"Huh... huh... gesit sekali bocah ini sampai aku harus mengejarnya terus menerus", ucap seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam. Nafas pria itu tidak teratur karena mengejar seorang bocah.
"Ya, padahal dia sudah tidak memiliki basis kultivasi, tetapi larinya sangat kencang sekali sampai kita susah untuk mengejarnya", ucap seorang yang juga sama berpakaian serba hitam, yang tak lain merupakan teman dari orang tadi.
"Ayo segera kita buang mayatnya, kebetulan jarak lokasi kita tak jauh dari Lembah Jurang Kematian. Kita buang saja mayatnya di lembah itu, supaya dimakan oleh binatang buas yang ada disana", ke-dua pria itu langsung berjalan kearah Lembah Jurang Kematian sambil menyeret mayat seseorang yang baru saja mereka bunuh.
Mereka saat ini sudah sampai di depan Lembah Jurang Kematian. Tempat itu sangat dalam jika dipahat dari atas sana.
"Berapa kali pun aku melihat, tempat ini sangat menakutkan. Hii... aku sampai merinding walau hanya di depannya".
"Sudahlah tak usah banyak pikir, karena kita kemari hanya untuk membuang mayat bocah ini saja".
Mereka langsung melemparkan mayat itu dan bergegas pergi dari tempat tersebut untuk melaporkan bahwa misi mereka telah selesai.
Di sebuah tempat yang gelap dan cukup lembab dengan suasana yang sangat mencekam. Terlihat tubuh seorang anak laki-laki yang sudah tak bernyawa. Tubuhnya dipenuhi oleh darah yang tak lain adalah darahnya sendiri. Banyak luka yang terlihat di sekujur tubuh anak laki-laki tersebut. Kalau ada orang yang melihat kondisi anak itu mereka pasti langsung terkejut, karena tubuh anak itu dipenuhi oleh bekas sayatan pedang.
Tiba-tiba muncul sebuah cahaya biru terang dari langit. Cahaya itu turun dan mengarah langsung ke lokasi dimana terdapat tubuh anak laki-laki yang sudah tak bernyawa. Cahaya itu langsung masuk ke tubuh anak tersebut. Seketika sebuah keajaiban tercipta.
Anak laki-laki itu kini hidup kembali dikarenakan sebuah roh dari dunia lain yang menempati tubuh yang kosong itu.
"Ugh... dimana aku ? Bukankah aku sudah mati ?". Anak itu bangun dan perlahan-lahan ia mulai melihat keadaan sekitar yang menurutnya terlihat asing.
"Huh, tubuh siapa ini !?". Dia kaget karena tubuhnya yang sekarang berbeda dengan tubuh yang ia miliki dulu. Tubuhnya yang sekarang dipenuhi oleh banyak luka. Darah terus menetes keluar dari luka di sekujur tubuhnya sehingga membuat dia merasa lemas.
Rasa sakit dari luka sayatan pedang terus ia rasakan, ditambah dengan rasa sakit dari kepalanya yang tiba-tiba muncul.
"Aaah... sakit ! Kepalaku sangat sakit !". Dia terus berteriak sambil memegang kepalanya yang sakit itu. Semua ingatan mulai membanjiri kepalanya. Ingatan itu berasal dari kenangan masa lalu pemilik tubuh sebelumnya.
Di ingatan yang ia lihat pemilik tubuh sebelumnya adalah seorang tuan muda dari keluarga Han yang bernama Han Chen. Keluarga Han merupakan salah satu keluarga terpandang di antara tiga keluarga lainnya yang ada di kerajaan Huo.
Han Chen merupakan seorang jenius nomor satu di kotanya. Dikarenakan ia sudah mencapai ranah Fondation di umurnya yang masih sembilan tahun. Orang-orang sering menyebutnya sebagai anak yang diberkahi dewa. Han Chen juga sudah memiliki tunangan yang bernama Su Rong yang merupakan seorang keluarga kerajaan.
