Deniza Sefa yang akrab disapa Dee adalah mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia. Ia kuliah melalui program beasiswa bidik misi.Gadis cantik berumur 21 tahun, berkulit putih, mata bulat, rambut panjang sebahu, tinggi 160 cm dan cerdas.Ia mahasiswa berbakat dan cerdas. Ia mendapatkan IPK paling tinggi di faklutas kedokteran UI.
Dee hidup sebatang kara dan besar di panti asuhan. Ia membiayai hidupnya sendiri setelah keluar dari panti asuhan yang telah membesarkannya.
Dee ingin mengubah nasib dan berambisi menjadi dokter SpOG.Menjadi dokter adalah cita-cita semenjak kecil.Ia selalu rajin belajar untuk memperoleh nilai yang bagus.Berkat kecerdasannya ia dapat berkuliah di kampus ternama dan terpopuler di Indonesia.
Kuliah kedokteran sangat menyita waktunya sehingga ia tak punya waktu untuk bekerja part time.Dee memutuskan bekerja di perusahaan biro jodoh.Tak hanya jasa mak comblang, perusahaannya juga menyediakan pacar sewaan.
Dee berprofesi sebagai pacar sewaan. Ia menjadi pacar bohongan para jomblo ngenes yang belum menemukan jodoh dan butuh gandengan agar tak dicemooh datang sendiri ke sebuah pesta.
Kebanyakan klien Dee adalah para wisatawan asing dari Eropa,Asia dan Australia.Dee menguasai beberapa bahasa yaitu bahasa Inggris, Mandarin, Turki, dan Korea.
Kemampuan bahasa asingnya menjadi nilai plus untuk Dee sehingga ia menjadi pacar sewaan terfavorit dengan bayaran mahal.
Jangan berpikiran profesi pacar sewaan Dee dalam tanda kutip.Pacar sewaan disini adalah penyedia jasa untuk menyelesaikan masalah dengan pihak keluarga, teman, saudara ataupun partner dalam bidang percintaan.
Layanan jasa pacar sewaan Dee berperan sebagai pacar bohongan, jadi tidak ada ikatan hubungan pacaran yang sah seperti layaknya orang yang saling mencintai.Jasa sewa pacar atau pacar bohong-bohongan, jasa menemani lunch, dinner, dan kondangan.
Tak ada sentuhan fisik, tak ada ciuman, pelukan dan pegangan tangan. Jasa pacar sewaan hanya murni menemani dan sebelum jalan harus menandatangani kesepakatan terlebih dahulu di atas materai.
Penyewa tidak bisa macam-macam karena perusahaan sudah mengantongi identitas penyewa dan sudah melakukan perjanjian.Jika penyewa melanggar kontrak harus siap-siap berurusan denga penegak hukum.
Dee merasa nyaman melakukan pekerjaannya karena perusahaan melindungi keselamatan pegawainya.Walau sudah sering menjadi pacar sewaan,identitas Dee tak pernah ketahuan karena ia selalu menggunakan identitas palsu ketika melakukan pekerjaaannya.
Tak hanya menggunakan identitas palsu,Dee juga mengubah penampilannya setiap bertemu klien.Gadis itu sangat pintar menyembunyikan identitasnya.
ヘ(^_^)ヘ
Demir Alfarizi seorang dosen tampan di fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Terkenal sebagai dosen Killer. Usia 32 tahun,tinggi badan 180 cm,perut kotak kotak efek fitness,kulit sawo matang khas pria Asia,wajah seperti orang Arab walau orang tua asli Indonesia. Single,sorot mata tajam, jutek, gampang marah dan tak percaya dengan cinta.
Cinta apa itu cinta? Baginya cinta itu hanya seonggok sampah yang tak berguna dan mencintai hanya membuat sakit dan merepotkan.Demir lelaki yang tak percaya dengan cinta dan alergi jika berdekatan dengan yang namanya wanita.
Trauma masa lalu membuat Demir tak percaya cinta dan sampai sekarang belum menikah. Jangankan untuk menikah,pacar pun tak punya. Baginya cewek makhluk paling merepotkan di dunia ini. Sifatnya ga bisa ditebak dan emosi gampang meledak.
Hanya satu orang wanita sempurna dimatanya yaitu Mami.Wanita yang telah melahirkan dirinya.
Jangan lupa tinggalkan jejak .Vote dan Komen kalian membuat Vivi semangat buat nulis!!!Jangan pelit kasih ulasan dan komentarnya ya.Makasih ya😘😘😘
~_~
Deniza Sefa yang akrab disapa Dee berlari kencang menuju kelas. Ia telat ke kampus karena ketiduran.Semalam ia begadang menyelesaikan tugas kuliah yang keteteran. Ia lupa menyelesaikan tugas karena banyak pengguna jasa pacar sewaan.Semalam ia pulang pukul sepuluh malam dan dilanjutkan mengerjakan tugas sampai pukul dua dinihari.
Dee ngos-ngosan karena berlari. Ia harus cepat masuk kelas sebelum dosen killer yang bernama Demir Alfarizi masuk kelas. Jika ia keduluan dosen killer itu maka tamatlah riwayatnya.Pak Demir tak akan mengijinkannya masuk kelas dan mengusirnya.
Dee berhenti sejenak dan mengambil napas.Ia menghirup oksigen dengan rakus. Keringat bercucuran membasahi tubuhnya.
