Mentari pagi mulai menampakkan sinar nya di ufuk timur kota batam ujung selatan.
Terlihat dari kejauhan segrombolan anak berjalan menyusuri pingiran jalan dekat trotoar sambil sesekali bersenda gurau dan saling meledek.
Mereka adalah....
DANIEL umur 11 th, memiliki kulit hitam manis dia suka berkelahi demi membela teman teman nya dari tukang palak liar ( pali ).
RADIT umur 10 th, memiliki kulit hitam berdarah FLORES NTT. anak nya paling jahil banyak bicara tapi cenggeng.
TEGAR umur 9 th, memiliki kulit bersih kuning langsat berdarah BATAK anak nya cerdas tapi pendiam.
FAJAR umur 7 th, memiliki kulit putih bersih berdarah JAWA anak nya paling cerewet paling banyak ide dan suka bermimpi menjadi orang besar .
NAYLLA umur 5 th, memiliki kulit putih bersih berdarah JAWA paling kecil di antara mereka.
meskipun paling kecil tapi dia tidak cenggeng.
LAELY umur 8 th, memilki kulit putih bersih badan nya paling gendut hobi makan tapi tidak malas berdarah MAKASAR.
Anak anak itu di telantarkan orang tua nya di JEMBATAN BARELANG KOTA BATAM.
”Kalau nanti aku kaya, kota batam bakal aku beli”.
celetuk salah satu dari mereka (fajar) sambil tertawa terbahak bahak.
”Kalau nanti aku kaya , pelabuhan tanjung pinang beserta kapal kapal nya bakal tak beli hahahaha.”
imbuh Daniel sambil tertawa dan menggangkat gitar nya tinggi tinggi yang tak mau kalah dengan celetukan fajar.
”aah beta nih yang paling hebat, kalau beta kaya nih ya... pemukiman pulungan itu semua punya beta.
dan beta Akan beli mobil - mobil bak yang beta akan sewakan sama tukang pulung jembatan barelang, jadi do orang tak payah lagi mendorong gerobak hahahahaha.” slonong radit yang tidak mau kalah heboh nya dengan daniel dan fajar.
Tegar yang mendengar celetukan daniel fajar juga radit yang di akhiri dengan tawa canda hanya senyum senyum cuek.
sedang kan laely asyik memainkan rambut
boneka lusuh yang di dapatkan nya dari tempat pemulungan.
( tampungan sampah dan barang barang bekas )
”Berarti nanti kalau sinok mau naik kapal nya mas daniel nggak usah bayar kan jar.”?
tanya naylla kepada fajar dengan polos nya dan penuh serius .
(sinok adalah pangilan adik perempuan )
”iya nok kita semua ndak usah bayar, kita keliling dunia naik kapal nya daniel gratis hahahahaha.”
jawab fajar meyakin kan pertanyaan naylla, tapi di akhiri dengan tawa polos.
dua puluh menit kemudian......
akhirnya sampailah mereka di area jembatan barelang.
tak lama kemudian bis besar pun datang, daniel sama tegar pun segera pamit sama mereka.
sambil masuk kedalam bis daniel pun teriak.....
”sampai ketemu nanti sore di sini ya... hati - hati kalian. ”
Bus yang di naikin daniel juga tegar pun melaju meninggalkan jembatan barelang dua menuju pantai pesisir.
Radit sama laely pun ikut pamit...
”jar, nok.... beta sama ely pamit mulung dulu ya
sore nanti kita pulang sama - sama.”
”ok dit... kalian hati - hati ya. dan kamu ely jangan ambil botol sama kardus punya pemulung lain lagi ya, entar kamu kena pukul lagi sama mereka.”
Pesan fajar kepada laely sambil menata koran bekas di pinggiran jalan jembatan barelang yang di bantu sama naylla dan akhirnya mereka duduk bersebelahan.
”ok jar, kami pergi dulu... da daaa , sampai ketemu nanti sore ya.”
ucap radit sambil melambai tangan dan jalan meninggalkan fajar juga naylla, kemudian di susul sama laely dari arah belakang menuju area pemulungan.
”nok... rambut nya jangan rapiin.” ucap fajar sambil memberantakin rambut naylla.
