Alicia Karen Jade, biasa dirumah dipanggil Cia karna ayah dan ibunya mengganggap Cia adalah panggilan yang imut. Ya, Cia adalah gadis berumur 22 tahun yang akan menamatkan kuliahnya. Ia kuliah di jurusan Manajemen. Sang ayah, Yosua Jade merupakan pensiunan Tentara, namun begitu sang ibu, Bellina Jade memiliki keluarga yang sangat kaya raya yang memiliki perusahaan lumayan besar di Malaysia. Cia memiliki seorang kakak laki laki yakni Alvino Graham Jade yang banyak orang tak tau karna keluarga cia sering beroindah rumah mengikuti tugas sang ayah. Sang kakak menjalankan bisnis keluarga ibunya di Malaysia, jarang pulang namun ttap ingat dimana ia pulang.
"Ciaaaa, ayo bangun nak sarapan dulu" teriak ibu dari dapur
"Bentarr buuu, ini mau turun" jawab Cia
"Loh mana cia bu? kok belum turun" tanya ayah yang baru keluar dari kamar
"mungkin bersiap yah, ini kopinya" sambil membawa kopi ayah dari dapur dan meletakkan dimeja ayah
"hadehhh anak perawan jam segini kok belom sarapan belom siap siap"
"Cia capek yah, maklumin aja kan kemaren tanggal 12.12, katanya orderan di toko nya membludak karna diskon ecommerce yah. banyak packing sama teman temannya" kata ibu dengan lembut
"ada ada aja anak ibu, disuruh fokus kuliah kok malah jualan. tapi ya biarlah dia sudah dewasa sekalian belajar cara memcari uang biar menghargai nilai uamg"
Ya, cia memiliki sebuah toko didepan perumahan tempatnya tinggal. disebuah ruko berlantai 2. Ia mendapat ruko beserta isinya dari kado ulangtahun ke 20 dari kakaknya Vino. Aneh memang, kado ulangtahun meminta ruko dan isinya untuk berjualan. Namun bukan tanpa alasan kalau Cia meminta itu pada sang ayah pasti ditolak karna sang ayah berfikir nanti fokusnya kuliah terpecah. Cia ingin belajar mandiri, sedikit banyak uang yzng didapat yang pentimg ia sudah berusaha untuk itu.
Toko cia bernama CIA STORE, ia menjual barang fazhion mulai dari baju, celana, kaos kaki, ssendal, dan aksesoris lain dengan harga yang lumayan terjangkau, ia memiliki 4 karyawan. yakni Nisa sebagai kasir sekaligus admin ecommerce, Adel dan Mia sebagai pengecek barang, Lisa dan dirinya sendiri yanh bertugas packing. semua ia jalani dengan senang hati karna merasa sebagai hiburan. mengemas barang bersama karyawan yang hampir seumuran dengannya sambil bercanda membuat lelahnya mahasiswa semester akhir ini sedikit terhibur.
Cia turun dari tangga menuju meja makan
"woahhh nasi goreng ibu emang debessssss xixixix" kata cia
"eleh kamu bisa aja" senyum ibu
Setelah beberapa saat makan,
" yah, bu cia berangkat ya. nanti pulang agak telat, mampir toko dulu hehe" Cia pamit sambil mencium pipi ayah ibunya
" ya hati hati, kabari ibu kalo sudah pulang atau sudah di toko"
" siapppp ibu bossss"
cia keluar rumah menuju garasi tempat ia memarkir scoppy merah kesayanganya.
"hello baby, letsgo membelah kemacetan jalan raya yang pagi ini padat merayap"
Cia mulai menghidupkan motornya, memanasinya sebentar lalu keluar dari garasi.
Baru sampai depan rumah, ia melihat pria tampan yang setiap hari menjadi vitamin mata bagi gadis gadis komplek sini.
"wohhh gantengnyaa, adek juga mau jadi istri kamu dong banggg" khayal cia sambil senyum senyum
"halah apa si cia, ayok beramgkat, malah menghayal" sadar cia sambil menepuk pipinya sendiri
Siapakah pria tersebut?
janlup like, komen ya kakak baikkk
Brian Anderson Wijaya, pria dingin yang menggantikan tahta papanya yang telah meninggal menjadi presdir perusahaan besar Wijaya Grup. Ia menjadi sangat dingin dan angkuh setelah kematian papanya. yang memperburuk keadaan karna sang mama, Irene Wijaya yang selalu mengatur hidupnya. yah, bukan salah mamanya. tahta yang ia duduki sangat diincar oleh saudara sang papa yang tak rela jabatan itu diemban Brian. Sang mama bermaksud menjodohkan dengan anak relasi papanya dulu untuk memperkuat kedudukan brian.
