Tak..tak..tak..tak..
"Lari...," teriak 5 pria yang sambil melarikan diri dari kejaran seseorang.
Tak..tak..tak..tak..
Seorang pria berpakaian serba hitam, jaket kulit dan masker serta memiliki senjata api di tangannya sambil mengejar 5 pria tersebut.
5 pria itu berusaha menyelamatkan diri dari kejaran pria bersenjata itu yang ingin mengambil nyawa mereka.
Berlari sebisa mungkin akan tetapi langkah mereka tidak bisa menjauh dari sang pria bersenjata tersebut
Pria bersenjata itu lalu menghentikan langkahnya dan mengarahkan senjatanya ke arah 5 pria yang sedang berlari
Dor...dor...dor...dor...dor..
Lima tembakan mengenai tubuh mereka sehingga menyebabkan mereka langsung tewas di tempat.
"Aarrgghh...," teriakkan sesaat lima pria yang terkena tembakan dan pada akhirnya tewas semua
Setelah selesai membunuh mereka pria itu menghampiri para korbannya. dengan tatapan tajam dia melihat ke arah lima pria yang sudah tidak bernyawa itu.
"Ingin lari? siapa pun tidak bisa lari dariku" kata Pria ini sambil menatap tajam ke para korban yang bergeletak di jalan sana
Sesaat kemudian pria bersenjata itu meninggalkan para korban dan berjalan ke arah lain
Pria itu yang tidak lain adalah seorang pembunuh Profesional yang tidak pernah menunjukan wajahnya, selama membunuh sasarannya dia selalu tampil tertutup.
Berpakaian serba hitam dengan menutupi wajahnya dengan masker berwarna hitam, karena dia adalah pembunuh Profesional maka di beri gelaran sebagai King Devil, bagi yang mengenal nama ini sudah sangat memahami karakter pria kejam berdarah iblis ini, setiap sasarannya tidak pernah ada yang bisa terlepas darinya
King Devil mengendarai mobil berwarna hitam yang mewah dengan menuju ke suatu tempat.
Setelah satu jam kemudian.
King Devil telah tiba di tempat yang ingin di tuju.
Sebuah rumah sederhana dengan 2 lantai. lalu King Devil keluar dari mobilnya menutup pintu mobilnya.
Setelah keluar dia pun mengeluarkan senjata andalannya dan menuju ke rumah itu..
Ting...tong...ting...tong...
Bunyi bel yang ditekan oleh King Devil tersebut.
Klek.
" Siapa?" Tanya kesal dari sang pemilik rumah yang membuka pintunya
"Siapa dirimu? kenapa memakai masker?" Bentak pria yang tanpa pakai kaos dan hanya mengenakan handuk membaluti bagian bawah tubuhnya
King Devil tidak menjawab sepatah kata pun dari pertanyaan pria itu, dengan menatap tajam ke arahnya
Dor..
Tembakan menembus tepat ke jantung pria yang berhadapan dengannya. sehingga pria itu langsung tumbang dan berlumuran darah dari tubuhnya yang ditembus oleh peluru
Tanpa basa-basi King Devil pun melangkah masuk ke rumah itu dan menuju ke lantai 2
Klek
"Aaargghh... kau siapa?" Teriakan 3 wanita yang tanpa balutan apa pun di tubuh mereka yang berada di atas kasur
King Devil lalu berjalan masuk ke kamar itu dan berdiri di hadapan wanita itu
"Jangan bunuh kami...," teriakan wanita itu sambil menutupi diri dengan selimut
Dor...dor..dor..
Tiga tembakan dilepaskan oleh pria itu. tembakkanya tepat mengenai ke jantung-jantung para wanita yang di atas kasur itu.
"Wanita murahan" gumam pria itu lalu meninggalkan rumah itu
Di saat pergi King Devil membiarkan pintu rumah tersebut dalam keadaan terbuka, dan lalu mengendarai mobilnya dan meninggalkan tempat itu.
Keesokan harinya.
Polisi datang ke lokasi kejadian setelah mendapat kabar jika terjadi pembunuhan di rumah ini.