”biar banyak yang kasihan terus kasih kita uang yang banyak ya jar.”? tanya naylla sambil ikut memberantakin rambut nya.
”iya nok...kalau kita dapet duit banyak, kita bisa ngebantu uwak beli rumah deket - deket sini,meskipun cuman ruli ( rumah liar).” tambah fajar sambil ceclinggukan kekiri dan kekanan, seperti menunggu seseorang.
”kok uwak lama banget ya jar.”? tanya naylla yang sudah mulai bosan menunggu si uwak yang tak kunjung datang.
( uwak itu adalah seorang perempuan paruh baya yang kisaran umurnya 55 th berasal dari medan dan sudah puluhan tahun hidup di batam.
dialah yang menemukan fajar dan naylla 4 th yang lalu di bawah jembatan barelang dekat
semak - semak.)
Tak lama kemudian si uwak pun datang....
”maaf ya anak - anak kalau kalian menunggu uwak terlalu lama. tadi uwak mengantar empek-empek dulu kepasar.” jelas si uwak kepada fajar juga naylla yang kemudian duduk di samping mereka, di atas gelaran koran bekas.
( profesi si uwak ini adalah peminta minta, tepat nya pengemis juga pembuat empek-empek yang kemudian di setorkan ke pedagang di pasar.
dulu nya si uwak ini tukang sapu jalanan di jembatan barelang 4 th yg lalu, karena usia nya yang semakin senja maka si uwak di berhentikan. dulu si uwak ini tidak memiliki tempat tinggal, dia hidup sebatang kara di batam , di bawah jembatan barelang dua tempat di mana uwak menemukan naylla yg masih umur 1 th dan fajar 3 th.)
*********
Sementara itu di pesisir pantai.....
”aku yang duluu bukanlah yang sekarang,,,,,
dulu di tendang sekarang ku di sayang,,,,,,
dulu....dulu...dulu ku menderita sekarang aku bahagiaaaa,,,,,,,,.” ternyata tegar yang pendiam memiliki swara yang sangat bagus, swara serak nya hampir mirip penyanyi asli nya Tegar Septian.
petikan gitar kecil daniel menggiringgi alunan swara tegar.
tak sedikit orang yang memberikan mereka receh setelah mereka selesai membawakan lagu andalan mereka.
”hari ini pendapatan kita lumayan ya gar.”? tanya daniel sambil duduk di samping tegar yang sibuk menghitung hasil mengamen dari pagi.
”iya lumayan.” jawab tegar singkat .
”waow dapet empat puluh tujuh ribu lumayan banget ya gar, oh ya gar kamu mau minum apa ?biar aku yang beli di sebrang sana agak murah.”
tanya daniel sembari mengambil uang recehan beberapa keping.
”biasa es teh aja.” jawab tegar singkat lagi.
”ok saip...oh ya, sama gorengan nggak gar.”? tanya daniel lagi sambil menaruh gitar nya di samping tegar dan berenjak dari tempat duduk nya.
”kau ajalah, aku es teh. biar hemat besok - besok bawa air minum sendiri aja ” jawab tegar sembari memasukan uang hasil ngamen nya ke dalam wadah bekas bungkus permen dan memasukkan nya ke dalam tas.
sambil mengganggukkan kepala akhirnya daniel beranjak pergi menuju warung sebrang jalan, hendak membeli minuman.
************
Area Pemulungan..........
”ely berteduh bentaran ya dit, ely nggak kuat.”?
pinta ely kepada radit yang sudah mulai kelelahan. sambil menarik narik karung lusuh yang berisikan beberapa botol,kaleng dan dua lembar kardus kecil ely pun minggir dari area pemulungan .
”ya udah...ely berteduh dulu sana, di bawah pohon kecil deket bak sampah. di sana ada air minum sama empek - empek nya uwak.” jawab radit sambil nunjuk tempat yang di arah kan ke laely.
”haaai radit... kau tak rehat sejenak kah.”? tanya salah satu pemulung yang biasa di panggil
mak uo( bibi) , perempuan paruh baya berdarah padang, menghampiri radit yang masih semangat menggorek ngorek sampah dengan menggunakan capit panjang.
”iya mak uo... nanggung nih dikit lagi, beta pu karung su penuh ” sahut radit sambil terus menggorek ngorek sampah.
