NovelToon NovelToon

The Eternal Love : Tyranny And The Agent

Prolog

Waktu yang telah berlalu tidak dapat dikembalikan. Ruang yang statis tidak bisa ditekuk. Menurut Albert Einstein, ada energi yang kuat di dalam ruang yang dapat mengubah kecepatan waktu dan bisa menekuk ruang.Ini benar-benar kekuatan misterius dari negeri gaib yang mengubah Kerajaan Goryeo dan tokoh utama wanita nya.

@KAMAR YEONHEE

Sebulan yang lalu, Lee Yeonhee anak dari seorang selir, putri kedua keluarga Lee malakukan usaha bunuh diri setelah kekasih nya Pangeran Pertama menikah dengan kakak nya, Lee Jina yang merupakan putri pertama dan anak sah dari nyonya keluarga Lee. Tapi siapa yang tahu, sejak kejadian itu dia telah berubah banyak

"hhh" guman Yeonhee seraya menggeliat di atas Ranjang nya, di luar di balik kelambu ranjang nya, sudah berdiri 4 orang pelayan dan juga pelayan setia nya, Jung Chaeryong.

"Nona, kau sudah bangun?" tanya Chaeryong seraya membuka kelambu ranjang nona nya itu. "Nona, kau mau makan yang pedas atau manis hari ini?" tanya Chaeryong

"Seperti ini lagi" guman Yeonhee kesal seraya terbangun dan duduk dengan menekuk lutut kiri nya, benar-benar tak terlihat seperti seorang putri bangsawan pada umumnya. "Aku benar-benar masih berada di tempat bodoh ini" lanjut nya sambi memanyunkan bibir nya

'Kelihatannya dia mau makanan yang pedas hari ini' batin Chaeryong setelah mengamati tingkah nona nya pagi ini. Chaeryong pun menghampiri ke-4 pelayan yang memegang makanan dengan rasa berbeda itu

"Kalian berdua bisa pergi dulu" ucap Chaeryong pada pelayan yang membawa makanan manis. "Baik" ucap kedua pelayan itu berbarengan seraya memberi hormat dan beranjak pergi

"Kalian berdua ikut aku" ucap Chaeryong. "Baik" ucap kedua pelayan itu seraya mengikuti Chaeryong ke sisi sebelah kanan kamar yang cukup luas itu.

"Taruh barang-barangnya di sini" ucap Chaeryong seraya menunjuk meja panjang di sampingnya. Kedua pelayan itu pun menaruh makanan itu lalu beranjak pergi seraya memberi hormat.

"Nona, mari kubantu kau menyiapkan diri" ucap Chaeryong seraya menghampiri nona nya itu. "Sudah berapa kali kubilang? Berhenti memanggilku 'Nona'!" teriak Yeonhee kesal.

"Aku ini seorang agen properti profesional!" guman Yeonhee namun masih terdengar oleh Yeonhee. "Tapi... kau adalah putri kedua dari Sekretaris Kerajaan Goryeo" ucap Chaeryong takut

"Berhenti bicara!" teriak Yeonhee yang benar-benar sudah kesal sekarang. "Mulai sekarang, panggil saja aku Yeonhee!" ucap Yeonhee seraya melirik kesal ke arah Chaeryong. "Baik" setuju Chaeryong tak bisa membantah perkataan nonanya

Chaeryong pun mendekati Yeonhee dan memegang kaki nya untuk menurunkan kaki Nona nya itu ke lantai. "Hei!" larang Yeonhee. "Aku akan lakukan sendiri" lanjut Yeonhee seraya menurunkan kaki nya dan memakai sendal nya di bantu oleh Chaeryong

Yeonhee mulai bangun dan berjalan ke sisi kanan kamar nya. Mengambil sebuah sikat gigi seperti di jaman modern yang di minta nya untuk di buatkan, sikat gigi itu berbahan kayu dan dan bulu yang halus berwarna coklat. Mengoleskan sedikit pasta gigi yang di berikan Chaeryong dan mulai menyikat gigi nya

"Sikat gigi macam apa ini? Bulu sikatnya rontok!" ucap Yeonhee kesal seraya melempar sikat gigi itu ke meja dengan sesekali membersih kan mulut nya

