Nindi nama ku,.!aku terlahir dari keluarga miskin yang hidup serba kekurangan,aku anak sulung dari 4 bersaudara.bekerja di sebuah kafe membuatku selalu pulang larut malam.walau orang - orang disekitar rumahku selalu meremehkan pekerjaan ku apa boleh buat karna aku yang menompang hidup adik- adik dan ibu ku bisa dibilang tulang punggung dalam keluarga.ayah tidak bertanggung jawab setiap pulang selalu bau alkohol..pemabuk berat.
"santi...santi...bukakan pintu sayang"ayah berteriak sambil menggedor pintu."pasti ayah minum alkohol lagi bu" ucap adik laki- laki ku yang no 2.ibu hanya terdiam tidak membalas ucapan adikku," bukakan saja pintunya biarkan ayah masuk dan beristirahat"mungkin karna ibu sudah lelah bertengkar dengan ayah, apabila bertengkar pun tidak dapat merubah keadaan.
adik ku yang no 2 sekolah SMA, yang no 3 SMP,yang no 4 SD, itu yang membuatku berputar otak dan mencari cara bagaimana memenuhi kebutuhan mereka.walau sudah pulang larut malam tidak cukup untuk memenuhi kehidupan kami. padahal ibu sudah susah payah bekerja sebagai kuli nyuci.
aku harus kerja lembur setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sekeluarga.suatu ketika datang lah tamu kafe seorang laki - laki mata keranjang iya adalah tamu yang spesial di kafe ini.ia ingin ditemani Nindi malam ini,"Nin itu lekong pengen ditemenin lu tu, cuma minum aj ko, klo lo pinter ngerayu lo pasti pulang bawa uang banyak malam ini,ktanya lo butuh duit buat bayar SSP adik-adik lo kan ,udah kerjain tuh"ucap Pinkan,,sambil menghela nafas panjang Nindi pun berjalan kearah lekong tersebut.
akhirnya Nindi selesai nemenin laki-laki paru baya itu." lu bilang gw cuma nemenin dia minum,gila lu"tawa Nindi sambil marah kepada Pinkan teman senasip Nindi "ha..ha..ha..dipegang-pegang dikit,dicium wajar lah tp enak kan lo dapet duit malam ini kalo nungguin gajian kan masi lama.
tok..tok..tok.."ibu Nindi pulang"ibu membukakan pintu untuk Nindi."kamu pulang larut malam Nak"tanya ibu agak sedikit cemas"iya bu ada lembur dikit tadi.bu aku ada sedikit uang untuk adik bayar SPP"Nindi menyerahkan uang tersebut kepada ibu."uang dari mana ini nak kan kamu belum gajian" tanya ibu dengan heran "Aku pinjam uang pinkan dulu bu gajian nanti ku bayar.
sambil menghela nafas Nindi masih membayangkan apa yang ia lakukan tadi.selama setahun bekerja di kafe ia belum pernah melakukan kenakalan seperti itu.rasanya ingin kluar dari pekerjaan tersebut tapi bagaimana mungkin sementara aku masih butuh pekerjaan itu,pikir Nindi sambil termenung dalam sepi.akhirnya Nindi tertidur lelap.
matahari menyorot mata Nindi yang masih terpejam menikmati tidur yang sedikit dalam lelah,adik-adik sudah sibuk berangkat sekolah sementara Nindi baru bangun"ibu sengaja tidak membangunkan mu karena melihat mu tertidur lelap sekali"ucap ibu"iya kemarin banyak kerjaan dikafe bu" sambil menguap Nindi pergi kedapur mengambil makan dan minum.."perut ku lapar,! bu hari ini aku libur,habis makan mau tidur lagi ya bu maaf hari ini aku ga bisa bantu ibu mencuci"senyum Nindi dengan tatapan manis" iya ga papa nak trimakasi kamu udah mau bantuin ibu bayar SPP adikmu,"ucap ibu dengan tulus"aku kan udah gede bu jadi wajib ngebantu ibu"cengir Nindi.
pagi pun berlalu Nindi masih menikmati hari liburnya dirumah walaupun hanya sekedar santai-santai saja."Nin mandi dulu udah siang"ibu memanggil Nindi untuk mandi.Nindi pun pergi untuk mandi melihat tidak ada sabun,pasta gigi,sampo,akhirnya Nindi pergi kewarung sejenak.ketika diwarung Nindi mendengar gunjingan ibu-ibu yang menuding Nindi sebagai pelakor.,tapi Nindi tidak mau ambil pusing.Nindi bergegas pulang dan mandi.
