NovelToon NovelToon

Calon Istri Yang Manja

Bab 1

Sore hari saat Daren pulang dari kantor, dia mampir di Supermarket untuk berbelanja keperluan sehari-harinya di Apartement...

Saat dirinya hendak masuk ke supermarket,

Ponsel miliknya tiba2 berdering dari dalam saku celananya.

Lalu segera mengangkat telponnya.

"Halo ma....!?"

sapa Daren,

"Iya halo nak...,hari ini kamu mampir ya ke rumah...,mama kangen soalnya...

ucap mama Shita.

"Ada apa ma...? ada hal penting...?!"

tanya Daren heran.

"Apa mama ngga boleh nelfon sama anak sendiri...? trus kamu tuch ngga pernah telfon mama..., kalau bukan mama yang telfon duluan.."

omel Nyo.Shita.

"Bukan begitu ma...., akhir2 ini Daren sibuk karena banyak kerjaan. Ntar kalau Daren udah ngga sibuk pasti akan berkunjung ke rumah.."

ucap Daren.

"Pokoknya mama ngga mau tau..., hari ini juga kamu balik kesini. Karena

Hari ini papa baru pulang dari luar negeri.., jadi mama pengen masak yang enaak buat kalian..."

"tapi Ma....!"

tut..tut.....

Sebenarnya malam ini, Daren sudah janjian dengan teman2nya ke klub malam... Tapi karena mamanya maksa jadi mau tidak mau Daren harus nurutin ucapan mamanya, kalau nggak Nyo. Shita akan marah besar padanya.

Apa lagi dirinya sudah lama ngga pulang ke rumah orang tuanya.

Daren termasuk anak yang penurut kepada kedua orang tuanya dan care pada keluarganya, terutama kepada ibunya.

Begitu pun dengan Tuan Vincent, ayah dari Daren. Orangnya sangat supel dan hangat. Sangat perhatian kepada keluarga kecilnya, sesibuk apa pun dirinya, Tuan Vincent akan selalu mengutamakan keluarga tercintanya.

Dira adiknya masih kuliah semester 4 di Jerman, sedangkan Daren seorang pengusaha muda yang sukses..

walaupun baru 2 tahun bekerja di perusahaan tapi kemampuanya dalam mengelola perusahaan, sangat tidak diragukan lagi,...

Kemampuannya dalam mengelola perusahaan, Daren warisi dari sang ayah.

Terutama dari kakeknya yang pertama kali membangun perusahaan mereka dan di kembangkan oleh Tuan Vincent hingga perusahaan mereka tersebar luas dan memiliki beberapa cabang di indonesia.

Bahkan kini perusahaan mereka sudah memiliki cabang ke luar negeri.

Sebelum brangkat ke rumah orang tua-nya,

Ia sedang duduk santai di depan tv ruang tamu, sambil menikmati secangkir kopi susu yang di sajikan oleh Bi Surti untuknya...

Kemudian mengambil ponselnya yang terletak di atas meja dan ingin menghubungi sahabatnya...

Kemudian Ia menekan tombol panggil dan tersambung.

"Hello Ren...."

sapa sahabatnya bernama Revan di seberang telfon...

"Hey Van....

hari ini gue nggak sempat nongkrong bareng dengan Loe pada.."

ucap Daren terus terang...

"Yah nggak papa Ren..

tapi kenapa mendadak begini...!?

apa loe ada masalah...?"

tanya Revan penasaran,

"Bukan masalah bro...

tiba2 ada acara keluarga di rumah orang tua gue..."

jawabnya

"Oh.., its fine..,

masih ada hari lain..."

ucap Revan.

"Thanks, loe sampein aja pada mereka..."

kata Daren.

"Okey....."

sahut Revan di penghujung telfon...

Malam hari tepat jam 7, Daren sudah tiba di mansion...

"Slamat malam tuan muda"

sapa security dengan sopan saat Darren memasuki pintu pagar rumah orang tuanya.

"Hmm malam..."

sahut Daren lalu memarkirkan mobilnya di halaman rumah.

Nyo. Shita berjalan dari arah dapur menuju pintu menyambut kedatangan putra tercintanya sambil tersenyum semringah.

"Malam honey.."

sambut Mama Shita dari dalam rumah lalu memeluk putranya...

"Malam juga ma..."

sahut Daren dan menyambut pelukan ibunya.

"Hmm..."

tiba2 dari arah belakang tuan vincent menegur mereka.

"Sudahlah boy.., jangan lama2 peluk istri papa..."

canda Tuan Vincent.

Darren terkekeh pelan

"Cemburu ya pa..!?"

ucapnya kemudian beralih ke pelukan sang ayah,

"Tau nech papamu, udah tua juga..."

timpal Nyo.Shita membuat Tuan Vincent terkekeh pelan bersama Darren.

