NovelToon NovelToon

TAKDIR DUA INSAN

Pandangan pertama

Pengenalan Tokoh

Nama : Khayira Faizah

Umur : 17 tahun

Hobi : Traveling dan menulis karya sastra

Karakter :

Khayira wanita cantik, populer, dia juga tipe wanita yang cuek dan banyak laki-laki yang sulit menaklukkan hatinya. Khayira memiliki sisi lembut, suka menolong, setia kawan dan pemalu saat dekat dengan orang yang ia sukai.

Nama : Alfarizi Dzuhairi

Umur : 18 tahun

Hobi : Melukis dan olahraga

Karakter :

Sosok laki-laki idaman setiap wanita, Alfa seorang pekerja keras, mandiri, sholeh, humoris, terhadap wanita lain ia dingin dan cuek, tetapi kepada kay ia menjadi sosok laki-laki romantis.

Nama : Sisil

Umur : 17 tahun

Hobi : Menonton drama korea sampai baper

Karakter :

Lucu, imut, sangat usil, dan selalu baper dengan hal apapun, sisil yang paling heboh diantara teman kay yang lain.

Nama : Fika

Umur : 17 tahun

Hobi : Membaca buku

Karakter :

lemah lembut, bijak, tegas. Fika selalu berfikir dewasa dibanding teman-temannya yang lain.

Nama : Seni

Umur : 17 tahun

Hobi : Kuliner dan memasak

Karakter :

Meskipun seni suka makan, tetapi badannya tak pernah gemuk, ia sangat mencintai makanan dan rasa nikmat makanan tersebut, kalau ada teman-temannya yang tidak menghabiskan makanan, seni menceramahi mereka hingga mereka kapok dan tidak pernah menyisakan makanannya lagi. Seni gadis, lucu, baik, humoris, dan penyayang, seni sangat suka sekali memasak.

Nama : Bima

Umur : 18 tahun

Hobi : Futsal dan main games

Karakter :

humoris, sangat menyayangi seni, sangat penurut, bima sosok laki-laki yang lucu dan lebay.

Kisah kami pun dimulai....

Selamat menyaksikan.

Namaku Khayira Faizah Aku sekarang kelas 12 di SMK Bunga Persada Cianjur.

Kehidupan sekolahku baik-baik saja, Aku punya teman dekat yang bernama Sisil, Fika dan Seni mereka teman-teman terbaikku dan Kami membuat sebuah grup yang Kami beri nama Geng Calizta.

Tak ku sangka perubahan terjadi kepadaku, yang awalnya Aku jenuh dengan kata pacaran akhirnya Aku kembali jatuh hati kepada seorang pria yang bernama Alfarizi Dzuhairi.

Pagi itu Aku dan teman-temanku sedang berada di kantin, tak jauh dari kelas kami.

Sisil menepuk-nepuk pundak ku seraya berkata "Kay coba lihat Alfa dari tadi melihat ke arah kamu". Sisil adalah temanku yang paling usil.

Aku pun menjawab sisil dengan sedikit risih "Apa sih Sil, biarkan saja lah"

Sisil kembali berceloteh dengan pandangan wajahnya yang menatap Alfa, pria tampan yang mempunyai banyak penggemar.

"Kay, memang kamu tidak suka sama Alfa? dia kan pria paling keren di sekolah ini, sudah keren pintar lagi".

Fika membalas celotehan Sisil yang usil itu sambil menepuk pundak Sisil yang asik memandangi Alfa.

"ya ampun Sil, kamu tuh usil sekali ya, biarkan saja lah kan yang dilihat Kay bukan kamu"

Seni yang sedang asik menyantap gorengan ikut bicara pada Sisil.

"iya nih Sisil apa sih, lagi pula Kay itu sudah bosan untuk pacaran, kebanyakan pria yang mendekati Kay selalu posesif".

Aku pun ikut mengiyakan pendapat Seni.

"betul sekali kamu Sen, semua pria tuh sama saja, kalau sudah pacaran pasti posesif, tak boleh inilah tak boleh itulah, ah males deh".

Sisil akhirnya menyerah beradu argumen dengan Kami.

"iya deh iya Aku kan hanya kasih tahu saja, kayanya Alfa tertarik sama Kamu Kay, soalnya dari tadi melihat ke arah kamu terus".

Aku pun menyudahi perdebatan ini dan mengajak teman-temanku untuk masuk ke dalam kelas, karena bel masuk sudah berbunyi.

