NovelToon NovelToon

Lilyana Putri Amalia

Bab 1 : Flashback Masa Lalu Putri [REVISI]

Selamat Hari Raya Nyepi buat yg merayakan nya..

Semoga suka ya sama novel baru author yg kedua ini,

Maaf kalau ada typo, cerita tidak jelas atau tidak nyambung, dan sebagainya.

Author minta maaf sebesar-besarnya kalau ada yg salah dengan penulisan author.

Semangat membaca nya untuk kalian semua..

Sehat selalu buat kalian semua.

...~𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈~...

Flashback on

Di flashback kali ini, saat Putri berusia 11 tahun hampir 12 tahun ya.

Putri melihat mama nya sedang menelepon sambil menangis.

Setelah mama nya selesai menelepon, ia pun menghampiri mama nya.

"Mama, ada apa? Kok habis nelpon nangis??" tanya Putri.

"Itu.. papa kamu nak." jawab Mama Putri yg bernama Zaskia sambil menahan tangis nya.

"Papa kenapa ma??" tanya Putri.

"Papa mu meninggal karena kecelakaan." jawab Zaskia setelah menarik nafas nya lalu membuang nafas nya. Meskipun begitu, suara nya masih bergetar.

"Apa ma????? Papaaaaa???? Tidakkkkkkk!!" seru Putri lalu duduk di lantai.

"Ayo nak, kita coba ke rumah sakit." ajak Zaskia.

"Iya ma." ucap Putri dengan suara bergetar lalu menggandeng tangan Zaskia.

Mereka berdua pun keluar dari rumah lalu mengunci pintu rumah dan pergi ke rumah sakit dengan jalan kaki.

Untung saja rumah sakit itu dekat dengan rumah, jadi tidak perlu mengeluarkan biaya untuk naik angkot.

Setelah beberapa menit berjalan kaki, mereka berdua pun sampai di rumah sakit.

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah sakit.

"Ada yang bisa kami bantu, bu?" tanya resepsionis.

"Apa ada pasien di sini atas nama Kevin Alvino??" tanya Zaskia.

"Ada bu, mendiang ada di kamar mayat no 008. Biaya sudah di bayarkan oleh Tuan Kalandra Alvano Putra." ucap resepsionis tersebut lalu menunjuk orang yg di maksud nya. (Anggap saja ya ada nomor ruangan setiap ruang mayatnya hehe).

"Baiklah, Sus. Terima kasih." ucap Zaskia.

"Ya bu." jawab resepsionis tersebut.

Zaskia dan Putri pun menghampiri orang yg di maksud resepsionis tadi.

"Terima kasih, Tuan." ucap Zaskia sambil menangkup kan kedua tangan di dada.

"Ya bu.. sama-sama." jawab Alvano.

"Apa Tuan adalah orang yang menelepon saya?" tanya Zaskia.

"Ya bu.. tadi saya melihat di hp nya mendiang suami ibu ada nomor ibu. Karena ibu adalah istri nya, jadi saya hubungi." ucap Alvano.

"Terima kasih ya Tuan." ucap Zaskia.

"Ya bu, saya turut berduka ya atas meninggal nya suami ibu." ucap Alvano.

"Terima kasih." ucap Putri mewakili Zaskia yg menahan tangis.

"Ya.. nama kamu siapa nak?" tanya Alvano.

"Nama saya Lilyana Putri Amalia." jawab Putri.

"Marga nya Amalia. Pantesan saja wajah mereka berdua tidak asing. Tapi kok mereka tidak bersama keluarga nya ya?" gumam Alvano.

"Bagus sekali nama mu, nak. Kalau begitu, saya permisi dulu ya. Saya masih ada urusan soalnya." ucap Alvano.

"Iya Tuan, sekali lagi Terima kasih banyak." ucap Putri.

"Iya nak, sama-sama. Tak perlu sungkan. Saya menolong nya dengan ikhlas." ucap Alvano lalu pergi.

Putri dan Zaskia pun ke ruang mayat no 008.

Di ruangan ini masih ada suster yg tengah memeriksa.

"Eh? Selamat datang bu, ada yang bisa saya bantu?" tanya suster tersebut menghentikan pekerjaan nya.

"Apa di sini ada pasien yang bernama Kevin Alvino?" tanya Zaskia.

"Ada bu, apa ibu dan anak ibu adalah keluarga nya?" seru suster.

"Ya Sus, saya istri nya dan ini anak saya." jawab Zaskia.

