,"mohon Jessy dengan lembut,tak lupa dia memberi bungkusan kue kepada Ayna

Ayna ingin menolak,tapi niatnya di urungkan ketika Yoora melototkan matanya dan mengkode Ayna untuk menuruti kemauan mamanya

Setelah kepergian Ayna,Yoora dan kedua orangtuanya masuk kedalam rumah dengan hati senang,karna bisa membuat Ayna melupakan sedikit masalah hidupnya.

...

...

Bad

Pembaca budiman pasti tau cara menghargai penulis 😊

AYNA memasuki rumahnya dengan lesu ketika melihat sang ayah asik meminum alkohol di ruang tamu

Mabuk-mabukan memang kebiasaan David yang tidak bisa dia hilangkan

Sudah sering Ayna menegur sang ayah,tetapi bukannya menurut pria berusia hampir 50 tahun itu malah membentak bahkan melukai putrinya

Saat melihat Ayna yang baru pulang,David berhenti melakukan kegiatan minumnya dan berdiri menuju Ayna dengan langkah sempoyongan

"Ayna kemarin kamu gajian kan?uangnya kasi ke ayah!"Sentak David sembari menghalangi jalan Ayna,pria pemabuk itu sangat hapal tanggal gajian anaknya karna setiap Ayna gajian dia yang selalu mengambil uang tersebut,dan hanya menyisahkan sedikit.

Sudah Ayna duga,ayahnya pasti akan meminta uangnya lagi,dengan berat hati Ayna memberikan 10 lembar uang seratus ribu.

Gaji Ayna tidaklah banyak,namun cukup untuk kebutuhan rumah selama sebulan jika saja ayahnya tak menghambur-hamburkan uang itu.

David menatap lembaran uang yang diberikan Ayna dengan senang, tanpa aba-aba dia langsung meraih uang itu lalu pergi meninggalkan rumah.

Ayna tahu,ayahya pasti ke tempat perjudian lagi.

Selama ini Ayna sudah cukup bersabar menghadapi ayahnya,dia ingin sekali memiliki ayah seperti Brian,seorang ayah yang pengertian dan penyayang.

Setelah ayahnya pergi,Ayna memasuki kamarnya untuk beristirahat,kepalanya pusing memikirkan sifat buruk sang ayah

Tak butuh waktu lama dia terlelap.

.............

Setelah menyiapkan sarapan sang ayah,Ayna segera bersiap-siap ke sekolah.

Seperti biasa Ayna selalu menunggu angkot yang lewat di depan rumahnya

Namun kali ini kesialan menimpa Ayna,dia mulai was-was,angkot belum muncul,padahal sudah jam 07.00

"Ayna sini naik!"

Dengan gerakan refleks Ayna menoleh ke arah cowok yang baru saja memanggil dirinya.Ayna bernapas lega,cowok itu adalah kakak kelas sekaligus orang yang sering menyemangati dirinya ketika sedang down.

"Kak Gilang !!"pekik Ayna girang,Gilang datang di saat yang tepat.

Dengan semangat Ayna menaiki motor Gilang tanpa rasa canggung,dia sudah menganggap Gilang sebagai abangnya sendiri.

Mereka berdua pun tiba di sekolah tepat waktu.

Dilain tempat Draka dan teman-teman satu gengnya,melihat kedatangan Gilang dengan Ayna

Haikal dan Tristan sudah heboh melihat pemandangan itu.

"Wah ceweknya si Gila cantik banget,Draka lo gak iri gitu?musuh lo udah punya cewek," sembur Tirstan memanas manasi Draka

"Namanya Gilang ogeb!"ralat Edward ngegas

"Sama aja,dia kan mirip orang gila"Celetuk Haikal dengan muka tengilnya

Candra,Jaka dan rendy hanya menyimak sedangkan Draka?dia hanya bersikap bodoamat dan hanya cuek mendengarkan obrolan unfaedah Haikal,Edward dan Tristan

Draka malas mendengar nama Gilang

Hampir semua penghuni SMA PELITA BANGSA tau Draka dan Gilang bermusuhan.

Skip

kembali ke Gilang dan Ayna

"Kak,makasih banyak yah,hampir aja Ayna telat,"Kata Ayna lembut sambil tersenyum manis ke arah pria yang berdiri di sampingnya

Deg!

Gilang Speechless

Pria itu sangat menyukai senyuman Ayna.detik berikutnya Gilang mencoba bersikap normal dan membalas senyuman Ayna.

"He-hehe,santai aja kali,kakak masuk kelas dulu yah,mau nyontek dulu"dusta Gilang,dia sebenarnya ingin menenangkan jantungnya yang berdisko akibat senyuman Ayna

Tak lama setelah kepergian Gilang,Yoora berlari menghampiri Ayna.

"Ciee,di anter sama mas pacar"ledek Yoora

sambil menyesuaikan langkahnya dengan Ayna

Ayna menatap Yoora kesal"Apaan si Ra!tadi pagi pas gue mau ke sekolah angkot yang sering lewat gak muncul,untung ada Kak Gilang,dia nawarin naik ke motornya,lo kan tau hari ini gue piket,kalau telat dikit di hukum!"tutur Ayna meyakinkan Yoora jika dia dan Gilang tidak ada hubungan apa apa.