"ya sudah lah, kita ke kelas saja yuk, sebentar lagi bel masuk berbunyi".

Guru pun datang memulai pembelajaran, kebetulan yang datang adalah guru tergalak yang super ditakuti oleh semua siswa, namanya Pak Sugih dengan kumisnya yang panjang seperti kumis lele, serta mata yang selalu terlihat melotot masuk ke dalam kelas dan memulai pembelajaran dengan serius. Setiap ada siswa yang berisik dan mengobrol, beliau selalu menghampiri siswa atau siswi yang mengobrol tersebut, dan mengajukan pertanyaan jika siswa atau siswi tersebut tidak bisa menjawab, pak Sugih mengetuk kening mereka dengan cincin batu akiknya yang besar. Maka saat itu pak Sugih dijuluki guru galak, Kami selama pembelajaran sangat tegang dan tidak berani bergerak sedikitpun. Akhirnya bel pulang pun berbunyi, semua yang ada di kelas menarik nafas lega.

Setelah pelajaran selesai dan bel pulang berbunyi Aku dan teman-temanku beranjak pulang, ketika di jalan pulang, ternyata Alfa berada tepat di belakang ku, kemudian tiba-tiba Alfa menyusul dan berada di sampingku.

Alfa mencoba berbicara kepadaku dan melontarkan pertanyaan kepadaku.

"Hai kamu Khayira kan kelas 12 Asper 1?".

Sekilas Aku melirik ke samping melihat wajah Alfa, kemudian Aku melanjutkan kembali berjalan dan menjawab pertanyaan Alfa.

"Iya aku Khayira, kamu Alfa kan 12 Asper 3".

Alfa kembali melontarkan pertanyaan kepadaku.

"Iya, Kay kamu pulang sendiri? memang teman-teman kamu kemana?".

Aku kembali menjawab pertanyaan Alfa.

"Iya nih, Aku di tinggal sama Mereka, soalnya Mereka dijemput sama pacarnya" .

Alfa mencoba mengajak ku untuk pulang bersamanya dengan tersenyum manis padaku.

"Kay mau Aku antar pulang tidak?".

Aku heran dengan Alfa yang menawarkan untuk mengantar Aku pulang.

"Antar pulang? kan Kamu juga sedang jalan kaki".

Alfa tersenyum polos dengan terus mengikuti langkah kakiku.

"hehehe...iya Aku sengaja jalan kaki dulu soalnya mau ngobrol sama Kamu, jadi motornya Aku tinggal".

Seketika Aku pun berhenti dan melihat wajah Alfa, entah kenapa hatiku bergetar melihat wajahnya, mungkin karena Alfa tampan.

Alfa melambaikan tangannya ke arah wajahku.

"Kay ko diam saja, kenapa? gimana Kay mau tidak, Aku antar pulang?".

Aku pun tersadar dan mengiyakan ajakan Alfa.

"hemmz ya sudah boleh".

Alfa tersenyum antusias, dan berlari mengambil motornya yang ia tinggalkan di parkiran sekolah.

"ok tunggu sebentar yah Aku ambil dulu motornya".

Aku menunggunya di dekat pos satpam tepat di dekat gerbang sekolah. Kemudian Alfa pun datang membawa motornya.

"Kay, tidak lama kan tunggunya".

Aku menjawab pertanyaannya yang terlihat senang, dan entah kenapa Aku mulai salah tingkah.

"Tidak, tidak lama".

Alfa menunjuk ke belakang jok motornya, agar Aku secepatnya naik ke motornya.

"Ya sudah Kay ayo naik".

Akhirnya Aku pun naik ke motor Alfa dan Kami mulai mengobrol kesana kemari.

Alfa mengisyaratkan padaku agar Aku berpegangan padanya.

"Kay pegangan ya nanti Kamu jatuh lagi".

Aku pun tersenyum dan mengatakan pada Alfa bahwa Aku telah berpegangan.

"Sudah ko".

Alfa seakan tak percaya bahwa Aku telah berpegangan, tangannya mencari tanganku, kemudian tangannya kembali memegang stang motor.

"yang benar sudah Kay?".

Dengan wajah tersenyum Aku menjawab bahwa Aku telah berpegangan, tanganku menggenggam belakang motor Alfa.

"iya beneran Aku sudah pegangan ke belakang motor".

Dengan nada kecewa Alfa pun membalas ucapanku.

"ooh, gitu".

Bersambung...

Pendekatan

PENDEKATAN

Setibanya di rumah ku, Aku pamit dan berterimakasih kepada Alfa, yang telah mengantar Aku pulang.

