NovelToon NovelToon

Milly, Gift From God

Prolog

Luxury's Bar & Club

Jakarta-Indonesia , Juni 2018

Malam waktu setempat , suara dentuman musik bergenre electronic dance mengiringi hingar bingar suasana di salah satu club malam terbesar dan termewah di Jakarta .

Sesuai dengan namanya Luxury's Bar & Club , tempat ini menawarkan kemewahan dalam segala hal .

Sudah bisa dipastikan jika pengunjung club bukan dari kalangan biasa . Sebagian besar berprofesi sebagai pengusaha , artis , model , dan orang orang yang masuk dalam kategori VIP .

Seperti satu meja yang kini dihuni oleh beberapa pasang muda-mudi .

Empat orang pria yang merupakan pelanggan VVIP club , terlihat sangat menikmati suasana malam itu ditemani tiga wanita cantik dan seksi yang menjadi pasangan mereka .

" Pokoknya malam ini kalian boleh pesan apapun . " Ujar seorang wanita cantik , suaranya sengaja Ia lantangkan agar bisa didengar oleh yang lainnya .

" Gue mau rayain hari pertama gue dan Allard resmi pacaran . "

Tanpa canggung , Ia duduk di pangkuan Al dan memeluk pria yang kini berstatus kekasihnya .

Ucapannya mendapat sorakan dari dua teman wanitanya . Mereka memberi selamat pada wanita yang bernama Rachel .

Tidak hanya para wanita saja , dua pria lainnya Digta dan Noah juga memberi selamat pada sahabatnya Allard .

" Selamat yah Al , " ujar Digta .

" Setahun jadi pacar yang setia , akhirnya lu goyah juga sama pesona Rachel . " Bisik Noah menyindir Al yang akhirnya termakan ucapannya sendiri .

Sementara seorang pria lagi nampak tidak tertarik dengan perayaan ini . Ia lebih memilih duduk di sudut sofa , mengamati pengunjung yang sudah memadati dance floor .

" Vin , lu gak ngasih gue selamat ? " tanya Al .

" Apa harus ? " kening pria bernama Kelvin mengernyit .

" Terserah lu sih ," balas Al tak peduli .

" Al selamat yah . Semoga lu gak akan menyesali keputusan lu . " Sarkas Kelvin .

Al berpindah duduk kesamping Kelvin,

" Vin, Lu tahu yang gue cintai dari dulu , sekarang dan sampai kapanpun itu hanya Milly . Hubungan ini hanya permainan . "

" Hubungan bukan permainan Al. Gue sudah memperingatkan lu . Jika hubungan lu dan Milly adalah kaca , berarti lu udsh mulai menggoresnya . Entah sampai kapan akan bertahan , tapi sebaiknya lu berhenti sebelum retak dan pecah . " Ujar Kelvin menekankan setiap kata yang Ia ucapkan .

" Ingat Al , kaca yang retak tidak akan pernah bisa kembali utuh , " peringatnya sekali lagi sebelum berlalu meninggalkan bos dan sahabat yang sudah seperti saudaranya .

Kelvin memilih untuk pulang lebih dulu tanpa berpamitan pada teman- temannya .

Digta , Noah , Rachel , Christy , dan Jessi hanya menatap kepergian Kelvin tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi .

Kecuali, Allard Junior Anderson .

Pria berdarah campuran Amerika-Indonesia berusia 24 tahun .

Direktur utama perusahaan milik keluarganya , Anderson Property yang berkantor pusat di New York , Amerika Serikat .

Pria yang disapa Kelvin adalah asisten Al . Kelvin dan Al tumbuh dan dirawat bersama oleh Mommy Caroline , Ibu Kandung AL . Usia yang hanya terpaut 2 bulan makin membuat mereka seperti anak kembar tak identik .

Kelvin yang hendak melajukan mobilnya keluar dari parkiran VIP club tanpa sengaja melihat dua wanita asing yang wajahnya sangat Ia kenali sedang masuk kedalam taksi .

" WHAT ? " pekiknya seperti seseorang yang melihat hantu .

