NovelToon NovelToon

Cinta Penuh Luka

bab 1

Seorang gadis cantik sudah bersiap dengan pakaian sekolahnya , dia segera melangkah keluar kamar , dialah Diandra adriani . terlahir dari keluarga sederhana tidak menyurutkan niatnya untuk bersekolah di perguruan tinggi hingga membuatnya rajin belajar untuk mendapatkan beasiswa masuk universitas di kota besar.

" ibu,,,ibu ,,, . " panggil Diandra .

tidak begitu lama seorang wanita paruh baya keluar dari dapur , sambil membawa sarapan dialah ibu Rahma .

" kamu gak usah teriak- teriak Di , " ucap ibu Rahma . yang selalu menegur Diandra karena kebiasannya .

" maaf Bu , habis Diandra udah telat ," sahut Diandra sambil menarik kursi dihadapannya dan segera mendudukan dirinya .

" ya udah , sarapan dulu ," ibu Rahma segera mengambilkan sarapan untuk Diandra .

Diandra segera memulai sarapannya , setelah cukup lama Diandra selesai sarapan dia segera beranjak dari kursinya . dan segera berpamitan kepada ibunya .

" Bu Diandra berangkat dulu ," pamit Diandra sambil mencium punggung tangan ibunya.

" iya nak , belajar yang giat ," ucap ibu Rahma .

" iya Bu , assalamualaikum ," jawab Diandra .

" wassalamualaikum salam ," sahut Bu Rahma .

Diandra segera melangkah meninggalkan ibunya , seperti biasa karena jarak sekolah tidak terlalu jauh Diandra selalu berjalan kaki menuju sekolahnya .namun saat asyik berjalan tiba- tiba ada sebuah mobil lewat yang hampir saja menyerempet tubuh Diandra ,hingga membuatnya terjatuh .

mobil itu pun segera menepi setelah melihat orang yang hampir diserempet nya terjatuh , keluarlah seorang pria bertubuh tegap dan berwajah tampan dengan cepat pria itu berjalan ke arah Diandra yang sedang meringis kesakitan akibat lututnya terluka.

" maaf , apa kamu baik - baik saja ," tanya pria itu sambil berjongkok dihadapan Diandra .

" apa kamu tidak bisa liat , hampir saja saya tertabrak ," kesal Diandra sambil membersihkan lututnya .

" maaf , saya sedang buru- buru , jadi saya tidak sengaja ," sahut pria itu . " sini biar saya bantu , apa perlu kita ke rumah sakit ." sambung pria itu yang masih setia berjongkok dihadapan Diandra .

" buru- buru juga perhatikan jalan dong ," kesal Diandra yang mendengar jawaban pria itu .

Diandra masih menundukkan kepalanya sambil mengusap lututnya yang terluka , sedangkan pria itu hanya berjongkok di hadapan Diandra sambil memperhatikan setiap gerak gerik gadis dihadapannya , Diandra yang sudah membersihkan lukanya segera bangun tapi karena terasa perih hingga membuatnya hampir terjatuh dengan sigap pria itu menahan tubuh Diandra agar tidak terjatuh.

" saya antar ke rumah sakit iya , kaki kamu terluka ," ucap pria itu yang masih menahan tubuh Diandra .

" tidak , terimakasih lain kali tolong hati- hati ," sahut Diandra segera melepaskan diri dari pria itu tanpa melihat ke arah wajahnya .

" saya sudah minta maaf kan ," sahutnya . dia segera menggelengkan kepalanya saat mendengar jawaban gadis dihadapannya karena untuk pertama kali ada yang berani bicara seperti itu kepadanya .

Diandra segera membalik badannya tanpa sempat melihat wajah pria yang hampir menyerempetnya dengan berjalan tertatih Diandra melangkah meninggalkan pria itu , sedangkan pria itu yang melihat Diandra melangkah pergi hanya menatap bingung.

" nama kamu siapa ? " teriaknya saat melihat Diandra sudah mulai menjauh . " nama aku Kevin ," sambungnya .

Diandra terus melangkah tanpa mempedulikan teriakan pria itu karena dia tidak mau telah masuk sekolah , Kevin segera membalik badannya setelah melihat gadis yang hampir celaka olehnya hilang dari pandangannya . sikap yang Diandra tunjukan kepada kevin membuat dirinya penasaran dengan gadis itu.

sekolah

Diandra melangkah masuk kedalam gerbang sekolah masih dengan jalan tertatih , dari kejauhan seorang pria yang melihatnya segera menghampiri Diandra yang melangkah masuk ke dalam , Diandra yang belum menyadari kedatangan pria itu terus berusaha menahan rasa perih di lututnya akibat terbentur aspal .