"Baiklah, dia ada di sana. Apa ibu mau bawa pulang?" tanya suster.

"Ya sus, saya mau bawa pulang untuk di makamkan sendiri." jawab Zaskia.

Zaskia pun menatap mayat suami nya, Kevin Alvino.

Tiba-tiba saja..

Brukk..

"MAMA?" pekik Putri.

"Astaga, bu!" ucap suster.

Suster pun membawa Zaskia keluar dari ruangan mayat dengan di ikuti Putri. Lalu di letakkan di ranjang pasien lalu di periksa dokter.

Dokter itu pun tersenyum. Putri yg melihat itu pun bingung dan mulai bertanya pada dokter.

"Dok, kenapa dokter senyum-senyum sendiri? Emang nya ada apa?" tanya Putri.

"Sepertinya mama kamu hamil, nak." jawab dokter.

"Hamil?" tanya Putri.

"Iya." jawab dokter.

Tak lama kemudian, Zaskia pun sadar.

"Ergh.. loh?" ucap Zaskia.

"Mama!!" ucap Putri.

"Kenapa mama bisa di sini??" tanya Zaskia.

"Tadi mama pingsan. jadi di bawa suster dan dokter ke sini. Kata dokter kayaknya mama hamil." jawab Putri.

"Hamil?" tanya Zaskia lalu menangis terharu.

"Iya bu, untuk biar tahu lebih lanjut, coba ibu tes pake testpack. Ini testpack nya ya bu." jawab dokter.

Zaskia pun mencoba nya. Setelah menunggu lama nya sekitar 10 menit, Zaskia pun keluar dengan senyum haru.

"Bagaimana ma?" tanya Putri.

"Garis dua." jawab Zaskia.

Zaskia pun di periksa dengan USG. Pertama di oleskan gel di bagian perut Zaskia. Dan terlihat di USG ada 1 janin yg berbentuk seperti biji kacang. Janin itu kecil sekali.

Putri yg melihat itu pun sedikit bingung. Namun, mamanya dan dokter menjelaskan kepada Putri. Walau tidak mengerti sepenuhnya, Putri pun hanya mengangguk pertanda mengerti.

Setelah itu pun mereka kembali ke rumah mayat setelah di berikan vitamin agar kandungan Zaskia tetap kuat.

Mayat Kevin Alvino pun di bawa pulang.

(Ini tergantung tradisi masing-masing ya. Author skip saja bagian ini).

"Hiks.. mas, mungkin kamu sudah tahu di atas. Kalau aku hamil anak kamu mas, sudah 7 minggu kata dokter. Aku akan jaga anak kita yang terakhir mas. Hiks... hiks." ucap Zaskia sambil menangis.

"Sabar ya ma." ucap Putri walaupun ia sedih. Tapi ia tak boleh lemah di depan mama nya ini, karena mama nya sekarang tengah hamil adik nya.

"Semoga papa tenang ya di atas. Terima kasih atas pengorbanan papa sebesar-besarnya, maafkan Putri belum bisa membanggakan papa. Tapi Putri akan janji dengan papa, akan menjaga mama dan adik Putri baik-baik." gumam Putri.

"Ayo ma, kita pulang!" ajak Putri.

"I-iya nak." ucap Zaskia sambil menghapus bekas lelehan air mata nya.

Mereka berdua pun pulang ke rumah.

Mereka pun membereskan beberapa barang yg berantakan.

Setelah selesai, mereka berdua pun pergi istirahat.

...~𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈~...

Hai kakak-kakak semuanya. Semoga suka ya dengan cerita baru author ini. Kalian bisa membaca nya sambil menunggu cerita author lainnya up bab.

Terima kasih semuanyaa!

Maaf, beberapa bab akan Author revisi. Karena beberapa kalimat ada yg tidak nyambung bagi Author.

Kalau kalian melihat ada typo di beberapa bab, tolong beritahu Author ya biar Author revisi.

Jangan lupa dukungannya yaa buat Author.

Thank's All. 🙏🏻💞

Bab 2 : Flashback Masa Lalu Putri II [REVISI]

...~𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈~...

Mereka berdua pun pulang ke rumah.

Beruntung biaya untuk permakaman tidak butuh terlalu banyak.

"Uang segini cukupnya untuk 2 bulan ke depan. Aku harus mencoba mencari pekerjaan. Apalagi ada anak di dalam kandungan ku. Aku harus hati-hati, karena ini pun anak dari mas Kelvin. Anak terakhirnya." gumam Zaskia ketika melihat sejumlah uang receh yg ia simpan.

