Di harapkan untuk yang baru membaca nya, untuk tidak menyamakan karangan saya dengan kehidupan asli. Please don't criticize my work!!
Hargai saja apa yang sudah saya tulis, berikan tanggapan yang lebih baik. Jika kamu merasa tidak suka membaca karya saya, silahkan untuk meninggalkan nya.
Dan baca lah dengan bijak tanpa memprotes karya saya yang tidak jelas.
Saya hanya akan membuat karangan dari perjalanan kisah nya tanpa seseorang yang ia cintai, hingga menemukan cinta yang baru.
Visual dan nama ada di novel The Younger Sister, harap fahami dulu cerita S1 baru datang ke novel Dear A.
Terimakasih..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
......Jika cara mengobati rindu dengan cara bertemu, lantas, bagaimana dengan rindu pada seseorang yang sudah meninggal?......
..._Dear A...
.......
.......
...Mungkin bertemu dengan mu di alam mimpi adalah cara semesta mengobati rinduku pada mu...
..._Dear A...
...****************...
.......
.......
.......
Aku menutup buku harian itu, Dear A. Kisah kami di mulai setelah aku bertemu dengan nya, awal yang sangat tidak bisa di lupakan. Aku bukan lah gadis yang menarik di hati nya, namun entah bagaimana bisa aku adalah gadis yang menempati posisi kedua. Cinta pertama nya telah pergi jauh meninggalkan nya, saat awal berjumpa. Dia pria yang dingin dan keras hati, tetapi saat ku lihat bola mata nya. Jauh di ujung palung hati terdalam, ia sangat terluka, terluka separah-parah nya.
Yee-jun, manis senyuman nya, lembut alunan suara nya, namun dingin sifat nya. Aku menyukai nya, setelah Alexa!!
"Zoya, dimana baju kerja ku, " suara nya yang selalu ku tandai di setiap pagi ku, dapat mengalihkan perhatian ku, ya dia adalah suami ku.
"Kan udah aku letak di atas kasur, " jawab ku pada nya. Hari ini gerimis melanda kota Seoul, secangkir teh hangat menemani pagi ku bersama nya.
"Sayang, kamu hujan-hujan begini mau pergi ke kantor? " tanya ku pada nya yang sedang mengganti pakaian nya.
"Cuma bentaran doang, aku ada rapat dengan Hye-Joon, " aku mendengus geli, sebenar nya tidak sepenuh nya percaya betul ia benar-benar rapat di kantor atau sekedar mengobrol dengan ke-enam teman nya yang bekerja di kantor yang sama.
"Gak percaya aku mas, "
"Tau aja kamu yaa, " aku beranjak dari duduk ku menyalami nya sebagai seorang istri kepada suami, Yee-jun mencium dahi ku dan pergi meninggalkan ku yang berada di kamar.
"Massss, jangan lupa kewajiban nya yaaa!! "
"Oke sayangggg!! "
Aku tersenyum cerah meski pun awan pagi ini tidak mendukung, aku kembali menatap buku harian itu, Yee-jun mengijinkan ku membaca isi buku harian nya, padahal isi nya sama sekali bukan tentang diri ku. Yee-jun mengenang sosok Alexa di dalam buku ini, di saat pernyataan cinta nya kepada Alexa di saat itu juga dia pergi meninggalkan sejuta perih bagi yang di tinggal kan.
Aku tidak tau seperti apa sosok Alexa di mata ketujuh pria yang dapat ia taklukkan dengan mudah, Yee-jun bilang.
'Alexa bagi ku hanya gadis biasa,
dia tidak sempurna kapan saja dia bisa sakit, dan kapan saja dia bisa meninggalkan ku. Saat dia pergi aku mengikhlaskan tubuh nya menjauh dari ku untuk selama nya, tetapi tidak untuk jiwa dan hati nya. Dia tidak memiliki sihir atau semacam nya, di antara ribuan gelap, dia adalah pelita bagi kami meski tidak banyak kenangan yang tertinggal. Kehilangan nya adalah luka terdalam bagi kami'
Terima kasih Alexa berkat diri mu aku bisa mengenal Yee-jun sampai kami menikah.