"Kami tak bisa berbuat apa-apa. Belum pernah ada yang melihat benda seperti ini sebelumnya" ucap Chaeryong bingung. "Tukang kayu sudah membuatnya berdasarkan permintaanmu" lanjut Chaeryong melihat dengan tatapan melas pada nona nya. "Baiklah, baiklah" ucap Yeonhee seraya mengibaskan tangan nya kesal dan mulai mencuci wajahnya

Chaeryong pun akhirnya membantu Yeonhee mengganti pakaian nya, saat Chaeryong sedikit menyentuh bagian dada nya, Yeonhee merasa tidak nyaman. "K-k-kau! Aku akan lakukan sendiri!" ucap Yeonhee kesal dan memakai pakaian nya sendiri

Yeonhee bahkan mulai mengikat rambut nya asal dan mulai berdandan memoles wajah nya. Setelah itu dia berbalik melihat Chaeryong seakan meminta penilaian. "Yeon..." ucap Chaeryong tertahan melihat wajah acak-acakan nona nya

"Lupakan, kau saja yang lalukan" ucap Yeonhee seraya menaruh kembali benda di tangan nya saat melihat ekspresi aneh dari pelayan nya ini saat melihat wajahnya.

Chaeryong pun mulai membenahi tatanan rambut Yeonhee dan memoles tipis wajah cantik Yeonhee agar semakin terlihat lebih cantik. Yeonhee hanya melihat pantulan dirinya dari kaca kuno itu dengan puas.

"Chaeryong, bagaimana perkembangan pencarian tempat tidur kuno itu?" tanya Yeonhee seraya menoleh.

"Yeonhee-ah, aku sudah mencari di seluruh kediaman Lee" ucap Chaeryong menjeda kalimat nya, takut jika perkataan nya akan membuat nona nya marah. "Tapi aku tidak melihat tempat tidur antik yang kau bicarakan" lanjut Chaeryong dengan ragu sambil memperhatikan mimik wajah nona nya

"Apa?! Tempat tidurnya tidak ada di sini? Lalu untuk apa aku tinggal di sini?" ucap Yeonhee kesal seraya beranjak bangun dari kursi nya. "Ayo pergi!" ucap Yeonhee beranjak pergi namun di tahan oleh Chaeryong

"Nona, kau tidak boleh pergi! Apa kau lupa? Pangeran Ke-8 akan datang untuk membahas pernikahannya denganmu hari ini!" ucap Chaeryong seraya tersenyum

"Kapan aku menyetujui nya? Kenapa aku tidak ingat apa-apa? Itu berarti, aku benar-benar harus pergi! Lelaki tua Lee itu tidak pernah menyukaiku! Dia pasti sudah mencarikan suami yang tua dan jelek untukku!" ucap Yeonhee seraya mengangkat tangan nya dan menunjuk ke arah angin seakan dia sedang menunjuk ayah nya

"Wajah Pangeran Ke-8 itu sangat legendaris dan terkenal di seluruh Goryeo! Mana mungkin dia tua dan jelek?" ucap Chaeryong tersipu.

"Jangan bohong padaku! Mana mungkin hal baik seperti itu terjadi padaku?" ucap Yeonhee seraya berkacak pinggang. "Itu benar!" ucap Chaeryong menggoyang-goyang kan lengan Yeonhee

"Agar bisa melihat wajah Pangeran Ke-8, para pelayan dan wanita tua di vila belakang bahkan sudah pergi ke vila depan sekarang!" ucap Chaeryong tersenyum. "Jadi itu artinya... cuma kita saja yang tertinggal di sini sekarang?" ucap Yeonhee senang, Chaeryong hanya mengangguk polos mendengar pertanyaan nona nya

SKIP

@PONDOK KECIL DI ATAS DANAU BELAKANG KEDIAMAN LEE

Di pondok kecil tanpa atap itu terdapat dua orang pemuda, yang satu berbaju hitam dan yang satu nya berbaju biru muda dengan sebuah lencana emas menggantung di pinggangnya.

Pemuda berbaju biru itu sedang memainkan catur nya dengan tenang hingga dia merasakan sebuah pergerakan aneh ketika beberapa helai daun terjatuh melayang.