Sedangkan Putri yg melihat Zaskia di kamar nya pun termenung. Ia tadi ingin berbicara. Tapi saat ia menghampiri Zaskia, ia mendengar ucapan Zaskia.

Putri pun tidak jadi untuk berbicara, ia pun keluar dari kamar Zaskia.

Putri pun pergi ke teras rumah. Ia pun duduk di kursi yg ada di teras rumah sambil termenung dengan ucapan Mama Zaskia.

"Apa yang harus di lakukan Putri, pa?" gumam Putri sambil melihat langit biru.

5 tahun kemudian..

Sekarang Putri sudah berumur 16 tahun. Adik Putri bernama Citra Dewi Amalia. Di panggil Dewi. Adik Putri sudah berumur 4 tahun. Umur Putri dan Dewi selisih 12 tahun.

Pagi harinya..

"Ma, mama baik-baik saja kan?" tanya Putri ketika ia melihat wajah Zaskia pucat.

"Enggak pa-pa kok nak, mungkin mama hanya kurang enak badan." jawab Zaskia sambil tersenyum agar Putri yakin.

"Mama sudah minum obat belum?" tanya Putri lagi.

"Sudah." jawab Zaskia bohong.

"Hmm.. oke ma. Jangan lupa mama istirahat ya ma! Putri sama Dewi mau berangkat dulu." ucap Putri lalu mencium tangan Zaskia. Dewi pun hanya mengikuti.

"Iya nak, hati-hati di jalan ya nak!" ucap Zaskia sambil mengelus kepala kedua anak nya.

"Iya ma." jawab Putri.

Putri dan Dewi pun berangkat ke sekolah dengan sepeda. Mereka berdua berangkat dengan satu sepeda. Untung saja mereka satu sekolah.

Putri sudah kelas 2 SMA. Sedangkan Dewi masih TK A.

Setelah beberapa menit, mereka berdua pun sampai di sekolah.

Mereka pun belajar di kelas masing-masing.

Setelah beberapa jam, mereka pun pulang.

Setelah beberapa menit, mereka berdua pun sampai di rumah.

"Kak?" ucap Dewi.

"Iya Wi, kenapa?" tanya Putri.

"Emm.. itu kak, kenapa pintu nya di kunci dari luar ya?" tanya Dewi.

"Hah? Iya juga ya. Kakak tanya sama Bu Wati dulu ya. Kamu tunggu di sini ya Wi, jangan kemana mana." peringat Putri.

"Iya kak, tanpa di suruh Dewi juga bakal tetap di sini." ucap Dewi.

"Good." ucap Putri lalu menghampiri rumah bu Wati, tetangga rumah nya.

Putri pun menghampiri bu Wati yg sedang menyapu halaman rumah nya.

"Selamat sore bu Wati." sapa Putri berbasa-basi terlebih dahulu.

"Eh nak Putri, Sore juga." jawab bu Wati.

"Bu Wati, Putri mau nanya." ucap Putri.

"Nanya apa nak Putri?" tanya Bu Wati.

"Itu rumah nya mama Putri kok di kunci dari luar ya bu?" tanya Putri.

"Ohh.. tadi mbak Zaskia pingsan saat ia menyapu halaman tadi pagi. Jadi di bawa ke rumah sakit." jawab bu Wati.

"Apaa??" tanya Putri.

"Iya nak Putri. Nak Putri sama nak Dewi, mau bu Wati anterin ke rumah sakit nya?" tanya Bu Wati.

"Ah.. gak usah bu. Putri sama Dewi pakai sepeda saja." tolak Putri dengan lembut.

"Baiklah nak Putri. Hati-hati di jalan ya nak Putri." peringkat bu Wati.

"Iya bu Wati, Terima kasih ya bu." ucap Putri.

Putri dan Dewi pun ke rumah sakit yg sudah di ucapkan bu Wati. Setelah beberapa menit, mereka berdua pun sampai.

Mereka pun masuk ke dalam rumah sakit dan bertanya pada suster resepsionis.

"Selamat sore sus!" sapa Putri.

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu dek?" tanya suster resepsionis tersebut ketika melihat seragam yg di pakai Putri.

"Di sini apakah ada pasien atas nama 'Zaskia Amalia'??" tanya Putri.

"Ada.. di ruangan 111 ya dek." ucap nya.

"Oke Terima kasih ya sus." ucap Putri.

Putri pun menggandeng tangan Dewi dan ke ruangan yg di sebutkan suster tadi.