keesokan harinya kembali bekerja sibuk lagi dengan hiruk pikuk di kafe.Ayah Nindi datang ke kafe dengan membawa seorang perempuan yang ingin dipertemukan dengan pria kaya hidung belang.Nindi bersembunyi "Pinkan kalo ayah nyariin bilang aja gw ambil cuti ok"sambil bisik-bisik dengan Pinkan"siap"dengan mengacungkan jempol Pinkan pura-pura tidak tau dan kembali melanjutkan pekerjaan,Nindi bersembunyi karna takut ditawarkan/dijual dengan pria hidung belang oleh ayahnya.tubuh yang aduhai,kulit putih dan paras cantik yang membuat banyak laki- laki yang tergila-gila padanya.
Nindi pulang tidak larut malam baru keluar dari kafe ada yang menyapa" hai Nindi"pria tampan berpostur tinggi yang mengendarai mobil mewah menyapanya,"pulang bareng aku yu,"dengan tatapan sinis,baru kenal udah ngajak pulang bareng pikir Nindi,"tenang aku ga gigit ko perkenalkan aku Prasetio boleh panggil Pras atau Tio"aku pengunjung kafe yang sering memperhatikan mu,bisa dibilang penggemar mu"sambil tersenyum menatap Nindi."dasar pria hidung belang"gumam Nindi didalam hati.akhirnya Nindi mengiyakan ajakan Pras,mereka bercerita sepanjang jalan,
sampai dirumah,,Nindi tidak mengajak Pras mampir kerumah,Pras berpamitan dan langsung pulang. Pras sering melewati kafe Nindi sesekali Pras mampir ke kafe. karena keberadaan kafe cukup dekat dengan kantor Pras bekerja .Pras adalah pria beristri yang mengagumi paras cantik Nindi.tapi Nindi tidak mengetahui Pras telah beristri.mereka pun asik menjalani pertemanan.
keesokan harinya Pras mengajak Nindi jalan-jalan Pras membelanjakan Nindi barang-barang yang ia suka.karna Pras merasa nyaman dengan Nindi pras menyatakan cinta tanpa pikir panjang"Nin aku suka kamu, aku nyaman jalan sama kamu"kamu mau jadi pacar aku"karna Nindi merasa senang pada Pras hari ini Nindi pun menerimanya." kita jalanin aj ya"kata Nindi sambil tersenyum.
sepanjang hari Pras menghabiskan hari libur bersama Nindi,Pras pulang kerumah. istri pras bertanya "mas kamu dari mana ini kan hari libur,biasanya hari libur kamu ada durumah,"tanya istri Pras. mungkin Pras merasa kesepian karna rumah tangganya yang sudah 10 tahun blum juga dikarunikan seorang anak."cari kesenangan diluar lah dirumah mulu sepi,kamu kan sibuk sama ibu-ibu arisanmu"jawab Pras sinis.Istri Pras hanya terdiam saja."ga biasa-biasanya mas Pras keluar rumah pada hari libur"curiga istrinya akhirnya ia mengecek baju suaminya.baju Mas Pras bau farfum perempuan.
besoknya Aini istri Pras mulai menyelidiki glagat suaminya yang berbeda akhir-akhir ini.jam pulang kerja Pras .Aini sudah menunggu di tempat kerja Pras dengan bersembunyi Aini mengikuti Pras dari belakang.benar saja usai bekerja Pras tidak langsung pulang kerumah.Pras menunggu seseorang didepan kafe,tak berselang lama Nindi pun keluar dari kafe mereka janjian pergi ke Mol ada yang ingin dibeli Pras untuk Nindi.Aini masih menunggu saat yang tepat untuk membuktikan semua.
sampai di mol Pras menuju toko perhiasan."mas kenapa kamu mengajak ku kesini"tannya Nindi "ini hadiah untuk wanita istmewa ku"Nindi senang sekali hingga memeluk Pras.di saat yang bersamaan datang istri Pras"ohh
jadi ini yang kamu lakukan akhir-akhir ini mas"dasar pelakor kelakuan mu membuat para istri cemas"prak tangan Aini melayang ke pipi Nindi"Pras langsung menarik Aini kembali ke mobil.Nindi menunduk malu sambil menangis ia berlari pergi meninggalkan mol tempat yang tidak membuatnya nyaman pada hari ini.
