NovelToon NovelToon

Between The Strongest And The Weakest Family

Chapter 0: The Weakest and The Strongest Family

"When Daytime They Observe Like a Cat, When Night Come They Hunt Like a Hawk" – Bard The Story Teller

Malam hujan lebat kota Phantom Harlow, jalanan di kota sangat sepi karena hujan yang sangat lebat, seorang pria memakai rompi hujan berlari menuju ke salah satu bar yang lokasinya berada di pinggiran kota, pria tersebut kemudian memasuki bar untuk berteduh, ketika pria memasuki bar, suasana bar lagi ramai dengan orang yang makan dan minum sambil menunggu hujan yang sangat lebat, pria tersebut melihat berbagai macam ras yang saling berkomunikasi menjadi sedikit heran, karena beberapa ras yang dia tahu sangat benci dengan manusia,pria pun duduk di pojok bar yang tempat duduknya kosong, tak lama ada seorang pelayan wanita elf menghampiri pria tersebut, pria tersebut melihat pelayan wanita Elf yang begitu cantik dengan senyumnnya yang manis berdiri didepannya,

"Tuan apakah ada sesuatu yang ingin anda pesan?" bilang pelayan Elf

"eerrmmmm, aku pesan kopi panas saja" bilang pria sambil merapikan rompi hujannya

"Baiklah tuan harap tunggu" bilang pelayan elf sambil pergi

Pria tersebut sedikit heran kenapa seorang Elf berkerja di kota ini?, Elf biasanya sangat menghindari manusia karena mereka rasa manusia adalah ras yang lemah dan suka menipu, kemudian pria tersebut melihat Dwarf yang sedang berbincang dengan Human Beast, mereka berbicara dengan sangat akur, menurut pria ada yang aneh dari kota ini, apakah kota Phantom Harlow adalah kota ilusi, itulah yang masih terbenak difikiran pria ini, tapi itu tak penting, pria ini adalah mata-mata dari salah satu bangsawan dari kerajaan Devron yang ingin mengusai kota Phantom Harlow karena wilayahnya yang cukup strategis.

"(sepertinya misi ku kali ini sangat mudah, Penjaga di kota ini sangat lah sedikit, yang berarti prajurit disini tidak sampai tiga ribu prajurit)" bilang prajurit dalam hati

Ketika pria tersebut berbicara sendiri, ada seorang pria tua yang terlihat seperti warga biasa yang sedang agak mabuk langsung duduk di hadapan mata-mata pria, dia melihat pria yang mabuk ingin sekali membunuhnya karena dia sangat menggangu, tapi mata-mata pria menahannya karena tidak ingin membuat keributan di tengah bar, mata-mata pria melihat pria tua dengan tatapan yang tajam untuk memberitahu kalau dia harus pergi, pria tua kemudian menatap mata-mata pria tersebut

"ooohhh anak muda sepertinya kau bukan dari kota ini" bilang pria tua dengan nada yang mencurigakan

Pria mata-mata pun terpaksa membuat wajah tersenyum agar tidak dicurigai dan berbicara dengan nada sopan "benar pak tua, aku adalah pendatang, aku datang kesini hanya untuk menetap beberapa hari dan pergi lagi untuk berkelana"

Tatapan pria tua ke pria mata-mata agak sedikit curiga dengan pria tersebut "oohhh, sepertinya kau kesini tidak untuk berkelana kan?"

Pria mata-mata menatap pria tua dengan tatapan serius, takutnya pria tua adalah mata-mata tapi pria tua langsung tau maksud tatapannya "Tenang anak muda, aku disini tidak untuk mencurigai mu, perkenalkan nama ku adalah Bard si tukang cerita, aku akan memberikan sebuah cerita yang kau inginkan"

"apakah kau seorang informan?" bilang pria mata-mata dengan heran

"yah kau bisa bilang begitu, aku hanya menceritakan apa yang aku dengar dan lihat, tentu saja dengan 10 koin silver dan traktir aku bir"

"baiklah kalau begitu, aku ingin menceritakan apa yang kau tau di kota ini?"

Bard pun kelihatan memikirkan cerita apa yang ingin dia ceritakan, tak lama kemudian, Bard memikirkan cerita yang bagus untuk orang yang baru masuk kota ini

"Hoh, bagaimana dengan cerita Keluarga yang terlemah dan yang terkuat?"