Fuck! Dee mengumpat dalam hati.Walau ia sudah berlari secepat petir menyambar Pak Demir sudah masuk kelas terlebih dulu darinya. Ah sia sia usahanya tadi. Udah mandi koboy,belum sarapan,bawel sama babang grab suruh ngebut dan lari menuju kelas ampe ngos-ngosan.
Dee ragu masuk kelas. Apalagi Pak Demir sudah mulai memberikan materi pelajaran anatomi. Ia melirik kedua sahabatnya Luna dan Nayla yang kebetulan duduk di kursi nomor dua dari depan. Dee merasa aneh tumben kedua sahabatnya duduk di depan padahal selama ini mereka duduk di belakang dan mojok. Dee mengode Luna dan Nayla apakah bisa masuk apa tidak.
Luna mengisyaratkan Dee untuk diam sejenak. Ketika melihat Pak Demir menulis di papan whiteboard Nayla mengedipkan mata menyuruh Dee masuk.Mumpung Pak Demir membelakangi mahasiswa.
Dengan cepat Dee masuk dan duduk disamping Luna dan Nayla.Sahabatnya selalu menyediakan bangku kosong untuknya.Mereka selalu duduk bersama dan tak terpisahkan.Dee bernapas lega karena selamat dari amukan Demir Alfarizi. Ia tidak ketahuan telat.
Pak Demir membalikkan badan usai menulis di papan whiteboard.Iamerasa ada yang janggal.Tadi tak melihat Dee duduk di dekat Nayla namun tiba tiba Dee sudah duduk disebelah Luna dan Nayla.
" Deniza Sefa beraninya kamu masuk kelas saya walau udah telat,"suara tegas Pak Demir menggelegar memenuhi kelas.
Suasana kelas mendadak horor. Para mahasiswa mendadak ngeri melihat sorot netra Pak Demir yang tajam. Jantung Dee serasa mau copot mendengar suara Pak Demir.Ia menyentuh dadanya dan menghilangkan rasa gugupnya.
" Sa-ya ti-dak te-lat kok-pak," ucap Dee terbata bata. Ia tak berani menatap mata Pak Demir.Dosen muda di depannya bak monster yang siap memakannya sewaktu waktu. Ia terpaksa berbohong supaya tidak diusir dari kelas.
" Jika kamu tidak telat.Kenapa kamu gugup ?" sorot mata Pak Demir masih tajam melihat Dee.Ia tak terima dibodohi mahasiswanya.
" Gimana ga gugup Pak.Suara Bapak bak petir yang siap nyambar orang pak.Jadi saya takut," ucap Dee menunduk tak berani menatap Pak Demir. Ia takut ketahuan bohong. Teman teman sekelas berusaha menahan tawa mendengar ucapan Dee barusan.
Pak Demir memperhatikan seisi kelas.Ia melihat para mahasiswa tersenyum simpul dan berusaha menahan tawa. Amarahnya naik ke ubun-ubun. Ia memijit pelipisnya.
" Siapa yang suruh kalian tertawa? Apa ada yang lucu?!"
Suasana kelas menjadi hening.Tak ada yang berani menjawab.Mana ada yang berani membantah Pak Demir jika tak ingin digagalkan di mata kuliahnya.
" Deniza.Berdiri kamu dan keluar dari kelas saya.Tak ada toleransi untuk mahasiswa yang datang terlambat!" Pak Demir menunjuk pintu keluar. Dengan isyarat tangan ia mengusir Dee.
" Saya ga telat Pak," Dee memberanikan diri berbohong.Sebenarnya ia takut tapi entah kenapa masih memberanikan diri untuk berbohong.
" Kamu jangan bodohi saya.Saya bukan anak kemaren sore.Jelas jelas tadi ga ada tas kamu di atas meja.Masih mau bantah?"
" Saya memang gak telat kok Pak.Saya udah datang daritadi kok.Soal tas ga ada di meja saya bisa jelaskan."
" Saya ga mau dengar penjelasan kamu.Keluar!!!!!!" ucap Pak Demir lantang dan menunjuk Dee.
Dee melangkah ke depan mendekati Pak Demir.Teman teman sekelasnya mendadak heboh dengan keberanian Dee.Gadis itu berani membantah Pak Demir,dosen killer,dingin, tak berperasaan dan mulut pedas melebihi cabe rawit.
Suasana kelas menjadi tegang. Dengan tenang Dee menulis sesuatu diatas kertas.
"Ini alasan saya Pak.Mohon baca dalam hati dan jaga rahasia saya," ucap Dee seraya memberikan kertas yang telah ditulisnya pada Pak Demir.
Pak Demir membacanya kertas Dee serius. Mendadak raut mukanya berubah.Pak Demir tak jadi marah dan malah tersenyum.Ia berusaha menahan tawa.Ia tak mau wibawanya jatuh di depan para mahasiswa karena menahan tawa.
" Kembali ke kursimu!" titah Pak Demir pada Dee.Jujur Pak Demir tak bisa menahan tawanya membaca tulisan Dee.Ia ingin melepaskan tawanya namun tempatnya kurang tepat.
