NovelToon NovelToon

Twins A ( Axel Dan Alexa )

Hari pertama sekolah

Beberapa tahun kemudian.

Disebuah mansion mewah. Tepatnya di kamar mewah, terlihat seorang gadis cantik yang berusia lima belas tahun masih bergelung di dalam selimutnya.

" Putri tidur wake up"

Mmmm

" Lima menit lagi mommy"

" No. Sekarang! ini hari pertama kamu masuk SMA, jadi tidak boleh terlambat"

Mendengar kata terlambat, Alexa segera membuka matanya. Benar kata mommy-nya, ia tidak boleh memberikan kesan buruk di hari pertama ia masuk sekolah.

" Cepat mandi, setelah itu kebawah sarapan bersama"

" Ok Mom"

Alexa segera bangkit dari tidurnya dan segera pergi ke kamar mandi. Setelah putrinya menghilang kedalam kamar mandi, Kiran segera membereskan tempat tidur putrinya itu.

Selesai membersihkan tempat tidur Alexa, Kiran pergi ke kamar putranya Yang berada di sebelah kamar Alexa.

Tok.

Tok.

Tok.

Ceklek.

Kiran tersenyum melihat putranya yang sudah terlihat rapi dengan seragam putih abu-abu nya. Berbeda sekali dengan kakaknya yang belum selesai berkemas.

" Axel sudah siap?"

" Hhhmm"

" Yuk kebawah, kita sarapan"

" Putri tidur sudah bangun?"

" Sudah, sekarang dia lagi mandi. yuk kita turun duluan"

Axel menganggukkan kepalanya.

Kiran menggandeng tangan putranya itu. Axel memang seperti Daddy-nya, dingin dan juga datar. Tapi putranya itu sangat penyayang. Apalagi pada saudara kembarnya. Walaupun mereka sering berdebat.

" Morning Dad"

" Morning jagoan"

Darren tidak heran kalau istrinya hanya turun berdua dengan putranya. Karena ia tau kalau putrinya itu pasti telat bangun lagi.

Tak berselang lama, datanglah seorang gadis cantik memakai seragam putih abu-abu sama seperti Axel.

" Morning semuanya"

" Bangun juga kamu?" kata Axel.

" Tentu saja bangun. Kan kakak cantik kamu ini mau pergi sekolah" kata Alexa sambil duduk di samping saudara kembarnya.

" Ck, yang bilang kamu cantik itu siapa?"

" Banyak. Terutama keluarga besar kita bilang aku cantik"

" Berarti mata mereka harus diperiksa"

" Bilang aja kamu iri sama aku"

" Nggak ada untungnya iri sama kamu"

" Stop! kita disini mau sarapan, bukan mau mendengarkan perdebatan kalian berdua" kata Kiran.

Axel dan Alexa pun diam. Karena kalau mommy-nya sudah bicara, maka tidak ada satupun yang bisa melawan. Minta bantuan sama Daddy pun percuma. Karena Daddy-nya juga nggak bisa melawan sang mommy.

Setelah kedua anaknya diam. Kiran pun mengambilkan nasi dan juga lauk untuk suami dan kedua anaknya. Kemudian baru untuk dirinya sendiri.

Mereka berempat pun mulai menyantap sarapan yang ada di piring mereka masing-masing. Mereka makan dengan hikmat tanpa ada yang bersuara satupun.

Selesai sarapan, Alexa dan Axel berpamitan sama mommy dan Daddy-nya.

" Mom, Dad, Eca berangkat dulu ya"

" Axel juga ya Mom, Dad"

Kedua anak kembar itu menyalami kedua orang tuanya secara bergantian. Selesai berpamitan dengan kedua orang tuanya Alexa naik keatas motornya.

" Kamu naik motor?" tanya Axel.

" Hhmm"

" Kenapa nggak Bareng aja?"

" Nggak, enakan ama motor daripada sama mobil. Dah Mommy, Daddy"

" Dah, hati-hati di jalan dan ingat jangan ngebut-ngebut bawa motornya?"

" Ok mommy"

Axel juga masuk kedalam mobil. Belum sempat Axel melajukan mobilnya, tiba-tiba terdengar suara cempreng memanggil namanya.

" Axel, Eca, tunggu!"

" Buruan! kalau nggak kita tinggal" kata Alexa.

" Jangan dong. Masa telat dikit aja ditinggal"

" Ya udah buruan masuk" kata Axel.