Seorang Detektif yang menangani kasus pembunuhan bernama Owen menyelidiki lokasi kejadian bersama anak buahnya.
Di saat dia perhatikan semua korban dia langsung mengetahui siapa pelakunya.
"Dia lagi, apa motifnya membunuh mereka?" Ujar Owen sambil memeriksa bagian luka di tubuh korban
"Detektif, apa sudah tahu siapa pelakunya?" tanya Jimmy yang salah satu adalah anak buahnya
"King Devil, seorang pembunuh profesional yang selama ini kita tidak bisa melacaknya, dia seperti hantu muncul sebentar dan menghilang begitu saja" Jawab Owen yang melihat semua kondisi tubuh korban
"Selidiki latar belakang korban, aku ingin mengetahui kenapa dia bisa jadi korban nya" Perintah Owen
"Siap" Jawab Jimmy dengan hormat
"King Devil, siapa dirimu sebenarnya? selama 5 tahun kau membunuh tanpa berhenti sehingga membuat ku pusing. setiap pembunuhan pasti kau pelakunya." Batin Owen
"Detektif, korban bernama Micheal Tom seorang pengusaha yang kaya raya. usia 55 tahun dan tidak menikah" Jelas Jimmy yang membaca tanda pengenalan milik korban
"Selama ini yang tewas di tangannya adalah pebisnis yang tidak benar atau sebagian dari mereka adalah pecandu narkoba dan preman jalanan, apakah korban ini termasuk salah satu?"
"Detektif, tentang korban dia adalah manusia yang sangat di benci oleh sesama pebisnis, karena dia sangat gemar merebut klien pebisnis lainnya, sehingga membuat mereka kesulitan. karena sifat egonya dia sangat di benci di kalangan bisnis" Jelas Jimmy
"Pria ini walau pantas mati, tapi kita tambah kasus lagi" Ujar Owen yang memijit dahinya
"Akan tetapi kenapa para wanita panggilan ini di bunuh juga? bukankah ini sangat aneh?"
"wanita panggilan yang di bunuh bukan ini saja, mungkin saja karena melihatnya bunuh orang maka mereka di bunuh juga untuk menutup mulutnya" Jawab Owen
"Kita kembali dulu, dan lanjutkan penyelidikan"
"Siap"
Perdesaan
Di sebuah keluarga hiduplah seorang ibu dan anak yang dalam kondisi tidak menyenangkan
"Mama, jangan meninggalkan ku, kita sama-sama ke kota mencari papa" Ujar seorang gadis muda yang menemani ibunya yang sedang sekarat
"Cherry, tidak perlu lagi mencarinya, dia sudah membuang kita demi wanita lain. jika kamu pergi maka dia hanya akan mengusir mu, di saat kamu masih usia 5 tahun dia sudah meninggalkan kita dia sudah melupakan kita"Jelas Ibunya yang sekarat
"Mama, Cherry tidak puas, dia pergi begitu saja di saat mama sakit dan aku masih kecil, dia pria yang jahat" Kata Cherry dengan kesal
"Papa mu itu memilih hidup mewah bersama wanita lain, Mama yang tidak berguna membuat mu menderita, seharusnya diri mu harus hidup di kota bukan di desa"
"Mama, asal bersama Mama Cherry tidak masalah tinggal di mana pun, Cherry hanya ingin bersama Mama" Kata Cherry yang sedang menangis
"Hiduplah dengan baik, jangan mencarinya lagi ini hanya akan membuat mu semakin luka"
"Mama, cepat sembuh kita akan baik-baik dan bahagia selalu walau tanpanya"
"Sayang, di masa depan pilihlah pria yang mencintai mu karena di cintai lebih bahagia dari mencintai"
"Cherry tidak mau, semua pria sama seperti dia yang meninggalkan istri yang sedang sakit dan anaknya yang masih kecil, aku ingin hidup bersama Mama saja" Ucap Cherry yang menangis tanpa berhenti