" Di , kamu kenapa ," tanya pria yang baru saja menghampiri Diandra .

" tadi aku jatuh , jadi lutut aku luka ," sahut Diandra saat melihat pria dihadapannya itu bertanya.

pria itu adalah Ifan sahabat Diandra , walau terlahir dari keluarga kaya tapi Ifan tidak pernah mengukur semuanya dari statusnya hingga membuat dirinya dan Diandra bersahabat semenjak mereka anak- Anak , Diandra senang karena Ifan mau bersahabat dengan dirinya walaupun status mereka berbeda.

" sini aku bantu ," ucap Ifan dan segera berdiri di samping Diandra .

" gak apa- apa Fan , aku bisa sendiri ," tolak Diandra yang merasa tidak enak karena Ifan selalu membantu dirinya .

" udah gak usah protes ," sahut Ifan dengan cepat menarik tangan Diandra dan diletakan dilehernya dengan cepat Ifan memapah Diandra menuju UKS .

Diandra hanya menurut mendengar perkataan Ifan , dengan pelan dan hati- hati Ifan membawa Diandra ke ruangan UKS , sesampainya di UKS Ifan segera mendudukan Diandra di atas ranjang , Ifan segera melangkah mengambil kotak obat dengan cepat Ifan segera mendudukan diri dihadapan Diandra .

" fan , aku sendiri aja ," tolak Diandra saat Ifan melepaskan sepatunya dan meletakan kakinya di atas paha Ifan .

" jangan bawel ," sahut Ifan yang mulai mengobati lutut Diandra .

Diandra meringis kesakitan saat Ipan mengobati lukanya , seketika Ifan menghentikannya saat melihat wajah Diandra kesakitan dengan cepat Ifan meniup luka di lutut Diandra , seketika Diandra menatap tidak percaya dengan apa yang dilakukan Ipan .

" kenapa kamu bisa jatuh ," tanya Ipan sambil melihat ke arah Diandra.

" tadi ada mobil yang hampir menyerempet aku , jadi aku jatuh ," sahut Diandra .

" kenapa kamu gak bilang dari tadi ," kesal Ipan saat mendengar penuturan Diandra .

" kamu kan gak nanya ," sahut Diandra .

" jadi kalau aku nanya baru kamu kasih tau , lain kali kalau ada apa- apa kasih tau aku , kamu ngerti ," ucap tegas Ipan sambil menatap tajam ke arah Diandra .

dengan cepat Diandra menganggukkan kepalanya . Ipan yang sudah mengobati luka Diandra segera memakaikan kembali sepatu Diandra dan dia segera berdiri untuk menaruh kembali kotak obatnya , Diandra segera turun dari ranjang , Ipan dengan cepat berjalan ke arah Diandra dan membantu Diandra kembali keduanya pun segera meninggalkan ruang UKS menuju ke kelas.

Bel pulang sekolah berbunyi , Ifan segera membereskan buku- bukunya kedalam tas , dia segera berjalan ke arah meja Diandra tanpa bertanya dia segara meraih tas Diandra seketika membuat Diandra kaget melihatnya .

" Ifan , " kaget Diandra saat tasnya di ambil oleh Ifan .

" ayok pulang ," ajak Ipan .

" kamu duluan aja ," tolak Diandra . karena dia tau arah rumah mereka berbeda tentunya Diandra tidak ingin merepotkan Ifan .

" mau jalan sendiri apa aku Gendong ," sahut Ipan tanpa mempedulikan penolakan Diandra .

akhirnya mau tidak mau Diandra segera menurut permintaan Ipan tentunya dirinya tidak mau sampai Ipan menggendongnya nanti apa kata- kata semua murid jika dirinya di gendong Ifan tentunya akan menjadi gosip , Ifan tersenyum saat melihat Diandra mengikutinya langkahnya.

setelah sampai di parkiran Ipan segera membukakan pintu mobil untuk Diandra dengan cepat Diandra masuk kedalam mobil , Ifan segera menyusul masuk kedalam mobil dan duduk di kursi kemudi dan tanpa berkata apapun dia segera melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah.

bab 2

mobil yang dikendarai Ipan telah sampai di depan pekarangan rumah Diandra , dengan cepat Ipan turun dan memutari mobil dia segera membuka pintu mobil dan membantu Diandra keluar , dan dengan lembut membantu Diandra dan tidak lupa sebelah tangannya memegangi Tas milik Diandra .