" Bentar"

" Apalagi?"

" Gue belum pamitan sama om dan Tante"

" Ya udah buruan, ntar kita tinggal nih"

" Om, Tante, Adele berangkat dulu ya" kata Adele sambil mencium tangan Kiran dan Darren secara bergantian.

Selesai berpamitan, Adele pun masuk kedalam mobil. Ya yang memanggil Axel dan Alexa tadi adalah Adele. Putri Serly dengan Doni.

" Dah Mommy, Daddy" kata Alexa sambil melambaikan tangannya.

" Dah sayang"

Alexa melajukan motornya meninggalkan mansion mewah itu. Diikuti sama Axel di belakang. Setelah anak-anak mereka pergi. Darren pun berpamitan dengan istrinya.

" Sayang, aku berangkat ya"

" Hati-hati dijalan "

" Pasti sayang" kata Darren sambil mengecup kening dan juga bibir istrinya sekilas.

Setelah mobil suaminya sudah jauh dari pandangannya. Kiran pun masuk kedalam mansion.

***

Farel mendengar klakson mobil milik Axel. Ia pun berpamitan pada mama dan papanya. Ya Farel memang belum bisa bawa mobil, makanya ia masih nebeng sama Axel.

" Eca mana?" tanya Farel setelah masuk kedalam mobil.

" Nunggu di simpang jalan"

Axel melajukan mobilnya meninggalkan kediaman orang tua Farel. Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang.

Mata Farel membulat sempurna kala melihat gadis cantik yang duduk di motor sport sambil mengunyah permen karet.

" Itu Eca bukan?"

" Iya, emang siapa lagi" kata Adele.

" Apa nggak apa-apa dia pergi sama motor?"

" Nggak apa-apa, dia sudah biasa" kata Axel.

" Benarkah? sejak kapan dia bisa bawa motor?"

" Udah lama, tapi baru dikasih izin tadi pagi sama Daddy"

" Kok gue baru tau kalau Eca bisa bawa motor"

" Axel, buruan jalan!" teriak Alexa.

" Iya"

Axel melajukan kembali mobil menuju sekolah SMA Tunas Bangsa. Diikuti sama Alexa di belakang.

Para pengendara lain terpesona melihat kecantikan Alexa. Karena gadis cantik itu tidak memakai helm. Jadi semua orang bisa melihat wajah cantiknya.

Suit..suit..

" Adek cantik jalan sama Abang yuk"

Alexa hanya diam. Ia malas meladeni laki-laki seperti itu. Ia menambahkan laju kecepatan motornya, hingga lelaki tadi tidak bisa mengejarnya.

Axel dan kedua sahabatnya kaget melihat Alexa melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Axel pun mengejar saudara kembarnya itu.

Adele dan Farel hanya bisa berdoa semoga mereka selamat sampai ke sekolah nanti. Inilah resiko kalau mereka ikut sama Twins.

Sampai di dekat sekolahnya, Alexa mengurangi laju kecepatan motornya. Karena ia tidak ingin punya reputasi jelek di hari pertamanya sekolah.

Para siswa terpesona melihat kecantikan Alexa, terutama para siswa cowok. Apalagi Alexa membawa motor sport. Itu terlihat keren Dimata para siswa cowok.

" Wow ada bidadari bawa motor"

" Keren banget tuh cewek"

" Iya, kira-kira dia anak kelas berapa?"

" Sepertinya anak kelas satu"

" Berarti kita bisa deketin dia saat MOS nanti"

" Benar, secara kita-kita kan kakak kelas dia"

Belum sempat rasa penasaran mereka, tiba-tiba mobil Axel melaju melewati para siswa laki-laki itu.

" Mobil siapa tuh"

" Nggak tau, gue juga baru liat"

" Mana mobilnya keren banget lagi"

Keempat siswa cowok itu mengikuti mobil mewah itu ke parkiran. Mereka ingin tau, siapa yang ada di dalam mobil mewah itu.

Axel, Farel dan Adele keluar dari mobil. Keempat siswa cowok tadi kaget melihat dua lelaki tampan dan satu cewek cantik keluar dari mobil mewah itu.

" Gila! tampan dan cantik banget "

" Sepertinya mereka akan menjadi most wanted di sekolah ini "

" Iya mengalahkan most wanted yang sekarang"

Mungkin apa yang akan dikatakan siswa cowok itu benar. Karena Twins dan kedua sahabatnya memiliki pesona yang sangat luar biasa.