Diruangan itu, terdengar suara candaan yang begitu hangat. Maklum Daren sudah 2 bulan tidak pulang ke mansion. Ya, karna dia sangat sibuk mengurus perusahaan yang dipercayakan oleh tuan Vincent padanya.

"Mama ke blakang dulu ya..."

pamit Mama Shita dan segera beranjak ke dapur.

Nyonya Shita sangat senang karna putra tampan mereka hadir malam ini. Walaupun dirinya yang minta baru anaknya berkunjung ke rumah mereka..

Nyonya Shita sebenarnya sangat kesepian tinggal dirumah megah nan besar ini,* tapi apa mau dikata kalau sang putra ingin hidup mandiri,..

Apalagi tempat tinggal Daren dekat dari perusahaan, maklum kota Jakarta sangatlah macet, dan Daren orang yang sangat disiplin waktu walaupun dia seorang bos,... harus tepat waktu ke kantor, jadi karyawan di perusahaan juga harus demikian...

Saat diruang tengah...

"Dad, gimana perkembangan cabang kita di Jerman..?"

Daren bertanya.....

"ya lumayan Ren, perkembangannya sangat pesat, rencana 3 bulan kedepan papa dan mama akan pindah ke Jerman,.. kasian mamamu tinggal sendiri dirumah ini... sekalian habiskan masa tua disana.."

Papa Vincent menjelaskan,

"hmm... benar juga sech pa, kasian mama...".

"Ayo makan.., mama sudah masakin kesukaan kalian.. ada gurami asam manis, ayam bakar dan sayur capcay.."

ujar Mama Shita semangat.

Mereka pun beranjak ke meja makan yang letaknya tidak jauh dari ruang tengah, tempat mereka saat ini.

"Wah enak nech ma..."

puji Daren saat tiba di meja makan lalu duduk dengan senyum bahagia,

kemudian Nyo.Shita menyendok nasi dari wadah yang berisi penuh dan menaruhnya ke piring sang suami dan putranya.

"Anak sama papa lahap makannya"

gumamnya,

nyonya sita hanya senyum2 sendiri melihat 2 lelaki kesayangannya, seandainya Dhira juga ada disini skarang, maka lengkaplah kebahagiaannya.

"Ahh smoga kamu baik2 aja disana nak..."

Gumam Mama Shita yang rindu dengan putri tercintanya,

kemudian ikut menyantap masakan buatannya sendiri bersama suami dan putranya...

sungguh makan malam yang penuh kebahagiaan dan kehangatan yang di rasakan Nyo.Shita karena bisa berkumpul bersama keluarga kecilnya...

Bab 2

Pagi hari,

di sebuah perusahaan Vincent Group yaitu perusahaan pusat milik Tuan Vincent. Perusahaan tersebut sudah di serahkan kepada putranya yang bernama Daren dan sekaligus menjabat sebagai seorang CEO termuda di antara kalangan pebisnis yang lainnya.

Tepat jam 8 pagi, Daren tiba didepan lobby perusahaannya lalu menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas parkir untuk memarkirkan mobilnya.

Setelahnya, Daren mulai melangkahkan kakinya, berjalan memasuki pintu lobby dengan wajah dinginnya dan disambut oleh sebagian karyawannya yang sedang melintas saat itu.

Semua karyawan tunduk dan hormat kepadanya. Selain tampan, Daren juga memiliki kharisma yang sangat mengagumkan hingga membuat karyawannya terkagum-kagum dan segan terhadap dirinya.

"Slamat pagi pak..."

sambut karyawannya sembari menundukkan kepala tanda hormat mereka.

Darren terus berjalan melewati karyawannya sambil menganggukkan kepalanya untuk membalas sambutan karyawannya itu. Sekertarisnya pun ikut dari belakang Darren dan memasuki lift pribadi yang langsung menuju ke raungannya.

Di depan pintu, sekertaris Rara juga menyambut kedatangan bosnya itu.

"Slamat pagi pak..."

Sapa sekertaris Rara pada bosnya yang baru saja lewat di depannya.

"Hmm..."

dehem Darren sambil berjalan memasuki ruangan kerjanya.

"Haris.....!"

panggil Darren kepada Sek.Haris yang masih berdiri di depan meja kerja miliknya.

"Iya pak..!?",

sahut Haris.

"Bagaimana dengan jadwalku hari ini...?"

tanya Darren sambil duduk dan menunggu jawaban dari sekertaris Haris.

"Hari ini ada meeting di kantor dan pertemuan dengan rekan bisnis dari perusahaan Z, di cafe fictorya jam 11.30., skalian makan siang disana."

jawab Haris menjelaskan.

