NovelToon NovelToon

Suamiku Kakak Angkatku

Di tinggal pas Sayang Sayange

*Hai readers sebelum membaca cerita ini di sarankan untuk membaca "Cinta Keduaku" dulu ya supaya tahu kenapa Aroon dan Khanna membenci Nervan. Minta like dan komentnya....

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Sekilas tentang Nervan,

Nervan anak Reno dan Diana. Setelah Diana tiada Nervan di angkat menjadi anak oleh pasangan Sakti dan Alfi yang tak lain adalah orang tua dari Aroon Arviano dan Khanna Arvia. Waktu itu Reno kerja di luar Negri selama bertahun tahun lamanya hingga Ia tidak bisa merawat Nervan. Ada satu kejadian yang membuat Aroon begitu membenci Nervan hingga Aroon tidak pernah mengganggap Nervan ada. Kebencian itu menurun pada Khanna hingga saat ini mereka masih menyimpan rasa benci itu. Nervan memiliki perasaan khusus kepada adik angkatnya, Namun karna tidak mau membuat keluarganya kecewa Ia hanya memendam perasaaannya sendiri. Hingga Ia memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan tinggal bersama ayah kandungnya dan ibu tirinya.

Gimana cakep nggak babang Nervan.

Masuk ke cerita ya..

Hari ini adalah hari pernikahan Khanna Arvia dan kekasih tercintanya Richard Roberto. Para tamu undangan mulai berdatangan memenuhi ballroom hotel tempat acara di gelar. Dekorasi mewah dan megah menambah Indah suasana di dalamnya. Saat ini anggota keluarga sedang berkumpul di kamar rias mempelai wanita. Ada Mama Alfi, Tante Sarah, Om Reno, Alia, Dan Nervan. Sedang Papa Sakti dan Aroon sedang menyapa para tamu. Khanna di sulap menjadi princess cantik oleh MUA terkenal di kota ini. Dengan memakai gaun pengantin berwarna putih membuat dirinya semakin bersinar.

" Sayang.. Kamu cantik sekali." Sanjung Mama Alfi menghampiri Khanna yang sedang duduk di depan meja rias.

" Makasih Ma, Aku cantik kan turunan dari Mama." Ucap Khanna.

" Semoga selalu bahagia sayang." Ujar Mama Alfi.

" Kakak...." Teriak gadis kecil sambil berlari menghampirinya.

" Kakak cantik banget seperti princes dari Negri dongeng, Besok kalau aku nikah aku juga mau di dandani seperti Kak Khan." Ujar Alia anak dari Reno dan sarah yang tak lain adik tiri dari Nervan.

" Hmmm Siap, Besok Kakak yang dandanin ya." Sahut Khanna.

" Khan kamu cantik sekali kalau begini Tante ingin membawa kamu menjadi menantu Tante." Ujar Tante Sarah.

" Lalu aku nikah sama Alia begitu Tan." Canda Khanna sambil tertawa.

" Sama Nervan lah dia kan anak Tante juga." Ucap Tante Sarah.

Khanna langsung menghentikan tawanya, Ia melirik Nervan dengan tatapan sinis. Nervan membalasnya dengan senyuman manis. Khanna membuang muka ke segala arah menghindari tatapan Nervan.

" Kenapa senyuman Kak Nervan begitu manis bahkan tatapannya begitu lembut... Ah apaan sih aku ini udah tau aku membencinya nggak perlu muji segala." Ujar Khanna dalam hati.

" Kamu sangat cantik hari ini dek, Semoga kamu selalu bahagia bersamanya, Biarlah rasa ini Kakak pendam sendiri karna memang tidak sepantasnya Kakak memiliki perasaan itu padamu." Batin Nervan.

Mereka menunggu acara di mulai sambil berbincang bincang, Tak lama kemudian Sakti masuk ke dalam dengan perasaan sedikit cemas pasalnya mempelai pria belum juga datang padahal waktu yang di tentukan sudah lewat dari satu jam.

" Khan coba telepon Richard sudah sampai mana, Acara mau di mulai kenapa dia belum datang juga." Titah Papa Sakti.

" Sebentar Pa, Khan coba telepon dulu." Khanna mengambil ponselnya lalu berusaha menghubungi calon suaminya. Telepon tidak tersambung hanya ada suara operator saja.