Pria mata-mata pun kesal dengan hanya mendengar judulnya, apakah dia akan cerita dogeng tidur?.

"Apa kau bercanda!?, aku kesini ingin mencari informasi bukan untuk cerita dogeng tentang keluarga!"

"wow.. wow... wow.., tentang anak muda ini adalah informasi yang mungkin kau cari" bilang bard dengan tenangnya

"cih baiklah kalau begitu, jika informasi ini tidak ada gunanya kau akan mati ditangan ku" bilang pria mata-mata dengan ekspresi kesal

"hhmmmm, aku akan mulai dari....."

Di kota Phantom Harlow terdapat keluarga yang memiliki status yang sangat rendah yaitu hanya mendapatkan gelar Baron, akan tetapi terlihatdari gelar Baronnya, keluarga tersebut memiliki kekuatan yang bisa menghancurkan satu kota dalam waktu yang sangat singkat.

Kepala Keluarga pria yang berstatus Baron, dia adalah seorang Assasins yang paling ditakuti, dia memiliki kekuatan yang bisa memanipulasi darah dan membuat bisa pasukan yang sangat mematikan hanya dengan mengandalkan mayat-mayat musuhnya, dikatakan dia adalah pahlawan yang berhasil memenangkan perang besar antara pasukan iblis dan manusia, Kerajaan Huxleigh menghadiahkan sebuah wilayah untuk dia karena jasanya dalam peperangan besar, dia juga membuat organisasi paling menakutkan di kerjaan Huxleigh,

Istrinya adalah salah satu magician yang terkuat di benua manusia, para magician besar menyebutnya "Frost Queen", keahliannya dalam memanipulasi sihir sudah tiada tandingannya, orang-orang menyebutnya Frost Queen karena dia yang menyebabkan salah satu gunung di benua utara menjadi bersalju dan dingin sampai sekarang, keahlian Ice Magic nya sangat luar biasa.

Baron dan Istrinya dikarunia empat orang yang memiliki keahlian masing-masing dibidangnya

Anak pertama Laki-laki, dia adalah seorang pedagang yang sangat pintar, ada banyak informasi kalau berbisnis dengan dia, dia akan tahu semua informasi lawan bisnisnya, yang membuat lawan bisnisnya tidak berkutik sama sekali, selama berdangang, dia juga menjalani misi yang diperintahkan dari organisasi ayahnya, menurut informasi juga dia adalah salah satu ketua dari organisasi yang didirikan ayahnya.

Anak Kedua Perempuan, dia adalah salah satu ksatria di Kerajaan Huxleigh, menurut informasi dia adalah penjaga pribadi salah satu pangeran di Kerajaan Huxleigh, gaya pedangnya sangatlah anggun dan mematikan yang menjadikan dia di juluki "Sword Dancer", tapi anak kedua tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi ayahnya

Anak Ketiga Perempuan, menurut informasi yang beredar dia adalah Alchemist terbaik di kota Phantom Harlow dan juga Magician tingkat Expert, tidak banyak yang tau tentang anak ketiga dari keluarga tersebut, karena dia selalu berada di rumah keluarganya untuk bereksperimen Alchemist, dan menurut informasi juga dia adalah anak terlemah dari semua anak dikeluarga tersebut.

Anak Keempat Laki-Laki, anak keempat adalah anak terkuat ke dua yang ada keluarga setelah ayahnya, menurut informasi anak keempat adalah seorang petualang berkelas Assasins tingkat Adamantium, dia berburu tanpa bersuara dan membunuh tanpa meninggalkan jejak, bersinar di siang hari dan berdarah dimalam hari, dia merupakan sosok Assasins yang sangat sempurna, tidak ada orang yang lolos dari pandangan dia ketika dia menjalan misi dengan sangat serius, dan yang paling menakutkan dia adalah pengguna "Lyx", menurut informasi dia merupakan salah satu ketua di organisasi ayahnya juga.

Ketika mereka semua bersatu, tidak ada orang yang bisa menghentika mereka, semua orang di kota Phantom Harlow sangat menghormati mereka, mereka adalah sosok yang terbaik dan sosok yang paling mengerikan.