"Alfa, terimakasih ya, sudah mau mengantar Aku pulang".

Senyumannya yang manis membalas ucapan ku,

"iya Kay sama-sama".

Aku pun membuka gerbang rumah dan bersiap untuk masuk ke dalam rumah,

"ya sudah ya, Aku masuk dulu".

Alfa turun dari motornya, menghampiri ku dan bertanya kepadaku,

"Kay, tunggu... Aku boleh kan minta nomor telepon Kamu?".

Aku pun tersenyum dengan tingkah Alfa, dan Aku meminjam HP Alfa untuk mengetikan nomor teleponku.

"oh ya sudah sini HP kamu".

Alfa memberikan HP nya kepada ku dengan wajah senang.

"ini Kay" .

Setelah selesai mengetikkan nomorku, Aku mengembalikan HP Alfa dan bersiap untuk masuk ke dalam rumah.

"ya sudah ya, Aku masuk".

Alfa kembali ke motornya dan mengisyaratkan bahwa Alfa akan menelpon ku nanti malam.

"Kay, nanti malam Aku telepon ya".

Aku menjawab dengan malu dan wajahku tersipu malu.

"iya ok, ya sudah Kamu pulang sana".

Alfa menyuruhku untuk masuk ke dalam rumah, setelah melihat Aku masuk baru dia mau pulang.

"ya sudah kamu masuk dulu, setelah kamu masuk Aku pulang".

Aku kembali pamit kepada Alfa dan melambaikan tanganku, kemudian Aku pun masuk ke dalam rumah.

"ya sudah Aku masuk ya..terimakasih, Kamu hati-hati di jalannya".

Alfa membalas lambaian tanganku dengan senyumannya yang indah.

"iya Kay".

Aku pun masuk ke dalam rumah dan mengintip di kaca jendelaku untuk melihat kembali wajah Alfa, kemudian Alfa pun pergi dengan motornya.

Malamnya Alfa menelepon ku kemudian Kami pun mengobrol panjang lebar hingga tak terasa waktu sudah pukul 12 malam.

"Alfa tidak terasa nih sudah jam 12 besok kan kita sekolah, Aku tidur dulu ya".

Dengan nada penuh canda Alfa mengisyaratkan agar Aku memimpikannya malam ini.

"iya Kay, jangan lupa ya mimpikan Aku".

Aku pun membalas ucapannya dengan tersipu malu.

"apa sih gombal saja nih".

Alfa mengatakan bahwa ia tidak menggombal, ia mengatakannya dengan serius.

"bukan gombal, Aku serius Kay, Aku juga akan mimpikan Kamu ko".

Aku kembali menjawab ucapan Alfa yang terdengar seperti menggodaku.

"ya terserah Kamu deh".

Suara Alfa terdengar lembut menyampaikan selamat malam padaku.

"ya sudah good night Kay".

Aku pun membalas ucapan selamat malamnya.

"iya good night juga".

Keesokan harinya saat Aku berangkat sekolah ternyata Alfa sudah berada di depan gerbang rumahku.

"Loh Alfa ko Kamu di sini?".

Alfa turun dari motornya dan menyapaku lembut.

"Selamat pagi Kay, iya Aku sengaja kesini dulu, mau berangkat bareng sama Kamu".

Aku menjawab sapaan Alfa dan berkata bahwa Aku bisa berangkat sendiri.

"padahal Aku bisa ko berangkat sendiri".

Alfa membujukku untuk berangkat dengannya, dengan menggandeng tangan ku.

"ayo Kay kita berangkat nanti telat loh".

Aku melepaskan tangannya dan mengiyakan ajakannya.

"iya..iya Aku naik".

Alfa memintaku pegangan ke pinggangnya dengan menarik tanganku dan menempatkan tanganku pada pinggangnya.

"kay pegangan ya".

Aku menarik tanganku dan berpegangan ke belakang motornya.

"iya Aku bisa pegangan ke belakang motor kok".

Alfa terlihat sedih dengan tatapan mengkhawatirkan.

"Kay Aku kan bukan orang jahat, Aku hanya mau dekat dengan Kay, bisa tidak Kamu jangan anggap Aku seperti tukang ojeg".

Aku tersenyum melihat tingkahnya.

"Masa karena Aku pegangan ke belakang motor saja Kamu jadi merasa seperti tukang ojeg".

Alfa kembali menarik tanganku dan menempatkan tanganku di pinggangnya.