" Tidak aktif Pa." Ucap Khanna.

"Kita tunggu dulu Mas mungkin masih di jalan." Ujar Mama Alfi menatap Papa Sakti.

" Penghulunya keburu ada acara lain Yank, Lagian ini waktu udah ngaret satu jam." Sahut Papa Sakti.

" Sebenarnya apa yang terjadi kenapa keluarga Richard tidak ada yang ngehubungi kita." Sambung Papa Sakti.

" Sabar kita tunggu sebentar lagi." Sahut Mama Alfi.

Suasana menjadi hening, Mereka beradu dengan pemikiran masing masing takut ada sesuatu buruk yang terjadi. Tiba tiba suara Revi mengangetkan semua orang.

" Khanna." Teriak Revi menghampiri Khanna dengan nafas ngos ngossan.

" Ada apa kenapa lari lari kaya' di kejar hantu." Tanya Khanna.

" Hah..hah.... Kamu tahu kan kalau Dara sedang ada acara keluarga? Saudaranya ada yang nikahan?" Tanya Revi sambil mengatur nafasnya.

" Iya emang kenapa?" Tanya Khanna bingung.

" Lo harus liat ini.. Foto dan Video yang di kirim Dara ke Gue, Gue sok Khan." Ucap Revi menyodorkan ponselnya ke arah Khanna. Khanna segera mengambilnya. Ia melihat foto pengantin seorang Pria dan Wanita sedang tersenyum ke arah kamera.

Deg... Jantung Khanna serasa berhenti berdetak. Ia tidak menyangka hal buruk seperti ini akan menimpa dirinya. Orang orang di sekitarnya menatap heran kepada Khanna. Plek... Ponsel Revi terjatuh dari tangan Khanna.

" Khan Lo nggak pa pa?" Tanya Revi menyentuh pundak Khanna. Khanna menoleh padanya.

" Tampar aku Vi.... Tampar aku." Ucap Khanna.

Plak.... Revi menampar pipi Khanna sedikit kencang.

" Tidak...ini tidak mungkin...Ini tidak mungkin." Teriak Khanna.

" Ada apa sayang? Apa yang terjadi?" Tanya Mama Alfi menghampiri Khanna. Khanna langsung memeluk Mama Alfi.

" Revi sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Papa Sakti mendekati Revi. Revi mengambil ponselnya lalu memberikannya pada Sakti.

" Ini Om lihat sendiri alasan kenapa Richard tidak datang sampai saat ini." Ujar Revi.

Papa Sakti melihat kiriman foto dan video di ponsel Revi. Papa Sakti merasa geram, Ia memencet tombol putar pada video itu.

Saudara Richard Roberto saya nikahkan dan kawinkan engkau...

Semua orang melongo mendengar suara yang mereka yakini sebagai penghulu. Semua menatap iba pada Khanna. Ingin sekali Nervan memeluk adek tercintanya untuk menguatkannya tetapi Ia tidak punya keberanian. Nervan mengepalkan tangannya menahan emosi, Ia berjanji akan membalas keluarga Richard atas penghinaan ini.

" Cukup Pa cukup." Teriak Khanna menghampiri Papa Sakti. Ia merebut ponsel di tangan Papa Sakti lalu membantingnya. Prang..... ( Anggap saja begitu suaranya).

" Ini tidak boleh terjadi, Ini tidak boleh terjadi, Apa salahku hingga Richard mengkhianatiku.. Hiks...hiks..." Racau Khanna badannya luruh ke lantai.

" Sabar Khan... dia memang tidak pantas untukmu." Revi memeluk Khanna, Ia juga menangis melihat sahabatnya terpuruk seperti ini.

" Kenapa ini terjadi padaku Vi... Aku sangat mencintainya hiks hiks... dia meninggalkan aku di acara pernikahan kami Vi." Isak Khanna.

" Aku turut sedih Khan." Tutur Revi. Khanna berdiri menghadap cermin.

" Achhh Aku membencimu Richard." Teriak Khanna menyapu semua kosmetik yang ada di atas meja.

" Aku membencimu... Kau harus membayar mahal atas penghinaan ini, Aku membencimu." Teriak Khanna.

