NovelToon NovelToon

Laboratorium Teknologi

Meteor Akan Menabrak Bumi

Pada tiga bulan yang lalu berbagai observatorium di seluruh Bumi mendapat peringatan bahaya dari sebuah asteroid dengan diameter 10 kilometer yang akan menabrak Bumi. Meteor dengan diameter yang serupa dengan yang membuat penguasa Bumi sebelumnya, yaitu dinosaurus punah akan menabrak bumi dalam beberapa jam lagi.

Pemerintah dari semua negara awalnya merahasiakan hal ini dari masyarakat dengan tujuan menghindari kerusuhan yang tidak diinginkan, namun keberadaan meteor tersebut akhirnya terungkap oleh beberapa penggemar astronomi yang tanpa sengaja menemukannya dan menyebarkannya ke media sosial. Pada awalnya hanya sedikit orang yang percaya dengan hal yang diungkapkan beberapa penggemar astronomi tersebut tapi setelah dua bulan keberadaan meteor ditemukan akhirnya markas PBB membenarkan hal itu dan menyebabkan kepanikan di seluruh dunia.

Bukan hanya PBB yang membenarkan tentang tabrakan meteor, semua negara di seluruh dunia juga mengkonfirmasi hal tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah melakukan persiapan penuh untuk mencegah meteor menabrak Bumi serta telah menyediakan tempat perlindungan untuk mengantisipasi jika mereka gagal mencegah meteor tersebut.

Pemerintah dari seluruh dunia akan menyatukan kekuatan mereka dan mengirim bom nuklir untuk menuju meteor dengan tujuan untuk mengubah orbit meteor sehingga tidak jadi melenceng dari Bumi. Ada puluhan ribu bom nuklir yang telah dikumpulkan dari berbagai negara dan akan diluncurkan secara bersamaan pada waktunya.

Dimas bersama ayahnya saat ini sedang mengangkut barang barang yang telah disimpan ke tempat perlindungan pribadi yang mereka bangun dalam tiga bulan terakhir. Dimas merupakan salah satu dari sedikit orang yang pertama kali mempercayai keberadaan meteor dengan diameter 10 kilometer ini, mengandalkan tabungan pribadinya dia membeli banyak persediaan dan mengubah ruangan bawah tanah di rumah menjadi tempat perlindungan pribadi.

Setelah sebulan yang lalu PBB dan pemerintah akhirnya mengkonfirmasi keberadaan meteor tersebut Dimas telah mempersiapkan banyak hal untuk kebutuhan hidup sedangkan yang lain baru mulai menimbun persediaan. Keluarga Dimas yang awalnya mengeluh dengan kelakuan Dimas menimbun persediaan akhirnya membantu mengumpulkan lebih banyak persediaan dan memperbesar serta melengkapi tempat perlindungan pribadi mereka dengan berbagai fasilitas penunjang kehidupan.

Dimas melempar karung semen terakhir di tumpukan karung semen lainnya di gudang kecil yang ada di tempat perlindungan mereka, itu adalah persediaan terakhir yang harus dimasukan. Setelah selesai mengangkat semua persediaan yang telah dipersiapkan, Dimas pergi ke kamar mandi di rumahnya dan membersihkan dirinya. Setelah selesai mandi Dimas pergi ke ruang tengah tempat dimana ibunya sedang menonton acara peluncuran bom nuklir menuju meteor yang disiarkan secara langsung di seluruh jaringan. Kamera satelit yang memiliki resolusi tinggi menunjukan penampilan langit berbintang, di dalam gambar tersebut dapat dilihat sebuah meteor besar sedang menuju Bumi dengan kecepatan tinggi.

"Dimana ayahmu?" Ibu Dimas yaitu ibu Nita bertanya kepada Dimas yang baru saja datang.

"Ayah sedang menutupi mobil di garasi bawah tanah dengan aluminium foil, itu akan berguna untuk mencegah mesin mobil rusak karena radiasi" Dimas menjawab ibunya setelah dirinya duduk di kursi kayu yang digunakan sebagai pengganti sofa yang telah dibawa ke tempat perlindungan yang ada di Bawah.