Lima belas menit kemudian.........
Jam menunjukan pukul setengah dua belas siang.
”Dit.... ely lapeeer.”
ucap laely sambil memegangi perut nya.
Radit yang baru menghampiri laely menaruh karung lusuh nya yang sudah lumayan banyak menampung botol, kaleng, kardus - kardus bekas juga pulungan lain nya, dan duduk di dekat laely.
”ini tadi beta su bawa nasi , ely tinggal kasih kuah pek - empek ya,”? ucap radit sambil menggeluarkan kotak nasi dari tas punggung nya.
”kok pake kuah empek - empek terus sih dit, kan ely bosen. ely mau lauk telur goreng dit.”
gerutu laely.
”Lauk telur itu makan malam laely sayang nanti kalaukita sudah pulang di kontrakkan, klo siang kita lauk apa saja yang di bawakan sama uwak. ely masih ingat tidak pesan uwak.”?
ucap radit sambil menuang kuah empek-empek kedalam kotak yang betisikan nasi putih dan kemudian menyodorkan ke laely.
akhirnya mereka berdua memakan nasi berkuah empek - empek dengan lahapnya.
BERSAMBUNG..........
Meski Sudah Merasa Bosan dengan nasi berkuah kuah empek -empek, laely pun akhirnya menghabiskan juga menu makan siang yang di bawa sama radit.
Setelah selesai makan siang, radit sama laely melanjutkan memulung kembali.
*********
Sementara itu di jembatan barelang dua, ada seorang dermawan bermobil mewah menghampiri
uwak, naylla juga fajar yang sedang duduk di atas koran di pinggiran jalan jembatan barelang dua yang sudah pada berkeringat, lelaki dermawan itu memberikan tiga bungkus nasi kotak dan uang lima puluh ribu yang di masukan ke dalam toples yg ada di depan naylla.
”makan siang dulu kalian, berteduh dulu di tempat yang dingin.” suruh lelaki dermawan itu dengan bahasa yang santun dan senyuman, sembari beranjak pergi mengendarai mobil nya.
”alkhamdulillah ya wak , nok....... rezeki di tengah hari, jumat berkah.” teriak fajar bahagia kegirangan.
”angka lima, nol nya.... satu, dua, tiga, empat, berarti ini lima puluh ribu ya wak.”? tanya naylla sambil menunjukan uang lima puluhan itu ke uwak dengan senyum polos.
” iya betul nok ini uang lima puluh ribu, puji syukur ya jar... coba kau tenggok apa lauk nasi kotak itu.”?
Fajar pun membuka nasi kotak yang di berikan lelaki dermawan tadi.
”satu potong paha ayam, telur balado, dua potong tahu sama tumis sayur wak.” jawab fajar sambil menunjukan isi lauk nasi kotak itu.
”ya sudah... kita istirahat dulu di sana, kita makan siang dulu yak anak - anak. yang satu kotak kita makan sama - sama, dan yang dua kotak lagi kita bawa pulang ke kontrakkan untuk makan malam.” jelas si uwak sambil bangkit dari tempat duduk nya.
”sini yang dua kotak biar uwak yang bawa, kau bawa yang satu kotak lagi sama toples tempat uang itu, koran nya lipat dulu aja jar tindak pakai batu itu.” tambah si uwak lagi.
Mereka pun berjalan menuju pinggir ujung jembatan tempat yang agak teduh untuk makan siang, karena cuaca siang itu matahari nya sangat menyengat tubuh.
**********
Sore hari kemudian........
Suasana di pantai air menanti jembatan barelang empat lebih ramai di sore hari di banding pagi dan siang hari.
Cuaca nya sangat cerah, pemandangan nya pun sangat indah.
Terlihat daniel sama tegar merebahkan tubuh mereka sejenak di atas pasir pesisir pantai menanti.
”Sudah jam lima sore niel, kita nggak pulang.”?
Tanya tegar sambil menoleh kearah daniel yang rebahan di sampingnya berbantal gitar.
”ayolah gar.... keburu malem, entar uwak pulang duluan.” jawab daniel sambil bangun dari rebahan nya yang di susul sama tegar.
