Menikah Dengannya Untuk Di Bunuh
Pernikahan Yang Ga Di Inginkan
Sedang terjadi pernikahan antara dua insan yang tidak saling mencintai
Mereka adalah Vania Lorentia dan Gabriel Nolanda
Mereka menikah atas unsur paksaan
Gabriel terpaksa menikahi Vania karna ia harus menjalankan misi untuk membunuh Vania suatu saat
Dia menikah atas paksaan orang tuanya
Vania tau bahwa ia akan di bunuh oleh Gabriel suatu saat
Dari kecil Vania tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya
Dan sekarang Vania di serahkan ke Gabriel untuk membayar hutang-hutang orang tua Vania kepada Gabriel
Gabriel Nolanda
*masuk kamar*
Vania Lorentia
*ngikut Gabriel*
Gabriel Nolanda
ngapain lo ikut masuk ha?!
Vania Lorentia
*menunduk takut*
Gabriel Nolanda
kamar lo bukan disini
Vania Lorentia
j..jadi kamar aku dimana?
Gabriel Nolanda
sini ikut gue
Gabriel Nolanda
*pergi duluan*
Vania Lorentia
*mengikuti Gabriel*
Gabriel Nolanda
ini kamar lo
Vania Lorentia
bu..bukannya ini kamar untuk pembantu ya?
Gabriel Nolanda
apa bedanya pembantu sama lo ha?
Vania Lorentia
aku kan istri kamu *memberanikan diri*
Gabriel Nolanda
lo itu bukan istri gue ngerti?!
Gabriel Nolanda
gue uda punya pacar
Gabriel Nolanda
dia yang bakal jadi istri gue
Vania Lorentia
*meneteskan air mata*
Gabriel Nolanda
jangan sok-sok an drama lo disini
Gabriel Nolanda
lo harus bangun pagi dan bersihin rumah ini sampai bersih
Vania Lorentia
kan ada pembantu
Gabriel Nolanda
lo bantuin mereka lah
Gabriel Nolanda
jangan cuma mau tiduran aja
Gabriel Nolanda
ngerti ga lo?!
Vania Lorentia
*mengangguk*
Gabriel Nolanda
awas aja lo bikin kesalahan
Gabriel Nolanda
hukumannya cambuk
Gabriel Nolanda
*mau pergi*
Gabriel Nolanda
oh iya *balik lagi*
Gabriel Nolanda
kalau misalnya gue bawa cewe gue ke rumah ini
Gabriel Nolanda
lo harus memperlakukan dia selayaknya nyonya disini
Gabriel Nolanda
ngerti kan lo?!
Vania Lorentia
*mengangguk lagi*
Gabriel Nolanda
hm *pergi ke kamarnya*
Vania Lorentia
*berbaring di kasur*
Vania Lorentia
*meneteskan air mata*
Vania Lorentia
kapan ya aku bakal bahagia? *memandang langit kamar*
Author
author buat cerita taelice nih
Author
semoga suka sama cerita author ya
Di Fitnah
Vania Lorentia
*pergi cuci muka*
Vania Lorentia
*selesai cuci muka*
Vania Lorentia
*pergi menuju dapur*
Vania Lorentia
ada yang bisa aku bantu bi?
Bibi
biar saya aja yang bersihin
Gabriel Nolanda
biarkan dia memantu *dingin*
Bibi
tapi tuan no- *terpotong*
Gabriel Nolanda
dia bukan nona disini
Gabriel Nolanda
anggap saja dia sebagai pembantu disini
Vania Lorentia
*menunduk dan meremas ujung bajunya*
Gabriel Nolanda
nona kalian yang sebenarnya akan datang sebentar lagi
Gabriel Nolanda
hm *pergi*
Bibi
(kasian sekali nona Vania)
Bibi
(disaat seperti itu dia bahkan bisa senyum)
Bibi
(sungguh kuat nona Vania)
Vania Lorentia
(aku gpp, aku uda biasa di perlakukan seperti ini)
Vania Lorentia
(hidupku mungkin tidak panjang lagi)
Vania Lorentia
(aku hanya perlu menikmati masa kehidupanku)
Vania Lorentia
(aku harap di kehidupan selanjutnya aku akan mendapat kehidupan yang lebih baik)
Vania Lorentia
ayo bi aku bantu
Gabriel Nolanda
*pulang ke rumah dengan seseorang*
Gabriel Nolanda
semuanya silahkan berkumpul
Semua pekerja yang ada di rumah itu pun langsung berkumpul setelah mendengar panggilan dari tuannya termasuk Vania
Gabriel Nolanda
kalian liat wanita di samping gue
Gabriel Nolanda
dia adalah nona kalian
Gabriel Nolanda
jangan pernah bersikap tidak baik padanya
Gabriel Nolanda
awas saja kalau kalian ketahuan
Gabriel Nolanda
hukumannya cambuk mengerti?!