Nindi tidak langsung pulang,ia duduk ditaman sambil menangis.ia tidak ingin pulang dalam keadaan menangis pikirnya pasti ibu sedih kalo melihat aku menangis.sesekali Nindi mengusap air matanya "buat apa aku menangis aku tidak jadi pelakor pun,orang-orang banyak yang menyebut ku pelakor.berfikir seperti itu membuat Nindi berhenti dalam tangis.ia pun mengusap air matanya dan bergegas pulang.
keesokan harinya Nindi kembali bekerja dan harus melupakan kejadian kemarin,karna masih ada yang harus aku hidupi,"aku harus tegar,keluarga ku harus jadi penyemangat ku"ucap Nindi.sore itu Pras datang kembali ke kafe," untuk apa kau kesini bukankah sudah jelas semua,aku tidak ingin melihat wajahmu lagi, perbuatanmu sudah cukup membuatku malu kemarin"ucap Nindi marah."Nin maafkan aku,kemarin aku bertengkar hebat dengan istri ku,aku memang sudah tidak menyukainya,dia tidak bisa memberikan ku keturunan,"itu bukan suatu alasan yang tepat untuk kamu berselingkuh.Nindi meninggalkan pras.
masalah dengan Pras sudah selesai,Pras tidak lagi mengejar-ngejar ku,istri Pras hamil anak pertamanya,Nindi pun melajutkan hidupnya dengan tenang tanpa teror.Ayah Nindi tidak pulang selama satu minggu hari ini Nindi pulang kerja agak cepat untuk mencari keberadaan ayah, Nindi pergi bersama adiknya,awal pencarian Nindi mencari di tempat teman ayah yang biasa ditumpangi ayah tidur kalau ayah tidak pulang kerumah,tp teman ayah tidak mengetahui kbradaan ayah.
Nindi dan keluarga mulai glisah tentang keberadaan ayah yang ta tau dimana,kesokan harinya,teman ayah memberi kabar ayah berada dipenjara karna kasus pencurian rumah kosong dalam keadaan mabuk.ibu pun menangis mendengar keadaan ayah,kami bergegas ketempat ayah sekarang,ayah sakit dipenjara ibu menangis ketika menjenguk ayah.
"Santi...aku titip anak-anak,maaf kan aku yang tak bisa menjadi seorang ayah yang baik,ayah berpesan jadi lah anak-anak yang memiliki derajat yang baik,"kami semua menangis,ayah belum pernah berpesan seperti ini,dengan menangis tersedu-seduh kami pulang meninggalkan ayah sendirian."ayah kami pulang dulu besok Nindi kesini lagi untuk menjenguk ayah,besok Nindi gajian yah nanti Nindi bawa makanan kesukaan ayah.sambil tersenyum Nindi meninggalkan ayah.
sebelum berangkat bekerja Nindi dan ibu menyempatkan diri untuk menjenguk ayah kembali dengan membawakan nasi bakar dan martabak telor kesukaan ayah,ayah makan dengan lahap disuapin ibu" sehat-sehat ya yah disini biar ayah cepat pulang"biar kita bisa kumpul kembali,.
Nindi pun kembali bekerja,memaksakan diri untuk nyaman dengan pekerjaanya,karna kebutuhan yang terus meningkat,tak berselang lama Nindi mendapat kabar dari teman ayah bahwa ayak kritis dan dibawa kerumah sakit khusus tahanan,Nindi,ibu dan adik-adiknya segera bergegas kerumah sakit dimana ayah berada sekarang,hati bercampur haru entah apa yang ada dalam pikiran ku,aku gundah, gelisa,takut,ibu hanya bisa menangis,.
setelah sampai dirumah sakit aku dapat kabar ayah meninggal,kaki ku lemas badan ku gemetar,aku menangis sejadi-jadinya,"Ayah...teriak Nindi,jangan tinggalkan Nindi yah, Nindi mohon bangun yah,,,ayah,,yah"sekuat tenaga Nindi membangunkan ayahnya,itu semua percuma ayah telah tiada Nindi hanya bisa berpasrah menyerahkan semua pada sang pencipta,adik Nindi memeluk Nindi sambil menangis aku harus sabar,aku harus tegar dan menghentikan tangisku.