Haris bukanlah satu2-nya sekertaris di perusahaan itu. Daren mempunyai 2 orang sekertaris yaitu Haris dan Rara.

kemanapun Daren pergi pasti sek. Haris slalu setia menemani sang bosnya yang dingin dan super cuek itu sedangkan sek. Rara harus stand by di kantor..

"Apa urusan-mu sudah beres...?"

tanya Darren tiba2 yang membuat Haris terbengong.

"Maksud bapak...!?"

tanya Haris balik sambil melihat sorotan mata bosnya yang tajam.

"Oh iya pak, sudah beres..."

sahutnya cepat, kemudian pamit dan segera beranjak keluar dari ruangan Daren.

Haris sangat memahami karakter bosnya itu, Darren tidak suka karyawan yang lelet alias telmi. Kemarin sore selepas dari kantor dia langsung pulang ke apartemen miliknya dengan tergesa-gesa karna urusan pribadi dan sempat di perhatikan oleh Darren dari balik kemudinya.

Beberapa jam kemudian,

tok..tok..tok...

"Masuk......"

sahut Daren yang sedang sibuk dengan kerjaannya.

"Tuan Muda, sekarang waktunya untuk bertemu dengan rekan bisnis anda..."

ujar Sek.Haris di depan meja kerja Darren,

Darren melihat jam di tangan kirinya kemudian meregangkan ototnya karna sedikit lelah hari ini, pekerjaannya cukup padat..

"Let's go...."

ujar Daren sambil beranjak dari duduknya dan menuruni lift khusus bersama Sekertarisnya dan langsung naik ke mobil menyusuri jalan raya besar.

Tak menempuh waktu yang lama, mereka pun tiba di tempat tujuan.

Saat Daren hendak masuk ke dalam kafe fictorya, Ia berpapasan dengan seorang wanita yang buru2 keluar dari pintu kafe itu.

Hari ini Sheela, sudah janjian dengan temannya untuk mengerjakan tugas kuliahnya.

Buush, minuman Sheela tertumpa. Parahnya lagi mengenai baju jas Daren...

"Syeet, sialan..!"

umpat Daren sambil memandangi gadis itu dengan mata melotot.

"Kamu tidak punya mata ya...!?"

makinya pada Sheela dengan nada geram.

"Aduh maaf pak. Nggak sengaja, aku lagi buru2 soalnya..!"

ucap Sheela dengan gugup sambil mengambil tissue dari dalam tasnya, buat lap jasnya daren

Tapi belum sempat di lap, Sek. Haris sudah berada disampingnya, karna sebelumnya mencari tempat parkir buat kendaraan mereka.

"Haris..! cepat kau ambilkan jasku di dalam mobil.."

perintahnya.

"Baik pak..."

jawab Haris lalu segera beranjak ke mobil untuk mengambil jas yang selalu Darren siapkan dan bawa kemana- mana.

"Nggak usah dilap.."

dengan nada galaknya, sambil mundur 1 langkah,' dia memang tidak suka di sentuh sama wanita, tapi gadis itu nekat mau melap jas Daren..

"Hey stoop..."

teriaknya pada Sheela,

gadis itu sangat takut tak terasa air mata menetes dan berlari dari hadapan Daren...

"Hmmmm dasar wanita cengeng...."

gerutunya pelan,

"ini Tuan jasnya.."

ucapnya dengan menyodorkan jas di tangannya kemudian melihat sekeliling tapi gadis itu sudah tidak ada..

Gadis itu bernama Sheela lee, dia berlari sambil menangis karna memang dia gadis yang cukup manja sedikit polos.. dia dibesarkan dengan penuh kasih sayang.

Sheela anak tunggal dari pasangan tuan Hardi lee dan nyonya Jeslin fang.. kedua orang tuanya keturunan Korea - Indonesia.. jadi tidak heran kalo anaknya seperti orang korea asli..

kebetulan Apartemen Sheela berdekatan dengan kafe tersebut jadi Ia langsung pulang dan menelpon sahabatnya.

"Ada apa Sheel..., kok kamu nangis.?" tanya temannya dari sebrang telfon dengan heran,

"hari ini gue nggak jadi ke tempat loe ya Sa..."

sambil sedikit sesegukan,

"iya. ada apa honey, kenapa kamu nangis..., cup..cup.cup.."

bujuk Sasa pada sahabatnya

"hmm.. gak papa....Sa..."

ucap Sheela.

"Kapan2 gue ceritain ke loe.. gue pengen tidur dulu.. capek nangis soalnya.."

tambahnya.

"okey dech".

jawab Sasa bengong karena memikirkan sahabatnya yang lagi ada masalah.

tut.tut.tut

Sasa adalah sahabatnya, mereka sangat akrab, dia slalu setia mendengarkan keluh kesah Sheela begitu pun sebaliknya.. mereka seperti saudara, awal berteman dari SMA.