" kamu masuk , jangan lupa nanti obati lagi lukanya ," pesan Ipan sambil memberikan tas milik Diandra .

" iya , makasih fan ," jawab Diandra sambil meraih tas dari tangan Ipan .

" ya udah aku pulang , besok aku jemput ," pamit Ipan tanpa menunggu jawaban Diandra dengan cepat Ipan membalik badannya dan melangkah pergi .

Diandra hanya menggelengkan kepalanya setelah melihat Ipan pergi Diandra segera membalik badannya dan membuka pintu , setelah berada didalam rumah Diandra segera melangkah menuju kamarnya untuk berganti baju dan memulai pekerjaannya membereskan rumah sebelum ibunya kembali dari berjualan di pasar .

setelah berganti baju Diandra segera melangkah keluar kamar , walau kakinya masih terasa sakit tetapi dia tidak mempedulikannya . dengan telaten Diandra mulai merapihkan rumah serta memasak setelah semuanya selesai Diandra yang merasa kelelahan segera mendudukan dirinya di atas sofa tanpa terasa matanya mulai terpejam .

" assalamualaikum ," ucap ibu Rahma . tetapi tidak mendapat sahutan akhirnya Bu Rahma memutuskan masuk dan betapa terkejutnya melihat Diandra yang tertidur di sopa pantas saja dia mengucapkan salam tidak mendapatkan balasan.

Dengan langkah kaki pelan Bu Rahma berjalan melewati sopa dimana Diandra tertidur , dia segera melangkah menuju dapur sambil melirik ke arah meja makan dimana sudah tersedia makanan . Bu Rahma kembali berjalan menuju dapur akhirnya Bu Rahma mengerti Diandra pasti tertidur karena kecapean.

Disebuah ruangan seorang pria tidak bisa konsen dalam berkerja karena terbayang wajah gadis yang hampir dia serempet , entah mengapa semenjak pertemuannya tadi pagi Kevin terus terbayang wajah cantik Diandra walau untuk pertama kalinya tapi Kevin telah jatuh hati apalagi melihat kecantikan yang Diandra miliki .

" siapa nama gadis itu ," gumam Kevin sambil menatap langit kamar.

"Vin , Lo kenapa senyum - senyum sendiri ," tanya Andi .

" eh tadi gue ketemu cewek , sumpah cantik banget ," ucap Kevin sambil membenarkan posisinya .

" cewek ? " ulang Andi .

" iya cewek , masa Lo gak tau disini ada cewek secantik itu ," ucap Kevin yang masih tersenyum sambil membayangkan wajah Diandra .

Andi yang terdiam mencerna perkataan Kevin segera tersadar siapa wanita yang Kevin maksud , dengan cepat Andi mengambil bantal dan melempar ke arah Kevin tetapi dengan gesit Kevin menangkisnya hingga bantal itu terlempar ke samping tempat tidur .

" bangun , jangan mimpi Lo ," jawab Andi sambil duduk di sofa .

" gue gak mimpi , apa Lo gak pernah ketemu ," sahut Kevin sambil melihat ke arah Andi .

" ya ampun Vin , pertanyaan bodoh apa itu ? tentu aja gue tau dan gue kenal dia ," jawab Andi . tentunya Andi sangat kenal dengan Diandra karena dia adik kelas waktu dia sekolah dulu .tapi semenjak dia melanjutkan ke perguruan tinggi dia sudah jarang bertemu dengan Diandra .

" kenalin sama gue ," pinta Kevin sambil memasang wajah memohon.

" jangan macem- macem Vin , dia gadis baik- baik ," sahut Andi .

" Lo kenapa sih ? apa salahnya kenalan ,"

" salah lah , gue tau Lo ada niat sesuatu kan sama dia ," sahut Andi yang sudah tau watak sahabatnya itu.

Kevin segera melihat ke arah Andi , tentu saja Andi mengenal dirinya dengan sangat baik apalagi semenjak mereka bersahabat tapi kali ini Kevin serius dengan ucapannya ingin berkenalan dan bukan hanya sekedar bermain- main . sedangkan Andi merasa takut jika Kevin mendekati Diandra karena dia tau kevin hanya penasaran saja dengan Diandra .