❤❤❤❤
Dee,Luna dan Nayla melangkah menuju kantin. Sumatera Tengah Dee sudah berontak minta diisi.Gara-gara telat bangun dan tak mau terlambat masuk kelas Pak Demir ia menunda sarapannya. Dee punya penyakit maag dan tak bisa makan terlambat. Kepalanya sudah pusing karena belum sarapan.
Luna dan Nayla langsung mengerti meihat kondisi Dee.Buru buru mereka memesan teh hangat dan nasi goreng untuk Dee.Sahabat mereka tak boleh sakit dan mereka tentu akan repot jika Dee sakit.
"Dee minum teh hangat dulu biar perut lo enakan," Luna menyodorkan teh hangat.
Dee segera meminum dan langsung habis satu gelas. Ia bersendawa keras.Seketika ia menjadi perhatian mahasiswa di sekitar kantin. Ia tertawa cekikikan karena aksi sendawanya.
" Dasar oneng.Masih ketawa lagi!" hardik Luna memarahi aksi tak sopan Dee bersendawa dengan keras.
" Sorry. Sengaja," Dee tertawa cekikikan memperlihatkan barisan gigi putihnya.
" Anak gadis tapi jorok," Nayla menjitak kepala Dee.Ia menyodorkan nasi goreng di depan meja Dee." Cepat lo makan! Nanti kalo lo sakit kita juga bakal repot."
" Isssh dasar teman tak setia,"gerutu Dee sebal.Dengan sikap masa bodoh ia melahap nasi goreng yang ada di depannya.Perutnya sudah keroncongan. Jika telat diisi maka bisa dipastikan ia akan pingsan.
Luna dan Nayla melongo melihat aksi makan Dee. Ia makan tanpa jeda dan menghabiskan makanannya dalam waktu lima menit.Ia kembali bersendawa namun tak sekeras tadi. Tubuhnya langsung sehat dan tak merasakan pusing lagi.
" Allahu Akbar.Ini anak jorok banget.Oneng ingat kodrat lo.Lo itu anak gadis.Makan itu manis dikit," ucap Nayla geram melihat cara makan Dee tanpa jeda dan tanpa baca doa." Lo pasti ga baca doa dulu sebelum makan makanya lo makan kayak setan."
" Bawel banget ne emak emak.Gue udah baca doa," jawab Dee ketus. Ia mengelap keringat di wajahnya dengan tisu. Pagi ini cukup menguras energinya. Bajunya sudah basah oleh keringat karena berlari tadi.
" Kapan lo baca doa?" Nayla mencibir Dee.
" Tadi......"
" Tadi kapan?"Luna memotong ucapan Dee. Ia tak yakin Dee baca doa sebelum makan.
" Tadi...gue baca doa.Baca doa dalam hati," Dee menyengir membuat kedua sahabatnya makin sebal.
" Keliatan sekali anda berbohong,"Nayla bicara sok berwibawa.Ia berpangku tangan.Seketika Dee merasa mual dengan sikap sok berwibawa Nayla.Ga Nayla banget.
" Kenapa lo ketawa? Ada yang lucu?"tanya Nayla keheranan melihat Dee tertawa.
" Iya.Lo lucu Nay. Anak siapa ini?" ucap Dee manja mencubit kedua pipi Nayla gemas.
" Dee sakit tahu!" Nayla melepaskan diri dari cubitan gemas Dee." Lo pikir gue anak bayi apa?"
" Abis lo lucu banget sich.Anak siapa ini?" nada bicara Dee seperti anak kecil.
" Enak aja bilang gue lucu.Lo ngeselin!"
" Stop!" Luna menengahi perdebatan sengit antara Dee dan Nayla." Kayak anak kecil lo pada.Duduk gih!"
Dee dan Nayla mengatur posisi duduk di kursi.Mereka mendaratkan bokong dengan aman sentosa. Mereka bertiga duduk sejajar.
" Dee.Kenapa lo tadi telat?" Luna membuka obrolan seraya makan mie goreng.
" Gue telat gara gara bangun kesiangan."
" Kok bisa seorang Deniza Sefa mahasiswa dengan IP paling tinggi sefalkutas kedokteran bisa bangun kesiangan?" ucap Nayla lebay.
Dee merasa geram dengan bacotan Nayla yang tanpa koma dan titik. Nyerocos tiada henti. Rasanya Dee mau menyumpal mulut Nayla dengan kaos kakinya yang bau.
" Lebay banget sich lo.Gue juga manusia biasa yang punya kekurangan dan kelebihan.Gue tak sesempurna seperti yang kalian pikir," ucap Dee sok melankolis.
" Sama aja lo berdua lebaynya," gerutu Luna melirik Dee dan Nayla.
" Gue telat karena ngerjain tugas ampe jam dua pagi. Gue baru mulai bikin jam sepuluh malam."
" Tumben," ucap Luna dan Nayla serentak.
" Abis kemaren banyak acara sama pacar pacar sewaan gue.Dari nemani reunian,kondangan dan ketemu orang tua klien gue."
" Jadi lo abis jalan sama 3 klien dihari yang sama?" tanya Nayla tak yakin. Dee mengangguk ya." Ya ampun sobat gue laris manis banget ya."
" Kampret lo," kata Dee tertawa cekikikan.
" Pemilu dah usai.Ga usah bahas kampret dan cebong lagi,"Luna menasehati kedua sahabatnya tak membahas kampret dan cebong lagi.
