Jauh sebelum terbentuknya kekaisaran Han. Sejarah mencatat adanya peperangan kuno antara ras manusia dan ras iblis.
Menurut cerita, peperangan itu terjadi begitu lama hingga membuat semua rakyat biasa hidup di dalam kegelapan dan rasa takut yang tiada batas.
Tidak di ketahui dari mana ras iblis datang. Yang jelas kekuatan mereka begitu besar hingga membuat pendekar tingkat tinggi sekalipun di buat kewalahan.
Alasan itu membuat ras manusia harus hidup dalam pelarian. Mereka tidak tahu harus berbuat apa, karena seorang pendekar tingkat tinggi saja tidak mampu menghadapi satu iblis.
Ketika ras manusia mulai putus asa karena sudah berada di ambang kematian. 'Orang' itu datang dari langit, membawa sebilah pedang di tangan.
Satu tebasan 'Orang' itu mampu memotong sebuah gunung besar menjadi dua bagian. Bahkan hanya dalam waktu singkat, seluruh ras iblis mati di tangannya.
Karena 'Orang' itu memiliki kemampuan yang sangat tinggi. Ras manusia menganggapnya sebagai seorang dewa yang di utus langsung oleh kaisar surgawi untuk menyelamatkan umat manusia dari genggaman iblis.
Beberapa orang memberanikan diri untuk bertanya siapa 'Orang' itu sebenarnya. Orang itu hanya menjawab kalau dirinya adalah dewa taoist.
Seluruh ras manusia yang tersisa kala itu segera bersujud dan minta di jadikan murid oleh dewa taoist. Namun dewa taoist enggan menerima semua orang itu dan hanya memilih 5 orang saja.
Karena untuk menjadi taoist membutuhkan hati yang jernih tanpa kemarahan, barulah dapat memburu iblis dan siluman.
Tahun berganti. Semenjak tidak ada lagi iblis, dengan cepat ras manusia mendirikan pemukiman di dataran bawah dan perlahan meluas.
Di sebuah tempat tersembunyi di dataran bawah. Dewa taoist mulai melatih ke 5 murid pilihannya untuk menjadi seorang pemburu iblis.
Singkat cerita. Ke 5 murid dewa taoist telah menjadi pemburu iblis yang hebat di usia 50-60 tahun, mereka di kenal dengan sebutan 5 pilar dunia.
Karena tertarik dengan seorang pemuda. Dewa taoist mengangkat pemuda tersebut untuk menjadi muridnya dan mengejarnya sesuatu yang tidak pernah ia ajarkan kepada ke 5 muridnya yang lain.
Karena murid ke 6 dewa taoist memiliki kemampuan yang melebihi ke 5 pendahulunya. Salah satu dari ke 5 murid dewa taoist yang bernama Qin Ling merasa iri.
Berbeda dengan Qin Ling. Ke 4 murid dewa taoist yang lain tidak pernah membenci murid ke 6, malahan begitu menyukainya. Hal itu semakin membuat Qin Ling merasa iri.
Rasa iri yang semakin lama semakin besar itu mendorong Qin Ling untuk meracuni murid ke 6 dewa taoist, karena jika keduanya bertarung sudah pasti Qin Ling yang akan kalah.
Kematian murid ke 6 nya membuat dewa taoist murka. Iapun menghukum Qin Ling karena mengetahui kalau Qin Ling-lah yang sudah membunuh muridnya karena memiliki hati yang gelap.
Sebagai hukuman karena sudah membunuh saudara seperguruannya sendiri. Qin Ling di penjara di sebuah gunung batu yang sangat tinggi, sampai-sampai ujung gunung itu terlihat menembus awan.
Qin Ling di hukum selama ribuan tahun. Karena di dalam tubuhnya mengalir ajaran dewa taoist, penuaannya berhenti ketika menginjak usia 65 tahun dan menjadi setengah abadi.
Hingga suatu hari Qin Ling di hampiri oleh jiwa dewa iblis. Jiwa dewa iblis menghasut Qin Ling untuk membebaskan tubuhnya yang di segel dewa taoist di suatu tempat.