Ibu Nita mengangguk setelah mendengar jawaban dari anaknya dan kembali menonton acara siaran langsung peluncuran bom nuklir yang akan dikirim menuju meteor. Dimas juga menonton acara tersebut dengan serius dimana saat ini pembawa acara yang terus melaporkan situasi meteor setiap menitnya. 

Di markas PBB saat ini, tepatnya di ruang komando ketua PBB melakukan panggilan video dengan seluruh pemimpin negara di dunia untuk rapat, untuk menghindari keabsenan pemimpin jika meteor tidak bisa dihentikan jadi seluruh pihak sepakat untuk melakukan panggilan video dalam rapat ini.

"Meteor telah melewati lintasan orbit Bulan, saat ini berada pada jarak 280.000 kilometer dari bumi dan terus melaju dengan kecepatan 15,5 km/s, dengan kecepatan ini waktu meteor untuk menabrak Bumi hanya sekitar 5 jam tersisa. Seluruh bom nuklir telah mengunci target dan dapat diluncurkan kapan saja" Ketua PBB berkata sambil menatap monitor tempat dimana wajah seluruh pemimpin negara berada.

"Berapa persen kemungkinan kita berhasil menghentikan meteor ini menabrak Bumi?" Kaisar Jepang bertanya kepada ketua PBB.

Mendengar pertanyaan ini ketua PBB hanya menghela nafas dan mengacungkan tiga jari pada kamera "Kemungkinan Bumi sepenuhnya terhindar dari tabrakan meteor hanya 30%, ada juga kemungkinan meteor akan terbelah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan terus menabrak Bumi atau bahkan meteor tersebut akan menabrak bumi secara utuh".

" Material penyusun meteor masih belum diketahui dengan jelas, namun dapat dipastikan bahwa material ini adalah jenis yang belum pernah kita temui sebelumnya jadi kemungkinan kemungkinan sebelumnya belum tentu sepenuhnya benar" Ketua PBB berkata sambil membagikan file data yang sesuai dengan perkataannya kepada setiap pemimpin negara.

Mendengar perkataan ketua PBB, kaisar Jepang terlihat menghela nafas panjang dan bersandar dengan lemah di sandaran kursinya. Meteor diperkirakan akan menabrak samudra pasifik yang berada dekat dengan Jepang, jika meteor ini menabrak Bumi maka dapat dipastikan negara Jepang adalah yang paling menderita, entah itu sapuan ombak tsunami atau gempa besar yang disebabkan oleh meteor pasti akan menyebabkan korban yang sangat banyak.

Pemimpin negara yang berbatasan langsung dengan samudra pasifik juga memiliki ekspresi yang sama dengan kaisar Jepang, kerugian terbesar saat tabrakan terjadi bisa dikatakan dibagi rata antara negara mereka.

"Untuk sekarang selain untuk mencegah meteor kita juga harus menghadapi kemungkinan terburuk jika meteor tidak dapat dihentikan, seperti yang kita tau bahwa saat meteor ini menabrak Bumi maka air di samudra pasifik yang menjadi tempat jatuhnya meteor akan menyebabkan tsunami ke seluruh daerah pesisir pantai, energi kinetik yang disebabkan pasti akan menggeser lempengan Bumi dan menghasilkan gempa dan gunung meletus, karena gesekan meteor dengan atmosfer juga akan membuat ribuan kilometer dari tempat tabrakan meteor menjadi lautan api dan memanaskan suhu global, hutan hutan akan terbakar dengan hebat saat suhu global naik. Tabrakan meteor juga akan menyebabkan radiasi yang menghancurkan peralatan elektronik kita, abu vulkanik dan asap hasil pembakaran hutan akan menyebar di udara menutupi sinar matahari menuju permukaan, akibatnya suhu global akan kembali turun sampai minus ratusan derajat, karena tidak ada sinar matahari membuat tumbuhan yang tersisa tidak dapat melakukan fotosintesis dan mati, pasokan oksigen akan sangat terbatas pada saat ini dan Bumi akan memasuki zaman es untuk kedua kalinya" Ketua PBB berkata dengan panjang lebar tanpa memperhatikan ekspresi para pemimpin negara yang semakin lama semakin suram.