To be continue.

Hai Reader terzayang, jumpa lagi dengan karya receh Feby. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian untuk novel ini ya🤗🤗

Happy reading 😚😚

MOS

Semua siswa baru berkumpul di lapangan sekolah. Hari ini mereka akan bertemu dengan kepala sekolah dan juga anggota OSIS.

Alexa dan Adele berbaris dibarisan siswi cewek. Sedangkan Axel dan Farel, berbaris di barisan siswa cowok.

" Selamat pagi semuanya" ucap lelaki paruh baya.

" Pagi Pak"

" Perkenalkan nama bapak Trisno. Jabatan bapak di sekolah ini, adalah sebagai kepala sekolah. Bapak ucapkan selamat datang di SMA Tunas Bangsa"

" Pantas saja perutnya buncit" bisik salah satu siswi cewek yang ada di belakang Alexa"

" Mungkin bapak itu suka makan duit yang nggak halal" bisik temannya.

" Baiklah, karena kalian semua yang ada di sini siswa-siswi baru. Dan kalian akan melakukan Masa Orientasi Siswa, atau sering kita dengar dengan sebutan MOS. Acara MOS itu akan di pandu sama OSIS. Dan Kakak-kakak yang berdiri di depan, mereka semua adalah anggota OSIS di SMA kita"

Semua siswa melihat kearah anggota OSIS yang berdiri di sebelah bapak kepala sekolah. Anggota OSIS itu terlihat cantik dan juga tampan.

Tapi tidak bagi Alexa. Baginya tidak ada yang setampan Daddy-nya. Dan juga tidak ada yang secantik mommy-nya.

" Baiklah, sekarang acara MOS ini bapak serahkan sepenuhnya kepada ketua OSIS dan para anggotanya. Sekalian Bapak akan pamit undur diri dulu. Sekali lagi selamat datang di SMA Tunas Bangsa"

Suara tepuk tangan mengiringi kepergian bapak kepala sekolah. Sekarang tinggallah semua murid kelas satu dan Anggota OSIS.

" Selamat pagi adik-adik semua. Perkenalkan nama saya Kevin Hardiansyah. Saya ketua OSIS"

" Saya Rian Permana sebagai wakil ketua OSIS"

" Saya Intan Putri Sanjaya, sekretaris OSIS"

" Saya Citra Jovanka, bendahara OSIS"

" Sekarang kalian lihat wajah kakak-kakaknya dan hafalkan nama mereka" kata Kevin.

Semua siswa kelas satu pun menghafal nama-nama anggota OSIS. Kecuali Empat sekawan itu. Mereka tidak perlu menghafalkan nama-nama anggota OSIS.

" Apa kalian sudah hafal nama kakak-kakak yang ada di depan?"

" Sudah Kak"

" Sekarang kalian akan saya bagi menjadi dua grup. Grup A dan juga grup B. Cowok tim A dan cewek tim B. Sekarang saya akan pilih ketua masing-masing tim"

Kevin mengedarkan pandangannya. Matanya tertuju pada Alexa dan juga Axel. Dua orang itu sangat cocok untuk menjadi ketua tim.

" Kalian berdua maju ke depan"

Semua siswa melirik satu sama lain. Mereka tidak tau siapa yang di panggil oleh ketua OSIS.

Kevin berjalan menghampiri Alexa. Para siswi cewek berdoa dalam hati mereka masing-masing supaya mereka bisa satu tim dengan cowok-cowok tampan.

" Kalian berdua maju ke depan sebagai ketua tim" kata Kevin pada Axel dan Alexa.

" Saya " tunjuk Alexa ke dirinya.

" Iya, kamu"

" Maaf Kak, pilih yang lain saja"

" Tidak bisa! keputusan saya sudah mutlak "

Alexa menatap saudara kembarnya. Meminta saudaranya itu untuk menolak menjadi ketua tim. Tapi Axel hanya mengangkat bahunya. Itu tandanya ia tidak tau dan juga tidak bisa membantu.

" Saya keberatan Kak" kata salah satu siswi cewek.

" Alasan kamu keberatan?"

" Karena saya lebih cantik dan juga lebih pintar dari dia"

Alexa menutup mulutnya supaya tawanya tidak lepas. Ia tidak menyangka ada cewek yang sangat percaya diri mengatakan dirinya cantik dan juga pintar.

" Darimana rasa percaya diri cewek ini" bisik Farel ditelinga Axel.

