NovelToon NovelToon

Om Duda,Jodoh Pilihan Mama.

perjodohan.

Brugh....

Ayana menghempaskan tubuhnya disofa, yang ada diruang tamu rumahnya.keduabtangannya direntangkan ke atas,sambil menggeliatkan tubuh.

"capeknya..."gumannya lirih.gadis mungil yang berambut kriwil panjang sepinggang itu tampak kelelahan.

Bahkan seragam sekolahnya masih lengkap,melekat ditubuhnya.putih dan abu-abu.sepatu dan kaos kaki pun masih menempel dikedua kakinya.

"maa......"suaranya yang cempreng menggema,sangat memekakkan telinga.

"ada apa sih Ay..?"Mama mira,wanita berusia 43 tahun yang masih terlihat cantik itu,datang dari arah dapur.kedua tangannya bertolak pinggang,menggelengkan kepala,melihat sang putri satu-satunya yang cengar cengir seperti tanpa dosa.

"hehe....aya capek ma...."rengeknya manja.wajahnya dibuat seimut mungkin.

"emang kamu pulang sekolah jalan kaki,kok bilang capek?"mama Mira mulai mengomel"pulang tinggal nangkring diatas motor aja,segala ngeluh capek!dasar lebay..."tambah Mama mira lagi.

wanita itu begitu gemas melihat sang putri,bahkan diusia yang menginjak 18 tahun,tingkah lakunya masih seperti anak Taman kanak-kanak.

"Tadi aya kan habis pelajaran Olah Raga ma,Aya dan teman-teman disuruh lari keliling lapangan sepuluh kali..."

"Beneran pelajaran olah raga Ay..?"kedua mata Mama Mira tampak memicing,menatap sang putri penuh selidik.

"iya ma..."

"kamu nggak sedang dihukum,kan Ay..?"

"Ya ampun ma,,segitu nggak percaya sih sama putri semata wayangnya yang cantik dan cetar membahana ini..."

"Ya siapa tau kamu bikin ulah lagi Ay.."

"Beneran,Ma..."

"Lagian kamu tuh Ay, datang-datang bukannya kasih salam dulu kek,tuh sepatu sama kaos kaki aja masih betah melekat di kaki..."

"Iya,ma...maaf..."Ayana tampak merengut,bibirnya bahkan maju sampai lima senti.

"Kamu tuh anak perawan Ay,rubahlah sedikit-sedikit sifat yang jelek kayak gitu."Mama Mira mulai mengomel lagi.

"Iya mama Mira yang cantik mewangi sepanjang hari,anakmu yang imut nan cantik ini mohon maaf yang sebesar-besarnya....."Ayana mengedipkan kedua matanya.

"Sekarang cepat ganti baju Ay,trus sholat dulu.habis itu baru makan..."Mama Mira melenggang,meninggalkan Ayana yang masih enggan beranjak dari sofa.

"Aya...."teriak Mama Mira dari dapur.

"iya...iya ma..."dengan terpaksan Ayana bangkit dari duduknya,,setelah terlebih dulu melepas kaos kaki dan sepatu,kemudian meletakkannya di rak yang ada di sebelah pintu masuk.

"Masak apa ma..?"tanya Ayana,langkah kakinya malah mengarah ke ruang makan.

Tangan kanannya membuka tudung saji yang tengkurap di atas meja makan.

"wow...ayam geprek..."kedua bola mata Ayana tampak berbinar,melihat menu favoritnya sudah siap disantap,didepan mata.

"Ganti baju dulu Ay...."Teriak Mama mira.

Ayana yang hampir mencolek sambal nerah yang menyelimuti Si Ayam,mengurungkan niatnya.

"Icip sedikit ma.."

"Ganti baju,sholat....baru makan..."titah Mama Mira dengan tegas.

Dengan langkah gontai ,Ayana masuk ke kamarnya,yang berada tepat didepan ruang makan.

Bergegas menjalankan titah sang Mama sebelum wanita itu murka,dan mengomel lagi.

