Reinkarnasi : Putri Bos Mafia Kejam
Chapter 1
Malam hari yang di iringi dengan hujan yang deras serta kilatan guntur petir.
Di lorong terdengar suara langkah kaki yang cepat dan terlihat bayang-bayang sosok perempuan.
Kirana
Ayah, bagaimana kau bisa melakukan ini kepadaku? <sedih>
Ucapan Kirana terdengar bergemetar dengan raut wajah yang sedih
Kirana
Ayah, aku hanya ingin mendapatkan kasih sayangmu lagi.
Kirana terus bertanya dan memohon kepada Ayahnya yang sejak dari tadi hanya terdiam dan tidak menoleh kepada Kirana.
Kirana mencoba untuk tidak menangis di hadapan sang Ayahnya.
Dellen Bay
<melepaskan tangan Kirana dari lututnya>
Kirana
<terdiam dan hanya memandangi>
Dellen Bay
<berdiri dan melangkah ke arah jendela>
Kirana
Aku harus bagaimana?
Kirana
Agar aku bisa mendapatkan kasih sayangmu lagi.
Kirana
<mengangkat kepala>
Dellen Bay
Apa kau ingin mendapatkan kasih sayangku lagi?
Kirana
Apa pun itu, aku akan melakukannya.
Dellen Bay
<berbalik menghadapi Kirana>
Dellen Bay
Kirana, donorkanlah jantungmu untuk adikmu?
Kirana
Ayah, apa yang sedang kau katakan ini?
Kirana
Ayah memintaku untuk mendonorkan jantungku?
Kirana
AYAH! AKU INI ANAK KANDUNGMU. DIA HANYA SAUDARI TIRIKU.
Kirana
KAU HANYA MENGKHAWATIRKANNYA SAJA?
Dellen Bay
Kirana, adikmu jatuh sakit dan membutuhkan donor jantung yang sehat.
Kirana
Tapi Ayah, kenapa harus aku?
Kirana
Kenapa tidak yang lain?
Dellen Bay
Karena jantungmu yang cocok dengannya Kirana.
Kirana
Ayah, kenapa kau hanya peduli dengannya?
Kirana
Kenapa kau tak peduli denganku, Ayah?
Kirana
Mendonorkan jantungku sama saja dengan kau menginginkanku mati.
Kirana
AYAH! APA KAU INGIN AKU MATI?
Dellen Bay
<memeluk Kirana>
Dellen Bay
Kirana, dengarkanlah
Kirana
Ayah, kenapa kau tak pedulikan aku juga?
Dellen Bay
Maafkanlah Ayahmu ini nak
Dellen Bay
<melepas pelukannya>
Kirana
Ayah, aku merasa pusing
Kirana
<melihat suntikan di tangan Ayah>
Kirana
A--yah... Kenapa..?
Kirana
<mulai kehilangan kesadaran>
Dellen Bay
Maafkan Ayah, nak.
Dellen Bay
Seandainya kau tak terobsesi dengan kasih sayang dariku. Mungkin kau tak seperti ini.
Kirana
<tergeletak di lantai>
Dellen Bay
Ayah tak ingin melihatmu kesakitan.
Dellen Bay
Semoga kehidupan selanjutnya kita tidak menjadi hubungan Ayah dan Anak lagi.
Kirana
[Ayah, setelah kau melakukan hal ini padaku. Aku tak ingin hidup kembali Ayah.]
Kirana
[Apa aku sudah mati?]
Kirana
[Apa aku sudah di alam lain?]
Pelayan Rin
No............Na
Kirana
[Aku sepertinya mendengar suara]
Kirana
[Apa ini pemanggilan ke alam lain?]
Kirana
<mencoba membuka mata>
Kirana
[Apa ini.. Aku melihat perempuan?]
Kirana
[Bukannya aku sudah mati?]
Pelayan Rin
Nona, Anda sudah sadar?
Pelayan Rin
Nona kau sadar.
Pelayan Rin
Nona kau jangan banyak bergerak dulu.
