"YARAAAAAAAA!!" teriak seorang wanita paruh baya yang membuat Yara lari terbirit birit keluar dari toko roti milik orang tuanya.
"Dimana Yara?" tanya Selena ngos ngosan pada beberapa pegawai tokonya.
"Nona Yara sudah keluar, nyonya," jawab salah satu pegawai.
"Anak nakal itu.. Awas saja kau nanti," kata Selena marah.
Pasalnya Yara sering mengambil banyak roti dari tokonya dan membagi bagikannya secara gratis di jalanan.
Yara tampak berlari di sepanjang trotoar dengan membawa sekantong plastik besar yang berisi roti.
Yara masuk ke sebuah lorong yang terdapat banyak homeless disana.
Lalu Yara membagikan roti roti itu pada mereka.
"Jangan berterima kasih padaku, oke?! Aku memang baik hati," teriak Yara sembari membagikan roti itu pada mereka.
"Terima kasih nak," kata salah seorang pria tua yang menerima roti Yara.
"Ya Tuhan.. Sudah kubilang barusan bukan?" jawab Yara dan membuat orang tua itu tersenyum.
Setelah membagikan rotinya, Yara kembali ke rumahnya. Dia mengambil mobilnya dan menjemput sang adik ke sekolah.
Yara menyalakan musik di mobilnya dengan keras dan menyanyi dengan suara berisiknya.
Yara sangat cuek menari dan mengikuti lagu yang di stelnya di mobil, meskipun banyak yang melihatnya ketika berhenti di lampu merah.
Sesampainya di sekolah, Yara menunggu dengan menyandar di mobil bututnya. Yara lebih suka memakai mobil klasik dan antik milik kakeknya, padahal ayahnya memiliki mobil yang terbilang model keluaran terbaru di rumahnya.
Yara melihat sang adik dari jauh. Adik Yara berumur 15 tahun dan bernama Vira.
"Hei.. Apa kau baru kalah judi? Wajahmu sangat jelek sekali," kata Yara ketika melihat Vira berwajah cemberut dan menunduk.
"Ada yang membullyku kak," kata Vira.
"Apa???? Katakan padaku, siapa yang membullymu?" tanya Yara marah.
Lalu Vira menceritakan semuanya pada sang kakak gilanya.
Yara memutuskan untuk menunggu teman Vira yang membullynya.
"Itu kak.. Mereka yang membullyku," Vira menunjuk pada 3 orang gadis yang tampak modis tapi menyebalkan.
"Kau memilih lawan yang bagus, Vira. Aku suka berurusan dengan gadis gadis seperti mereka," kata Yara tersenyum.
"Hei... Kemarilah!" teriak Yara pada ketiga gadis itu.
Gadis gadis itu menghampiri Yara dengan wajah sombongnya.
"Ada apa nyonya?" tanya salah satu gadis itu menantang yang terlihat seperti ketua di kelompok itu.
Yara tak suka banyak bicara, jadi dia langsung menginjak kaki gadis itu dan mencubit perutnya.
"AAWWW...sssssakit.. Lepaskan!!" teriak gadis itu.
"Jika kau teriak, aku pastikan rambutmu akan seperti ayam yang baru berkelahi. Kau tahu bentuknya kan?" bisik Yara dengan nada menekan.
"AAaampun kak. A..aku tak akan mengganggu Vira lagi," kata gadis itu terbata bata.
2 temannya yang lain hanya bisa melihatnya dengan wajah ketakutan meskipun disana masih ada beberapa orang yang berlalu lalang.
"Bohong kak. Dia akan selalu menggangguku. Dia bahkan mengambil uang sakuku," teriak Vira.
"APAA???? Kau mengambil uang milik Vira juga.?? Kau benar benar keterlaluan ya", marah Yara.
"Aku akan mengembalikannya. Lepaskan tangan dan kakimu dulu", kata gadis itu kesakitan.
Lalu Yara melepaskan gadis itu karena memang lawannya tak sepadan kali ini.
"Ck.. Kau terlalu lemah..aku akan melepaskanmu. Kembalikan uang Vira", bentak Yara.
Lalu gadis itu mengembalikan uang Vira.
"Ini masih kurang kak. Sudah seminggu ini dia mengambil uangku," kata Vira tak terima.
"Ya Tuhan. Kenapa kau tak bilang pada kakak di hari pertama?" kesal Yara pada Vira.
"Hei anak kecil. Besok kembalikan uang adikku. Jika tidaaakkk akan ku....," kata Yara sambil memegang lehernya.
"Ba..baik kak..," gadis itu yang kemudian berlari meninggalkan Yara dan Vira.
Lalu Yara dan Vira masuk ke dalam mobilnya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA 💖💖💖
Lalu Yara dan Vira masuk ke dalam mobilnya.
"Bagaimana bisa gadis sepertimu dibully? Apa yang sudah kau lakukan?" tanya Yara sembari menyetir mobilnya.