*Bip *Bip

Ketua PBB awalnya ingin terus melanjutkan perkataannya namun sebuah pengingat yang sangat keras terdengar di seluruh ruangan. Pengingat ini adalah pengingat bahwa meteor telah mencapai tempat yang ditentukan dan bom nuklir akan bisa mencapainya. Para pemimpin negara yang sebelumnya terlihat suram kembali ke penampilan serius mereka.

Orang orang yang berada di ruang komando peluncuran bom nuklir juga tampak serius saat ini, bukan hanya mereka seluruh manusia yang menonton acara peluncuran bom nuklir juga serius dan penuh ketegangan.

Upaya menghentikan Meteor

Malam ini seharusnya adalah malam tahun baru namun tidak ada suasana meriah sama sekali di seluruh tempat di Bumi, hal ini karena meteor yang akan menabrak Bumi dalam beberapa jam lagi. Tempat perlindungan resmi di berbagai tempat telah dipenuhi oleh orang orang hingga penuh, setiap orang harus rela berdesak desakan untuk bertahan hidup daripada mati luar.

Tentu saja ada beberapa orang yang tidak pergi ke tempat perlindungan resmi seperti keluarga Dimas, demi kenyamanan privasi dan tidak perlu berdesak desakan dengan orang lain Dimas dan keluarga menghabiskan biaya yang sangat besar untuk membangun tempat perlindungan pribadi mereka. Pada saat sebelum keberadaan meteor dikonfirmasi oleh pihak pemerintah Dimas hanya perlu menghabiskan uang pribadinya untuk mengumpulkan berbagai persediaan seperti makanan, obat obatan, perkakas serta berbagai logam dan bahan bangunan. Namun setelah pemerintah mengkonfirmasi keberadaan meteor membuat nilai uang tidak lagi ada, untungnya saat itu Dimas sudah mendapat dukungan dari keluarganya yang merupakan pemilik perusahaan minyak swasta di Indonesia, menggunakan minyak untuk bertransaksi serta membayar orang lain untuk memperluas tempat perlindungan pribadi mereka, bahkan Dimas mampu mendapat dua buah senjata api untuk pertahanan diri hanya dengan beberapa barel minyak diesel.

"Saat ini meteor telah mencapai tempat tempat yang bisa dijangkau oleh bom nuklir kita dan bom nuklir sudah mulai diluncurkan keluar atmosfer Bumi saat ini. Hanya dengan bom nuklir ini kita akan memiliki harapan untuk terus hidup normal atau jika bom nuklir ini gagal maka kita akan mengulangi sejarah dari dinosaurus" Suara pembawa acara terdengar bersamaan dengan sebuah video siaran langsung dari peluncuran bom nuklir menuju meteor.

Bom nuklir yang berjumlah ribuan naik dan meninggalkan atmosfer menuju ruang angkasa terlihat seperti ribuan kembang api yang diarahkan ke langit pada malam tahun baru ini yang mana membuat beberapa orang akhirnya ingat bahwa malam ini adalah malam tahun baru.

Ribuan bom nuklir terus melaju menuju luar angkasa tanpa melambat sedikitpun, bahkan setelah sepenuhnya keluar dari atmosfer Bumi ribuan bom nuklir itu berakselerasi lebih cepat karena gaya gravitasi bumi tidak lagi sekuat sebelumnya. Ribuan bom nuklir terus berakselerasi di luar angkasa dan akan diperkirakan mengenai meteor pada waktu kurang dari 1 jam.

Semua orang yang memperhatikan siaran langsung tidak bergerak dari posisinya, mereka dengan betah menunggu sambil melihat meteor dan ribuan bom nuklir yang saling mendekat satu sama lain setiap detiknya. Akhirnya pada menit ke 50-an bom nuklir yang paling depan mengenai meteor besar yang terus bergegas ke Bumi, satu persatu bom nuklir terus meledak setelah mengenai meteor dan jika diperhatikan dengan seksama saat ini meteor telah sedikit bergeser dari orbit aslinya.