" Jaka sembung bawa golok.Ga nyambung goblok," sindir Nayla dengan suara cempreng.
Wajah Luna berubah seketika seperti singa lapar karena dibilang goblok oleh Nayla. Sepertinya Luna siap untuk memakan Nayla bulat-bulat. Nayla bergidik ngeri melihat tatapan seram Luna.
" Luna cantik,matanya lentik,pantatnya gotik.Siapa yang punya," rayu Nayla meredam kemarahan Luna.
Dengan mimik marah menahan tawa Luna memarahi Nayla." Ga mempan gue lo rayu."
" Alhamdulilah Luna ga marah lagi.Tadi Nayla cuma becanda doang.Sumpah," jari Nayla membentuk huruf V.
" Siapa bilang gue udah ga marah?" tanya Luna sok ketus.Ia menahan diri agar tak tertawa.Ah kampret.Susah ternyata berakting! gumam Luna dalam hati.
" Itu Luna dah ketawa.Kalo Luna dah ketawa berarti ga marah lagi sama Nayla.Kadar kecantikan Luna nambah kalo senyum gitu," Nayla membabi buta memuji Luna agar tidak marah.
Dee tertawa cekikikan melihat kedua sahabatnya.Begitulah mereka bertiga.Sering berantem dan saling ejek namun cepat berbaikan.Mendengar ucapan ketus para sahabatnya ga dimasukin ke hati dan just intermezzo. Sudah saling memaklumi sifat masing masing.
" Dee lo belum selesai cerita nich. Kami penasaran apa yang lo tulis di kertas yang lo kasih sama Pak Demir?" tanya Luna dengan suara pelan takut kedengaran dengan mahasiswa lain membicarakan Pak Demir." Panggil saja dia Mr. D."
"Oh yang itu," Dee tertawa cekikikan. Mengingat kekonyolannya tadi ia menjadi tertawa.
" Jangan ketawa sendiri aja. Kasih tahu kami dong!" protes Nayla tak terima liat Dee tertawa sendiri.
" Itu......." belum selesai bicara Dee malah ketawa duluan.Ia tak bisa menghentikan tawanya.Seketika kedua sahabatnya murka dan memberi hadiah cubitan di pipi kiri dan kanan." Aw sakit....."
" Makanya ngomong dong jangan ketawa mulu,"bentak Luna galak.
" Tadi gue nulis Mr. D mohon dibaca dalam hati.Saya tidak mau malu.Saya ga telat kok.Saya udah datang dari tadi cuma mendadak mens saya datang.Makanya buru buru ke kamar mandi. Saya bawa tas because perlengkapan perang saya dalam tas.Ga mungkin saya nenteng pembalut dan CD. Malu atuh diliatin nenteng CD dan pembalut.Jika Bapak ga percaya yuk kita ke kamar mandi untuk membuktikan saya mens apa enggak."
Luna dan Nayla tertawa terpingkal-pingkal mendengar ucapan Dee barusan.Temannya yang satu ini emang gokil dan punya seribu satu cara menghindari hukuman Pak Demir. Otaknya cepat berpikir menyelamatkan diri dari amukan Pak Demir. Tidak salah Dee menjadi mahasiswa dengan IP tertinggi se-fakultas kedokteran karena kepintarannya.
Nayla dan Luna tertawa sampai sakit perut.Mereka tak menyangka Dee akan senekat itu.Jika Pak Demir mau membuktikan Dee mens apa tidak nasib Dee bisa diujung tanduk membodohi dosennya.
" Udah genk.Berhenti dong ketawanya.Kalian ga liat semua mata di kantin ini tertuju pada kita," Dee melirik sekitar dan tatapan sinis tertuju pada mereka bertiga.
" I don't care. Anggap aja kantin ini kantin ini milik kita bertiga yang lain ngontrak,"ucap Luna masa bodoh. Mereka bertiga emang cocok sahabatan karena bermuka tembok.😀😀
" Dasar oneng," balas Dee tertawa cekikikan. Luna dan Nayla memang setipe dengannya masa bodoh dengan omongan orang yang penting kita bahagia.
" Lo emang jenius Dee.Empat jempol buat lo," ucap Nayla takjub dengan keberanian Dee." Jika Mr. D sampai cek gimana tadi? Bisa bisa lo digantung sama dosen galak itu."
" Karena ga mungkin dia cek makanya gue tulis kayak gitu. Otak gue langsung mikir gimana caranya biar selamat tadi.Ya udah kepikiran itu ya gue tulis."
"Pantes tadi raut wajah Mr D agak malu gitu.Bahasa lo terlalu frontal.Sebenarnya lo mens ga?" tanya Nayla dijawab gelengan kepala oleh Dee.
" Sobat gue yang satu ini memang the best lah,"Luna memeluk Dee dengan hangat. Ia menepuk pundak Dee lembut dan mengelus rambut Dee yang dikuncir kuda." Btw Mr. D kapan mati sich? Bisa mati muda gue mengikuti kuliah dia."
Nayla tersedak mendengar ucapan Luna barusan. Ucapan polos Luna mampu memancing tawa Dee dan Nayla.
" Ya Allah Luna.Lo jahat banget sich nyumpahin Mr D. Walau beliau killer ,galak dan tak berperasaan beliau dosen kita lo.Dia udah mencerdaskan anak bangsa lo
," ucap Nayla mengingatkan Luna.Walau Pak Demir dosen killer,galak,dingin dan tak berperasaan tak sepantasnya menyumpahi beliau seperti itu.
