NovelToon NovelToon

Nerd Girl

S1—Nerd Girl—Prolog

9 tahun yang lalu

“Kejar kalau bisa,” ejek seorang gadis kecil berumur enam tahun sedang berlari menjauh dari kembarannya. Yang bernama Naomi Vina Prestey---Vina.

“Awas aja kalau aku dapat kamu nanti,” ucap seorang gadis yang merupakan kembaran Vina. Dia bernama Naomi Mahalia Prestey---Lia.

Saat mendengar perkataan kembarannya,  Vina pun semakin melajukan larinya hingga sampai halaman rumahnya. Saat di halaman rumah, iya melihat seorang pria memakai baju serba hitam, memakai masker, dan topi sedang berjalan menuju kembarannya sambil membawa sebuah pisau.

Saat ia melihat pria itu akan menusukkan pisau itu ke punggung kembarannya vina pun berteriak, “Lia, awas dibelakangmu!!”

Tapi Lia tak mendengarnya alhasil pisau itu

Pun menusuk punggung Lia. Pria yang menusuk Lia pun segera berlari.

Vina pun langsung menuju ke kembarannya dan melepaskan pisau yang ada di punggung kembarannya.

“Vina, apa yang kamu lakukan dengan kembaranmu?” tanya seorang pria muda yang bernama Azlan Zaydan Prestey. Dia adalah abang dari sikembar.

“Bukan Vina yang melakukannya bang, tapi pria itu,” ucap Vina sambil menunjuk tempat pria itu menusuk Lia, tetapi pria itu telah melarikan diri.

Azlan pun memanggil ayahnya, “Ayah ... lihat apa yang telah dilakukan oleh Vina.”  seorang pria nampak tua itu pun langsung keluar dari rumah dan menuju ke Vina. Dia bernama Zhafar Prestey.

“Apa yang kamu lakukan Vina!! Kamu telah membunuh kembaranmu sendiri!!” tuduh

Zhafar---ayah ketiga anak itu.

“Bukan Vina yang melakukannya yah,” ucap Vina jujur.

“Tapi abang sendiri yang lihat kamu mencabut pisau itu dari punggung Lia,” timpal Azlan.

“Hiks ... tapi yang menusuk Lia bukan Vina bang,” ucap Vina sambil menangis.

“Gak usah drama kamu, abang sendiri tadi yang melihat kamu mencabut pisau itu dari punggung Lia, berarti kamu yang menusuknya,” hardik ayah Vina, “sekarang kamu pergi dari rumah ini, kamu bukan bagian keluarga ini lagi. Seorang pembunuh sepertimu tidak pantas tinggal disini lagi. Sekarang kamu beresin semua pakaian kamu dan pergi dari rumah ini. Saya muak melihat muka kamu.”

“Hiks ...  tapi bukan Vina yang melakukannya yah,” elak Vina.

“Seorang pembunuh sepertimu tidak akan pernah mengaku bahwa kamu yang melakukannya,”ucap ayah Vina.

“Abang kecewa sama kamu Vina,” ucap Azlan.

“Sekarang kamu pergi atau saya laporkan pada polisi,”usir ayah Vina.

“Iya hiks ... Vina akan pergi hikss ... tapi kalau ayah hiks...sudah tau kebenarannya jangan pernah mencari Vina lagi hiks...” ucap Vina lalu pergi meninggalkan ayah dan abangnya.

‘Hiks ...  hiks ...  kenapa ayah dan abang malah menuduhku?’ batin Vina sambil menangis, ‘Aku harus kemana sekarang?’

Vina pun duduk di halte bus karena hujan turun sangatlah lebat. Tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti di halte bus itu, dan keluarlah sepasang suami istri dan menuju ke Vina.

“Kamu ngapain sendirian disini sayang?” tany sang istri.

“Saya diusir dari rumah tante,” ucap vina.

“Kamu kenapa diusir nak?” tanyasang suami.

“Saya dituduh membunuh kembaran saya oleh ayah dan abang saya om,” ungkap Vina.

“Kamu mau gak ikut om dan tante,” tawar sang istri.

“Kemana tante?” tanya Vina.

“Kerumah om dan tante, kamu juga bisa tinggal disana,” ucap sang istri.