"Cherry, hidup bahagia lah, dan cari pria yang mencintai mu tanpa alasan, cari masa depan mu, Mama sudah tidak bisa menemani mu lagi" Pesan Mamanya yang sudah lemah kondisi kesehatannya
"Tidak Ma, cherry hanya ingin Mama" Jawab Cherry dengan menangis tanpa berhenti dan memegang telapak tangan mamanya
Sesaat kemudian Mama Cherry pun menghembuskan nafas terakhir, memejamkan matanya dan melepaskan pegangan tangan anaknya
"Maaaaaa...." Teriak Cherry dengan histeris
"Jangan tinggalkan Cherry, Ma, cepat sadar aku akan membawa mu ke kota untuk mencari dia." Kata Cherry yang sambil menyentuh wajah Mamanya
"Cepat bangun, aku tahu Mama selama ini sangat merindukan dia hanya Mama tidak mengatakannya. Mama, cepat bangun" Teriak Cherry yang menangis tanpa berhenti
"Mama, Cherry janji akan mencarinya untuk mu, cepat bangun jangan meninggalkan ku. di dunia ini aku tidak memiliki siapa pun lagi selain Mama" Teriak Cherry yang menangis tanpa berhenti sambil menguncang tubuh Mamanya
Tidak lama kemudian warga desa sana pada berdatangan setelah mendengar teriakan Cherry
Cherry menangis tanpa berhenti di karenakan Ahli keluarga satu-satunya yang dia miliki telah meninggalkannya, tentu saja ini meninggalkan luka mendalam bagi dirinya, di sisi lain dia memiliki dendam terhadap ayahnya yang meninggalkan dirinya di saat dirinya masih berusia 5 tahun, dan meninggalkan Mamanya di saat sedang sakit.
"Paulo Capilo aku akan ke kota, kau hidup mewah di sana bersama wanita lain, sedangkan Mama hidup dalam sakit-sakitan selama 18 tahun. di saat kau pergi di hari itu penyakit Mama semakin parah karena menangis selama berbulan-bulan. karena tidak ada biaya maka Mama hanya memilih bertahan melawan sakitnya, aku akan membalas dendam dan hancurkan keluarga mu" Gumam Cherry dengan penuh kebencian
Para warga desa berkumpul untuk mengantar kepergian mama Cherry, Lionela. untuk penghormatan terakhir kali, mama Cherry di kenal sebagai wanita yang baik hati dan ramah.
Di saat Cherry masih berusia 5 tahun papanya telah berpaling ke wanita lain, wanita itu yang tidak lain adalah Bos di perusahaannya, demi kekayaan dan hidup mewah Papanya Cherry meninggalkan istri dan anaknya, di saat itu Lionela yang sakit-sakitan akan tetapi berusaha bekerja sebagai pembantu rumah tangga di warga desa sana. untuk membantu biaya rumah tangganya, sambil menyuci pakaian dan menjaga Cherry yang di saat itu masih kecil.
Setelah Suaminya meninggalkan desa itu Kondisi kesehatan Lionela mengalami penurunan drastis, semakin hari semakin parah, akibat masalah biaya maka selama ini hanya merawat di rumah sendiri..selama 18 tahun Lionela bekerja demi untuk biaya sekolah putrinya tanpa merawat kesehatannya, hanya bergantung pada obat-obatan di racik sendiri dari tumbuhan herbal
Setelah 18 tahun Lionela akhirnya menghembuskan nafas terakhir, pergi dengan kondisi yang menyedihkan, di tinggal suami menerima pengkhianatan dari sang suami dan merawat putrinya dengan tangan sendiri, serta melawan penyakit yang membuat kesehatannya semakin hari semakin menurun. tidak ada yang tahu penyakit apa yang ngidap oleh Lionela, karena selama ini Lionela tidak pernah ke rumah sakit.
