Tepatnya di sebuah desa.
Bertempat dari suatu negri, yang bernama Magek.
Terdapat rumah berdinding kan kayu surian,
yang dihuni keluarga besar.
Tepatnya di Gang Simarani,yang berlambang kuda.
Berawal dari Gadis kecil yang lincah dan ceria,
Terlahir sebagai anak kedua dari lima bersaudara.
Yang bernama Ritha.
Sering dipanggil Rit.
Rit terlahir dari ibu yang bernama Ros,anak dari nenek Lili.
Nenek Lili sangat menyayangi cucunya.
Ros mempunyai dua orang saudara laki laki yang menjadi Om Rit.
Om yang sangat perhatian kepada ponakan ponakannya.
Om yang pertama bernama Ridwan,
tapi lebih sering dipanggil Mak Guru karena dia seorang guru STM di salah satu kota.
Mak Guru tidak memiliki keturunan.
Mak Guru memiliki bobot tubuh yang sangat besar boleh dikata obesitas.
Mak Guru jarang pulang namun hubungan kekerabatan mereka sangat kental.
Om yang kedua bernama Rizal.
Om Rizal merupakan anak bungsu dari nenek Lili.
Om Rizal merupakan orang yang paling perhatian dari Mak Guru.
Om Rizal melupakan panutan bagi keponakan keponakanya,
dan merupakan adik kesayangan dari Ros.
Om Rizal bergelar SH dan berkerja di kebun kelapa sawit,
Dikaumnya, Om Rizal diangkat menjadi Datuk.
Om Rizal menikah dengan orang Solok Selatan yang bertitel sebagai guru.
mereka memiliki anak tunggal, yang berjenis kelamin perempuan,sering dipanggil Putri.
Ros menikah dengan orang kampung sebelah yang bernama Amat.
pemuda yang semasa bujangan merantau di Medan berprofesi sebagai tukang jahit.
namun setelah menikah dengan Ros, Amat tidak lagi kembali merantau melanjutkan usaha jahitannya,
Amat memilih berkebun dan kerja seadanya.
Karena Ros anak dari orang yang termasuk orang berada dan memiliki sawah serta kebun yang luas.
Suami Ros juga dari keluarga yang cukup terpandang di kampungnya.
karena orang tuanya yang juga mempunyai sawah serta Padang yang banyak.
Terlebih ibunya gemar membeli sawah orang dengan kedok membatu orang kesusahan.
Amat tipe orang yang banyak duduk dan mengobrol,tapi sedikit berkerja.
Setelah membina rumah tangga dengan Ros,
mereka tidak butuh waktu lama dititipkan anugerah anak oleh TUHAN.
Hingga Ros dan Amat memiliki satu orang anak.
Amat yang memiliki nafsu sangat tinggi tidak bisa tahan tuk menggauli Ros,
hingga umur anaknya belum genap satu tahun Ros telah hamil anak kedua.
karena desakan ekonomi yang semakin meningkat,ditambah lagi atas kehamilan Ros yang kedua,
Nenek Lili banyak membantu anak perempuan satu satunya.
hingga membuat Amat terlena dan nyama dengan situasi itu.
hingga hari berganti ,tahun berlalu.
karena Amat yang memiliki nafsu **** yang tinggi sampailah memili lima orang anak dengan Ros.
Seiring waktu kelima anak mereka tumbuh dewasa dan sudah waktunya masuk sekolah mengenyam bangku pendidikan.
Amat yang berkerja hanya sekedarnya saja, begitu anak nya mulai sekolah dan membutuhkan biaya lebih,
membuat Amat berubah dan sering marah marah dan menyalahkan Ros tanpa alasan yang tidak jelas.
Amat tipikal laki laki yang lari dari tanggung jawab.
Amat tidak bertanggung jawab tehadap segala kebutuhan anak dan istrinya dalam rumah tangganya.
Ros sering di bantu oleh saudaranya dalam hal keuangan,
terutama Oleh Nenek Lili, yang masih suka berdagang kecil kecilan ke pasar dikampung.
Ros dan Amat memiliki lima orang anak.
anak kedua mereka bernama Ritha.
Rith mempunyai, satu orang kakak yang sangat cantik dengan kulit yang glowing dari lahir.
Rith juga mempunyai satu adik perempuan yang sangat cantik dengan kulit kuning Langsat dengan perawakan agak ke Arab araban turunan dari bapak nya Amat, dan dua orang saudara laki-laki.
saudari Rith sangat cantik dan tampan,
Namun berbeda dengan Rith,
Rith terlahir sangat kecil dengan kulit yang agak gelap.
Dari kecil Rith merupakan anak perempuan,
Yang di didik seperti anak laki-laki,
Oleh bapak nya.
Rith diwajibkan harus bisa berkerja dan melindungi saudari dan saudaranya.
Saat Rit mulai beranjak remaja.
Rith bertingkah agak tomboi tidak selayaknya anak perempuan
seiring waktu berjalan Rith semakin tomboi seperti yang diinginkan Amat bapaknya.
"Rit,kamu itu harus berani, harus bisa disituasi apa pun".
Ujar Amat pada anak perempuannya
Rith yang tak pernah mengenal rasa takut dari kecil,
"Kan selama ini udah pak!"
Balas Rit dengan santai tanpa melihat raut wajah Amat.
Rith malah asik dengan kegiatannya yang sedang maraut bambu untuk membuat layangan.
Amat yang merasa Rith tidak mendengarkannya dengan sungguh-sungguh mulai kesal,
Amat meninggikan nada suaranya,
"Kamu harus berani menghadapi orang-orang,dan melindungi kakakmu."
Lanjut Amat yang masih menatap Rith dengan geram,.karena Rith masih asik dengan kegiatannya.
Rith sebenarnya sangat polos, dan tidak pernah menyimpan dendam,
yang Rith tahu hanya dia suka ya kerjakan,
kalo menyenangkan ya lanjutkan.
itu lah prinsip hidup Rith, anak perempuan yang dipaksa tumbuh seperti anak laki laki.
Rit yang masih polos selalu mengiyakan semua perkataan bapak.
Pertanda dia anak yang patuh.
Rith sebenarnya banyak diasuh oleh nenek Lili,
hanya sewaktu waktu berkumpul dengan Amat dan Ros serta saudara kandungnya.
Dulu sewaktu kecil hingga saat usianya sudah waktunya tuk sekolah, Rith banyak di urus oleh Nenek Lili.
Karena Ros, yang merupakan ibu dari Rith lebih sering mengurus adik-adik Rit yang masih kecil,
Saat itu nenek Lili lah yang mengurus semua mengenai Rit.
Nenek Lili memasukan Rith kesebuah taman kanak-kanak.
Rith sangat senang saat dirinya bersekolah.