" Maaf," ucap Luna dengan penuh penyesalan.Tak seharusnya mulutnya kelepasan bicara seperti itu.Lambe oh Lambe kenapa engkau begitu beracun!
" Besok besok jangan diulangi lagi ya cantik," Dee mengingatkan Luna dengan lembut."Ngomong-ngomong gimana caranya bikin Mr D berubah jadi dosen yang lebih baik.Ga ketus,killer,punya sifat kebapak-an. Berada dikelas dia berasa ditempat angker tahu ga? Bawaannya horor dan seram gitu."
" Jika Bung Karno pernah berkata Beri Aku Sepuluh Orang Pemuda Maka Akan Aku Guncangkan Dunia.Buat Mr D Berikan dia wanita agar sikap dingin ini segera mencair," ucap Luna berpuisi tak nyambung.
" Benar banget Lun.Cinta bisa mengubah segalanya.Yang dingin jadi hangat. Trus yang jutek bisa jadi lebih sopan. Lo bantuin tuch Mr D cari cewek biar ga nyambar trus kayak petir," ucap Dee melirik kedua sahabatnya.
" Emang Gue Pikirin masalah percintaan Mr D. Emang gue siapanya dia?" tanya Luna menunjuk dirinya sendiri.
" Mahasiswanya," jawab Nayla singkat.
" Kalo menurut gue nich....."ucapan Luna terputus karena udah ketawa duluan.
" Kalo mau ngomong .Ngomong aja oneng ga usah ketawa dulu," protes Dee sebal menatap Luna.
" Mr D tampan ga?" Luna melakukan tanya jawab.
" Tampan."jawab Dee dan Nayla serentak.
" Bodygoal ga?"
" Iya ."
" Jika dikasih nilai dari 1-10 berapa nilai nilai buat Mr D?"
" 8,5," jawab Dee asal.
" 9."jawab Nayla melirik Luna heran.
" Mr D mapan,ganteng,pintar,body aja kayak model.Ga ada alasan buat cewek nolak Mr D.Ga ada oneng.Dia terlalu perfect buat cewek. Gue rasa dia bukan penyuka perempuan dech.Dia suka batangan dech," ucap Luna sambil nyengir takut diamuk kedua sahabatnya karena mulut pedasnya.
" Maksudnya Mr D homo gitu?"tanya Dee penasaran.Luna mengangguk iya." Masa iya Mr D penyuka batangan sich? Secara dia juga punya batang."
" Jangan salah juga kalian.Cowok fitness kayak Mr D itu banyak yang berorientasi seksual menyimpang.Masih ingat ga tempat fitness digerebek saat mau lakukan pesta seks oleh para gay. Pelakunya cowok kekar semua lo."timpal Luna yang diamini kedua sahabatnya.
" Kayaknya Mr D butuh sentuhan tangan gue dech biar ga bengkok,"ucap Dee diplomatis seraya mengedipkan mata genit kepada kedua temannya.
Pak Demir mohon dibaca dalam hati.Saya tidak mau malu. Saya tidak telat kok Pak. Saya udah datang dari tadi , cuma mendadak mens saya datang.Makanya saya buru-buru ke kamar mandi. Saya bawa tas because perlengkapan perang saya dalam tas. Ga mungkin saya menenteng CD dan pembalut ke kamar mandi.Jika Bapak ga percaya yuk kita ke kamar mandi untuk membuktikan saya mens apa enggak.
Demir tertawa terbahak-bahak membaca ulang kertas yang di tulis Deniza. Ia berasa nonton stand up comedy. Ia tak bisa menghentikan tawanya.Perutnya serasa dikocok-kocok membaca huruf demi huruf coretan tangan Deniza. Ajaib sekali mahasiswinya yang satu ini. Ia bahkan berani menulis dengan frontal dan ajakan ke kamar mandi. Terlalu liar dan penuh tantangan. Tidak mungkinlah ia akan ke kamar mandi untuk membuktikan Deniza datang bulan atau tidak.
Tawaran yang sangat menggiurkan namun tak mungkin diambil. Apa kata dunia tentang Demir Alfarizi dosen killer,dingin bak salju di kutub, pemarah,tegas terkesan bak monster tiba tiba menjadi seorang dosen mesum untuk membuktikan mahasiswinya datang bulan.
Demir geleng-geleng kepala mengingat kekonyolan Deniza. Ia tak berhenti tertawa.Ingin berhenti tertawa tapi tak bisa. Demir tertawa seorang diri di ruangannya.Tawa Demir mengundang rekan sesama dosen datang ke ruangannya.
" Kenapa lo bro.Senang banget," sapa Jacky di depan pintu ruangan Demir.
" Lo Jac. Duduk dulu! Jangan berdiri di depan pintu.Kayak penagih utang lo," kelakar Demir menggoda Jacky.
Jacky ambil posisi duduk di depan meja Demir." Tumben dosen killer seperti Bapak Demir Alfarizi yang pelit senyum ketawa sendirian seperti orang gila?"
" Sialan lo," umpat Demir tersenyum lucu.
" Lo juga sialan," jawab Jacky membalas umpatan Demir. Jacky menyentuh dahi Demir memastikan demam apa tidak."Lo ga demam tapi kok ketawa sendiri?"