"Mama, untuk selanjutnya apa yang harus ku lakukan?" Gumam Cherry yang berdiri dan berkabung di depan makam Lionela
"Dia hidup mewah bersama wanita itu di kota, sedangkan selama ini kita hidup menderita di sini, jika bukan karena dia mama tidak mungkin semakin parah penyakitnya. aku akan kota mencari pekerjaan dan aku akan mencarinya juga. aku ingin keluarganya seperti kita suatu saat nanti" gumam Cherry yang menangis tanpa berhenti
"Cherry, bersabarlah! mama mu sudah tenang di sana sudah bebas dari penderitaan" bujuk salah warga yang di sana
"Benar, relakan mama mu pergi! dia sudah tidak menderita lagi" sambung warga lainnya
"Aku ingin kota cari pekerjaan dan mencari pria tidak berhati itu" kata Cherry yang dengan dendam membara
"Cherry, Bibi mengerti perasaan mu, di saat pria jahat itu pergi Bibi ada melihatnya, dia pergi dengan wanita itu dengan mengunakan mobil mewah, sementara Mama mu mengejar mobil itu dengan sekuat tenaga malam itu hujan deras dan angin kencang tapi tidak membuat Mama mu putus asa untuk mengejarnya, sehingga akhirnya Mama mu jatuh dan pingsan" Jelas salah satu warga yang berdiri di samping Cherry
"Aku ingin membalas dendam, dia membuat Mama ku menderita dan menelantarkan ku, aku ingin keluarganya merasakan sakit yang sama seperti yang Mama ku dan aku terima selama ini" Kata Cherry dengan penuh kebencian
Setelah beberapa hari kepergian Lionela, Cherry pun mulai mengemas pakaiannya dengan niat ingin meninggalkan desa itu.
"Mama, lindungi aku untuk perjalanan ke kota, aku harus berjalan kaki karena tidak memiliki biaya, uang yang ku bawa hanya untuk bisa beli makanan, mungkin saja ini butuh waktu selama beberapa hari. mudah-mudahan anak mu ini bertemu dengan orang baik dan bisa inap semalam di rumah mereka dan melanjutkan perjalanan di besok hari." Kata Cherry yang melihat foto Mamanya
"Semua barang rumah sudah ku jual tapi uangnya tidak seberapa, aku hanya bisa berjalan kaki ke kota, tiba di sana mudah-mudahan dapat pekerjaan dan tempat tinggal untuk menyambung hidup" Batin Cherry
"Hidup di desa ini sudah 23 tahun, aku harus bangkit dan keluar dari penderitaan ini, Mama, tenang saja aku ingin pria tidak berhati itu merasa kesal selamanya karena dia sudah menelantarkan kita" Gumam Cherry
Kota S
Sebuah kediaman mewah yang memiliki halaman luas dan beberapa unit mobil mewah di kediaman itu.
Kediaman itu adalah milik seorang pria duda yang kaya raya dengan harta berlimpah. namanya adalah Stephen Chin.
Stephen adalah duda yang cacat pada kakinya, akan tetapi dia di kenal dengan sifatnya yang tegas dan kejam serta bersikap dingin pada sesiapa pun.
"Ampun Tuan, Maafkan aku. aku bukan sengaja ingin memakan uang mu aku berhutang pada pejudi jika aku tidak membayarnya maka tangan ku akan di potong" Mohon pria paruh baya sambil berlutut
"Kau makan uang ku dan sekarang mengatakan tidak sengaja, alasan yang tidak masuk akal, mengkhianati ku ingin mendapatkan ampun dari ku? jangan berharap" Bentak Stephen dengan tatapan kejam yang sedang duduk di kursi rodanya
"Anton, beri pelajaran padanya, aku tidak ingin melihatnya lagi" Perintah Stephen dengan tegas
"Siap Tuan" Jawab Anton dengan hormat.
Setelah beberapa menit Anton memerintah dua pria untuk menyeret Pria paruh baya itu keluar dari kediamannya Stephen
"Tolong ampuni aku, Tuan" Teriakan pria itu yang kena seret keluar dari tempat itu
"Tuan, Bibi Ella mengatakan jika dia mungkin terpaksa berhenti kerja, karena suaminya sakit di kampung dan dia harus kembali ke sana" Kata Anton yang berdiri di samping majikannya itu
"Berikan biaya perjalanannya, ada lagi biaya pengobatan untuk suaminya, bagaimana pun dia sudah bekerja selama bertahun-tahun lamanya" Ujar Stephen
"Baik Tuan, akan segera saya siapkan dananya" Jawab Anton dengan menurut
"Tuan, bagaimana jika mencari pekerja lain? untuk mengantinya?"