Rit merupakan anak yang pintar dan tanggap.
Dia tidak bisa menerima pelajaran yang sama jika diulang kembali,Rit akan merasa bosan.
Sehingga guru-guru sangat kerepotan jika Rith telah mulai berulah dan tidak mau berada dalam kelas.
hari berganti Minggu
Minggu berganti bulan
bulan berganti tahun.
Hari yang terus bergulir maju.
Kebiasaan keluarga nenek Lili yang sering mengadakan perkumpulan untuk mempererat silaturahmi setiap setahun sekali akan diadakan dalam minggu ini.
Satu minggu berlalu.
Semua keluarga telah berkumpul,
Membuat rumah yang berdindingkan kayu surian sangat penuh dan heboh dari derap langkah kaki-kaki kecil serta tawa dan tangis dari cucu nenek Lili.
Semua keturunan nenek Lili dan saudara nenek Lili memiliki kulit yang putih dan postur tubuh yang tinggi turunan dari ayah nenek Lili, dengan perawakan orang luar negri.
terlebih bapak nenek Lili dulunya berkerja sebagai seorang polisi yang jujur dan disiplin di masanya.
Sangat berbeda dari Rit yang berbadan kurus,kulit sawo matang (sedikit gelap).
Dengan postur tubuh yang tidak tinggi turunan dari nenek Lili.
tanpa angin tanpa hujan,
tiba tiba ada perkataan yang sangat mengganjal ditelinga Rith
"Ee kamu!"
Ujar salah seorang ponakan nenek Lili dengan mata yang menyipit melihat Rit.
"Kok kamu beda sendirinya?"
hahahaha
Lanjut berkata tanpa beban dan tidak memikirkan efek dikemudian harinya.
Rith yang merasa di halangi berhenti tanpa rasa curiga namun kesal,
"Emang beda apa om??"
saut Rit berusaha mensejajarkan langkah.
"Hahahaha,
Kayak nya kamu bukan keturunan....
Atau kamu anak dapat."
Lanjutnya berbicara pelan masih dengan bercanda sembari mendorong bahu Rith pelan.
"Hahaha"
diiringi tawa riang tanpa menyadari perubahan raut wajah Rith yang telah mulai berubah kesal.
Rith berusaha tenang sembari menghirup udara dari hidung dan melepaskannya pelan dari mulut.
Dengan gaya polosnya Rit menjawab.
"Mana aku
Beda?
beda dari mana nya?
Lihatlah aku kan sama,sama nenek Lili.
Tidak ada bedanya!"
balas Rith sembari
Melangkah menuju meninggalkan saudaranya yang telah tertawa dengan riang, karena berhasil mengejek Rith yang berbeda sendiri dari mereka.
"Hahahaha"
sebenarnya Rith sangat kesal,
hatinya sangat perih seperti teriris pisau silet dan ditaburi garam serta perasan air jeruk nipis.
Memang betul,Rit 💯% mirip dengan nenek Lili.
Rit seperti nenek Lili versi mudanya.
Rith yang tidak bisa menahan kecewa dan kesal yang mengganjal dihatinya, berlari mencari keberadaan Nenek Lili,
"Nek...Nek.."
Teriak Rit mencari keberadaan nenek nya.
Nenek Lili yang mendengan teriakan Rith dengan nada suara sangat keras saat memanggilnya,
bergegas menghampiri cucunya itu,
"Ada apa?"
Tanya nenek dengan lembut sembari merangkul Rith kedalam pelukannya.
Rith yang terisak dan emosi yang tertahan,
"Aku benci,
Setiap ada pertemuan keluarga semuanya sekalu mengejekku,
Karena beda sendiri."
Adu Rit pada nenek dengan emosi yang tak dapat lagi ditahannya.
Nenek Lili sangat kaget mendengar aduan Rith yang sedikit berteriak.
"Apa?"
Sanggah nenek yang melihat mata Rit memancarkan amarah.
"Apa betul aku anak dapat?
Bukan anak kandung ibu?
Karena aku yang beda sendiri!"
Ucap Rit berapi api dengan napas yang sesak.
*
Nenek Lili sangat merasakan sedih dan kecewa, atas sikap dan kelakuan familinya pada Rit,tidak mempu berkata kata,karena tidak ingin membuat keretakan dari keluarga besarnya.
Nenek Lili selalu membesarkan hati cucunya, karena tidak ingin membuat Rit hancur dan terpuruk.
"Kamu itu cucu nenek,,masak kamu tidak menyadari kemiripan kita?"
Ujar nenek Lili dengan suara yang lembut sembari mengusap usap punggung cucunya..
"Kenapa semua orang selalu bilang aku jelek dan kucel?"
Sanggah Rit yang masih sangat kecewa dengan ulah keponakan nenek Lili.
Nenek Lili sangat paham dan mengamati dengan mata yang berkaca kaca..
Juga merasakan kekecewaan cucunya itu.
Yang selalu menjadi bahan perbandingan..
perlahan Ritmengatur jarak dari nenek Lili dan mengurai langkah menjauh dari nenek Lili.
Nenek hanya bisa melihat cucunya yang menjauh hingga menghilang dibalik pintu...
membawa luka yang tidak berbekas di tubuh nya tapi tertanam dihatinya.
hingga acara usai Rith tidak pernah menampakan batang hidungnya.
Waktu berlalu begitu cepat, hingga tahun lelah berganti.
Tuk kesekian kalinya di keluarga nenek Lili kembali mengadakan pertemuan tuk mempererat silaturahmi dan tali persaudaraan agar tidak terputus setiap generasi..
"Rit,nanti ikut ya,, nenek sangat mengharapkan kehadiran mu!"
Ujar nenek Lili yang sedari tadi bersama dengan Rit di dalam kamar...
Memang benar Rit lebih nyaman tidur dengan neneknya..
Karena hanya neneknya lah yang bisa memahaminya.
Dengan sangat terpaksa Rit,mau mengikuti kemauan nenek Lili..
Sebenarnya Rit tidak mau,tapi apa boleh buat demi menyenangkan nenek nya.
"Kali ini aku yang akan membuat mereka tidak betah!"
Gumam Rit dalam hati dengan senyum yang sulit diartikan.
"Kenapa senyum senyum?"
Tanya nenek Lili yang merasakan keanehan dari cucunya itu..
"Ngak"
Sela Rit yang masih tersenyum melihat nenek nya
"Ya udah nenek keluar dulu!"
Ujar nenek Lili yang mulai melangkah pergi dengan tubuh rentnya.
Setiap ada perkumpulan keluarga,
Rit selalu membuat ulah dan masalah.
Atas kekecewaan dan kekesalan yang pernah diterimanya dulu.
Karena ulahnya,semua orang merasa kesal.