"nah makanya sini tangannya".

Aku kembali menarik tanganku dan berpegangan ke jaketnya.

"iya Aku pegangan deh, tapi lepaskan dong tangan Kamu nya".

Kemudian Kami pun berangkat dan tiba di sekolah. Alfa membukakan helm untuk ku dan hati ku mulai terasa berdebar melihat wajahnya sedekat itu.

Alfa mencubit pipiku dan bertanya kepada ku.

"Kay kenapa?".

Aku pun memegang pipiku yang di cubit oleh Alfa, Aku benar-benar tersipu malu dan menutupi pipiku, karena takut Alfa melihat wajahku yang memerah.

"Tidak apa-apa, memang ada yang aneh dengan wajah ku".

Alfa kembali mendekatkan wajahnya dan melihat wajahku dengan serius.

"Tidak ada sih, tapi Kamu tuh manis banget".

Aku mendorongnya, dengan sengaja menginjak kakinya dan berlari meninggalkannya.

"apa sih".

Alfa mencoba mengejar ku.

"aduh, sakit Kay...hey Kay tunggu dong".

Aku terus berlari sampai ke kelas.

"rasakan suruh siapa gombal terus".

Aku pun duduk di kursi ku, entah kenapa Aku jadi teringat terus dengan wajah Alfa dan candaannya yang humoris dan asik diajak ngobrol.

Tiba-tiba teman-temanku datang ke kelas.

Sisil mengagetkanku, dia memang temanku yang paling usil.

"kay...woy ngapain sih pagi-pagi sudah melamun".

Fika juga ikut berbicara kepadaku.

"iya nih ada apa sih Kay ko Kamu seperti malu-malu gitu".

Seni yang duduk di sebelahku langsung melihat ke arah ku dengan senyum-senyum.

"wah kayanya ada cerita menarik nih".

Aku pun mulai menceritakan kedekatan ku dengan Alfa dan perasaanku yang mulai salah tingkah terhadap Alfa.

Dengan suara cemprengnya Sisil menggoda ku.

"tuh kan sudah fiks deh Kamu suka ke Alfa".

Aku menutup mulut Sisil agar dia tidak berbicara terlalu keras.

"sssstttt... Sil bisa tidak sih jangan keras-keras ngomongnya".

Sisil pun memelankan suaranya.

"iya maaf deh maaf".

Fika mulai ikut menggoda ku.

"jadi akhirnya Kay mulai membuka hati lagi nih".

Aku pun mengeluarkan ketakutan ku pada teman-temanku.

"iya, tapi Aku takut kalau nanti Alfa sama saja dengan laki-laki yang lain, yaitu posesif dan cuma ada maunya saja".

Seni mencoba menenangkan ku

"Kay, kayanya Alfa tidak seperti itu, soalnya pacarku kan teman baiknya Alfa dan Dia sering bilang kalau sahabatnya yaitu Alfa selalu menolak perempuan yang mendekatinya".

Aku masih tak percaya dengan kata-kata Seni, karena Alfa selalu gombal dan terlihat menggodaku.

"masa sih tapi ko ke Aku, Dia suka gombal gitu".

Sisil si biang gosip ikut membela ucapan Seni dengan argumennya.

"beneran Kay, Kamu tahu tidak si Yuni anak OTKP yang dijuluki ratu penggoda".

Aku tertawa mendengar informasi gosip Sisil,

"hahaha...ratu penggoda..ada-ada saja Kamu Sil".

Sisil kembali berargumen dengan penuh semangat,

"ih serius Kay, jadi si Yuni tuh pernah mendekati Alfa tapi Alfa nya malah cuek ke Dia".

Aku mulai penasaran dengan berita itu,

"ya ampun ada-ada saja, terus sampai sekarang si Yuni itu masih dekati Alfa tidak?".

Sisil kembali menggodaku,

"ciye penasaran nih...hahahaha, dari sumber gosip yang Aku dengar, katanya sih masih soalnya si Yuni tuh orangnya obsesi banget Kay".

Fika merinding mendengar cerita Sisil tentang Yuni yang super obsesi.

"ihh seram sekali sih, memang tidak malu apa ya ngejar-ngejar pria".

Bel kelas pun berbunyi dan obrolan Kami pun berakhir.

Setelah bel istirahat berbunyi Kami pun menuju ke kantin yang tak jauh dari kelas Kami.

Tiba-tiba Aku melihat Alfa yang ditarik oleh wanita, ya mungkin Dia adalah Yuni, Mereka pergi ke belakang sekolah di taman kecil.