Pemuda berbaju biru itu mulai menyungging kan senyum. "Pangeran" ucap Pemuda berbaju hitam bernama Hoseok yang ternyata adalah pengawal pribadi pangeran itu. Hoseok menoleh ke arah tuannya saat Pangeran itu menggeser bidak catur nya dengan tenang

"Tak apa-apa" ucap Pangeran itu sambil sesekali mengedipkan matanya dan tetap fokus pada permainan caturnya. Beberapa orang berbaju hitam dan bertopeng mulai turun dari dahan-dahan pohon bambu di sekitar danau itu

"Konyol!" teriak Hoseok seraya menarik pedang nya dari sarung nya. Pangeran itu hanya melirik sedikit ke arah mereka. "Pangeran Ke-8, kami harus mengganggumu!" ucap salah seorang dari mereka. Ya, dia adalah Pangeran Ke-8, Kim Taehyung.

"Kalian tahu siapa aku dan masih bersikap begitu lancang? Sepertinya Tuan kalian sangat terburu-buru" ucap Taehyung masih tersenyum tipis.

"Jangan banyak omong! Jika kau tidak menyerahkan Lencana Kerajaan hari ini, jangan harap bisa pergi!" ucap salah seorang terdepan di antara mereka

"Oh? Hoseok-ah, sepertinya mereka meremehkanmu" ucap Taehyung seraya kembali memindahkan bidak caturnya. "Pangeran, bagaimana kau akan menangani para ******** ini?" ucap Hoseok seraya mengarungkan kembali pedang nya

"Permainan catur ini penuh dengan celah. Terserah padamu saja" ucap Taehyung seakan permainan catur ini lebih penting daripada menggubris orang-orang bertopeng ini.

"Kalau begitu aku akan bermain dengan mereka pelan-pelan" ucap Hoseok menghentakkan tangan kirinya seakan tidak sabar ingin bermain. Hoseok mulai berjalan santai dan menghajar mereka dengan mudah nya.

Beberapa dari mereka juga mulai turun untuk membantu rekannya. Sedangkan sang Pangeran terlihat tetap fokus pada permainan caturnya. "Maju dengan mundur, arahkan musuhmu ke dalam perangkap" ucap Taehyung seraya memindahkan bidak catur nya

Hoseok mulai melempar pedang nya ke udara dan menarik keluar dari sarung nya. Bergerak dengan cepat, menggores bagian tubuh lawan dengan gesit.

"Siapa yang menang tidak diputuskan dalam satu waktu. Jika kau ingin menang, kau harus memahami kelemahan musuh." ucap Taehyung saat Hoseok menaruh pedang berlumuran darah itu di depan dada nya hingga membuat beberapa dari mereka mulai ketakutan

"Aku sudah cukup dengan permainan catur ini" ucap Taehyung saat Hoseok mulai akan selesai menghabisi sisa-sisa dari kelompok bertopeng itu. Namun di saat yang sama, tiba-tiba seorang dari mereka muncul dari dalam danau.

Saat Hoseok menghabisi yang terakhir dengan menusukkan pedang nya, orang itu malah menahan pedang itu di perut nya agar Hoseok tak kembali untuk membantu tuan nya.

Pria dari dalam danau itu mulai menodongkan pedang nya dari jauh dan mengarah kan nya pada Taehyung. Taehyung pun memukul papan catur nya hingga bidak catur bulat itu mulai melayang di udara dan menggunakan kekuatan nya untuk mengarahkan bidak-bidak itu ke arah pria yang menyerang nya hingga orang itu terlempar jauh.

Hoseok kembali menghampiri Taehyung. "Kau telalu lambat" ucap Taehyung seraya beranjak berdiri. "Maaf Yang Mulia, saya masih tidak mampu" ucap Hoseok seraya menunduk dan memberi hormat pada Taehyung

"Bersihkan tempat ini. Aku pergi duluan" ucap Taehyung. "Apa kita harus membawa orang-orang ini kembali untuk diinterogasi?" tanya Hoseok seraya mendongak. Hoseok memang tidak membunuh beberapa dari mereka

"Orang-orang yang telah melihat kemampuanku..." jeda Taehyung seraya memberi isyarat mengibaskan tangan kanan nya agar Hoseok menghabisi mereka semua.

Karena memang selama ini Taehyung telah menyembunyikan keahlian nya dari semua orang. "Baik" ucap Hoseok kembali memberi hormat saat Tuan nya berjalan melewati nya dan meninggalkan tempat itu

Chapter 1

Yeonhee, siswi buruk rupa yang selalu di bully oleh teman-temannya dan selalu pulang dengan penampilan yang berantakan.