ibu terus memeluk aku dan adik- adik ku ayah selesai dimakamkan meski ayah pernah meniggalkan kesan tidak baik kepada kami tp ayah tetap sosok yang perah mengisi kebahagian kami diwaktu kami kecil. banyak cerita indah bersama ayah.
dipagi itu,, dengan mata yang masih sembab Nindi sudah harus kembali bekerja untuk melanjutkan hidupnya kembali.Pinkan memeluk Nindi dengan pelukan hangat yang menenangkan,"sabar ya lo harus tegar,ga boleh cengeng"Pinkan lah sahabat terbaik yang selalu setia mendengar curhatan Nindi,.
setelah lelah menyelimuti badan Nindi usai bekerja,Nindi istirahat dirumah,masih terasa hening suasana rumah,.tawa,sendau-gurau dan kecerian adik-adikku blum terlihat,kami masih merasa kehilangan seorang ayah,hari semakin berganti,
akhirnya adik ku yang nomor 2,Tito namanya,hari ini Tito merayakan kelulusan di sekolahnya aku senang Tito dapat nilai terbaik disekolah perusahaan-perusahaan besar sudah menunggunya,ia tidak perlu lagi repot mencari pekerjaan.Tito diterima bekerja di pabrik besar.,Tito ingin mengejar impiannya menjadi pengusaha,ia melanjutkan kuliahnya di sebuah universitas."doa'in Tito ya bu,biar tito menggapai cita-cita Tito,biar bisa mengangkat derajat keluarga."sambil mengelus kepala Tito,"iya nak ibu selalu mendoakan kalian semua biar jadi orang yang bermartabat seperti ayah mu pesan kemarin".
Tito adik pertama ku yang baru saja lulus sekolah,kini ia sudah bisa membantu sedikit kebutuhan kami,aku berharap keuangan kami sedikit membaik."kakak jangan terlalu banyak lembur nanti badan kakak lelah,"ucap adikku yang sangat perhatian kepada ku"kami pun melanjutkan kesibukan masing-masing,
Pinkan teman ku akhirnya menikah,ia beruntung sudah mendapatkan teman hidup yang ia impikan.impian setiap wanita melepas masa lajangnya,aku pun ingin seperti itu tapi belum,.aku belum bisa mengantar adik-adik ku ke masa depan yang cerah untuk mereka, ibaratnya masih banyak PR dan tugas yang belum selesai.aku bahagia kini Tito sudah bekerja,
kafe semakin hari semakin sepi,jarang sekali lembur,jangankan lembur kerja pun kadang-kadang,gajian bulan ini hanya separu,karena pendapatan kafe berkurang kafe pun bangkrut.Nindi kebingungan harus mencari pekerjaan kemana,"Nin ada yang nyariin lo terus tu,gw kasi aja no hp lo"ucap Pinkan"haddu..lo main kasiin aj"jawab Nindi,"yang gw tau doi orang tajir melintir dulu sering ke kafe,gw ga tau kenapa doi baru nyariin lo sekarang,katanya doi bakal nelpon lo nanti,pengemar baru ni ye,awas lo ntar dibilang pelakor lagi ha...ha...ha..,!ledek Pinkan."suwe lo"
malam nya hp Nindi berdering,"Hallo..aku Doni,ini Nindi ya,pasti kamu bingung siapa aku,biar lebih kenalnya lagi besok kita ketemuan di depan kafe kamu jam 10 pagi ya,Doni langsung mengajak ketemuan Nindi,aku hanya terdiam dan mengatakan" ok"besoknya Nindi bertemu dengan Doni,
"hai Nindi,aku Doni aku sering melihat mu ditaman,aku penasaran ketika kamu menangis,boleh aku jadi teman curhat mu Nindi,sambil tersenyum Nindi mengatakan,"mas,,mas,,sampai seperti itu kamu ingin mendengar cerita ku,aku saja sudah lupa bagaimana alur ceritanya"ledek Nindi,Doni hanya tersenyum malu,"masih mau mendengar cerita ku yang kemarin,nanti saja kalo kita ketemu lagi ya mas,sambil tertawa Nindi meninggalkan Doni.aku tunggu apisode selanjutnya ya Nin.Doni mengejar dan mengantarkan Nindi pulang.
Doni kembali ke rumah",papa...mama tadi jatuh lalu tidak sadarkan diri" Doni sudah memiliki anak dan istri anak nya bernama Syila dan istrinya bernama Dian,"ko kamu ga ngabarin papa nak"tadi kata mama bilang ga usah telpon papa nanti papa khawatir,Dian memang sedang sakit,penyakit nya sering kambuh tiba-tiba ia menderita penyakit kanker Limpoma stadium 2.
