NovelToon NovelToon

Marriage With Neighbour

Prolog

Dewi Wulandari ( Dewi ) merupakan seorang wanita yang tinggal di kompleks perumahan Anggrek. Ia tinggal bersama Ayah, ibu dan juga kakak laki-lakinya.

Karena perjodohan Ia harus menikah dengan Nanda Abhigael ( Nanda ),seorang pemuda yang merupakan Ceo dari perusahaan di mana tempatnya bekerja.

Bukan hanya itu, ternyata selama ini tempat tinggal Nanda dan Dewi sangatlah dekat hanya berjarak beberapa blok perumahan masih termasuk sekomplek yang sama.

Pernikahan terjadi di mana Dewi telah memiliki kekasih pujaan hatinya,dan disatu sisi sifat dingin yang dimiliki Nanda membuat Dewi beranggapan bahwa keduanya tidak memiliki kecocokan untuk memiliki sebuah ikatan.

Banyak hal yang tidak terduga terjadi, akan kah ikatan pernikahan Nanda dan Dewi bertahan atau malah hancur.

Maka jika ingin mengetahui nya ikuti terus cerita yang Author sajikan untuk Readers tercinta.

Mohon dukungan dan juga kritikan yang dapat membangun/membuat tulisan dan ketikan Author menjadi lebih baik.

Novel ini novel kedua Author dan keduanya masih pada belum tamat serta belum ke kontrak.

Jadi harap maklumi Novel Author bila ada kesalahan dari setiap kata-kata.

Mohon maaf sebesarnya dari Author, di mana Author sama seperti yang lainnya yang merupakan manusia biasa yang terkadang melakukan kesalahan baik di sengaja ataupun tidak.

Agar tidak ketinggalan informasi dari Author klik Favofitny yah..

peluk cium online dari Author... muach.. muachh... 😘😘😘

Salam Sayang

Tina~😘😘😘

See you di eps selanjutnya...

Hari Pertama hancur sudah.

Dor.. dor.. dor.

'' Dewi bangunnn?! mau sampai kapan Kamu tidur memangnya hari ini Kamu nggak jadi kerja hah...! '' gedor Bunda di balik pintu.

'' Ish,Bunda ini nggak ngenakin-ngenakin hancur sudah mimpi ketemu Lee Min Ho akhh... .'' Dewi mengucek kedua matanya untuk mengembalikan ruh pada tubuhnya,sesekali Ia menguap untuk menghilangkan rasa kantuknya.

'' Dewi,Kamu tidur lagi nak ya ampun?! amit-amit Bunda punya anak kayak Kamu.'' Ucap Bunda lagi kesal dengan putrinya.

'' Nggak Bunda, sabar sich nyantai aja kali baru juga jam---''

Dewi melihat jam di ponselnya yang diletakkan di atas lemari kecil di samping tempat tidurnya.

'' What jam 08.00 ?!! ya ampun aku kesiangan.'' Matanya melotot setelah melihat pukul berapa sekarang.

Dewi bergegas menuju kamar mandinya untuk bersiap-siap,mandi dengan kecepatan di atas rata-rata di mana Ia hanya membasuh muka dan menggosok giginya.

Menyemprot pakaian kerjanya dengan ratusan semprotan parfum miliknya demi menghilangkan bau badannya.

...*******----------------*******...

'' Pagiii !,Aku mau berangkat kerja ya.'' Pamit Dewi pada Kakak dan kedua Orangtuanya untuk ke kantor di mana Ia bekerja.

'' Pagi Kamu bilang?,matahari udah mau ke tengah noh!!!.Salah pake obat mata atau lupa pake insto.Hahahaha... .'' Ejek Kak Bagas pada Dewi.

'' Terus-terusin,ejek terusss...! ''

'' Awas Kakak minta atau ngemis-ngemis hospot ke Aku lagi,nggak akan Aku kasih mau Kakak guling-guling nangis kejer tetep NO !!.'' Sambung Dewi penuh ancaman.

'' Ya ampun Dek, Kamu sensi banget.Kakak nggak di rumah Kamu kangenin giliran pas di rumah Kamu julitin,ish sebel dech.'' Ucap Kak Bagas dengan bibir yang mengerucut.

