Bella yang sedang bimbang hendak kemana melangkah, rumah, teman, kerabat sudah menghilang dalam sekejap. Setelah orang tuanya meninggal, yang dia punya hanya selembar kerja lamaran kerja dan tubuhnya.
Melangkah mengikuti jalan entah kemana akan berhenti, tiba-tiba saja ada mobil yang tak sengaja menginjak dengan kencang kubangan lumpur.
Byuuuurrrr....
"akh, ya ampun... wow lihat-lihat donk." teriak Bella.
mobil hitam itu pun berhenti di tepi. Bella langsung menghampiri mobil tersebut.
"tok tok tok.. " Bella mengetuk kaca mobil.
Dari dalam mobil, keluarlah seorang lelaki tinggi tegap dan tampan.
"maaf aku gak sengaja, tadi gak liat ada kubangan.. " ujar lelaki tersebut sambil mengangkat tangan.
"ah yasudah lah, lagi pula memang sudah sial."ujar Bella dalam hati.
"tapi setidaknya bisakah kasih aku uang ganti rugi untuk beli baru ganti?" tanya Bella kepada lelaki dihadapannya.
lelaki itu termenung mendengar ucapan Bella.
Bella melanjutkan ucapannya, " ya kalau gak ada gak apa-apa kok, gak usah mahal. Beliin aku baju ganti aja yang penting gak kotor dan basah gini." Bella berpikir, pasti orang yg di hadapannya itu seorang supir, iya kaget saat di minta tanggung jawab.
"hmmm.. oke kamu naik dulu aja nnti kita cari butik atau toko baju terdekat sini ya." jawab lelaki itu sambil bergumam dalam hati "akh dipikirnya gw supir haha". berjalan membukakan pintu mobilnya.
"gak usah, biar aku jalan aja cari sendiri. soalnya kalau aku naik mobil itu nanti basah dan kotor, nanti anda kena komplen bosnya." ujar Bella menepuk tepuk bajunya yang kotor.
lelaki itu tersenyum dan menjawab, "kamu tenang aja, bos saya baik kok. lagipula mana mungkin saya tinggal kamu dalam keadaan basah gitu." melirik tubuh Bella yang nyaris terlihat bagian tubuhnya.
"hmmm.. ya sudah. terimakasih." Bella pun naik mobil hitam tersebut.
Keheningan di sepanjang perjalanan.
"eem, kamu mau kemana malam gini?" tanya lelaki tersebut memecahkan keheningan.
"aku...." lama terdiam Bella bingung mau jawab kemana tujuan dia sebenarnya.
"kalau kamu gak tau mau kemana, mau aku antar ke hotel ?" Bella menoleh langsung membelalakkan matanya. "gak maksud aku, aku kasih uang kamu untuk cek in. soalnya aku gak bisa ajak kamu kerumahku." sambung lelaki itu. "soalnya aku tinggal di rumah bosku." mencoba menjelaskan.
" gak usah, hotelkan lumayan harganya. ya memang saya gak tau mau kemana, tapi saya dan kamu kan gak saling kenal." terdiam.. "gak enak juga langsung ngerepotin." jawab Bella.
"kalau memang kamu nolak karna belum kenal, ya kenalan aja," menyodorkan tangannya "aku Reza, ya namaku Reza. hmmm aku supir pribadi ." menatap wajah Bella yang manis.
"aku Bella," menyodorkan tangan "aku pengangguran". jawab Bella. Dan langsung menarik tangan nya kembali.
"oke, sekarang kita sudah kenal. Makanya kamu jangan nolak. kamu aku antar cari baju ganti dulu. setelah itu aku antar k hotel." sambil memperhatikan jalan.
Bella yang bingung, hanya menunduk diam.
Reza menoleh kearah Bella yang diam menundukan kepalanya. " kalau kamu diam, aku anggap setuju." sambung Reza.
Bella hanya menganggukkan kepalanya, dan menoleh keluar kaca.
Mobil melaju kesebuah toko baju, dan berhenti tepat di depan pintunya. " kamu bisa masuk dulu, kamu pilih aja aku parkir dulu." ujar Reza.
"oke." jawab Bella seraya membuka pintu dan memasuki toko baju.
"kamu udah pilih bajunya ?" tanya Reza.