Sebagai gantinya, dewa iblis menjanjikan kekuatan dahsyat kepada Qin Ling yang membuatnya dapat mengontrol ribuan iblis di bawah perintahnya.
Tidak hanya itu, dewa iblis juga berjanji akan membantu Qin Ling untuk menjadi dewa tertinggi.
Janji-janji itu membuat Qin Ling merasa tergiur dengan perkataan manis dewa iblis. Iapun menyetujui perjanjian itu dan di berikan kekuatan dahsyat oleh dewa iblis yang membuatnya dapat keluar dari belenggu yang sudah mengurungnya selama jutaan tahun.
Dengan kekuatannya Qin Ling langsung membangkitkan sebagian iblis yang tertidur di dalam tanah dataran bawah. Iblis-iblis itu di perintahkan untuk menghancurkan seluruh ras manusia yang saat itu sudah meningkat pesat.
Akibat serangan iblis yang di pimpin oleh Qin Ling. Untuk kedua kalinya, ras manusia kembali merasakan hidup di dalam kegelapan dengan populasi yang semakin menurun.
Setelah mendapat jumlah pasukan yang dia inginkan. Qin Ling langsung menyerang perguruan dewa taoits dan berhasil membunuh 3 dari 4 saudara perguruan nya sendiri.
Dewa taoist yang kala itu menyadari kalau Qin Ling sudah kehilangan moral sebagai seorang manusia, segera menyerang Qin Ling dengan seluruh pasukannya tanpa belas kasihan sedikitpun.
Singkatnya, peperangan itu berhasil di menangkan oleh dewa taoist yang berjuang seorang diri, namun seluruh muridnya mati bersama dengan hancurnya perguruan yang sudah di rintis selama ribuan tahun.
Qin Ling sendiri di segel di tempat dulu dia di kurung, dengan segel mata Dao. Daripada itu, luka permanen didapat setelah melawan Qin Ling menyebabkan dewa taoist kehilangan 80% kekuatannya yang membuatnya tidak dapat kembali ke dunia Surgawi. Namun berkat pengorbanan dewa taoist. Untuk kedua kalinya ras manusia berhasil selamat dan kembali bangkit dari awal.
Beberapa ratus tahun kemudian, seluruh ras manusia tidak pernah melihat dewa taoist lagi. Merekapun mulai belajar menjadi pemburu iblis lewat kitab yang tersisa dari puing-puing perguruan dewa taoist serta dari pelatihan yang di pimpin oleh 1 pilar yang tersisa.
Selama ribuan tahun, tidak ada masalah besar yang terjadi, membuat ras manusia kembali bangkit semakin besar dan hidup di dalam kedamaian.
****
Di dalam kamar disebuah rumah di tengah hutan, seorang perempuan cantik berambut putih menutup buku cerita di tangannya. Sementara di pangkuan perempuan itu, duduk seorang anak laki-laki berumur 3 tahun.
"Guru, seperti apa dewa taoist itu ?"
Perempuan cantik itu tersenyum kecil mendengar pertanyaan tersebut. Sambil mengusap kepala anak kecil di pangkuannya, perempuan cantik itu berkata."Di dalam buku cerita, tidak terlalu di jelaskan seperti apa rupa dewa taoist dan apa jenis kelaminnya. Namun sebagian orang berpendapat kalau dewa taoist adalah seorang perempuan cantik, namun sebagian ada juga yang mengatakan kalau dewa taoist adalah lelaki tampan. Karena itulah di dalam buku dewa taoist di panggil dewa, sebab tidak ada penjelasan pasti tentang kelaminnya."
"Jika sudah besar, aku ingin menjadi seperti dewa taoist,"
"benarkah ? Apa yang membuatmu berpikir begitu ?"
"Sebab dewa taoist tidak hanya kuat namun juga sangat baik. Dia selalu berkorban untuk orang yang dia tidak kenal sekalipun, hal itulah yang membuat ku merasa kalau dewa taoist sangatlah keren."
Perempuan cantik bernama Ling Qian itu tertawa kecil mendengar perkataan polos muridnya. Iapun beranjak dari kasur.
"Tidurlah, hari sudah larut karena besok kita akan kembali berlatih."