"Tidak ada yang bisa di harapkan, aku tidak akan percaya pada siapa pun" Jawab Stephen dengan sikap dingin
"Baik Tuan" Jawab Anton dengan sopan
Selain sifat keras dan dingin, Stephen juga di kenal tidak percaya pada siapa pun, termasuk saudara dan mantan istrinya itu.
Pengkhianatan yang dia dapatkan dari mantan istrinya dan saudaranya yang ingin mencelakainya membuatnya semakin tidak percaya pada semua orang.
Di malam hari..
Dor...dor...dor...dor...dor...dor..dor...dor...dor...dro....dor....dor
Bunyi tembakan beruntun yang menakuti burung-burung di pohon sehingga berterbangan jauh ke arah lain.
Sebuah rumah perjudian yang terjadi kasus pembunuhan.
Di dalam rumah itu terdapat para pejudi sebanyak 15 orang.
Rumah itu khusus untuk para penjudi yang menghabiskan waktu semalaman serta minum minuman keras.
Keberadaan mereka sangat meresahkan warga kesekitaran sana. setiap mereka mabuk maka mereka akan melempar botol ke rumah warga sehingga serpihan botol kaca berserakan di lantai
Di malam itu para penjudi tewas dalam waktu sekejap. bagaimana tidak pembunuh yang membunuh mereka yang tidak lain adalah King Devil.
"Para manusia sampah" Gumam King Devil dengan tatapan kejam ke arah semua korbannya itu
Selain membunuh mereka King Devil juga menyiram minyak tanah ke rumah itu dan kemudian menyalakan mancis dan lempar ke rumah itu tersebut, hingga menyebabkan api membara membakar seluruh rumah itu
"Nikmatilah kematian dari ku" Batin King Devil dengan yang meninggalkan tempat itu setelah niatnya tercapai
Dengan berjalan santai tanpa rasa takut seperti tidak ada kejadian. para warga sekitar yang mendengar bunyi tembakan pada lari keluar untuk melihat keadaan, mereka melihat pria itu yang keluar dari rumah pejudi dan serta membakarnya, walau di ketahui oleh warga sana King Devil sama sekali tidak peduli dan berjalan santai meninggalkan tempat itu.
Para warga yang melihat pembunuh itu hanya diam tidak berani berkata apa pun. sambil melihat pria itu berjalan dengan tenang meninggalkan sana.
"Dia telah membunuh para pejudi itu" Ucap salah satu warga sana dengan suara pelan
"Iya, bisa di katakan hidup kita sudah aman" Ujar warga lainnya
"Iya, mereka pantas mati" Lanjut warga lainnya lagi
"Benar, mulai saat ini tidak ada lagi yang membuat keributan" Sambung warga lainnya
Kematian para pejudi itu membuat para warga merasa senang hati karena selama ini mereka telah hidup dalam ketakutan dan keresahan.
Owen sebagai detektif mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat laporan
Semua yang terbakar hanya tersisa abu. jasad korban telah terbakar sehingga tersisa tulang-tulang saja.