"udah." jawab Bella.
" yasudah ganti sana nanti masuk angin," ucap Reza.
Bella melangkah masuk keruang ganti, gak lama keluar memakai baju yang dia pilih.
Reza yang sibuk cari hotel untuk cek in Bella gak liat Bella keluar.
"aku udh ganti, udah bayar belum ?" colek Bella
Reza yang kaget langsung noleh Bella yang sudah bersih dan wangi. "baju yang kamu pilih cocok bgt, nambah cantik". ujar Reza.
Bella yang menunduk malu, dengan rona merah di pipinya.
Hotel Royal Garden
"aku sudah cek in atas namaku. nanti kamu aku anter ke kamar, kalau kamu gak cocok bilang aja ya." celoteh Reza menaiki lift.
"nah ini kamarnya, cocok gak ?" membuka kamar untuk Bella.
Bella yang termenung menatap kamar yang di pesan Reza dengan tulisan presiden room.
"ini gak Kebagusan ya, pasti harganya mahal. kmu ngabisin berapa duit untuk ini kamar. kamu gak ngabisin duit satu bulan gajikan?" gerutu Bella. "akh gw lupa, gw kan supir ". jawab Reza dalam hati sambil mengusap kepalanya.
" tenang aku pake kupon promo punya bos ku.. kebetulan bos ada diskon disini. jadi aku pake aja, kan sayang kalau diskonnya abis gak kepake". Reza yang bingung harus jawab apa.
Mereka duduk di tepi tempat tidur.
"sebelumny aku mau tanya, kamu butuh kerjaan ? kalau aku bantu masuk di cabang tempat bos aku kerja gimna ? kebetulan ada loker.. "lanjut Reza memecahkan keheningan.
"boleh, aku memang butuh pekerjaan dan tempat tinggal."
"Gw kok bisa ciut gini ya ngadepin ni cwek," guman Reza dalam hati.
"oke kamu tenang aja tidur disini ya, ada lamaran ?" Reza melihat di tas Bella ada map coklat. "kamu tinggal disini sampe kamu di panggil kerja ya." sebelum Bella menjawab, Reza sambung " kamu gak usah pikir duit, aku kan bilang pake kupon diskon ya".
Bella mengangguk, dan menyerahkan lamaran.
Reza keluar dari kamar dan meninggalkan Bella serta memberikan nomor telepon untuk Bella.
Sepanjang jalan Reza tertawa, "apa coba gw.. trus gw harus pura-pura jadi supir gitu. lagian tuh cwek apa coba ngeliat orang kluar dr mobil kok langsung nyangka gw supir. gw jadi speechless kan. apa Dimata dia gw kaya supir ya." Reza melirik kaca spion mobilnya.
Sedangkan Bella yang bingung di dalam kamar hotel, hanya termenung dan kehabisan kata.
"ini mimpi atau apa ya, kok bisa gw langsung mau di suruh diem di hotel, ini kamar hotel mewah lagi." Bella menepuk" keningnya. "aduh gw harus apa donk, kalau nnti gw di tipu pas keluar harus bayar."
Bella mondar mandir di kamar.
"akh gimana bsok aja, skrg gw mau tidur." Bella membanting tubuhnya di atas kasur. Dan ia langsung terlelap dalam tidurnya.
Beberapa hari Bella di hotel Royal Garden, makan tersedia, bahkan cemilan pun ada. Bella yang bingung harus apa, akhirnya mencoba menelpon nomor yang Reza berikan.
"gw coba telpon aja, gw gak enak lama" disini, gw harus keluar dari sini, gw coba tanya masalah kerjaan aja deh. bingung jg gw mau ngomng apa nanti." Bella memutar" ponsel nya.
Kring.. kriingg..
"Eh nomor baru siapa ya, coba gw angkat deh," Bella mengangkat panggilan nya. " Hello, maaf siapa ya..?
"ini aku Reza, Gimana kabar kamu, betah disana, maaf ya aku sibuk akhir ni jadi gak bisa ketempat kamu. oh iya bisa ketemu gak, atau aku ke kamar kamu aja." celoteh Reza tanpa nunggu jawab Bella.
"oh iya... kamu kesini aja." Bella yang bingung mau jawab apa. "oke, aku kestu, tunggu ya". sambung Reza.