Anak bernama Yin Hao itu meluruskan tubuhnya dan memakai selimut, kemudian menatap ke arah Ling Qian.
"Guru, apakah kau sudah mengobati luka di punggung mu ?"
"Tentu saja sudah. Guru tidak akan melupakan hal itu, sekarang Ho'er pergilah tidur."
"Baik."Yin Hao memejamkan matanya.
Sementara Ling Qian hanya tersenyum tipis melihat tingkah polos muridnya itu. Iapun kemudian meniup lilin yang menjadi satu-satunya penerang di kamar itu dan berjalan keluar.
Keesokan harinya, Yin Hao nampak sedang berlatih bermain pedang di halaman rumahnya dalam pengawasan Ling Qian.
Tidak hanya belajar menggunakan pedang kayu. Yin Hao juga di ajarkan menulis dan membaca, serta membuat aray dari tinta oleh Ling Qian.
Yin Hao sendiri bukanlah anak kandung Ling Qian. Menurut dari cerita Ling Qian sendiri. Ketika kecil, Yin Hao dia temukan di tengah-tengah rumah hancur dan belasan mayat.
Di duga orang-orang itu mati karena perbuat siluman. Berbeda halnya dengan iblis, siluman tidak sekuat iblis dan bentuknya lebih mirip seperti binatang.
Namun terdapat kesamaan di antara iblis dan siluman, yakni keduanya sama-sama tidak pandang bulu ketika membunuh.
Ling Qian sendiri tidak mengetahui asal mula munculnya siluman di dataran bawah. Namun firasatnya mengatakan hal ini ada kaitannya dengan segel Dao yang mengekang Qin Ling mulai goyah.
Entah mengapa Ling Qian tahu akan hal tersebut, mungkin karena identitasnya sebagai dewi taoist, meski dirinya tidak sekuat dulu.
Ling Qian mengangkat Yin Hao bukan semata-mata merasa bersalah atas perbuatan Qin Ling, namun ia merasakan sesuatu yang besar terkubur di dalam diri Yin Hao, dan sesuatu yang besar itu sudah terlihat jelas dari bakat Yin Hao yang tidak main-main.
Yin berarti kegelapan, sementara Hao mengartikan kesempurnaan. Kegelapan tidak serta-merta selalu menggambarkan hal buruk, tanpa kegelapan maka tidak akan ada malam.
Yin Hao artinya kegelapan yang sempurna. Kegelapan sendiri merupakan esensi terpenting bagi para taoist, karena kekuatan mereka berdasarkan dari hukum Yin dan Yang.
Yin dan Yang adalah lambang keseimbangan antara kegelapan dan cahaya. Tanpa keseimbangan maka suatu benda akan terjatuh atau kehilangan keseimbangannya.
Ketika menemukan Yin Hao di reruntuhan bangunan, Ling Qian menemukan bayi itu dalam kondisi di selimuti oleh energi Yin yang sangat besar hingga dapat mengungguli hawa raja iblis. Sedangkan energi Yang di dalam tubuh Yin Hao sangatlah kecil, hal itulah yang membuatnya tidak seimbang.
Karena 30% kekuatan di dalam dirinya merupakan energi Yang. Ling Qian dengan baik hati memberikan seluruh kekuatannya kepada Yin Hao agar anak itu tidak mati di makan energi Yin di dalam tubuhnya.
Sebagai gantinya, Yin Hao mendapatkan energi Yin-Yang yang sangat besar dan begitu seimbang, tetapi Ling Qian yang merelakan seluruh kekuatannya harus hidup sebagai manusia biasa.
Namun bagi Ling Qian, hidup sebagai manusia biasa tidaklah terlalu buruk. Lagian Yin Hao memiliki hati yang murni dan mudah di ajari.
Sehingga tidak mungkin Yin Hao berbalik kepada kegelapan seperti Qin Ling.
Bahkan Ling Qian selalu mengajarkan hal-hal positif kepada Yin Hao, sehingga membuat anak itu menjadi sangat polos dan baik hati.
Yin Hao sendiri memiliki bakat yang tidak main-main. Di usianya yang ke 3 tahun, dia sudah mahir menggunakan pedang, membaca dan menulis.