Seluruh manusia di Bumi bersemangat dengan pergeseran ini, pembawa acara bahkan berteriak kegirangan sampai melupakan dirinya yang saat ini tengah menjadi pembawa acara. Di ruang komando peluncuran bom nuklir semua orang juga sangat bersemangat, beberapa orang bahkan berteriak untuk mengekspresikan kebahagiaannya, namun ketua PBB yang juga di dalam ruangan mengerutkan keningnya saat melihat meteor yang telah merubah sedikit orbitnya.

"Hitung kemungkinan meteor itu menabrak Bumi sekarang" Perintahnya.

Para ilmuwan dan para ahli fisika mulai melakukan perhitungan dibantu dengan superkomputer untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dalam waktu kurang dari 1 menit akhirnya perhitungan selesai dan membuat orang orang menarik kembali kegembiraan mereka. Meteor memang sedikit melenceng dan tidak akan langsung menabrak Bumi, tapi meteor akan mengorbit di Bumi selama sekali sebelum menabrak wilayah Amerika selatan. Hasil ini bahkan lebih buruk daripada menghantam samudra pasifik sebelumnya. Yang lebih mengerikan adalah bawah permukaan meteor tidak mengalami kerusakan apapun selama serbuan ribuan bom nuklir.

"Kirim gelombang bom nuklir lainnya dan dorong meteor sialan ini lebih jauh dari orbit aslinya!" Ketua PBB menggertakan giginya dan berteriak kepada semua orang.

Orang orang di ruang komando segera kembali sibuk dan mempersiapkan peluncuran bom nuklir lainnya. Ketua PBB diminta memasukan sandi 12 digit untuk meluncurkan bom nuklir kembali dan segera nyala api dari ekor  ribuan bom nuklir memenuhi langit malam di Bumi bagian barat dan segera menuju ke luar angkasa. Orang orang dari seluruh dunia terkejut dengan gelombang kedua dari bom nuklir yang berarti gelombang bom nuklir sebelumnya tidak sepenuhnya berhasil mencegah meteor menabrak Bumi.

Ada juga orang yang sadar bahwa kecuali mengubah sedikit orbitnya, permukaan meteor tidak rusak sedikitpun setelah terkena ribuan bom nuklir yang bahkan bisa menghancurkan banyak negara itu. Orang orang bertanya satu sama lain mengenai kenapa meteor tidak mengalami kerusakan sedikitpun namun tidak ada yang bisa menjawab hal itu.

Kali ini hanya memerlukan waktu 20 menit untuk ribuan bom nuklir lainnya menabrak meteor dan menggeser lebih banyak posisi meteor dari yang sebelumnya.

"Cepat, hitung hasilnya!" Kali ini bukan ketua PBB yang berbicara, tetapi salah satu ilmuwan tua yang mendesak rekan rekannya untuk segera membuat perhitungan.

"Berhasil! Meteor itu tidak akan menabrak Bumi!" Hanya dalam waktu kurang dari 1 menit seorang ahli fisika berteriak dan tertawa, yang lain segera mengikutinya dan suasana gembira memenuhi seluruh ruangan. Data yang dihasilkan menunjukan bahwa lintasan meteor telah melenceng jauh dan hanya akan melewati Bumi.

Melihat bahwa lintasan orbit dari meteor tidak akan menabrak Bumi ketua PBB akhirnya bisa duduk tenang dan menghela nafas lega. Dia melihat monitor yang memantau lokasi meteor itu berada, posisi meteor masih bergerak dengan kecepatan tinggi di luar angkasa tapi tidak lagi mengarah ke Bumi. Dalam waktu kurang dari 2 jam kemudian posisi meteor sudah akan melewati Bumi namun hal aneh terjadi, meteor tiba tiba melenceng dari orbit barunya dan kembali membidik Bumi tanpa diketahui penyebabnya.