'' Habisnya Kakak sih ngejarak mulu hobinya, siapa yang nggak sebel ?!.Udah akh Aku udah kesiangan jadi nambah kesiangan lagi, kalian pada nggak bangunin Aku dari tadi sich.'' Dewi menyalahkan Keluarganya yang tidak membangunkan dirinya lebih awal.

'' Kamu malah menyalahkan orang lain atas kesalahan Kamu sendiri yang kesiangan bangun tidur, Dewi-Dewi. Dari tadi Kami sudah nyoba bangunin Kamu,tapi Kamunya malah masih nyenyak tidur.'' Bunda mengeleng-gelengkan kepalanya.

'' Kalian banguninnya kurang kenceng sama kurang trik sich,coba aja kalian pake mix atau speker pasti dari jam 06.00 udah stand by tuh.'' Dewi mengelak perkataan Bundanya.

'' Hih,nggak ingat waktu Kamu SMA dulu? Kamu nyaranin juga solusi aneh Kamu itu dengan nyiram Kamu kalau nggak bangun-bangun.Apa hasilnya? nihil...! ''

'' Denger ya Dew,lebih baik Kamu berhenti nonton drakor-drakor atau apalah itu apalagi sampai larut malam. Kalau masih begitu yang ada tiap pagi bikin ribut karena Kamu ***** sambil ngorok dan bla-bla-bla... '' ceramah Bunda panjang kali lebar dan hanya ditanggapi Dewi dengan anggukan dan deheman darinya.

'' Bunda udah jam 08.45 bund,ngomelnya udah atau nanti lagi istilahnya pending bun. Sekarang Dewi mau berangkat kerja, ya kali hari pertama kerja malah terlambat kan nggak yes nantinya.Udah ya kalo gitu bye, Assalamualaikum. ''

Dewi langsung pergi meninggalkan rumahnya dan bergegas untuk bekerja pertama kali di sebuah perusahaan yang terkenal, baik itu Domestik hingga ke Mancanegara.

" Dewi dengerin Bunda dulu,bunda belum selesai ngomong! Dew... " teriak Bunda yang berusaha mengejar putrinya,namun karena Dewi sudah pergi terpaksa Ia membiarkan putrinya.

" Udah Bund,Dewi udah besar dan dewasa sekarang dia sudah mengetahui mana baik dan mana yang buruk. Lagi pula dia sudah terlambat untuk bekerja, ini hari pertamanya Bund." Ucap Ayah Dewi untuk menenangkan Istrinya.

Bunda Dewi menghembuskan nafasnya kasar,Ia pun kembali ke meja makan di mana Putra dan Suaminya berada.

Sementara itu,Dewi yang sudah tiba di depan sebuah perusahaan hanya melihat kagum ke arah bangunan tersebut.

Ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan bekerja di tempat yang selama ini banyak orang menginginkan dapat di terima bekerja di sini.

" Wow,keren beut nggak nyangka bisa di terima di kantor segede ini. " Gumam Dewi yang masih tidak mempercayainya.

Ia berjalan memasuki perusahaan Abhigael Grup di mana tempatnya bekerja.

" Permisi Mba, Saya di sini karyawan baru.Boleh tanya di mana ruang kepala HRD nya mba?'' tanya Dewi pada pegawai resepsionis yang bekerja.

'' Sebentar mba,Saya akan tanyakan dulu.'' Ujar resepsionis yang segera menghubungi kepala HRD.

'' Mba nya boleh masuk,ruangannya ada di lantai 7.Oh iya tanda pengenalnya di bawa nggak Mba? '' ucap pegawai resepsionis setelah mematikan telepon dari kepala HRD.

'' Saya sudah bawa Mba bahkan udah di pake ni,kalau gitu saya langsung aja ya Mba.'' Dewi menunjukkan tanda pengenal yang sejak tadi Ia kalungkan di lehernya.

'' matanya burem kali ya?! jelas-jelas tanda pengenal segede ini nggak keliatan.'' Ucap Dewi dalam hati.

'' Oh iya Mba, silahkan '' Resepsionis itu mengangguk.

Dewi bergegas menaiki tangga untuk sampai di lantai 7,setelah sampai banyak orang yang melihat ke arahnya dengan tatapan aneh.

'' hufh... .''

Dewi yang lelah menaiki tangga berulang kali mengatur nafasnya untuk kembali seperti semula.

