NovelToon NovelToon

Berbagi Cinta : Cinta Yang Hilang

Ep 1

Happy Reading 🌹🌹

Angin menembus sela-sela jari yang lentik, senyum yang mengembang dari bibir cerynya, sesekali dia melihat ke arah sampingnya dengan tatapan penuh damba.

Dinda Wulandari wanita cantik yang baru 3 bulan lalu melepas masa lajangnya, dia menikah dengan kekasihnya Aryo Suryo Nugraha. Mereka berprofesi sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit swasta yang terkenal di kota kelahirannya Jakarta.

Tepat tiga bulan pernikahan mereka Aryo dimutasi ke Rumah Sakit daerah Yogyakarta, dan Dinda mengikuti sang suami.

“Sayang kamu ingin makan apa?” tanya Aryo.

“Aku ingin makan gudeg mas, karena baru pertama kali aku ke Jogja aku ingin memakan makanan khas Jogja.” Ucap Dinda dengan antusias.

“Baiklah tuan putri” jawab Aryo dengan mengelus pucuk kepala Dinda.

Mereka menjalin hubungan semenjak menjadi koas di salah satu RS karena intensitas bertemu mereka yang sering bertemu sehingga menimbulkan benih-benih cinta di antara mereka. Hubungan mereka sudah di ketahui teman sejawat maupun seangkatan mereka.

Mobil berhenti disalah satu tempat makan gudeg yang terkenal di Jogja.

“Ayo sayang turun, kita sudah sampai” ucap Aryo sambil melepaskan seat belt.

“Iya mas.” Jawab Dinda.

Dengan tangan saling bertautan mereka masuk dan mencari tempat duduk yang nyaman. Dinda mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan.

“Sayang kamu ingin nasi gudeg krecek dengan tambahan apa?” tanya Aryo dengan menunjukkan daftar menunya.

“Emmm.. aku ingin nasi gudeg krecek telur dan tempe saja mas, sepertinya sangat enak dan minumnya es teh manis saja.” Jawab Dinda dengan senyum yang mengembang. Seakan dia tidak sabar untuk menyantapnya.

“Apakah ada tambahan yang lain yank?” tanya Aryo.

“Tidak mas, nanti jika ingin tambah aku akan bilang” jawab Dinda.

Aryo memanggil pelayan agar mencatat pesanan mereka.

Biar yang belum pernah dan yang sudah pernah ke Jogja biar makin pengen ke Jogja lagi 😁

---------------------------------------------------------------------------

Aryo dan Dinda sudah sampai ke apartemen yang akan mereka tempati selama tinggal di Yogyakarta. Mereka menata barang-barang pribadi di kamar, sedangkan untuk perabotan rumah masih menunggu hari esok karena masih perjalanan.

“Mas, kapan kamu akan masuk ke RS?” tanya Dinda yang sedang menyandarkan kepalanya di dada Aryo.

“Bagaimana jika hari Senin saja sekalian, kita besok bersih-bersih apartemen dan menata perabotan. Sekalian kita pergi jalan-jalan sebelum sibuk bekerja?” jawab Aryo dengan mengelus rambut istrinya sesekali menghujani kecupan di pucuk kepalanya.

“Beneran mas kita akan jalan-jalan?” jawab Dinda yang langsung duduk dengan tegak dan senyum yang merekah.

“Iya sayang, ihhh gemeshh deh.” Mencubit pipi Dinda.

“Achh, sakit mas.” Jawab Dinda dengan mengerucutkan bibirnya.

Cup..

Kecupan yang mendadak dari Aryo

“Ishh, mencuri kesempatan dalam kesempitan.” Jawab Dinda.

“Habisnya istriku menggemaskan.” Jawab Aryo dengan senyum yang selalu membuat Dinda berdebar debar.

Aryo merapatkan dirinya ke Dinda dan mencium bibir cerynya. Yang awalnya hanya mencium menjadi ******* dan saling bertukar saliva, suara kecapan demi kecapat memenuhi ruangan bernuansa putih itu.

“Sayang apakah boleh?” Tanya Aryo dengan suara seraknya.

“Iya mas.” Jawab Dinda dengan melingkarkan tangannya ke leher Aryo.

Aryo meskipun sudah sah menjadi suami Dinda, tetapi tetap meminta ijin jika ingin melakukannya.

Didalam kamar terjadi pergulatan panas dan liar, seluruh ruangan beisi suara lenguhan dan *******, sesekali jeritan kecil entah dari Dinda atau Aryo.

“Terima kasih sayang.” Ucap Aryo yang sedang memeluk Dinda.

“Sama-sama mas.” Jawab Dinda yang mengeratkan pelukannya ke suami

-------

Hallo teman-teman ini karya kedua saya (apakah bisa disebut kedua, karena yang pertama belum tamat) hehehe

Mohon dukungannya, kritik dan saran yang positif sangat saya nantikan. Agar saya semakin berkembang lebih baik lagi.