" Milly ? Aline ? " Kelvin menyebut satu per satu nama wanita itu .

" Bukankah harusnya mereka di Seattle ? Apa yang mereka lakukan di sini ? " tanyanya dalam hati .

" Oh... **** , " umpatnya ketika menyadari sesuatu .

~Beberapa jam sebelumnya  ~

Dua orang wanita asing turun dari pesawat yang membawa keduanya dari Bandar Udara Internasional Seattle - Tacoma di Washington , Amerika Serikat menuju menuju Bandar Udar Internasional Soekarno Hatta di Jakarta , Indonesia .

Taksi membawa mereka ke sebuah club malam .

Ini adalah pertama kalinya bagi wanita berusia 19 tahun itu pergi jauh dari rumah tanpa didampingi keluarga atau tunangannya .

Walaupun ragu , Milly tetap melangkahkan kakinya masuk saat supir taksi meyakinkan jika alamat yang disebutkannya memang adalah alamat sebuah club .

Club mewah itu sudah biasa menerima turis asing sebagai pengunjung , sehingga kehadiran Milly dan Aline tidak menarik begitu banyak perhatian.

Berniat mencari meja yang kosong , namun sorot mata Milly mendapati hal  yang seketika menghancurkan hatinya .

Tunangannya sedang bermesraan dengan seorang wanita yang sedang duduk dipangkuannya .

Belum cukup tersakiti hanya lewat pandanganya , kini dengan jelas Milly bisa mendengar jika malam ini adalah perayaan hubungan  keduanya.

Milly berbalik mencari Aline , ketika netranya menemukan sosok sahabatnya Ia bergegas mengajak Aline pergi dari tempat itu .

" Apa harus banget langsung balik ke seattle sekarang juga ? " tanya Aline saat taksi sudah melaju dengan tujuan bandara yang nyatanya baru beberapa jam lalu mereka tinggalkan .

" Aku ketahuan Daddy . " Jawab Milly singkat .

Aline menatap wajah Milly ," mungkin saat ini kamu masih berkilah Mill, tapi aku tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan . " Batin Aline .

" Menyesal . Aku berharap tidak pernah kemari dan berakhir mengetahui penghianatanmu . " Batin Milly .

" Akan ku simpan kenyataan ini untuk diriku sendiri . Ku izinkan dirimu menghancurkan hatiku , hancurkan berkali-kali hingga hati ini tak bisa lagi mencinta . Lalu aku akan pergi dari kehidupanmu tanpa takut tersakiti lagi . " 

.

.

.

.

.

To be continue

Chapter 1 . Harrison & Anderson Family

Harrison Family

Donald Harrison , pria berdarah campuran Amerika - Indonesia adalah anggota tertua di keluarga Harrison .

Ia adalah pemilik dan pendiri Harrison Group .

Memiliki pekebunan terbesar di San Fransisco, Amerika Utara  dan peternakan terbesar di Texas , membuat Harrison Group berkembang dengan pesat dalam kepemimpinan Donald .

Apalagi sejak Harrison Group beralih dipimpin oleh putra Donald satu-satunya yaitu , Robert Harrison .

Dalam kepemimpinan Robert , Harrison Group semakin mengembangkan sayap bisnisnya ke bidang industri makanan , restauran , juga ekspor impor.

Robert Harrison menikahi seorang wanita cantik bernaman Griselda Jane Geffrey , putri tertua keluarga Geffrey .

Sebelum menikah , Griselda adalah CEO dari perusahaan beauty , fashion , dan luxury dengan nama brand 'GrisEd' .

Grised sendiri adalah singkatan nama anak dari keluarga Geffrey . Griselda Geffrey dan adiknya Edmund Geffrey

Edmund Geffrey , adik Griselda yang akhirnya melanjutkan kepimimpinan kakaknya di perusahaan milik keluarga Geffrey setelah Ia menikah dengan Robert Harrison .

***Anderson Family***

*Gilbert Anderson* , pria berdarah campuran Amerika - Indonesia adalah anggota tertua di keluarga Anderson .