Yah namanya masih muda, tidak mau dikekang ya begitulah, pasti membangkang. Apalagi cara mamanya yang sarkas kalau berbicara dan terkesan memaksakan kehendak membuat brian tidak betah tinggal di mansion bersama sang mama. Meskipun begitu, Brian sangat menyayangi sang mama. Brian juga memiliki adik perempuan, Berlian Anna Wijaya. Anna masih kuliah semester awal jurusan managemen di satu kampus yang ada di kota ini.
Brian membeli rumah di salah satu komplek yang menurutnya sangat nyaman, karna tetangganya ramah dan tidak memandang pekerjaan Brian apalagi emmanfaatkan kedudukan brian untuk mendapat pekerjaan. namun, brian juga tidak memperlihatkan gayanya seperti pemilik perusahaan, dia menggunakan mobil Pajero Sport dengan setelan baju kemeja namun tidak memakai jas seperti yang lain. karna ia tak mau terlihat sangat rapi dan jadi aangat disegani. Ia mau dianggap biasa dan bisa berbaur dengan tetangga lain.
"hufff hari ini kesiangan lagi, tapi ah biarlah sepertinya hari ini tidak banyak pekerjaan"
Brian keluar rumah menggunakan mobil Pajero miliknya melewati Cia yang menatapnya penuh damba.
"apa apaan anak pak yosua, pagi pagi sudah senyum senyum sendiri."
ttiiiiiiiinnnnnnnnn..... ttiiiinnnnnnnn....
Suara klakson mobil Brian didepan cia
Cia mengangguk sebagai tanda hormat
Setelah mobil Brian berlalu, cia tersadar.
"ya ampuuunnnn, ganteng puooolllllll. Itu mamanya ngidam apa yak pas hamil. tergila gila akuu ttuuuuuu."
"dah ayo bangun dari khayalanmu mari kita berangkat kekampus biar cepet lulus hahahahah"
cia melajukan motornya menuju kampus.
sampai parkiran kampus ia bertemu temannya, Mela yang memang satu kelas dengan cia.
" tumben baru sampe? begadang lagi ditoko?" tanya Mela
"iyanih, diskon di ecommerce emng dahsyat, dari malem jam 12 ampe jam 6 pagi orderan masuk udah 300 loh." keluh Cia
" ya km ga bilang kalo butuh tenaga tambahan, kan aku bisa kesana ikut bantuin" Mela
"lupa ni bocah, aku tu uda bilang dr 2 hari kmaren kalo misal ada butuh tenaga km mau gak. eh kamuu bilang katanya mau jalan sm rendi si anak jurusan sebelah" Jawab cia
"oiya lupa aku pren, ya tapi kan kalo emng dibutuhin bisa kok bilang ke mamas pacar kalo jalannya diundur dulu xixi" cengir Mela
"terserahmu aja dah, yok masuk kelas. dosen hari ini mayan killer. ngeri" ajak cia
"yokkkk"
Meninggalkan parkiran menuju kelas, melewati gedunb gedung fakultas lain. bukan cia namanya kalo tidak di lirik kaum adam. cantik, manis, periang, ramah, dannn pintar adalah bonus plus plus di diri cia.
Setelah bbrp jam, kelas selesai dan akhirnya merwka pulang.
"kekantin yok ci, laper aku. bunda belom kasi sarapan. cuma minum susu doang aku" ajak Mela
"boleh deh, udah laper juga ini"
keluar kelas menuju kantin, sampai kantin mereka memesan makanan kesukaan mereka masing masing.
"mang gado gadonya satu, cabenya 3 aja jangan banyak banyak. minum kek biasa" teriak cia
"siappp neng cia" jawab mang asep penjual gado gado
"buu, aku mau baso gapake toge ya, minum air mineral aja" kata mela
"oke neng Mela, ibu buatin dulu ya" kata bu ida si penjual baso mi ayam
stelah beberapa saat
"makan dulu kita, habis tu nglanjutin pusing pusing ria ngerjain skripsi haha" kata mela
"bener nih, udah mulai skripsian. lulus mo kemana mel?" tanya cia
" kerja lahh, nglamar sana sini. capek jadi beban keluarga hehe" jawab Mela
"okedeh akunjuga rencana gitu tapi toko gimana yak? jalanin dua duanya keknya lumayan susah deh." keluh cia
" jalanin aja dulu, kan karyawan kamu bisa diandelin, sesekali liat kesana gakpapa juga kaliii" saran mela
"yaudah deh iya jalanin dulu ya"
mau tau lanjutannya?
janlup like komennn biar otor bisa memperbaiki nya
POV Cia
Selesai aku makan dengan Mela dikantin, aku mengajaknya pulang.