" Dari negeri dongeng "

Kevin menatap adik kelasnya itu. Ia tidak habis pikir dengan gadis itu. Kenapa dia sangat percaya diri sekali mengatakan dirinya cantik dan juga pintar.

" Baiklah kalau emang kamu merasa cantik dan pintar, maka kamulah yang akan jadi ketuanya. Dan buktikan pada kami semua kalau apa yang kamu katakan tadi memang benar adanya"

" Ok Kak"

" Siapa nama kamu?" tanya Kevin pada gadis itu.

" Diva Putri Aditama"

" Baiklah, silakan ke depan "

Kevin melirik Alexa sekilas, kemudian ia kembali bergabung bersama teman-temannya.

" Baiklah sekarang sudah ada ketua dari masing-masing tim. Ketua tim A perkenalkan diri kamu. Setelah itu dilanjutkan sama ketua tim B"

" Saya Axel Evan N, ketua tim A "

" Saya Diva Putri Aditama, ketua tim B"

" Hari ini tugas kedua tim adalah memasang tenda. Siapa tim yang paling cepat memasang tenda, maka tim merekalah yang akan jadi pemenang"

" Pasti tim A akan menang"

" Percaya diri sekali. Kami tim B tidak akan kalah dari kalian tim A"

" Kalian jangan senang dulu. Karena kalian membuat tendanya tidak hanya satu. Tapi sepuluh"

" Kecil Kak" kata tim A.

" Tim B jangan mau kalah dari tim A" kata Citra bendahara OSIS.

" Pasti Kak. Kami tidak akan kalah dari tim A"

" Bagus. Semangat!"

" Waktu kalian cuma satu jam. Setelah tenda datang, waktu mulai berjalan. Mengerti!"

" Mengerti Kak"

" Sekarang ketua tim, segera ambil tenda di gudang"

" Gudangnya di mana Kak?" tanya Axel.

" Dari sini kalian jalan lurus. Setelah itu kalian bertemu ruang Labor. Nah di sebelah kiri Labor adalah gudang sekolah"

Ketua tim A dan B segera mengambil tenda di gudang. Sedangkan yang lain, menyiapkan kayu untuk memasang tendanya nanti.

Sedangkan anggota OSIS duduk santai menunggu ke dua regu selesai membuat sepuluh tenda.

" Anak-anak tahun ajaran baru sekarang cakep-cakep ya" kata Rian.

" Iya. Dan mental mereka juga bagus. Nggak ada yang mental kerupuk"

" Menurut Lo ketua tim B tadi cantik nggak?" tanya Rian.

" Si Reva maksud lo?" tanya balik Kevin.

" Bukan, cewek yang pertama kali Lo tunjuk jadi ketua. Cantik kan?"

" Menurut gue biasa aja" jawan Intan.

" Bilang aja Lo takut kalah saing sama tu cewek"

" Nggak lha"

" Udah ngaku aja. Lo takut Kevin kepincut sama tu cewek kan?"

" Kenapa Lo bawa-bawa nama gue" kata Kevin.

" Tau tuh si Rian" kata Intan.

" Sudah-sudah, kalian bertiga itu berisik banget" kata Citra.

" Wow ternyata Citra bisa marah juga" ledek Rian.

" Diam Lo Yan, mending Lo cek tim A. Daripada Lo berisik di sini.

" Gue mau liat tim cewek aja" kata Rian beranjak dari duduknya.

Mending dia liat cewek bening-bening, daripada melihat tim cowok. Siapa tau nanti dia bisa deketin cewek cantik. Lumayan kan.

***

Alexa, Adele dan teman-temannya yang lain, mencari kayu untuk memasang tenda nanti.

" Eca"

" Hhhmm"

" Kenapa kamu nggak mau jadi ketua tim?"

" Malas"

" Kalau kamu yang jadi ketua kan bagus nggak kayak dia"

" Hei kalian berdua, jangan cuma ngobrol aja. Cepat cari kayunya"

" Tuh kan si tukang perintah udah ngomong lagi"

" Udah biarkan saja, lagipula dia ketua tim kita"

" Bukan ketua tim, tapi ketua tukang perintah-perintah"

" Dia bosnya hari ini. Jadi kita harus patuh. Mengerti"

" Mengerti"

" Anak pintar" kata Alexa sambil mengusap kepala Adele.