"Han Chen...!", teriak seorang gadis kecil yang masuk dari gerbang kediaman Han.
"Su Rong... ?! Ada apa kamu kemari ?", Han Chen terkejut melihat tunangannya tengah menghampirinya.
"Apakah aku harus memiliki alasan untuk mengunjungi tunanganku sendiri ?", ucap Su Rong sambil memeluk lengan Han Chen.
"Aku tak bermaksud begitu, tapi kan kamu hampir setiap hari kemari sehingga membuatku harus menghentikan latihanku", ucap Han Chen sambil tersenyum kepada tunangannya.
"Jangan begitu nak, Su Rong bersikap seperti itu karena dia sangat menyayangimu". Tiba-tiba dibelakang . mereka terdengar suara seorang pria yang tak lain adalah Ayah Han Chen yang bernama Han Sheng.
Han Sheng merupakan Jendral dari sebuah pasukan kerajaan yang sudah menolong ayah Su Rong. Untuk membalas kebaikan Han Sheng, ayah Su Rong menjodohkan anaknya dengan anak Han Sheng.
"Ya, benar yang dikatakan paman Sheng", ucap Su Rong yang masih memeluk lengan Han Chen.
Semua perhatian tertuju terhadap Han Chen, sehingga itu membuat kesal Han Dong yang merupakan sepupu dari Han Chen. Oleh karena itu Han Dong mulai merencanakan hal yang jahat terhadap sepupunya itu.
Han Dong menaruh racun ke minuman Han Chen. Racun itu sangat susah untuk dikenali karena tak berwarna dan tak berbau. Racunnya akan bereaksi setelah tiga hari dan hanya orang tahap Nescent Soul yang bisa mengenali jenis racun tersebut.
Setelah tiga hari berlalu dan benar saja racun itu mulai bereaksi. Kultivasi Han Chen secara perlahan menurun. Keluarganya terkejut dengan menurunnya tingkat kultivasi Han Chen. Han Chen yang merasakan tingkat kultivasinya menurun, ia menjadi risau. Ayahnya terus mendatangkan tabib untuk mengobati anaknya tetapi tetap saja tidak membuahkan hasil.
1 tahun berlalu pandangan semua orang mulai berubah terhadap Han Chen. Orang-orang kini mulai menjauhinya karena dia sudah menjadi sampah yang tidak berguna dan tidak dapat berkultivasi.
"Dulu aku mengira tuan muda Han Chen adalah orang yang diberkati oleh dewa. Tapi ternyata pemikiranku salah dia adalah orang yang dijauhi oleh dewa".
"Ha... kenapa kau masih saja menyebutnya tuan muda ? Dia sudah tidak pantas menjadi tuan muda dari keluarga Han".
Semua orang mulai mencemoh dan memaki Han Chen. Tunangannya yang dulu sangat menyayangi Han Chen kini menjauhinya dan mulai selingkuh dengan Han Dong.
"Su Rong kamu mau kemana ?", tanya Han Chen kepada Su Rong.
"Ah... aku tadi dipanggil paman Sheng. Kamu tunggu disini saja aku kesana cuma sebentar !". Su Rong lalu meninggalkan Han Chen yang masih berada di pekarangan.
Sebenarnya Han Chen sudah tahu kemana Su Rong akan pergi. Ia saat itu selalu mendengar alasan tunangannya pergi karena dipanggil oleh ayahnya. Tapi setelah Han Chen selidiki ternyata Su Rong malah berduaan dengan Han Dong. Saat melihat Su Rong dan Han Dong berduaan, hati Han Chen terasa seperti tertusuk oleh sebuah jarum. Ia menangis karena melihat kenyataan didepan matanya.
Sedangkan Ayah Han Chen mulai menganggap Han Chen sebagai aib bagi keluarga dan dia pun mengusir anaknya itu dari kediaman Han.
