NovelToon NovelToon

MAGICAL DOCTOR(Cintanya Dizaman Kuno)

PROLOG

ABAD 21 .

Zaman modern

Rumah sakit terkenal di kota besar.

Seorang dokter bedah sedang melakukan otopsi jenazah korban pembunuhan.

"Ran ,kalau bekerja jangan sambil mengambil barang jenasah. Takutnya keluarga korban mencari dan tak terima menuntut kita" Ucap Teddy kepada Rani rekan dan sahabat Rani bekerja sebagai dokter bedah terkenal.

"Sudah lah ted ,tenang saja jangan takut." Jawab Rani dengan acuh .

"Terserah anda saja dokter Rani " Ucap Teddy mengalah dan tak lagi menasehati sahabatnya.

Mereka sedang bekerja dengan diam dan otopsi berjalan lancar.

"Bagaimana apa sudah menemukan keganjalan dengan jenazah ini." Tanya seseorang polisi yang baru saja memasuki kamar mayat.

"Ya,saya menemukan ini pak di dalam tenggorokan korban ." Ucap Teddy dan menemukan cincin berlian dimulut wanita cantik yang mereka otopsi.

"Bisa saya lihat dokter Teddy." Tanya polisi itu dan memakai sarung tangan dan meneliti cincin yang mereka temukan ada bekas kue disela sela berlian itu.

"Ini bukan korban pembunuhan.Tapi korban pernyataan cinta dengan kejutan berakhir tragis " Ucap Rani ikut melihat cincin berlian itu.

"Sama saja.karena kesengajaan .Termasuk pembunuhan berencana" Ucap polisi itu dengan tegas dan menaruh cincin itu di plastik klip dan menulis sesuatu disana .Barang bukti pertama dan kedua serta ketiga sudah ditemukan sekarang kami permisi dokter Teddy dan dokter rani.Terimakasih atas kerja samanya" Ucap polisi itu membungkuk dan pergi dari kamar mayat tersebut.

Setelah mereka selesai melakukan tugasnya Teddy mendapat telfon dari pacarnya.

"Maaf ,Ran aku akan mengangkat telfon dulu.takut Sintia marah terlalu lama mengangkatnya." Ucapnya dan akan melangkah keluar ruangan.

"Tolong bereskan untukku juga ya ran.makasih" Tambah Teddy dan melambaikan tangan keluar dari kamar mayat itu.

Rani hanya menggeleng kepalanya dan bergumam.

"Sungguh cinta yang membingungkan.Korban terlalu mencinta" Gumam Rani dengan perlahan menyelesaikan dan membersihkan jenazah itu.

Kelontang

Sebuah benda jatuh dari badan mayat wanita itu.

"Apa yang jatuh.Sudahlah nanti saja aku mencarinya." Ucapnya dan meneruskan pekerjaannya agar rapi kembali.

Selang berapa menit ,

"Huh,akhirnya selesai juga."

"Tadi apa ya yang jatuh" Batin Rani dan mencari benda yang jatuh itu.

Dia pun melihat sebuah gelang cantik dari giok berwarna hitam dengan ukiran indah disetiap butiran giok itu.

"Sangat cantik tapi bukan ini yang jatuh tadi." Ucapnya dan mengantongi gelang itu di saku dalam bajunya bukan jasnya.

Rani pun mencari kembali apa yang jatuh tadi.Dan ia menemukan benda yang dari awal ia akan cari.

"APPPPAAA,.... hanya sebuah koin tembaga kuno ." Syoknya dan mengambil koin itu ia taruh di saku bajunya.

Lalu pergi keluar ruang mayat dan menguncinya kembali.

Selesai tugas hari ini telah memakan waktu setengah hari .

Saatnya mereka pulang kerumah masing masing.

"Dokter Rani.Aku pulang dulu ya.Soalnya sudah dijembut Doni" Ucap suster yang membantu Rani dirumah sakit .

"Ya pulanglah" Jawab tanpa melihat rekan kerjanya.Dia fokus melihat koin itu sedangkan gelang giok hitam itu ia pakai karena ingin mencobanya.

"Lebih baik aku pulang saja." Batinnya dan akan melepas gelang giok itu tapi seolah gelang itu melekat ditangannya sampai tulang.

