Namaku Nur afiah salsabilah putri hamdan, aku biasa di panggil fifi oleh kelurgaku dan sering di panggil afiah oleh teman kampusku. ayahku bernama Hamdan ayah adalah pe bisnis yang paling sukses dan di segani bukan hanya di Makassar tapi seluruh indonesia , ibuku bernama salma, ibu meninggal saat aku umur 3 thn kata ayah ibu sakit kanker darah.
Aku anak bungsu dari 2 bersaudara, kakak ku bernama Fahmi fahrezi ahsan putra hamdan,bang fahmi masih kuliah sama sepertiku kami hanya selisih 1 thn.
Pagi hari, seperti biasa setelah sarapan bersama ayah dan bang fahmi, kami pun berangkat kampus dengan menggunakan motor bang fahmi, walau ayah sempat melarang kami memakai motor tapi bang fahmi memaksa katanya biar cepat sampai, aku pun hanya ikut bang fahmi sj karena kami satu kampus dan aku sangat malas memakai kendaraan dan ayah pun akhirnya setuju asal tidak boleh ngebut.
" Yah kami pamit ke kampus ya" ucap bang fahmi sambil mencium tangan ayah dan aku pun melakukan hal yang sama.
" Iyya hati-hati ya nak jangan ngebut di jalan,ayah juga akan berangkat ke kantor " jawab ayah sambil memcium keningku dan bang fahmi secara bergantian.
Bang fahmi pun, berjalan ke arah motornya dan aku mengikutinya dari belakang, perjalanan dari rumah ke kampus hanya 15 menit kalau tidak macet.
Setelah mengantarku sampai di depan fakultasku,fakultas farmasi akupun turun dan menyerahkn helm ke bang fahmi saat aku ingin mengambil tanganya untuk salim dia lebih dulu menarik hidungku sampai me merah dan dia pun langsung melajulan motornya ke fakultas hukum dengan tertawa, akupun menghetakkan kakiku masuk ke fakultas dengan kesal karena ulah abangku itu, dia memang sangat jahil saat bersamaku tapi sangat dingin dan pendiam saat bersama temanya entahlah dia sepertinya memiliki kepribadian ganda, ahhh sudahlah aku malas memikirkanya,mending aku langsung memikirkan formulaku saja.
Sepulang dari kampus bang fahmi sudah menungguku di atas motornya, dan ku lihat banyak sekali seniorku menatap kagum terhadapnya, yaa bang fahmi memang tampan tak heran jika banyak yang menatapnya seperti itu,dan semua orang di kampus mengira kita pacaran karena tidak ada yg tau status kita sebenarnya, aku dan fahmi pun tampak cuek saja dengan hal itu.
Akupun menghampiri bamg fahmi " tumben gak telat ? "kataku karena, setiap menjemputku pasti dia telat.
" Udah cepet naik bawel amat sih fi, laper nihh " ucapnya sambil memakaikan helm ke kepalaku.
Di perjalanan pulang aku melihat pria tampan yang berhenti di samping motor kami, saat lampu merah aku pun terus memandanginya dengan kagum, saat dia menoleh ke arahku dia pun tersenyum padaku, tanpa aku sadari lampu merah tadi sudah berubah menjadi hijau, karena jalanan saat itu tidak terlalu ramai bang fahmi pun melajukan motornya cukup kencang,sampai aku hampir terjungkal kebelakang, bahkan ke 2 kaki ku sudah sejajar dengan pundak abangku. untungnya dengan cepat aku menarik tas ransel bang fahmi, aku sangat kaget dan juga malu, karena semua orang memperhatikanku sambil tertawa dan pada saat aku menoleh ke samping ternyata pria tampan itu sejajar dengan motor bang fahmi dan sedang menahan tawanya, aku pun sangat malu dan menyembunyikan mukaku di punggung abangku.
Sedangkan abangku tidak henti-hentinya menertawakan kekonyolanku tadi setelah sampai rumah aku langsung turun dan masuk ke dalam rumah karena kesal dengan bang fahmi yang tidak henti-hentinya tertawa.
Di dalam kamar akupun merebahkan badanku di kasur sambil bergumam " untung ayah belum pulang kalau sudah pulang pasti akan tertawa juga seperti abang" ucapku karena biasanya ayah selalu pulang jam 5 sore.
Ketika aku memejamkan mataku bang fahmi langsung membuka pintu kamarku aku pun membuka mataku melihat bang fahmi di depan pintu sambil berkata.
" Azab mata jelalatan itu dek hahahah" ucapnya sambil tertawa.
" Ihhhhh keluar " kataku sambil melempar bantal kearaahnya.
" Gak kena wleeee lain kali ulangi lagi yahh"ucapnya sambil berlari keluar.
Keluarnya bang fahmi akupun memikirkan perkataan bang fahmi " Apa benar ini azab yah " ucapku sambil membuka hijabku, dan brjalan menuju kamar mandi di kamarku membersihkan diri.
Setelah selesai bersih-bersih afiah siap-siap untuk pergi bersama ke 2 sahabatnya Della ananta wijaya dan Airinia putri mayendra, merasa penampilan sudah perfect afiah pun keluar dari kamarnya dan berpapasan dengan fahmi.