Adele mengerucutkan bibirnya karena Alexa selalu memperlakukannya seperti anak kecil. Ya walaupun kenyataannya emang umur Alexa besar enam bulan darinya. Tapi terkadang ia senang, karena bisa merasakan kasih sayang seorang kakak.

To be continue.

Jangan lupa like, komen dan vote nya ya 🤗🤗

Happy reading 😚😚

Hukuman

Tim B sudah menyelesaikan empat tenda. Mereka semua sangat kompak memasang tendanya.

" Kenapa nggak pake tenda yang bagus itu aja sih, lebih praktis" kata temen satu tim Alexa.

" Iya, kita nggak akan capek-capek mukul kayak gini"

" Ketuanya enak banget kerjanya, cuma memerintah kita aja"

" Betul. Ketua apaan dia itu"

Alexa dan Adele hanya jadi pendengar yang baik. Sebenarnya Alexa juga tidak suka cara Diva yang selalu mengatur mereka. Walaupun dia ketua tim, bukan berarti dia bisa santai-santai dan mengatur mereka. Tapi ia masih menahan, karena ia tidak ingin mencari masalah di hari pertamanya di sekolah.

" Teman-teman, gimana kalau kita bagi anggota. Supaya kita cepat menyelesaikan tugasnya" kata Alexa.

" Setuju"

" Hei! yang ketua tim disini itu gue. Bukan dia" kata Diva.

" Kalau Lo sadar sebagai ketua tim. Maka cepat bantu kami untuk segera menyelesaikan tugas ini. Jangan cuma hanya memerintah" kata Alexa.

Diva mengepalkan tangannya menahan emosi. Iya tidak suka ada yang melawannya.

" Kita bagi tiga kelompok ya" kata Alexa.

" Ok"

Alexa pun mulai membagi anggotanya menjadi tiga kelompok. Setelah tiga kelompok terbentuk, mereka segera mengerjakan tugas mereka masing-masing.

Walaupun kesal. Diva pun ikut membantu teman satu timnya. Karena ia tidak ingin dibilang tidak becus memimpin timnya.

Rian melihat cara kerja tim B sangat bagus. Mereka terlihat sangat kompak. Pandangannya tertuju pada gadis cantik yang sedang mengunyah permen karet. Gadis itu terlihat sangat cantik diantara yang lain.

" Ada yang bisa kakak bantu?" tawar Rian.

Semua anggota kelompok Alexa menoleh kearah Rian. Kecuali Alexa. Gadis cantik itu sibuk mengeratkan tali tenda.

Rian makin penasaran dengan adik kelasnya yang satu itu. Diluar sana banyak gadis yang ingin dekat dengannya, tapi gadis ini malah cuek padanya.

" Kak Rian, bantuin aku dong" kata Diva.

" Bantu apa?"

" Ini, aku nggak bisa pasangin talinya"

Adele dan yang lain ingin muntah melihat Diva yang sok manja. Mereka benar-benar malas melihat Diva.

" Adele bantu pegangin talinya dong" kata Alexa.

" Siap"

" Alexa bagian di samping sudah selesai" kata anggota kelompok Alexa.

" Bagus. Tinggal pasang satu tali ini, kita sudah selesai"

" Berarti kita bisa lanjut ke tenda selanjutnya"

" Iya. Semangat ya semuanya"

" Semangat!"

Akhirnya satu tenda lagi sudah selesai di buat. Sekarang Alexa dan anggotanya. Bersiap untuk membuat tenda berikutnya.

Tim A yang di pimpin oleh Axel, sudah berhasil mengerjakan enam tenda. Sekarang hanya tersisa empat tenda lagi. Mereka semua kompak mengerjakan tugas mereka masing-masing.

" Axel, yang ini talinya agak pendek" kata Farel.

" Gampang, sambung aja pake tali yang lain "

" Ok, siap laksanakan"

Farel menyambung tali yang pendek itu dengan tali yang lain. Setelah itu ia mengikatnya ke kayu. Dan siap ditancapkan ke tanah.

" Axel, pinjam palunya dong"

" Nih "

" Bantu pegangin kayunya dong"

Satu tenda lagi selesai di buat. Sekarang total tenda yang dibuat tim Axel sudah tujuh. Jadi mereka tinggal membuat tiga tenda lagi.

" Guys, tim biru udah menyelesaikan tujuh tenda juga" kata teman satu tim dengan Axel.

" Kita harus cepat-cepat nih. Masa kita kalah sama cewek" kata yang lain.