Akhirnya mereka berdua pun berjalan meninggal kan kawasan pantai menanti, menuju jalan raya untuk menunggu tumpangan menuju jembatan barelang dua.
lima menit kemudian, sebuah mobil sayur melintas menghampiri mereka yang sedari tadi sudah melambaikan tangan.
”Jembatan dua donk bang.”? teriak daneil kepada sopir mobil sayur itu.
”Buruan naik, awas jangan tindih sayuran di belakang ya kalian. duduk di pinggiran nya.”
jawab sopir mobil sayur yang menggizinkan mereka untuk menumpang mobil nya.
”ok siap bang... terimakasih ya bang.” tambah daniel sambil naik mobil sayur itu yang di ikuti sama tegar.
Suasana jalanan batam sekitaran pantai menanti di sore hari menjelang malam sangatlah padat kendaraan, tapi hari - hari biasa tak sepadat akhir pekan.
Hari - hari biasa di padati mereka para pekerja yang baru pulang kerja, yang menyebabkan jalanan macet.
Setelah melaju sedikit kencang, akhirnya mobil sayur yang di tumpangi daniel sama tegar sampai di jembatan barelang dua.
Dengan cepat mereka segera turun.
”terimakasih bang.” ucap daniel setelah turun.
supir mobil sayur itu mengangguk, kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua.
”Daniel....Tegar..... sini.” teriak naylla sama laely dari sebrang jalan jembatan.
”eh itu mereka gar, kita nyebrang lewat sini aja.”
ajak daniel sambil narik tangan tegar.
Setelah sampai di sebrang jalan,,,,,,,,
”kau jalan duluan ketempat mereka nil, aku haus kalilah, mau beli air minum dulu di situ. ini tas nya kau yang bawa.” ucap tegar sambil memberikan tas ransel kepada daniel.
”kamu nggak ambil duit gar,”? tanya daniel.
”Sudah.” jawab tegar sambil menunjukan uang koin lima ratusan.
”kok cuman ngopek, emang cukup.”? tanya daniel lagi.
”cukuplah, kan aku cuma beli air putih gelasan.
sudah kau jalan sana dulu.... mereka menunggu kau.” ucap tegar sambil berlalu meninggalkan daniel menuju penjual minuman.
Daniel pun berjalan menuju rombongan yang sudah lama menunggu.
setelah meneguk air mineral gelasan, tegar pun menyusul daniel yang sudah sampai duluan.
”Gimana hasil ngamen hari ini daniel,”? tanya radit begitu melihat Daniel sampai.
”alkhamdulillah dit, lumayan sih dari pada kemarin. eh... uwak mana,”?
”uwak lagi petik sayur Pakis di bawah sana sama fajar.” jawab laely.
”Mas daniel ambil dua kotak nasi di situ, buat makan malam nanti di kontrakkan.” ucap naylla sambil menunjuk pinggir jembatan.
”di kasih sama orang kaya lagi ya nok,”? tanya tegar yang habis sampai dari beli minuman.
”iya gar... tadi di kasih tiga kotak, terus yang satu kotak aku makan sama fajar sama uwak.
lauk nya banyak enak banget, ada ayam paha , telur, tahu sama sayur.” cerita naylla penuh bahagia.
”enak banget sinok makan siang pake lauk banyak,
kalau ely makan siang cuman lauk kuah empek-empek aja.” ucap ely sedih.
”Sudah.... ely tak perlu sedih lah kau, jatah aku nanti ku kasih kau.” timpal tegar sambil mengelus rambut laely.
”uwak sama fajar su naik kawan,” teriak radit.
Daniel menaruh nasi kotak nya, dan bergegas membantu uwak sama fajar yang baru naik dari bawah jembatan mencari sayur pakis.
”uwak dapet pisang juga.”? tanya daniel sambil membantu membawakan pisang yang di dapatkan si uwak.
”iya... tadi pohon nya tumbang, banyak yang sudah di makan burung liar, jadi uwak tebang sekalian.” jawab si uwak.
”kamu dapet apa tuh jar.”? tanya daniel.
”telur burung....tadi ada sarang nya jatuh, pas aku tenggok ada telur nya, ya udah tak bawa.” jawab fajar.