Karena merasa diperhatikan Orang-orang, Dewi melihat kesekelilingnya untuk memastikan apa yang membuat daya tarik semua orang.

Bahkan, pakaiannya pun Ia lihat takut penampilannya yang terkesan tidak formal layaknya pekerja atau mungkin pakaiannya kurang cocok dan tidak sesuai.

Dewi tetap memperhatikan sekelilinganya hingga tatapan nya berhenti dengan sebuah kotak besar yang menampung 5 sampai 10 orang.

Ia sampai dibuat melongo akan kebodohannya sendiri, pantas saja sejak tadi banyak orang yang memperhatikannya.Ternyata oh ternyata--

Lift,bagaimana bisa lift sebesar ini Ia tidak melihatnya.Apa mungkin benar dengan perkataan kakaknya tadi,membuang waktu Ia menaiki ratusan anak tangga.

Kalau memang bisa, maka Ia ingin memutar waktu untuk kembali agar tidak melakukan kebodohannya itu.

🎵 Andaikan,waktu bisa ku putar kembali.Ku ingin dirimu tetap ada disini,melewati kisah cinta---( tuh kan Othor malah nyanyi nih 🤣🤣... .)

Karena tidak ingin berlama-lama dirinya bertambah malu,Dewi segera menuju ruang kepala HRD berada.

Tok...tok... tok.

Suara pintu yang diketuk oleh Dewi,

'' permisi Saya boleh masuk?! '' tanya Dewi setelah mengetuk pintu ruangan yang tembus pandang atau transparan.

Bagaimana tidak kelihatan kalau saja pintu ini berbahan dan terbuat dari kaca.

'' Silahkan... .''

Setelah mendapat persetujuan Dewi pun masuk,Ia menghampiri lelaki yang merupakan kepala HRD perusahaan ini.

'' Duduk, dari tadi saya menunggu kedatangan mu.'' Ucap kepala HRD.

'' Anu pak, saya tadi pas di perjalanan ada kecelakaan jadinya macet deh.'' Dewi berbohong, sudah jelas Ia tadi bangun terlambat.

'' Baik kalau begitu,oke setelah perusahaan ini menilai kemampuan kamu. Kami memutuskan untuk menempatkan kamu di bagian divisi keuangan.Di bagian divisi itu kamu akan beranggotakan 5 orang termasuk saya sebagai pembimbing divisi kalian '' jelas Kepala HRD.

'' Tetapi sebelum itu panggil saya dengan sebutan pak Hendri,dan kamu bisa memperkenalkan dirimu pada anggota atau tim kamu nantinya '' Sambung kepala HRD yang dikenal pak Hendri.

Dewi pun menanggukkan kepalanya tanda mengerti.

'' Mari Saya antar ke ruang kerja Kamu.'' Ajak pak Hendri yang membuat Dewi tersenyum,sejak kemarin Ia sudah tidak sabar untuk memulai pekerjaannya di sini.

Ia sampai melakukan banyak kesalahan pada hari pertamanya, bahkan Ia lupa memakai insto atau obat mata miliknya seperti yang dikatakan kakaknya.

eh...kok Dewi nambah oon yah setau othor Dia nggak pake obat mata,matanya aja masih kinclong tiap hari aja dicuci hehehehe... .

To be continued...

Ekhem..

Salam sejahtera bagi kita semua, mohon dukungannya dari kalian.. othor harap bisa lanjut sampai tamat yah..

Minta like,komen,rate,favoritnya..dn masih banyak lagi.. beribu terima kasih buat kalian.

Salam sayang dan peluk virtual dari Author... muach.. muach.. 😘😘😘😘

Kekasihku itu Kamu.

Dewi beserta pak Hendri memasuki ruangan divisi keuangan. Di ruangan ini terdapat tiga orang wanita, ketiganya dalam posisi dan ekspresi serius menatap komputer masing-masing.

Ternyata saat ini ketiganya sedang bekerja untuk menyelesaikan tugas masing-masing.

Ekhem...

Pak Hendri berdehem untuk mengalihkan perhatian ketiga anak buahnya, namun tak ada satupun yang menoleh ke arahnya.

'' Apakah pekerjaan kalian sudah selesai?'' ucap pak Hendri tegas sehingga membuat ketiga wanita tadi refleks berdiri.