Tentang Kamu, Dear A.
.......
.......
.......
.......
.......
...FLASHBACK 5 TAHUN YANG LALU...
.......
.......
.......
.......
.......
Satu bulan setelah kepergian Alexa, masih belum bisa mereka menyembuhkan kepedihan itu. Mereka sangat kehilangan Alexa yang begitu mereka cintai.
"Daddy kangen sama kamu Al, " gumam Joon memandangi frame Alexa yang tersenyum indah. Joon menangis tersedu-sedu, ia sering murung sendirian di dalam kamar nya. Hari-hari nya terasa sepi tanpa Alexa.
"Hye-Joon, " panggilan itu membuat Joon menoleh kebelakang. Ternyata itu adalah Yee-Jun yang sudah berdiri di ambang pintu kamar nya.
Yee-jun menghela nafas sesak, ia juga belum bisa melupakan Alexa. "Sampai kapan kita harus begini? " tanya nya merebahkan tubuh nya di atas kasur milik Joon.
"Entahlah, mungkin aku tidak akan bisa melupakan nya, " Joon memeluk frame itu dengan hati pilu.
"Lo yang paling deket sama Alexa, karena lo daddy nya, "
"Gue kangen di panggil abang kucing, gue kangen debat sama dia, gue kangen juga Alexa, " Yee-jun menitihkan air mata nya. Bagaimana cara mereka melewati masa sulit ini, merindukan seseorang yang sudah meninggal itu sangat menyakitkan.
"Hiks hiks.. Al, daddy rindu, " parau Joon terisak penuh air mata.
Yee-jun beranjak dan meninggalkan kamar Joon, entah pergi kemana diri nya hingga tiba-tiba pergi begitu saja.
Sementara Dae-ho tertidur tidak beraturan di atas karpet bulu nya, kamar Dae-ho tampak kacau tidak di bersihkan. Pakaian tidak tersusun rapi, gorden kaca yang lepas dan sprei kasur sudah tidak terpasang, piring kotor ada di mana-mana. Dalam tidur lelap nya tiba-tiba tanpa kesadaran nya Dae-ho meeneyeskan air mata nya di sudut mata. Sudah jelas terlihat ia jarang tidur, kantung mata nya sangat jelas di lihat.
"Abang, abangg!! "
"Alexaaa!! " Dae-ho tersentak dari tidur nya memanggil nama Alexa yang sedang memanggil nya. Tampak nya Dae-ho mengalami halusinasi yang begitu berat.
Dae-ho melipat kedua tangan nya bertumpu dengan lutut, ia menangis lagi di dalam lipatan tangan itu.
"Jika tidak bisa membalas cinta, paling tidak jangan pergi meninggalkan abang selama nya, " gumam nya menangis tersedu-sedu.
Yeon-Jin dan Myung-hae mendengar gumaman Dae-ho, meskipun tidak jelas tetapi mereka merasakan Dae-ho belum merelakan kepergian Alexa.
"Mereka kacau sekali, bagaimana ini? " tanya Myung-Hae pada Yeon-Jin. Tiba-tiba terdengar suara seseorang sedang menyanyi dari kamar Hyun-il.
"Harureul geu sunganeul
Ireoke doel geol aratdamyeon
Deo damadwosseul tende
Eonjejjeumilkka
Dasi geudael majuhandamyeon
Nuneul bogo malhallaeyo
Bogo sipeosseoyo
Hwangholhaetdeon gieok soge
Na hollo chumeul chwodo biga naerija
I angaega geotil ttaejjeum
Jeojeun ballo dallyeogal ge
Geuttae nal anajwo
Nal baraboneun huimihan miso dwipyeone
Areumdaun boratbicheul geuryeobollaeyo
Seoro balgeoreumi an majeul sudo itjiman
Geudaewa hamkke i gireul geotgo sipeoyo
Still with you
Agar tetap bisa bersamamu.. hiks hiks, " di akhir lagu nya Hyun-il menangis tersedu-sedu. Myung-Hae menyeka air mata nya, itu lagu milik nya yang ia persembahkan untuk Alexa sebagai tanda kerinduan nya terhadap Alexa.