Sheela dan Sasa Adalah mahasiswa ke Dokteran, semester 6 di sebuah fakultas elit yang ada di kota Jakarta.,.. Mereka seumuran cuma beda bulan saja.

Bab 3

Hai readers.. perkenalkan nech pemeran utama dalam novel ini cekidott.....

Nama : Daren Vincent

tinggi : 180

umur : 26 tahun

keturunan Jerman - Indonesia,... waduh roti sobeknya melele cuy..😀😀

Nama : Sheela lee

Tinggi : 165

umur : 20 tahun

Malam hari,.. Daren merenung diruangan kerjanya.. dia mengingat kejadian tadi siang,..

"Siapa gadis itu..!!!"

tiba2 pikirannya tertuju pada gadis itu....

Sebenarnya, dia tidak tega melukai perasaan serta membuat seorang wanita menangis, karna dia juga mempunyai ibu dan seorang adik perempuan.

Mungkin karna dari kejadian 2 tahun lalu, waktu masih kuliah di Jerman. Ada seorang gadis yang sangat di cintainya, tapi berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Gadis itu bernama Sarah keturunan indonesia Jerman... Hingga saat itu juga, sifatnya berubah dari pria hangat menjadi pria yang dingin.

"Ahk....!!!"

desahnya, sambil mengusap wajahnya,

Ia pun berjalan memasuki ruangan fitnes.. terlihat berbagai macam alat olahraga di dalam ruangan itu.

Dharen memang sangat rajin ber-olahraga, tiap hari walaupun hanya satu jam Ia akan meluangkan waktunya untuk olahraga agar tubuh dan rasa penatnya kembali bugar.

Setelah ber olahraga, Daren mengambil handuk kecil lalu menyeka keringat yang bercucuran dari wajah dan tubuhnya yang seksi.

kemudian mengambil botol air mineral yang ada disamping tempat duduknya serta meneguknya sampai habis...

Ia pun ber istirahat sejenak sambil memandangi pemandangan Ibu kota Jakarta di malam hari dari balik jendela yang ada di ruangan fitnesnya...

sungguh menyejukkan hati dan sesaat terhindar dari hingar bingarnya keramaian kota yang terjadi setiap hari saat ke tempat kerjanya.

beberapa saat setelah istirahat, Daren pun masuk ke kamarnya dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya agar kembali menjadi bugar dan bersih.

tak butuh waktu yang lama setelah mandi, Ia pun berbaring di atas tempat tidur dan mengambil ponsel miliknya dari atas nakas samping kasur nya.

Daren memeriksa chat pribadinya dan tertera nama ibunya di sana,

lalu membaca isi pesan teks dari sang mama.

Setelah di baca, Ia pun segera menghubungi nomor ibunya...

"Malam sayang....."

sapa ibunya dari balik telfon...

"apa kamu sudah makan...?"

sambungnya lagi,

"uda Ma..."

jawab Daren

"ada apa Ma, malam2 gini minta di hubungi...!?"

sambung Daren penasaran,

"Gini Nak, esok pagi kamu balik rumah ya..."

ucapnya memohon

"Kakek dan Papamu mau bahas sesuatu yang penting sama kamu..."

sambung Nyonya Shita,

"bahas apa Ma....?

kan bisa lewat telpon...!"

tanya Daren semakin membuat dirinya jadi penasaran,

"mau bahas mengenai perjodohan kamu...."

jawab Nyonya Shita

"perjodohan...?"

sahut Daren kemudian mengerutkan keningnya sejenak karena kaget mendengar kata perjodohan dari sang mama.

dengan siapa Ma....?

tambahnya,

cucu dari rekan kerja kakek kamu dahulu,

kamu ingatkan dengan almarhum Tuan Ferdinan Lee, teman seperjuangan kakek di masa-masa sulit saat mendirikan Perusahaan masing2,

"Ferdinand lee...?"

kata Daren sembari mengingat dengan jelas siapa yang di maksud oleh ibunya,

"iya, pokoknya besok mama tunggu ya...?"

jawabnya

"jangan lupa..."

sambung Nyonya Shita kemudian menutup telponnya,

tut..tut...tut...

"Mama kebiasaan dech...

tutup telpon tanpa mendengar persetujuan dariku...."

gerutu Daren saat meletak ponselnya di atas nakas...

Daren pun berbaring menghadap ke atas langit-langit palfon kamarnya..

sambil memikirkan perkataan ibunya mengenai perjodohan dirinya...

Dia mau di jodohkan dengan siapa....

begitulah yang ada di pikiran Daren saat ini, yang kini membuatnya susah untuk memejamkan ke dua bola matanya...

Malam pun semakin larut, kini rasa kantuk dan lelah mengalahkan pikiran Daren, sesekali Ia menguap hingga matanya terpejam dan larut dalam lelapnya malam.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!