'' Belum Pak,tapi Kami pastikan akan selesaikan hari ini juga. '' Jawab salah satu wanita yang menjadi perwakilan di antara ketiganya.

'' Bagus.Tetapi sebelumnya Saya ingin memberitahukan bahwa hari ini Kita bertambah satu orang di tim Kita sebagai pengganti rekan yang lama.'' Terang pak Hendri yang disambut anggukan ketiganya.

'' Hufh... Akhirnya gue nggak double job lagi '' ucap satu wanita yang lainnya.

'' Perkenalkan dirimu sekarang! '' perintah pak Hendri kepada Dewi.

'' Baik Pak,perkenalkan saya Dewi Wulandari kalian semua bisa memanggilku dengan panggilan Dewi.''

'' Saya sangat senang dapat di terima di perusahaan sebesar ini dan berharap Saya bisa melakukan tugas atau pekerjaan semaksimal mungkin. Harap kerjasama Kita sebagai tim di sini. '' Sambung Dewi yang sudah bernafas lega setelah lepas dari rasa gugupnya.

'' Hai Dewi namaku Lea,senang dapat memiliki rekan sepertimu.'' Lea menjabat tangan Dewi dengan senyumnya.

'' Halo aku Sasa semoga kita semua menjadi tim yang baik '' gantian Sasa yang menjabat tangannya,kemudian yang terakhir diantara ketiganya.

'' Gue Silpi. ''

Singkatnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

'' Ish, sombong kali lah ni orang digetok centong Bunda tau rasa!.'' Ucap Dewi dalam hati sembari menggerutu.

'' Baik semua sudah memperkenalkan diri masing-masing,silahkan lanjutkan pekerjaan kalian. ''

'' Dan untuk Kamu, Apakah sudah siap bekerja di sini?! " sambung pak Hendri yang ditanggapi anggukan serius Dewi.

" Baik kalau begitu hari ini Kamu resmi bekerja di sini,Saya akan memberimu pekerjaan untuk menyelesaikan berkas-berkas yang berada di meja itu dan Kamu harus menyelesaikannya hari ini juga. Kamu mengerti ?! " perintah pak Hendri penuh penjelasan.

" Baik Pak, Saya akan menyelesaikannya tepat waktu dengan baik " ucap Dewi yakin.

" Ya sudah Kalian semua selesaikan pekerjaan Kalian, Saya akan kembali ke ruangan Saya dan menyelesaikan pekerjaan Saya. "

Pak Hendri meninggalkan ruangan ini dan menuju ruangan miliknya sendiri.

" Aku mulai kerja ah... " gumam Dewi dalam hati dan segera membalikkan badannya untuk melihat berkas apa yang dikerjakannya.

'' Buju buset jantung emak copooott ''

Dewi terkejut begitu melihat tumpukan berkas-berkas yang bila diibaratkan seperti pakaian yang dibiarkan menggunung di dalam keranjang.

'' Dewi,Kamu kenapa teriak-teriak gitu? ''

Sasa yang ikut terkejut karena Dewi berkata keras mengajukan pertanyaan pada Dewi,begitu pula Lea yang setuju dengan pertanyaan Sasa pada Dewi.

'' Hu'um,ada yang salahkah? '' tanya Lea juga.

"Aku kaget aja yang bener ini Aku yang ngerjain,masa Aku baru masuk di sini udah disuguhin kerjaan segini gedenya. " Jawab Dewi menjelaskan penuh pada Lea dan Sasa.

Begitu mendengar penjelasan Dewi,Lea dan Sasa menepuk keningnya serempak dan malah membuat Dewi bertambah bingung karena reaksi keduanya.

" Kalian kegigit nyamuk ya?,makanya mukul kening kalian begitu '' tanya Dewi.

Dewi yang memang daya pikirnya agak telmi ( telat mikir ) sehingga apabila sesuatu terjadi maka otak nya akan bekerja sedikit lambat untuk mengetahui apa yang telah terjadi.

" Aduh Dewi Kamu itu salah,bukan berkas yang itu tapi yang di sana." Sasa menjelaskan sembari menunjuk berkas yang terletak di atas sebuah meja.

"Ooooo..."

Dewi ber'O' panjang.

" Eh,di sini itu mau kerja bukannya malah ngobrol.Kalau berisik jangan di sini, ganggu orang yang konsen." Silpi berbicara dengan nada sinisnya membuat Sasa dan Lea diam, melanjutkan pekerjaannya.