" Sayang tenanglah kita hadapi masalah ini dengan tenang." Mama Alfi memeluk Khanna mencoba memberi kekuatan kepada putrinya. Tiba tiba... Brugh..... Khanna pingsan dalam pelukan Mama Alfi.

" Mas tolong angkat Khan." Ucap Mama Alfi.

" Biar aku saja Yah." Nervan segera membopong Khanna, Ia membaringkan tubuh Khanna pelan pelan di atas ranjang.

" Bagaimana ini Mas? Para tamu sudah datang kita akan menanggung malu jika pernikahan ini batal, Dosa apa yang pernah aku perbuat hingga putriku harus menerima hal buruk seperti ini." Ucap Mama Alfi dengan mata berkaca kaca.

" Sabar Fi semua pasti ada hikmahnya, Aku yakin pasti kita akan menemukan jalan keluarnya." Ujar Tante Sarah.

" Makasih Sar." Sahut Mama Alfi.

" Pernikahan ini harus tetap terjadi jika batal maka tidak akan ada yang mau menikahi Khanna, Mereka akan mengganggapnya sebagai pembawa sial, Aku tidak mau itu terjadi." Ucap Papa Sakti. Semua orang menatap ke arah Papa Sakti.

" Lalu siapa yang akan menikahi Khanna Mas?" Tanya Mama Alfi.

Mereka semua diam memikirkan bagaimana mendapatkan mempelai pria dalam waktu sekejap.

" Katakan siapa pria yang akan menikahi putri kita Mas? Kita tidak mungkin bisa mendapatkan pria yang mau menikahi Khanna dalam waktu sesingkat ini, Kita juga tidak mungkin kan menikahkan Khanna dengan sembarang orang, Katakan siapa Mas." Tanya Mama Alfi menatap Papa Sakti.

" Aku." Semua orang menoleh ke arah Nervan.

" Ijinkan aku menikahi Khanna Yah, Aku berjanji akan selalu menjaga dan menyayanginya dengan sepenuh hati." Ucap Nervan tegas.

" Iya Sak aku setuju jika Nervan menikahi Khanna, Bagaimana menurutmu?" Tanya Om Reno ikut membuka suara.

Papa Sakti sedikit berpikir bagaimana Ia akan mengambil keputusan. Dalam hatinya Ia yakin Nervan sangat mampu menjaga putrinya. Tapi bagaimana nasib Nervan jika harus menerima kebencian dan perlakuan buruk dari Khanna. Setelah beberapa lama berpikir akhirnya Papa Sakti menerima tawaran Nervan dan Renno. Semoga Nervan bisa mengubah kebencian itu menjadi cinta, Seperti dirinya dulu yang mengubah kebencian Alfi menjadi Cinta untuknya.

" Baiklah aku setuju jika Nervan menikahi Khanna." Ucap Papa Sakti membuat semua orang bernafas lega.

" Aku tidak setuju..."

TBC....

Mohon doa dan dukungannya untuk para readers semua... Jangan lupa tinggalin jejak ya.. Miss U All

Pernikahan

" Aku tidak setuju dia menikahi adik kesayanganku." Ucap Aroon yang baru saja masuk ke ruangan, Semua orang menatap ke arahnya.

" Mengertilah Aroon sekarang bukan waktunya untuk berdebat." Ujar Papa Sakti.

" Tapi aku tidak akan memberikan Khanna kepada dia Pa, Khanna membencinya sangat membencinya, Sama seperti aku yang dari dulu membenci kehadirannya." Kekeh Aroon.

" Aroon kesampingkan egomu dulu, Saat ini kita di ambang kehancuran, Jika pernikahan ini batal semua orang akan mencemooh keluarga kita, Dan selamanya adikmu akan menjadi perawan tua karna tidak akan ada yang mau menikahinya." Jelas Papa Sakti dengan nada tinggi.

" Aroon..." Mama Alfi menyentuh pundak Aroon

" Nervan anak yang baik Nak, Walau kamu membenci dan bersikap buruk kepadanya, Ia tidak pernah membalasnya kan, Bahkan Nervan selalu menjadi tameng terdepan saat kau dan Khanna di ganggu teman teman kalian, Mama yakin dia mampu menjaga dan juga membahagiakan adikmu, Perlahan kebencian Khanna akan hilang dengan sendirinya, Sekarang beri restumu agar pernikahan mereka bahagia." Jelas Mama Alfi mencoba memberi pengertian pada Aroon.