Bella yang sehabis mandi, mengenakan kaos putih polos dengan paduan celana hotpants, sedang mengeringkan rambutnya.
Tok tok tok..
Bella melangkah keluar menuju pintu.
Berdiri di hadapannya lelaki yang berparas tampan, gagah dan senyum tipis yang manis.
"Hai.. " sapa Reza.
" oh iya.. silahkan masuk." sontak kaget Bella yang sedang mengagumi keindahan wajah Reza.
"Saya ada info pekerjaan untuk kamu, tapi gak tau kamu mau apa gak." memberikan kertas yang ada di tangannya kepada Bella. Bella menerima kertas itu dan langsung membacanya.
"saya mau coba besok, saya juga mau bilang ke kamu, kalau besok saya mau keluar dari kamar ini." jelas Bella.
"kenapa? gak betah tinggal disini? mau pindah ke tempat saya ?" tanya Reza.
"bukan,,,, saya mau cari kontrakan aja yang murah disini, hotel ini kan mahal. Saya gak mau ngerepotin terus." ujar Bella sambil merapihkan rambutnya dan menuju kulkas.
kreeet...
"disini ada air mineral sama sebotol alkohol. kamu mau minum apa ?" tanya Bella.
Reza yang merasa capek dengan pekerjaannya di luar daerah. Dan dia langsung ke hotel menemui Bella. Sontak menjawab.
"alkohol, kebetulan lagi capek banget badan." Reza menggeliatkan tubuhnya.
Bella mengambil botol yang ad di kulkas dan mengambil 2 gelas. Tapi yang satu gelas air mineral.
Byuurr...
Reza mengambil gelas yang di tuangkan Bella. Tanpa berpikir panjang Reza menenggak gelasnya. Reza memberikan gelasnya kembali ke Bella dan Bella hanya menuangkan kembali ke gelasnya Reza tanpa banyak bicara.
Mereka terdiam saling menatap.
Bella yang cantik, berkulit putih, rambut yang ikal terurai sedikit basah, wajah yang mungil dengan hidung mancung dan bibir tipis yang ****. Reza menelan Saliva dengan keras. Seakan ingin menerkam Bella.
Benar Reza bukan lelaki polos, dia banyak di kelilingi wanita. Maklum dia adalah pengusaha muda dan berkharisma kuat.
Bella yang memandang Reza dengan lembut, Bella menganggap Reza kelelahan karna berkerja keras membayar hotel yang mahal ini. Bella berpikir Reza sedang berpikir bagaimana mendapat uang untuk membayar hotel ini dan pasti gajinya habis.
Beda dengan pemikiran Reza, Bella menunduk malu dan bersalah.
cup..
Tiba tiba Reza mengecup bibir tipis Bella.
sontak membuat Bella kaget dan menampar Reza.
praakk...
Bella berlari masuk ke kamar dan mengunci pintunya. Reza yang kaget setengah mabuk hanya diam dan kembali menenggak gelasnya.
Bella melemparkan tubuhnya ke atas kasur menangis dengan sendu, dia bingung dengan perlakuan Reza. Benar Reza yang selama ni membantunya. Melindunginya dengan tempat tinggal dan merawatnya dengan segala kebutuhannya. Tapi Bella tidak berharap Reza meminta hal yang lain dari Bella. Apalagi meminta tubuhnya tanpa ada rasa cinta dan komitmen. Apa harus Reza yang dia anggap lelaki berbeda ternyata sama dengan yang lain. "kenapa Reza melakukan ini kepadaku?" gerutu Bella sambil *******-***** selimut. Bella menangis hingga tertidur pulas.
Reza yang duduk bersandar mabuk di sofa. Bukan berpikir apa yang telah dia lakukan pada Bella, melainkan yang ada di benaknya hanya keindahan tubuh Bella yang memakai kaos polos.
"hmm indah," guman Reza tersenyum mesum. Naluri lelakinya yang tersadar Karna dia sudah lama tidak bermain dengan wanita. Karna di sibukkan dengan masalah pembukaan cabang baru usahanya. Di tengah lamunannya, Reza memejamkan mata dan dia langsung terlelap dalam keadaan gelas masih di genggaman tangannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!