"Kenapa tak bisa dilepas." Batinnya dan berusaha dengan sekuat tenaga tapi tak kunjung terlepas.

dia pun putus asa memutuskan pulang terlebih dahulu.

"Lebih baik pulang saja." Ucapnya dan keluar ruangan menuju parkiran rumah sakit .

Memasuki mobil dan langsung melakukannya dengan kecepatan sedang.

Tanpa ia sadari ada seseorang yang telah menyabotase mobilnya.

"Selamat jalan nona Rani ,Dan selamat datang didunia barumu." Ucap seseorang itu dan menghilang dari sana.

Ditikungan tajam arah rumahnya yang hanya dia seorang diri , Karena di anak sebatang kara yang hanya dibesarkan oleh pasangan suami istri tua ,Yang menjadi orang tua angkatnya.Setelah kedua orang tua angkatnya meninggal, Karena kecelakaan pesawat saat akan berkunjung ke makam neneknya ia menjadi sebatang kara kembali.

"Kenapa rem nya blong.Ya tuhan apa aku akan menyusul ayah dan ibu diakhirat." Ucapnya dengan berusaha menginjak rem tapi tetap saja tak bisa memberhentikan laju mobilnya, Dan dengan sangat keras menabrak pembatas jalan dan meluncur dengan melayang menabrak pohon pohon dan jatuh kejurang melewati semua tebing tebing dan meledak disaat itu juga.

Badan serta dirinya terlempar jauh kedasar sungai dengan luka parah membasahi gelang itu,  Hancur pula badannya penuh dengan luka , Sayatan sayatan dari ranting tajam.Terakhir terbentur batu tajam dan menghembuskan nafas terakhir, Sebelum meninggal ia merasakan tubuhnya hancur berkeping keping.

"Apakah ini akhir hidupku .Begitu tragis sekali." Gumam Rani dan menghempaskan nafas terakhir.

Dilain tempat atau dimensi lain

Zaman yang berbeda jauh beribu ribu mil tahun masih zaman kerajaan yang memimpin sebuah negara maupun wilayah.

"Maafkan tabib ini,Tuan serta nyonya.Nona muda telah tiada ,Karena benturan keras dikepalanya mungkin waktu didalam danau ia meminum begitu banyak air dan ikan kecil." Ucap tabib itu dengan tersenyum sinis.

Tanpa kedua parubaya itu sang tabib memberikan racun langka yang langsung merenggut nyawa nona malang itu.

Yang memiliki cacat karena memiliki kedua mata yang buta dari ia lahir.

"Suamiku.putri kita hik hik hik" Ucap wanita parubaya itu menangis tersedu sedu .

Sedangkan para keluarga besar menunduk menahan tangisannya dengan sedih mereka menunduk dan lemas, Meninggalkan ruangan besar itu.

"Jie jie,jangan tinggalkan kami" Ucap para nona nona muda keluarga besar itu.

"Jie jie ,Jangan tinggalkan aku.Aku janji akan berusaha untuk membuat tuan muda ji itu tak jadi membatalkan, Pertunangan dengan anda .Bangunlah jie jie" Teriak histeris sang adik dari selir ayahnya.

"Tenanglah,Semoga ada keajaiban dikeluarga kita" Ucap seorang wanita paru baya satunya .Lebih tepatnya ibu gadis kecil itu yang masih berusia 10thn.

"Selir,kau bawah putrimu keluar.Dan semua keluar " Teriak pria parubaya itu dan semua keluar ,kecuali dia seorang.karena istri sahnya telah pingsan sendari tadi.

002.KEHIDUPAN KEDUA.

"Selir,kau bawah putrimu keluar.Dan semua keluar " Teriak pria parubaya itu dan semua keluar kecuali dia seorang.Karena istri sahnya telah pingsan sendari tadi.

Tibalah kegelapan menjadi sedikit bercahaya.

Perlahan kelopak mata bergetar bertanda seorang gadis yang berbaring akan membuka netra indahnya.

"Putriku bukalah matamu nak.meskipun kau tak bisa melihat tapi kami bisa melihatmu masih hidup.Kami semua sangat menyayangimu." Ucap pria parubaya itu dengan menggenggam tangan putrinya.

"Ibundamu,bibi selir semua menunggumu membuka mata " Ucap kembali pria paru baya itu.