"huuhhh.., hanya itu yang bisa kuceritakan" bilang bard sambil meminum birnya

"apa kau tidak tau nama-nama mereka?" bilang mata-mata karena sangat penasaran

Bard yang mendengarnya pun kaget, dan langsung mendekati pria mata-mata dan berbicara berbisik " aku tidak akan menyebutkan nama mereka, karena sangat berbahanya, hanya itu yang bisa aku ceritakan"

"(cih..., aku kekurangan informasi, tapi untuk 10 silver koin harganya sangatlah murah, jadi ya sudahlah..., aku akan mencari informasi lagi di Black Market Underground)" bisik pria mata-mata didalam hati

Pria mata-mata pun langsung berdiri untuk segera pergi dari bar dan memberikan uang ke Bard"baiklah pak tua Bard ini 10 silver koin, aku yang akan bayar bir dan makanannya".

Bard yang diberi uang matanya langsung bersinar-sinar "ooohhh, makasih anak muda kau adalah orang yang baik"

Sebelum pergi Bard memberikan nasihat kepada pria mata-mata sebelum dia pergi "Tapi hati-hati anak muda, Ketika siang mereka menjadi seperti kucing yang hanya mengawasi saja, tapi ketika malam tiba, mereka akan berburu layaknya burung elang yang memburu mangsanya dari langit"

Tapi pria mata-mata tidak menghiraukannya dan langsung pergi keluar bar serta membayar makanan dan minumannya, hujan sudah mulai reda, pria mata-mata ingin informasi lebih mengenai kota ini dan keluarga Itzbal untuk diserahkan ke tuannya.

"Aaahhh sialan, aku butuh informasi lebih, sebaiknya aku mencari ke Black Market Underground kota ini"

Akhirnya pria mata-mata pergi mencari tempat Black Market Underground.

Disaat yang bersamaan ketika pria mata-mata keluar, di atas atap bar ada pria yang selama ini mengawasi pria mata-mata, dia memakai rompi hujan dan berbaju hitam dengan lambang Night Hawk.

"Orlom"

Tak lama ada seorang Dark Elf yang membungkuk dibelakang pria bersiap untuk menjalani perintahnya.

"Yes Sir" bilang Dark Elf dengan nada rendah

Sambil menatap pria mata-mata, dia memerintahkan Dark Elf yang dibelakangnya "Orlom, Awasi orang itu, manipulasilah segala informasi yang dia dapat"

"Baiklah tuan"

Seketika Dark elf pergi dengan cepat untuk mengikuti pria mata-mata.

Pria yang memakai rompi hujan dan baju seragam berwarna hitam tak lain adalah Reinherz Itzbal orang-orang memangilnya "Knight of The Fallen King", dialah yang paling terkuat kedua setelah ayahnya di keluarga Itzbal, dia tidak ingin keluarga dan warganya yang hidup dengan damai nyawanya terancam, tidak ada jalan lain selain perang melawan salah satu bangsawan kerajaan Devron, hal yang pertama dia lakukan adalah memanipulasi informasi yang didapatkan mata-matanya, karena sebentar lagi mereka akan memulai perang Land of The Black Mist.

Chapter 1: The Birth of the Fourth Son of the Itzbal Family

'creak.., creak.., creak'

Kereta bangsawan berwarna hitam berbentuk kotak dan ujungnya bulat melewati daerah persawahan.

"Tuan Raven" ujar salah satu petani

"Berhenti sebentar"

Kemudian keluar seorang pria berambut hitam berpakaian serba hitam, dia adalah Baron Raven penguasa Kota Phantom Harlow, para petani langsung behenti sejenak memberikan hormat dan sapaan untuk Baron Raven.

"Tuan Raven, senang bisa bertemu anda secara langsung" ucap salah satu petani

"Tidak perlu rasa hormat, apakah ada masalah untuk pertanian?"

"Tidak ada tuan, berkat tuan kami bisa bertani dengan mudah dan panen yang banyak"

"Kalau begitu baiklah, saya mau pergi ke rumah saya dulu"

Baron Raven langsung menaiki keretanya untuk segera pulang ke mansion, pada saat mau pergi petani memberikan senyuman dan ucapan selamat untuk Baron Raven.

"Oh iya tuan, selamat atas kelahiran anak ke-empat anda".

"HAH!!, apakah anak ku sudah lahir?" Baron Raven langsung kaget.