" ayolah , Lo kenalin gue ," Kevin terus memohon kepada Andi .

" Vin gue udah bilang , gue bakalan kenalin cewek mana pun tapi jangan dia ," sahut Andi .

" memang kenapa ? apa Lo suka sama dia ," tebak Kevin yang merasa penasaran Andi yang menolak mengenalkan dirinya pada gadis yang berhasil membuatnya tertarik.

Andi segera membalik badannya menghadap Kevin , sejenak Kevin memerhatikan wajah Kevin dia tau bahwa sahabatnya itu tertarik dengan Diandra tetapi dia ragu jika memperkenalkan Diandra dengan Kevin apalagi mengingat kevin bukan terlahir dari kalangan biasa , Kevin yang merasa risih di perhatikan segera memasang wajah kesal dengan cepat Andi memalingkan pandangannya sambil menghela napas panjang.

" Vin , gue punya alasan mengapa gue gak mau kenalin Lo sama dia ," ucap Andi .

" iya apa alasannya , gue cuma pengen kenal dia ," sahut Kevin .

Kevin segera memasang wajah kecewa mendapat jawaban seperti itu tetapi dia tidak akan menyerah sebelum bisa berkenalan dengan gadis itu , dengan terus berusaha akhirnya kevin berhasil membuat Andi mau memperkenalkannya dengan dia.

" tapi ada syaratnya ," ucap Andi .

" ya ampun Di , pake syarat segala sih ," kesal Kevin karena Andi memberinya syarat .

" ya terserah Lo , itu juga kalau Lo mau kenalan ," ucap Andi sambil beranjak dari duduknya.

" apa syaratnya ?"

" gue akan kenalin Lo sama dia tetapi ingat hanya kenalan gak lebih ," Andi memberikan syarat itu karena dia tidak mau kalau nanti Kevin berharap lebih.

" iya ," jawab Kevin , walau sedikit kecewa tetapi dia yakin bahwa perkenalan itu awal dirinya bisa mendekati gadis yang memikat hatinya itu.

dengan cepat Andi mengajak Kevin pergi untuk bertemu dengan Diandra , Kevin yang semangat segera mengikuti langkah kaki Andi dengan terus menungging kan senyum diwajahnya karena sudah tidak sabar bertemu lagi dengan Diandra .

di tempat lain Ifan yang masih merasa khawatir berniat untuk mengunjungi Diandra , dia segera keluar kamar dan berjalan menuruni tangga setelah sampai di lantai bawah langkahnya terhenti saat mendengar panggilan dari maminya dengan cepat Ifan menghampiri maminya yang sedang duduk di ruang keluarga .

"iya mi , ada apa ? " tanya Ifan yang sudah berdiri di samping maminya.

" kamu mau kemana ? tumben rapih banget ," tanya mami indah yang memerhatikan penampilan anaknya yang begitu rapih .

" mau nengok Diandra ," jawab Ifan sambil tersenyum.

" memang kenapa Diandra Fan ," mami Indah segera menoleh ke arah Ifan setelah mendengar perkataan anaknya itu .

" tadi Diandra hampir keserempet mobil mi , jadi kakinya terluka makanya aku masih khawatir jadi aku mau nengok ," jelas Ifan .

" ya udah mami ikut ," jawab mami indah sambil berdiri .

mami indah memang sudah mengenal Diandra sejak kecil bahkan dia sangat menyukai Diandra hingga berniat untuk menjodohkan Ifan dengan Diandra tetapi karena mereka masih sekolah Mami Indah mengurungkan niatnya , walau dari keluarga terpandang dan kaya mami indah tidak pernah memandang rendah seseorang dari statusnya .

" gak , mami dirumah aja ," tolak Ifan . tentunya Ifan tidak mau jika maminya ikut malahan mengganggu karena Ifan tau kalau maminya ketemu dengan Diandra dirinya selalu dicuekin oleh keduanya sebab itulah Ifan menolak maminya ikut .

" mami mau nengok juga ," jawab mami Indah yang tidak terima penolakan Ifan .

" lain kali aja mi , ya udah Ifan berangkat dulu , assalamualaikum ," pamit Ifan sambil mencium tangan maminya dan segera melangkah meninggalkan maminya .