Ketua PBB yang terus mengawasi meteor dari tadi berdiri dengan mata terbuka lebar, dia tampak Bingung dengan hal tidak masuk akal dimana meteor merubah arahnya sendiri dan mulai memikirkan banyak hal.

"Mungkinkah perhitungannya salah? Meteor ditangkap oleh gravitasi Bumi dan langsung mengubah orbitnya? Ya, pasti itu!" Ketua PBB membuat kesimpulan.

Melihat monitor untuk terakhir kalinya, Ketua PBB melihat monitor lain yang masih terhubung dengan panggilan video dengan seluruh pemimpin negara di dunia. Ketua PBB menggelengkan kepalanya dan menghela nafas panjang. Para pemimpin negara awalnya sudah dalam keadaan senang karena meteor berhasil dihentikan dari menabrak Bumi, beban mereka hilang secara langsung dan membuat tubuh mereka rilek. Saat mendengar keributan dari tempat ruang komando peluncuran bom nuklir tempat ketua PBB berada beberapa pemimpin memperhatikannya.

"Semuanya, meteor kembali mengarah ke Bumi, diperkirakan karena tarikan gravitasi Bumi sehingga meteor kembali menuju Bumi" Ketua PBB menjelaskan seadanya dan duduk dengan muram.

"Ayo umumkan kegagalan operasi ini dan bersiap untuk menghadapi tabrakan meteor, semoga negara kalian selamat sampai akhir!" Ketua PBB berkata dengan getir, dia meneriakan bagian akhir kalimatnya sambil mengepalkan tangan ke atas sebelum akhirnya mematikan panggilan video.

Kegagalan dalam mencegah meteor menabrak Bumi berarti mulai saat ini manusia akan mengalami hidup yang sulit, menjadi tikus di dalam tanah dan tidak bisa lagi bergerak bebas di permukaan Bumi. Ketua PBB berjalan dari ruang komando seolah tidak ada jiwa di tubuhnya, melangkahkan kakinya menuju tempat perlindungan yang ada di bawah tanah bangunan ini bersama orang orang di belakangnya.

Orang terakhir yang meninggalkan ruang komando memposting berita kegagalan dalam mencegah meteor di seluruh media sosial dengan akun resmi PBB sebelum mematikan listrik di ruang komando dan menyusul rekan rekannya yang lain.

Postingan itu segera menarik perhatian dari semua orang dan kepanikan segera pecah di media sosial, pemerintah dari setiap negara juga melakukan pengumuman yang sama seperti yang diposting oleh akun resmi PBB dan meminta seluruh warganya pergi ke tempat perlindungan resmi atau perlindungan pribadi mereka sendiri secepat mungkin.

Tabrakan Meteor

"Bukankah meteor itu sebelumnya telah melenceng? Kenapa masih bisa menabrak Bumi?" Dimas bergumam sendiri.

Ayah dan ibu Dimas setelah mendengar pemberitahuan kegagalan dalam mencegah asteroid terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya menghela nafas panjang. Meskipun mereka tidak terlalu berharap banyak untuk umat manusia berhasil mencegah meteor tapi tetap saja hal ini membuat mereka sedih.

"Ayo segera masuk ke tempat perlindungan, meteor itu akan menabrak Bumi sebentar lagi" Ayah Dimas mengingatkan.

Ayah dan ibu Dimas kemudian langsung menuju pintu masuk tempat perlindungan yang berada tepat di halaman belakang rumah mereka, semua hal telah dipindahkan terlebih dahulu jadi mereka tidak perlu lagi berkemas. Dimas menyusul dari belakang sambil sesekali melihat ke arah langit, saat dirinya tepat berada di depan pintu masuk Dimas berhenti dan untuk kesekian kalinya melihat kearah langit.

"Dimas, ayo cepat masuk!" Ibu dimas yang melihat Dimas masih diam di pintu masuk tempat perlindungan segera berteriak.

"Tunggu sebentar, aku ingin mengambil foto meteor itu saat memasuki atmosfer" Dimas menoleh dan berkata kepada ibunya.