" Brengsek lo bro. Gue ga demam.Gue abis baca catatan dari mahasiswi gue. Bahasanya frontal dan tanpa malu tulis beginian."
" Emang dia tulis apa?" Demir memberikan kertas coretan tangan Dee pada Jacky.
Setelah membaca tulisan di kertas putih itu tawa Jacky lepas dan tertawa terbahak-bahak. Ia menatap Demir,namun tawanya kembali pecah. Ia tak berhenti ketawa membaca kata demi kata.
" Udah ketawanya bro. Jaga wibawa lo sebagai dosen."
" Demir Alfarizi. Dihadapan lo buat apa gue jaga wibawa.Gue lagi ga ngajar.Jadi gue bisa jadi diri gue sendiri.Gokil tuch mahasiswi lo.Berani juga dia nulis gitu dan tawaran ke kamar mandi sangat menggiurkan. Lo terima ga?" goda Jacky mengedipkan mata pada Demir.
" Ya enggaklah. Lo kira gue dosen mesum apa.Alasannya logis ya udah gue biarin dia masuk."
" Logis apa logis? Rejeki masa ditolak sich bro.Payah sekali lo bro," ejek Jacky mencibir Demir.Ia hanya ingin melihat Demir emosi.Setelah Demir emosi ia akan melarikan diri. Kebahagiaan tersendiri untuknya bisa memancing amarah Demir.
" Enak aja bilang rejeki. Kalo mau cek ke kamar mandi mah nanggung."
"Nanggung apaan?"
" Nanggung mesumnya," kelakar Demir seraya tertawa terbahak-bahak. Jacky pun ikut tertawa.
" Ada ada aja lo bro.Bisa juga lo mesum ya.Gue kirain lo malaikat.Seakan ga butuh sentuhan wanita."
" Sialan lo.Killer gini gue juga butuh sentuhan wanita. Cuma gue ga mau terikat aja bro.One Night Stand aja.Wanita itu menyebalkan ga bisa dikasih hati."
" Masih aja lo dendam bro. Ga semua wanita seperti itu bro. Lo udah dewasa,mapan,ganteng,pintar,badan atletis.Six pack ga one pack kayak gue.Ga ada alasan cewek buat nolak lo. Lo aja yang menutup pintu hati.
Kasian tuch mami lo nanyain trus ke gue.Demir udah punya pacar ga Jacky? Tante mau gendong cucu dari Demir.Tante dah bosan diledekin mulu sama teman arisan tante.Mereka dah punya cucu tante blom padahal umur anak kami sepantaran," Jacky menirukan ucapan Mami Demir.
" Lain kali kalo mami gue telpon lo. Ga usah lo angkat.Cuekin aja.Blokir sekalian nomor mami gue biar ga bisa nelpon lo."
" Dasar anak durhaka.Tega banget lo sama mami lo."
" Jacky Fernando tolong jaga ucapan anda," ucap Demir dengan suara lantang.Mukanya berubah bak macan karena dibilang anak durhaka.Ia tak terima dengan ucapan Jacky barusan.
" Hey bro.Jangan tegang gitu. Ac lo mati ya? Kok gue kepanasan ya?" kelakar Jacky mengipas dirinya dengan kertas tugas mahasiswa di meja Demir.
" Lo jangan alihkan pembicaraan bro.Lo bilang gue apa barusan?" suara Demir menggelegar. Netranya menatap tajam pada Jacky.Suasana jadi mencekam dan menegangkan.
Ah Demir payah.Ga bisa diajak becanda! gumam Jacky.
" Bro lo jangan liatin gue kayak gitu.Bisa mati muda gue kalo lo liatin kayak gitu," Jacky mengelus dadanya.
" Abis lo ngeselin banget sich.Ngatain gue anak durhaka.Lo boleh bilang gue apa aja asal jangan bilang gue anak durhaka.Gue sangat menyayangi dan mencintai mami gue.Gue sangat hormat pada mami dan berusaha jadi anak yang baik untuk mami."
" Sayang sich sayang.Giliran mami minta cucu ga dikasih," Jacky tak kapok mengompori Demir.Udah tahu Demir pemarah tapi tetap saja suka menggodanya.
" Kasih cucu tuch cari istri dulu.Gue ga mau berkomitmen bro.Tak ada cinta dalam hidup gue.Cinta hanya membawa luka dan rasa sakit.Buat apa jatuh cinta jika pada akhirnya membuat kita terluka.Cukup sekali gue terluka dan gue ga mau untuk kedua kalinya."
Jacky menyentuh pundak Demir lembut.Ia memberikan kekuatan.Masa lalu Demir membuat lelaki tampan itu enggan jatuh cinta.Ia serasa punya trauma tersendiri kepada wanita.
" Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga.Hai begitulah kata para pujangga.Aduhai begitulah kata para pujangga," Jacky bersikap konyol dengan menyanyikan lagu dangdut untuk Demir.
" Ga usah nyanyi bro.Suara lo jelek! bisa pecah gendang telinga gue."
Demir tersenyum lucu melihat kekonyolan sahabatnya.Jacky paling bisa menghiburnya dikala sedih.Thank bro lo selalu ada buat gue! gumam Demir dalam hati.
Nyanyian Jacky terhenti karena dering ponsel Demir.