"cepet Ay,,ada yang mau mama omongin..."tiba-tiba suara Mama Mira ngegas didepan pintu kamar Ayana.

"Apaan ma,ngomlnv aja sekarang..!"Ayana jadi penasaran,apa yang mau mama omongin ya, jangan-jangan,mama mau menikah lagi.hii....ogah banget aku kalau samle punya papa tiri,isshh.... Amit-amit.Ayana bergidik ngeri,membayangkan imajinasinya yang melanglang buana.

Mama Mira memang orang tua tunggal.setelah kecelakaan yang mengakibatkan papa Ayana meninggal tiga tahun yang lalu,mama Mira tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun.

Cintanya begitu dalam kepada sosok sang suami,dan tidak pernah ada niat untuk menikah lagi.Mama Mira hanya fokus dengan putri satu-satunya,ingin menyekolahkannya setinggi mungkin.

Dua puluh menit kemudian Ayana tampak keluar dari dalam kamar,sudah berganti baju rumahan.celana pendek warna hitam dan tank top warna putih.

Rambut kriwilnya pun sudah dicepol asal ke atas.

"Mama sudah makan...?"tanya Ayana,begitu melihat Mama Mira keluar dari kamarnya.

"udah Ay,kamu makan gih.."Mama Mira duduk disebelah Ayana,bermaksud menemaninya makan.

"Mama tau aja sih,Aya lagi pengan makan ayam geprek..."Setelah menaruh dua centing nasi ke piring,gadis itu mengambil paha geprek,dengan sambel berwarna merah,yang tampak menggiurkan itu.

Mama Mira tersenyum tipis."Rejeki kamu Ay,itu tadi ada lebihan kuota pesanan nasi kotak bu Heni."

"Oh..."

Ayana mulai menyuap makanannya,dia memang lebih senang makan langsung pakai tangan kalau menunya sambelan seperti ini.

Baru sesuap,Ayana sudah merasakan sensasi pedas menyengat di lidahnya.

"Level berapa ini ma,pedes amat...?"Tanya Aya,sambil mendesis kepedesan.

"cuma level lima,Ay...."

"kok pedes banget ma?nggak seperti biasanya...?"

"Mungkin karena harga cabe lagi meroket Ay..jadi masak pake cabe sedikit aja udah kerasa pedasnya .."Mama Mira terkekeh sendiri .

Sementara Ayana hanya memutar bola matanya dengan malas.mulutnya tak henti mengunyah sedari tadi.bahkan dia tambah nasi sampai dua kali.

"Oh ya ma,apa yang mama mau omongin sih jadi penasaran..?"Ayana menatap wanita cantik yang memakai daster batik itu dengan intens.

"Mama nggak kepikiran buat nikah lagi kan..."

"Huss...sembarangan aja kalo ngomong.."Mama Mira memukul bahu Ayana dengan gemas.

"Ya kali aja Mama udah move on dari Ayah..."Ledek Ayana.

"memang kamu mau,kalo punya papa baru...?"

"Iihh....ogah,bagi Aya papa Bayu yang paling ganteng,biarpun kita sudah beda dunia...."

Mama Mira tersenyum.dia setuju dengan pendapat sang putri.

"Ay...."

"Hemh...."

"Sebenernya,mama mau jodohin kamu sama anak temen mama..."

"Apa..??!!"

Om Duda

****

"Apa...?!!

Uhukk...

Ayana tersedak sambel,begitu mendengar ucapan Mama Mira.apa-apaan ini,kayak di jaman siti zubaedah aja sich.

"Mama,jangan bercanda ih..."Ayana tersenyum miring.

"Mama nggak bercanda,sayang.ini serius.."Mama Mira menoleh ke samping,dan tepat pada saat itu,Ayana juga sedang memandangnya.

"Lanjutin dulu Ay,makannya.setelah itu kita ngobrol lagi.mama tunggu di ruang keluarga.."Setelah mengucapkan kata-kata itu,mama Mira beranjak dari duduknya,dan berlalu pergi.

Ayana menghela nafasnya terasa berat.