Tidak ketinggalan dengan Maknya.
Maknya Rith yang bernama Ros.
Mulai muak dan kesal sehingga sering memarahi Rith tampa menyadari kalau Rit semakin hancur dan merasa tersisihkan.
"kenapa aku yang terus dipersalahkan dan Dimarahi"
gumam Rith dalam hati sembari menatap Ros dengan tatapan yang sulit tuk dipahami.
Beda lagi dengan bapak nya,
Yang selalu mendidik Rit dengan sangat keras dan ditempa seperti mendidik anak laki laki.
Rit harus selalu menang dalam segala hal,tidak boleh mengalah kecuali pada keempat saudaranya.
Jika diluar an Rit kalah ,tidak boleh pulang,atau pun mengadu.
Waktu semakin beranjak maju,Rit yang dulu cucu yang sangat patuh dan menurut bagi nenek Lili.
Kini telah tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat kuat dan tidak merasa takut.
Rit menemukan keceriaan dan kebahagian diluar rumah bersama teman teman dan orang orang yang selalu menganggap kehadirannya sangat ditunggu..
Yang notabene nya Rit,anak yang mudah bergaul asalkan hatinya tidak disakiti dan Rit sangat tidak menyukai pengkhianatan.
Kalo kembali ke rumah Rit merasa sangat asing dan sering di-bully.
Karena keseringan di-bully,
Rit akhirnya mengeluarkan unek unek dengan caranya yang sedikit kasar dan tidak pantas tuk diucapkan.
"Hai Rit dari mana aja,kita udah tadi ngumpul,ups aku lupa kalo kamu kan anak dapat!"
Kelakar sepupunya dengan tawa Hehehehe
"Apa an sih kalian brengsek!"
Celetuk Rit saat bertemu sepupunya.
Berlalu begitu saja karena tidak ingin membuat keributan.
Itulah hasil dari didikan bapaknya.
Karena Rit yang terlihat sangat kasar dengan ucapan dan sikapnya.
Disitulah Ros mengambil tindakan,
Ros mengikuti langkah Rith dan menarik lengan anaknya dengan kasar juga mulai berkata kasar yang semakin membuat Rit merasa sebagai orang asing dalam keluarganya.
Rith Lebih memilih kenyamanan dan perhatian yang didapatkan dari orang tua teman temanya diluar sana.
"Jangan jangan betul kata mereka akunya aja yang bodoh selama ini!"
Gumam Rit dalam hati setelah menerima perlakuan Ros, wanita yang telah melahirkannya kemuka bumi ini.
*
Hari terus bergulir,waktu terus berlalu.
Karena waktu bagaikan anak panah yang telah melesat jauh dan tidak akan mungkin kembali lagi..
Begitu juga dengan semua peristiwa pahit dan goresan luka yang teramat dalam hati serta memori gadis remaja yang baru tumbuh dan berkembang,
Meninggalkan dendam yang menyala.
Hanya seorang nenek Lili yang selalu ada disaat saat genting ,duka dan kecewanya gadis remaja itu.
Gadis yang sering dipanggil Rith,
Semakin hancur tatkala nenek Lili yang pergi selama lamanya dipanggil sang pencipta.
Selama nenek Lili mengalami sakit,Rith hanya melamun terlihat sangat sedih,terlebih saat mendengar perkataan dan melihat perlakuan bapaknya,
sangat kasar pada nenek Lili yang telah lemah dan tak berdaya.
Disaat nenek Lili menderita penyakit tua,
Saat itu juga Rith semakin tak berdaya dan semakin hancur.
Semua kebutuhannya tidak lagi terpenuhi,karena Rith tidak lagi mendapatkan uang jajan.
"Bagai mana aku bisa mendapatkan uang tuk pekerjaan sekolah?"
Gumam Rith yang duduk frustasi disalah satu sudut teras rumah dengan memegangi kepalanya yang tidak sakit.
Pandangan Rith nanar ke depan tanpa arah,tiba tiba
"Aku harus bisa berfikir?"
Batin Rith yang kembali teringat akan tugas sekolah nya.
Dengan ide yang berkelebat didalam benaknya,
Rith berinisiatif sendiri mencuri beres yang ada dirumah.
"Akan ku ambil beras tanpa sepengetahuan orang orang dan ku jual ke warung."
Gumam Rith dalam hati dengan mengangguk anggukan kepalanya serta terukir senyum yang tipis dari sudut bibirnya.
Setelah melihat situasi sekeliling,
Merasa sudah aman dan tidak ada satu orang pun saat ini Di rumah,
Rith melangkah dengan tergesa gesa.
Naas saat hendak keluar Rith kepergok oleh bapaknya yang baru datang.
Rith terlihat sangat gugup dan bergegas menghindari pria paruh baya itu tanpa sepatah kata..
Pria paruh baya itu melihat Rith dengan mata yang menukik tajam,mengintimidasi setiap pergerakan Rith.
karena curiga dan merasa tidak dihargai oleh Rith,
Amat yang kesal,
"Apa yang kamu bawa dan sembunyikan?"
Seru pria paruh baya itu yang berhasil membuat langkah Rith terhenti dan berbalik.
Rith yang merasa tertangkap basah dan terpojok, berusaha tuk tenang dan berbalik dengan senyum yang dipaksakan.
"Apa peduli bapak?, bukan kah selama ini bapak tidak memperdulikan aku!"
Balas Rith dengan suara yang keras seta mata yang menatap tajam tanpa berkedip.
Rith melangkah pergi meninggalkan rumah dengan dada yang berdebar karena merasa gugup sesekali menoleh kebelakang.
"Apa bapak mengikuti ku?"
Ujar Rith yang berjalan tergesa gesa dengan napas yang ngos-ngosan.
Selama ini Rith mendapatkan uang jajan dan kebutuhan nya hanya dari nenek Lili,
Jika pun ada dari bapak nya,hanya itu sesekali bisa dihitung dengan jari.
Rith yang berjalan sembari membawa kantung kresek mencari warung,
"Buk saya mau jual,beras lima liter!"
Ucap Rit pada pemilik warung yang berada jauh dari rumahnya.
Sembari menyodorkan kantong kresek yang berisi beras.
pemilik warung yang mengenali Rith, memperhatikan Rith sangat dalam,
"Kamu kan cucu nenek Lili?"
Tanya pemilik warung yang mengamati wajah Rith dengan mata penuh selidik.
Rith berusaha tenang dan tersenyum
"Iya buk!"
Balas Rith singkat.
"berapa ibu mau membayar beras ini?"
lanjut Rith yang berusaha tenang, walau dadanya sangat bergemuruh karena was was.
Setelah selesai melakukan transaksi.
"Terimakasih buk!"