Mami Calling..........
📞" Assalamualaikum mami."
📞 " Walaikumsalam abang," sapa Nona, mami Demir ramah." Abang ada kelas nanti sore?"
📞 " Tidak mi.Abang udah selesai ngajar.Kenapa tuch mi? Ada yang bisa abang bantu?"
📞 "Abang bisa jemput mami nanti di GI? Mami ada arisan disana sama teman teman mami."
📞 " Insya Allah abang bisa jemput mami. Onya mana ya mi? Tumben ga bisa jemput mami?" Demir menanyakan keberadaan adiknya.
📞 "Onya ga bisa jemput mami. Dia ada tugas kelompok katanya.Mami tunggu abang buat jemput ya.Assalamualaikum abang."
📞" Walaikumsalam mami,"Demir memutuskan sambungan telpon.
" Salut gue dengan seorang Demir Alfarizi. Sangar bak macan ke mahasiswa tapi kalo sama mami lembeknya kayak kambing," Jacky kembali menggoda Demir.Menggoda Demir sampai marah adalah kebahagiaan hakiki untuknya.
" Sialan lo bro nyamain gue sama binatang."
" Suka suka gue.Mulut mulut gue ngapain lo repot.Ngomong-ngomong siapa mahasiswi yang berani nulis kertas tadi?"
" Deniza Sefa."
" Nama bekennya Dee yach?" tanya Jacky meyakinkan supaya tak salah orang.
Demir mengangguk iya." Lo kenal sama tu anak?"
" Siapa sich dosen yang kenal Deniza?Dosen kenal mahasiswa karena dua alasan.Pertama mahasiswa pintar dan kedua mahasiswa nakal.Deniza mahasiswi pintar ya gue kenallah.Deniza itu perfect. Udah cantik, sopan, manis, imut, bibir seksi, pintar dan mahasiswa dengan IP tertinggi.Calon istri masa depan banget tu anak. Lo kalo mau cari istri kayak Deniza aja.Atau lo embat tu Deniza sebelum keduluan mahasiswa lain."
" Embat aja buat lo gue ga tertarik," jawab Demir ketus seraya meneguk air putih.
" Lo tahu gue udah punya bini bro.Kalo gue masih jomblo mana mungkin gue kasih tahu lo,"cicit Jacky sebal.Temannya yang satu ini emang payah dan susah dibilangan urusan cinta.
" Poligami aja bro daripada lo pendam cinta sama Deniza."
" Lo mau gue digantung Dina? Asal lo tahu bro.Dina ngancem gue.Jika ketahuan gue selingkuh atau nikah lagi dia ga segan- segan motong ***** gue trus bakal di sate.Puas lo?" Demir tertawa ngakak mendengar ucapan Jacky. Ancaman istri Jacky ga main main.Merusak masa depan dan harga diri seorang lelaki.
❤❤❤❤
Sesuai janji tadi Demir menjemput Nona,maminya di GI. Nona menyuruh Demir untuk menyusulnya di resto seafood tempat arisan diadakan. Patuh dengan perintah mami Demir menyusul ke atas. Terlihat para ibu sosialita disana.Mereka asyik berbincang satu sama lain.
Demir mengalihkan pandangannya untuk mencari Nona.Tak ada batang hidung Nona di resto tersebut.Demir mengira ia salah tempat karena tak menemukan maminya.Ia pun melangkah keluar dari resto. Ternyata maminya muncul di depannya.
" Abang udah sampai,"sapa Nona sumringah.
Demir segera menyalami Nona dan mencium telapak tangan wanita yang telah melahirkannya. Ia sangat menghormati maminya.Walau diluar ia bukan lelaki baik-baik namun didepan mami ia harus bersikap baik dan patuh.
" Abang pasti lapar abis ngajar tadi. Makan dulu yuk," Nona menarik tangan Demir menuju mejanya.
Dengan lahap Demir menyantap seafood di atas meja.Perutnya memang lapar sedari tadi.Ia menghabiskan semua makanannya. Nona bahagia melihat makan anak bujangnya begitu lahap.
" Pasti abang lapar banget.Habis semua makanan sama abang."
" Iya mi.Daritadi abang nahan lapar."
"Abang berapa kali mami bilang jangan pernah telat makan nanti abang bisa sakit maag," ucap Nona memelas. Nona masih memperlakukan Demir bak anak kecil padahal anaknya itu sudah dewasa.
" Jeng Nona ini toch anak bujangnya?" sapa Siska teman arisan Nona.
" Iya Jeng.Kenalin anak saya namanya Demir.Dosen di UI," Nona dengan bangga memperkenalkan Demir pada teman-temanya arisannya.
Demir memberikan senyuman manisnya kepada teman arisan maminya. Ibu-ibu arisan tersebut pada takjub dengan kegantengan Demir. Wajah ganteng bak pangeran Arab,kulit sawo matang,tinggi 180 cm,perut six pack dan pintar.Gadis mana yang bisa mengatakan tidak pada Demir.Semua yang diinginkan wanita ada pada diri Demir.
" Waw ganteng banget sich jeng.Masih jomblo ga? Mau dong dijadiin menantu.Cocok banget sama anak saya,"sahut Mila bersemangat.
" Boleh tuch jeng.Demir masih jomblo lo," jawab Nona tak kalah antusias.