" Sudahlah Ma jika Bang Aroon tidak setuju tidak pa pa, Kita cari yang lain saja mungkin Bang Aroon punya pilihan sendiri." Ucap Nervan menengahi mereka agar tidak terjadi keributan karnanya.

" Papa lebih tenang melepas Khanna bersamamu di banding dengan orang lain Nervan, Kamu tetap akan menikahi Khanna baik dengan restu Aroon ataupun tanpa restunya, Sekarang bersiaplah." Ujar Papa Sakti. Aroon segera keluar dari kamar itu, Hatinya kesal karna Papanya tidak mau mendengarkan pendapatnya kali ini.

" Baiklah Yah." Sahut Nervan.

" Ren segera kirimkan data Nervan yang di butuhkan, Temui penghulu untuk menunggu sebentar aku akan membayar berapapun yang dia mau, Dan katakan pada tamu jika acaranya di undur setengah jam lagi karna Khanna pingsan, Jangan sampai mereka bergosip yang tidak tidak tentangnya." Titah Papa Sakti.

" Ok aku akan melakukan perintahmu, Aku keluar dulu." Sahut Papa Reno. Ia segera keluar kamar menuju ke ballroom hotel.

" Bersiaplah, Papa dan semuanya akan menunggu di bawah." Ucap Papa Sakti.

" Siap Pa." Semua keluarga keluar menuju Ballroom untuk menemui para tamu.

Nervan segera bersiap dengan di bantu pihak MUA. Dengan memakai kemeja putih dan jas hitam Ia terlihat begitu tampan. Sedangkan Khanna masih terbaring di atas ranjang belum sadar dari pingsannya. Ada Revi yang selalu setia menunggui sahabatnya.

" Aku titip Khanna dulu Vi, Nanti kalau udah sadar suruh Mbaknya merapikan riasannya." Ucap Nervan.

" Baik Kak semangat ya semoga sukses dan ingat jangan gerogi." Sahut Revi.

" Makasih." Nervan berjalan keluar menuju tempat acara di mana semua orang sudah menunggunya. Semua orang menatap Nervan yang sedang berjalan ke arah mereka. Nervan memberikan senyuman manisnya kepada semua tamu di sana membuat para gadis terpesona.

" Duduk di sini Nak." Ucap Sarah setelah Nervan sampai di depan meja ijab.

" Terima kasih Ma, Doakan Nervan agar apa yang Nervan lakukan mendapat keberkahan dan membawa kebahagiaan untuk semuanya." Ujar Nervan.

" Tentu sayang doa Mama selalu menyertaimu Nak." Sahut Mama Sarah mengelus kepala Nervan.

Nervan duduk di kursi yang sudah di siapkan. Ia duduk di depan Papa Sakti dan Pak penghulu.

" Mempelai pria sudah siap, Mari kita mulai acaranya." Ucap Pak penghulu.

" Siap Pak." Jawab mereka serentak.

" Bismillahirohmannirohhim......" Pak penghulu mulai membaca doa doa sebelum akad. Sebelum ijab Qobul di mulai, Papa Sakti sudah mewakilkan kewaliannya kepada Pak penghulu sepenuhnya.

" Saudara Nervan Satria Arviano." Ucap Pak penghulu.

" Saya." Sahut Nervan.

" Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Ananda Khanna Arvia binti Sakti Arviano dengan mas kawin seperangkat alat sholat beserta emas seberat lima ratus gram di bayar tunai." Ucap Pak Penghulu.

" Saya terima nikah dan kawinnya Khanna Arvia binti Sakti Arviano dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." Sahut Nervan.

" Bagaimana saksi Sah?" Tanya Pak Penghulu.

" Sahhhhhh." Jawab Kedua saksi serempak.

" Alhamdulillah...." Pak Penghulu kembali membaca doa beserta khutbahnya.

Sedang di dalam kamar Khanna mengerjapkan matanya, Sayup sayup Ia mendengar seseorang mengucap ijab Qobul, Dan tak lama setelah itu terdengar kata sah dengan jelas.