"Iya tuan, beberapa hari lalu kami mendengarnya dari salah satu pelayan"

"Sial.., aku kelamaan pergi ke ibu kota untuk berbisnis sampai melupakan kelahiran anaku" bisik Baron Raven.

"Sopir cepat pergi ke mansion dengan cepat" Baron Raven menjadi sangat semangat untuk melihat anak ke-empatnya

"Siap Tuan" Sopir langsung melaju kudanya dengan sangat cepat.

Tak lama Baron Raven sampai di mansion dan langsung membuka pintu dengan keras dan berteriak

"ANAKU DIMANA..?!"

Di depan pintu Baron Raven melihat seorang remaja berambut pirang sedang berdiri membaca buku, itu adalah anak pertama Baron Raven, Reed Itzbal.

"Reed dimana adikmu yang baru lahir" Baron berteriak ke Reed dengan sangat keras

"Berisik ayah, tahan dirimu, jika kau mendobrak pintu kamar anak mu yang baru lahir, ibu akan mengeluarkan petir lagi" Reed sambil menutup telinganya.

"ugh.."

Baron Raven berusaha menenangkan rasa terlalu senang dan sangat bersemangat ingin bertemu anaknya yang baru lahir.

"ngomong-ngomong reed, apakah adikmu yang baru lahir laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki"

"oohh"

Baron Raven menjadi sangat ingin bertemu bayinya karena Baron Raven ingin memiliki anak laki-laki lagi.

"Adik-adik mu ada dimana?"

"Chealsea dan Avianna bersama ibu dan bayi"

"Di ruangan mana?"

"Seperti biasa mereka ada di ruang tempat biasa bayi baru lahir"

"Baiklah, terimakasih reed, aku akan bertemu ibu dan adik baru mu"

--------

Sementara di ruangan tempat bayi, ada satu wanita dan dua gadis sedang bermain bersama bayi, wanita berambut pirang memakai gaun berwarna coklat sedang menggendong bayi berambut warna hitam, dia adalah Lizbeth Itzbal. Gadis berambut pirang dengan panjang rambut sampai pundak, memakai baju putih dan memakai celana panjang coklat lagi bermain sama bayi, dia adalah anak kedua keluarga Itzbal, Avianna Itzbal, dan Gadis berambut hitam panjang, memakai baju berwarna merah memakai rok warna hitam di tepi roknya berwarna putih sedang memegang buku, dia adalah anak ketiga keluarga Itzbal, Chealse Itzbal. Avianna dan Chealsea melihat bayi yang imut membuat sisi wanitanya terguncang.

"uwaa... ai.. bu..bu..bu" bayi pun senang dengan orang disekelilingnya

"Waahh... imut sekali adik ku yang ini, chu chu chu" Avianna terbawa suasana dan membuat bibirnya ingin mencium adiknya.

"Kakak.., jangan terlalu berlebihan kau membuat bayinya ketakutan" Chealse merasa jengkel sam kakaknya yang terlalu berisik

"Huh..!?, kenapa? Apa kau iri kalau aku lebih dekat sama adik baru ku?, apa kau kesini membawa buku yang aneh lagi supaya adik mu lebih tertarik sama mu?" Avianna kesal sama Chealsea

"Huh..!?, ini adalah buku dogeng kesukaan ku, aku ingin membacanya untuk adik ku yang tercinta" Chealsea sambil menunjukan buku berwarna coklat dengan bergambarkan peri.

"Lagi pula apa kakak tidak merasa ada yang aneh, setelah latihan datang kesini dan masih bau keringat, itu tidak bagus untuk bayi, shu shu shu" Chealsea sambil menutup hidungnya dan berpose tangan mengusir.

"Apa kata mu?!, lagi pula mana ada bayi suka sama gadis kutu buku yang berpenampilan aneh"

"Huh?!, apa katamu?"

Kemudian ada badai petir kecemburuan antara Avianna dan Chealsea untuk berebutan mendapatkan hati bayi yang imut adik baru mereka. Sementara ibu mereka Lizbeth melihat bayinya sangat senang melihat kedua kakaknya sedang bertengkar"

"ai.. abu... abu.. oa.. abu..." bayi sambil menepuk tangannya.

"hooo, apa kau senang melihat kakak-kakak mu bertengkar? Itu bukanlah hal yang baik untuk di contoh" Lizbeth tersenyum sambil menjelaskan ke bayinya.