Para Pekerja : mengerti tuan
Gabriel Nolanda
kalian boleh bubar
Vania Lorentia
*mau pergi*
Gabriel Nolanda
khusus lo layani pacar gue
Vania Lorentia
ba..baik tuan
Melissa Pricilla
(dia pasti istrinya Gabriel)
Melissa Pricilla
(jauh di bawah gue)
Melissa Pricilla
*duduk di sofa ruang keluarga*
Melissa Pricilla
buatkan gue kopi
Vania Lorentia
baik nona *menunduk dan pergi*
Gabriel Nolanda
aku ganti baju dulu ya? *mengusap kepala Melissa*
Melissa Pricilla
*senyum dan mengangguk*
Gabriel Nolanda
*pergi ke kamarnya*
Vania Lorentia
*datang membawa kopi*
Vania Lorentia
ini kopinya nona
Melissa Pricilla
*meminumnya*
Melissa Pricilla
tidak enak
Vania Lorentia
baik nona *mengambilnya lagi*
Melissa Pricilla
*meminumnya*
Melissa Pricilla
kopi apa ini
Melissa Pricilla
sangat tidak enak
Melissa Pricilla
ini pegang
Melissa Pricilla
*melihat Gabriel datang*
Melissa Pricilla
*menumpahkan kopi ke tangannya*
Melissa Pricilla
akh... panas
Melissa Pricilla
*menangis*
Melissa Pricilla
hiks panas
Gabriel Nolanda
sayang kenapa?
Melissa Pricilla
dia menumpahkan kopi di tanganku hiks
Melissa Pricilla
mungkin karna aku terus meminta ganti agar sesuai dengan selera ku
Vania Lorentia
*menggeleng*
Vania Lorentia
(apa yang dia katakan?)
Vania Lorentia
(dia menumpahkannya sendiri)
Vania Lorentia
(kenapa dia menyalahkanku?)
Gabriel Nolanda
*marah melihat tangan Melissa merah*
Author
di gantung sampai besok
Author
tidak bermaksud menjelekkan idol kok
Di Cambuk
Vania Lorentia
*langsung tersungkur*
Gabriel Nolanda
lo disini cuma pembantu
Gabriel Nolanda
jangan berani-beraninya lo nyakitin nyonya disini
Vania Lorentia
(emang apa salah Vania ya?)
Vania Lorentia
(kata mama sama papa Vania bakal di pukul kalau ada salah)
Vania Lorentia
(berarti Vania ada salah makanya Vania ditampar)
Gabriel Nolanda
jangan diam aja
Gabriel Nolanda
mafioso *memanggil*
Mafioso
iya tuan *menunduk*
Gabriel Nolanda
bawa dia ke ruang penyiksaan *menunjuk Vania*
Vania Lorentia
*menunduk takut*
Gabriel Nolanda
cambuk dia sebanyak 100 kali
Mafioso
ayo nona *menarik Vania*
Gabriel Nolanda
kamu gpp sayang?
Gabriel Nolanda
ayo obatin tangan kamu dulu
Melissa Pricilla
gpp nanti sembuh kok
Gabriel Nolanda
ga ada penolakan *pergi mengambil kotak P3K*
Gabriel Nolanda
*mengobati tangan Melissa*
Gabriel Nolanda
tahan sayang
Melissa Pricilla
*mengangguk*
Gabriel Nolanda
*meniup-niup tangan Melissa*
Vania Lorentia
arghhh.... *badan di cambuk*
Mafioso
diamlah nona *merasa kasihan*
Vania Lorentia
berapa banyak lagi hiks?
Vania Lorentia
hhh... *menghela nafas*
Vania Lorentia
*menoleh dengan air mata mengalir*
Gabriel Nolanda
*melihat Vania*
Gabriel Nolanda
dasar drama *gumam*
Vania Lorentia
*menahan sakitnya*
Mafioso
ada yang bisa saya bantu tuan? *menunduk*
Gabriel Nolanda
biar gue yang cambuk dia
Mafioso
*memberi alat untuk mencambuk*
Gabriel Nolanda
lo bisa pergi *dingin*
Mafioso
kalau begitu saya permisi tuan *menunduk dan pergi*
Vania Lorentia
*menahan sakitnya*
Gabriel Nolanda
*berjalan memutari Vania*
Gabriel Nolanda
uda gue peringati buat jangan buat nyonya di rumah ini terluka
Gabriel Nolanda
gue suka teriakan lo
Gabriel Nolanda
gue suka denger lo kesakitan
Vania Lorentia
*hanya menahan sakitnya*
Gabriel Nolanda
lo berani nya tumpahin kopi itu dengan sengaja ke tangan pacar gue
Vania Lorentia
arghhh... s...sakit
Gabriel Nolanda
*amarah memuncak*
Gabriel Nolanda
*mencambuk Vania secara brutal*
Gabriel Nolanda
hah...hah...hah..