Ucap Rith yang berlalu pergi
belum sempat keluar dari warung ,langkah Rith tertahan
"Tunggu,.!"
Panggi ibu pemilik warung yang membuat Rith kembali melihat kebelakang.
"Kenapa kamu harus menjual beras,
Nenek Lili man?"
Tanya ibu pembeli beras dengan sangat hati hati agar Rith tidak tersinggung..
dengan menghirup udara tuk melapangkan pernapasan nya yang terasa sesak,Rith dengan senyum tips,
"Nenek sakit."
Balas Rith singkat bergegas pergi dari tempat itu dengan langkah yang sangat lebar,
agar tidak mendapat pertanyaan lainya lagi dari pemilik warung
"Oo,ini tidak aman,bakalan runyam ni."
Gumam Rith dalam hati yang merasa di interogasi.
_______
aku harap semuanya suka dengan cerita ku ini..
karan ini kisah nyata..
🙏
🇩 🇺 🇰 🇺 🇳 🇬 🇳 🇴 🇻 🇪 🇱 🇮 🇳 🇮 🇾 🇦 🇦 ..
🇩 🇪 🇳 🇬 🇦 🇳 🇻 🇴 🇹 🇪 ,🇵 🇴 🇮 🇳 🇩 🇦 🇳 🇱 🇮 🇰 🇪 🇩 🇦 🇷 🇮 🇹 🇦 🇲 🇦 🇳 🇹 🇪 🇲 🇦 🇳 🇸 🇪 🇲 🇺 🇦
😉😊😍🤩
🇸 🇪 🇷 🇹 🇦 🇲 🇦 🇸 🇺 🇰 🇦 🇳 🇩 🇦 🇱 🇦 🇲 🇱 🇮 🇸 🇹 🇫 🇦 🇻 🇴 🇷 🇮 🇹 🇳 🇾 🇦 🇾 🇦
🙏🙏
terimakasih buat semuanya
mohon dukungannya...
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Rith secara diam diam mengambil persediaan beras yang ada di rumah,
dengan mengendap endap Rith membawa beras yang telah dia ambil dengan memasukan kedalam bajunya agar tidak terlalu mencolok,
dengan penuh kewaspadaan, mata Rith selalu memindai sudut rumah jika tidak menemukan sosok lain, Rith akan bergegas keluar dengan napas yang ditahan.
Hari terus berlalu,Karena sering mencuri beras tuk jajan nya,
tanpa Rith sadari ternya ada sepasang mata yang melihat aksinya saat ini.
"ehm"
Rith sangat kaget saat mendengar deheman seseorang yang buatnya kaget dan berkeringat dingin dengan mata yang awas mencari sumber suara.
mata Rith menangkap bayangan yang ada dibalik gorden yang semakin mendekat kearahnya.
Rith hanya bisa terdiam diposisi nya berdiri saat ini.
"Kamu itu ya!
tidak tau di untung.
Pandai pandai mencuri beras dasar anak kurang ajar"
Maki Amat setelah berada tepat didepan Rith dengan mata yang menyala marah,
Amat yang semakin kesal melihat dan tingkah Rith mengangkat tangan nya,
Rith yang merasa hendak dipukul, memundurkan langkahnya kebelakang dengan mata yang tak berkedip menatap pria paruh baya yang dipanggilnya bapak.
"iya ,,aku kurang ajar,toh siapa yang membuat ku seperti ni???"
saut Rith yang merasa terancam.
tiba tiba tangan Amat mengambil kantong yang berisi beras digenggaman Rith,
tanpa perlawanan Rith melepaskan kantong itu,walau hatinya sangat sakit.
Rith bergegas keluar meninggalkan Amat yang masih memegang kantong berisi beras.
Rith yang melangkah keluar sangat kaget melihat kehadiran saudara nya.
Saat itu saudaranya hanya diam dan menatap Rith dengan bingung dan tidak ada niat untuk membantu dan membelanya dari Sang bapak.
saat itu juga Rith semakin menaruh luka di hatinya,
terutama saat sang kakak tertua yang hanya bisa menunduk saat Rith menatapnya dengan pengajaran.
Saking muak dan kesal,Rith malas untuk meladeni dan berlama lama diantar orang orang yang melihatnya sinis,Rith memilih pergi memasuki kamar dan mengganti pakaian.
Setelah selesai menganti baju, Rith pergi keluar rumah tanpa berpamitan pada orang rumah terus melangkah dengan menyandang satu tas dipunggung nya.
Rith berdiri dipinggir jalan menunggu angkot yang lewat.
Tak butuh waktu lama dari kejauhan Rith melihat sebuah angkot 02 warna biru dan melambaikan tangan kanan nya tuk memberhentikan angkot tambangan itu.
Rith menaiki angkot tersebut.
Kebetulan angkot yang dinaikinya adalah teman paman Zal yang sangat Rith kenali.
"Om timpang aku ya"
seru Rith sembari tersenyum dan mendudukkan pantatnya disalah satu bangku angkot itu.
"Mau kemana?"
Tanya sopir angkot itu,yang masih fokus melihat penumpang ke depan.
Rith yang melihat sopir itu dan kembali melihat ke depan
"Ke rumah sakit,om!"
Jawab Rith singkat namun padat.
"Bagai mana perkembangan nenek?"
kembali sopir angkot bertanya melihat Rith sekilas.
"Masih kayak itu juga,tadi pagi.
Belum ada kemajuan!"
Lirih Rith sangat sedih dengan mata yang berkaca kaca.
tak butuh waktu lama angkot itu Sampai di perhentian terakhir,
Rith hanya mengucapkan terima kasih karena tidak menggenggam uang.
"Makasih om."
ucap Rith melihat sopir angkot dengan senyum memperlihat deretan giginya.
sembari membuka pintu dan turun dengan menyandang tadi di punggungnya.
sopir itu melihat Rith dengan senyum yang tulus
"iya,hati hati ya"!
nanti malam om lihat nenek,
Bilang sama om Zal."
seru sopir angkot pada Rith tanpa melihat karena sibuk menerima bayaran dari para penumpang angkot yang lain.
"ok, Oom"
teriak Rith yang telah mulai melangkah menjauh meninggalkan angkot gratisan nya tadi.
Dengan berjalan kaki Rith melangkah kan kaki
menuju rumah sakit,Tempat nenek nenek Lili dirawat...
sepanjang perjalanan nya Rith merasa kesal saat teringat wajah saudaranya tadi ,
ditambah kata-kata Amat yang bergema di telinganya.
Rith menendang sembari bergumam tidak jelas.
Tak butuh waktu lama,Rith sampai di rumah sakit dengan napas yang sesak.