"Hyung, aku lapar.Boleh buat kan aku makanan? " tanya Ryung-jae yang spontan membuka pintu kamar nya, kedua nya sama-sama tersentak dengan kehadiran Ryung-jae yang tiba-tiba.
Tidak kalah dari yang lain Ryung-jae ternyata habis menangis juga, area mata nya membengkak dan merah. Pipi Ryung-jae tampak tirus dan tidak berisi, mereka banyak mengurung diri dari pada mengembangkan badan.
"Aa.. Hyung udah siapkan makanan untuk kalian, tapi kalian tidak ada yang mau keluar, " jawab Yeon-Jin lesu melihat saudara-saudara nya tida memiliki semangat untuk hidup setelah di tinggal oleh Alexa.
"Maaf, " jawab Ryung-jae singkat dan berlalu pergi ke meja pantry.
Desiran angin laut menerpa kulit Yee-jun, ia terdiam memandangi hamparan laut luas dari bibir pantai. Yee-jun duduk di atas batu karang, ia termenung di atas nya.
..."Abang kucing!! "...
..."Enggak!! abang diem aja deh, mending kucing bobok aja di sini biar gak ribut, "...
..."Meaawww, "...
..."Daddy, abang kucing bodoh, "...
..."Abangggg!!! cium ade, "...
..."Nama nya kita bersaudara makanya kulit nya sama putih cerah nya, "...
..."Huaaaaaa!!! abangggg!!! "...
Yee-jun menyeka air mata nya, entah sampai kapan mereka terpuruk dalam kesedihan yang berlanjut, tidak memiliki alasan apapun lagi. Kerinduan terhadap Alexa tidak memiliki obat lagi selain bertemu dengan nya.
"De.. abang rindu, rindu kali, "
"Kamu tau? abang tu gak pernah nangis, gak pernah nahan rindu selama ini. Tapi kamu malah buat abang terpuruk, bahkan lebih dari yang abang bayangkan, "
"Huuufffhhh... abang nyesel udah pernah bersifat cuek ke kamu, nyesel, "
"Abang dan yang lain rindu kamu Alexa, "
.......
.......
.......
...Karena pada dasar nya mencintai manusia adalah seni paling sederhana untuk menderita...
..._Dear A...
.......
.......
.......
.......
...****************...
.......
.......
Yee-jun meletakkan boneka Winnie milik Alexa dahulu di atas kasur nya, Hari-hari berat belum mereka lewati sepenuh nya. Harus banyak kenangan yang belum bisa mereka sisip kan di tempat tertentu.
"Semua nya kemari lah, " teriak Yeon-jin dari ruang santai, Yee-jun yang mendengar nya pun langsung beranjak dari duduk nya mendatangi Yeon-jin yang berteriak agar mereka segera berkumpul.
"Ada apa Hyung? " tanya Dae-ho tidak memiliki semangat kantung mata nya pun belum juga menghilang. Yeon-jin dan Myung-jee menggaruk tengkuk belakang mereka yang sama sekali tidak gatal, suasana itu tampak canggung saat melihat semua teman nya menatap mereka berdua.
"Semua nya, dengarkan aku. Aku sebagai yang paling tua di antara kalian juga merasakan hal yang sama seperti kalian, kehilangan Alexa adalah hal terberat buat kita semua. Tapi aku tidak ingin kalian terpuruk dalam suasana haru ini, kembali lah seperti jati diri kalian yang awal. Jujur, suasana rumah ini gak seperti biasa nya yang ramai dan menyenangkan.Kita yang biasa nya bersenda gurau, sekarang seperti siapa lo siapa gue, "
"Jadi maksud Hyung Yeon-jin manggil kita di ruangan ini itu mau ngajak kita jalan-jalan,menemukan suasana baru dan dunia Baru . Dan mencoba merelakan Alexa yang sudah jauh di sana, " sambung Myung-jee melanjutkan rencana mereka untuk menyudahi semua nya.
"Kalian pergi sendiri aja, aku tidak, " jawab Hye-joon dengan cepat tanpa berfikir dua kali. Yeon-jin pun langsung menghentikan nya.