Suasana Jembatan barelang sudah mulai gelap.
mereka pun pulang menuju kontrak an.
Sebenarnya dulu uwak memiliki ruli,
( rumah liar yang di bangun di atas tanah pemerintah, kemudian kawasan bangun itu di gusur, dan akhirnya uwak menggontrak.)
**********
Suasana di kontrakkan.......
”Ini gar handuk nya, cepetan mandi.” ucap daniel sambil memberikan handuk ke tegar yang sedang makan pisang.
”gar kita barengan ya mandi nya.” ucap fajar sembari nylonong ke kamar mandi.
”ya sudah, kau duluan saja lah, ini handuk nya.”
ucap tegar sambil melemparkan handuk ke fajar.
Sementara itu radit laely sama naylla yang sudah pada mandi duluan, membantu uwak di dapur membuat makan malam.
”tolong pisahkan lauk - lauk yang tadi siang itu dari nasi ya dit, terus nasi nya masukan ke dalam penanak nasi, letakkan di samping nasi baru,
lauk - lauk nya yang di bungkus plastik taruh juga di samping.”
perintah si uwak yang sibuk membuat adonan
empek - empek untuk di antarkan besok pagi ke pasar.
”iya uwak.” jawab radit
Sementara itu naylla sama laely sedang metikin sayur pakis yang di dapat tadi di bawah jembatan.
”Sudan semua kan nok, biar ely cuci sayur nya.” ucap ely.
”udah kok ely, yang ini keras nggak bisa di masak.”
jawab naylla sambil memasukan ranting pakis yang agak tua kedalam kantong plastik untuk di buang ke sampah.
”uwak... ini bumbunya bawang putih dua bawang merah tiga cabe satu terus di tumbuk kasar Kan.”? tanya ely.
iya ely, hati - hati kalau menumbuk bumbu.” jawab uwak.
Sangking sering nya melihat si uwak masak, laely jadi bisa membantu uwak menumis sayur pakis sampai matang.
Menu makan malam pun sudah selesai di siapkan.
fajar sama tegar pun juga sudah selesai mandi.
akhirnya mereka menyantap makan malam dengan lahap. menu makan malam di lengkapi lauk dua potong paha ayam, dua telur ceplok empat potong tahu juga sayur sayuran yang ada di dalam kotak pemberian dari lelaki dermawan tadi siang.
dan uwak yang baru selesai membuat adonan empek-empek, berhenti sejenak untuk makan malam.
Makan malam pun telah selesai.
Mereka pun membereskan tempat yang tadi di buat makan karena kalau malam di buat tidur tegar , daniel, fajar juga radit.
sedangkan naylla , laely tidur sama uwak di satu kamar yang cukup sempit tapi cukup untuk tidur mereka bertiga.
”terimakasih ya sinok tadi paha ayam nya enak banget, ely suka.” ucap ely sambil membilas
piring - piring yang sudah di sabun sama naylla.
”iya ely... kita harus berterimakasih sama allah, karena masih ada orang baik yang mau kasih kita makanan enak.” ucap naylla.
”udah nok.... yang ini biar gantian aku yang cuci.”
pinta fajar yang kemudian di iyakan sama naylla.
akhirnya mencuci piring pun sudah selesai....
”kalau sudah selesai kalian tidur aja dulu, uwak selesaikan membuat empek-empek.” ucap si uwak yang masih sibuk memasuk kan adonan empek-empek ke dalam air mendidih.
”sinok udah ngantuk banget uwak, inok tidur dulu ya.”? pamit naylla yang sudah kelelahan.
”ely juga ya uwak,”? tanya ely.
” iya iya... kalian tidur aja dulu anak - anak, selamat istirahat semua.” ucap uwak .
”sinok kencing dulu sana.” ucap fajar menyuruh naylla buang air kecil dulu sebelum tidur supaya tidak ngompol.
”udah kok jar.” jawab naylla yang kemudian masuk kamar dan langsung rebahan di tempat tidur.
Beberapa menit kemudian naylla sama laely pun tertidur pulas.
Begitu juga fajar dan radit.
Sementara Daniel sama tegar ternyata mereka masih main catur.
”Sudah malam, kenapa kalian belum beristirahat.”?
tegur uwak yang baru selesai membuat empek-empek.