Dia hidup berjauhan dengan ibunya sedangkan ayah nya sudah lama meninggal. Demi mewujudkan keinginan ibu nya agar dia bisa menjadi seorang dokter maka dia bersedia hidup sendiri di kota Seoul di sebuah yang kontrakan kecil.

Mungkin awalnya dia berfikir jika segala nya akan berjalan normal. Tapi satu hal yang tidak dia ketahui, hidup di kota sangatlah berbeda di bandingkan dengan desa tempat dia berasal.

Dan wajah menjadi salah satu modal penting dalam bertahan hidup di kota, dan sialnya dia tidak memiliki kualifikasi itu bahkan jika hanya wajah standar seperti temannya yang lain

Karena selalu di bully maka dia juga tidak memiliki teman, maka dari itu dia menjadi seorang gamer terkenal dengan nama samaran Lady Assasin sebagai uname nya.

Dalam dunia game dia memiliki banyak teman, hingga dia berfikir jika dunia game lebih baik di bandingkan dengan dunia nyata. Dan itu membuat nya terlihat seperti seorang introvert hingga semua teman nya semakin membully nya.

Suatu hari, salah satu penggemar nya di dunia game ingin bertemu dengan nya, dan itu menjadi awal keputusasaan Yeonhee pada dunia.

"Eo? Ada pesan masuk" guman Yeonhee mengecek pesan masuk nya.

Killing Bubble

Hai

Iyaa

Aku adalah penggemar mu

Bolehkah kita bertemu?

Tapi aku takut kau akan

menyesali keputusan mu

saat kau sudah bertemu

dengan ku

Tidak mungkin, dari suaramu

saja sudah terdengar merdu,

tidak mungkin aku akan

menyesal

Hmm

Please...

Oke baiklah

Oke, kita bertemu di

CafeIn ya, jam 3

Oke baiklah

Yeonhee hanya tersenyum karena tersipu dengan pujian dari penggemar nya itu, tentu saja karena ini juga adalah pertama kalinya seorang pria berkata manis padanya

Namun saat pertemuan itu benar-benar terjadi...

"Kau Assasin Lady? Yang benar saja, kalau aku tau wajah mu seburuk ini aku tidak akan mempermalukan diriku sendiri dengan bertemu dengan mu.

Menjauh dariku dan jangan berani-beraninya berfikir untuk mengirim pesan padaku, dasar menjijikkan! Menyingkir kau dasar buruk rupa" cerca pria itu di tengah keramaian dengan setengah teriak

Yeonhee hanya menunduk sambil menahan isakan nya agar tidak terlalu kuat. Orang-orang sekitar mulai mencemooh nya 'lagi'.

"Menyingkir ku bilang!" bentak pria itu lalu beranjak pergi tanpa menoleh sedikit pun saat Yeonhee sedikit menyingkir dari jalan nya.

Yeonhee pun kembali ke rumah nya dengan berlinang air mata. Sepanjang jalan semua orang hanya menatap nya aneh dan sesekali mencemooh nya

Bahkan tetangga nya pun masih saja sempat mencemooh nya karena berfikir jika Yeonhee membuat keributan dengan isakan kecil nya itu tanpa menggubris keadaan Yeonhee yang sedang kacau

Yeonhee yang masih menangis berjalan menuju kamar mandi dan menghidupkan shower hingga seluruh tubuh nya basah bak terkena hujan deras.

"Tak ada seorang pun yang menyukaiku kecuali ibu" ucap Yeonhee di sela isakan nya lalu berlajan ke arah bathtub yang terisi penuh.

"Aku tidak ingin hidup lagi" guman Yeonhee lalu menenggelamkan seluruh tubuhnya kedalam air. Walaupun rasa sesak dan pusing yang hebat menyerang nya dia tetap tidak mau keluar dari air itu, keputusan nya sudah bulat, dia ingin mengakhiri hidup nya.

#SKIP

Di sebuah kamar yang sangat kecil seorang gadis berusia 15 tahun berbaring tak berdaya tanpa ada seorang pun yang menemani nya.