" Widihhh mau kemana lo dek rapi bener ? "ucap fahmi sambil memperhatikan penampilan afiah.
"Biasa bang jalan ma della sama airin, emang abang yang jomblo gk kemana-mana wlleeee "jawab afiah sambil menjulurkan lidahnya pada fahmi.
" Sok lo dek emang lo punya pacar ? jalannya ama della sama airin doang sombong "jawab fahmi tak terima.
" Bodo yang penting happy byeee" kata afiah mengibaskan tasnya ke arah fahmi sambil menuruni tangga.
Sampainya di depan pintu bertepatan dgn hamdan yang baru pulang kerja.
"mau kemana kamu fi ini udah jam 5 loh ? "tanya hamdan sambil melihat ke arah anaknya.
" Ehh ayah fifi jalan bentar ya yah, sama airin sama della gak lama kok yah " kata afiah sambil memainkan pupy eyesnya di depan ayahnya.
" Ya udah ingat jangan malam-malam pulangnya " kata hamdan sambil menghembuskan nafasnya kasar.
" Siap ayah sayang" jawab afiah sambil mencium tangan ayah nya dan beralih mengecup pipi sang ayah.
Setelah mendapat izin dari ayahnya afiah langsung bergegas masuk ke dalam mobilnya menuju cafe tempat dia berjanjian dengan ke dua sahabatnya, sesampainya di cafe fiah mencari-cari keberadaan sahabatnya itu.
" Fiahhh disini " teriak airin yang melihat fiah kebingungan mencarinya.
" Hay girls princess fiah i'm coming "jawab fiah berjalan sambil melambaikan tanganya bak model, dan tanpa sadar afiah menginjak tali sepatunya dan terjatuh tengkurap sampai membuat orang di sekelilingny menahan tawa dan membuat ke dua sahabatnya tertawa terpingkal-pingkal.
" Ihhh diam lo semua kalian ber dua juga bukanya nolongin malah ngakak, gak lucu tau " kata fiah dengan kesal dan memajukan bibirnya.
" Hahahahah sumpah pertunjukan live nya sangat menghibur fi hahahahha "kata airin yang masih tertawa.
" Hahahah bisa di siaran ulangin gak fi biar gue masukin instagram siapa tau viral ya kan hahah" jawab airin yang tak bisa berhenti tertawa melihat sahabatnya terjatuh.
" Ihhh lo ber dua rese' banget sih ahhh yaudah gue pulang aja deh " kata fiah sambil menghentakkan kakinya berjalan keluar cafe tersebut.
" Eh eh eh fiah fi kita bercanda kali lo jangan ngambek dong " teriak airin dan della sambil mengejar fiah di parkiran cafe.
" Gue kesel tau nggak sama kalian ber dua bukanya bantuin malah ngakak gue malu lah " jawab fiah dengan emosi
" Sorry deh fi ya udah kita masuk lagi yuk sambil cari cowok-cowok ganteng siapa tau ada yang nyantol " kata della sambi memikirkan oppa-oppa korea.
Setelah berdebat di parkiran merekapun masuk kembali dan melaksanakan aksinya kembali yaitu mencari cowok-cowok ganteng untuk cuci mata, memang sudah menjadi tradisi bagi mereka bertiga untuk mencari para cowok tampan dan memandanginya habis-habisan untuk me refresh otaknya setelah seharian ngampus biar segar kembali.
" Eh kok gak ada satupun cowok ganteng yah, malah buluk semua lagi " kata della sambil memandangi sekelilingnya.
" Stoknya menipis kali di embat tante-tante tajir" jawab airin asal dan langsung mendapat jitakan dari ke dua sahabatnya.
" Lo kalau ngomong yang bener dikit dong rin ya kali di embat tante-tante "jawab fiah sambil meminum jus yang di pesan nya tadi.
" Kali aja kan, udah satu jam kita duduk di sini ya kali lihat cowok ganteng yang datang malah kebanyakan om-om pakai kumis lagi iyuuuhhh" jawab airin
" Udah-udah pulang aja yukk gak ada cogan juga di sini gak semangat gue mana besok jadwal praktikum lagi " kata della dengan kecewa.
" Hmm ya udah yuk cabut lo mah enak fi ada kak fahmi yang gantengnya gak ketulungan itu" kata airin sambil memperbaiki penampilanya.
" Kok abang gue di bawa-bawa sih jangan bilang lo suka sama bang fahmi rin " jawab fiah sambil mengemasi barang-barangnya.
" Kayaknya oke tuhh gue sama abang lo fi " kata airin sambil senyum memperlihatkan giginya.
" Sembarangan " kata fiah sambil menjitak kepala airin.
" Stooooopppppp jadi pergi nggak sih, ribut mulu perasaan " kata della sambil berteriak ke arah sahabatnya.
" Berisikkkk" kata fiah dan airin bersamaan.