" Ish,sok berkuasa banget sih " Dewi menggerutu.

" Ngomongin Gue Loe " Silpi yang samar-samar mendengar gerutuan Dewi.

" Nggak kok,Aku tadi cuma ngomong berkasnya kurang banyak kalau cuma segini mah." Dewi berbohong,mendengar perkataan Dewi membuat Lea dan Sasa kebingungan dengan keinginan Dewi.

Bagaimana tidak!,sebelumnya Ia mengeluh dengan berkas yang bukan pekerjaannya terlalu banyak,tetapi disaat berkas yang sebenarnya Ia kerjakan dianggapnya terlalu sedikit.

'' Akh,Dewi-dewi... '' batin keduanya dalam hati sembari menggelengkan kepalanya bersamaan.

Lea dan Sasa saling menatap karena kekompakkan yang sejak tadi mereka lakukan.

Dan tak berselang lama keduanya berakting seolah-olah sedang memuntahkan sesuatu.

''Hoek... '' keduanya tanpa suara,mungkin terjadi karena keduanya muak dengan tingkah mereka yang selalu melakukan sesuatu secara bersaman.

Karena sikap plin-plan yang Dewi miliki,akhirnya Ia menerima setumpuk berkas yang diberikan oleh Sikil sapi alias Silpi.Itulah julukan yang Dewi berikan pada wanita yang sejak tadi menyusahkannya.

Dewi mengerjakan pekerjaannya dengan serius begitu juga dengan yang lain.

Ting...

Sebuah pesan masuk pada ponsel milik Dewi.

'' *Pagi... ''

'' Kamu lagi apa sekarang*?! ''

Isi pesan yang diterimanya, Dewi melirik ke sana kemari untuk memastikan tidak ada yang melihat ke arahnya.

'' *Too sayang... ''

'' Ini Aku lagi kerja,mana rekan Aku yang satu orangnya nyebelin banget.Ish amit-amit, eh udah dulu ya ntar ketahuan diomelin lagi*.''

Dewi menjawab pesan tersebut dan tak lama kemudian masuk pesan kembali.

'' Oke sayang,semngat yah.Bye too,jangan nakal-nakal muach..😘😘😘 ''

Melihat pesan tersebut Dewi tersenyum,Ia dan kekasihnya sudah lama berpacaran.Hanya saja hubungan mereka pernah kandas karena Dewi yang pernah berselingkuh dengan temannya.

Ia tidak sanggup berhubungan dengan cara virtual atau LDR semacamnya. Hingga genap empat tahun mereka berpacaran,Dewi memutuskan untuk putus dari kekasihnya.

Satu tahun tidak saling memberi kabar, membuat keduanya saling merindukan satu sama lain.

Sebenarnya kekasihnya sudah berulang kali untuk mengajak Dewi kembali menjadi kekasihnya namun selalu Ia tolak,karena Dewi telah memiliki pacar bernama Gunadarma Ardian.

Hingga pada suatu hari Dewi mengetahui bahwa selama ini ternyata Guna bermain dibelakangnya.

Sakit,itulah yang dirasakannya saat mengetahui pacarnya itu menduakan cinta tulusnya.

Mungkin itu juga yang di rasakan oleh kekasihnya,Karma the Series.Dewi langsung memutuskan pacarnya si Gugun atau Guna, dan pada akhirnya Ia kembali berpacaran dengan kekasih lamanya.Dan hingga saat ini hubungan keduanya masih terus berjalan dan cinta keduanya semakin bertambah walaupun sebenarnya Ia tidak mengetahui dan mengenal kekasihnya.

Dewi hanya mengetahui nama kekasihnya dengan sebutan N.A,selebihnya Ia tidak mengetahui identitas kekasihnya itu.

Sungguh yang hanya dipikirkannya adalah kesetiaan kekasihnya dan juga penantian dirinya kapan kekasihnya menikahinya.

To be Continued... .

Jangan lupa Like, komen, Rate.

Minta Vote sama hadiah dari klean.

Makasih readers

Salam Sayang Author

TinA~😘😘

Eh mau Whatsapp Aku ndak?

kalo mau komen di bawah ini, klik jempol karena itu geratisss.

Siapa yang suka gratissssan wkwkwk...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!