”Bentar lagi wak.” jawab daniel sambil tersenyum.
”ayo kita tidur nil,” ajak tegar yang sepertinya sudah mulai mengantuk.
”Sudah sudah kalian cepat istirahat, karena kita besok pulang agak malam, karena akhir pekan pasti area jembatan ramai.” jelas si uwak.
”oh iya ya wak....besok kan malem minggu, berarti habis ngamen dari pantai kita ngamen bentaran di jembatan kan wak.”? ucap daniel yang di lanjutkan dengan pertanyaan.
”iya... itu sebabnya kita besok harus pergi lebih awal, supaya tempat biasanya buat uwak mangkal tidak di tempati sama pedagang makanan.” jelas uwak yang ternyata sudah di tinggal tidur sama tegar juga daniel.
Setelah membereskan semuanya, si uwak pun bergegas ke kamar untuk istirahat juga.
Jam dinding menunjukan pukul sepuluh malam.
Akhirnya semua telah tertidur pulas, setelah seharian beraktifitas super extra dan penuh kelelahan.
*********
Pagi kembali tiba.............
Jam dinding menunjukan pukul lima pagi.
Satu persatu anak sudah mulai bangun, tetapi tidak dengan naylla, laely sama fajar yang masih tertidur pulas.
Meskipun mereka tidur awal, tetapi kalau untuk bangun pagi mereka paling susah untuk di banggunkan.
tetapi uwak punya cara sendiri untuk membangun kan mereka bertiga.
”Daniel... jangan lupa, botol kau isi kan air minum, lalu masukkan ke dalam tas ngamen kita.” ucap tegar yang baru mulai pembuka mata nya, tapi masih bebaringan di tempat tidur.
”iya nanti aku isi, aku mau cuci muka dulu .” jawab Daniel sambil jalan ke arah kamar mandi.
Sementara itu di dapur, ternyata si uwak sudah bangun dari jam empat pagi. uwak selalu bangun lebih awal dari pada anak - anak supaya bisa membuatkan mereka sarapan dan bekal untuk makan siang.
Untuk sarapan nya, uwak sudah membuatkan mereka mie goreng telur sebagai lauk, olahan dari empat bungkus mie instan goreng di tambah satu butir telur.
sedangkan untuk bekal makan siang, uwak membuatkan mereka dadar telur dari empat butir telur yang di potong - potong menjadi tujuh bagaian.
”heeeem....aroma telur dadar.” gumam laely yang masih terbaring di tempat tidur. ternyata indra penciuman nya kuat sama telur dadar, karena itu lauk kesukaan laely.
”sinok ngompol nggak,”? tanya laely yang melihat naylla mulai membuka mata.
”enggak kok.” jawab naylla seperti ketakutan.
”enggak apanya, ini alasnya basah, celana aku pinggir nya juga basah.” ujar fajar sambil bangun merasa tidak nyaman karena celananya terkena ompolan nya naylla.
Naylla mulai panik.
”Sudah, sudah... tidak usah di ledek. sinok sini uwak kasih mandi.” swara uwak dari arah dapur.
”tuh nok.... buruan bangun, mau di mandiin uwak tuh, entar keburu uwak anter empek-empek ke pasar.” saut daniel yang ternyata sudah di depan kamar.
Dengan keadaan baju yang bawah basah karena kena ompolan, naylla pun pelan - pelan bangun.
Akhirnya semua sudah membersihkan diri dan siap untuk sarapan.
”uwak udah berangkat ke pasar ya nil,”? tanya fajar sambil menggambil sarapan.
”udah tadi habis mandiin sinok.” jawab daniel yang sedang menyantap sarapan nya.
”Dit...ini bekal kita untuk makan nanti siang ya.”?
tanya ely sambil menujukkan kotak nasi punya mereka berdua.
”iya ely... simpan di dalam tas, jangan lupa juga itu botol air minum nya” jawab radit sambil menujuk botol minum di samping teko.
Akhirnya semua sudah menyelesaikan sarapan dan menyiapkan perbekalan yang mau di bawa ke area masing - masing.
Mereka pun keluar dari pemukiman ( kontrakkan)
menuju jalan arah jembatan barelang.