Jangan lupa follow IG @frd_95

Ep 2

Happy Reading 🌹🌹

Dering telfon membangunkan Dinda, dilihatnya Hp di atas nakas milik suaminya ada panggilan telfun. Karena mereka saling menjaga privasi Dinda tidak berani mengangkat Hp milik suaminya.

“Mas, Hp kamu berbunyi ada yang telfun.” Dinda membangunkan suaminya dengan menggoyang-goyangkan badannya.

“Biarkan saya yank, ayo balik tidur.” Ucap Aryo yang masih memejamkan matanya.

“Sedari tadi Hp kamu bunyi terus mas, diangkat dulu siapa tau penting.” Jawab Dinda, karena Hp suaminya terus berdering.

“Baiklah, mana Hpku yank.” Ucap Aryo dengan setengah sadar mengucek matanya.

“Ini mas.” Dinda menyerahkan Hp suaminya.

Sebelumnya Dinda membaca siapa gerangan yang tengah malam menelfon suaminya, seakan tidak ada hari esok lagi. Tetapi tidak ada nama pada nomor tersebut, sepertinya nomor baru di Hp suaminya. Begitu fikir Dinda.

Aryo beranjak dari kasur dan pergi keluar apartemennya. Dinda heran kenapa mengangkat telfun harus keluar apartemen.

Dinda menerka-nerka akan tetapi tidak menemukan kecurigaan apapun dari sang suami, dengan segera menepis berbagai prasangka buruk terhadap suaminya. Mungkin sinyalnya kurang bagus di dalam apartemen, atau wifinya sedang eror.

“Siapa yang menelfon tengah malam begini mas?” tanya Dinda ketika melihan suaminya sudah masuk ke apartemen.

“Tadi kepala rumah sakit yang baru yank, dia bertanya kapan aku akan masuk ke RS.” Ucap Aryo dengan merebahkan dirinya ke kasur.

“Oh, terus kapan mas mau mulai masuk? Jadi minggu depan?” tanya Dinda yang ikut berbaring di samping suaminya.

“Sepertinya besok aku akan masuk ke RS yank, karena tidak bisa membiarkan posisi dokter yang sebelumnya terlalu lama kosong. Cukup banyak pasien yang mengantri.” Jawab Aryo

----

Di rumah sakit

Berkumpulnya seluruh dokter, staf, dan karyawan di aula. Kepala RS memperkenalkan Aryo dan Dinda sebagai dokter baru yang akan mengisi kekosongan dokter lama.

Aryo menjadi dokter spesialis jantung, sedangkan Dinda menjadi dokter spesialis anak-anak. Walaupun bekerja di RS yang sama akan tetapi mereka berdua berbeda ruangan.

Aryo memasuki ruangan barunya dan menyampirkan jas putihnya, kemudian duduk bersandar kursi.

Tok..tok..tok

“Ya, masuklah” ucap Aryo

“Permisi dok, saya adalah suster yang akan membantu dokter Arya selama bertugas di RS ini.” Ucap suster tersebut.

Arya melihat dengan senyum mengembang dan merentangkan tangan, gadis tersebut menghambur kedalam pelukannya. Mereka seakan meleburkan seluruh rindu yang sudah tidak terbentung lagi. entah siapa yang memulainya, benda kenyal sudah saling bertautan dan saling ******* satu sama lainnya.

“Aku rindu beb.” Ucap gadis itu.

“Aku juga, honey” ucap Aryo.

“Baiklah mari kita bersiap, nanti makan siang kita keluar bersama ya beb.” Ucap gadis tersebut.

“Baiklah.” Ucap Aryo.

Suster yang menjadi asisten Aryo adalah Nanda, dia berstatus istri siri dari Aryo, mereka berkenalan lewat sosial media yang awalnya hanya sebagai teman curhat dan berkeluh kesah, menimbulkan rasa yang berlebih di hati Nanda.

Nanda dan Aryo membuat janji bertemu di Bandung, Aryo menemani Nanda selama libur semesternya. Terjadilah hal yang tidak pernah terfikirkan oleh Aryo. Aryo dan Nanda melakukan hubungan badan, dan Aryo lebih shock karena mendapati noda darah di atas seprei. Dia meyakin bahwa Nanda masih perawan, karena rasa bersalahnya terhadap Nanda akhirnya mereka menikah secara sirih, dan Aryo tetap melanjutkan pernikahannya dengan Dinda.

-------

Hallo teman-teman ini karya kedua saya (apakah bisa disebut kedua, karena yang pertama belum tamat) hehehe

Mohon dukungannya, kritik dan saran yang positif sangat saya nantikan. Agar saya semakin berkembang lebih baik lagi.