Karena Rith sedikit berlari menelusuri trotoar warna merah
dan hitam di pinggir jalan Raya yang membawanya samapi ke rumah sakit tempat Nenek Lili dirawat.
Sesampai di gerbang rumah sakit Rith menyapa satpam dengan ramah.
"pak satpam,
lapor mau masuk kedalam"
kelakar Rith dengan riang, sembari menaruh tangannya di depan kening.
Rith sudah sangat akrap dengan para satpam dan perawat rumah sakit tempat nenek Lili dirawat,
karena Rith yang anaknya suka menyapa dan sangat ramah.
pak satpam tersenyum lebar melihat tingkah Rith,
"laporan diterima, dipersilakan"
lanjut pak satpam pada Rith dengan membukakan pintu gerbang.
"makasih pak"
lanjut Rith yang berjalan masuk menelusuri lorong rumah sakit.
sesampai didepan ruang Nenek Lili perut Rith berbunyi karena rasa lapar yang telah ditanya sedari tadi,
dengan memegang perutnya.
"Mak,ada makan ndak?"
Tanyanya Rith yang telah meletakan tasnya dibawah brankar Nenek Lili.
Rith yang merasakan sangat lapar dengan perutnya yang keroncongan mengedarkan pandanganya mencari makanan untuk menambah energinya.
sedari pulang sekolah, Rith memang belum makan sedikit pun sebab di rumah makanan memang tidak ada nampak bagi Rith karena di sembunyikan oleh bapaknya.
Ros yang melihat Rith agak pucat dan letih, menaruh rasa iba.
"Ada,
Lihat di atas meja tu!"
Ucap Mak Ros yang duduk kursi tunggu pasien dengan menunjuk meja di samping tempat tidur nenek Lili dirawat tanpa melepaskan pandangan dari Rith yang melangkah mendekati meja makan pasien.
Rith yang menoleh dan berjalan mengambil makana.
Dengan lahapnya Rith menyantap makan yang diambilnya di atas meja pasien..
"Enak,"
Gumam Rith dalam hati dengan mulutnya yang masih berisi makan.
tiba tiba Rith tersedak dan meneguk minum segelas air mineral.
"Alhamdulillah, kenyang."
ucap Rith setelah selesai makan dan mengusap perutnya.
Rith yang telah selesai makan dan merapikan bekas makanannya,
duduk di samping Mak Ros
"Mak,aku tidur disini lagi ya?"
ucap Rith menyampaikan keinginan nya pada wanita paruh baya yang telah melahirkannya.
sembari mengeluarkan buku pelajarannya,
karena akan mengerjakan tugas sekolah.
"bukan kah kamu memang tidur disini setiap harinya".
lanjut Mak Ros
melihat kearah Rith yang telah mengerjakan pekerjaan rumahnya dilantai rumah sakit .
Rith hanya nyengir kuda sembari menatap Mak Ros sebentar dan kembali melanjutkan tugasnya.
Rith selalu tidur di rumah sakit dan menyelesaikan tugas tugas sekolah nya.
Rith merasa lebih nyaman di rumah sakit tempat nenek nya dirawat dibanding tinggal bersama saudara dan bapak nya rumah...
Rutinitas Rith selalu dirumah sakit semenjak nenek nya dirawat,
Rith pulang hanya ganti baju,
Mencuci baju kotornya dengan sisa sabun yang ada tertinggal di kamar mandi.
Karena sifat nya yang ramah,mudah bergaul,Rith tidak pernah merasa minder dengan situasinya.
Hingga akhirnya Rith mempunyai banyak berteman dengan para perawat dan saudara pasien di rumah sakit tempat nenek Lili dirawat.
Sekali seminggu om nya selalu datang menunggui nenek Lili di rumah sakit,Untuk bergantian dengan Ros kakak perempuan satu satunya.
Rith begitu senang melihat bayang Om Zal yang terlihat dari jauh melangkah di lorong rumah sakit menuju ruangan tempat nenek Lili dirawat.
"Om,"
seru Rith menghampiri Om nya dan bergelayut di tangan Omnya.
Karena hanya saat om nya datang lah Rith bisa mendapatkan apa yg dia inginkan,Termasuk makanan yang enak.
Om Zal,mengusap kepala keponakan nya lembut dan melangkah memasuki ruangan nenek Lili.
"Bagai mana Ibu,kak?"
tanya Om Zal saat melihat Ros yang berada di ruangan nenek Lili.
Mak Ros yang menyadari kehadiran adiknya,
"Belum ada kemajuan."
ucap Ros dengan sendu.
"Besok saat dokter visite,kita tanya kondisi ibu!"
lanjut Om Zal yang duduk di samping Ros ditepi ranjang Nenek Lili sembari mengusap usap tangan ibunya dengan lembut.
Ros yang telah lama tidak pulang ke rumah menemui suami mesumnya dan keempat anaknya berpamitan dengan Zal.
"Zal, kakak pulang dulu ya,
sudah hampir satu Minggu tidak melihat keadaan rumah".
serunya pada sang adik.
Zal menganggukkan kepala,
"iya, hati hati kak"!
balas Zal tanpa melihat kakaknya,
karena fokus memperhatikan sang ibu.
Tanpa berpamitan dengan Rith,
Mak Ros melangkah meninggalkan ruangan rawat Nenek Lili.
.Zal sebenarnya telah lama menyadari situasi dan kondisi Rith ditambah lagi dengan mendengar cerita dari ibunya ( Nenek Lili).
Zal, mengamati wajah keponakanya yang sedang asik dengan pekerjaan rumah.
"bagai mana sekolahnya Rith?"
tiba tiba Om Zal bertanya.
membuat hati senang.
dengan mata berbinar Rith menatap Om Zal.
"aman , Om.
Aku kan anak pintar".
lanjut Rith kembali melanjutkan tugasnya.
"banyak tugasnya?"
kembali Om Zal bertanya,sembari mendekati ponakannya itu.
"sedikit,ini sudah siap".
lanjut Rith yang memang telah menyelesaikan tugasnya
Zal mengusap kepala keponakanya dengan lembut.
dengan senyum yang tulus.
*
malam ini Ros makan bersama dengan Amat dan ke empat anaknya.
tak satupun dari mereka yang merasa kurang tanpa kehadiran Rith diantara mereka.
dengan penuh canda dan tawa keluarga itu tampak bahagia.
Amat yang sangat merindukan istrinya,
menatap Ros dengan tatapan 6ang berbinar,
Ros yang menyadari tatapan Amat, hanya bisa tersenyum simpul karena berada diantara anak anaknya.
setelah larut malam mereka pergi tidur ke kamar Masing masing.
berbeda dikamar Amat dan Ros mereka tidak tidur.
Amat malah memeluk dan mencium Ros dari belakang.