Tak lama ada suara seorang pria mengetuk pintu yang ingin masuk menemui mereka, tak lain adalah suara Baron Raven

"Halo Permisi apakah ayah boleh masuk?" dengan suara pelan dan sopan

Lizbeth yang mendengar suara Baron Raven pun menjadi sangat kesal.

"Ya kau boleh masuk"

Pintu pun perlahan dibuka, pada saat Baron Raven masuk, Lizbeth mengeluarkan magic spell petir yang membuat Chealse dan Avianna berhenti bertengkar, Baron Raven yang melihatnya tidak ada waktu untuk kabur

"Dragon Lighting"

'bzzzttt'

"Aaaahhhrrrggg"

Petir pun menyambar Baron Raven dan membuat dia gosong dan tidak bergerak sama sekali, Lizbeth menitipkan bayinya ke Avianna dan Chealsea, kemudian menghampiri Baron Raven. Baron Raven duduk di bawah sementara Lizbeth duduk di kursi.

"Dasar suami tidak berguna dari mana saja kau?!, disaat istrimu ingin lahiran kau malah, apa kau bermain dengan wanita di kafe lagi? HUH!!???"

"tentu tidak istriku sayang, aku ada tugas untuk bertemu seseorang di ibu kota kerajaan"

Baron Raven berusaha menenangkan istrinya yang marah besar karena ketidak hadiran dia di saat istrinya melahirkan, akhirnya Baron Raven harus menjelaskan alasanya dia ke ibu kota kerajaan selama beberapa jam.

Akhirnya Lizbeth memaafkan suaminya, Baron Raven pun menjadi tenang, dan akhirnya Baron Raven diperbolehkan memegang anaknya untuk yang pertama kalinya, Baron Raven tersenyum melihat bayi laki-laki anaknya yang baru lahir. Avianna yang menggendong bayi laki-laki langsung menyerahkan ke ayahnya yang terlihat ingin memegang bayi. Baron Raven pun mengambi bayinya.

"Oa.. abu.. abuu... aaahhwweee" bayi laki-laki senang melihat ayahnya

"oohhh, anak ayah imut sekali, chu chu chu" Baron Raven sambil memoncongkan bibirnya ke anaknya

"Istriku, apakah anak ini sudah diberi nama?"

"Belum, justru aku menunggumu untuk sama-sama memberikan nama"

"hhmmm, bagaimana kalau Zeke?"

"nama itu terlalu banyak yang pakai?"

"kau ingin nama yang seperti apa istriku?"

"Aku ingin nama yang sekiranya agak keren, bagaimana kalau wayne"

"ahhh, nama itu tidak keren"

Baron Raven berfikir keras memikirkan nama yang bagus untuk anaknya, akhirnya Baron Raven berfikir nama yang dia tau selama di benua Iblis, Reinherz, nama itu adalah legenda Assasins di kerajaan Iblis Barat yang pintar dalam melakukan pembunuhan secara diam-diam, ketika Reinherz sudah punya target, dia akan memburu target dalam kegelapan dan kesuyian, setiap pembunuhannya hampir tidak pernah meninggalkan jejak.

"Baiklah bagaimana kalau namanya Reinherz?"

"hhhmm sepertinya lumayan bagus, menurut kalian berdua bagaimana" Lizbeth melihat ke Avianna dan Chealsea

"Tidak buruk juga menurutku ayah" Avianna pun tidak keberatan

"Menurutku nama itu lumayan bagus juga untuk anak laki-laki" Chealsea juga tidak keberatan

"Ok Baiklah"

Baron Raven mengusap tangannya ke kepala bayi sambil melihatnya, Lizbeth pun mendekat ke bayi dan mereka berdua tersenyum, kemudian Baron Raven berbicara.

"Baiklah nak, sekarang namu mu adalah Reinherz dan mulai detik ini kau adalah bagian keluarga Itzbal"

"aya... abu.. buuu... bu.." Bayi pun terlihat senang dengan ucapan ayahnya.