Gadis kecil yang buruk rupa dengan jerawat di beberapa sisi wajah nya itu mulai terbatuk-batuk saat ia merasa sesak di dada nya lalu membuka matanya perlahan saat ia merasakan sakit yang luar biasa di kepala nya

"Dimana ini? Bukannya aku sudah mati? Apa ini surga?" guman Yeonhee mencoba untuk duduk di pinggir ranjang sambil sesekali memijit pelipisnya yang terasa berdenyut

'Tunggu dulu...' batin Yeonhee seraya memegang dada tepat di jantung nya dan merasakan detakan jantung nya. "Apa aku masih hidup?" ucap Yeonhee dengan wajah terkejut nya

Yeonhee mulai melihat keadaan sekitar nya yang penuh dengan ukiran dan benda-benda kuno seperti yang biasa di lihat nya saat pelajaran sejarah di buku tebal yang meriwayatkan tentang 3 Kerajaan besar jaman kuno yaitu Goryeo, Baekje dan Silla.

"Apa-apaan ini? Apa surga memang terlihat kuno seperti ini, ah tidak aku masih hidup" ucap Yeonhee memegang beberapa beberapa barang kuno yang lusuh di sekitarnya

Tangan nya terhenti pada sebuah kaca rias dengan pantulan berwarna kuning khas barang kuno pada jaman Kerajaan. Saat berkaca dia melihat wajah nya yang sama tapi mungkin bisa di bilang sedikit lebih baik di bandingkan dulu

Tangan nya terarah untuk mengusap pipi berjerawat nya. Yeonhee akhirnya sadar jika dia juga sedang menggunakan hanbook yaitu baju tradisional korea biasa di pakai pada jaman kuno kerajaan

"Apa ini hidden camera? Atau mungkin aku sedang ikut sebuah shooting drama berperan sebagai si buruk rupa? Ei tidak, mana mungkin" ucap nya bermonolog, akhirnya dia memutuskan untuk keluar ruangan itu dan melihat sekitarnya

"Wahh, ini benar-benar Goryeo?" guman Yeonhee tak percaya. Dia hanya berjalan mengikuti langkah kaki nya untuk mencoba keluar dari bangunan-bangunan bak vila ini namun tiba-tiba seorang wanita yang lebih tua menahan nya

"Hei bocah kecil apa yang kau lakukan disini" ucap pelayan itu menarik nya dengan mudah karena tentu saja tubuh bocah berumur 14 tahun ini benar-benar sangat kecil dan juga kurus.

"Akh, tolong lepaskan aku" ucap Yeonhee sambil menangis. "Ada apa ini?" teriak seorang pria tampan yang dengan mudah bisa di tebak, tentunya dia adalah seorang bangsawan

'Wahh, dengan wajah seperti ini mungkin dia bisa menjadi seorang idol terkenal di seluruh korea' batin Yeonhee menghentikan tangis nya tanpa dia sadari seraya menatap wajah pria itu

"Hei berani nya kau bocah menatap Putra Kedua Jendral Kerajaan Goryeo, Kim Jimin" bentak seorang pelayan yang tentunya memiliki level berbeda dari yang lain, terlihat dari pakaian dan cara pandang nya yang angkuh

"Hei ayo beri salam pada Tuan Jimin" ucap pelayan yang tadi menarik Yeonhee. "Salam Tuan Muda Kedua, maaf atas kelancangan saya" ucap Yeonhee memberi salam seraya menunduk

Jimin hanya menatap nya datar tanpa minat. "Dasar pelayan tidak tau diri dia pasti sedang mencoba menarik perhatian Tuan Muda Kedua, apa dia tidak berkaca? Dengan wajah buruk rupa seperti itu mungkin aku akan memilih untuk bunuh diri saja" ucap pelayan tingkat 2 itu lagi

"Bunuh diri?" guman Yeonhee mengepalkan tangan mungil nya menahan air matanya agar tak jatuh walaupun hasilnya nihil karena memang sedari tadi dia sudah berlinang air mata bukan.