"Aku malu karena mempunyai anak sepertimu ! Jika aku tidak mengusirmu sekarang, maka kamu selamanya akan menjadi aib bagi keluarga ini !",teriak Han Shen dengan keras.
"Tapi ayah aku adalah anakmu. Bagaimana bisa kamu mengusir anakmu sendiri". Han Chen memohon dengan air mata agar tidak diusir oleh ayahnya.
"Pergi kamu ! Aku tidak pernah mempunyai anak sepertimu !". Han Sheng lalu menutup pintu gerbang kediaman Han dan meninggalkan Han Chen diluar.
Karena tidak tau mau pergi kemana Han Chen langsung saja pergi kehutan, karena hutan merupakan tempat terbaik untuknya saat ini.
Ditengah jalan Han Chen melihat Han Dong yang seperti tengah menunggunya. Han Dong langsung tertawa karena melihat Han Chen yang telah diusir dari kediaman Han.
"Ha Ha Ha... akhirnya kamu diusir juga dari kediaman Han. Sekarang perhatian semua orang akan tertuju kepadaku dan Su Rong akan menjadi milikku !", ucap Han Dong.
"Apa maksudmu !? Apa kau yang telah merencanakan semua ini ?!", Han Chen bertanya dengan suara yang keras.
"Ya memang, aku lah yang telah merencanakan semua ini, dan aku lah yang telah meracunimu agar kamu tidak bisa berkultivasi kembali !", Han Dong tersenyum jahat sambil memandang rendah Han Chen.
Han Chen langsung kesal dan menggertakan giginya. Ia tak menyangka bahwa sepupunya akan melakukan hal yang sekejam ini kepadanya. "Apa masalahmu !? Apa masalahmu hingga sampai membuatku menjadi seperti ini !!?"..
"Masalah ? Memang aku tak punya masalah kepadamu, tetapi aku hanya membencimu. Aku benci semua perhatian diambil olehmu dan itu membuatku muak !! Aku ingin orang-orang memandangku dan bukan kau !!".
Han Chen marah mendengar pernyataan itu dari Han Dong. Ia mengepalkan tangannya dan menatap Han Dong dengan penuh amarah.
"Oh ya, ngomong-ngomong aku kemari untuk memberimu sebuah hadiah", Han Dong mengangkat tangannya dan menjentikkan jarinya, seketika dua orang muncul dari atas dengan pedang di tangan mereka.
Kembali ke Lembah Jurang Kematian
"Ternyata pemilik sebelumnya dari tubuh ini bernama Han Chen. Namanya sama seperti namaku dulu". Anak laki-laki itu menatap langit yang sudah malam.
Dunia ini disebut sebagai dunia kultivator. Dunia dimana yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan terinjak-injak. Tempat ini berada di alam rendah yang memiliki 5 benua, yang setiap benua dipimpin oleh setiap kerajaan yang melambangkan elemen masing-masing.
Kerajaan Khonggi yang berada di Benua Tengah melambangkan elemen udara. Kerajaan Tudi yang berada di Benua Selatan melambangkan elemen tanah. Kerajaan Shandian yang berada di Benua Timur melambangkan elemen petir. Kerajaan Shui yang berada di Benua Utara melambangkan elemen air. Kerajaan Huo yang berada di Benua Barat melambangkan elemen api.
Kerajaan Huo dan Kerajaan Shui dipisahkan oleh sebuah lembah yang bernama Lembah Jurang Kematian. Tempat itu adalah rumah bagi para binatang buas. Di sana terdapat banyak tingkatan hewan buas dimulai dari tingkat satu sampai tingkat sembilan. Kebanyakan kultivator hanya bisa berhadapan dengan hewan buas yang memiliki tingkat satu sampai tingkat empat.
Di dalam lembah terlihat seorang anak kecil yang tengah memandang langit malam. Bisa dilahat kondisi tubuh anak itu parah dan penuh dengan luka sayatan pedang. Darah terus menetes keluar dari lukanya.