Jangan lupa follow IG @frd_95

Ep 3

Happy Reading 🌹🌹

Tok..tok..tok

“Silahkan masuk.” Ucap Dinda yang berada di dalam ruangannya.

“Selamat pagi dokter Dinda, perkenalkan saya Santi yang akan mendampingi anda selama bekerja di RS ini.” Ucap Santi dengan senyum yang ramah.

“Selamat pagi juga suster Santi, semoga kita dapat bekerjasama dengan baik.” Ucap Dinda yang mengulurkan tangan ke Santi, dan Santi membalasnya dengan antusias. Dia tidak menyangka akan mendampingi dokter Dinda yang terkenal ramah dan sopan.

“Terima kasih dok, apakah kita sudah bisa mulai jam praktiknya?” tanya Santi karena waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB.

“Sudah sus, mari kita mulai hari ini dengan penuh semangat.” Jawab Dinda dengan senyum secerah mentari pagi.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan waktu istirahat untuk makan siang, karena Dinda belum memiliki teman maupun orang yang dia kenal di RS tersebut dia mencoba menghubungi suaminya agar di temani selama jam istirahat.

Tut..tut..

“Halo sayang” jawab Aryo disebrang telfon.

“Mas apakah masih ada pasien? Ayo kita makan siang aku belum memiliki teman di sini.” Ucap Dinda yang masih duduk di kursinya.

“Baiklah sayang, tunggu aku lima menit lagi ya. Aku akan keruanganmu.” Ucap Aryo.

“Ya mas, aku tunggu.” Jawab Dinda.

Aryo segera membereskan beberapa berkas yang tercecer di merja kerjanya, dan bersiap untuk menjemput Dinda di ruangan kerjanya.

“Mau kemana beb?” ucap Nanda yang melihat suami siri nya bersiap-siap.

“Aku ingin makan siang dengan istriku dulu honey, karena dia baru disini dan belum ada teman.” Ucap Aryo yang sedang merapikan bajunya.

“Tapikan kamu sudah janji akan pergi makan siang denganku beb?” jawab Nanda dengan wajah yang kecewa.

“Maafkan aku, aku akan menemanimu makan siang lain waktu. Karena Dinda sedang membutuhkanku.” Ucap Aryo dengan menarik Nanda di dalam pelukannya.

“Tapi aku juga butuh kamu! Aku juga istri kamu! Kamu sudah menghabiskan banyak waktu dengan Dinda, katamu kamu akan adil denganku. Apa ini yang dinamakan adil?” ucap Nanda dengan melepaskan diri dari pelukan Aryo, dengan mata yang sudah berkaca-kaca seakan hatinya tidak rela jika perhatian Aryo harus terbagi dengan istri pertamanya.

“Mengertilah, Dinda belum ada teman di sini. Aku tidak mau kalau sampai terdengar gosip kalau hari pertama kerja aku sebagai suaminya malah makan siang bersamamu, karena orang-orang tau bahwa istriku dokter Dinda.” Ucap Aryo agar istri sirinya mengerti apa yang ada di dalam pikirannya.

“Segera daftarkan pernikahan kita, aku tidak ingin di anggap pelakor dalam rumah tanggamu dengan dokter Dinda. Aku ingin sah jadi istrimu tidak hanya di agama tetapi tercatat juga di negara.” Jawab Nanda dengan menatap tajam ke Aryo.

“Tapi honey, bagaimana caraku menyampaikan ke Dinda. Dia pasti terluka, dari awal kita sudah membicarakannya. Kita akan menyimpan rapat-rapat hubungan kita.” Jawab Aryo yang sudah mulai bingung karena permintaan Nanda.

“Aku juga sakit beb, kamu selalu mengutamakan Dinda. Sedangkan aku, aku harus selalu mengalah. Jika kamu tidak segera meresmikan pernikahan kita, aku akan menemui dokter Dinda dan akan mengatakannya langsung. Bahwa aku juga istrimu.” Ucap Nanda yang sudah menangis dan segera meninggalkan Aryo didalam ruangannya.

Aryo mengguyar rambutnya kebelakang dia sangat frustasi, bagaimana harus menyampaikan ke Dinda. Dia tidak ingin menyakiti dan kehilangan istri pertamanya itu, dia menikahi Nanda karena rasa tanggung jawab dan rasa bersalahnya karena sudah merenggut kesucian wanita tersebut.

-------

Hallo teman-teman ini karya kedua saya (apakah bisa disebut kedua, karena yang pertama belum tamat) hehehe

Mohon dukungannya, kritik dan saran yang positif sangat saya nantikan. Agar saya semakin berkembang lebih baik lagi.

Jangan lupa follow IG @frd_95

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!