Yin Hao juga sudah menguasai 10 jenis teknik segel terkuat dan 5 teknik bertarung tingkat dewa. Dimana pencapaian Yin Hao tidaklah masuk akal, bahkan bagi Ling Qian sendiri bakat seperti Yin Hao sangat sulit di temukan di dunia Surgawi.
Dengan kata lain, Yin Hao memang di lahirkan untuk menggeser kedudukan dewa iblis, mungkin dengan ini kaisar langit membalas jasa Ling Hao, dengan menganugerahi perempuan itu seorang murid yang akan menjadi dewa sepertinya.
Setiap selesai latihan pedang, Yin Hao akan melanjutkan latihan membuat aray. Sampai sekarang dia masih kesulitan dalam mempelajari 1 teknik aray, karena pembuatan aray sangat susah untuk di lakukan oleh orang dewasa apalagi anak kecil seperti dirinya.
Namun dengan tekat kuat yang dimiliki Yin Hao, dia tidak pernah berhenti untuk berlatih membuat aray. Memasuki usianya yang menginjak 6 tahun, Yin Hao berhasil menguasai 3 macam teknik aray dasar.
Di antaranya adalah aray elemen petir, api dan bumi. Kemampuan aray sangat langka, hanya sedikit orang yang bisa melakukannya.
Aray begitu penting dalam pertarungan karena dapat di gunakan untuk melakukan segel atau digunakan untuk bertarung melawan siluman atau iblis.
Tanpa Aray, seorang pendekar tidak akan memiliki elemen karena hanya berpusat pada kekuatan esensi alam.
Sementara para taoist memiliki elemen, karena itulah mereka di sebut-sebut lebih unggul daripada pendekar biasa.
Di usianya yang menginjak umur 10 tahun. Yin Hao mulai di perbolehkan untuk memasuki hutan dan berburu hewan buas guna meningkatkan tingkat kultivasi nya, karena Yin Hao bukan hanya seorang taoist namun juga seorang pendekar.
Setiap kembali dari hutan, Yin Hao tidak pernah terluka dikarenakan energi Yin di dalam tubuhnya memberikan kemampuan regenerasi tingkat tinggi yang berada satu tingkat di bawa pohenix.
Bahkan di usianya yang ke 10 tahun itu. Yin Hao memiliki wajah yang tenang seperti bulan dan tubuh tinggi dengan bagian perut berbentuk seperti batu bata yang disusun.
Dengan fisiknya yang seperti itu, nyaris tidak ada satupun wanita yang tidak jatuh hati jika melihatnya.
Hanya Ling Qian yang merasa biasa-biasa saja karena menganggap Yin Hao adalah anaknya sendiri.
Suatu hari Ling Qian jatuh sakit karena luka tebasan melintang di punggungnya, luka itu tidak pernah sembuh sejak Ling Qian mengalahkan Qin Ling.
Beberapa tahun sekali, luka itu akan mengeluarkan cahaya merah bercampur hitam yang memicu rasa sakit yang amat sangat.
Biasanya Ling Qian akan pergi turun gunung untuk mencari beberapa tanaman untuk meredakan rasa sakit itu. Namun kali ini efek yang dia rasakan sangat parah sampai membuatnya tidak dapat beranjak dari kasur.
Sebagai murid yang berbakti, suatu pukulan keras bagi Yin Hao melihat guru sekaligus ibu angkatnya menahan sakit.
"Apakah sangat sakit, guru ?"Tanya Yin Hao, terlihat khawatir menatap Ling Qian.
Ling Qian tersenyum kecil namun sedikit meringis, dengan wajah di basahi keringat dan sedikit pucat."Guru tidak apa-apa, Ho'er tidak usah khawatir."
"Kau selalu berkata tidak apa-apa, padahal sudah jelas kalau guru sedang menahan sakit,"
"Apakah terlihat begitu jelas ? Guru jadi malu,"Ling Qian menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Yin Hao menghela pelan."Aku akan pergi turun gunung untuk mencari obat,"
Ling Qian melirik ke samping dan menatap heran Yin Hao."Memangnya kau tau obat seperti apa yang guru butuhkan ?"