“Emang gak papa aku ikut kerumah tante?” tanya Vina.

“Gak papa sayang, ayo kita pulang sekarang kerumah tante,” ucap sang istri.

“Iya tan,” ucap Vina.

“Kamu gak usah manggil tante sam om, kamu manggilnya papa dan mama aja,” ucap sang istri.

“iya Ma,” ucap vina.

“Nama kamu siapa?” tanya isang istri.

“Nama aku Naomi Vina, Ma,” jawab Vina.

“Berarti sekarang nama kamu Naomi Vina Prasetya, karena kamu sekarang tinggal di keluarga Prasetya,” timpal sang suami.

“Nama mama dan papa siapa?” tanya Vina.

“Nama mama Okta Marliana Prasetya kamu bisa manggil mama liana, kalau nama papa kamu Alvino Daffa Prasetya bisa kamu panggil Papa daffa,” ucap Liana.

“Oke, sekarang kita pulang ke rumah,” ajak Daffa.

“Iya Pa,” ucap Vina.

Mereka pun masuk kemobil dan pergi ke rumah keluarga baru yang akan di tinggali oleh Vina.

Saat mereka sudah sampai, Vina di sambut baik oleh putranya Liana yang bernama Reyhan Anwar Prasetya yang biasa di panggil Reyhan. Reyhan sangat bahagia karena dia mendapatkan adek baru yang sangat cantik dan imut itu.

•••••

Ini season 1 yang berjudul Nerd Girl. Sedangkan season 2 judulnya Nerd, I Love You!

Sudah direvisi. jika ada yang salah atau typo silahkan komen.

S1—NG 01

Terlihat seorang gadis cantik memakai topi hitam sedang menyeret kopernya meninggalkan bandara.

“Mana sih, taksi yang gue pesan tadi. Dari tadi juga ditunggu gak muncul-muncul,” gerutu gadis itu yang bernama Naomi Vina Prasetya. Ia sudah menunggu beberapa menit tapi taksi yang dia pesan tak datang-datang.

“Huft ...  akhirnya taksi yang gue tunggu datang juga,” ucap Vina saat melihat sebuah taksi datang kearahnya.

“Maaf ya mbak, tadi macet soalnya,” ucap supir taksi.

“Iya, ya udah sekarang berangkat,” ucap Vina dan masuk kedalam taksi.

Saat sampai didepan rumahnya, ia pun turun dan membayar taksi tersebut. Setelah itu Vina menyeret kopernya kedalam rumah.

“Assalamualaikum, Pa, Ma, Bang. Vina yang cantik dan pintar sudah kembali kerumah,” teriak Vina.

“Waalaikum salam, eh Vina kenapa gak bilang mama kalau mau pulang biar papa yang jemput kamu di bandara tadi,” ucap Liana, mama Vina.

“Papa sama abang mana, Ma?” tanya Vina.

“Papa masih di kantor nanti malam baru pulang, abang kamu masih di sekolah paling bentar lagi pulang,” jawab Liana. Karena, Vina pulang jam 2 siang, sedangkan abangnya Vina pulang jam 3 sore.

“Hmm ...  yaudah ma Vina mau ke kamar, mau istirahat,” ucap Vina lalu menuju ke tangga karena kamar Vina berada di lantai dua.

Cklek!

“Wah ...  masih sama aja ni kamar gak ada yang berubah,” ucap Vina saat masuk ke kamarnya.

Bruk!

Vina pun menjatuhkan dirinya ke kasur dan tertidur.

••••

19.00 WIB,

“Vina bangun sayang, makan malam dulu,” ucap Liana membangunkan Vina.

“Ya Ma, Vina nanti turun ke bawah,” ucap Vina.  Lalu ke kamar mandi mencuci muka lalu turun jebawah untuk makan malam.

“Selamat malam semua,” sapa Vina.

“Malam juga sayang,” jawab Daffa, papa Vina dan Liana, mama Vina.

“Night too,” ucap Reyhan, abang Vina, “kapan lo sampe ke sini?”

“Tadi siang,” jawab Vina.

“Owh,” ucap Reyhan.

“Besok kamu sekolah di sekolah abang kamu,” pinta Daffa.

“Ngapain pa, kan Vina udah s3, ngapain SMA lagi,” bantah Vina.