BERSAMBUNG.........
Jalanan sekitaran jembatan barelang dua, belum begitu di padati kendaraan.
suasana nya masih terlalu pagi, mungkin juga karena akhir pekan jadi banyak orang yang masih malas keluar.
Tapi tidak dengan rombongan anak - anak jalanan yang tangguh dan kuat ini.
Mereka tak mengenal capek dan lelah demi penghidupan yang terus berjalan.
”Mas daniel ngamen di sini dulu kan,”? tanya naylla setibanya mereka di jembatan barelang dua.
”iya nok, siang baru pindah ke pantai.” jawab daniel.
”kalau gitu, ely sama radit ke tempat pemulungan dulu ya semua,” pamit laely.
”iya... hati-hati kalian.” ucap fajar sambil melambai tangan ke ely sama radit.
Radit sama ely pun berlalu meninggalkan area jembatan barelang dua menuju tempat pemulungan.
”Biasanya uwak pulang dari pasar jam berapa jar.” tanya tegar.
”Bentar lagi juga sampek kok.” jawab fajar.
”itu uwak...” teriak naylla.
”kalian berdua ngamen di sini dulu kan,”? tanya uwak sesampainya dari pasar.
”iya wak, siangan dikit baru ke pantai.” jawab daniel sambil membantu fajar menggelar koran yang biasa buat uwak , fajar juga naylla mangkal (mengemis) di situ.
Sementara itu naylla sama tegar sedang asyik menikmati indahnya pemandangan bawah jembatan barelang dua di balik pagar jembatan.
”kita boleh menggambil ikan-ikan di bawah sana nggak gar,”? tanya naylla sambil menunjuk ke arah bawah jembatan.
”jangan nok, berbahaya!” larang tegar.
Matahari pagi sangat cerah mulai di rasakan hangat sinar nya di sekitaran jembatan barelang dua, pertanda waktu nya bekerja dan juga waktunya berekreasi bagi yang berakhir pekan.
Sengatan matahari mulai merambah di area jembatan barelang yang mulai di datangi pengunjung yang ingin berlibur atau sekedar ingin menghirup udara pagi.
Pengunjung mulai berdatangan, jalanan sekitaran jembatan pun mulai lalu lalang pengendara yang arah menuju pantai.
”terima kasih bang,” ucap fajar kesalah satu penggunjung laki laki muda, yang telah sudi dengan ihklas memasukan uang sepuluh ribuan ke dalam toples.
”aku ada dua jeruk nih buat kalian.” ucap seorang perempuan muda berhijab yang sambil berjongkok menggulurkan dua buah Jeruk ke arah fajar sama naylla, Juga memasukan uang kertas dua ribuan.
”terima kasih kakak.” jawab naylla.
perempuan berhijab itu hanya tersenyum sambil berlalu ke arah pinggir jembatan, dan menikmati suasana pagi jembatan barelang dua dan sesekali dia menggambil gambar ke indahan lokasi dengan menggunakan ponsel nya.
Sementara itu, daniel sama tegar yang pagi itu memutuskan untuk ngamen di sekitaran jembatan barelang, sedang asyik menghibur pengunjung jembatan dengan lagu andalan mereka di sebrang ujung jembatan agak jauh dari penggalan uwak.
Tiba-Tiba........
Datang segrombolan pengamen lain dari arah sebrang jalan!
”woooi, siapa yang suruh kalian berdua ngamen di wilayah kami ini.”? tegur salah satu dari mereka biasa di panggil Rohut.
yang ukuran badan nya lebih besar dari pada daniel tapi mereka seumuran.
”apa...? wilayah kalian? hahahaha.” tanya balik daniel sambil tertawa sinis.
Braaak!
Dengan kasar nya si rohut mendorong daniel sampai tersungkur.
”Bangun kau!” teriak rohut yang melihat daniel terjatuh.
Tanpa berpikir panjang daniel pun bangun dan.....
Buuuug...... buuuuuug!
Dua bogem mentah dilayangkan daniel ke muka rohut dan lengan sebelah kiri. rohut meringgis kesakitan.
”kurang ajar, berani kali lah kau hantam aku.” teriak rohut hendak membalas, tapi dengan cepat tegar melerai pertikaian mereka berdua.