"Pembunuhan seperti apa ini?" Kata Jimmy yang melihat lokasi kejadian itu
"Kita akan di sibukkan dengan kasus baru" Ujar Owen
"Detektif, para warga sini mengatakan para korban adalah penjudi dan juga mereka selalu membuat onar di saat mereka mabukan sering saja melempar rumah warga sini dengan botol minuman. sehingga membuat mereka terganggu dan ketakutan" Lapor salah satu anak buah Owen
"Apakah mereka melihat siapa pelakunya atau ini hanya kecelakaan?" Tanya Owen yang berdiri di hadapan anak buahnya
"Mereka tidak melihat siapa pun di sini semalam" Jawab anak buahnya
"Detektif, lihat ini" Teriak anak buah lainnya
"Ada apa?" Tanya Owen yang menghampiri anak buahnya itu yang sedang memerhatikan salah satu korban yang tersisa tulang
"Ini adalah peluru" Kata anak buahnya itu
"Ini adalah pembunuhan bukan kecelakaan" Jelas Owen yang melihat peluru itu tersebut
"Detektif, siapa pelakunya setelah membunuh mereka sudah tewas lalu kenapa harus membakarnya lagi?" Tanya Jimmy dengan penasaran
"Peluru ini hanya di miliki olehnya, King Devil. peluru yang di gunakannya selama ini adalah berwarna emas dan dengan kode K. walau sudah terbakar tetap saja aku bisa mengenal peluru ini" Ujar Owen
"Apa yang dia lakukan? apa mereka semua juga musuhnya?" Ujar anak buah lainya
"Hanya dia yang tahu" Jawab Owen dengan singkat
Malam hari
3 hari kemudian
Cherry yang harus berjalan kaki untuk ke kota membuatnya harus mengalami kesulitan, berjalan dengan menahan terik panas matahari selain itu dia hanya bisa bertahan hidup dengan membeli roti atau kue untuk mengisi perutnya. setiap malam di saat dia membeli roti di sebuah warung dia meminta pada pemilik warung tersebut untuk memberi dia inap satu malam sebagai ganti ongkos inap dia membantu jualan dan setelah pagi pukul 5 dia pun mulai perjalanannya.
"Ini sudah ketiga hari, mudahan-mudahan setelah di kota aku bisa mendapatkan pekerjaan, jika aku menghemat maka uang ini akan cukup untuk makan selama perjalanan" Gumam Cherry yang sambil berjalan menahan panas terik matahari
Perusahaan Chin
"Buang semua dokumen tidak berguna ini, semua isinya hanya sampah" Bentak Stephen pada karyawannya
"Tuan, maaf" Ucap karyawan yang gemetaran
"Keluaar.."Bentak Stephen dengan kesal
Karyawan itu lalu dengan cepat meninggalkan kantor Stephen
"Jika dia menulis laporan seperti ini maka pecat saja" Ketus pada Stephen
"Baik, Tuan" Jawab Anton dengan sopan
Klek
"Tuan Chin, Nona Sonnia datang ingin bertemu dengan anda" Kata karyawan yang berdiri di pintu
"Untuk apa lagi dia kemari?" Tanya Stephen dengan kesal
"Katanya hanya ingin bicara beberapa kata"
"Suruh dia masuk" Bentak Stephen dengan penuh emosi
"Kenapa masih siang kau sudah marah-marah, Honey?" Tanya Sonnia yang masuk ke kantor Stephen
"Kenapa kau datang ke sini lagi?"Tanya Stephen dengan kesal
"Aku hanya ingin makan bersama mu, bagaimana pun kita adalah suami istri, walau sudah bercerai tapi kita masih bisa berteman" Jelas Sonnia dengan senyum dan menghampiri meja kantor milik Stephen
"Berteman? apa kau mengira aku ingin berteman dengan mu?" Tanya Stephen dengan tatapan tajam
"Jangan membenci ku, kau tahu jika saat itu aku hanya butuh layanan dari mu tapi kau malah menolak ku, sehingga aku melakukannya dengan pria lain" Jelas Sonnia
"Aku tidak berminat dengan masalah mu, setelah tandatangan surat penceraian kita tidak ada hubungan apa pun lagi" Ujar Stephen yang menatap tajam ke arah Sonnia
"Stephen, kita sudah menjadi suami istri selama 5 tahun, walau tidak ada cinta setidaknya ada rasa sayang, bukankah begitu"
"Sayang? apa kau mengira aku tidak tahu niat mu yang sebenarnya?"
"Aku hanya ingin berteman dengan mu saja, tidak ada niat lain"
"Keluar"
"Honey"
"Keluaar" Bentak Stephen dengan kesal
"Apa kau masih marah karena diri ku kau menjadi cacat?"