"Ternyata kondisi kita tidak beda jauh ya", Han Chen tersenyum tipis sambil mengingat masa lalunya saat masih berada di bumi dulu.
"Baiklah karena kamu sudah memberikan tubuhmu kepadaku maka aku akan melakukan yang terbaik untuk menjalani hidup ke-dua ku di dunia yang kejam ini". Dengan keteguhan hatinya Han Chen bertekad untuk menjadi yang terkuat di seluruh alam, sehingga tidak akan ada orang yang berani mengusiknya.
"System, Host memanggilmu keluarlah !", ucap Han Chen. Dengan pengetahuan yang telah dia dapatkan dari membaca novel-novel fantasy, dia tahu bahwa setiap MC yang menyebrangi dunia akan dibekali dengan sebuah system. Tidak membutuhkan waktu yang lama suara asing mulai terdengar di dalam kepalanya. Suara itu menanggapi panggilan dari Han Chen.
[Mengaktifkan System]
[0%.. 25%.. 50%.. 75%.. 100%]
[Selamat kepada Host karena berhasil mengaktifkan System]
[Mendapat hadiah 1000 Ps]
[Mendapat hadiah teknik kultivasi Chaos]
[Mendapat hadiah pedang Yanse]
[Mendapat hadiah teknik Shi Ba Yaosi]
[Mendapat hadiah 12 Teknik Pedang]
Han Chen mengangguk dan tersenyum puas karena ia mendapatkan hadiah dari System. "System rekomendasikan beberapa tubuh spesial", ucap Han Chen karena yang dipikirkan Han Chen saat ini adalah untuk cepat-cepat menyembuhkan tubuhnya yang sedang dalam kondisi buruk ini.
[Merekomendasikan beberapa tubuh spesial]
[Tubuh Dewa Naga : Mempunyai elemen bawaan cahaya dan mempunyai kekuatan fisik yang tiada tara. Dapat menghancurkan bintang dengan hanya satu kali pukulan. Harga : 75 Ps]
[Tubuh Dewa Phoenix : Mempunyai elemen bawaan api. Dapat membakar apapun dengan apinya dan hampir mustahil untuk dipadamkan. Harga : 50 Ps]
[Tubuh Elemen : Tubuh yang dapat menampung segala jenis elemen yang ada di seluruh alam. Harga : 50 Ps]
[Tubuh Chaos : Tubuh yang dapat menampung segala jenis aura yang ada di seluruh alam. Harga : 100 Ps]
"Beli semua tubuh itu dan langsung gabungkan dengan tubuhku", perintah Han Chen kepada System.
[Membeli Tubuh Dewa Naga, Tubuh Dewa Phoenix, Tubuh Elemen, Tubuh Chaos]
[Menghabiskan 275 Ps. Sisa poin 725 Ps]
[Memulai proses penggabungan tubuh, harap Host untuk tetap sadar]
"AAAH...!!". Han Chen terjatuh dan menundukkan kepalanya ke bawah sambil menjerit kesakitan. Rasa sakit ia rasakan dari proses penggabungan ke-empat tubuh itu. Pandangan mata Han Chen mulai memudar serasa ia ingin pingsan, tapi Han Chen tetap menahannya karena untuk menjadi kuat memang harus perlu pengorbanan.
Empat puluh lima menit berlalu sejak proses penggabungan tubuh dimulai. Han Chen masih menjaga kesadarannya agar ia tidak pingsan. Keringat membasahi seluruh tubuhnya seperti seseorang yang baru saja mandi.
[Selamat kepada Host karena berhasil menggabungkan ke-empat tubuh]
"Huf... akhirnya selesai juga". Han Chen mendengus kelelahan karena proses penggabungan tubuh yang ia rasakan tadi.
Setelah proses penggabungan tubuh selesai Han Chen tidak merasakan sakit lagi. Tubuh yang dipenuhi oleh luka kini digantikan oleh tubuh yang sehat dan bugar.