Ia adalah pemilik dan pendiri Anderson Property yang bergerak di bidang perhotelan . Awalnya hanya memiliki satu hotel di Jakarta , namun bisnis Anderson Property berkembang dengan pesat .  Gilbert lalu mulai memulai bisnis perumahan yang kemudian membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan .

Gilbert memiliki seorang putra bernama *Sean Anderson* yang melanjutkan kepemimpinannya di Anderson property .  Sean Anderson menikahi sekertarisnya bernama Caroline  . Dan memiliki seorang putra bernama *Allard Junior Anderson* .

Sean berhasil mengembangkan bisnis perhotelan ke beberapa kota besar di Indonesia . Begitu juga dengan bsnis perumahannya yang semakin luas .

Saat Allard Junior Anderson berusia 4 tahun ,  Keluarga Anderson kembali ke Amerika untuk membuka cabang utama di sana .

Sedang perusahaan di Indonesia akan di kelola oleh satu- satunya sepupu Gilbert yaitu ***John Austin*** .

Hubungan keluarga Harrison dan  Anderson bermula dari persahabatan Donald dan Gilbert saat masih tinggal di Indonesia .

Sama sama berdarah campuran Amerika - Indonesia , keduanya berteman sejak masa SMA. Berlanjut ke universitas hingga akhirnya saat lulus Donald harus lebih dulu kembali ke Amerika karena keluarganya mengalami musibah .

Orang tua Donald saat itu yang memiliki sebuah perkebunan , dibunuh oleh pihak yang ingin menguasai tanah keluarganya .

Mereka tak pernah tahu , jika keluarga Harrison memiliki putra yang berada di Indonesia yang sengaja di asingkan untuk melindungi

Saat harus berpisah dengan Gilbert , mereka berdua membuat janji untuk menjodohkan keturunan mereka kelak . Guna meneruskan hubungan

Walaupun terpisah benua , Donald dan Gilbert tetap bertukar kabar . Gilbert adalah orang yang membantu finansial Donald saat memperjuangkan haknya atas perkebunan orang tuanya . 

Namun sayang keinginan untuk menjodohkan anak mereka harus tandas , saat keduanya ternyata sama-sama di karuniai  seorang putra .

Waktu terus berjalan hingga akhirnya keluarga Anderson memutuskan kembali ke Amerika pada tahun 1998 .

Saat itu Robert Anderson dan Caroline istrinya sudah memiliki putra yang berusia 4 tahun .

Kepindahan mereka disambut baik dan hangat oleh keluarga Harrison .

Donald sangat senang berjumpa kembali dengan sahabatnya , Gilbert .

Gilbert bersama putranya berhasil membangun Anderson Property yang jauh lebih besar dari perusahaan di Indonesia .

Hotel , resort , dan apartement milik Anderson property  kini tersebar luas di penjuru kota pada setiap negara bagian benua Amerika .

Sean Anderson dan Robert Harrison meneruskan persahabatan kedua orang tuanya . Mereka berharap kelak anak anak mereka tetap menjaga hubungan persaudaraan di antara dua keluarga pemilik bisnis raksasa di Amerika .

Semakin mendekati penghujung tahun 1998 , keluarga Harrison Gefreey sudah tak sabar menanti kehadiran cucu pertama .

Siang ini Caroline dan beberapa rekan serta kerabat sedang merencanakan pesta baby shower untuk Griselda .

Bertempat di taman belakang mansion keluarga Harrison , dekorasi di dominasi dengan dengan warna putih, biru , dan merah muda . Para tamu juga kompak menggunakan gaun putih .

Ini akan menjadi pesta kejutan untuk Grizelda .

Griselda  kini sedang menggantikan Caroline menjemput Al dan Kelvin di sekolahnya . Kelvin adalah putra dari sekertaris Sean Anderson .

Griselda bingung saat kepala pelayan memintanya mengganti pakaian layaknya seorang peri . Lengkap dengan hiasan sayap di punggung dan tongkat ala peri .

" Surprise ... "

Teriak semua rekan dan kerabat terdekatnya saat Griselda masuk ke tempat pesta .