Kirana
[Kepalaku sakit sekali]
Kirana
<melihat ke arah samping ada cermin>
Chapter 2
Lynnia
[Kenapa rupaku berbeda?]
Pelayan Rin
Nona, tolonglah jangan banyak bergerak.
Pelayan Rin
Anda baru saja diobati, Nona.
Pelayan Rin
Iya Nona, kemarin kepalamu terbentur dan baru sadar sekarang.
Pelayan Rin
Semuanya sangat panik Nona.
Lynnia
[Ah, aku melihat sekilas memori pemilik tubuh ini.]
Lynnia
Hmm.. Kau boleh tinggalkan aku sendiri, agar aku dapat beristirahat dengan baik.
Pelayan Rin
Baik Nona Lynnia. Apa ada yang Anda perlukan?
Lynnia
Hmm.. Untuk sekarang belum ada.
Pelayan Rin
<pergi keluar kamar>
Lynnia
Sepertinya aku mengalami reinkarnasi.
Lynnia
Sayang mereka tak tau.
Lynnia
Bahwa jiwa asli pemilik tubuh ini sudah tiada.
Lynnia
Aku penasaran berada di keluarga mana kah aku?
Lynnia
Tapi sekarang kondisiku masih sangat sakit.
Lynnia
Lebih baik aku istirahat dulu.
Pelayan Rin
Nona Lynnia, saatnya mandi
Lynnia
Baiklah, aku akan mandi.
Lynnia
<beranjak dari tempat tidur>
Pelayan Rin
Nona, Anda tidak mandi sendiri.
Pelayan Rin
Saya akan memandikan Anda.
Lynnia
Tidak Rin. Aku akan mandi sendirian.
Pelayan Rin
Ta-tapi Nona. Ini adalah tugas saya.
Lynnia
Tidak. Trima kasih Rin.
Lynnia
Sekarang aku ingin mandi sendiri.
Para pelayan melirik satu sama lain.
Lynnia
<memasuki kamar mandi>
Lynnia
Hmm.. Jika dilihat dari memori pemilik asli tubuh ini.
Lynnia
Sepertinya dia juga lemah seperti diriku yang dulu.
Lynnia
Aku harus mengubah kepribadianku.
Lynnia
<keluar dari kamar mandi>
Pelayan Rin
Nona, pakaian Anda sudah kami siapkan.
Lynnia
[Bagaimana menggunakan ini?]
Lynnia
Rin, aku perlu bantuan.
Pelayan Rin
<membantu mengenakan pakaian Lynnia>
Pelayan Mila
Nona Lynnia, sarapan telah sampai.
Lynnia
Baiklah aku akan ke sana sebentar lagi.
Pelayan Rin
Nona semua telah di pasang.
Lynnia
Apa tiap hari aku menggunakan style seperti ini, Rin?
Pelayan Rin
Iya Nona agar gerakan Anda selalu leluasa.
Pelayan Rin
Dan agar Tuan besar senang Nona.
Pelayan Rin
Ayah Anda Nona.
Lynnia
Aku agak lupa siapa namanya?
Pelayan Rin
Nona... Apakah lukanya Anda parah hingga amnesia?
Lynnia
Mungkin seperti itu.
Pelayan Mila
Rin. Nona memang belum pernah tau nama Tuan Besar.
Pelayan Rin
Ahaa seperti itu.
Pelayan Rin
Nama Ayah Nona adalah Kendrich Abigail
Lynnia
[APAAAAAAA!!!!????]
Lynnia
[Ayahku... Ayahku Kendrich??]
Pelayan Rin
Nona Lynnia, anda tak apa?
Lynnia
Mari ke meja makan.
Pelayan Rin
<memapah Lynnia berdiri>
Lynnia
[Aku tak pernah mengira ternyata Ayahku Kendrich seorang Boss Mafia yang kejam di kota R]
Chapter 3
Lynnia
[Hmm.. Meja makannya tidak begitu besar.]
Lynnia
[Apa aku di asingkan?]