" Enghh." Lenguh Khanna memegangi kepalanya.

" Kamu sudah sadar." Revi segera mengambil minum dan memberikannya kepada Khanna.

" Gue seperti mendengar seseorang ngucapin ijab qobul, Emang siapa yang nikah?" Tanya Khanna heran sambil menyenderkan punggungnya pada headboard ranjang.

" Ya kamu lah." Jawab Revi.

" Aku... Apa Richard datang ke sini?" Tanya Khanna masih dengan kebingungannya.

" Jangan pernah memikirkan Richard lagi, Pikirkan saja rumah tanggamu, Richard sudah menjadi suami orang lain." Tutur Revi.

" Rumah tanggaku? Apa maksud Lo orang yang ngucapin ijab qobul itu suamiku." Khanna menatap Revi.

" Iya." Jawab Revi.

" Siapa?" Tanya Khanna.

" Nanti kamu akan tahu sendiri, Mbak perbaiki riasannya jangan sampai suaminya kabur gara gara melihat mukanya yang kaya' hantu." Ucap Revi.

" Baik Mbak, Silahkan Mbak Khanna cuci muka dulu." Sahut Mbaknya. Khanna menatap ke arah Revi dan hanya di angguki kepala saja.

Khanna hanya menurut saja, Ia segera mencuci mukanya setelah itu Ia mulai di rias kembali oleh pihak MUA. Khanna juga meminta pihak MUA untuk mengganti gaun pengantinnya, Ia tidak mau memakai Gaun pilihan mantan kekasihnya. Ia akan membuang jauh jauh yang namanya Mantan, Apalagi Mantan menyakitkan seperti Richard gak ada tempat lagi di hati Khanna. Ia akan membalas semua penghinaan Richard kepadanya.

Setelah beberapa saat di rias, Kini Khanna kembali menjadi princes cantik lagi. Revi segera mengapit lengan Khanna menuntunnya keluar menuju Ballroom.

" Ingat jangan nangis lagi ntar make upnya luntur, Apalagi sampai marah marah malu sama tamu, Tunjukin sama mantan Lo itu kalau Lo juga bahagia tanpanya, OK." Bisik Revi.

" Hmmm." Gumam Khanna.

Mereka mulai memasuki Ballrom hotel, Semua tamu undangan menatap ke arah mereka dengan tatapan kagum pada pengantin wanita yang tampak begitu cantik.

" Lo belum jawab pertanyaan gue siapa yang jadi suami gue sekarang." Bisik Khanna sambil berjalan menuju meja ijab.

" Bentar lagi Lo pasti tahu." Sahut Revi.

Suara bisik bisik kagum dari tamu undangan membuat Nervan penasaran dengan objek yang mereka bicarakan. Ia menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya Ia melihat Khanna sedang berjalan pelan ke arahnya. Jantungnya deg degan takut Khanna memarahinya di depan semua tamu. Sedang Khanna masih berjalan sambil menunduk. Ia malu jika harus menatap para tamu undangan yang hadir.

" Nah ini pengantin wanitanya sudah datang, Silahkan duduk dan tanda tangani buku nikahnya." Ucap Pak Penghulu setelah Khanna sampai di depannya.

Khanna duduk di kursi di sebelah Nervan, Tetapi Ia tidak mau mendongak takut jika pria yang menjadi suaminya adalah pria tua dengan perut besar dan buncitnya.

" Silahkan tanda tangan di sini Mbak." Perintah Pak penghulu. Khanna segera menandatanginya.

Setelah itu Pak penghulu memberi instruksi kepada Khanna agar Ia mencium punggung tangan suaminya, Dan Nervan menyebul ubun ubun Khanna sambil membacakan doa kebaikan untuk keduanya. Setelah selesai Pak penghulu menyuruh Nervan untuj mencium keningnya istrinya. Dengan jantung yang berdebar debar Nervan mencium lembut kening Khanna, Khanna masih menunduk sambil memejamkan mata membuat Nervan senyam senyum sendiri.

" Saatnya tukar cincin." Ucap Mama Alfi.

" Ayo sayang pakaikan cincinnya di jari istrimu." Ujar Mama Alfi sambil menyodorkan kotak cincin ke arah Nervan. Nervan memasangkan cincin pernikahan mereka di jari manis Khanna. Suara tepuk tangan menggema memenuhi ruangan.