Pesta berlangsung sangat meriah . Griselda bisa sejenak melupakan rasa cemasnya untuk persalinan nanti .

Al dan Kelvin, dua bocah pria berusia 5 tahun juga ikut bersemangat . Mereka seakan tak lelah berlarian di taman yang luas karena banyaknya balon yang berhamburan .

Dari ruang keluarga , Robert dan Sean sedang memerhatikan istri istri mereka yang tertawa bahagia .

" Robert , bagaimana jika kita mewujudkan impian ayah kita untuk menjodohkan anak kita . " Ujar Sean .

" Tapi , anakku bahkan masih malu malu . Dia ingin memberikan kejutan pada kami . " 

" Yang penting kamu setuju dulu . Jika anakmu perempuan , kamu mau menjodohkannya dengan Al . " Sean sangat bersemangat dengan idenya .

Robet Harrison tersenyum , " jika pria itu adalah Al , aku tak akan ragu untuk memberikan tanggung jawabku atas putriku padanya kelak . "

Siang itu dua orang ayah telah mulai menulis bagaimana kisah cinta sepasang anak manusia dimulai . Kisahnya tentu akan dihiasi dengan lika liku yang harus mereka lewati . Apakah akhirnya akan sama seperti akhir yang di harapkan para ayah ? Atau mereka akan menulis akhir kisah mereka sendiri ? .

.

.

.

.

.

.

"*Pelajaran pertama dalam cinta ialah bersabar dengan ikhlas. Menanti yang indah bukanlah suatu kesia-siaan*."

.

.

.

.

.

To be continue

Sebelum lanjut lagi , jangan lupa :

\- Like 👍 di akhir part

\- Komentar 📝 ketik komentar apa aja ( No bullying No SARA )

\- Favorite ❤ biar dapat update terus karya aku,

\- Gift🎁 berbagi gift biar makin banyak rejeki

\- Vote 🎟 Vote biar othor

Chapter 2 . Gift ( From God )

Manhattan - New York , Amerika Serikat .

1 Januari 1999

Setelah semalam mansion megah keluarga Harrison diramaikan dengan kehadiran para kerabat dan juga rekan untuk bersama- sama menyambut pergantian tahun .

Namun berbeda dengan sore ini . Mansion keluarga Harrison dipenuhi dengan ketegangan , saat satu-satunya menantu di keluarga itu mengalami kontraksi karena kehamilannya yang kini sudah memasuki usia 40 minggu . Alarm Kode biru sudah dinyalakan diseluruh penjuru mansion .

" Sayang ....... aduuhhh , " Griselda sekali lagi meringis .

" Bagaimana ini?" Robert mulai panik .

Ia tak menyangka jika Istrinya akan kontraksi saat di mansion hanya ada mereka berdua yang sedang menikmati sore dengan santai .

Griselda kembali meringis, menahan sakitnya kontraksi yang selalu datang tiba-tiba.

" Aaaauuuuhhhh sayang .... , kenapa kamu malah berjalan bolak balik?" tanya Griselda yang sudah tak sabar ingin segera pergi ke Rumah Sakit.

“ Sebentar Honey, Aku lupa dimana kuletakkan tas yang harus kamu bawa saat akan bersalin." Jawab Robert tak kalah paniknya.

"Bukannya tadi kamu meminta pelayan memasukkan ke dalam mobil." Ujar Grisel sambil sesekali menahan rasa sakit karena kontraksi diperutnya .

"Oh iya.. maaf maaf, benar juga. Aku sangat panik, jadi aku lupa." Ucapnya membela diri.

" Tarik napas ,.huu ..... buang .... " Robert lalu mengambil ponselnnya menghubungi Sean, sahabatnnya .

Tuut ... tuut ... tuut  ...

Tiga kali Robert mendengar nada sambung kemudian disusul dengan suara Sean menggema di seberang telepon .

" Halo ... , " sapanya .

" Sean , apa kamu sedang sibuk ? " tanya Robert.

" Tidak juga , aku hanya menemani Al dan Kelvin di taman bersama temannya  . Hari ini ulang tahunnya , kalian tidak lupa kan  ? "  peringat Sean .