------------------

5 Tahun Kemudian.....

Chapter 2: World Map

"Hoooaahhhh mmmmmm" Reinherz Menguap

"eeeemmrrmmm, ini sudah pagi"

Reinherz sekarang sudah usia lima tahun, tidak seperti anak bangsawan pada umumnya di keluarga Itzbal, Maid tidak melayani anak bangsawan untuk banyak hal atau semuanya dilayani, alasannya untuk mendidik anak agar sedikit mandiri sejak dini,

"ahhhh, sekarang sudah waktunya sarapan pagi, aku harus bergegas ke ruang makan sebelum ibu memarahi ku"

Reinherz memakai baju kaos biasa dan celana pendek untuk sarapan saja, dan biasa setelah sarapan Reinherz harus mandi, tak lama ada yang mengetuk pintu.

"Tuan Reinherz, apakah tuan sudah bangun?" Suara maid perempuan mengetuk pintu

Reinherz kemudian membesaran suaranya agar terdengar maid "Aku sudah bangun"

"Baiklah tuan, Sarapan pagi akan sebentar lagi siap, Madam menyuruh tuan untuk pergi ke perpustakaan"

"Baiklah, Kabarkan ibuku aku akan segera kesana"

"Baiklah tuan" Maid langsung pergi.

Di keluarga Itzbal edukasi sejak dini adalah hal penting, biasa yang mengajar adalah ibuku walaupun ada guru yang bisa di pekerjakan, akan tetapi ibu ku tidak mau kalau anaknya salah pilih jalan, jadi ibu ku sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya.

"Baiklah aku sudah siap, Ibuku sudah menunggu di perpustakaan".

Reinherz berjalan dengan santai di lorong mansion, rumah keluarga Itzbal tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, Reinherz melihat keluar jendela ada tiga orang yang sedang berlatih beradu pedang, satu orang pria memakai dua dagger, satu pria memakai dagger, dan satu perempuan memakai pedang.

'Clang..,clang..'

mereka adalah Kakaku Reed, Avianna dan Ayahku. Kakak Reed sekarang adalah seorang pedagang dan terkadang dia pulang kerumah untuk menemui keluarga. Sedangkan Kakak Avianna sekarang dia masuk Knight Academy di ibu kota, tempat dimana calon ksatria khusus akan dilatih.

'Clang!,Clang!'

"Hmmm dasar menyedihkan, Reed bagaimana kamu ingin direstui hubunganmu dengan wanita itu, jika kau tidak bisa menyentuh ayahmu" Baron Raven memberikan tatapan dingin dan menghina ke Reed.

Reed yang mendengar omongan itu menjadi kesal "Ha.ha.. ha.., cih dasar orang tua sialan"

"Dan juga Avianna, Apa gunanya Latihan mu di Academy ksatria?, kau sudah belajar selama satu tahun apa belum ada kemajuan?, kalau begitu kau sama aja tidak ada bedanya dengan tentara tingkat 1."

"Ha..ha..ha.., sial!" Avianna kesal mendengar omongan ayahnya

Reinherz yang melihat latihan ayah dan kakaknya sangat intens, kemudian berbisik di hati "Ayahku adalah orang yang kuat, setiap kali anaknya kesini pasti ayah akan latih tanding dengan anaknya, juga aku sebagai anak terkecil aku belum tau class yang diambil ayah ku, mungkin aku akan bertanya ke ayahku nanti".

Reinherz tak lama setelah melihat ayah dan kakaknya berlatih, Reinherz tiba di depan perpustakaan, Reinherz membuka pintu perpustakaan dengan pelan, tapi setelah membuka pintu, Reinherz tidak melihat siapapun.

"Ibu.., ibu ada dimana?"

Kemudian ada suara wanita merapalkan mantra "[Light Tornado]".

Angin berkumpul seperti tornado kecil di bawah kaki Reinherz, dan menerbangkan Reinherz ke lantai dua perpustakaan

'whosss.."

"Aaarrggghhhh, sial ibuku merapalkan mantra sihir lagi" Reinherz berbisik di hati

Tapi Reinherz terbang ke arah wanita memakai berwarna biru, dan kemudian wanita tersebut menangkap Reinherz, Wanita tersebut tak lain adalah Lizbeth Itzbal.

"Halo Rein, Bagaimana kejutan ibu?, apa kau suka?" Lizbeth terseyum kecil ke arah Rein

"Tolonglah ibu jangan membuatku kaget, karena aku belum bisa memakai sihir" Reinherz sambil membuat ekspresi sedikit menagis.