Tok tok tok..

Ceklek!

"Putri? Dewi?" lirih Zaskia.

"Mamaa." ucap Putri lalu memeluk Zaskia.

Dewi pun juga ikut memeluk Zaskia.

"Mama kenapa bisa masuk ke rumah sakit?" tanya Dewi.

Namun, pertanyaan tersebut belum lagi di jawab. Dokter yg memeriksa Zaskia pun datang.

"Dengan keluarga bu Zaskia?" tanya dokter tersebut.

"Ya dok, saya anak nya." jawab Putri.

"Baiklah, kamu ikut saya. Adik kamu tinggalkan saja di sinis sebentar. Saya ingin menyampaikan sesuatu." ucap dokter tersebut.

Putri pun mengikuti dokter itu pergi.

"Ada apa dok?" tanya Putri.

"Begini, ini tentang kondisi mama kamu." ucap dokter tersebut.

"Bagaimana dok??" tanya Putri.

"Begini, mama kamu hanya hidup dengan satu(1) ginjal. Dan dengan kondisi mama kamu tidak dapat bertahan hidup. Jadi saya pun tidak bisa apa-apa. Kita hanya bisa berdoa kepada Tuhan." jawab Dokter.

"Satu ginjal? Bagaimana bisa dok??" tanya Putri.

"Mama mu menjual satu ginjal nya." jawab dokter.

"Menurut dari hasil pemeriksaan, mama kamu menjual ginjal nya sekitar 2 bulan yang lalu. Dan kalau hidup dengan satu ginjal, maka tidak boleh melakukan aktivitas berat." ucap dokter lagi.

"Terus, saya harus bagaimana dok?" tanya Putri.

"Tidak bisa apa-apa lagi. Hanya bisa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdoalah agar di berikan kesembuhan pada bu Zaskia." jawab dokter tersebut.

"Iya dok." ucap Putri lalu ia pun berdoa.

"Kasihan sekali kamu, nak. Masih SMA harus kehilangan ibu. Ayah mu juga sudah pergi saat kamu masih SD hampir SMP. Semoga kamu di berikan kebahagiaan suatu saat." gumam dokter tersebut dalam hati sambil memandang wajah Putri.

"Kalau begitu, saya permisi dulu ya dok." ucap Putri.

"Eh, iya nak." jawab dokter.

Putri pun keluar dari ruangan dokter.

Ia pun menuju ke ruangan mama nya.

"Ma, kata dokter mama menjual ginjal mama?" tanya Putri.

"Eh, iya nak." jawab Zaskia lirih.

Putri yg mendengar jawaban Zaskia pun terduduk lemas di kursi nya.

"Maafkan mama, nak. Mama tahu mama salah. Tapi ini semua karena terpaksa nak. Mama harap kalau suatu saat nanti mama pergi, tolong jaga adik kamu Dewi baik-baik." pesan Zaskia.

"Iya ma." jawab Putri.

"Mama istirahat dulu ya. Putri sama Dewi mau pulang untuk mandi dan sekalian ganti baju. Terus makan sore dan bawa makan sore untuk mama nanti." ucap Putri lagi.

"Iya nak, Hati-hati di jalan ya!" ucap Zaskia.

"Iya ma." jawab Putri.

Putri dan Dewi pun pulang ke rumah.

Setelah makan sore dirumah, mereka pun membawa makan sore untuk Zaskia, mama mereka berdua.

Mereka berdua juga sudah mandi dan berganti baju.

Setelah beberapa menit, mereka berdua pun sampai di rumah sakit.

...~𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈~...

Jangan lupa likenya yaa..

Terima kasih.

Bab 3 : Flashback Masa Lalu Putri III [REVISI]

...~𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈~...

Mereka berdua pun menuju ke ruangan rawat Zaskia, mama mereka berdua.

Setelah beberapa langkah, mereka pun sampai di ruangan rawat Zaskia.

"Kamu sudah datang." ucap Zaskia.

"Iya ma." jawab Putri.

"Tugas sekolah kamu sudah kamu selesaikan, nak?" tanya Zaskia.

"Sudah kok ma." ucap Putri berbohong.

"Hmm.. baiklah." ucap Zaskia.

"Maafkan Putri ma, Putri tahu kalau bohong dengan mama itu dosa. Tapi Putri tidak mau kalau mama meminta Putri untuk pulang dan mengerjakan tugas sekolah itu. Tugas sekolah itu bisa nanti Putri kerjakan saat Putri dan Dewi pulang. Kesehatan mama lebih utama di bandingkan dengan tugas sekolah ku. Sekali lagi maafkan Putri ya ma." gumam Putri dalam hati.