" Astaga ,benar juga . Aku yakin Al akan merajuk jika tau aku lupa . Tapi maaf Sean , kami sungguh tidak bisa hadir . " sesal Robert .

" Memangnya ada apa ? "  Sean mulai khawatir terjadi sesuatu pada sahabatnya apalagi nada suara sahabatnya itu penuh dengan kekhawatiran .

Caroline istri Sean menyadari perubahan raut wajah suaminya yang tiba-tiba menjadi cemas . 

"Aku dan Grisel sedang menuju rumah sakit . " Ungkapnya .

" Sepertinya dia akan segera melahirkan . " Ungkap Robert bersemangat .

Caroline yang mendengar ucapan Robert setelah membuat telepon mereka menjadi mode loud speaker .

" Whaatt ??? " Pekik Caroline .

" Grisel kontraksi dan kamu masih santai menelepon. Kami segera ke rumah sakit ."

Pekikan Caroline sepertinya  mengejutkan bayi Grisel , sekarang Ia kembali merasakan kontarksi .

" Maaf jika harus merepotkan kalian , tapi ku mohon cepatlah menyusul , sebelum  tubuh ku habis dicakar grisel . " Pekik Robert sebelum sambungan telepon berakhir .

Di waktu yang sama , Al yang hari ini genap berusia 5 tahun  tengah tertawa riang saat teman temannya menyanyikan lagu selamat ulang tahun .

Sean menghentikan aksi caroline yang hendak menghampiri Al, "Tunggulah, setidaknya tunggu dulu sampai Al  selesai meniup lilinnya. " ucap Sean.

Dan benar saja dugaan mereka. Kini dua anak laki-laki duduk dengan tenang tanpa suara, duduk dengan kesal karena pestanya dihentikan karena harus pergi ke rumah sakit.

" Mommy , apa aunty Grisel sebentar lagi akan punya bayi ?" tanya Kelvin  .

Kelvin Albern adalah anak dari asisten Sean Anderson. Sebagai orang tua tunggal , ayahnya sangat kesulitan saat harus merawat Kelvin dan juga bekerja.

Sebab itulah , Kelvin akhirnya diasuh oleh Caroline .

" Iya Nak . " Jawab Mommy Carol lembut.

" Al , jangan cemberut lagi yah , nanti Mommy Grisel sedih lihat Al merajuk seperti itu. " bujuk Caroline

"  Allard gak cemberut kok Mom ." Bantahnya.

" Al , Kamu ingat apa kata Daddy  ? " tanya Sean .

Allard mengangguk dan wajahnya berubah menjadi ceria kembali .

Itu karena Daddynya berjanji jika Al akan mendapatkan kado istimewa di rumah sakit . Kadonya dari Tuhan , tapi dititipkan pada aunty Grisel .

Setelah teringat ucapan Ayahnya , Al menjadi tidak sabar menanti kado istimewa apa itu .

Karena kemacetan yang semakin parah , Sean Andersons dan keluarganya baru tiba di Rumah Sakit setelah Grisel melahirkan cucu pertama di keluarga Harrison ,

“ Grisel ……. , “ Mommy Carol memeluk Grisel, mengucapkan selamat telah menjagi Ibu dan meminta maaf atas keteelambatan mereka .

“ Aunty , di mana bayi kalian ? “ tanya Kelvin yang sejak tadi hanya diam

Berselang beberapa saat , Opa Donald Harrison dan juga Opa Gilbert Anderson juga tiba setelah menghentikan permainan golf mereka saat mengetahui kabar gembira ini .

Tak lama dua orang perawat memasuki ruangan VVIP  rumah sakit , dengan mendorong sebuah tempat tidur bayi .

Dari jauh Al bisa melihat sesuatu yang kecil terbungkus kain warna merah muda di dalam tempat tidur yang tertutupi kain renda putih .

Semua orang mendekati Grisel saat perawat menggendong bayi mungil itu dan memberikannya pada sang Ibu.