"Apa kau sedang ada di sebuah reality show? Karena melihat wajah ku yang seperti ini membuat mu bergosip dan ingin menghina ku? Lalu kau juga ingin agar aku bunuh diri untuk yang kedua kali" teriak Yeonhee sejadi-jadinya seraya menahan sesak di dadanya karena isakan nya

"Berani nya kau berteriak di depan Tuan Muda" teriak pelayan tingkat 2 itu. "Apa-apaan, dia hanya seorang pria dengan wajah tampan, tapi dia tidak punya hati, mungkin hati nya sudah di makan oleh seekor rubah ekor sembilan!" teriak Yeonhee lagi seraya menunjuk ke arah Jimin

'Eh?' batin Jimin dengan wajah terkejut sesekali mengusap dagunya dan menatap bingung ke arah Yeonhee. 'Sebenarnya dia sedang memuji atau menghina ku sih?' lanjut nya

"Karena aku sudah pernah mati sekali, jadi tak masalah jika harus mati untuk yang kedua kali nya" ucap Yeonhee menarik pedang Jimin dan mengarahkan nya ke lengan nya

Namun dengan sigap Jimin memukul pedang itu dengan sarung pedang nya hingga pedang itu terpental tepat di depan kaki Yeonhee yang terjatuh duduk

"Dasar kau tidak tau diri, berbicara hal-hal gila dan aneh lalu beraninya berteriak di depan Tuan Muda, cepat bawa dan kurung dia di gudang, aku akan menghukum nya nanti" ucap pelayan tingkat 2 itu

"Tunggu" ucap Jimin mengangkat tangan nya di depan pelayan itu. "Hmm" guman nya seraya melihat dengan seksama ke arah Yeonhee seakan sedang berfikir tentang sesuatu

'Ctak' Jimin menjentikkan jarinya. Tiba-tiba muncul seringaian aneh di bibir pria itu membuat Yeonhee takut. "Bawa dia" ucap Jimin singkat seraya berjalan di depan

"Baik Tuan Muda Kedua, sesuai dengan perintah mu saya akan bawa dia ke gud..." ucap pelayan itu terpotong

"Ke Paviliun Bulan" ucap Jimin

Chapter 2

CHAPTER 1

@SCHOOL

Yeonhee sedang membawa sebuah kotak kado yang dihias dengan sangat indah.

"O? Taehyung!" ucap Yeonhee bersamaan dengan teriakan siswi-siswi lain yang mulai heboh dengan datangnya para member terkeren sekolah, BTS.

Mereka bahkan saling bedesakan untuk mendekati para BTS. Walaupun terkenal ada yang playboy, dingin, kasar, walaupun ada juga yang lemah lembut membuat ketenaran mereka tak pernah luntur.

'Aku harus memberikan hadiah ini dan menyampaikan perasaan ku pada nya, harus!!!' batin Yeonhee.

Yeonhee mulai berdesakan hingga ia tersandung dan membuat minuman teman disampingnya tumpah mengenai sepatu Taehyung dan Jimin.

Sedangkan Yeonhee pun tersungkur di depan Taehyung. Siswi lain hanya mulai berbisik mengumpat Yeonhee.

'Aduh bagaimana ini' batin Yeonhee seraya bangun dan menghadap Taehyung. "Mi... Miann..." ucap nya.

"Sini biar aku bersihkan, ohhh! Tapi sebelum itu aku ingin memberi mu ini" ucap Yeonhee seraya memberikan hadiahnya.

"Apa ini?" ucap Taehyung dingin. BTS yang lain hanya mulai menahan tawa mereka.

Yaa secara orang yang ada di depan mereka ini cukup populer dengan kejelekan wajah bahkan ohh body nya yang gempal dan terkenal bodoh di kelas atau mungkin di seluruh sekolah.

"Oo.. Ituuu... Ituuu... Akuu.. Aku menyukai mu Taehyung-ah" ucap Yeonhee dengan satu tarikan nafas.

"Pfffthhhhhh yang benar saja, si jelek Yeonhee itu menyatakan perasaan pada Taehyung?"

"Apa dia tidak sadar ya, oh lihat lah dia terlihat seperti balon di tengah keramaian itu"

"Dia seperti nya memang tak punya malu"

Semua orang mulai mengumpat pada nya namun di tahan nya. Taehyung masih dengan wajah datar membuka kotak berisi sapu tangan itu.

Sapu tangan bertuliskan KTH. "aku merajutnya sendiri khusus untuk..." ucap Yeonhee terpotong.

"Lap sepatuku dengan benda ini" ucap Taehyung seraya melempar sapu tangan itu pada Yeonhee.