" wassalamu'alaikum ." sahut mami dengan nada kesal . karena tidak bisa ikut dengan Ifan untuk menengok Diandra .

bab 3

Andi serta Kevin sudah berada dipekarangan rumah Diandra tepat bersamaan Ifan juga sampai ,Ifan yang melihat keduanya segera menaikan alis tentunya dia mengenal Andi tapi dia bingung mengapa Andi datang kesana dengan seorang pria dengan rasa penasaran Ifan segera melangkah ke arah keduanya .

" ka Andi ," sapa Ifan .

" fan , Lo kesini juga ? " jawab Andi .

" iya ka , tumben kakak kesini ? " tapi tatapan Ifan melihat ke arah Kevin .

" iya kangen sama Diandra mumpung ada disini jadi kakak nengok sekalian ," ucap Andi . " oh iya kenalin ini temen ka Andi ," sambung Andi.

" Kevin ," Kevin memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya .

" Ifan ," sahut Ifan sambil membalas uluran tangan Kevin.

Dengan cepat Ifan melepaskan menarik tangannya tentu saja dia merasa tidak nyaman apalagi dari penampilannya Ifan yakin kalau pria dihadapannya bukan dari kalangan biasa . Kevin pun merasakan yang sama tentunya dia merasa tidak senang melihat Ifan apalagi datang ke rumah gadis yang berhasil membuatnya tertarik.

Andi yang merasa tatapan keduanya saling merasa tidak nyaman segera mengajak keduanya untuk rumah Diandra dengan cepat Kevin segera berjalan terlebih dahulu sedangkan Ifan yang melihat itu hanya menghela napas sambil terus berpikir siapakah lelaki yang bersama Andi.

"assalamualaikum ," Andi memberi salam sambil mengetuk pintu.

Diandra yang mendengar suara itu segera berjalan ke arah pintu sambil membuka pintu dia pun menjawabnya . " wassalamu'alaikum salam ,"

seketika Diandra menatap tidak percaya melihat Andi sudah berada dihadapannya tentunya dia begitu bahagia melihat pria yang sudah di anggapnya seperti kakak sendiri datang berkunjung namun sesaat kemudian raut wajah Diandra berubah ketika melihat orang yang berada dibelakang Andi tentunya Diandra ingat bahwa orang yang bersama Andi adalah orang yang hampir menyerempetnya .

" Di , gimana keadaan kamu ," tanya Ifan yang menyerobot melangkah ke depan .

" Ifan , kamu juga kesini ," ucap Diandra saat melihat Ifan berada diantara mereka.

" tentu saja aku kesini , gimana kakinya masih sakit ,"

Diandra segera menggelengkan kepalanya sebagai jawaban , Andi serta Kevin saling melempar tatapan melihat keduanya Kevin dengan cepat memandang pria dihadapannya tidak suka dengan ke akrabnya dengan gadis di hadapannya , dari dalam bu Rahma yang penasaran segera berjalan ke arah pintu.

" Di , siapa yang datang ," tanya Bu Rahma .

" ini Bu ka Andi ," jawab Diandra sambil menoleh ke arah ibunya .

" assalamualaikum ibu ," ucap Andi sambil mencium tangan Bu Rahma .

" wassalamu'alaikum salam , kirain ibu nak Andi lupa ,"

" gak lah Andi cuma lagi sibuk kuliah , ini aja karena lagi libur aja makanya Andi nyempetin buat kesini ," jawab Andi .

" eh ada nak iFan juga , kalau ini siapa ? " tanya bu Rahma .

" saya Kevin Bu , temennya Andi ," Kevin segera mencium tangan Bu rahma .

" oh temennya nak Andi , ayo masuk ," Bu Rahma segera mengajak ketiga pria itu masuk .

Diandra segera memasang wajah kesal saat Kevin melintas dihadapannya , Ifan yang masih berdiri ditempatnya merasa bingung dengan raut wajah Diandra dengan cepat Ifan segera mendekat ke arah Diandra yang masih berdiri di ambang pintu.

" Di , kamu kenapa ? " tanya Ifan .

" aku kesal , kenapa ka Andi bawa dia ," ucap Diandra .

seketika Ifan menatap bingung bagaimana bisa Diandra kenal dengan pria yang bernama Kevin itu sedangkan dirinya sendiri saja baru melihatnya dan bertemu dengannya untuk pertama kali di sini , Diandra segera melangkah masuk sambil menarik tangan Ifan dengan cepat Ifan yang kaget segera mengikuti langkah Diandra dengan rasa penasaran yang masih bergelayut di hatinya .