"Oh ya System, tadi hadiah apa saja yang telah aku dapatkan ?". Han Chen ingat tadi System telah memberikannya beberapa hadiah karena sudah berhasil mengaktifkan System.
[Hadiah yang Host punya adalah teknik kultivasi Chaos, pedang Yanse, teknik Shi Ba Yaosi, 12 Teknik Pedang]
Saat mendengar hadiah yang disebutkan oleh System, Han Chen merasa keheranan pada satu teknik. "Um... System, apa yang dimaksud dengan teknik Shi Ba Yaosi ? Bisakah kau jelaskan !".
[Teknik Shi Ba Yaosi adalah sebuah teknik untuk sepuluh gembok]
"Jadi itu bukanlah sebuah teknik, melainkan hanya sebuah cara untuk membuka sepuluh gembok !".
[Benar]
"Lalu dimana gembok-gembok itu berada", Han Chen merasa keheranan kenapa ada teknik aneh yang semacam itu. Di novel-novel yang pernah ia baca dulu tidak pernah ada nama teknik yang seaneh ini.
Sudah satu menit ia menunggu, tapi tidak ada jawaban dari Systemnya. "Baiklah kalau kamu tidak mau menjawabnya aku tidak akan memaksa".
Karena tidak menerima jawaban dari System Han Chen mulai mengalihkan perhatiannya ke teknik lain."System tukar 100 Ps untuk dijadikan Pp !", Han Chen berpikir bahwa untuk memahami teknik teknik itu tentunya ia harus memiliki poin pemahaman. Sebab dengan adanya poin pemahaman ia akan mudah memahami semua teknik hingga ke tingkat 100%.
[Menukar 100 Ps untuk dijadikan Pp]
[Selamat Host mendapatkan 1000 Pp dari hasil menukar Ps]
Han Chen tersenyum sambil mengangguk. "Pelajari semua teknik dan tingkatkan pemahamannya samapi ke tingkat 100%".
[Mempelajari ke-3 teknik]
[Memotong 500 Pp untuk meningkatkan pemahaman 2 teknik ke 100%]
Banyak pengetahuan yang masuk kedalam kepala Han Chen. Pengetahuan itu berisi tentang teknik kultivasi Chaos dan 12 Teknik Pedang.
[Selamat Host telah mempelajari teknik kultivasi Chaos dan 12 Teknik Pedang]
"Hei System, berapa banyak Pp untuk meningkatkan pemahaman teknik aneh itu ketingkat 100%", Setelah mempelajari teknik aneh itu dia mulai tau kalau teknik itu ialah sebuah teknik untuk mengendalikan sesuatu yang sudah lama diciptakan oleh sesosok. Awal mula dari semuanya tercipta. Tapi Han Chen tidak tahu kenapa teknik itu berada ditangannya.
[Untuk meningkatkan teknik Shi Ba Yaosi ketingkat 100% dibutuhkan Pp sebanyak 1Jt]
"Apa... kenapa banyak sekali ?!!", Han Chen kaget karena akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengumpulkan Pp sebanyak itu, karena yang sudah Han Chen ketahui adalah ia harus menukar 1 Ps untuk dijadikan 10 Pp.
"Huh... sudahlah lebih baik aku mulai Hunting untuk keluar dari Jurang Lembah Kematian ini. Nanti lama-lama juga akan ke kumpul sendiri Ps-nya", ucap Han Chen sambil mulai berdiri dan berjalan menuju ke pedalaman lembah.
Di pedalaman lembah terlihat seorang anak kecil berumur sepuluh tahun yang sedang berjalan untuk mencari keberadaan monster."System tolong carikan lokasi monster terdekat", perintah Han Chen kepada System.