"Iya nak, maafkan ibu sini ibu cium, chu chu chu"

Reinherz yang melihat ibunya berekspresi seperti itu, langsung bergerak untuk lepas dari tangan ibunya, Lizbeth yang tidak bisa mencium manja anaknya menjadi sedikit kecewa.

"Sudahlah ibu, ada pelajaran apa lagi yang ibu mau ajarkan?"

"Hmmm, sebenarnya pelajaran umum sudah ibu ajarkan, jadi apa yang kamu mau tau lagi?"

Reinherz pun kemudian berfikir "sebernarnya pelajaran biasa sudah ibu ajarkan, tapi aku butuh wawasan lebih tentang dunia luar, walaupun aku sudah belajar sejarah, tapi dimasa ini pengetahuanku masih sempit, jadi aku butuh informasi tentang dunia di zaman sekarang".

"Ibu aku ingin lebih tau tentang dunia di zaman sekarang"

Lizbeth tersenyum melihat anaknya ingin tahu tentang apa yang terjadi sekarang, kemudian Lizbeth melihat ada sofa panjang dan meja panjang di perpustakan, dan mengarahkan anaknya untuk duduk disana

"Biar santai di sofa biar enak ibu menjelaskannya"

"Baik bu" Reinherz mengikuti ibunya ke tempat yang ibunya arahkan.

Reinherz duduk di kursi panjang, sementara ibunya Lizbeth mengambil sebuah peta di salah di salah satu rak buku, kemudian Lizbeth duduk di sebelah Reinherz sambil membuka sebuah peta.

"Rein, ini adalah map hanya gambaran kasarnya, karena disini tidak ada nama-nama kota hanya kerajaan, kalau kamu mau detailnya nanti kamu akan eksplore sendiri".

"Baik ibu"

Pertama-tama kalau dilihat dari peta dunia ini, ada Kerajaan Manusia, Iblis, Elf, Dwarf, dan juga Human Beast, Kerajaan manusia saat ini hanya ada 7 kerajaan yaitu:

- Kerajaan Huxleigh\, Ibu Kota Kerajaannya di Kota Edmund

- Kerajaan Slade\, Ibu Kota Kerajaannya di Kota Osric

- Kerajaan Malvinia\, Ibu Kota Kerajaannya di Kota Marlynia

- Kerajaan Quentrell\, Ibu Kota Kerajaannya di Kota Quina

- Kerajaan Devron\, Ibu Kota Kerajaannya di Kota Seager

- Kerajaan Shetfield\, Ibu Kota Kerjaannya di Kota Ashlan

- Kerjaan Sharion\, Ibu Kota Kerajaannya di Kota Tarmuk

Dan Kota Phantom Harlow adalah salah satu bagian dari Kerajaan Huxleigh.

Sedangkan untuk kerajaan Iblis masih belum akurat karena kalau dilihat dari peta, benua iblis dan benua manusia terpisah dengan laut, dan di peta tersebut tidak ada nama kerjaan satu pun, hanya benua dengan lahan kosong, aku pun bertanya ke ibu ku

"Ibu kenapa peta Iblis belum akurat?" Reinherz bertanya dengan bingung

"Kamu lihat lautan yang membuat benua iblis terpisah dari yang lainnya terutama, benua manusia?" Lizbeth sambil mengarahkan tangannya ke peta lautan di seluruh benua iblis.

"Kenapa Ibu?"

"Karena benua iblis adalah benua yang sangat berbahaya, hanya sedikit manusia yang bisa mengunjunginya, Kenapa bisa begitu?, karena kalau kamu lihat lautan ini, lautan ini dipenuhi oleh monster laut tingkat tinggi, jadi sangat sulit menyebrang ke benua iblis, biasanya orang akan menyewa Magician tingkat tinggi untuk membuat Barrier di kapalnya untuk melindungi diri dari para monster laut".

"Oohh kalau begitu bagaimana kondisi lahan disana bu?, apakah sama dengan benua manusia?". Reinherz tidak bisa membendung rasa penasarannya.

"Kondisi lahannya tidak jauh beda dengan manusia, tapi disana banyak monster yang sangat berbahanya, salah satunya Black Dragon Storm salah satu ras naga terkuat".

Reinherz sedikit penasaran kenapa ibunya bisa tahu keadaan disana sedangkan hanya sedikit manusia yang bisa pergi kesana "Lalu kenapa ibu bisa tau tentang lahan disana?".