Doni menengok Dian yang sudah tertidur pulas,"bi tadi ibu jatuh dimana"Doni bertanya pađa asisten rumah tangganya,"Ibu jatuh dikebun pa,sedang mengajak den Syila main" ko bisa bibi kemana kenapa ibu bisa jatuh,"tanya Doni sedikit marah,"maaf pa bibi tidak tau waktu itu bibi sedang kedapur,sebenarnya ibu sudah membutuhkan perawat untuk menajaganya pa,"saran dari bibi"baik nanti akan saya carikan perawat untuk menjaga ibu.
Doni sedang duduk termenung,ia masih memikirkan Nindi yang ceria,senyumnya yang manis selalu terbayang dalam benaknya,gaya nya yang lucu sedikit membuat ku lupa akan beban hidup ku,besok aku akan menemui Nindi lagi aku masih penasaran apa cerita yang membuat gadis ceria itu menangis,pikirnya
esoknya Doni mengajak Nindi pergi. dengan alasan membantu mencari perawat yang bisa merawat ibunya dirumah.Nindi pun menyetujui pertemuan itu.pagi itu Doni berpamitan kepada Dian ingin mencarikan perawat untuk nya,"terima kasi ya mas kamu udah perhatian sama aku meski keadaan ku seperti ini"ucap Dian"iya sayang,aku berangkat dulu ya,"
"pagi Nin"pagi juga,mas"kemana dulu ni,"tanya Doni.,"cari sarapan dulu yu aku blum makan"ajak Doni"yaa boleh,akhirnya mereka pergi mencari sarapan Nindi mengajak Doni sarapan dipinggir jalan,.sepanjang jalan mereka asik mengobrol hingga akhirnya Doni menanyakan sesuatu"Nin kamu punya adik aku ingin membelikan mereka sesuatu sebagai ucapan trimakasi karna kamu udah mau membantuku.,"ih mas ga usah,kan cuma nganterin aj,,nanti sekalian beliin buat kakaknya juga ga papa hee.he."gurau Nindi."bisa aja kamu,"aku merasa nyaman bareng kamu,jadi ga kaku lg,"Nindi tertawa mendengar Doni bicara,mereka semakin asik berteman,.
sore nya Doni pulang kerumah"Dian aku sudah mendapatkan seorang perawat untuk menjaga hari-hari mu.,"Trimakasi banyak mas aku sayang pada mu,kata Dian yang ingin mendapatkan pelukan suaminya,"aku lelah ingin mandi terus tidur,"tidak biasanya mas Doni bersikap acuh kepada ku,ah..mungkin ia sedang lelah" pikir Dian yang berusaha menghilangkan curiga dalam hati nya,Dian pergi ke kamar dan membawakan suaminya secangkir teh,setelah keluar dari kamar mandi Doni sudah melihat Dian duduk di atas ranjang,"kamu mengagetkan ku saja,"ucap Doni"malam ini aku ingin tidur bersamamu mas,layaknya suami,istri,"keluh Dian penuh harap. sudah 3bulan ini Dian tidak dapat menemani suaminya tidur karena harus bolak-balik kerumah sakit.,"memangnya kamu udah sehat mah,aku tidak ingin menyakiti tubuh mu,karna kamu masih belum sehat,aku tidak apa-apa,mah!sekarang tidur mah besok kamu ada jadwal chek up lagi ke dokter.
Nindi dan Doni terus menjalin pertemanan, penyakit Dian semakin hari semakin parah belum ada perubahan,karena suaminya tidak pernah menemaninya,malah menjadi beban pikiran Dian karna sikap nya yang berubah,"Mas aku mohon antarkan aku chek up hari ini,kamu kan libur hari ini," Dian memohon agar suaminya lebih perhatian lagi kepadanya",iya sayang aku anter kamu ke dokter hari ini,"Doni pun mengantar Dian ke dokter."syila dirumah ya bersama bibi papa nganterin mama sebentar kerumah sakit"iya papa.
ketika sedang dirumah sakit Nindi telpon,Doni meninggalkan Istrinya sendirian,ia asik ngobrol dengan Nindi ketika dokter yang ditunggu datang,Doni mematihan hp sebentar,"kamu telpon siapa mas sepertinya akrap sekali,"oh teman ku mah,"memang sekarang teman tak tau nanti, hati Doni bicara.Syila papa pulang"papa mama mana,"mama masi dimobil ayo kita bantu mama turun dari mobil,ajak Doni kepada syila" jangan dulu pa,ayo kita ajak mama ke mol,mama sudah lama ga pergi ke mol,"mama cape na mau istirahat,kata Doni,"ayo pah mama engga cape ko,akhirnya Doni mengajak mereka pergi jalan-jalan setelah 3 bulan Syila tidak pernah pergi jalan- jalan bersama papa.