" Ayo semuanya kita kalahkan tim B"

" Semangat!"

Axel dan timnya sangat antusias. Mereka akan mengalahkan tim B. Jadi mereka harus segera menyelesaikan tugas membuat tenda ini sebelum tim B.

Kevin, Citra dan juga Intan berada di tengah-tengah tim A dan juga tim B. Mereka melihat kedua tim sama-sama kuat.

" Menurut kalian berdua, tim mana yang bakal menang?" tanya Intan.

" Nggak tau sih. Soalnya kedua tim sama kuatnya" kata Citra.

" Benar, mereka sama-sama tidak mau kalah" kata Kevin.

" Setidaknya kalian berdua punya jagoan masing-masing tim dong?" kata Intan.

" Aku pilih tim A" kata Davin.

" Aku tim B. Kalau kamu pilih tim mana? " tanya Citra.

" Aku sama ma Kevin, tim A"

" Baiklah, mari kita liat siapa yang menang"

Kedua tim semakin semangat memasang tenda. Tim B walaupun tidak suka dengan ketua mereka. Tapi demi menang mereka mengesampingkan ego mereka masing-masing.

" Alexa kayu untuk tenda terakhir kurang satu" kata salah satu anggota kelompok Alexa.

" Baiklah, aku akan cari dulu"

Alexa segera pergi ke kebun sekolah. Ia harus segera menemukan kayu untuk memperkokoh tendanya. Karena ia tidak boleh kalah dari kembarannya.

" Dapat"

" Eits aku yang duluan dapat"

Alexa menoleh kearah suara yang sangat ia kenal.

" Axel"

" Apa?"

" Siniin kayu nya"

" Tidak bisa. Kayu ini aku yang dapat duluan"

" Jangan asal. Jelas-jelas aku yang megang kayunya duluan "

" Kamu itu kan adek. Jadi ngalah sama kakak dong"

" Kakak darimana, kamu itu cuma lahir dua menit dari aku"

" Tetap aja aku kakak kamu "

" Kalau kamu kakak ku, berarti kamu yang harus ngalah"

" Kenapa harus aku? "

" Bukankah kakak harus mengalah pada adiknya"

" Kata siapa kakak harus mengalah sama adiknya"

" Kata mommy sama Daddy"

" Kapan mommy bilang begitu?"

" Kemarin"

" Ngaco, mana pernah mommy sama daddy bilang kek gitu"

" Ya udah biar adil, kayunya kita bagi dua aja, gimana?"

" Ok "

Axel pun mematahkan kayu itu menjadi dua bagian. Sekarang kayu itu sudah menjadi dua. Ia memberikan satu bagian kayunya pada Alexa.

" Kenapa aku harus punya adek kek kamu" kata Alexa sambil memukul kepala Axel dengan kayu yang ia dapat tadi. Setelah itu ia kabur.

" Alexa! awas kamu ya"

" Week.. kejar kalau kamu bisa"

Axel segera menyusul saudara kembarnya itu. Kalau soal lari, mereka sama-sama jago.

Semua teman-temannya kaget melihat Alexa dan Axel main kejar-kejaran. Mereka bertanya-tanya, apa hubungan kedua orang itu. Karena mereka tidak tau kalau Axel dan Alexa itu kembar.

Sedangkan Adele dan Farel sudah biasa melihat itu. Karena memang tiap hari, mereka akan seperti Tom and Jerry.

Kevin dan anggota OSIS lain juga kaget melihat keakraban Axel dan Alexa. Mereka juga penasaran, ada hubungan apa mereka berdua.

" Dasar cewek genit, baru pertama sekolah udah menggoda cowok" kata Diva.

" Kalian berdua, stop!" teriak Kevin.

Axel dan Alexa pun berhenti main kejar-kejaran. Di samping itu mereka berdua juga capek.

" Kalian berdua saya hukum squat jam sepuluh kali"

Bagi Axel dan Alexa squat jam sepuluh kali itu gampang. Karena biasanya ia dan saudara kembarnya bisa melakukan lebih dari sepuluh.

Diva sangat senang karena Alexa mendapatkan hukuman. Karena ia tidak suka melihat Alexa.

Axel dan Alexa dengan senang hati menjalankan hukuman pertama mereka. Itung-itung mereka olahraga. Sedangkan teman-teman mereka yang lain, melanjutkan kembali memasang tenda.

To be continue.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya reader terzayang 🤗🤗

Happy reading 😚😚

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!