"Ne?" ucap Yeonhee bingung. "Kau tak dengar? Apa aku harus menyuruh mu menjilat sepatuku saja?" ucap Taehyung kesal.

"KAU INI BODOH YA!!!" teriak Taehyung membuat semua orang takut.

Yeonhee mulai duduk dan mengelap sepatu Yeonhee. "Tae, sudahlah, kita kan bisa beli sepatu lagi nanti" ucap Jimin yang sepatu nya pun sudah kotor.

"LAKUKAN DENGAN BENAR DASAR BODOH!!!" teriak Taehyung lagi seraya menaruh kaki nya di lutut Yeonhee.

Yeonhee hanya membersihkan sepatu Taehyung seraya menangis. Bahkan orang-orang tak berhenti menertawai nya.

"Tae sudahlah ayo. Kita hanya membuang waktu. Nanti aku minta sekretaris Kim mengantar sepatu untuk kita" ucap Jimin.

BTS yang lain pun ikut menarik Taehyung pergi. "Menyingkir kau memenuhi jalan" ucap Taehyung dingin.

Semenjak saat itu, Yeonhee hanya menjadi bahan bullyan fans nya BTS terutama fans Taehyung.

Tiap hari hanya di ejek di cemooh. Namun dia tetap sabar.

"Aku tak tau kenapa, tapi aku masih tetap mencintaimu Taehyung" ucap Yeonhee sesaat setelah di bully di kamar mandi.

Walaupun Taehyung juga sering membuly nya dia tetap menyukai Taehyung. Rasa cinta yang bak kutukan baginya.

Sampai saat itu terjadi, Saat di mana Taehyung di pukuli di sebuah gang sepi di malam hari.

Yeonhee pun membantunya lari. Namun tetap saja sikap Taehyung tak berubah padanya.

Dia semakin menjadi bahan buly an tidak hanya di sekolah namun di luar juga karena orang yang memukuli Taehyung akhirnya mengincar nya juga.

Dia selalu sekolah dengan wajah babak belur namun Taehyung tak peduli bahkan tak menoleh sedikit pun.

Yaa memang Yeonhee adalah seorang anak yatim piatu yang hidup di sebuah rusun kumuh. Orang tuanya sudah lama meninggal.

Jadi meskipun dia babak belur tak kan ada yang peduli padanya.

Pada akhirnya Yeonhee pun putus asa. Dia berniat untuk bunuh diri. Toh tidak akan ada yang peduli dengan kematian nya.

Namun saat akan menuju gedung tertinggi di kota seoul itu, dia malah melihat Taehyung dan BTS yang sedang berkelahi.

Mungkin itu bentuk balas dendam kemarin. Seseorang mendorong Taehyung ke jalanan hingga dia akan tertabrak mobil.

Namun dengan sigap Yeonhee menarik dan menolong nya. Tapi sudah terlambat untuk nya lari dari tabrakan itu.

Akhirnya dia pun tertabrak mobil dan tergeletak tak berdaya di jalan.

'Hh benar, bukankah ini yang kuinginkan? Aku mati dengan cepat' batin Yeonhee

"Tae, kau tidak apa-apa?" tanya Jin. Taehyung hanya mengangguk dan melihat ke arah Yeonhee.

"Diaa... Bukannya..." ucap Jimin. "Sudahlah ayo pergi" ucap Taehyung dingin.

"Tapi dia..." ucap Jhope tertahan. "Sudahlah aku akan telfon sekretaris Jung untuk mengurusnya" ucap Namjoon

Mereka pun pergi bahkan tanpa berbalik lagi melihat ke arah Yeonhee yang sekarat.

'Apa salah jika aku mencintaimu. Hhh aku terlalu munafik berfikir seperti itu. Kau bahkan tak berbalik bahkan untuk menyaksikan kematian ku Tae?' batin Yeonhee menahan sakit seraya menangis.

Jalanan sepi hingga orang yang menabrak Yeonhee pun bisa kabur. Akhir nya Yeonhee hanya bisa menahan rasa sakit luar biasa itu sendiri.

'Jika aku bisa hidup kembali. Aku tidak akan pernah mencintai mu lagi' batin Yeonhee seraya menutup matanya.

Besok nya ada kabar duka di sekolah namun tak satupun dari mereka yang merasa sedih,termasuk Taehyung yang nyawa nya telah di selamatkan

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!