Yin Hao mengangguk,"Aku selalu menemani guru ketika luka itu kambuh, jadi aku tahu obat seperti apa yang guru butuhkan. Aku akan turun gunung dan mengambilnya untuk mu,"
Ling Qian merasa ragu untuk membiarkan Yin Hao turun gunung karena suatu alasan. Iapun mau tidak mau menentang keinginan Yin Hao.
"Jangan sekarang. Beberapa hari terakhir aku melihat sekelompok siluman tingkat menengah mondar-mandir di bawah gunung. Aku takut akan terjadi apa-apa kepadamu. Kau boleh turun gunung namun tidak sekarang, lagian aku bisa menahan luka ini selama beberapa minggu lagi."
Yin Hao mengepal, kepalanya sedikit menunduk. Dia merasa kesal karena gurunya selalu bersikap seakan semuanya baik-baik saja, padahal selama ini dia selalu menahan sakit.
Yin Hao yang lelah memendam perasaan khawatirnya. Kemudian berkata."Sampai kapan guru akan terus berbohong ? Jelas luka itu sudah semakin parah sejak terakhir kali kambuh, jika menunda waktu kau bisa mati. Aku lelah berpura-pura tidak tahu kalau selama ini kau diam-diam selalu menahan sakit, namun sekarang tidak lagi. Karen kini giliran ku yang akan menjaga mu. Kumohon ijinkan aku turun gunung,"
Ling Qian menatap kedua mata Yin Qian. Di dalamnya dia melihat keinginan yang begitu kuat untuk melindungi seseorang yang berarti baginya.
Dengan berat hati Ling Qian memberikan ijin."Kau boleh pergi. Ambil pedang di dalam lemari dan berjanjilah padaku kalau kau akan kembali dalam 2 hari."
Yin Hao mengangguk dan berjanji akan kembali dalam 2 hari. Iapun berjalan menghampiri lemari dan menemukan sebilah pedang lengkap dengan sarungnya ketika membuka lemari itu.
Mata Yin Hao berbinar menatap pedang hitam dengan lambang Yin dan Yang di bawah ganggangnya.
"Pedang itu bernama bintang malam. Gunakan dengan baik, jangan sampai menghilangkannya. Jaga pedang itu seperti kau menjaga nyawa mu sendiri,"
Yin Hao mengangguk,"Baik guru."
Dengan dibekali pedang langit malam dan ijin dari Ling Qian. Yin Hao turun gunung ketika hari beranjak siang.
Sebelum pergi Yin Hao menyempatkan diri untuk memasang aray pelindung di sekeliling rumahnya, agar mahluk lain tidak dapat masuk ke kawasan rumahnya selama dirinya pergi.
Setelah semua persiapan sudah selesai. Yin Hao mulai berjalan mengikuti sebuah jalan setapak turun gunung.
Hari itu sangat cerah, sehingga Yin Hao dapat dengan mudah melihat jenis-jenis tanaman yang dia butuhkan.
Gunung tempat tinggal Yin Hao sendiri jarang sekali di datangi oleh manusia lain, sehingga beberapa jenis tanaman langka dapat tumbuh subur dan mudah di dapatkan.
Yin Hao menggunakan kesempatan itu untuk mengambil beberapa tanaman obat yang ia temui di sekitar jalan karena pasokan tanaman obat di dalam gudang mulai menipis. Tanaman-tanaman itu lalu di kumpulkan ke dalam keranjang di punggung Yin Hao.
"Sepertinya sudah cukup. Sebaiknya aku harus bergegas ke bawah untuk mengambil 5 tanaman obat yang di butuhkan guru,"
Dirasa harus cepat, Yin Hao mempercepat langkahnya. Suara burung dan suara tonggerek membuat suasana di dalam hutan terasa ramai.
Hingga dari sela-sela suara hewan itu, terdengar suara minta tolong dari arah depan. Tanpa berpikir panjang Yin Hao bergegas menghampiri suara itu.
10 meter di depan sana, terlihat seorang pria paruh baya nampak tersudut di antara batang pohon dengan seekor siluman ular setinggi 10 meter berada di hadapannya dengan mulut terbuka seakan siap menelan pria itu.