Setelah memutuskan untuk pulang mereka ber tiga pun berjalan menuju parkiran karena fiah membawa mobil sendiri mereka pun berpisah di parkiran, sedangkan airin dan della berangkat bersama.
Setelah sampai di depan rumahnya, fiah pun langsung memanggil satpam rumahnya untuk membukakan pagar untuknya.
"Pak darto bukain pintu pagarnya dong ini fiah " kata fiah sedikit berteriak takut ayahnya dengar.
Pak darto pun terbangun dari tidurnya karena fiah terus memanggilnya bahkan sampai melemparinya batu-batu kerikil.
" Eh neng kok baru pulang tadi tuan sangat khawatir karena non gak pulang-pulang " kata pak darto
"Makasih pak darto" ucap fiah tersenyum ke arah pak darto dan tidak menanggapi ucapan pak darto.
"Oke neng fifi " jawab pak darto sambil hormat.
Sesampainya di depan pintu fiah langsung mengendap-endap masuk ke rumah, karena ke asyikan menunggu cogan yang tak kunjung datang ke cafe tersebut, sampai-sampai mereka lupa waktu.
Saat fiah melihat jam yang ada di tanganya menunjukkan jam 22:30.
" Mampusss gue semoga aja papa sama bang fahmi sudah tidur " ucap fiah sambil menepuk keningnya.
Saat sedang ingin membuka pintu fiah dikagetkan oleh fahmi langsung menepuk pundaknya, yang saat itu fahmi juga baru pulang habis reunian bareng teman SMA nya.
" Ampun yahh tadi fiah kena macet di jalan yah ampun" kata fiah sambil menunduk dan menyatukan ke dua tanganya.
" Apaansih loh berisik tau keburu ayah bangun " jawab fahmi sambil menutup mulut fiah dengan tanganya.
" Hah abang kok di sini telat juga ya? " ucap fiah sambil melepaskan tangan fahmi dari mulutnya.
" Berisikkk buka sepatu lo dek supaya gak ada suara kalau kita jalan masuk ke rumah" ucap fahmi yang juga tengah membuka sepatunya.
Setelah melepas sepatunya mereka ber dua pun menenteng sepatu tersebut sambil mengendap-endap membuka pintu rumah, setelah pintu terbuka mereka ber dua bernapas lega karena lampu di ruang tengah sudah di matikan.
" Huhh aman kita bang ayah kayaknya udah tidur " kata fiah bernapas lega.
Setelah mereka ber dua bernapas lega tiba-tiba lampu menyala dan menampilkan hamdan yang sudah menyilangkan kedua tanganya ke depan dadanya di sertai tatapan dinginya yang di tujukan kepada ke dua anaknya.
" Dari mana saja kalian ber dua jam segini baru pulang, terutama kamu fifi kamu itu anak perempuan mau cari alasan apa lagi kalian ? " kata hamdan dengan tegas.
" Maafin fahmi yah, tadi di jalan fahmi nabrak tikus, terus habis itu ban motor fahmi bocor " kata fahmi mengutarakan apa yang terlintas dalam otaknya saat itu.
" Aduhh kok gue bawa-bawa tikus sih, ayah mana percaya bodoh banget lo fahmi " ucap fahmi dalam hati.
Setelah mendengar alasan fahmi yang tidak masuk akal menurutnya mata hamdan beralih ke fiah seolah meminta penjelasan darinya.
" Maaf ayah, tadi fiah di suruh masak dulu sama yang punya cafe jadi telat pulang " ucap fiah gelagapan.
" Duh ayah percaya gak ya sama alasan gue " batin fiah.
Setelah mendengar alasan ke dua anaknya itu yang tidak masuk akal, hamdan menghembuskan nafasnya kasar.
" Alasan macam apa ini, kalian fikir ayah anak kecil, dengan alasan kalian yang tidak masuk akal itu kalian pikir ayah bisa percaya " ucap hamdan emosi menghadapi ke dua anaknya.
" Sebagai hukumanya kalian tidak boleh keluar rumah selama satu minggu dan tidak boleh membawa kendaraan ke kampus, ayah yang akan mengantarkan kalian berdua ke kampus dan pulangnya akan di jemput pak karto" ucap hamdan kepada ke dua anaknya.
" Tapi yah " ucap mereka berdua yang langsung di potong oleh hamdan.
" Tidak ada tapi-tapian jangan membantah atau tidak usah kuliah sekalian " kata hamdan sambil menatap tajam kedua anaknya.
" Baik ayah " kata fahmi dan fiah bersamaan.
" Ya sudah masuk ke kamar kalian ,langsung tidur jangan bergadang ini sudah sangat malam" ucap hamdan.
" Iya ayah " jawab fahmi dan fiah sambil berjalan menuju ke kamarnya dengan menunduk.
Setelah ke dua anaknya telah memasuki kamarnya hamdan pun juga memasuki kamarnya dan langsung mengambil dan memeluk foto alm.istrinya.
" Andai kamu masih di sini sayang mungkin mereka berdua lebih mudah di atur " kata hamdan sambil memandangi foto alm istrinya sambil menciumnya lama, lalu meletakkan kembali ke tempat semula.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!