Dimas kemudian mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mengarahkan kamera ke langit. Ibu Dimas hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya dan masuk menyusul suaminya yang sudah berada di tengah ruang tempat perlindungan. Pintu tempat perlindungan dibiarkan terbuka untuk Dimas masuk nantinya, ayah dan ibunya tidak terlalu khawatir Dimas melakukan hal yang berbahaya karena dia selalu memprioritaskan keselamatannya sendiri dan orang orang terdekatnya.

Dimas terus merekam menggunakan kamera ponselnya, dia merekam pemandangan di sekitar rumahnya saat ini karena setelah tabrakan meteor lingkungan disini pasti akan berubah menjadi dunia es. Tiba tiba langit terlihat lebih cerah lagi, Bola api raksasa terlihat terbakar di langit seolah olah matahari kedua muncul saat ini. Suara gemuruh yang diciptakan dari gesekan meteor dengan atmosfer terdengar memekakan telinga.

Meteor terus mendekat ke permukaan Bumi, yang mengejutkan adalah lokasi jatuhnya kembali ke lokasi aslinya yaitu samudra pasifik. Meteor menabrak permukaan air samudra pasifik dan segera membuat ombak dengan tinggi ratusan meter yang menyebar ke segala arah, energi kinetik yang dihasilkan membuat bumi bergetar hebat dan suhu meteor yang sangat panas bersentuhan dengan air di sekitarnya membuatnya menjadi uap panas dan dibawa oleh angin ke tempat lainnya.

Beberapa bagian kecil terpisah dari meteor dan membentuk meteor meteor kecil yang berjatuhan di seluruh tempat di dunia. Salah satu serpihan meteor di jalan depan rumah Dimas, serpihan itu hanya sebesar kelereng namun dengan energi kinetik yang dibawanya membuat jalan di depan rumah Dimas retak seperti sarang laba laba.

Dimas yang masih merekam pemandangan meteor jatuh dikagetkan dengan lintasan serpihan meteor yang terbang menuju jalan depan rumahnya. Dia melirik pintu masuk ke tempat perlindungan pribadi dan tempat serpihan meteor sebelumnya terjatuh. Tanpa pikir panjang dimas pergi ke depan rumahnya dan mendapat ada retakan seperti jaring laba laba, di tengah retakan terlihat sebuah batu sebesar kelereng menyala seperti bara api yang menarik perhatian Dimas.

"Dimas! Ayo cepat masuk!" Tiba tiba saat Dimas masih melihat serpihan meteor, Dimas mendengar suara teriakan ibunya yang membuatnya kembali tersadar bahwa dampak tabrakan meteor akan segera menyebar di seluruh dunia. Dimas tanpa pikir panjang mengambil serpihan meteor yang masih menyala dengan tangan kosong dan berlari menuju tempat perlindungan, dia berkali kali mengoper serpihan meteor itu ke tangan kiri dan tangan kanannya karena terlalu panas.

Dari depan kabut bergerak dengan cepat ke arah Dimas, ini adalah uap panas yang dibawa oleh angin sebelumnya, suhu di dalamnya masih sangat tinggi sehingga semua makhluk hidup yang tertelan oleh uap panas ini akan seperti dikukus dan mati dalam beberapa saat. Dimas mempercepat larinya dan beruntung karena sampai ke tempat perlindungan, pintu masuk yang baru saja ditutup segera dilewati oleh uap panas.

Dimas yang baru saja masuk sedang terengah engah sambil bersandar di dinding. Ibu Dimas yang melihat putranya hampir mati dikukus oleh uap panas bergidik ngeri, dia masih bisa merasakan perasaan udara di luar tiba tiba menjadi panas saat akan menutup pintu tempat perlindungan.

"Bagaimana kau bisa berkeliaran di saat seperti tadi! harusnya kau segera masuk setelah melihat meteor itu tapi kau malah pergi lebih jauh!" Ibu Dimas segera menghampiri Dimas dan mencubit pinggang Dimas yang mana itu membuat rasa lelah Dimas hilang seketika diganti oleh rasa sakit.