Mama kenapa sih, tiba-tiba aja main jodoh-jodohan.aku kan masih kecil,sekolah juga belum kelar.omelnya dalam hati.

*

*

*

Setelah menyelesaikan makan siangnya,Ayana bergegas menyusul mamanya ke ruang keluarga.gadis itu penasaran,kenapa tiba-tiba sang mama membahas perjodohan.

"Ma...."Ayana menghempaskan bokongnya disebelah kanan mama Mira.

"Sudah selesai Ay...?"

"Sudah,ma.kenyang banget..."guman Ayana lirih.tapi masih bisa di dengar sang mama.

"Gimana nggak kenyang Ay,kamu aja nambah nasi terus.."ledek mama Mira.

Ayana terkikik geli"Abisnya endulita sih ma.."lalu merebahkan kepalanya dibahu sang mama.

Mama mira tersenyum.Ayana tidak pernah protes dengan apapun yang disuguhkan Mama Mira.suka nggak suka,pasti akan disantapnya.gadis itu mengerti,mama Mira sudah bekerja keras mencukupi kebutuhannya.

Semenjak sang papa meninggal,mama mira terjun di bisnis makanan.kue segala macam mampu dikuasainya,dan juga pesanan nasi kotak.

Alhamdulillah,ada saja tiap hari pelanggan yang pesan.mama Mira punya rencana buka toko roti,cuma terkendala modal yang sampai sekarang belum terkumpul.

"ma...."

"Hemm...."

"mama serius,dengan ucapan yang tadi...?"

"Yang mana,Ay...?"mama Mira balik nanya.

"ish,,perjodohan tadi ma.kenapa tiba-tiba sich?Aya kan masih sekolah ma..."protes Ayana.

"memang kenapa Ay,mama kan cuma mau jodohin.bukan mau nikahin...."mama Mira tersenyum geli.

Ayana merebahkan kepalanya dipangkuan sang mama.jemari tangan sang mama mengelus kepalanya dengan lembut.

"Sama aja ihh...."

"Mama hanya ingin yang terbaik buat putri mama satu-satunya ini.."

Ayana mendongak,melihat kedua mata Mama mira tampak berkaca-kaca.

"Aya kan masih sekolah ma...."Ayana masih juga melayangkan protesnya.dia nggak bisa menbayangkan,dalam statusnya yang masih seorang pelajar,menikah lalu hamil,punya anak.pasti ribet,dan membuatnya harus berdiam diri dirumah.

tidak akan bisa kemana-mana lagi.

"Tajir ya ma ...?"

"Tajir itu cuma bonus Ay,yang paling penting itu dia baik,dewasa,dan bisa melindungi kamu..."

"Dia siapa sih..?"

"Namanya Arsen,mengenai pekerjaan cukup mapan Ay.dia putra tetangga mama di kampung dulu.."

flash back on.

Saat itu mama Mira sedang berbelanja di sebuah supermarket.secara tidak sengaja bertemu dengan tetangga di kampungnya dulu.walaupun usia mereka beda sepuluh tahun lebih, tapi mereka berteman dekat.

"Mira...."

mama Mira yang sedang memilih tepung,sontak menoleh.dan mendapati seraut wajah cantik,yang tidak asing lagi.Mira mengernyit,antara ingat dan sedikit lupa.

mbak maya..!"tanpa aba-aba kedua wanita itu berpelukan dengan erat.

"Kamu apa kabar,Mir...?"tanya Maya,setelah berhasil mengurai pelukan mereka.

"Alhamdulillah,mbak "jawab mama Mira."mbak sendiri,apa kabar..?"

"Aku juga Alhamdulillah,Mir.gimana kalau kita ngobrol dulu Mir..?"

"Boleh juga,aku ke kasir dulu ya..."

*

*

*

Dan disinilah mereka sekarang,disebuah warung makan sederhana,yang berada diseberang supermarket.

"Mbak maya sekarang tinggal di mana?"mama Mira memulai obrolan.

"Aku tinggal di kota ini Mir..."