"Joon, "Hye-joon langsung menghentikan pergerakan nya.
" Gue tau kok lo paling sedih di antara kita, tapi ayolah gue pengen lu jadi Hye-joon yang gue kenal dulu, gue juga sedih liat lo terpuruk. Gue berniat kembaliin senyuman lo yang hilang kok, sama kaya yang lain, "jelas Yeon-jin membuat Hye-joon tidak berdaya, ia termenung lalu mengeluarkan air mata nya lagi.
" Hyung, bagaimana bisa gue pergi hanya untuk jalan-jalan buat tenangin diri gue sendiri dan berusaha melupakan kesedihan gue, sementara Alexa di sana sendirian.. hiks, "
"Alexa udah tenang di sana Joon, lu percaya gue kan? dan satu lagi, kita gak ngelupain Alexa, kita hanya berusaha buat relain Alexa pergi, kadang cara terbaik mencintai itu adalah dengan cara melepaskan nya pergi, " setelah Yeon-jin mengatakan itu, spontan Yee-jun menundukkan kepala nya dalam-dalam. Yee-jun tidak bisa membendung nya lagi, karena menangis adalah cara terbaik agar lebih tenang.
Ryung-jae mengelus punggung Yee-jun dengan maksud agar ia lebih bertahan melewati tahap ini, meski pun juga sakit bagi nya kehilangan orang yang ia cintai namun tidak di balas sesuai yang ia harap kan. Setidak nya semua orang tidak harus ikut terluka seperti diri nya, Hyun-il dan juga Dae-ho.
"Everything will be fine, bring your smile back to the way it was, " seru Myung-jee tersenyum hangat meski pun di dalam hati nya ia juga ingin menangis seperti yang lain, tetapi ia tidak ingin terlihat lemah sebagai sahabat yang harus mengembalikan senyuman yang telah lama pudar.
"Are you okay? " tanya Joon kepada Myung-jee yang dapat terlihat ia memberikan fake smile.
"No, I'm not good, " pasrah Myung-jee ikut terisak saat mengingat kenangan nya bersama Alexa.
"Ketika musim semi melewati ambang pintu ku, " gumam Hyun-il dengan tatapan kosong.Mereka hanya bisa menyimak apa yang di katakan Hyun-il.
"Tidak hanya terik matahari atau pun musim hujan,
Angin pun tertiup di sini
Tanyakan lah pada ku bagaimana rasanya bila hidup tanpa hati--
" Hyun-il, "panggil Yeon-jin namun Hyun-il menghiraukan nya.
"Kenangan mu berulang kali datang, tapi kali ini aku berharap kamu lah yang datang Al, " Dae-ho dan Ryung-jae memejam kan mata nya dengan erat, perih bukan?
..."Abang ade mau susu pisang, "...
..."Permen ade mana? "...
..."Daddy, abang bodoh ambil susu pisang ade, "...
..."Abang Hob Hob Terima kasih handphone nya, "...
..."Huaaaaa!! daddy abanggg!! "...
..."Abang kucing, abang hantu, abang kotor, abang bodoh, abang Hob Hob, Abang mochi, daddyyyy!! "...
..."Ade gak mau sikat gigi, "...
..."Gak mau, "...
..."Saranghaeyo, "...
Cuplikan tentang Alexa kembali berputar, semua nya menangis ketika suara Alexa yang menenangkan, suara tangis nya, senyuman nya dan panggilan spesial nya untuk mereka masih terekam begitu jelas.
"Astaga!!! " Dae-ho meremas rambut nya, ia frustasi dengan suasana yang bertentangan dengan hati.
"Aku mau melihat Alexa, ada yang mau ikut? " seru Myung-jee tiba-tiba berdiri, mereka mendongak saat melihat Myung-jee mengatakan ingin menjumpai Alexa. Mereka memilih ikut bersama Myung-jee menemui makam Alexa.
***
Masing-masing dari mereka menggenggam sekuntum mawar merah saat sudah berada di depan makam Alexa.