"Bu, ibu, aku tadi mengambil serpihan meteor yang jatuh di depan rumah. Itu sakit, sakit!" Dimas dengan cepat menjelaskan kejadiannya namun ibunya tiba tiba memutar cubitannya yang membuat Dimas merintih kesakitan.

"Sudah kubilang bahwa obsesimu kepada benda benda luar angkasa itu tidak baik untukmu. Lihat sekarang, benda luar angkasa kesukaanmu yang menabrak Bumi? Berapa banyak yang akan jadi korbannya?" Ibu Dimas berteriak yang mana hal itu membuat Dimas langsung terdiam.

Nafas ibu Dimas terlihat sangat berat dengan beberapa air mata mengalir dari matanya, tubuhnya terlihat gemetar entah karena marah atau sedih. Dimas tidak berani menatap mata ibunya dan hanya mengepalkan tangannya sehingga pecahan meteor menembus tangannya, panas dari pecahan meteor seolah tak terasa saat ini karena pikirannya dipenuhi dengan perasaan bersalah.

"Ada apa ini?" Ayah Dimas yang mendengar teriakan dari istrinya datang dan melihat istrinya menangis sambil memutar sedikit daging di pinggang anaknya.

"Tanyakan kepada anakmu ini!" Ibu Dimas melihat suaminya hanya berteriak sambil menunjuk dimas sebelum akhirnya meninggalkan mereka berdua menuju bagian tengah tempat perlindungan.

Ayah Dimas melihat istrinya pergi hanya menggelengkan kepala dan melihat ke arah Dimas yang kepalanya tertunduk. Dia mendekati Dimas dan menepuk pundak anaknya dan mengacak acak rambutnya. Ayah Dimas mendengar teriakan sebelumnya dengan jelas jadi dia segera memahami hal apa yang membuat istrinya marah.

"Tidak usah menganggap serius perkataan Ibumu, kau tau kalau kematian kakakmu membuatnya seperti itu" Ucap ayah Dimas kepada Dimas.

Dimas hanya menganggukan kepalanya dan pergi ke tengah tempat perlindungan sambil dirangkul oleh ayahnya. Ada dua kamar yang telah disiapkan bagian tengah tempat perlindungan, Dimas segera diantarkan oleh ayahnya ke kamarnya sendiri sementara ayahnya akan menenangkan istrinya di kamar mereka.

Dimas sebenarnya punya kakak perempuan yang 6 tahun lebih tua darinya, sejak kecil Dimas sangat menyayangi kakaknya begitupun sebaliknya. Dimas ingat bahwa kakaknya selalu membual bahwa dia akan membangun rumah di Bulan untuk keluarga mereka. Setelah lulus dari SMA kakak Dimas kuliah di luar negeri dan setelah lulus dia bergabung dengan NASA, selama itu kakak Dimas hanya pulang sekali dalam setahun yang mana itu membuat hubungan kedua saudara tersebut tanpa disadari menjadi renggang.

Setahun yang lalu kakak Dimas pulang untuk terakhir kalinya, saat itu dia telah menjadi astronot dari NASA tanpa sepengetahuan keluarga dan ditugaskan untuk melakukan pendaratan berawak pertama di Mars. NASA telah dari dulu menyebutkan bahwa mereka ingin manusia yang pertama kali menginjakan kaki di Mars adalah perempuan dan menjadikannya seperti Gaia di dunia baru yaitu Mars.

Awalnya ibunya tidak setuju dengan hal itu, dia berkata bahwa hal itu sangat berbahaya dan ingin mengunci kakaknya supaya dia tidak kabur, namun setelah beberapa kali bujukan oleh ayah Dimas dan kakaknya membuat ibu Dimas akhirnya setuju dengan hal itu.

Akhirnya kakaknya kembali ke NASA beberapa hari kemudian dan segera dikirim ke luar angkasa pada keesokan harinya. Beberapa bulan kemudian kapal luar angkasa yang dinaiki oleh kakaknya dan astronot lainnya dikatakan hilang kontak, kapal luar angkasa dikatakan meledak setelah ditabrak oleh benda luar angkasa dan seluruh astronot dinyatakan tewas.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!