TOK

TOK

TOK

Pria parubaya itu menengokan kepalanya.

"Maaf tuan perdana Mentri hamba menyampaikan berita nyonya selir pingsan.." Ucap Kasim yang tadi mengetuk pintu tadi.

"Apa kau bilang ibu selir pingsan.Apa yang membuatnya pingsan kasim ji" Tanya perdana Mentri tersebut.

"Nyonya selir ,Mengetahui bahwa nona pertama sakit tak kunjung bangun." Jawab Kasim Ji dengan nada takut.

"Lalu bagaimana dengan ibunda" Tanya tuan perdana Mentri dengan tambah khawatirnya.

"Nyonya besar ,belum mengetahuinya karena nyonya besar baru akan sampai sore ini." Ucap Kasim Ji menjawab dengan yakin.

BRAKKKKK

Tiba tiba gerbang kediaman utama ditendang dengan kasar oleh seorang nyonya tua dengan kencangnya sampai terbelah.

Seluruh penghuni kediaman perdana Mentri itu menjadi ricuh dan berlari kehalaman utama gerbang depan .

 Kasim Ji serta tuannya juga ikut berlari kesana melihat wajah marah seorang wanita tua yang masih terlihat cantik, Meskipun usianya dan kulitnya sudah mulai keriput.

"Kalian para pendosa.Semua kemari terima hukuman dari wanita tua ini." Teriak wanita tua itu.

"Nyonya besar jangan teriak sekeras ini.Jaga kesehatan anda nyonya." Ucap pelayan pribadi wanita tua itu.

"Ibu,maafkan kami .Kami tak bermaksud menyembunyikan kebenaran ini bahwa tuan muda sialan itu memutuskan pertunangan dengan putri kami." Ucap selir dengan nada takut.

"Selir kie,jangan anda membela huang terus terusan dia salah ,Karena telah merahasiakan kalau cucu kesayanganku sedang sakit parah." Ucap nyonya besar dengan marahnya.

"Ibbuuuuuu,Syukur anda datang .Hamba sudah tak tau lagi bagaimana nasib putri hamba.Hik hik hik."Adu nyonya Huang dengan menangis tersedu sedu sedangkan yang disana hanya meninggalkan jejak mata bengkak karena menangis.

"Apa kalian hanya menangis begini."Tanya nyonya besar itu.

"Hiang,sini kemari" Ucap nyonya besar memanggil putra kedua nya.

"Ya ibu.Kau periksa keponakanmu .Saya tak percaya dengan tabib kekaisaran ini karena ia bukan tabib yang baik."Ucap nyonya besar dengan lantang.

"Ibu biarkan hamba membantu adik ipar ." Ucap selir kie menawarkan dirinya

"Apa putrimu bisa ditinggal." Tanya nyonya besar.

"Hamba akan bersama nenek saja." Ucap putri bungsu dengan lembut.

"Kau cucu bungsuku yang baik .Kau harus jaga jie jieku kalau sembuh.Karena para gegemu sedang melakukan pelatihan diakademi." Ucap sang nenek dengan mengelus surainya.

"Nenek ,Apakah paman Hiang tak membawa bibi serta jie jie nue kemari."Tanya cucunya dengan nada cemberut.

"Mia'er,bibi serta jie jiemu sedang sibuk meracik serta menjaga toko obat mereka.Jadi mereka tak datang kemari.Pamanmu kemari ingin bertemu dengan nenek zuzu .Tapi dimana nenek zuzu kenapa tak hadir." Tanya nyonya besar dengan mencari selir suaminya dahulu.

"Nenek ruan ,nenek zuzu sedang sakit karena mendengar jie jie sakit parah sudah tiga hari tak sadarkan diri." Ucap Mia dengan sedih.

"Nenek ruan,Kapan suwan jie jie sadarkan diri.Mia Mia merasa bersalah karena tak bisa menyelamatkan jie jie dicelakai oleh nona Bai zula."Ucap Mia dengan menahan tangisannya.

Dan terjawab sudah siapa yang mencelakai cucunya itu.

Ditempat lain.

Tepatnya di ruangan kediaman suwan.

"Bagaimana ,keadaan putri sulungku .Hiang " Tanya tuan perdana Mentri Huang dengan nada sedih, Dan disana ada nyonya Li yan istri sah tuan Huang ,Serta selir kie istri kedua, Dan terakhir tuan Huang.