"De, abang sama daddy datang buat ketemu sama kamu, kita semua rindu. Ade rindu gak sama kita? " Yeon-jin mengelus nisan Alexa.
"Astaga.. pasti di sini sangat sepi dan dingin, Tuhan kasihan sekali adik ku yang malang, " gumam Myung-jee berusaha untuk tidak menangis.
"Ade, abang bawak susu pisang sama permen kesukaan kamu. Abang letak di sini yah, abang juga bawa biar kita minum bareng-bareng kaya waktu itu, " air mata Hyun-il sudah menetes namun ia membiarkan nya dan tersenyum senang seakan Alexa sudah berada di hadapan nya. Hyun-il meminum susu pisang itu sembari menangis tersedu-sedu karena berharap Alexa berada di hadapan nya itu hanya lah hayalan, karena sekarang ia hanya bisa melihat batu nisan berukir kan nama lengkap nya dan tanggal wafat nya.
"Bagaimana ini, abang kotor bau. Abang mungkin gak perlu mandi biar ade panggil abang lagi, abang kotor, " Ryung-jae berusaha tersenyum cerah dan pura-pura bahagia di hadapan Alexa meskipun air mata tidak bisa di hentikan.
"Ade kenapa nangis? siapa yang buat Alexa menangis, udah yaa kamu jangan nangis sini peluk daddy, " Joon berhalusinasi tentang Alexa yang suka mengadu dan menangis di pelukan nya.
"Alexa gak mau di cium abang lagi? gak mau peluk abang? " Dae-ho menggumam lalu menutup seluruh wajah nya dengan kedua telapak tangan nya meredam suara tangisan nya.
"Yaaaa!!!! Alexa, abang masih tidur, jangan ganggu abang," ujar Yee-jun setengah berteriak, ia sedang mengingat Alexa yang saat itu menganggu diri nya yang sedang tidur siang sampai ia juga membentak Alexa lalu Alexa menangis mengadukan hal itu kepada daddy Joon.
"Seandai nya kamu masih disini, abang rela deh kartu black card abang kamu patahin berkali-kali, asal jangan pergi, " pinta Yeon-jin mengingat kejadian saat Alexa ketakutan saat ketahuan mematahkan kartu black card nya. Akhir nya Yeon-jin menyuruh Seeni untuk mengurus nya kembali.
"Bogo sipeosseoyo, " gumam mereka di banjiri air mata.
Mereka meletakkan bunga di atas makam Alexa, hari itu mereka harus pergi meninggalkan Alexa seorang diri di tempat itu.
"Daddy sama abang pulang dulu yah, lain kali kita kesini lagi nemenin kamu, " seru Hye-joon mengelus nisan Alexa dengan berat hati meninggalkan tempat itu.
Dengan langkah dan hati yang berat meninggalkan Alexa, akhir nya mereka berhasil melalui nya. Yeon-jin berniat mengajak mereka pergi ke sungai Han, sebagai pondasi untuk menenangkan hati dan fikiran yang berkecamuk setelah pergi dari tempat Alexa tinggal.
Menikmati desiran angin dan gelombang sungai yang menenangkan, mereka berdiri di atas bebatuan menatap nanar pemandangan itu.
Ryung-jae teringat akan hal diri nya dan Alexa pernah kabur dari rumah sakit hanya untuk ber jalan-jalan, dan ini lah tempat terakhir yang mereka kunjungi. Berlari, tertawa, menaiki sepeda bersama, makan icecream bersama, Ryung-jae yang memangku kepala Alexa lalu pergi kabur lagi dari kejaran bodyguard yang mencari mereka.
Ryung-jae tersenyum hambar, ia melempar batu kearah air sungai dan terbentuklah cipratan kecil.
"Kepada matahari ku yang telah lebih dulu menghilang, " Ryung-jae menggumam, mereka mendengarkan kalimat yang di ucapkan Ryung-jae.
"Kini di bumi ini mendung pun datang menjamah rinduku. Meski hati ini sedikit menangis, diri ini harus melambai pada mu, selamat jalan Alexa...
tenanglah dalam tidur panjang mu, "
"Semua nya hanya tinggal kenangan, "
.......
.......
.......
.......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!