Aku pun mengikuti Mereka karena rasa penasaran ku.

Terdengar suara Alfa dan mencoba melepaskan genggaman tangan Yuni.

"apa sih Yun tarik-tarik".

Yuni yang tersipu malu mencoba berbicara kepada Alfa,

"Alfa Aku mau ngomong sama Kamu".

Alfa pun menjawab dengan wajah datar dan suara dingin,

"ya sudah ngomong saja".

Yuni mengungkapkan perasaannya pada Alfa dengan menggenggam erat tangan Alfa.

"Alfa, Aku suka sama Kamu, Kamu mau kan jadi pacar Aku".

Alfa yang risih dengan Yuni, melepaskan tangan Yuni dan menjawab pertanyaan Yuni dengan dingin.

"ih lepas Yun apa sih, dengar ya Aku tuh tidak suka sama Kamu, jadi Kamu tidak usah kejar-kejar Aku lagi".

Alfa membalikan badannya dan melangkah pergi dari Yuni, tetapi Yuni mengejar Alfa dan masih belum puas dengan jawaban Alfa.

"Alfa tunggu, Aku kurang apa sih Aku cantik, seksi, banyak yang suka ke Aku, tapi kenapa Kamu tidak suka ke Aku?".

Alfa menjawab pertanyaan Yuni dan memberikan alasan dengan tegas.

"Yuni dengar yah Aku gak suka ke Kamu dan gak cinta ke Kamu jadi lebih baik Kamu jangan buang waktu Kamu untuk kejar-kejar Aku, karena Aku menyukai orang lain".

Yuni penasaran dengan wanita yang disukai Alfa.

"siapa orang yang Kamu suka?".

Alfa memberikan jawaban ke Yuni dengan tegas. Kemudian Alfa pergi meninggalkan Yuni.

"Kamu tidak perlu tahu siapa orangnya, yang pasti Aku sudah lama suka sama Dia dan sekarang kita lagi dekat jadi Kamu jangan ganggu Aku lagi".

Yuni mengejar Alfa dan memeluk Alfa dari belakang.

"Alfa tunggu".

Kemudian tanpa sengaja aku pun terjatuh dan Alfa melihat ke arahku.

"Aduh..." kataku sambil bangun.

"eh maaf ya, aku hanya lewat ko" Aku membalikan badanku dan beranjak pergi.

"Kay tunggu" Alfa mengejar ku dan melepaskan pelukan Yuni.

"Kay jangan salah paham yah ini tidak seperti yang Kamu pikirkan ko, Aku sama Yuni tidak ada apa-apa Kay" Alfa mencoba menjelaskan kepadaku.

"kenapa Kamu repot-repot menjelaskan ke Aku, kan Aku juga bukan siapa-siapa Kamu, lagi pula kalaupun ada apa-apa juga itu hak Kamu ko"

Aku langsung pergi meninggalkan Alfa tanpa melihatnya. Aku pun kembali ke kantin ke teman-temanku, dan entah kenapa hati ku sakit melihat Alfa berdua dengan Yuni, padahal Aku bukan siapa-siapa nya Alfa.

Seni memandang wajah ku yang muram.

"Kay dari mana sih?".

Aku menjawab dengan nada datar tanpa ekspresi.

"oh tadi Aku dari toilet".

Fika mencoba menghiburku

"Kay mau jajan apa?".

Aku masih terdiam tanpa ekspresi dan pergi masuk ke kelas.

"kayanya Aku tidak jajan deh, Aku ke kelas duluan ya".

Bel pulang pun tiba, Kami bersiap untuk pulang, dan Alfa menunggu ku di depan pintu kelas.

Seni heran melihat Alfa di depan kelas, dan bertanya kepada Alfa.

"eh Alfa ko disini".

Alfa menjawab dan mencoba menyampaikan pesan Bima pada Seni. Bima adalah pacarnya Seni, sekaligus sahabat Alfa.

"oh iya Sen tadi Bima tunggu Kamu di parkiran".

Seni tersenyum mendengar pesan dari Alfa,

"oh iya Fa makasih ya, girls Aku pulang duluan yah bye..".

Fika keluar dari kelas bersama Sisil dan heran melihat Alfa masih di depan kelas.

"Alfa kamu masih disini?".

Alfa mencoba mencari Aku dan berkata ingin mengobrol denganku.

"Aku boleh tidak ngobrol sama Kay sebentar".