Lizbeth kemudian tersenyum setelah mendengar anaknya bertanya dengan serius "Apakah kamu tahu Rein?, Ayah dan Ibu dulu pernah pergi ke benua Iblis"

"Huh!"

Reinherz kaget mendengar ibu dan ayahnya bisa pergi ke benua iblis, yang jadi pertanyaan Reinherz, apakah sebegitu kuatnya Ayah dan Ibunya pergi ke benua iblis.

"Sebenarnya ibu hanya pergi tidak jauh dari tempat dimana ibu menepi, akan tetapi ayahmu lah yang pernah menjelajah ke seluruh benua iblis, jadi dia lebih tau keadaan disana daripada Ibu".

Reinherz yang semakin bingung memikirkannya, kemudian memutuskan untuk menyimpan rasa penasarannya nanti.

"Hmmm, Terus bagaimana dengan Elf bu?"

Lizbeth yang melihat anaknya sangat antusias menjadi sedikit bersemangat menjelaskannya,

Elf terbagi menjadi dua Ras yaitu:

- Fairy Elf

- Dark Elf

Tapi dari segi penampilan semua Elf memiliki telinga panjang, akan tetapi yang menjadi perbedaan dasar Fairy Elf dan Dark Elf adalah warna kulit mereka, Fairy Elf berwarna Putih bagaikan cahaya sedangkan Dark Elf Berwarna agak Kecoklat – coklatan agak Manis, Kebayakan Elf tinggal di hutan dengan desa-desa, akan tetapi ada salah satu daerah elf yang jumlah penduduknya cukup besar sehingga dijadikan kota, agar bisa berdagang dengan ras lainnya salah satunya

- Kota Fairy Elf\, Lenyushka

- Kota Dark Elf\, Tarnyaa

Hanya ada baru dua kota yang elf dideklarasikan sebagai kota dengan jumlah penduduk banyak selainnya elf tidak suka berinteraksi dengan ras lainnya.

Reinherz menjadi antusias mendengar dunia yang luas, yang membuat Reinhez ingin menjadi seorang petualang pada saat sudah besar.

Mata Reinherz sangat bersersinar melihat banyaknya ras dan wilayan di dunia ini, sambil menatap ke ibunya "Terus bagaimana dengan Dwarf dan Human Beast?"

Dwarf atau manusia kerdil biasa tinggal di daerah tinggi seperti pegunungan karena dekat dengan tempat menambang, Dwarf merupakan bangsa pengrajin dan juga seniman berbagai macam senjata dan aksesoris, makannya semua orang terutama petualang sangat ingin pergi ke kerajaan Dwarf karena ingin membuat senjata yang bagus, tapi sayangnya Dwarf merupakan ras yang sangat arogan, karena semakin banyak orang yang hanya ingin senjata bagus untuk membunuh orang bukan untuk melindungi orang, dan juga kebanyakan tidak menghargai seni buatan Dwarf, karena orang hanya melihat senjata bagus pasti langsung diambil, tapi jika mendapatkan hati Dwarf, maka senjata buatan Dwarf akan menjadi Item yang paling susah dihancurkan, salah satu kerajaan Dwarf ada di dekat Phantom Harlow yaitu Kerjaan Buxton.

Sedangkan Human Beast atau manusia setengah hewan berada di benua iblis, tapi ada beberapa ras yang memutuskan untuk tinggal bersama manusia, karena ternyata ras Human Beast adalah ras yang sangat Agricultural, mereka sangat pintar dalam berternak dan bertani, karena memiliki indra yang bagus, tapi apakah mereka memiliki kerajaan, itu belum ada yang tau pasti.

Reinherz yang mendengar Human Beast sangat pintar ingin menemui mereka "Wow ibu, apakah mereka ada di kota ini?, aku ingin sekali menemui mereka!"

"Tentu saja mereka ada disini!, tapi cepat atau lambat kamu akan berjalan keluar ke mansion ini"

"uummm" Reinherz membuat ekpresi kecewa

"Baiklah nak, ini yang bisa ibu jelaskan, ada yang ingin ditanyakan Rein?"

"Tidak ada ibu"

Lizbeth kemudian merapikan petanya dan menaruhnya di rak buku lagi, tapi Reinherz masih ada beberapa hal yang ingin dia ketahui, tapi itu sudah sangat cukup untuk Reinherz saat ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!