Nindi pergi dengan Pinkan. setelah kafe tutup mereka lama tidak jalan bersama.Nindi bercerita banyak tentang Doni,iya bercerita tentang perasaan nyaman berteman dengan Doni,Doni memiliki pribadi yang ia idam-idamkan untuk dijadikan seorang suami,ketika di mol Nindi melihat Doni,,tapi Nindi ta tau Doni berjalan dengan siapa,hati Nindi terus bertanya-tanya.
Nindi pun pulang" dibenaknya selalu bertanya siapa wanita dan anak kecil itu,apakah Doni sudah memiliki anak dan istri,Doni belum pernah bicara tentang keluarganya,kami hanya sibuk dengan pertemanan kami.,malamnya Nindi menelpon Doni,Nindi mengajak Doni ketemuan untuk membicarakan masalah yang tadi dilihat Nindi di mol.
ada apa Nin,"kemarin aku melihat kamu mas tapi kamu tidak jalan sendiri apa itu anak dan istrimu mas??Nindi bertanya,"iya Nin aku memang sudah memiliki anak dan istri,tapi aku mohon jangan memutuskan pertemanan kita,ucap Doni,"iya mas setelah aku tau kamu beristri aku harus jaga jarak mas,"tidak perlu Nin aku mohon aku ingin selalu bersama mu,kamu wanita yang bisa mengisi ruang hidup ku yang kosong,aku mohon aku kesepian,ditambah lagi hari-hari ku yang membosankan Nin istri ku sakit,ia terkena kanker,,, entah sampai kapan aku harus hidup seperti ini,aku mohon jangan tinggalkan aku. bersama mu aku seperti menemukan kehidupan baru,hidup ku hampa Nin,aku terlanjur mencintaimu.ucap Doni
"hubungan kita terlarang mas,"Nindi aku mohon aku akan menikahi mu itu membuktikan bahwa aku benar-benar tulus mencintai mu,Nindi menangis dan berlari meninggalkan mas Doni sendirian,dalam benak Nindi,mengapa ini semua harus terjadi kepada ku, sudah dua kali aku berpacaran dengan pria beristri,tapi dengan Mas Doni aku menemukan cinta yang sulit sekali ku lepaskan,aku tak ingin melepaskan cinta yang membuat ku nyaman dan bahagia menjalankannya.seminggu sudah aku tak bertemu mas Doni rasanya rindu sekali,aku pergi ke taman tempat kita sering ketemu untuk melepas rindu yang membuat dada ku sesak.tiba-tiba mas Doni memeluk ku dari belakang dengan berbisik di telingaku"kamu juga rindu kan pada ku."aku memeluk mas Doni seakan tak ingin lepas dari pelukan itu.
"Mas aku ingin dinikahi mu,aku mencintaimu"akhirnya Nindi tak berdaya menahan cinta yang seharusnya tak ada,"aku juga mencintaimu Nindi, nanti aku atur waktu untuk pernikahan kita"sepertinya Nindi sudah tidak peduli dengan setatus pelakor yang orang bicarakan kepadanya.,entah kali ini aku bahagia apakah dia benar- benar jodoh ku.Doni mencari waktu yang tepat untuk menikah dengan Nindi,seprti burung yang ingin lepas dari sangkarnya,cinta yang dalam kepada Nindi membuat ia buta akan setatusnya.
seminggu sudah Doni tak bertemu Nindi, Doni pamit kepada Dian dan anaknya untuk pergi keluar kota selama seminggu,Doni kerumah Nindi untuk mempersiapkan segala kebutuhan pernikahan, setelah menikah mereka melanjutkan terbang ke lombok untuk berbulan madu di sana,Doni semakin menyukai Nindi,ia sangat perhatian kepada suaminya,"besok akan ku belikan sebuah rumah untuk mu sayang,yang agak jauh dari rumah Dian,"makasi ya mas,sambil memeluk Doni dengan mesra.