" Sekarang gantian kamu Sayang." Ujar Mama Alfi. Khanna mengambil cincin yang di sodorkan Mama Alfi.

" Sayang angkat kepalamu, Tatap wajah suamimu dari tadi menunduk saja." Ujar Papa Sakti. Khanna mengangkat kepalanya dengan pelan. Ia mulai melihat jas hitam yang di pakai suaminya, Semakin ke atas Ia melihat dagu yang sedikit lancip, Dan saat tiba pada wajahnya tiba tiba...

Klunting.......

TBC....

Jangan lupa like dan komentnya ya... Miss U All

visual Khanna semoga suka ya...

Resepsi

Klunting.... Cincin yang di pegang Khanna jatuh menggelinding di lantai. Ia menatap wajah suaminya yang ternyata orang yang paling Ia benci selama ini dengan mulut menganga. Khanna tak habis pikir dengan pemikiran orang tuanya. Bagaimana bisa mereka menikahkan dirinya dengan Kakak Angkatnya.

"Apa nggak ada pria lain? Kenapa harus Kak Nervan sih? Ya Tuhan salah apa diriku hingga Kau menghukumku menjadi istrinya, Mana dalam keluargaku nggak boleh ada kata perceraian lagi." Ujar Khanna dalam hati.

" Sayang kamu menjatuhkannya, Ayo segera pasangkan di jari suamimu." Ucap Mama Alfi memberikan cincinnya pada Khanna.

" Eh... I..Iya Ma." Khanna menerima cincinnya, Lalu Ia sematkan cincin pernikahan itu pada jari manis Nervan. Suara tepuk tangan kembali menggema di ruangan itu mengiringi kebahagiaan kedua mempelai.

" Sekarang sesi foto, Coba Mbaknya dan Masnya berdekatan ya, Lalu pamerkan buku nikahnya." Ujar Fotographer.

Nervan dan Khanna menuruti instruksi dari Fotografer untuk melakukan sesi foto. Banyak pose yang membuat mereka canggung karna begitu intim menurut Khanna. Ada pose saling pandang, Ada pose dimana Nervan memeluknya dari belakang dan Pose Nervan mencium keningnya. Setelah acara sesi foto selesai, Mereka berdua di pajang di pelaminan untuk menerima ucapan selamat dan doa dari para tamu.

" Selamat sayang semoga menjadi keluarga Sakinah Mawadah dan Warohmah." Ucap Mama Alfi sambil memeluk Khanna.

" Makasih Ma." Sahut Khanna. Sebenarnya Khanna mau marah tapi Ia tahan, Ia ingat pesan sahabatnya Revi.

" Selamat sayang, Akhirnya kamu menjadi menantu Tante juga Ah senengnya Tante, Di rumah nanti akan ada temennya, Berbahagialah Nak bersama putra Tante yang paling tampan." Ujar Tante Sarah.

" Makasih Tante." Sahut Khanna.

"Selamat Van sekarang kamu sudah menjadi seorang suami, Jadilah Imam yang baik untuk istrimu." Ucap Reno memeluk putranya.

" Makasih Pa, Doakan Nervan bisa menjadi suami yang baik." Sahut Nervan.

" Khannnnnn." Teriak Revi menghampiri Khanna. Ia segera memeluk sahabat baiknya.

" Selamat Khan, Selamat menempuh hidup baru dengan berbahagia, Segera hadirkan keponakan lucu buat aku ya." Ucap Revi.

" Buat sendiri." Sahut Khanna.

" Ck... Gue buat sama siapa? Doi aja nggak punya." Cebik Revi.

" Cari donk." Sahut Khanna.

" Orang yang gue suka udah jadi milik Lo gimana donk?" Canda Revi. Khanna melongo menatap Revi dengan tidak percaya.

" Lo suka sama Kan Nervan?" Selidik Khanna membuat Nervan menatap ke arah mereka.

" Canda Sist..." Ujar Revi.

" Harusnya Lo bilang tadi sama Bokap gue, Jadi nggak harus gue yang nikah sama dia." Sinis Khanna.