Putri pun menyuapi makanan ke dalam mulut Zaskia hingga makanan habis tanpa tersisa sedikit pun.

"Nak, mending kalian berdua pulang saja dulu ya. Ini sudah malam." ucap Zaskia.

"Iya ma, Putri dan Dewi akan pulang kalau mama sudah tidur." jawab Putri.

"Baiklah, mama akan tidur." ucap Zaskia.

Setelah beberapa menit, Zaskia pun tidur.

"Ma, aku pulang dulu ya ma." ucap Putri.

Sebenarnya Zaskia belum lah tertidur lelap. Ia hanya pura-pura tidur.

Putri dan Dewi pun pulang ke rumah.

"Entah kenapa akhir-akhir ini aku merasakan jika maut sudah mendekati ku. Apa kah ini akhir hidup ku?" gumam Zaskia dengan mata berkaca-kaca mengingat kedua putrinya. Ia pun mulai membayangkan apabila dirinya meninggalkan kedua putrinya. Zaskia tidak mau apabila itu terjadi, namun apa yang boleh ia perbuat jika itu sudah takdirnya?

Zaskia pun memikirkan itu hingga ia pun tidur terlelap.

🌸🌸🌸

Di rumah..

"Dewi, kamu tidur dulu ya." ucap Putri.

"Oke kak. Kak Putri juga tidur nanti ya kak." jawab Dewi.

"Iya." ucap Putri.

"Untung saja besok Sabtu, hari libur." gumam Putri lalu mengerjakan tugas sekolah nya hingga selesai.

Setelah selesai, ia pun ikut tidur bersama adik nya, Dewi.

🌸🌸🌸

Pagi harinya...

Putri pun bangun terlebih dahulu. Ia pun mandi dulu, setelah mandi ia pun membangunkan Dewi.

Setelah membangunkan adik nya, Dewi, ia pun ke dapur untuk memasak.

Hobi Putri adalah memasak. Ia bisa memasak karena ia sering melihat Zaskia memasak.

Hari ini Putri masak nasi goreng. Putri sengaja memasak nasi goreng agar cepat selesai. Karena jika banyak-banyak, belum tentu cepat selesai nya.

Setelah selesai masak, Putri dan Dewi pun menuju ke rumah sakit.

"Selamat pagi bu Wati." ucap Putri berbasa-basi.

"Eh nak Putri, selamat pagi juga. Ini pasti mau njenguk mbak Zaskia kan?" tanya Bu Wati.

"Iya bu." jawab Putri.

"Kamu tunggu sebentar di sini ya nak Putri. Bu Wati mau siap-siap dulu." ucap Bu Wati.

"Loh, bu Wati mau ikut njenguk juga??" tanya Putri.

"Iya nak." jawab Bu Wati.

Setelah Bu Wati mengambil tas dompet nya, ia pun bersama Putri dan juga Dewi pergi ke rumah sakit dengan angkot.

Meskipun awalnya Putri menolak, tapi Bu Wati terus membujuk nya hingga akhirnya Putri pun mau.

Apalagi biaya angkot nya di bayar Bu Wati. Sudah biaya pengobatan Zaskia di bayar Bu Wati. Putri berhutang budi pada Bu Wati.

Putri berjanji suatu saat jika ia sukses, ia akan membalas semua hutang budi nya pada Bu Wati.

Setelah beberapa menit, mereka bertiga pun sampai dirumah sakit.

Mereka bertiga pun masuk. Dengan Putri menggandeng adik nya, Dewi, sambil memegang bekal makanan.

Setelah beberapa langkah, mereka bertiga pun masuk.

Tok tok tok..

Ceklek!

"Selamat pagi ma." sapa Putri dan Dewi.

"Selamat pagi mbak." ucap Bu Wati.

"Selamat pagi juga Putri, Dewi dan juga mbak Wati. Terima kasih ya mbak Wati." ucap Zaskia.

"Ya.. mbak. Saya ikhlas kok." ucap Bu Wati.

"Terima kasih banyak ya Mbak Wati. Saya jadi gak enak hati." ucap Zaskia.

"Tidak apa-apa kok mbak, oh ya ini nak Putri membawa bekal makanan untuk kamu mbak. Aku juga sekalian datang sini sekalian jenguk mbak." ucap Bu Wati.