"Bukannya dulu sehabis menikah,mbak ikut suami ke jogya ya?"

"Iya mir,tapi suamiku sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu,aku janda Mir..."Maya tersenyum miring.

sejenak obrolan mereka terjeda,dengan kehadiran ibu yang punya warung.

mengantarkan pesanan mereka,dua porsi nasi rames dan dua gelas es teh.

"makan dulu mir.."

"iya mbak.."

kedua wanita beda usia itu pun menikmati makanan mereka,tanpa banyak bicara.

"Kamu punya anak berapa,Mir..?"tanya maya setelah mereka menghabiskan makanan mereka masing-masing.

"Cuma punya satu putri,mbak.masih SMU kelas Xll.

"Aku juga punya satu putra Mir,bedanya putraku sudah punya usaha sendiri."

"Alhamdulillah ya mbak.ngomong- ngomong soal status,kita sama mbak.aku juga janda loh,suamiku meninggal tiga tahun yang lalu karena kecelakaan..."

Maya tampak melongo."Oalah mir,kok nasib kita bisa sama sih...?"

"Iya mbak,tapi semua itu sudah taqdir.sekarang fokus aku,cuma ingin membahagiakan putriku satu-satunya"

Maya mengangguk-anggukkan kepala.tiba-tiba sebuah ide konyol melintas dikepalanya.

"Mir,gimana kalau kita jodohin anak-anak kita?"

"Hahh...."

"Iya,biar kita jadi besan Mir.."Maya tampak bersemangat.

"Tapi mbak,putriku masih kecil.masih sekolah..."

"Cuma dikenalin dulu,Mir.kalau jodoh kan kita bisa jadi besan.."

"Ya nanti aku coba bicara dulu mbak,dengan putriku..."

"Tapi mir,anakku duda..,"kali ini suara Maya terdengar lirih,tapi Mira masih bisa mendengarnya."tenang saja Mir,biarpun duda,putraku masih muda dan ganteng.usianya baru 30 tahun..."

"Kalau boleh tau,kenapa bercerai mbak..."hati-hati Mira bertanya,takut menyinggung perasaan Maya.

"Istrinya selingkuh Mir,mereka baru menikah satu tahun.."Maya tampak memendam kesedihan yang dalam.raut wajahnya tampak murung.

Mira mengelus punggung Maya,mencoba menghiburnya."Sabar mbak,mungkin memang dia bukan yang terbaik buat putra mbak.."

"Iya mir,,nanti kalau putrimu sudah setuju,kita langsung atur pertemuan mereka ya..?"

kedua wanita itu saling berpandangan,kemudian tertawa geli.

flashback off..

"Apa ma,du....duda...?"tiba-tiba Ayana merasa shock,dan ingin pingsan.dalam bayangannya seorang duda itu sudah pasti tua,gendut,rambutnya penuh uban dan botak.

Big no...

*

*

*

mohon dukunganya ya,jangan lupa like,komen juga boleh,rate bintang lima dan kasih hadiah juga.

ini novel pertama aku,semoga suka..

pertemuan pertama

*

*

*

Ayana memandang sang mama tak percaya.

"Ya elah ma,masak duda sih..."bibirnya merengut.

"memang kenapa kalo duda..?"Mama Mira tersenyum kecil.

"Aya masih imut lho ma,,masih kecil.masa dapat yang second sih..."

"Huss.....biarpun second,tapi masih muda Ay.masih 30 tahun..."Mama Mira berusaha membela calon menantunya.

"Tua ma..."Ayana tambah merengut."Aya aja masih 18 tahun..."

"Apalah arti umur Ay?yang penting kan dia baik,bertanggung jawab,mapan juga..."

Ayana diam.

"Tapi Aya kan masih pengen kuliah ma..."

"Ya kuliah aja,,calon suamiku pasti juga setuju.nanti di bicarain lagi."

"Ya udah deh ma,,terserah aja..."ucap Ayana akhirnya.sambil melafalkan doa,semoga sang calon suami nanti ganteng kayak lie min ho.