Dengan gerakan cepat Yin Hao menarik pedang langit malam, lalu melompat dan memotong kepala ular itu sebelum sempat menerkam pria dihadapannyanya.
Pria paruh baya sebelumnya terlihat menggigil ketakutan dengan mata tertutup. Karena tidak kunjung merasakan rasa sakit yang ia bayangkan, pria itupun membuka mata dan menemukan siluman ular yang hendak menyerangnya sudah terkapar dengan kepala terpenggal.
Tidak jauh dari tempat itu pria tersebut melihat Yin Hao sedang membersihkan pedang langit malam yang kotor akibat darah siluman ular.
Pria itupun bergegas berdiri dan menghampiri Yin Hao untuk berterimakasih.
"Terimakasih tuan muda karena sudah menyelamatkan ku,"
Yin Hao memasukan kembali pedang langit malam ke sarungnya, lalu berbalik dan tersenyum menatap pria yang kini berdiri di hadapannya.
"Jangan sungkan. Apa yang tuan lakukan sendiri di hutan ini ?"
"Aku hanya sedang mencari beberapa tanaman obat, tidak di sangka akan bertemu dengan mahluk mengerikan itu,"
Pria paruh baya itu memperlihatkan isi keranjangnya. Di dalam keranjang itu Yin Hao melihat jenis tanaman langkah yang sedang ia cari, namun dia terkejut karena pria di hadapannya mengambil dalam jumlah banyak.
"Lotus kristal biru ? Ini adalah tanaman langkah, kenapa tuan mengambilnya sebanyak itu. Meski di gunung ini terdapat banyak tanaman langkah yang tumbuh dengan subur, tetap saja tuan tidak boleh mengambil secara berlebihan seperti itu karena dapat merusak ekosistemnya,"
Pria itu tidak memperdulikan teguran Yin Hao dan bersikap acuh dengan berkata."Tidak ada hubungannya denganmu. Jika kau menginginkan beberapa katakan saja, aku akan memberikan mu secara cuma-cuma karena sudah menolongku,"
Yin Hao tidak habis pikir dengan perkataan pria di hadapannya. Kemudian Yin Hao bertanya."Untuk apa tuan mengambil tanaman lotus kristal biru sebanyak itu ? Jika untuk pengobatan, tidak mungkin sebanyak itu, kan ??"
Pria itu semakin merasa risih dengan perkataan Yin Hao, karena dia merasa kalau pemuda itu terlalu mencampuri urusannya.
"Tuan muda, aku sangat berterimakasih dengan bantuan mu. Namun kau tidak seharusnya mencampuri urusan ku, lagian kau tidak bisa melarang ku menjual semua tanaman obat ini,"
"Apa ? Kau bilang akan menjual semua tanaman obat itu ?!"
"Kenapa kau terlihat sangat terkejut seperti itu ? Memang benar kalau aku akan menjual semua tanaman obat ini, karena di dekat gunung ini terdapat sebuah desa dimana semua penduduk yang ada disana tertular sebuah wabah aneh. Sehingga akan sangat menguntungkan bagiku jika menjual tanaman lotus kristal biru ini kepada mereka,"
"Tanaman lotus kristal biru tidak dapat menyembuhkan penyakit, tanaman ini hanya memiliki efek penenang dan menghilangkan rasa sakit. Itu artinya kau sedang membohongi mereka,"
"Hei, kau ini bodoh atau apa ? Begitulah cara kerjanya. Ketika efek dari tanaman lotus kristal biru hilang. Maka mereka akan datang kepadaku untuk membeli lagi dan aku hanya tinggal masuk ke dalam hutan untuk mengambilkan apa yang mereka mau, lalu menjualnya dengan harga tinggi,"
"Kau tidak boleh melakukan itu. Mereka sedang kesulitan, tidak seharusnya kau menambah kesulitan mereka,"
"Kau terlalu naif nak. Di dunia ini tidak ada yang lebih penting daripada uang dan kekayaan."Pria itu berbalik dan berjalan pergi sambil melambai,"Kalau begitu aku pergi, terimakasi atas bantuan sebelumnya."