“Kamu sekolah di sana untuk membantu papa menyelidiki kasus penggelapan dana,” kata Daffa.

“Oke Vina akan bantu papa menyelidiki kasus itu,” ucap Vina.

“Papa sudah mendaftarkan kamu di sana tadi,” Ucap Daffa.

“Ya udah, Vina mau ke kamar dulu,” pamit Vina.

“Iya,” ucap Daffa.

••••

“Dek, bangun udah jam 6 lewat nanti lo telat lagi,” ucap Reyhan sambil mengguncangkan bahu Vina.

“Lima menit lagi Bang, Vina masih ngantuk,” gumam Vina lalu menyelimuti dirinya sampai kepala.

“Eh buset ...  malah tidur lagi,” batin reyhan.

“Kalau lo gak bangun gue siram lo pakai air,” ucap Reyhan. Tapi Vina tak bangun juga, akhirnya Reyhan pun mengambil segayung air dan menyiramkan ke Vina.

Byurr ...

“Banjir ... banjirr ... Tolongin gue!” teriak Vina.

“Hhaahaa ...  gak ada banjir-banjir, sekarang lo mandi,” ucap Reyhan.

“Oh, jadi lo Bang yang nyiram gue,” kesal Vina.

Sedangkan Reyhan langsung pergi keluar kamar karna takut kena amukan adeknya.

“AWAS AJA YA LO BANG, GUE BALAS NANTI!!” teriak Vina.

Vina pun bergegas mandi dan memakai baju yang kebesaran, rok dibawah lutut, rambut di kepang dan memakai kacamata bulat.

“Selamat pagi semua,” sapa Vina.

“Selamat pagi,” jawab Daffa, Liana, dan Reyhan.

“Eh ...  lo betulan Vina adek gue?” tanya Reyhan.

“Ya iyalah ini gue Vina Bang,” jawan Vina, “Emang ngapa cantik ya gue kalau kayak gini.”

“Amit-amit bilang lo cantik,” ucap Reyhan, “jelek gitu dibilang cantik, lagian ngapain elo makai kayak gitu?”

“Iya Vina ngapain kamu kayak gitu sayang?” tanya Liana.

“Ya kalau Vina gak kayak gini nanti orang pada tau kalau aku ini dari keluarga Prasetya, nanti rencana penyelidikan gak berhasil lagi Ma,” ucap Vina.

“Emang kamu gak takut di bully nanti di sekolah?” tanya Daffa.

“Ngapain takut Pa, orang sama-sama makan nasi juga,” ucap Vina.

“Ya udah terserah kamu, sekarang kamu sarapan lalu pergi ke sekolah sama abang kamu,” ucap Liana.

“Vina berangkat naik bus aja ma,” bantah Vina disela-sela dia sarapan.

“Emang ngapa lo gak mau berangkat sama gue?” tanya Reyhan.

“Ya nanti gue di amukan dari fans lo,” jawab Vina.

“Ya udah terserah lo aja. Ma, Reyhan berangkat dulu assalamualaikum,” pamit Reyhan lalu menyalami liana.

“Waalaikum salam, ya hati hati,” jawab Liana.

“Vina juga mau berangkat, assalamualaikum,” pamit Vina lalu menyalami Liana.

••••

Sudah direvisi. jika ada yang salah atau typo silahkan komen.

S1—NG 02

“Kok nerd kayak dia bisa sekolah di sini sih?!”

“Paling dia anak beasiswa.”

“Anak beasiswa aja belagu.”

Vina hanya mendengarkan orang yang menjelek jelekkannya tanpa harus menghiraukannya. Dia pun berjalan ke ruang kepala sekolah.

“Permisi pak,” ucap Vina sopan.

“Oh kamu anak baru itu ya,” ucap kepala sekolah.

“Iya pak, saya masuk dikelas apa?” tanya Vina.

“Kamu masuk di kelas XI ipa 2,” jawab kepala sekolah.

“Iya pak permisi,” pamit Vina. Lalu ia pun pergi dari ruang kepala sekolah. ‘Untung aja Papa udah kasih tau di mana tempatnya,’ batin Vina.

Tok ... tok ... tok ...

“Oh kamu anak baru itu ya, perkenalkan nama Ibu Wina walikelas kamu dan mengajar pelajaran Ipa. Sekarang kamu perkenalkan diri kamu,” pinta bu Wina.