Al merasa takjub tatkala melihat di balik kain merah muda ada bayi mungil ,putih bersih, pipinya bulat , dengan mata terpejam . Rambutnya hitam legam , berbeda dengan rambut teman-temannya yang selama ini dia lihat .

" Aunty Grisel , dia .. ? " tanya Al ragu .

" Mendekatlah Al .... bukankah kau sangat menantikannya, " ajak Grisel .

Wajah bingung Al ditertawakan oleh yang lainnya .

Al mendekat dan saat itu untuk pertama kalinya Al menyentuh kulit yang sangat lembut .

Sejak pertama kali menyentuh kulit bayi mungil itu , apalagi saat tahu jika bayi mungil itulah yang beberapa bulan terakhir sering Ia rasakan tendangannya dari dalam perut Aunty Grisel , Al jadi tak ingin jauh darinya

Allard merasa sangat tertarik padanya . semua di tubuhnya serba kecil, mungil membuat AL ingin melindunginya dan menjaganya .

“ Uncle Robert , “ panggilnya .

“ Ya Al , ada apa ? “

“ Berikan aku kado , hari ini juga adalah ulang tahunku . “ Ujarnya bangga .

“ Baiklah Al, katakan apa yang kamu inginkan ? “ tanya Uncle Robert ,

“ Aku ingin Milly . “ Ungkapnya .

“ Hah ?? Milly ? apa itu ? “ tanya semua orang secara bersamaan kecuali Grisel .

Al menggeleng , dan dengan santainya Al menunjuk bayi dalam gendongan Grisel

“ Milly itu bayi ini . " Jawabnya .

Semua orang saling pandang .

Milly . Milly begitulah Al memanggil bayi mungil itu sejak Ia masih dalan kandungan Ibunya .

Dulu saat masih dalam kandungan , ketika Grisel meminta Al untuk berbicara pada perutnya , Al selalu menyebut ' little lily ' yang katanya ceria .

“Kamu belum bisa memilikinya sekarang Boy , Kamu dan dia masih sama-sama terlalu kecil .“ tutur Ronald membuat wajah Al cemberut .

"Bukankah itu kado dari Tuhan untukku ? aku bahkan belum sempat memotong kue ulang tahunku dan menerima kado dari teman-temanku hari ini, " gumamnya .

Grisel seketika mendaratkan bantal pada kepala suaminya .

“Allard sayang , sini ... " panggilnya lembut .

" Iya Milly memang kado Istimewa Tuhan untuk Al , tapi kata Tuhan Ia ingin Aunty membantu Al merawatnya .Nanti , saat Al sudah mampu , Aunty Grisel janji akan memberikan Milly padamu. " ujar Grisel.

Raut wajah Al sontak menjadi cerah kembali .

"Al percayakan , sesuatu yang istimewa akan sulit untuk kita dapatkan ? Al harus buktikan dulu pada Tuhan jika Al mampu jadi pemilik hadiah ini . Kamu harus selalu menjaganya, menyayanginya, hingga nanti kalian besar dan kamu boleh tanyakan langsung padanya ,apa Milly mau menjadi milikmu. “ Jelas Mommy Grisel berusaha sesederhana mungkin, hingga Al bocah 5 tahun itu paham .

"Tapi apa boleh Al bertemu dengannya selama Milly masih dititipkan pada aunty ? aunty tidak akan memasukkan Milly kembali kedalam perut kan ? "

Pertanyaan polos itu menjadi bukti jika Al memang masih anak polos yang jujur dengan rasa sayangnya pada Milly .

" Tentu saja tidak . Malahan aunty janji akan merawat Milly hingga dia besar, bisa berjalan , bisa bermain bersama Al , " ucap Grisel .

" Janji ? " Grisel mengangkat jari kelingkingnya .

" Janji . " Sambut Al, menautkan juga jari kelingkingnya .

Ia terus saja berada disisi Milly ,

sesekali Ia mengelus lembut pipi bulat bayi itu dan berbisik padanya ,

" Hai little lilly , My Milly , My MINE . "

.

.

.

.

.

.

" Find magic in the little things, and the big things you always expected will start to show up.”

.

.

.

.

.

to be continue

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!