" Jangan gitu donk, Gimana gimana sekarang Kak Nervan itu suami Lo yang harus Lo hormati." Ujar Revi.

" Bodo' Ah." Sahut Khanna.

" Sekarang foto dulu, Yang mesra ya mau aku kirimkan ke itu tuh." Ujar Revi siap dengan kamera ponselnya.

" Ok." Sahut Khanna.

Khanna mengapit lengan Nervan dan menyandarkan kepalanya ke bahu Nervan.

Cekrek...

Revi berhasil mengambil gambarnya.

" Lagi yang lebih mesra." Ucap Revi.

" Sialan Lo cari kesempatan pasti nih." Cebik Khanna.

" Buruan, Keburu ada tamu yang datang ogeb." Ujar Revi.

" Ok Ok." Khanna berdiri menghadap Nervan, Ia mengalungkan tangannya ke leher suaminya, Untuk sesaat mereka saling pandang, Jantung Nervan berdegup dengan kencang. Lalu tiba tiba...

Cup..

Khanna mencium pipi Nervan membuat hati Nervan berbunga bunga.

Cekrek...

" Yeiii berhasil." Pekik Revi.

" Coba mana liat." Revi memberikan ponselnya kepada Khanna.

" Ok bagus, Up status donk." Ucap Khanna.

" Ok, Gue ke sana dulu ya sekali lagi selamat buat Lo." Ujar Revi.

" Thanks." Sahut Khanna.

Visual Revi... Recomended dari Kak Sella Surya Amanda .... Makasih...

Khanna duduk ke kursinya kembali. Ia melirik Nervan yang sedang senyum senyum sendiri. Jantung Nervan deg degan hatinya berbunga bunga mendapat kecupan singkat dari istri tercintanya.

" Jangan GR itu tadi foto buat di share ke Richard jadi harus keliatan bahagia kan, Padahal aslinya kesel." Ketus Khanna.

" Siapa yang GR, Aku cuma sedang memperlihatkan kebahagiaan kepada semua orang Khan, Enggak lucu kan kalau aku cemberut mulu." Kilah Nervan.

" Serah deh." Sahut Khanna.

Acara resepsi di gelar hingga sore hari. Khanna sudah tidak betah jika harus duduk manis di depan pelaminan menyalami para tamu undangan. Ingin rasanya Ia pergi jauh dari sana menuju ranjang empuk miliknya. Berkali kali Ia merubah posisi duduknya, Dari menghadap depan, serong ke samping, Balik hadap depan lagi tapi tidak menemukan posisi yang nyaman Sadar jika istrinya sudah capek, Nervan segera berdiri, Ia menarik tangan Khanna membuat Khanna mendongak.

" Mau kemana?" Tanya Khanna menatap Nervan.

" Aku tahu kamu capek, Ayo kita ke kamar saja, Istirahat." Ucap Nervan.

Khanna yang memang capek berat memanfaatkan ajakan Nervan. Nervan berjalan menggandeng tangan Khanna menuju kamar rias yang tadi di gunakan Khanna.

" Eh mau kemana?" Tanya Mama Alfi menghentikan langkah mereka.

" Mau ke kamar Ma, Kasihan Khan capek biar istirahat dulu sebentar." Sahut Nervan.

" OK Nanti Mama susul jika acara pelepasan pengantin di mulai ya." Ujar Mama Alfi.

" OK Ma." Sahut Nervan.

" Khan.. Jadilah istri yang baik, Jangan suka marah marah sama suami." Pesan Mama Alfi.

" Hmm, Mama berutang penjelasan sama Khan." Ucap Khanna.

Mereka melanjutkan langkahnya menuju kamar, Sampai di depan pintu, Nervan segera membuka pintunya. Nervan segera menyingkirkan barang barang yang ada atas ranjang agar Khanna bisa berbaring di sana.

" Istirahatlah Mas mau ambil makan dulu." Ucap Nervan.

" Mas????" Tanya Khanna.

" Iya mulai sekarang panggil aku Mas, Aku suamimu sekarang, Nggak mungkin kan kamu panggil aku Kak?" Sahut Nervan.

" Heh suami.... Suami di atas kertas maksudmu? Aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai suamiku sampai kapanpun." Ucap Khanna menatap Nervan.