“Perkenalkan nama saya Alvina Dwi Sentia,” ucap Vina.

“Ihh ... nerd kayak dia kok masuk kelas kita.”

“Jijik gue liat tu nerd.”

“Sudah tenang semua, baiklah Vina kamu sekarang duduk dengan Novi, Novi angkat tangan kamu sekarang,” ucap bu Wina. Novi pun mengangkat tangan nya dan Vina berjalan kearahnya.

“Hai perkenalkan nama gue Noviani, lo bisa memanggil gue Novi,” ucap Novi lalu menjulurkan tangnnya ke vina.

“Nama aku Vina,” ucap Vina lalu membalas juluran tangan Novi.

“Baiklah anak anak buka buku halaman 34 bla ... bla ... bla ...” ucap bu Wina.

Kring ...

“Vina kantik yok laper gue ni,” ajak Novi.

“Iya tunggu bentar aku masukin buku ke tas dulu, kamu tunggu bentar,” ucap Vina.

“Eh ngomongnya jangan aku-kamu lo-gue aja soalnya gue gak kebiasa,” ucap Novi.

“Terserah kamu ... eh terserah lo aja,” gagap Vina.

Mereka pun berjalan ke kantin, saat menuju ke kantin banyak yang membicarakan Vina.

“Nerd kayak dia berani juga ke kantin.”

“Kalo ketemu Gita, pasti dia kena bully.”

“Kita duduk di tempat teman gue ya,” ucap Novi. Lalu berjalan kearah meja yang sudah ditempati dua orang siswi, dan Vina pun hanya mengikutinya.

“Hai guys,” sapa Novi, “Ini teman baru gue namanya Alvina Dwi Sentia bisa lo panggil dia Vina.”

“Hai nama gue Dazkiyyah Basigha Robert, lo bisa manggil gue Kiya.”

“Vina.”

“Nama gue Zia Oktarian Flynn, dipanggil Zia.”

“Vina.”

“Lo mau pesan apa Vin?” tanya Novi.

“Bakso sama es teh aja,” jawab Vina.

“Ya udah lo tunggu bentar,” ucap Novi lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

“Kalian belajar di kelas apa?” tanya Vina.

“Kami kelas XI ipa 3,” jawab Zia.

“Owh jadi kelas kita bersebelahan,” ucap Vina.

Novi pun datang membawa nampan yang berisi dua mangkok bakso, satu gelas es teh, dan satu gelas es jeruk.

“Kalian lagi bicaraiin apa?” tanya Novi.

“Ga ada,” jawab Vina.

•••••

Kring ...

“Baiklah anak-anak sampai sini saja materi, selamat siang semua,” ucap bu Wina.

“Siang buk,” jawab semua siswa. Bu Wina pun meninggalkan kelas dan di ikuti semua siswa.

“Vin, gue pulang duluan ya, lo mau numpang gak?” ajak Novi.

“Gak usah, gue pulang naik bus, lo pulang aja duluan,” tolak Vina.

“Ya udah gue pulang duluan ya,” pamit Novi.

“Ya,” ucap Vina.

Vina pun pergi keluar kelas setelah ia membereskan bukunya. Saat ia berjalan di koridor kelas, ia menabrak seorang laki-laki.

Brukk ...

Vina pun jatuh dan buku yang dipegang oleh Vina berserakan.

“Aduh, pantat gue sakit,” lirih Vina. Laki-laki itu pun menjulurkan tangannya untuk membantu Vina berdiri, Vina pun memegang tangan laki-laki itu. Laki-laki itu pun langsung menarik tangan Vina untuk mendirikan Vina. Vina pun langsung membersihkan roknya yang sedikit kotor karena terjatuh tadi.

“Lo gak apa-apa 'kan?” Ucap laki-laki itu.

Deg ...

“Suara itu kayak kenal deh,” batin Vina. Vina pun langsung mengangkat kepalanya dan melihat wajah laki-laki itu.

Vina pun langsung mematung saat melihat wajah itu.

•••

••

••

•••

Hayo, kira-kira apa yang dilihat Vina ya?

Sudah direvisi. jika ada yang salah atau typo silahkan komen.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!