Ros tersenyum dengan bulu kuduk yang meremang karena hembusan napas suaminya.
perlahan Tangan Amat menelusup memegang kedua buah dada Ros dan beralih meraih bokong Ros.
Amat membuka baju daster yang dipakai Ros dengan perlahan melepaskan pengait bra yang menutupi gunung kembar kenyal kesukaannya itu.
Amat menghirup aroma tuh Ros saat telah berada diantara dua gundukan daging kenyal itu.
Amat mengisap ****** Istinya dengan rakus dan salah satu tangannya meremas bukit yang satu, serta tangannya yang lainya mengisap tengah paha Ros dengan lembut.
Ros yang merasakan kenikmatan, memegang kepala Amat sembari memijit rambu setalah kepala Amat.
Amat yang telah merasakan sesak di bagian tengah pahanya,
meminta Ros tuk mengusap rudalnya yang mengeras.
perlahan Amat membuka celana yang menutup goa favorit nya yang diikuti oleh Ros membuka ****** Amat yang telah sesak oleh rudal yang mengeras dan berdiri tegak.
karena hasrat yang sama sama memuncak,
Amat memasukan rudalnya kedalam goa Ros, dan menggoyangkan pinggulnya sembari menggesekkan rudal miliknya.
hingga Ros mendesah sembari memeluk tubuh tuh Amat yang berkeringat.
Amat tak hentinya terus mengaduk aduk Goe Ros hingga dia menumpahkan laharnya.
Mereka kelelahan hingga tertidur dibawah selimut Tampa sehelai baju.
Di rumah sakit ,
Zal, menatap Rith yang tertidur di atas kursi tunggu pasien dengan mata sendu, dan kasihan pada ponakannya yang mirip dengan Nenek Lili harus tersisih dan kena bully .
saat jam 4 pagi di rumah Nenek Lili Amat terbangun karena pergerakan Ros yang beranjak turun dari ranjang.
dengan sigap Amat menahan Ros,
kembali menindih Ros dengan dengan rudal yang telah menegang.
Amat mengisap ****** kembarnya sembari menggesek gesekkan batang rudalnya diantara dua paha Ros.
Ros yang mengerti kebutuhan Amat membuka kedua kakinya dengan lebar hingga dengan mudah amat memasuki goa favorit nya.
dengan rakus Amat mencium bibir Ros bergantian mengisap kedua ****** Ros, tanpa berhenti mengetakan pinggulnya.
cukup lama mereka bercinta hingga mencapai pelepasan di pagi itu.
Amat yang sudah tua dengan manja mintak dimandikan Oleh Ros,
mereka mandi berdua tanpa memperdulikan keempat anaknya, jika tiba tiba bangun.
Dikamar mandi Amat kembali berselera melihat tubuh Ros,
meminta Ros untuk membersihkan kan Rudalnya,.hingga rudal itu menuntut untuk dipuaskan kembali.
Ros yang sangat paham akan suaminya kembali menuruti keinginan Amat.
mereka kembali bercinta tanpa mereka sadari kalo saat itu anak tertua telah bangun.
anak tertua yang mendengar suara erangan emak saat mendapatkan kenikmatan hanya bisa menahan napas dengan air mata yang mengalir disudut mata.
entah apa yang ada dipikiran dan hati anak sulung itu,
hanya dia dan TUHAN yang tau.
*
Esok harinya,saat pemerikasaan pasien oleh dokter,Tak lupa Om Zal menanyakan kondisi dan perkembangan ibunya.
"Dok,bagai mana kondisi ibu saya?"
tanya Om Zal sembari memperhatikan dokter yang sedang memeriksa detak jantung nenek Lili.
…........
*******
"Tolong lakukan yang terbaik untuk ibu saya Dok!"
ucap Om Zal pada dokter sembari memegang kaki nenek Lili.
Melihat dokter dengan mata sendu yang menahan tangis.
Zal berusaha kuat dan tegar saat mendengan penjelasan dokter.
semakin hari kondisi Nenek Lili semakin menurun
Tiga hari setelah pembicaraan Zal dengan Dokter,nenek Lili menghembuskan nafas terakhirnya.
Saat itu ruangan Nenek Lili sangat sedih dengan uraian air mata dari mata bulat Rith yang jatuh tidak tertahan membasahi pipinya,.matanya yang biasa menatap tajam kini terlihat sembab dan berkaca,
Om Zal yang sangat sedih atas meninggal ibunya.
setelah selesai pemakaman Nenek Lili yang dihadiri seluruh kerabat,
perlahan rumah sudah mulai kekondisi semula.
Setelah nenek nya meningal,Rith selalu meras sendiri.
Rith tetap menjalani hidupnya dengan pikiran nya sendiri tanpa tersentuh oleh orang orang yang ada di rumah nenek Lili.
Rith kembali bisa merasakan tidur di rumah nenek Lili,di atas kasur kapuk peninggalan nenek Lili seadanya, tapi terasa hampa tanpa ada belaian sang Nenek disisinya.
kesedihan Rith semakin mendalam
saat tidak ada lagi yang bisa membelanya,Hanya 15 hari sekali om Zal pulang dari tempat kerjanya,
Selebihnya dilalui Rith dengan kesepian walau ada anggota lain dalam rumah itu..
Saat om Zal pulang lah Rith bisa tersenyum serta tertawa tanpa beban.
Setelah 3 Bulang sepeninggal nenek Lili,
Amat juga tidak pulang lagi ke rumah,
Amat lebih nyaman di rumah orang tuanya.
Semuanya telah kembali seperti semula,Tidak ada lagi duka dan kesedihan.Kecuali bagi Rith semuanya masih tetap sama,Kembali seperti semula,,,
Selalu mendengarkan bully an dari orang orang.
Untuk menghindari pertengkaran Rith memilih banyak main diluar bersama teman teman nya...
Karena sering main,pas pulang ke rumah Rith dimarahi mak Ros,
"Kamu memang anak tidak tau di untung!"
umpat mak Ros,tiba tiba saat Rith baru sampai di rumah tanpa tau salah nya.
Rith yang tidak terima dimarahi tanpa sebab,
Dengan kesal Rith menjawab..
"kenapa?
Apa salah ku?"
tanya Rith pada mak Ros dengan berdiri didepan mak Tampa bergeming.
"Aku tidak pernah mintak dilahirkan ke bumi ini!"
lanjut ucap Rith yang masih bisa didengar oleh mak Ros
Rith yang baru melangkah,terhenti saat melihat tumpukan piring kotor. Tanpa pikir panjang Rith langsung pergi mengambil piring kotor tuk di cuci...
Karana sudah menjadi makanan sehari hari,tidak lagi menjadi masalah bagi Rith saat di dibully,
Karena sudah terbiasa di katai,
Rith telah biasa melawan dengan kata yang tak pantas diucapkan.