🌸🌸🌸

Siang harinya..

"Nak." panggil Zaskia.

"Iya ma?" tanya Putri lalu mendekati ranjang Zaskia dan di ikuti Dewi.

"Tolong ja-ga diri kamu dan Dewi baik-baik ya. Mama rasa sepertinya ini sudah saat nya mama meninggalkan dunia ini. Jadi agar mama tenang, jaga diri kamu dan Dewi baik-baik." pesan Zaskia.

"Mamaa.. jangan tinggalkan Putri sama Dewi duluan dong ma, hiksss." ucap Putri.

"Jangan menangis anak mama. Anak mama enggak boleh nangis. Anak Sulung Mama harus kuat dan tegar." ucap Zaskia lalu menghapus lelehan air mata Putri di pipi Putri dengan jari jempol nya.

"Tapi.. Tapi Mama jangan meninggalkan Putri dan Dewi sendirian, hiksss." ucap Putri di sela tangisan nya.

"Eitt.. Putri mama tidak boleh nangis. Jika mama memang di takdirkan untuk meninggalkan dunia ini sekarang, mama bisa apa? Pokoknya Putri mama tidak boleh nangis." ucap Zaskia.

"Mama dan kak Putri kenapa menangis??" tanya Dewi.

Namun pertanyaan Dewi sama sekali tidak di jawab satu pun.

"Nak, nanti di lemari baju mama ada uang. Itu uang yang mama kumpulkan untuk kebutuhan sehari-hari kamu ke depannya. Dan biaya sekolah kamu sudah mama bayarin sampai SMA 3. Dan Dewi sudah mama bayarin sampai Kelas 4 SD. Untung sisa nya maafkan mama. Mama tidak sanggup." ucap Zaskia sambil menahan tangis nya.

"Iya maa.. bagi Putri dan Dewi itu sudah sangat lah besar. Maafkan Putri kalau ada salah ma." ucap Putri sambil berpelukan dengan Zaskia.

Dewi pun juga ikut-ikutan saja.

"Putri mama tidak ada salah. Maafkan juga jika mama ada kesalahan." ucap Zaskia.

"Dewi, belajar yang rajin ya nak." ucap Zaskia pada Dewi.

Dewi pun hanya mengangguk.

Tak lama kemudian, hembusan nafas terakhir dari Zaskia.

Putri dan Dewi yg sedang memeluk Zaskia pun bingung. Karena mama nya kini seperti sudah kaku.

Putri pun memanggil Dokter.

Bu Wati yg sedang di toilet pun kembali sudah dengan teriakan Putri.

Tak lama kemudian, Dokter pun memeriksa Zaskia.

Sedangkan Putri, Dewi dan bu Wati pun menunggu di luar.

Tak lama kemudian, dokter pun keluar.

"Pasien sudah meninggal." ucap dokter.

"Apaaaa??? MAMA SAYA TIDAK MUNGKIN MENINGGAL DOK!!" ucap Putri lalu kembali menangis.

Bu Wati pun menenangkan Putri. Bu Wati pun memeluk Putri. Walaupun Putri bukanlah anak kandung Bu Wati, tapi kasih sayang nya seperti anak kandung sendiri.

Zaskia Amalia pun di makamkan.

"Hikss.. Putri gak bakal nyangka. Dulu papa meninggalkan Putri saat berusia 11 tahun. Sekarang Putri berusia 16 tahun, Mama pun menyusul Papa. Semoga Papa dan Mama tenang di sana ya. Maaf kan Putri karena belum bisa membanggakan Mama dan juga Papa, hikss." ucap Putri di sela tangisan nya.

"Sabar ya nak Putri." ucap Bu Wati sambil mengelus punggung Putri.

Putri pun hanya mengangguk.

"Bu Wati, mama kenapa di kuburkan di dalam tanah?" tanya Dewi dengan polosnya.

"Itu.. itu karena mama kamu sudah menyusul papa kamu nak." jawab Bu Wati.

"Maksud nya?? Dewi tidak paham bu." tanya Dewi.

"Itu artinya Mama Dewi sudah meninggal. Berarti sudah meninggalkan dunia ini." jawab Bu Wati.

"Kenapa mama Dewi meninggalkan dunia ini?" tanya Dewi lagi.

"Karena Tuhan lebih sayang sama mama kamu nak." jawab Bu Wati.

Dewi pun hanya mengangguk, meskipun diri nya sebenarnya tak paham. Maklum, namanya anak kecil.

...~𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈~...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!