Fika memberitahu pada Alfa bahwa Aku sedang membereskan buku di mejaku, karena mejaku dekat jendela di samping pintu, sehingga tak terlihat dari luar pintu.

"oh itu Kay lagi beresin buku, ya sudah masuk saja Fa, kalau gitu Aku sama Sisil pulang duluan ya".

Alfa menghampiriku yang sedang bersiap untuk pulang dengan menatap wajahku.

"Kay, Aku antar pulang lagi ya...".

Aku yang masih sebal dan masih mengingat akan kejadian tadi, membuatku semakin kesal.

"Tidak usah Aku bisa pulang sendiri".

Alfa mencoba menenangkan ku dan menjelaskan kembali akan kejadian itu, dengan menggenggam lembut tanganku.

"Kay, Kamu kenapa sih, Aku kan sudah jelaskan kalau Aku sama Yuni tidak ada apa-apa".

Aku melepaskan genggaman tangannya.

"apa sih lepaskan, iya lagi pula mau ada apa-apa juga terserah Kamu".

Alfa tersenyum menatap wajahku dengan tatapannya yang lembut.

"Kay, Kamu cemburu ya".

Aku menyangkal ucapan Alfa,

"ih apa sih ngapain Aku cemburu, kurang kerjaan banget".

Alfa semakin menjadi-jadi menggodaku, yang terlihat muram.

"ciye Kay cemburu nih, jangan cemburu dong Kay, Aku tidak akan kemana-mana ko".

Aku kembali menyangkal ucapan Alfa dan pergi ke arah pintu,

"ih apa sih siapa yang cemburu, Aku tidak cemburu tahu".

Alfa mengikuti ku dan berjalan di sampingku, dan mencoba mengantar Aku pulang dengan merayuku.

"iya deh iya tidak cemburu, jadi gimana, mau kan Aku antar pulang tuan putri?".

Aku yang luluh dengan dengan candaannya, mengiyakan ajakannya, dengan mendorong nya yang mencoba mendekat ke arahku.

"ih apa sih nyebelin tahu, iya ya sudah".

Alfa mencubit gemas pipiku,

"senyum dong Kay, kalau senyum Kamu tuh cantik banget".

Aku memegang pipiku yang dicubit oleh Alfa,

"aduh sakit tahu, main cubit-cubit saja".

Alfa tertawa, kemudian menatap ku,

"Habis gemas, heheheh".

Sesampainya di tempat parkir, Alfa memakaikan helm kepada ku dan menuntun ku naik ke motornya.

"Kay, besok kan libur Kamu ada waktu tidak Kay?".

"Memang ada apa?".

Aku penasaran dengan jawaban Alfa,

"Aku mau ajak Kamu jalan Kay, Kamu mau tidak?".

Aku terkejut mendengar Alfa ingin mengajak Aku jalan, dan Aku mulai salah tingkah.

"Mau kemana?"

"Ada deh lihat besok ya pokonya surprise"

Aku semakin penasaran, sebenarnya Alfa mau ajak Aku kemana, anganku bertanya-tanya.

"ya sudah ok, jam berapa?"

Alfa memintaku untuk janjian dengannya jam 10 dan pada jam 10 juga ia akan menjemputku.

"jam 10 ya Aku jemput".

Akhirnya Kay sampai ke rumah dan Alfa menunggu Kay untuk masuk ke rumah, setelah Kay masuk Alfa pun pulang.

Bersambung....

Bukan Kencan Biasa

Tibalah hari aku dan alfa janjian untuk pergi bersama. Kemudian akupun keluar dari rumah dan alfa sudah menunggu ku di depan rumah.

Alfa berdiri di hadapanku, dengan wajahnya yang tersenyum indah, rambutnya yang lurus dengan gaya yang rapi, hidungnya yang mancung dan wajahnya yang bersih berseri, menyapaku dengan lembut,

"Kay, sudah siap"

Aku sungguh terpesona dengan Alfa, mungkin Alfa telah mengetuk hatiku, aku yang tersipu malu menjawab pertanyaan nya,

"Sudah"

Alfa mengulurkan tangannya padaku dan memintaku untuk segera naik ke motornya,

"Ya sudah ayo naik nanti telat".

Setelah itu aku pun naik ke motor Alfa dan dengan rasa penasaran ku yang besar aku mencoba bertanya kepada Alfa.

"Alfa sebenarnya kita mau kemana sih?"

Alfa menjawab pertanyaan ku, tapi tak mengubah rasa penasaran ku, dan aku semakin merasa penasaran.