setelah sampai di jakarta Doni mencari sebuah rumah yang cocok dengan Nindi disebuah perumahan elit Nindi tinggal.Doni kembali kerumah,"aslmualaikum Syila mana ya papa pulang.."Doni menyapa anaknya memberi tau kabar papa nya yang sudah kembali,"Papa.."Syila berlari dan memeluk papa nya "papa ko lama sekali keluar kotanya aku kan kangen papa,papa juga ga pernah telpon aku emang papa ga kangen sama syila,"papa bingung mana yang harus dijawab duluan,karna anak papa yang cantik ini bicaranya panjang sekali seperti kereta api,"gurau Doni."he..he..iya pa"."papa bawa kado buat mama,bibi,suster,buat Syila jg.
Doni langsung pergi kekamarnya untuk mandi,Dian pun ingin menyapa suaminya kekamar,mendengar suminya mandi sambil bernyanyi,Dian berfikir mas Doni sepertinya seneng sekali hari ini,mungkin ia senang setelah melepas rindu kepada anaknya,Doni keluar dari kamar mandi melihat istrinya duduk diatas ranjang,"eh mama"kamu ko ga mencari ku mas biasanya kalo abis dari luar kota yang kamu cari aku sama syila,"kata Dian,"oh mama cemburu sama syila ya,ayo ke ruang tamu disana ada oleh-oleh untuk mama.senyum Doni.
besoknya Doni menemui Nindi,"maaf ya sayang aku pulang kerumah mu hanya sebentar.,"ga papa mas aku paham ko posisi aku"kata Nindi sambil cemberut."jangan gitu dong sayang kamu tetap no 1 untuk ku,ini uang belanja untuk mu sisanya terserah kamu mau untuk apa."wah ini jumlah yang cukup banyak untuk ku habiskan hari ini,aku mau kerumah ibu mas hari ini.
Doni mengantar Nindi kerumah ibunya,"bu aku langsung pulang ya masih ada kerjaan yang belum selsai hari ini."oh iya nak Doni hati-hati ya,trimakasi oleh-olehnya,"Doni pun tak mau membuat Dian curiga. oleh karna itu ia buru-buru pulang."mah bulan depan aku ingin keluar kota selama 3 hari ada berkas yang harus ku tanda tangani mengenai kontrak kemarin,"ijin Doni kepada Dian ,"aku ingin kamu mengajak.syila jalan-jalan dulu mas.sebelum keluar kota,minggunya Doni mengajak Syila pergi ke kolam renang,Syila sangat senang sekali diajak berlibur dengan ayah,.
Doni berangkat kerumah Nindi,ia ijin pergi keluar kota,sebenarnya ingin menghabiskan waktu bersama Nindi"kasian Nindi stiap malam tidur sendirian.aku tidak pernah pulang kerumahnya".sekarang aku harus pulang kerumah Nindi"Dian ingin mengecek keadaan kantor mas Doni selama 4 bulan Dian tak pernah datang kekantor,dengan bantuan perawat Dian pergi kekantor Doni"kangen rasanya dengan kantor ini dulu aku sering menengok suami ku bekerja"ucap Dian bicara pada susternya,sekretaris Doni menghampiri nya,"Fatmah nama sekretaris Doni,"maaf bu bapa tidak masuk"kata fatma."Iya fatmah bukankah bapa ada jadwal keluar kota hari ini.boleh saya liat jadwal bapa,,disini ditulis bapa tidak ada jadwal keluar kota,lalu bapa kemena,??"tanda tanya besar dalam benak Dian."maaf bu saya tidak tau," kata fatmah.aku harus segera menyelidiki mas Doni akhir-akhir ini dia berbeda pada ku.
Dian pun membayar orang untuk menyelidiki gerak-gerik mas Doni.
semoga kecurigaan ku tidak benar-benar terjadi.,"kamu sudah pulang mas"tanya Dian" besok setelah kamu pulang kerja tolong antarkan aku ke dokter mas,semoga saja kamu tidak sibuk,"baik sayang aku usahakan aku pulang cepat,.selepas pulang kerja Doni kembali kerumah,mengantarkan Dian kedokter,di hari yang sama Nindi meminta mas Doni kerumah untuk menemaninya Nindi yang sedang sakit sendirian dirumah.aku kepikiran.setelah mengantar Dian kerumah Doni langsung kerumah Nindi.menengok keadaan Nindi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!