"Aku tak melakukan apapun. Dia kakak kelasku. Dan laki laki yang disukainya menyukaiku. Apa aku salah jika wajahku terlalu cantik dan membuat laki laki terpesona?" kata Vira dengan pedenya.
"Ya Tuhan anak ini...," kata Yara memukul lengan Vira.
Yara langsung membawa Vira ke suatu tempat.
"Kak kita mau kemana?" tanya Vira ketika Yara memberhentikan mobilnya di sebuah bangunan tak terlalu besar.
"Masuklah," kata Yara.
Vira mengikuti langkah Yara di belakangnya.
Vira melihat ke sekelilingnya yang terdapat banyak pemuda sedang berlatih karate.
"Kak.. Untuk apa kita kesini? Apa kita mencari bala bantuan?" tanya Vira.
Yara menjitak kepala Vira.
"Halo nak Yara. Sudah sangat lama kau tak kemari," kata seorang pria paruh baya yang mempunyai wajah seperti Bruce Lee itu.
"Halo uncle Han. Aku ingin memasukkan adikku untuk berlatih karate disini," kata Yara.
"Kakak, apa apaan kakak ini! Aku tak mau berlatih karate. Nanti kulitku akan penuh goresan dan kuku indahku akan patah," kata Vira.
Yara tak mendengarkan protesan sang adik.
"Boleh saja. Besok kita mulai. Bagaimana?" kata uncle Han.
"Yap.. Terima kasih uncle. Aku pergi dulu," kata Yara.
Lalu Yara berbalik dan pergi keluar dari gedung karate itu.
"Kakak, aku tidak mau karate..titik.. Kakaaaakk!!" teriak Vira dibelakang Yara.
"Tak akan ada yang bisa membullymu jika kau jago karate. Meskipun kau wanita tapi kau harus bisa menjaga dirimu sendiri. Kakak tak selalu ada bersamamu," kata Yara yang masih terus berjalan menuju mobilnya.
"Memang kakak mau kemana? Pokoknya aku tak mau karate," teriak Vira.
"Hei.. Aku bisa saja menikah dan dibawa suamiku pergi. Lihatlah kak Lyra. Dia dibawa ke Boston oleh suaminya," jawab Yara.
"Hah... Memangnya ada yang mau menikahi gadis gila seperti kakak?" kata Vira tertawa keras.
Yara berhenti dan kembali menjitak kembali kepala sang adik.
"Gadis ini benar benar menyebalkan. Ikuti kata kakak atau kau sama sekali tak mendapat jatah uang mingguan dari kakak," kata Yara dengan wajah garangnya dan kembali berjalan menuju mobilnya.
"Tapi kaaaakkk. Aku benar benar tak mau. Jangan memaksaku," rengek Vira.
"Aaawwww!!" teriak Vira ketika tubuhnya menabrak seorang pemuda yang tiba tiba datang dari balik tembok.
"Maaf. Maaf aku tidak melihatmu," kata pemuda tampan itu yang kaget melihat Vira jatuh terduduk.
Vira melihat wajah pemuda tampan itu dan terpesona akan ketampanannya.
"Aah..tidak apa apa. Bisakah kau membantuku berdiri?" kata Vira mengulurkan tangannya.
Yara melihat ke arah Vira dan melipat tangannya didada.
"Kali ini dia pasti ingin kemari setiap hari," gumam Yara pelan.
"Sekali lagi aku minta maaf..apakah kau murid disini?" tanya Pemuda itu.
"Ya, Aku baru saja mendaftar. Besok aku baru berlatih. Kuharap kita bisa berteman dan kau bisa mengajariku," kata Vira dengan senyum manisnya.
"Ya. Kurasa aku akan senang bisa berteman denganmu," jawab pria itu.
"Oh ya..aku Vira..siapa namamu?" tanya Vira menyodorkan tangannya.
"Aku Leo," jawab pemuda itu.
"Baiklah.. Senang berkenalan denganmu..bye.. Aku pergi dulu," kata Vira melambaikan tangannya dengan tersenyum lebar.
Yara yang menunggu di mobil hanya menggelengkan kepalanya.
"Kakak, aku akan datang kemari setiap hari. Percayalah padaku. Aku akan berlatih dengan baik," oceh Vira dengan semangat.
"Ck..gadis tengik ini.. Baru melihat satu pria tampan saja sudah seperti itu. Disana akan banyak sekali pria tampan..sampai kau bingung memilihnya," kata Yara sembari menyetir.
"Benarkah???? Aaahhh... Kenapa kakak tak memberitahuku sejak dulu?" protes Vira.
"Dasar mata keranjang," ledek Yara.
Vira pulang dengan hati senang dan membayangkan bagaimana latihan perdananya besok bersama Leo.
FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN VIOLETTA
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VITE FAVORIT DAN HADIAH YAA 💖💖💖💖
Yara Hayden, seorang gadis cantik berumur 23 tahun. Setelah menyelesaikan kuliahnya, dia membantu sang ayah mengelola toko rotinya.