Diandra segera masuk kedalam kamar setelah kepergian ketiganya pria yang barusan datang kerumahnya tentunya dirinya masih kesal dengan Kevin karena bisa - bisanya pria itu mencari kesempatan untuk mendapatkan pujian dari sang ibu , Bu Rahma yang tau Diandra kesal segera menyusulnya kedalam kamar .

" Di , kamu kenapa sayang , ibu gak ajarin kamu gak sopan ," tegur Bu Rahma .

" ibu ko jadi belain dia ," kesal Diandra sambil mengerucutkan bibirnya .

" sayang , ibu gak belain nak Kevin , ibu hanya tidak enak saja kamu bersikap seperti tadi ," jelas bu Rahma sambil mendudukan dirinya di tepi tempat tidur .

" ibu belum tau aja , gimana tadi pagi dia hampir nyerempet aku ,"

" tapi sayang , kan nak kevin sudah minta maaf ," ucap Bu Rahma .

" iya tetep aja Bu aku masih kesel , udah gitu ibu belain dia di depan semua orang tadi ,"

" dengerin ibu , ibu bukan belain nak Kevin atau belain kamu tetapi ibu ingatkan kalau seseorang sudah minta maaf kita harus memaafkannya ." Bu Rahma mencoba memberikan pengertian kepada Diandra sambil mengelus rambut panjang Diandra .

" iya Diandra salah , " sahut Diandra .

" nah itu baru anak ibu ," puji Bu Rahma . " ya udah kamu mandi habis itu kita makan ," sambung bu Rahma sambil beranjak dari duduknya.

" iya Bu ," jawab singkat Diandra .

Bu Rahma segar melangkah keluar kamar setelah mendapat jawaban , sedangkan Diandra yang melihat kepergian ibunya segera turun dari tempat tidur dan segera melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya , setelah lima belas menit Diandra sudah menyelesaikan mandinya dia segera menuju lemari untuk mengambil pakaian .

setelah berpakaian Diandra segera melangkah keluar kamar , dia segera menuju ke ruang makan seperti biasa Bu Rahma yang sudah menunggu putrinya segera menyiapkan makanan untuk Diandra dan mereka pun mulai makan hanya keheningan yang terjadi diantara keduanya .

" Bu , Diandra mau ngomong ," ucap Diandra yang sudah menyelesaikan makannya.

" mau ngomong apa sayang ," jawab Bu Rahma sambil melihat ke arah anaknya .

" Diandra mau ikut tes masuk ke perguruan tinggi di kota , " dengan pelan Diandra mengatakannya , jujur sebenarnya dia tidak tega mengatakannya karena jika dirinya diterima mau tidak mau Diandra harus meninggalkan ibunya sendirian.

" ibu dukung kamu , bukannya cita - cita kamu bisa kuliah di kota ," sahut Bu Rahma yang senang karena Diandra mengejar cita - citanya , walau dalam keadaan sulit .

" tapi Diandra sedih Bu , " ucap Diandra sambil menundukkan kepalanya .

Bu Rahma mengerti apa yang dipikirkan anaknya dengan cepat BU Rahma beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah Diandra yang menundukkan kepalanya , sedangkan Diandra masih menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan kesedihannya .

" sayang , kamu gak perlu pikirin ibu , karena bagi ibu pendidikan kamu dan cita- cita kamu lebih penting ," ucap Bu Rahma sambil mengelus puncak kepala Diandra .

" nanti ibu sama siapa kalau Diandra pergi ," tanya Diandra sambil mengangkat kepalanya .

" ibu sendirian tidak apa- apa , justru ibu yang khawatir kalau kamu diterima di kampus yang kamu mau nanti kamu akan tinggal di kota besar ibu sangat takut ," jawab Bu Rahma tentunya dia takut apalagi anaknya gadis seorang diri di kota besar .

" ibu gak usah khawatir atau takut , karena Diandra tes beasiswanya di kampus dimana ka andi kuliah ," sahut Diandra . tentunya Diandra sengaja memilih kampus dimana Andi kuliah agar dia punya teman di kota baru.

sedangkan bu Rahma hanya terdiam hatinya merasa sedikit lega mendengar nama Andi tetapi tetap saja hari seorang ibu merasa takut dan khawatir apalagi pergaulan di kota berbeda dengan di desa .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!