Gabriel Nolanda
*melihat Vania pingsan*
Gabriel Nolanda
dasar menyusahkan
Gabriel Nolanda
*pergi meninggalkan Vania gitu aja*
Vania Lorentia
enghh... *sadar*
Vania Lorentia
sa....sakit
Vania Lorentia
di...di.ngin
Vania Lorentia
*berusaha menahan sakitnya*
Vania Lorentia
(Vania harus kuat)
Vania Lorentia
(Vania uda biasa di giniin jadi harus kuat)
Vania Lorentia
*berusaha berdiri*
Vania Lorentia
*berjalan perlahan ke arah pintu*
Vania Lorentia
*berhasil sampai di pintu*
Vania Lorentia
*membuka pintu*
Vania Lorentia
*menuju kamarnya*
Vania Lorentia
Vania gpp bi
Vania Lorentia
cuma luka kecil kok *senyum*
Bibi
(nona Vania adalah wanita yang kuat)
Bibi
(melihat suaminya selingkuh di depan mata, di fitnah, dan di cambuk)
Bibi
mau bibi bantuin nona?
Vania Lorentia
engga usah bi
Vania Lorentia
Vania bisa sendiri kok
Bibi
kalau butuh apa-apa bilang ke bibi ya?
Vania Lorentia
*mengangguk*
Bibi
(sungguh wanita yang sopan)
Vania Lorentia
*senyum dan pergi*
Bibi
(disaat sakit saja masih bisa tersenyum)
Bibi
(semoga nona Vania mendapat kebahagiaan)
Vania Lorentia
*mengobati lukanya*
Vania Lorentia
hhh.. *menghela nafas*
Vania Lorentia
sebentar lagi
Vania Lorentia
tinggal menunggu ajal menjemputku *senyum dan meneteskan air mata*
Vania Lorentia
aku harap setelah kepergian ku kalian semua bahagia
Vania Lorentia
termasuk kamu Gabriel *menatap foto Gabriel*
Vania Lorentia
sejak pertama aku sudah menyukaimu
Vania Lorentia
tapi setelah tau kamu akan membunuhku aku jadi takut padamu
Vania Lorentia
tapi bodohnya rasa suka ku tidak pudar sedikit pun
Vania Lorentia
tinggal beberapa saat saja
Vania Lorentia
aku akan pergi meninggalkanmu
Vania Lorentia
semoga kamu bahagia dengan kekasih mu
Vania Lorentia
jika ditanya apakah sakit atau tidak hati ini melihat mu menyayangi kekasihmu *memegang dadanya*
Vania Lorentia
aku sungguh sakit
Vania Lorentia
tapi tak apa
Vania Lorentia
demi kebahagiaan mu aku akan berkorban
Vania Lorentia
*meneteskan air mata*
Vania Lorentia
*memegang kepalanya*
Vania Lorentia
sstt... *memegang punggungnya yang terkena cambuk*
Vania Lorentia
*melihat hidungnya keluar darah*
Vania Lorentia
*mengambil tisu*
Vania Lorentia
*membersihkan darah yang ada di hidungnya*
Sementara Di Depan Kamar Vania
Ada seseorang yang mendengar semua perkataan Vania sedari tadi
Siapa lagi kalau bukan Gabriel
Gabriel Nolanda
jadi dia suka sama gue?
Gabriel Nolanda
ini ga boleh terjadi
Gabriel Nolanda
gue bakal lakuin sesuatu supaya dia ga suka sama gue
Gabriel Nolanda
tapi apa katanya tadi?
Gabriel Nolanda
dia bakal ninggalin gue?
Gabriel Nolanda
dia kan bakal gue bunuh itu kali ya maksudnya
Gabriel Nolanda
sekarang gue harus cari cara supaya rasa suka dia ke gue hilang
Gabriel Nolanda
*terlintas ide*
Gabriel Nolanda
VANIA *teriak*
Vania Lorentia
*cepat-cepat membersihkan hidungnya*
Vania Lorentia
*membuka pintu dengan pincang*
Vania Lorentia
i..iya tuan *menunduk*
Gabriel Nolanda
gue uda denger semua perkataan lo tadi
Author
bagus gaaa ceritanya?
Author
sampai jumpa di bab selanjutnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!