"nanti juga kamu tau ko, sabar ya kay.."

Aku semakin penasaran, dengan hati yang berdebar aku mencoba menerka hubunganku dengan Alfa, dalam hatiku mengatakan mungkinkah Alfa akan memintaku untuk menjadi pacarnya, di tempat spesial itu, ah..aku semakin penasaran dan tak sabar dengan kelanjutan hubungan kami.

Alfa melihat ku melalui kaca spion motornya, ketika aku sedang melamun. Kemudian Alfa memanggil namaku berulangkali,

"kay...kay...kay..."

Aku yang terkejut akan panggilan Alfa, Aku tersadar dari lamunanku,

"eh maaf, ada apa, udah sampai ya..."

"belum kay...sebentar lagi kita sampai"

Aku semakin tak sabar, ingin segera sampai.

"oh gitu"

"kay...tadi kamu melamun yah...emang ngelamunin apa sih sampai terdiam gitu.." Tanya Alfa penasaran kepadaku,

"engga ko gak melamun apa-apa" suaraku pelan dengan wajah yang memerah tersipu malu.

Kemudian kami pun tiba di alun-alun kota.

"Jadi ini tempat spesialnya?"

"Bukan di tamannya kay tapi disana, di masjid itu" jawab Alfa sambil membuka jaketnya.

"Masjid...emang ada apa di masjid?" kataku penasaran.

"Udah ayo ikut saja kay" kata Alfa sambil mengajak aku untuk mengikutinya.

"eh tapi sebelumnya aku mau kasih sesuatu untuk kamu kay"

"kasih apa?" kata ku penasaran.

Alfa pun membawa sebuah kotak, aku benar-benar penasaran dan sulit untuk menebak maksud Alfa.

"kay ini, silahkan di buka" kata Alfa sambil memberikan kotak yang dia bawa.

Aku pun membuka kotaknya dan ternyata di dalamnya ada kerudung yang sangat cantik. "ini kerudung...buat aku?" kata ku heran.

"hehehe iya itu buat kamu, pasti kamu akan terlihat lebih cantik kay kalau kamu pakai kerudung ini" kata Alfa dengan senyumnya yang manis.

"tapi aku belum pernah pakai kerudung" kata ku. "ya sudah aku pakaikan ya.."

Alfa pun memakaikan kerudung nya dengan sangat hati-hati ia memakaikan kerudung itu padaku.

Aku memang belum sepenuhnya menutup aurat ku, tetapi untuk pakaian aku selalu pakai pakaian tertutup meskipun rambutku belum bisa tertutup.

Baru kali ini ada laki-laki yang memakaikan aku hijab.

"kay...kay...ko diam sih"

"oh maaf, aku hanya terkejut, karena baru kali ini ada cowok yang mau memakaikan aku hijab"

"kalau kamu merasa terpaksa, gak di pakai juga gak apa-apa ko kay..tapi untuk hari ini aku mohon kamu pakai dulu ya..soalnya kita akan masuk ke dalam masjid itu dan disana ada kegiatan, aku gak mau kamu nanti jadi malu atau risih karena berbeda" Alfa menjelaskan pada ku.

"iya gak apa-apa ko aku suka dengan hijab ini" kata ku sambil bercermin di kaca spion motor Alfa.

"kamu cantik ko kay...ayo kita kesana" kata Alfa sambil mengajak ku berjalan ke arah masjid.

Setelah itu kami pun sampai di depan masjid dan ternyata di dalam masjid banyak remaja-remaja yang sedang berkumpul.

"Alfa dari mana saja ayo cepat ustad sudah mau mulai ceramahnya" kata teman alfa yang entah siapa itu, karena aku belum berkenalan.

"Maaf tadi aku mengajak orang spesial dulu" kata Alfa sambil menunjuk ke arah ku.

"Calon istri masa depan mu ya fa..hahaha" kata teman Alfa. "Insyaallah" jawab Alfa.

Aku pun kaget mendengar kata-kata teman Alfa yang menyebutku sebagai calon istri Alfa.

"Oh iya maaf perkenalkan aku yusuf teman Alfa" kata yusuf.

"Oh iya aku Khayra Faizah panggil saja aku kay" kata ku.

"Ya sudah ayo kita masuk" kata Alfa. Kemudian kami pun masuk dan aku duduk terpisah dengan Alfa, aku mulai mendengarkan isi ceramah dari ustad Ali, tak kusangka isi ceramah nya mengetuk hatiku dengan keras dan membuat ku merinding.