"Hahahaa Santai aja Ayna,gue ma bercanda,"tawa Yoora lepas,dia sungguh gemas melihat wajah Ayna yang kesal.

...***...

Draka melamun di kelasnya,hari ini dia tak mood melakukan apapun,ada hal yang mengganggu pikirannya.

"WOY DRAKA DIEM DIEM BAE"

Sumpah demi apapun jika saja Haikal bukan temannya,mungkin pukulan keras dari Draka sudah melayang di wajah atau perut Haikal.

"****!!" umpat Draka,lalu meninggalkan kelas dan menuju ke rooftop

Tiba di rooftop,Draka menghembuskan nafasnya kasar.

Dia merogoh saku celananya,mencari benda yang telah lama ia simpan dengan baik

Sebuah poto!

"Gue udah nemuin lo,dan gue gak akan lepasin lo,"lirih Draka,sekuat apapun Draka di mata orang orang,dia tetaplah manusia yang bisa menangis.

Draka menyeka air matanya,lalu menatap poto gadis kecil yang sedang tersenyum manis.

"Tunggu beberapa hari lagi dan lo bakal jadi milik gue!"

Setelah mengucapkan kalimat itu,Draka meninggalkan rooftop dan kembali ke kelasnya.

Suasana kelas yang tadi bising kembali hening ketika Draka masuk,mereka semua takut membuat Draka marah karna pria itu sangat membenci kebisingan.

"Draka,pulang sekolah kita ke cafe yuk"ajak Tristan,setelah Draka duduk di sampingnya

Draka sebenernya malas,tetapi melihat tatapan ke-enam sahabatnya yang seperti memohon,ia pun mengiyakan ajakan Tristan

"Tan,cafe yang mana?"tanya Rendy

"Cafe tempat temen gue kerja,"sahut Tristan semangat yang sontak ditatap heran oleh Rendy,Jaka,Candra,Haikal dan Edward

"Sejak kapan loh punya teman yang kerja di cafe?" heran Edward,setaunya Tristan itu pilih pilih dalam berteman

Tristan akhirnya menceritakan awal mula persahabatannya dengan teman barunya itu.

Flashback on

Waktu itu Tristan baru saja selesai berbelanja di supermarket dekat rumahnya,ketika ingin pulang dia tidak sengaja menabrak seorang cowok,cowok itu tak lecet sedikitpun tapi motor si cowok itu yang sedikit lecet.

Tristan berniat ganti rugi tapi si cowok melarang,karna menurut si cowok dia yang salah.

Tapi Tristan yang sangat keras kepala ngotot ganti rugi,dan cowok itu tetep tak ingin menerima uang dari Tristan.

Setengah jam berdebat,si cowok putus asa dengan sifat keras kepala Tristan,dia harus buru buru pulang mengingat ada adik yang menunggunya di rumah,berpikir sejenak dia pun memberi Tristan pilihan.

"Gue gak bisa nerima uang lo,tapi kalau lo merasa bersalah dateng aja di cafe tempat gue kerja,ini alamatnya,"ucap cowok itu sambil menyerahkan sebuah kertas ke Tristan

Tristan akhirnya setuju"Eh tunggu dulu,"tahan Tristan ketika melihat cowok itu ingin pergi

"Apa?"tanya si cowok

"Ehm nama loh siapa,gue Tristan"

"Samuel"setelah mengucapkan namanya Samuel melambaikan tangannya ke Tristan lalu pergi.

Flashback off

Setelah mendengar cerita Tristan mereka berlima cuman ber-Oh ria.

Tristan otomatis kesal

Udah ngomong panjang lebar di jawab cuman 'oh'

"Kampret!"umpat Tristan kesal ke mereka berlima sambil mengeluarkan sesuatu di tasnya.

Ketika kelima sahabatnya sedang asik berbincang bincang,Tristan menatap mereka dengan tatapan jahil.

"Temen temen kalian mau liat poto aib Haikal,Candra,Rendy,Edward sama Jaka gak?!!"teriak Tristan heboh yang berhasil membuat seisi kelas menatap dirinya.

Saat ini kelas mereka free jadi mereka bebas

"TRISTAN ANJING!!"Haikal,Jaka,Rendy dan Edward teriak histeris ketika mendengar ucapan Tristan

"JANGAN TAN!!BESOK GUE BELIIN LO MOBIL KELUARAN TERBARU YAH! gue JANJI asal poto gue jangan ditunjukin ke mereka!!"kali ini Candra yang pendiam berteriak keras

yang membuat seisi kelas sweatdrop.

Candra sekali ngomong meresahkan yah bund😭:)

Tristan senyum ganteng ke arah Candra,dia sungguh bersyukur punya teman yang sangat dermawan.

Karna terlanjur senang mendengar ucapan Candra,Tristan akhirnya menyimpan kembali poto aib itu.

Suasana kelas kembali tenang.

Draka dari tadi hanya diam,bahkan keributan yang ditimbulkan Tristan tak ia hiraukan,intinya Draka sedang memikirkan sesuatu

...

...

.............

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!