[Jika Host berjalan 1,2 km kearah tenggara Host akan menemukan sekelompok monster tingkat 5]
Mendengar jawaban dari System-nya Han Chen langsung mengeluarkan pedang yang bernama pedang Yanse dari Inventory-nya. Pedang Yanse memiliki panjang 1,6 m dan memiliki lebar 20 cm dengan sebuah ukiran kuno di punggung pedangnya. Di gagang pedang itu terdapat hiasan sepuluh kristal yang membentuk lingkaran.
"Yosh, waktunya melakukan hunting pertamaku. Sudah lama aku menantikan momen momen seperti ini", ucapnya dengan semangat sambil melompat-lompat dengan kakinya. Setelah mengeluarkan pedangnya Han Chen langsung mengarah ke tempat lokasi yang sudah diberitahukan oleh System-nya tadi. Dia berlari dengan postur tubuh menghadap ke depan dan tangan kebelakang seperti seorang ninja yang ada di tayangan TV.
Sesampainya di tempat lokasi dia melihat sekelompok hewan buas atau bisa dibilang monster yang disebut Kadal Api. "Hmm... bukankah itu Kadal Api. Jumlah mereka ada 26 ekor". Kadal itu memiliki kulit berwarna merah dengan api yang menyala di ekor kadal tersebut. Kadal Api itu merupakan binatang buas tingkat 5 karena dapat menyemburkan api dalam skala yang sangat luas. Dan mereka hidup bergerombol sehingga menjadikannya binatang buas yang sulit untuk dilawan.
"Heh... mungkin bagi orang lain kadal itu akan sulit untuk dilawan, tapi bagiku kadal itu hanyalah masalah sepele", ucap Han Chen sambil menyeringai. Tanpa menunggu waktu lama Han Chen langsung meloncat kearah gerombolan Kadal Api itu. Han Chen tidak merasa khawatir karena ia memiliki tubuh Dewa Phoenix. Selain dapat mengeluarkan api abadi yang dapat membakar Surga, tubuh Dewa Phoenix juga dibekali dengan ketahanan terhadap semua elemen api.
Kadal Api yang merasakan sebuah ancaman mendekati segera menoleh kearah ancaman yang datang dan langsung menyemburkan api kearah Han Chen. "Bush....", terdengar suara kadal yang sedang menyemburkan api. Api yang disemburkan sekelompok kadal itu langsung menyelimuti tubuh Han Chen. Aura panas bisa terasa dari lokasi tersebut karena semburan api itu terlihat membentuk lautan api. Han Chen tidak merasakan apapun dari serangan sekelompok Kadal Api itu. Tanpa basa basi ia langsung mulai menebas satu persatu Kadal Api itu dengan pedangnya yang panjang.
"(Slusshh..) Kau pikir api mu mempan terhadapku. Ha... Ha.. Ha... kalian hanyalah sekumpulan kadal kecil yang akan segera mati di tanganku", ucap Han Chen sambil mengayunkan pedangnya. Kadal Api yang mendengar apa yang di katan oleh anak kecil itu membuat mereka marah dan langsung menyerangnya dengan semburan api.
Pertarungan antara Han Chen melawan sekelompok Kadal Api memakan waktu 15 menit sampai semua Kadal Api terbunuh ditangannya. Aura kematian dari mayat kadal yang telah dibunuh oleh Han Chen mulai keluar dan langsung tersedot masuk ke dalam tubuhnya. Kultivasi Han Chen meningkat sedikit demi sedikit karena aura kematian yang tadi ia sedot.
[Kultivasi Host meningkat ketahap pengumpulan Qi tahap 1]
[Tahap pengumpulan Qi tahap 2]
[Tahap pengumpulan Qi tahap 3]
Han Chen tersenyum puas karena hanya dengan menyerap aura kematian, kultivasinya dapat meningkat pesat. Ia mulai melangkah kearah mayat kadal yang baru saja ia bunuh tadi. "Baiklah, waktunya untuk mengambil inti mereka", Han Chen mulai mengambil satu persatu inti monster yang terletak di bagian dada Kadal Api itu.