"yok pulang, mau ke toko lagi. masih banyak yang belom di packing" ajakku
"eh, butuh tenaga gak? aku gada kerjaan nih, lagian ayah bundaku ada kerjaan keluar kota. anak tunggal gini, pacar juga lg sibuk mending ngikut km ya kaaannnnnnn?" tawar Mela
"boleh deh kalo mau ikut bantuin, lumayan biar cepet kelar. mau ngerjain skripsi biar gak banyak revisian hehe mumpung otakku encer nihhh"
"okeyyy letsgoooo" kata Mela dengan semangat 45
Setelah meninggalkan parkiran dan melajukan motorku membelah jalanan kota. sekaligus mampir membelikan cemilan dan minuman boba untuk karyawanku. akhirnya aku dan mela sampai di toko.
"nis, hari ini orderan ada brapa?" tanyaku
"alhamdulillah mbak hari ini kita packing 250 pesanan mbak, tadi ada barang masuk juga sudah dicatat adel." jawab nisa
"okey siap, ini makanannya dibagi sama yang lain ya, aku keatas dulu ganti baju sama bersih bersih habis dr kampus soalnya."
"ci, aku langsung gabung yang lain beberes ya, kasian tuh udah pada numpuk barangnya" kata Mela
aku menjawabnya dengan acungan jempol 2 lalu aku naik ke lantai 2 tokoku. dilantai 2 terdapat 1 kamar mandi, dan satu ruangan untuk aku istirahat ketika pesanan membludak dan tidak sempat pulang. dilantai ini juga aku gunakan sebagai gudang barang toko yang baru datang dan belom sortir juga tempat kami packing.
aku menjatuhkan tubuhku di kasur lipat,
"hufff capek juga ya begini, kuliah sambil belajar bisnis kecil kecilan. tapi gakpapa sambil belajar mandiri lagian kalo begini aku gak begitu ngrepotin ayah sm ibu juga." lirih cia
"okee selesai rebahan, mari kita menghadapi kerasnya duniaaa cia."
aku membersihkan badan lalu mengganti bajuku dengan kaos dan celana pendek yang memang sudah ada di ruko ini. aku sering menghabiskan waktu disini sehingga aku menyimpan beberapa potong baju untuk jaga jaga.
aku keluar ruangan lalu bergabung dengan yang lain untuk packing barang biar cepat selesai.
"udah pada makan?" tanyaku
"udah mbak" jawab nisa, adel, dan mia serempak
"oohhh yaudah kalo udah makan. kerja kalo keadaan laper bikin pusing dan gak fokus soalnya"
"aku gak ditanya nih ci?" canda Mela
"lah basomu tadi dikantin kampus kurang mel emangnya?" tanyaku
"ya enggaksih, siapa tau mau makan lagi gituuu kan aku gak nolak hehe" kata mela
"heleh pikiranmu makan mulu, dah ayok lanjut packing"
kami packing sampai jam 7 malam, kemudian aku mengajak mereka makan.
"makan yukkk, laper nih" ajakku
"kemana mbak? paling sekitar sini mah sate ayam cak mikun depan situ" kata mia
"boleh tuh sate, keknya manteb dah malem malem laper gini sate lontong hyaaaa perutkuu langsongggg demo dong cacingnya" seru Mela
" yaudah ok deh kesitu aja, tapi nanti tolong adel kunci toko kek biasa yaa. nanti bawa aja kan aku juga udah bawa kunci cadangan" pesanku
"siap mba cia, duluan aja mbak nanti saya nyusul" kata adel
" alah barengan aja biar seru ya kan?" tanya Mela pada kami
kami hanya menjawab dengan anggukan
" yaudah mbak bentar saya beresin dulu sama kunciin semua"
samnil nunggu beberes, aku juga sudah berganti pakaian yang tadi kupakai kekampus, karna ini sudah malam juga perempuan keluar malam pakai celana pendek akan mengundang bahaya pada diri swndiri jadi aku mengganti pakaianku.
setelah menunggu beberapa saat, kami menjalankan motor ke tempat sate ayam cak mikun. sampai ditempat kami memesan sate lalu melahapnya dengan sesekali bercanda dan berbincang. selesai makan, kami pulang kerumah masing masing.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!