"Itu salah ku sendiri karena menikahi mu, jadi aku tidak bisa menyalahkan mu" Jawab Stephen dengan tatapan tajam
"Aku juga merasa sedih, kau harus duduk di kursi roda seumur hidup mu, jika kau tidak menolak maka biar aku yang menjaga mu"
"Menjaga ku? tidak perlu, aku memiliki banyak uang jadi tidak masalah untuk mencari orang yang menjaga ku" Jawab Stephen dengan senyum sinis
"Honey, maafkan aku. berilah aku kesempatan untuk menebusnya" Ucap Sonnia dengan merasa sedih
"Segera lenyap dari hadapan ku sekarang juga" Bentak Stephen dengan kesal
"Nona, silahkan keluar" Pinta Anton dengan sopan
"Anton, kau tidak bisa mengusir ku," Ketus Sonnia dengan kesal
"Tapi keinginan Tuan agar, Nona. segera pergi" Jawab Anton dengan tegas
"Stephen"
Prang...
Pecahan gelas yang di lempar oleh Stephen ke arah kaki Sonnia
"Aargghht..sakit, Stephen, kenapa kau tega menyakiti ku" Teriak Sonnia yang merasa sakit pada kakinya
"Masih beruntung kau masih bisa bernafas, jika aku ingin mengambil nyawa mu maka kau tidak bisa lagi berpura-pura di depan ku" Kata Stephen dengan menatap tajam ke arah Sonnia
Nona, jangan salahkan aku jika aku bersikap kasar" Ucap Anton yang menarik tangan Sonnia dengan kasar meninggalkan kantor Stephen
"Anton, lepaskan tangan mu" Teriak Sonnia yang di tarik paksa oleh Anton hingga keluar dari kantor Stephen
Sonnia di tarik Anton hingga keluar dari perusahaan.
"Sudah, lepaskan tangan mu, dasar bawahan tidak berguna" Bentak Sonnia dengan kesal
"Walau aku adalah bawahan tapi aku setia pada atasan ku, tapi diri mu apa yang telah kamu lakukan pada suami mu sendiri?"Ketus Anton dengan kesal
"Apa maksud mu menghina ku?"
"Keluar dari sini dan jangan pernah menginjak kaki mu di perusahaan ini lagi" Kecam Anton dengan nada tinggi
"Kau tidak berhak melarang ku, bagaimana pun status ku lebih tinggi dari mu" Ketus Sonnia dengan nada tinggi
"Status apa diri mu sekarang? ingat kau bukan lagi istri Tuan Chin, jadi jangan bersikap sombong di hadapan ku" Bentak Anton dengan kesal
"Sonnia, siapa dia ? berani sekali bersikap kasar pada mu" Ucap seorang pria yang tiba-tiba datang ke tempat itu
"Dia adalah karyawan mantan suami ku, dia berani membentak ku" Jawab Sonnia yang pura-pura menangis
"Dasar brengs*k , kau berani menindasnya" Bentak pria itu yang mengangkat tangannya dengan niat ingin menghajar Anton. akan tetapi di saat ingin meninju wajah Anton tangannya langsung di tahan oleh Anton
"Kalian sama-sama tidak tahu malu, ingin menghajar ku?" Bentak Anton yang melayangkan tangannya ke wajah anton
Bruk..
Tumbukan mengena wajah pria itu..
"Aarrhhtt." Teriakan pria itu yang wajahnya mendapat tumbukan keras dari Anton
Bruk
Tendangan dari Anton ke tubuh pria itu sehingga membuatnya jatuh tersungkur di lantai
"Aarghhtt." Teriakan pria itu yang kesakitan di bagian tubuhnya
"Ingin melawan ku? jangan berharap"
"Alves" teriak Sonnia yang mendekati pria itu
"Kalian adalah pasangan murahan, masih beruntung aku tidak membunuh kalian, jangan membiarkan ku melihat wajah kalian berdua lagi, jika tidak aku bukan hanya akan menghajar kalian tapi aku akan membuat kalian hidup menderita seumur hidup" Kecam Anton dengan kesal
Klek
"Tuan, aku telah mengusirnya" Kata Anton kembali ke kantor atasannya
"Hm" Jawab Stephen dengan cuek
"Di mana serigala itu? apa kau tahu apa yang dia lakukan belakangan ini?" Tanya Stephen
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!