Mereka berdua was was dengan kabar yang mereka terima.

"Sungguh keterlaluan tabib itu .Dia dengan sengaja mencampurkan racun ini dengan obat yang resepnya dan bahanya anda beli sendiri.Gege."Ucap Hiang dengan nada dingin dan marah.

"AAAPPPAAAA," Teriak kedua wanita itu dengan nada marah dan geramnya.

  Mereka berdua berbisik bisik tanpa sepengetahuan suami dan adik iparnya.

"Jie jie,ini tak bisa kita biarkan begitu saja.Saya akan meminta ayahanda melaporkan ini kepada kaisar." Bisik selir kie kepada nyonya Li yan.

"Benar,saya juga akan meminta kakak kaisar menyelidiki semua .Siapa musuh terselubung kediaman ini." Ucap juga nyonya Li yan dengan membalas berbisik.

Dan mereka kembali bersedih menghampiri putri mereka.

"Putriku suwan.Ibu akan memarahi serta menghukum Mia kalau anda tak bangun." Ucap selir kie dengan nada marah.

"Selir kie,anda jangan memarahi anak seusia mia.Dia baru saja akan menginjak umur 10 tahun tiga hari lagi." Ucap nyonya Li yan yang tak ingin putri bungsunya dimarahi ibu kandungnya sendiri.

"Jie jie ,ini untuk merespon suwan agar cepat sadar.Karena suwan sangat menyayangi Mia." Bantah selir kie dengan ucapan nyonya Li yan.

Melihat kedua istrinya adu mulut karena kedua putrinya membuat tuan Huang memijat pelipis matanya karena merasa jengkel dengan kedua istrinya.Mungkin didalam keluarga lain nyonya sah ,dan selir tak akan bersatu dan adu mulut karena kekuasaan didalam Harem,Kediaman mereka.Sedangkan mereka berdua adu mulut, karena berebut siapa yang lebih sayang dengan siapa.

Kadang ia bingung.Mereka itu seperti adik dan kakak atau satu jiwa dengan satu tubuh .

"Ehemmm,kalau kalian berdua masih saja ribut dan menganggu suwan istirahat .Lebih baik kalian berdua keluar saja." Ucap tuan Huang dengan sedikit keras.

Sedangkan sang adik Hiang hanya melihat dan menggelengkan kepalanya dengan sifat kedua istri sang kakak.

"baik suamiku." Ucap mereka berdua kompak.

"Bagaimana Hiang ,apa racun itu bisa dikeluarkan dari tubuh putriku." Tanya tuan Huang dengan khawatirnya.

"Hem,mungkin ini keajaiban atau apa kakak.Tadi suwan baru saja akan siuman karena mendengar kedua ibunya berdebat .Jadi dia urungkan untuk membuka matanya.benarkah suwan." Tanya Hiang kepada gadis cantik yang pura pura masih tertidur.

"Sialan,aku bukan pura pura tidur tapi .Memastikan siapa pemilik tubuh ini dan siapa semua yang ada disini ,Karena aku hanya mendapat memori tentang gadis ini. Tapi tak pernah melihat wajah wajah siapa dikeluarga gadis ini.Jadi hanya memastikan saja." Batin Rani yang telah berganti jiwa memasuki tubuh nona besar .Putri sulung kediaman perdana Mentri Song Huang.

Dengan perlahan Rani membuka matanya, dan melihat wajah mereka semua yang berada diruangan itu ,karena memandang Rani yang tak lain suwan sekarang.Dengan berkeliling melingkari ranjang miliknya.

"Ya,hamba sudah sadar.Dari tadi ayah,ibunda,ibu selir."Ucap suwan dan ada seseorang yang menangis terharu karena dipanggil ibu , Meskipun masih ada embel embel selir ,Karena itu sudah kedudukannya.

"Hikkk hikkk hikkk"

PENGENALAN 003.AWAL YANG BARU

PENGENALAN TOKOH :

Keluarga baru dokter Rani didunia kehidupan kedua,

Keluarga Song.

-Tuan besar jendral Song (kakek Song Dang)

* Nyonya besar Ruan An (nenek Ruan istri sah jendral Song).