Wajah Demir tertunduk lesu melihat perangai Nona.Ia sudah menduga hal ini sebelumnya.Nona meminta jemput untuk memperkenalkan dirinya dan mempromosikannya bak barang pada teman- temannya. Ia seperti laki laki yang tak laku dan tak bisa mencari pasangan.Demir bisa mendapatkan wanita mana pun, namun ia enggan untuk jatuh cinta.
Mami oh mami! gerutu Demir dalam kalbu.Demir harus menahan diri dan tak boleh lepas kontrol di depan teman-teman mami.Ia tak mau mempermalukan wanita yang telah melahirkannya.
Sepanjang perjalanan Demir tak mau bicara pada Nona.Ia masih kesal dengan sikap maminya tadi.Ia merasa malu dan harga dirinya dicabik-cabik karena mau di jodohkan.Nona memahami sikap diam Demir padanya.
" Abang marah sama mami?" Nona basa basi.Nona sudah tahu jika Demir tak suka dikenalkan dan dijodohkan.
Demir tidak menyahut pertanyaan Nona.Pandangannya lurus menyetir mobil.Tak ada gunanya berdebat dengan mami karena ujung-ujungnya ia yang harus mengalah.
" Abang kenapa diam aja? Kenapa ga jawab pertanyaan mami?"
" Mami udah tahu jika abang ga suka di kenalin kayak gitu.Mami mempromosikan abang kagak barang ke teman-teman mami.Kayak cowok ga laku aja anak mami.Abang ga suka mi," Demir meluapkan kemarahannya yang sudah di tahan dari tadi.
" Ya udah kalo abang ga mau dijodohin bawa calon abang ke mami.Umur abang udah 32 tahun lo.Mami udah mau gendong cucu," jawab Nona tak kalah ketus.Ia tak mau kalah berdebat dengan anak bujangnya itu.Jangankan kalah,seri aja Nona tidak mau.
" Mami bisa gendong cucu dari Onya.Ga harus dari abang."
" Adik kamu itu masih kuliah.Masih lama buat menikah.Onya harus selesaikan studi kedokterannya dulu,koas baru bisa nikah trus ngambil spesialis.Onya aja masih semester satu bang.Mau tunggu berapa tahun lagi mami gendong cucu? Apa abang mau liat mami mati dulu baru mau kasih mami cucu? Sekarang harapan mami punya cucu dari abang.Abang udah cukup umur buat nikah."
" Mami please dong mi.Jangan bahas mati mulu dong mi."
" Abis abang ga mau nikah.Bisa cepat mati mami liat anaknya jadi bujang lapuk," Nona memalingkan wajahnya dari Demir.
" Mami kok ngatain abang bujang lapuk sich mi.Kejam banget sich mi sama anak sendiri."
" Biarin.Abang sendiri tega sama mami.Mami ga minta macam-macam. Cuma satu macam, namun abang ga mau penuhin permintaan mami.Mami cuma mau cucu," rengek Nona manja bak anak kecil.
" Mami jangan nangis kek gitu.Abang makin merasa bersalah sama mami.Ya udah kalo mami mau cucu.Abang akan cari ibu pengganti untuk mengandung cucu mami.Jaman sudah canggih Abang bisa punya anak tanpa nikah dan berhubungan.Bayi tabung aja mi cuma abang harus cari wanita yang mau mengandung anak Abang," ucap Demir frustasi.
Nona memberikan pukulan dan cubitan pada lengan Demir karena bicara sembarangan.Demir meringis kesakitan.
" Sembarangan aja kalau ngomong.Dalam agama kita haram dan anak itu jatuhnya anak zina karena lahir diluar pernikahan.Mami ga hanya mau cucu,mami juga mau punya menantu." ucap Nona menghela napas.Memukul dan mencubit Demir cukup menguras energinya." Mami memberikan abang kebebasan untuk mencari istri.Terserah dia anak siapa.Mami ga peduli dia mau kaya atau miskin.Tua atau muda.Toch jaman sekarang banyak kok laki laki menikah dengan perempuan lebih tua.Cantik atau jelek terserah abang aja cuma mami minta dia perempuan soleha,sopan dan baik.Mami cuma mau cucu dari pernikahan yang sah !"
" Mami pikir gampang apa cari istri?"
" Mami tahu sulit makanya mami bantu abang kenalan sama anak teman mami."
"Oke mami.Abang ngalah.Abang bakal cari pacar dan kenalin ke mami."
" Bukan cari pacar tapi cari istri," ralat Nona yang membuat Demir makin frustasi. Jangankan cari istri cari pacar saja ia ogah.
" Sebelum nikah tu abang pacaran dulu mi biar tahu tu cewek cocok apa enggak jadi istri abang."
" Awas aja abang membohongi mami.Mami coret abang dari KK," ancam Nona tanpa ampun. Sorot matanya tajam pada Demir.
Jelas sekali sikap tegas siapa yang Demir warisi.Sikap tak mau kalah dan egois Nona.
" Ya mami.Abang janji ga bakal bohongin mami."
" Ingat ya bang.Janji itu adalah hutang.Hutang itu hukumnya wajib dibayar," Nona menekankan sekali lagi janji Demir untuk menikah dan memberinya cucu.
🎆🎆🎆🎆
Please tinggalkan jejak berupa like and comment biar author semangat update setiap hari
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!