Inti monster adalah sebuah batu kristal yang mengandung kekuatan elemen dari monster yang telah membentuk intinya sendiri dengan cara menyerap Qi sekitar. Inti monster mempunyai ukuran yang berbeda-beda tergantung tingkatan dari monster itu sendiri.
Inti monster yang dikumpulkan Han Chen hanya seukuran kelereng besar. Intinya berwarna merah karena berasal dari tubuh Kadal Api yang berelemen api. Semua inti yang telah Han Chen kumpulkan ia simpan di penyimpanan Inventory-nya.
"Oke, semua inti monster Kadal Api sudah aku masukkan kedalam Inventory, sudah waktunya melanjutkan aktivitas hunting ku ini. Setidaknya aku harus mencapai ranah Soul Wendering agar tidak ada orang di alam rendah yang bisa mengusikku". Di alam rendah tingkat kultivasi hanya sampai di ranah Nescent Soul. Jumlah kultivator yang mencapai ranah Nescent Soul hanya bisa dihitung dengan jari saja.
Seminggu sudah berlalu. Sudah banyak inti monster yang telah Han Chen kumpulkan didalam Inventory-nya. Dalam seminggu ini ia banyak membunuh monster di tingkatan lima dan enam. Sesekali Han Chen juga membunuh beberapa hewan buas yang belum membentuk inti monster mereka.
Kultivasi Han Chen kini juga sudah banyak mengalami peningkatan sampai ranah Fondation tahap sembilan, dan sebentar lagi akan mencapai ranah Gold Core. "Fiuh... sebentar lagi aku akan mencapai ranah Gold Core. Aku harus segera mencari tempat yang aman untuk naik tingkat dan menyerap inti monster yang ada di dalam Inventory-ku", Han Chen mulai menutup mata dan langsung mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat yang menurutnya aman agar ia bisa naik tingkat dengan tenang. Setelah ia menemukan tempat yang sekiranya cukup aman Han Chen segera berlari menuju tempat tersebut.
"Hum... sepertinya tempat ini cukup aman", Han Chen langsung memasuki sebuah gua yang sudah ia lihat melalui pandangannya tadi. Setelah sampai didalam ia menyimpan senjatanya di Inventory-nya dan mulai mengeluarkan semua inti monster yang telah ia dapat dalam seminggu terakhir ini untuk ia serap. "Bruk..", terdengar suara tumpukan inti monster yang jatuh ke tanah. Han Chen mulai duduk ditengah dan segera melakukan meditasi dengan menerapkan teknik kultivasi Chaos yang sudah ia pelajari semasa itu.
Butuh waktu dua jam untuk menyerap semua inti monster yang telah Han Chen kumpulkan. Dan tak butuh waktu lama Han Chen juga akan segera melakukan terobosan untuk naik tingkat keranah Gold Core.
[Harap Host untuk segera keluar dari dalam gua dan menerima petir pembaptisan]
Suara System terdengar dari dalam kepalanya. Han Chen mulai berdiri dan keluar karena mendengar instruksi dari System-nya untuk menerima petir pembaptisan. Sesampainya diluar Han Chen melihat keatas. Terlihat banyak awan mendung yang terus berkumpul membentang luas di atas kepalanya. Awan itu membentang dengan luas dan memiliki diameter 7 km.
"Gluduk.. drukk.. dlukk..". Banyak kilat yang terlihat berkumpul dipusat awan tersebut. Para binatang buas yang melihat akan hal itu secara naluri menjauh dari lokasi yang akan segera dihantam oleh petir kesengsaraan.
[Petir kesengsaraan akan dimulai dalam waktu 1 menit]
[Harap Host untuk berhati hati]
Setelah menunggu waktu satu menit, petir itu mulai menghampiri Han Chen dan langsung menyambarnya. "Duerr...". Petir itu menyambar ke tubuhnya dengan sangat ganas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!