Hingga Rith jadi tahan banting.
Hari hari terus berlalu..
masalah baru datang
Saat saudari keduanya berulah. perempuan
yang selalu dikatakan cantik.
Mulai berulah di luaran dengan teman laki laki nya..
Yang sudah mulai berpacaran an dan gonta ganti dengan banyak laki laki,Hingga akhirnya sampai juga berita itu pada mak Ros..
Saat mak mendengar berita itu sangatlah Tak percaya dan merasakan nyeri di dada nya.
Orang orang tidak henti bergosip.
Karena keseringan mendengar cerita tingkah anak ketiganya itu dari orang orang membuat mak sakit..
saat itu lah.....
"Rith,,si Ria begini ceritanya kata orang orang"
ujar mak memulai pembicaraan dan mengakhiri perang dingin dengan Rith..
''aku udah tau."
ucap Rith santai,dan juga heran karena mak tiba tiba memangil namanya.
Rith hanya menoleh sebentar dan kembali ingin melangkah namun terhenti.
"kenapa kamu diam saja?"
tanya mak Ros sedikit kesal dengan sikap dan ucapan Rith yang datar.
"Lalu aku harus apa?
Nanti kalo aku ikut campur,
dibilang iri karena dia cantik banyak yg suka."
lanjut Rith dengan mengangkat kedua tangannya ke udara,pertanda dia tidak mau ikut campur.
sebenarnya selama ini,Rith memiliki teman laki laki,bisa dihitung lah beberapa teman perempuannya. tapi tidak satupun yang dijadikannya kekasih, itupun mak Ros mengetahui tapi tidak pernah menimbulkan gosip.
"Rith,bisa tolong mak
tuk melihatkan dan memperhatikan Ria?"
mohon mak Ros dengan lembut,berhasil membuat Rith kasihan dan menuruti permintaan mak.
"Baik lah
nanti ku usahakan,tapi aku tidak janji."
balas Rith yang melihat mak.
Sebenarnya dulu saat kakak nya yang cantik di ganggu orang,
Juga Rith yang membela dan melindungi dengan caranya.
Hasil dari didikan bapak nya yang menjadikan Rith anak yang keras,kuat,pembangkang dan tak kenal rasa takut.
Begitu juga ketika adik laki laki nya melakukan kenakalan remaja dan berantem di luar,,
Saat Rith tau saudaranya kesulitan dan dapat masalah,
dia kan selalu datang membela dan melindungi mereka...
_______
semoga semuanya suka dengan karya saya
karena cerita ini dari kisah nyata
🇩 🇺 🇰 🇺 🇳 🇬 🇳 🇴 🇻 🇪 🇱 🇮 🇳 🇮 🇾 🇦 🇦 ..
🇩 🇪 🇳 🇬 🇦 🇳 🇻 🇴 🇹 🇪 ,🇵 🇴 🇮 🇳 🇩 🇦 🇳 🇱 🇮 🇰 🇪 🇩 🇦 🇷 🇮 🇹 🇦 🇲 🇦 🇳 🇹 🇪 🇲 🇦 🇳 🇸 🇪 🇲 🇺 🇦
😉😊😍🤩
🇸 🇪 🇷 🇹 🇦 🇲 🇦 🇸 🇺 🇰 🇦 🇳 🇩 🇦 🇱 🇦 🇲 🇱 🇮 🇸 🇹 🇫 🇦 🇻 🇴 🇷 🇮 🇹 🇳 🇾 🇦 🇾 🇦
🙏🙏
Saat saudari perempuannya membuat masalah dengan begonta_ganti pacaran
selalu Rith yg disuruh mengawasi. dan menjaga saudaranya..
Jika ada diantar saudaranya yang
pulang telat pun arus Rith yang mencarinya.
Karena mak Ros yang telah khawatir dan risau.,
berbanding terbalik dengan Rith yang tidak ada kabar.
sikap Mak Ros sangat jauh beda terhadap Rith ,kalo tidak pulang tidak ada yang mencari dan mengkhawatirkan selain nenek Lili semasa hidup beliau.
Hari terus berganti, usia semakin matang, mereka yang dulu anak anak telah menjadi remaja ,waktu berlalu begitu cepat bagaikan anak marah yang melesat tajam,
kelima anak Mak Ros telah tumbuh dewasa..
kakak tertua semakin dewasa sudah saatnya berumah tangga, setiap lamaran yang datang selalu dihalangi oleh Rith, karena Rith merasa orang itu tidak coco dengan kakaknya, terutama Rith mengetahui watak dan pekerjaan orang orang itu,
menurut Rith tak kan mungkin kakaknya bahagia dengan tipikal pria pria itu.
Sampai pada saatnya kakak tertua dapat jodoh yang di inginkan om Zal., kali ini Rith tidak mengeluarkan pendapat, karena dia berpikir tidaklah mungkin Om mencarikan orang yang salah tuk kakaknya..
Keluarga itu sangat bahagia dan penuh semangat mempersiapkan acara pernikahan dengan mengundang orang orang kampung serta kerabat mereka.
kakak tertua membina rumah tangga dengan pemuda yang dipilihkan om Zal,rumah tangga nya sangat harmonis dan sangat bahagia.
Selang ½ thun setelah pernikahan kakak tertua,
tanpa sakit atau sebuah wasiat
Om Zal meninggal dunia dengan cara mendadak...
Rith yang mendengar kematian om Zal dihari itu sangat linglung,
Saat itu bumi Rith hancur dan runtuh karena tidak ada lagi orang yang ada tuk nya.
Rith frustasi karena semua impian yang dijanjikan oleh Om Zal tuk bisa kuliah kini telah pupus.
memori ingatan Rith kembali ke masa masa ditimpa masalah,
hingga bayangan kesuraman yang pernah dilaluinya menari di pelupuk mata hingga Rith pusing.
flashback
Namun saat kakak tertua mau nikah ,bapak tidak mau jadi wali nikah.
Karena merasa dendam pada mak Ros yang sudah berpisah,karena keegoisan Pak Amat sendiri.
tapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur.
Bapak pergi meninggalkan mak Ros
Karena bapak kecewa,mak Ros mengurus nenek yang sakit parah waktu itu sampai ***** meningal dunia.
Saat itu Rith,kecewa karena bapak tidak mau menikah kan kakan nya dan melontarkan kata kata yang membuat kakaknya menangis dengan tubuh yang melemah.
"kalo kamu aku yg menikahkan kamu,aku haru bilang pada keluarga besan..kalo mak mu orang yg tidak baik
biar kamu tidak jadi menikah..."
kata bapak Amat,
ujar bapak tanpa perasaan and tidak pakai otaknya.
berbicara pada anak sulungnya.
bercucuran air mata kakaknya, seta mak nya bersimpuh di kaki bapak agar mau menikah kan putri sulung nya.