Lynnia
Apakah hanya aku yang makan disini?
Pelayan Rin dan Mila saling bertatapan
Lynnia
<melihat kelakuan pelayan>
Lynnia
[Ternyata aku di asingkan]
Lynnia
Sudahlah, lupakan saja
Lynnia
Aku ingin makan sekarang.
Lynnia pun menikmatin makanan yang di sediakan
Lynnia
Apa Ayah tak pernah mengunjungiku?
Pelayan Mila
Tidak pernah Nona
Lynnia
Hmm.. Apa agenda ku hari ini?
Pelayan Rin
Nona berlatih bela diri dan seni pistol
Lynnia
Apa jadwalnya sekarang?
Lynnia
Ok. Mari kita ke lapangan.
Lynnia
Hmm.. Halamannya luas..
Lynnia
Besar rumah ini pun juga luas.
Lynnia
[Apa Ayah yang menyiapkannya?]
Lynnia
<menepuk kedua pipi sendiri>
Lynnia
[Pastinya itu semua tidak mungkin.]
Pelayan Rin
Apa yang Nona lakukan?
Lynnia
Sudahlah. Tunjukan saja dimana aku berlatih.
Pelayan Rin dan Mila saling bertatapan
Lynnia
<melihat dua pelayan tadi>
Lynnia
Apa kalian berdua hanya asal menyebutkan agenda harianku?
Pelayan Rin
Kami tidak berani.
Lynnia
Apakah aku hanya sembarangan menembak papan di sana?
Pelayan Rin
Tuan Besar berpesan untuk melihat perkembangan Nona dulu.
Lynnia
Kapan Ayah pernah berpesan seperti itu?
Lynnia
Dia saja tidak pernah mengunjungiku kemari.
Lynnia
<ngomel ngomel sambil menyiapkan diri untuk belajar menembak>
Pelayan Mila
Nona, Tuan Besar berpesan jauh sebelum Anda memasuki usia remaja.
Lynnia
Aku tidak ingin mendengarkannya.
Pelayan Rin
<Gluk> baik Nona
Lynnia
[Aku tak pernah belajar seni pistol atau senapan lainnya]
Lynnia
[Inikah kehidupan keluarga mafia?]
Pelayan Rin
Cara Anda memegang pistol salah.
Pelayan Rin
Jika Anda memegangnya seperti itu, Anda akan terluka sedikit.
Lynnia
Hmm? Lalu bagaimana?
Pelayan Rin
Mari ku bantu Nona
Pelayan Rin
<mengajarkan Lynnia cara memegang pistol dengan benar>
Pelayan Rin
Waaaaah bagus sekali Nona.
Pelayan Mila
Anda hampir mengenai poin 10
Pelayan Rin
Tetap pertahankan seperti itu Nona.
Lynnia
[Wah ternyata mereka berdua bukan asal cuman pelayan biasa.]
Lynnia pun terus berlatih seni pistol dalam waktu yang cukup lama dengan di bantu oleh pelayan Rin.
Setelah beberapa jam kemudian.
Pelayan Rin
Wah Nona hebat sekali.
Pelayan Mila
Nona terus ada perkembangan.
Lynnia
Kalian ini jangan terlalu memujiku.
Dua pelayan itu hanya tersenyum
Lynnia
Apakah selanjutnya tetap berlatih bela diri?
Lynnia
Tanganku sakit karena belum terbiasa.
Pelayan Mila
Baik Nona. Tak apa.
Pelayan Mila
Kita kembali ke rumah saja untuk istirahat
Lynnia
Nyaman rebahan di sofa.
Lynnia
Tanganku sakit sekali.
Pelayan Rin
Nona kemarikan tangan Nona.
Pelayan Rin
Saya akan merilekskannya.
Pelayan Rin
<merilekskan kedua tangan Lynnia>
Lynnia
Kalo di lihat umurku ini, sepertinya siswa SMA.
Lynnia
Apa aku tidak sekolah?
Pelayan Mila
Tidak Nona. Tuan Besar melarangmu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!