"Jangan pernah ikut campur segala urusanku , Walaupun kamu sudah menjadi suamiku, Tapi kita tetap hidup dengan urusan masing masing." Sambung Khanna.

" Kamu tidak mau menerimaku sebagai suamimu?" Tanya Nervan menatap Khanna.

" Sekali aku membenci seseorang maka selamanya aku akan membencinya." Jawab Khanna.

" Apa kamu akan mencintai Richard selamanya?" Tanya Nervan. Khanna menatap tajam ke arah Nervan. Beraninya Nervan mengungkit mantan sialannya.

" Bukan urusanmu." Ketus Khanna.

" Itu akan menjadi urusanku sekarang, Bagaimanapun kamu tanggung jawabku saat ini dan sampai nanti." Ujar Nervan.

" Kamu memang pandai memanfaatkan peluang, Kamu licik seperti ibumu, Aku membencimu, Jika kamu tidak mau menuruti ucapanku maka sekarang juga ceraikan aku." Ucap Khanna.

" Baiklah sesuai keinginanmu, Aku tidak akan mencampuri urusanmu, Begitupun sebaliknya." Ujar Nervan pasrah, Ia tidak mau berdebat dengan Khanna.

Nervan segera keluar menuju Balroom untuk mengambil makanan. Ia mengambil dua piring makanan beserta minumannya. Dengan membawa nampan, Nervan kembali ke kamarnya.

" Makan dulu, Dari tadi kamu belum mengisi perutmu." Ucap Nervan menyodorkan piring ke arah Khanna.

Khanna makan dalam diam tanpa mengucap sepatah kata. Setelah selesai makan, Nervan bersandar pada sofa. Ia memejamkan matanya berharap rasa lelahnya akan sedikit hilang. Sedangkan Khanna duduk bersandar headboard memainkan ponselnya.

Tok tok tok

" Khanna.. Nervan..." Panggil Mama Alfi dari luar.

" Ya Ma." Sahut Khanna. Ia segera membukakan pintu untuk Mamanya.

" Ada apa Ma?" Tanya Khanna.

" Bersiaplah acara pelepasan pengantin segera di mulai, Mertuamu sudah menunggu." Titah Mama Alfi.

" Baiklah Ma tunggu sebentar." Jawab Khanna kembali menutup pintunya.

Khanna berjalan mendekati Nervan yang tertidur di sofa. Ia bingung bagaimana membangunkan suaminya. Ia berjalan mondar mandir sambil menggigit jarinya.

"Gimana banguninnya Ya? Apa gue guncang aja bahunya? Ah tapi malas gue jika harus nyentuh nyentuh dia..." Batin Khanna.

" Tapi bodo' amatlah keburu kelamaan nanti, Udah di tungguin juga." Monolog Khanna dalam hatinya.

" Kak.." Khanna mengguncang bahu Nervan. Nervan tidak bergeming.

" Kak bangun ih... Susah amat si bangunnya." Ucap Khanna.

" Kak bangun." Khanna mengguncang bahunNervan sedikit kencang.

" Nih orang tidur apa mati sih." Gerutu Khanna.

" Coba sekali lagi kalau nggak bangun gue tinggal." Ucap Khanna

" Kak Nervan bangun." Khanna mengguncang tubuh Nervan lebih kencang lagi.

Nervan sengaja menarik tangan Khanna hingga Ia jatuh di atas tubuhnya, Nervan mengunci tubuh Khanna dengan kedua tangannya melingkar di punggung Khanna. Khanna membulatkan matanya, Wajahnya tepat berada di samping kepala Nervan. Nervan menyusupkan wajahnya ke leher Khanna, Hembusan nafas Nervan menerpa leher Khanna membuatnya merinding. Jantungnya berdebar dengan cepat.

" Rese' Lo Kak." Khanna bangkit menjauh dari tubuh Nervan. Ia melangkah keluar meninggalkan Nervan sendiri. Nervan mengerjapkan matanya sambil senyum senyum sendiri.

" Aku akan mengubah kebencianmu menjadi Cinta untukku, Itu janjiku padamu." Ujar Nervan dalam hatinya.

**TBC......

Hai reader... Terima kasih atas dukungannya. Jangan lupa like dan koment ya... Miss U All**...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!