Yara memiliki ibu tiri bernama Selena. Meskipun terlihat garang, tetapi Selena sangat menyayangi Lyra dan Yara yang notabene bukan anak kandungnya.
Selena dan ayah Yara, tuan Hayden memiliki anak bernama Vira yang menjadi anak bungsu di keluarga ini.
Satu keluarga ini memiliki sifat yang hampir sama yaitu sedikit unik dan bar bar kecuali sang daddy, Jade Hayden.
Jadi bisa dibayangkan bagaimana ramainya rumah keluarga Hayden jika sudah berkumpul dirumah.
Lyra sudah menikah dan tinggal di Boston bersama suaminya yang seorang Dosen.
Yara dan keluarganya tinggal di kota Dublin, Irlandia, salah satu negara di benua eropa.
Yara memiliki sifat yang sangat badung. Saking badungnya tak ada laki laki yang berani mendekatinya.
Yara juga sering mengambil roti roti dari tokonya untuk dibagikan secara random kepada orang orang yang diinginkannya.
Sebenarnya Yara ingin sekali keluar negeri untuk mencari pengalaman kerja dan pengalaman hidup.
Jiwa petualangnya yang kuat membuatnya menabung untuk bisa berkeliling dunia meskipun itu suatu hal yang sedikit mustahil.
Untuk keliling Eropa saja, Yara tak pernah mendapat izin dari daddynya, apalagi keliling dunia.
Tetapi Yara tak patah arang, dia selalu membuat masalah agar daddynya mengusirnya dari rumah dan membuatnya pergi berpetualang. Suatu keinginan yang aneh bukan? Ya tentu saja, keinginan aneh yang keluar dari orang aneh seperti Yara.
Dan sang daddy selalu tahu akal bulus Yara agar bisa keluar dari rumahnya.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Bryce Riley Robert, tampak keluar dari caravannya dan mengambil sebatang rokok lalu menyalakannya di udara yang lumayan dingin ini.
Bryce suka berpetualang. Hidupnya di habiskan untuk berkeliling ke banyak negara.
(VISUAL BRYCE KUBUAT SAMA DENGAN BRYAN YA MAAKK..SOALNYA CERITANYA KAN MEREKA KEMBAR..CUMA PENAMPILAN BRYCE LEBIH SLENGEAN...YANG GA CUCOK DENGAN VISUAL BRYCE BOLEH NGEHALU SENDIRI YAAA)😁
Dan Bryce menggunakan caravan untuk tempat tinggalnya selama berpetualang.
Bryce selalu menyewa caravan atau campervan jika berpetualang di suatu negara.
Bryce memulai hal ini sejak 7 tahun yang lalu ketika usianya 25 tahun. Sebenarnya ini adalah bentuk pelarian Bryce atas kekecewaannya pada wanita yang dicintainya dulu.
Bryce sudah melupakan hal itu. Tapi hal itu secara tidak langsung membuat hidupnya semakin bebas.
Di usianya yang ke 32 Bryce sama sekali tak memikirkan tentang pernikahan. Bukannya tidak mau menikah, hanya saja dia belum menemukan wanita yang klik di hatinya.
Seren sudah angkat tangan tentang hidup Bryce. Setidaknya Bryce masih bekerja mengurus perusahaannya meskipun hanya melalui online jarak jauh saja. Dan masih tetap hadir jika keluarganya membutuhkannya.
(Kalau yang sudah baca cerita Andrei di my sexy bride, nah si uncle Bryce ini yang jadi inspirasi Andrei berpetualang)
Bryce kini berada di negara Irlandia. Bryce sengaja datang ke Irlandia di bulan April karena Irlandia akan memasuki musim panas di bulan Mei.
Saat ini di Irlandia masih musim semi dengan suhu udara yang cukup dingin antara 8-12 derajat celcius.
Bryce memarkir Caravannya pas di pinggir danau. Itu membuat suasana hatinya menjadi damai dan tenang.
Bryce mematikan rokoknya dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di dalam Caravannya.
Lalu Bryce membuka bajunya dan berenang di danau meskipun udara lumayan dingin.
Bryce sudah terbiasa berenang di cuaca ekstrim sekalipun.
Siang harinya, Bryce pergi ke sebuah supermarket menggunakan motor besarnya.
Bryce selalu membeli motor di setiap tempat yang didatanginya. Bagi miliarder sepertinya, membeli motor bukanlah hal yang sulit. Itu ibarat seperti membeli sereal baginya.
Bryce biasanya menghabiskan waktunya di tempat itu selama 1 sampai 2 bulan.
Bahkan terkadang Bryce menghabiskan waktu 3 bulan di tempat yang sama jika dia merasa betah di tempat barunya itu.
Jadi Bryce akan berkeliling menaiki motornya jika pergi ke kota kota terdekat.
Penampilannya yang sederhana dan terkesan slengean tak terlihat seperti orang kaya raya.
Tetapi justru itu yang membuatnya nyaman. Orang tak memandang statusnya ketika berteman dan berkenalan dengannya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!