Setelah selesai ceramah, Alfa mengajak ku untuk berkumpul dengan remaja masjid dan kami mulai dengan agenda remaja masjid hari itu yaitu membedah buku, ternyata ketua remaja masjid itu sendiri adalah Alfa dan yusuf sebagai wakilnya, sedangkan gurunya adalah ustad Ali. Tak terasa akhirnya kegiatannya telah selesai.

"Kay...gimana kamu suka gak liburan hari ini?" tanya Alfa padaku.

"Aku bingung fa, aku gak menyangka kamu akan ajak aku kesini, sungguh diluar perkiraan" jawab ku.

"Aku sengaja kay mengajak kamu kesini, agar kamu tahu kegiatan aku seperti apa, dan aku juga ingin mengajak kamu untuk lebih baik lagi, dan kita bisa belajar bersama" kata Alfa.

"Aku heran kenapa kamu seperti ini fa?" tanyaku.

"Kay jujur aku sudah lama suka ke kamu, tapi aku gak mau kita pacaran karena aku gak mau merusak kehidupan kamu, aku juga gak mau menyakiti hati kamu. Aku tahu pasti kamu heran kenapa baru sekarang aku mendekati kamu. Karena aku ingin menjadikan kamu istri ku kay di masa depan nanti, bukan pacar" kata Alfa sambil menatap ku.

"Apa....apa sih jangan bercanda deh gak lucu tau" kata ku yang kaget mendengar pernyataan Alfa.

"kay karena aku sayang ke kamu makanya aku ingin mengajak kamu menjadi lebih baik lagi dan kamu bisa lebih mengenal aku" Kata Alfa.

"Aku tau kay kamu gak akan percaya, dari awal aku sudah memilih kamu untuk jadi teman hidup aku, kenapa aku baru mendekati kamu, karena sekarang kita kelas 3 sebentar lagi kita keluar dan setelah kita lulus aku akan secepatnya mewujudkan kata-kata ku itu kay, untuk menjadikan kamu istriku" kata Alfa dengan nada lembut.

"Kenapa aku, padahal banyak wanita yang suka ke kamu?" kata ku.

"Karena kamu berbeda dengan wanita lain, kamu bisa menjaga diri kamu dan kamu punya prinsip yang kuat bahkan kamu selalu melepaskan genggaman tanganku kan, kamu juga selalu memutuskan laki-laki yang pernah menjadi pacar kamu hanya karena dia menyentuh tangan kamu kan?" itu yang membuat kamu berbeda kay dengan wanita lain" kata Alfa kagum.

"dari mana kamu tahu semua itu fa?" tanyaku heran. "karena sudah lama aku memperhatikan kamu, mencari tahu tentang kamu kay" kata Alfa.

"Oh gitu tapi kan di grup remaja masjid tadi juga banyak wanita-wanita sholehah bahkan kayanya lebih baik dari aku" kata ku.

"Kay...mungkin takdir yang mununtun aku untuk hanya melihat kamu, aku tahu banyak wanita yang jauh lebih baik dari kamu, tapi dimata aku, hanya kamu wanita terbaik itu kay" kata Alfa tersenyum manis.

Kata-kata Alfa membuat hatiku semakin tak karuan, berdebar, bahagia dan baru kali ini ada laki-laki seperti Alfa. Hatiku mulai terketuk dan sepertinya Alfa mulai berada di hatiku, tapi kami punya prinsip kami sendiri, kami tak memiliki status hubungan apapun, karena kami yakin jika kami berjodoh kami akan dipersatukan kembali.

"Kay aku tau aku tidak bisa menjanjikan apapun ke kamu, tapi kay meski suatu saat kita ternyata tidak berjodoh, aku sudah bahagia kay bisa dekat sama kamu dan bisa membuat kay lebih baik lagi" kata Alfa.

"Alfa, aku benar-benar gak tahu harus bilang apa, aku terkejut banget dengar semua ini, tapi terimakasih yah Alfa karena kamu, aku jadi semakin mengerti tentang agama, dan aku ingin menjadi lebih baik lagi" kata ku.

Setelah pembicaraan yang begitu mengejutkan berakhir aku pun menyadari ini adalah kencan yang luar biasa dan menurut ku ini bukan kencan biasa seperti orang pacaran, aku lebih bahagia diajak kencan seperti ini, dan hal ini pula yang membuat pandanganku tertuju pada Alfa dan aku berharap kalau aku akan menjadi istri masa depan Alfa.

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!