*

*

*

Ayana baru saja keluar dari kelas,saat ponsel yang berada di tasnya bergetar.

"Aya...aku duluan ya..."seorang siswi berambut sebahu menowel bahunya.

"Iya mel..."Ayana meraih ponselnya,dan melihat kontak penanggil,Mama calling...

"Hallo ma,kenapa...?"tanya Aya sambil melangkah menyusuri koridor kelas.

"Aya,,nak Arsen jemput kamu di sekolah,kamu jangan kemana-mana.."terdengar suara sang mama di sebarang sana.

"Aduuh....kenapa mesti jemput sih ma...?"

"Emang kenapa,biar cepet kenal Ay..."

"Aya kan belum tau ma,gimana mukanya.."

"Eh....iya,mama lupa ngasih kamu fotonya Ay.."Mama Mira terkekeh."udah nanti kalo.ada mobil sport warna merah,kamu samperin aja Ay..."

"Ish.... mama..malu lah ma,,kalo salah orang gimana..."Ayana mengomel.dia sudah sampai di gerbang sekolah.mengedarkan pandangannya,mencari mobil merah yang di bilang sang mama.

"Ada nggak Ay,mobil nya....?"tanya Mama mira.

"Ng....."Netra Ayana menangkap sebuah mobil merah mengkilap,yang terparkir di bawah pohon yang cukup rindang.

"Kayaknya sih ada,coba deh Aya samperin.Aya tutup dulu ma...."

Panggilan pun ditutup,dengan ragu2 Ayana berjalan,menghampiri mobil merah yang terparkir dengan nyaman.

Ayana berdiri disamping pintu kemudi yang masih tertutup.lalu mengetuknya.

Tok..tok..tok...

Sedetik kemudian,kaca mobil tampak turun perlahan.seraut wajah muncul dari dalam.

Deg.....

Jantung Ayana sontak berdegup kencang,saat melihat wajah yang begitu tampan ada di dalam mobil.Pria yang ada didalam itu menatap Ayana.

"Ng.....om Arsen bukan....?"tanya Ayana ragu-ragu.

"Ya....masuklah...."jawab si pria tampan itu datar.bahkan tidak ada senyum secuilpun.

cih sok tampan.Ayana berdecih dalam hati.tapi,emang beneran tampan sih,,kayaknya lebih muda dari usianya.

"Masuk Ayana..."ucap Arsen lagi.menatap gemas kepada sang gadis berambut kriwil yang malah melamun.

"Eh ....iya om.."Tangan Ayana menarik handle pintu kursi belakang.

"Duduk didepan Ay,,aku bukan sopir..."Arsen tampak geram.

Ayana memutar bola matanya malas.cerewet banget sih.dasar om-om.

Ayana menarik handle pintu kemudian masuk,dan menghempaskan bokongnya dengan kasar.

brugh.

Pintu tertutup dengan kencang,membuat sang empu menatapnya tajam.

"Eh...maap om.kelepasan..."Ayana tersenyum malu."kenalan dulu kali om..."Ayana memutar tubuhnya,hingga bisa memandang langsung kepada Arsen.

"Bukannya sudah kenal,kamu aja sudah tau namaku..."sudut bibir Arsen tampak tertarik ke atas.

manisnya.hati Ayana terasa kebat kebit.perlahan mobil mulai melaju,membelah jalan raya yang sedang padat-padatnya.

Arsen sesekali melirik gadis belia yang duduk dengan gelisah di sebelahnya.berkali-kali menarik ujung roknya ya ng naik,hingga memperlihatkan separo pahanya yang mulus.

"Rokmu nggak akan memanjang sendiri Ay,biarpun kamu tarik seperti itu..."Ledek pria dewasa itu.

"heheehe....."Ayana nyengir kuda."Langsung pulang kan,om...?"

"Makan siang dulu,kebetulan aku lapar..."jawab Arsen tanpa menoleh.

"Memang nya om nggak sibuk..?"

"Sekarang waktu makan siang,kamu mau makan apa...?"

"Terserah om aja deh..."