* Nyonya selir nan suzu (nenek suzu selir jendral Song).

-Tuan besar perdana Mentri Song Huang (Putra pertama jendral Song dengan istri sah).

* Nyonya muda Li yan (istri sah perdana Mentri Song Huang)

* Nona besar Song .Song suwan 17thn(Putri pertama istri sah dan perdana Mentri Song.)

-Tuan muda Song Hai chu 23thn (putra Kedua perdana Mentri Song Huang dengan istri sah)

* Nyonya Selir Kie (selir perdana Mentri Song Huang)

* Tuan muda Song Bai lu 25thn(Putra pertama perdana Mentri Song Huang dengan selir)

-Nona muda Song miamian 9thn (Putri bungsu perdana Mentri Dengan selirnya)

-TAbib Song Hiang (Putra kedua Jendral Song Dang dengan selir suzu)

* Nyonya Lian su (istri sah tabib Hiang)

* Nona muda Song Nian nian (Putri semata wayang Tabib Hiang).

KEMBALI KEMSANYA

"Ya,hamba sudah sadar.dari tadi ayah,ibunda,ibu selir."Ucap suwan dan ada seseorang yang menangis terharu, Karena dipanggil ibu meskipun masih ada embel embel selir ,Karena itu sudah kedudukannya.

"Hikkk hikkk hikkk"

"Kenapa anda menangis kie Mei mei."Tanya nyonya Li yan dengan nada sedikit penasaran.

"Jie jie,Suwan'er memanggil hamba ibu .Bukan bibi lagi.Hik hik hik. " Jawab selir kie dengan menangis tersedu sedu

Semua disana juga merasa heran dengan pangilan itu secara tiba tiba.

"Memangnya salah hamba memanggilmu ibu." Tanya suwan kepada selir kie dengan nada biasa saja bukan dingin seperti dulu.

"Bukan salah putriku.Tapi dulu anda tak pernah memanggilnya ibu selir." Yang menjawab ialah ibu kandungnya nyonya Li yan.

"Benar putriku.Ayah menjadi sangat terharu karena panggilan itu." Ucap perdana Mentri song.

Karena putrinya mengakui cinta pertamanya dengan sebutan ibu .Bukan bibi selir lagi.

Dulu selir kie tak bisa menjadi nyonya sah kediaman Song ,Meskipun dia putri jendral tapi statusnya dalam kediaman keluarganya hanya anak seorang pelayan yang menjadi korban ayahnya karena jebakan musuh.Tetapi keluarga mereka menerimanya karena pelayan itu meninggal saat melahirkannya.Dia diangkat menjadi putri bungsu dan satu satunya kediaman itu.

"Jie jie ,kita harus merayakannya dan memberitahukan semua ini kepada putra putra kita." Ucap selir kie dengan bahagia dan berlari kediamannya dengan cepat kilat menulis surat kepada kedua putranya

Bai lu dan hai chu.

Dengan tergesa gesa ia menabrak nyonya besar Ruan dan nyonya selir suzu.Dan dibelakang kedua nyonya itu ,Ada jendral tua Song Dang yang baru pulang dari perbatasan.

"Maafkan hamba ,kedua nyonya serta tuan besar.Hamba selir kecil ini tak melihat jalan dengan benar." Ucap selir kie dengan nada gemetar karena ada jendral Song yang dulu ,Menentang pernikahannya, Karena ia putri orang yang ia benci.

"Tak apa menantu ,Kau tak salah.Apa yang membuatmu tergesa gesa." Tanya nyonya selir kepada menantu nya.

"Hamba ingin memberitahu kedua tuan muda.Akan mengadakan pesta besok." Ucap selir kie dengan takut dan gemetar.

"Lancang sekali anda.Dengan keadaan cucu sah ku kau mau mengadakan pesta besar dikediaman ini.Kau anggap apa kediaman utama song ini." Teriak jendral song dengan marah.Sejujurnya ia sedikit lunak dengan sifat selir putranya karena memiliki kepribadian seperti selir suzu, Yang tak mementingkan kekuasaan selama menjadi selir .Tapi ini apa.Dia lancang ingin mengadakan pesta disaat cucu kesayangan keluarga ini sakit parah.

"Cukup suamiku." Ucap nyonya besar dengan sedikit keras dan lembut.