Tapi hati bapak Amat yang emang kurang ajar,tidak bergeming
hinga Rith berkata
"woi laki²
bukan kah ini anak mu..
hasil dari perbuatan mu..
yang berasal dari air mani mu"
teriak Rith dengan lantang sembari berkacak pinggang karena sangat geram dengan bapaknya
"Kurang ajar,"
kata bapak,yang Amat tersinggung dengan ucapan Rith.
"Bukan anda yang mendidik saya seperti ni,"
saut Rith,tanpa bergeming masih dengan mata yang menyala.
tidak ada sedikitpun rasa takut terpancar dari raut wajah Rith.
Rith akhirnya membawa kedua wanita yang beda usia itu pulang tuk menjauh dari pak Amat yang dirasanya sudah sinting.
Pada akhirnya yg menjadi wali nikah kakak,adik laki² tertuanya.,
laki laki yang baru beranjak dewasa itu telah memikul beban bapaknya yang egois.
Ijab-kabul pun dibacakan dengan satu tarikan nafas dan saksi mengatakan sah...saat itu lega hati semuanya....
Mak pun bahagia.
Walau sebelumnya sempat sakit dan kecewa karena perkataan dari mantan suaminya ....
Setelah pernikahan kakak, Rith akan menghadapi ujian kelulusan SMA.
saat tu om nya berkat...
*Rith ,kuliah yaa
om,ingin Rith kuliah dan berhasil."
ucap Om dan memberi semangat pada Rith.
*Ok,om
tp aku mau kuliah nantik nya jadi guru olah raga."
lanjut Rith dengan semangat
"Kenapa tidak jadi perawat ,om suka kalo Rith nanti nya bisa kerja di rumah sakit."
Bujuk om penuh harap pada keponakannya itu.
"Kalo jadi guru olah raga,kerjanya sambil main ka om.
karena kita mengajarnya di lapang."
sela Rith dengan senyum.
Om nya ketawa
hahaha
"Terserah lah,yg penting Rith pada akhirnya mempunyai pekerjaan dan penghasilan yanhg terap."
Lanjut Om menyetujui penjelasan Rith.
Karena om ingat
pesan terakhir nenek Lili
""zal(om nya rith)
""ros (mak nya rith)
"Tolong perhatikan Rith
karena rith berbeda dari saudaranya.."
"Saudaranya walau dalam ilalang mereka akan tetap tampak,
Berbeda dengan Rith walau sudah di depan akan tetap terhalang oleh saudaranya.""
pesan Nenek Lili yang terus terngiang di telinga Om Zal.
Namun naas nasib Rith..Saat akan ujian kelulusan.
om nya meningal dunia.
pupus lah semua cita² Rith.
flashback on.
kepergian Om adalah kehancuran kedua bagi Rith setelah sebelumya ditinggalkan Nenek Lili..
beberapa hari sebelum meninggalnya Om Zal sempat bercerita dengan Mak Ros perihal pesan Nenek Lili dan keinginan Om Zal.
"kak apapun yang terjadi tolong tolong jaga dan sayangi Rith, carikan dia jodoh yang baik,
Rith. berhak tuk bahagia.
dia hanya butuh kasih sayang yang tulus".
perkataan Om Zal terjeda sembari menelan air ludahnya dangan mata yang memohon pada kakaknya
"jangan sampa dia di dahului adik nya menikah..."
lanjut Om Zal menatap kakaknya walau tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Mak Ros.
pesan Om Zal saat itu tidak digubris mak.
Saat ujian Rith ,tidak lagi belajar.
karena menurutnya
walau lulus pun tidak ada gunanya.
semangatnya hilang.
Rith sering melamun, hanya sesekali Rith terlihat ceria itupun saat berkumpul dengan teman temannya..
tapi saat temanya telah berangsur pergi dan kembali kerumah masing masing, saat itu lah Rith semakin tak punya tujuan karena semua yang selalu ada tuk nya telah tiada..
kembali pun kerumah hanya suasana dingin yang didapat dari orang orang yang ada di rumah peninggalan nenek Lili.
saat hari kelulusan Rith, datang ke sekolah tanpa ada sosok yang mendampinginya, Rith dengan santainya menghadapi suasana perpisahan sekolah tanpa ada orang tua disisinya,
sedangkan teman temannya didampingi oleh orang tua mereka..
saat mengambil tanda lulus dan penyerahan ijazah pun Rith masih sendiri tanpa ada sosok Orang tua di sampingnya.
kala itu Rith lulus dengan Nem 3,4.
Tapi dak ada yang bangga pencapaiannya..
Rith menyimpan kertas kertas berharganya itu dibawah tumpukan bajunya,
Mak Ros tidak sedikit pun bertanya.
Setelah tamat sekolah,Rith dapat pekerjaan sebagai tukang tagih rekening listrik di kampungnya.
Rith mendapat gaji 60 rb tiap bulanya...
Itu pun diminta mak tuk bayar listrik rumah,Karena Rith ikut tinggal dan makai listrik rumah itu.
Alhasil Rith tidak pernah menerima gajinya selama kerja 6 bulan.
Rith menerima dengan ikhlas tanpa mengeluh.
walau pun Rith mempunyai kebutuhan pribadi,Tapi Rith sanggup tuk menahan diri.
sepertinya masalah belum mau beranjak dari Rith.
Saat adik perempuan nya semakin berulah dengan tingkah nya yang tidak terkendalikan,
ditambah tidak pernah lagi mendapat kan uang belanja dari bapaknya.
Ria memanfaatkan kecantikan yang dipunyai nya.
untuk memikat lawan jenis Agat bisa diporotin tuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidupnya.
🇩 🇺 🇰 🇺 🇳 🇬 🇳 🇴 🇻 🇪 🇱 🇮 🇳 🇮 🇾 🇦 🇦 ..
🇩 🇪 🇳 🇬 🇦 🇳 🇻 🇴 🇹 🇪 ,🇵 🇴 🇮 🇳 🇩 🇦 🇳 🇱 🇮 🇰 🇪 🇩 🇦 🇷 🇮 🇹 🇦 🇲 🇦 🇳 🇹 🇪 🇲 🇦 🇳 🇸 🇪 🇲 🇺 🇦
😉😊😍🤩
🇸 🇪 🇷 🇹 🇦 🇲 🇦 🇸 🇺 🇰 🇦 🇳 🇩 🇦 🇱 🇦 🇲 🇱 🇮 🇸 🇹 🇫 🇦 🇻 🇴 🇷 🇮 🇹 🇳 🇾 🇦 🇾 🇦
🙏🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!