”Sudah....sudah, ayo niel kita ngamen ke pantai saja.” ujar tegar sambil menarik lengan daniel.
para pengunjung jembatan hanya menoleh ke arah mereka sejenak, kemudian sambil jalan mereka melanjutkan melihat-lihat pemandangan sekitaran jembatan barelang dua.
Rombongan rohut pun berlalu pergi dari tempat itu menuju grombolan orang untuk mengamen.
Daniel sama tegar pun menghadang kendaraan yang menggarah ke jembatan empat pantai menanti.
\*\*\*\*\*\*\*
Area Pemulungan Di Siang Hari.........
”siang ini ely sama radit makan lauk apa.”? tanya mak ou di sela istirahat siang.
”sayur daun pakis sisa semalem sama telur dadar di bikin uwak tadi pagi mak ou.” jawab ely yang sedang lahap menyantap makanannya.
”Lamak bana, enak sekali siang ini lauk kalian berdua.” ucap mak ou sambil tersenyum.
”iya mak ou, kalau mak ou sendiri makan lauk apa itu makan siang nya.”? tanya radit yang sudah selesai makan.
”mak ou tidak masak apa-apa, karna pulungan semalem belum terjual. ini tadi mak ou di kasih rebusan daun singkong sambal balado cabe hijau sama uni zainab.” jawab mak ou sambil menyantap makan siang nya yang hampir habis.
”emang nya hasil pulungan mak ou tidak di jual tiap hari ya.”? tanya ely yang siap-siap mau lanjut mulung lagi.
”tidak ely, dua tiga harian baru mak ou jual hasil pulungan nya.” jawab mak ou yang sudah siap-siap kembali ke area pemulungan.
Matahari semakin bergeser ke arah barat, pertanda hari menjelang sore, suasana pemulungan pun mulai di padati orang-orang yang mau menjual hasil pulungan nya ke pengepul.
\*\*\*\*\*\*\*\*
Suasana malam hari di jembatan barelang dua......
”Kenapa kaki kau daniel.” tanya uwak setibanya mereka di jembatan barelang dua, pulang dari lokasi pantai menanti.
”Gara-gara anak tengil yang sok mengguasai jembatan ini wak.” jawab tegar sembari duduk di sebelah radit.
”membuat keributan apa lagi kalian.”? tanya uwak yang sudah siap-siap untuk pulang ke kontrak an.
”Rombongan rohut si batak itu yang mulai duluan wak, aku sama tegar lagi ngamen Tiba-Tiba mereka datang membuat keributan.”
terang daniel sambil membantu uwak membawakan barang-barang.
Mereka pun berjalan pulang menuju kontrak an menyusul fajar, radit, naylla juga laely yang sudah berjalan duluan di depan.
”sinok, boleh ely minta jeruk nya.”? tanya laely yang melihat naylla membawa jeruk pemberian pengunjung jembatan tadi pagi.
”boleh, nanti sampek rumah kita bagi-bagi ya ely,”
jawab naylla yang sudah mulai kelelahan berjalan.
”tadi kamu sama ely mulung dapet berapa dit.”?
tanya fajar yang berjalan berdampingan dengan radit di belakang naylla juga laely.
\*\*\*\*\*\*\*
Akhirnya sampailah mereka di rumah kontrak an...
”buka pintunya jar.” suruh naylla yang ingin cepat-cepat masuk kedalam rumah.
”sini kuncinya jar, biar aku aja yang buka pintunya.”
pinta daniel yang ternyata juga sudah sampai di kontrak an.
Fajar pun memberikan kunci nya ke daniel, dan pintu pun terbuka, mereka segera masuk kedalam rumah.
”kau rendam dulu itu tempat empek-empek nya Daniel.” perintah si uwak.
”baik wak.” jawab daniel sambil berjalan menuju dapur untuk merendam tempat empek-empek.
”ayo kalian bersihkan diri kalian terus makan malam, uwak akan panaskan nasi masak tadi pagi. lauk nya tadi uwak beli balado ikan layur, sama nanti uwak tumiskan kangkung untuk kalian.” ucap uwak sambil jalan kedapur untuk menyiapkan makan malam.
BERSAMBUNG.........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!