"Beri kami alasan.Kenapa akan mengadakan pesta." Tanya kembali nyonya selir.

"Begini nyonya suzu,Nona besar suwan telah siuman, Dan nona besar menurut hamba dia sudah bisa melihat, Meskipun hanya hamba yang menyadarinya.Karena hamba menatap langsung netranya bukan wajahnya tadi." Jelas selir kie dengan gemetar, Dan tanpa aba aba jendral song melayangkan tangannya menuju selir kie dengan takut selir kie memejamkan netranya takut kena tamparan ayah mertuanya.Kalau ini menjadi yang pertama ia dilukai fisik maka dia akan kembali kekediaman ayahandanya.

Beberapa menit tak terjadi sesuatu dan malah usapan lembut di kepalanya.

"Anda benar benar baik hatimu.Kau membuktikannya dengan caramu sendiri. Bagus saya akan menerimamu menjadi istri kedua putraku dengan sah.Meskipun jabatanmu hanya nyonya selir seperti ibundamu suzu.Ayah merestuimu." Ucap ayah mertuanya dan dibelakangnya ada nyonya muda Li yan ia berjalan dan tersenyum.

"Ini kabar bagus kie meimei.Kau tak akan lagi menjadi selir kecil.Putra dan putri kandungmu akan memiliki status dikeluarga ini." Ucap nyonya muda Li yan dan memeluk selir pertama suaminya.

"Terimakasih jie jie,ini semua berkat dari dewa." Ucapnya dan meminta izin kepada ketiga mertua mereka untuk kembali melakukan perjalanan menuju kediaman Harem.

"Mohon maaf kan kami.Ayah,dan kedua ibu mertua.Kami akan kembali kekediaman kami." Ucap nyonya Li yan dengan lembut.

"Ya pergilah." Ucap jendral Song dan mereka berjalan kembali menyusuri lorong.

"Ini kabar bagus.Anda tak ingin mengabari kediaman keluargamu Meimei." Tanya nyonya Li yan dengan berjalan beriringan dengan selir kie.

"Entahlah jie jie.Hamba belum berani.Karena takut ayahanda masih marah dengan hamba ." Jawab selir kie dengan sedih.

"Anda bersabarlah." Ucapnya lembut dan berpisah dikediaman masing masing.

Di tempat suwan.

"Apa ini baik ayahanda." Tanya Huang dengan sedikit khawatir dan bahagia bercampur menjadi satu.

"Baik putraku.Karena istrimu Li yan sendiri juga mendengarnya.Agar putramu Bai lu ,Serta putrimu miamian mendapatkan statusnya, Di keluarga ini menjadi nona bungsu dan tuan muda pertama Song disini.Bukan hanya nona muda kedua.Serta tuan muda kedua meskipun dia yang lahir pertama.Lagian Bai lu sudah menjabat menjadi jendral muda .

Sedangkan hai chu masih menjadi tangan kanan gegenya tapi ahli sah ,masih didapat hai chu pihak istrimu kaisar Li tak akan keberatan tentang itu." Jelas jendral Song dengan tegas .

"Maafkan ayahmu ini Huang.Sejujurnya yang mulia kaisar Li lah yang memberikan titah ini ,Sudah sangat lama.Tapi karena keegoisanku.Tak mengizinkanmu.Istrimu Li yan sejujurnya telah tahu sejak lama.Tapi hanya diam karena takut akan kemarahan mertuanya ini." Batin jendral Song sedih.

"Suwan'er menyetujuinya ayah.Ayah bisa menikah dengan ibu selir ,Dengan terbuka dihadapan para rakyat dan pejabat lainnya.Jangan anda sia-siakan kesempatan yang diberikan oleh kakek." Bisik suwan karena Huang sedang duduk dibawah ranjang, Dekat wajah putrinya karena mengecek apakah putrinya benar benar bisa melihat.

mendengar bisikan putrinya Huang mengangguk dan menjawab usul ayahandanya.

"Baik ,ayah.Hamba akan melakukannya atas perintah ayah." Ucap Huang dengan tegas dan ia mendapat ucapan dari adiknya.

" Selamat Gege." Ucap Hiang dan tersenyum serta kembali disisi kedua ibunya.

"KAUUUU mengambil kesempatan disaat saya tak mengetahuinya Hiang."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!