"..."Yin Hao hanya diam menatap pria itu.
Setelah pria picik itu menghilang dari pandangan. Yin Hao melanjutkan perjalanan menuju ke tempat dimana tanaman lotus kristal biru bisa tumbuh.
*****
Setelah sampai di depan sebuah mulut goa berukuran besar. Yin Hao berjalan memasuki goa itu dengan mengandalkan sebuah bola api di telapak tangannya sebagai penerang.
Sebelumnya Yin Hao sudah pernah beberapa kali mengunjungi goa ini bersama Ling Qian. Membuatnya mengetahui semua jalan di dalam goa ini lebih dari siapapun, sehingga Yin Hao tidak memerlukan waktu lama untuk menemukan habitat tanaman lotus kristal biru yang biasa tumbuh di sekitar telaga di dalam goa tersebut.
Melihat jumlah tanaman lotus biru semakin menipis akibat di ambil secara berlebihan oleh pria sebelumnya, membuat Yin Hao merasa sedikit kesal, iapun hanya mengambil beberapa agar tanaman lotus kristal biru yang lain dapat tumbuh lagi meski membutuhkan waktu yang cukup lama.
Di tempat yang sama Yin Hao juga mendapatkan satu tanaman lain yang dia butuhkan untuk mengobati Ling Qian selain lotus kristal biru, yaitu tanaman anggrek api yang tumbuh di permukaan telaga.
Yin Hao memasukan kedua tanaman langkah itu ke dalam keranjang.
"Hanya tersisa 3 tanaman yang belum ku temukan. Ketiga tanaman itu cukup mudah di temukan, namun tempatnya cukup jauh dari sini. Sebaiknya aku keluar dulu dari goa ini,"
Yin Hao berjalan keluar goa. Setelah berada di luar, Yin Hao mengangkat sebuah batu besar yang ada di pinggir mulut goa.
Batu itu Yin Hao gunakan untuk menutup mulut goa tersebut agar tidak ada lagi yang bisa masuk.
"Sudah selesai. Dengan begini tidak akan ada lagi orang yang bisa masuk dan seenaknya merusak tanaman langkah yang ada di dalam goa ini,"
Ketik sedang mengamati batu besar yang menutup mulut goa di hadapannya. Yin Hao di hampir oleh seorang perempuan muda dari arah belakang.
"Maaf tuan, kenapa kau menutup mulut goa itu ?"
Sontak Yin Hao berbalik, menatap perempuan itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Aku sengaja melakukannya agar orang licik itu tidak bisa masuk dan seenaknya mengambil tanaman yang ada di dalam untuk di jual,"
"Pasti itu ulah si licik Ah Jun,"
Sebelah alis Yin Hao terangkat,"Jadi nama orang itu Ah Jun. Lalu apa tujuan mu datang ke tempat ini ?"
"Sebenarnya tujuan kedatangan ku ke sini adalah untuk mengambil setangkai lotus kristal biru, karena tidak memiliki uang yang cukup untuk membelinya dari Ah Jun. Jadi apakah kau bisa memindahkan batu itu lagi ? Aku janji hanya akan mengambil satu tangkai saja,"
Yin Hao menatap perempuan itu dari ujung kaki sampai ke ujung kepalanya. Di sekujur tubuh gadis itu di penuhi oleh cacar air. Cacar air bukan wabah, melainkan penyakit kulit yang umum terjadi pada seorang anak kecil dan bersifat menular.
"Apakah terasa gatal dan panas ketika kau menggaruknya ?"
Perempuan itu mengangguk."Benar, bagaimana kau bisa tahu ? Apakah kau seorang tabib ?"
"Bukan, aku hanya pakar obat biasa. Dari gejala yang timbul, sudah pasti kalau kau sedang terjangkit cacar air,"
"Cacar air ?"Gadis itu nampak bingung karena tidak mengetahui penyakit ini sebelumnya.
Yin Hao mengangguk pelan."Benar. Cacar air bisa terjadi kepada seseorang jika terlalu lama berada di dalam air yang kotor. Kuman-kuman itu lalu membuat lobang di permukaan kulit dan menyebabkan rasa gatal dan panas ketika menggaruknya."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!