*

*

*

Dua puluh menit kemudian,mobil berhenti didepan sebuah rumah makan yang cukup besar.

keduanya pun keluar.lalu melangkah ke dalam

rumah makan beriringan.

Dalam hati Ayana memuji si pria tampan,biarpun pengusaha sukses,tajir melintir,tapi tetap aja mau makan di rumah makan sederhana seperti ini.

Suasana dalam restoran cukup ramai,karena memang sekarang bertepatan dengan jam makan siang.

Arsen menarik tangan Ayana,mengajaknya mencari tempat duduk yang masih kosong.

dan kebetulan hanya ada tempat kosong yang ada disudut rumah makan.

mereka duduk berhadapan.Arsen tampak sibuk dengan ponselnya.aktivitasnya terhenti dengan kehadiran penjaga rumah makan.

wanita belia yang memakai rok sepan hitam,dan kaos warna putih berkrah.

"Mau pesan apa pak,mbak..."Tanya mbak-mbak penjaga rumah makan ramah kemudian mengulurkan lembaran daftar menu."silahkan.."

"Kamu mau makan apa,Ay..."Tanya Arsen,sambil mengamati daftar menu yang ada ditangannya.

"Samain aja ok,aku apa aja masuk kok..."jawab Ayana.gadis itu tampak sibuk membalas chat yang masuk di ponselnya.

"Gurami bakarnya mbak,dua porsi.dan minumnya...."Arsen menggantung ucapannya,berharap Ayana mau menjawab.

"Aku es jeruk aja,om...."

"Ok,gurami bakar dua,sama es jeruk satu dan jeruk hangat satu..."

"Baik pak,,pesanan sebentar lagi diantar..."si mbak pamit dengan Ramah.

Arsen menyandarkan punggungnya ke belakang,lalu melipat kedua tangannya di dada.

memandang gadis muda didepannya,yang senyam senyum sendiri,karena sebuah ponsel.

Ternyata lebih imut aslinya,cantik,ceria dan...lumayan seksi.Arsen bermonolong dalam hati.

Saat melihat Ayana pertama kali tadi,jujur hatinya berdesir tanpa permisi.

calon mertuanya sebenarnya sudah mengirimnya foto Ayana lewat ponsel,tapi,ternyata lebih manis aslinya.

Apalagi rambutnya itu,lucu banget sich.Arseng menggelengkan kepalanya geli.

kemudian pesanan mereka datang,dan pelayan menatanya di atas meja.

"Aya...."

"Eh,,i..iya om..."Ayana sontak meletakkan ponselnya di atas meja.

kemudian mereka berdua mulai menyantap makanan mereka tanpa bicara sepatah katapun.

*

*

*

Setelah selesai makan, Ayana mengajak Arsen untuk pulang saja,untuk sekarang cukuplah perkenalan mereka.

Dalam hati Ayana menerima perjodohan ini dengan ikhlas.

Karena calon suaminya super tampan.

Apalagi saat ini memakai setelan kerjanya,celana bahan warna hitam dengan jas warna senada,membalut kemeja warna biru muda didalamnya.

Sesampai di depan rumah Ayana,gadis itu sudah meraih handle pintu,ketika suara bariton Arsen terdengar.

"Aya...."

"Iya..."Ayana menoleh.

"Minggu besok aku jemput,,jangan kemana-mana..."titah Arsen.

"Mau ngapain om..?"Dahi Ayana berkerut.apa om Arsen mau ngajak kencan ya.

"Kita beli sragam baru.aku lihat,kamunseperti tidak nyaman memakainya..."Arsen tersenyum menggoda.

Muka Ayana memerah."Ihh....apaan sih om,bentar lagi Aya juga mau lulus.nggak perlu seragam baru..."protes Ayana.

"Jangan membantah,aku nggak mau tubuh calon istriku jadi tatapan para pria mesum..."Ujar Arsen sedikit sewot.

Hahh.....

*

*

*

*

jangan lupa,like,komen,dan bintang lima nya juga ya...

kasih hadiah juga boleh....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!