NovelToon NovelToon

IBU SUSU UNTUK PUTRA KEMBAR CEO

1. TERTEGUN

Seorang gadis cantik yang masih sangat muda dengan wajah pucat duduk bersandar di depan ruang bayi, ia yang baru saja keluar dari kamar inapnya memilih untuk tidak langsung pulang ke kontrakannya. Rasa putus asanya setelah kepergian dua orang yang sangat dicintainya membuat dirinya ingin mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan oleh sahabatnya, iapun sudah dinyatakan sembuh oleh dokter dan memintanya untuk segera meninggalkan rumah sakit. Kerinduan pada bayinya yang telah tiada membuatnya malas untuk kembali pulang ke rumah. ia memilih untuk duduk sebentar di depan ruang bayi untuk melihat bayi-bayi lucu itu yang nampak tidur pulas. Hanya bayi kembar yang menangis tidak bisa berhenti, tangis itu makin menjadi ketika suster yang menangani bayi kembar itu nampak kewalahan, untuk mendiamkan bayi itu. Karena ingin mengetahui keadaan bayi itu ia mengetuk kaca pembatas itu untuk memanggil suster yang sedang menenangkan bayi itu.

"Apa yang terjadi suster, mengapa bayi ini tidak diantar ke ibunya untuk disusui?" tanyanya dengan wajah sendu.

"Bayi kembar ini baru saja kehilangan ibu mereka saat melahirkan mereka tadi pagi." Jawab suster itu sambil menenangkan bayi itu dalam gendongannya.

"Bolehkah aku membantumu menenangkan mereka?" Tanyanya hati-hati.

"Silahkan masuk dulu." Ucap suster itu lalu memberikan satu bayi itu kepada Kanaya.

Kanaya mulai membuka kancing bajunya untuk menyusui bayi itu, bayi itupun langsung menyusu pada pu**ing Kanaya yang masih memiliki banyak ASI. Dua bayi itu disusuinya secara bersamaan. Kedua bayi itu merasa nyaman dalam pelukannya hingga mereka tertidur pulas. Suster yang sudah mengenal Kanaya sangat senang melihat Kanaya bisa mengobati kerinduan kepada putrinya melalui bayi kembar ini yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

"Suster! mereka sudah tidur, tolong pindahan mereka ya suster ke tempat tidur mereka." Ucapnya sambil menyerahkan satu persatu bayi itu kepada dua suster tersebut.

"Terimakasih mbak Kanaya, berkatmu kami sudah merasa tenang sekarang, kasihan bayi malang itu yang harus kehilangan ibu mereka, dari tadi mereka tidak ingin minum susu formula, sudah dipaksakan tetap saja mereka tidak mau menyedot susu botolnya." Ucap salah satu suster kepada Kanaya.

"Kalau begitu berikan botol itu, aku akan memerah ASI milikku untuk mereka sebelum aku meninggalkan rumah sakit ini," ucapnya menawarkan ASI miliknya.

Suster itu mengambil dua botol kosong lalu menyerahkan kepada Kanaya. Gadis itu mulai memerahkan ASInya dengan alat bantu pompa ASI miliknya yang ia bawa jika ASInya melimpah.

"Ini suster tolong simpan ini untuk mereka, semoga mereka tidak rewel sampai esok hari, aku pamit dulu ya," ucapnya seraya mengancingkan kembali bajunya.

"Terimakasih mbak Kanaya untuk ASInya, semoga bermanfaat untuk bayi kembar itu." Ucap suster tersenyum kepada Kanaya yang ingin meninggalkan ruang bayi itu.

"Nasib kami kebetulan sama, sama-sama kehilangan orang yang kami cintai, mereka kehilangan ibu dan aku kehilangan bayi dan suamiku. Sudah dulu ya suster, sampai jumpa lagi." Pamitnya lalu membuka pintu kamar bayi itu secara perlahan.

Kanaya pulang dengan membawa kebahagiaan karena merasa terhibur sudah menyusui bayi kembar orang lain. Ia berjalan melewati lorong rumah sakit dengan wajah tertunduk seakan tak ingin memperhatikan orang-orang yang berjalan disisinya.

Kanaya Jihan Utami, gadis yatim-piatu, yang memiliki suami yang juga senasib dengan dirinya tanpa orangtua, keduanya dibesarkan dipanti asuhan yang sama, lalu jatuh cinta dan menikah. Keadaan suaminya yang memang memiliki riwayat penyakit jantung membuat cintanya tidak berubah, ia tetap menikah dengan Andika yang hanya bertahan satu tahun pernikahan mereka.

Andika meninggal ketika usia kandungan Kanaya baru tiga bulan. Sedih harus menanggung hidup sendiri tanpa suaminya, iapun tetap bekerja sebagai pelayan restoran makanan siap saji. Gajinya yang ia tabung hanya untuk membiayai persalinannya, namun sahabat baiknya Vanesa selalu membantunya baik dalam suka maupun duka.

Kelahiran bayinya yang dikiranya bisa menghibur laranya, malah meninggalkannya dalam waktu satu minggu. Gadis malang ini harus berjuang untuk kembali bangkit membenahi hatinya dari puing-puing kepedihan yang masih hancur tanpa tak tersisa.

🌷🌷🌷

Ditengah malam, bayi kembar itu kompak menangis, suster menghubungi ayah dari baby kembar itu untuk segera ke rumah sakit. Tuan Noah tergopoh-gopoh menyusuri lorong rumah sakit menemui baby kembarnya. Ia mengetuk pintu kamar bayi dan mendapati suster yang sedang menenangkan bayinya yang tidak bisa didiamkannya.

"Maaf tuan, baby kembar anda tidak ingin meminum susu formula. Tadi sore mereka juga terus menangis tapi seorang pasien rumah sakit ini membantu menyusui bayi kembar tuan dan juga meninggalkan ASInya untuk mereka, namun sayang sudah habis." Terang suster itu kepada tuan Noah, ayah dari bayi kembar tersebut.

"Apakah saya bisa meminta tolong lagi kepada ibu itu untuk menyusui bayi kembar saya lagi suster?" Tanya Noah yang tak tega melihat putra kembarnya terus menangis.

"Maaf tuan, ia sudah pulang tadi sore usai menyusui baby kembar anda. Ia hanya ibu malang yang kehilangan bayinya, yang baru ia lahirkan karena lemah jantung ditambah lagi ia juga seorang janda ditinggal mati oleh suaminya ketika masih hamil tiga bulan." Jawab suster tersebut.

"Kalau begitu berikan alamatnya padaku, aku akan menjemputnya malam ini untuk menyusui bayiku." Pinta tuan Noah yang ingin menemui wanita yang telah menyusui bayinya.

"Maaf tuan, kami tidak boleh memberi alamat pasien kami ke sembarang orang." Ujar suster menolak memberikan informasi pasien rumah sakit tersebut.

"Kamu kira aku penjahat yang ingin membunuh pasien itu." Timpal Noah sangat kesal kepada suster itu.

" Bukan begitu tuan, ini memang sudah aturan rumah sakit."

"Kalau begitu saya meminta kepada anda secara pribadi demi kemanusiaan untuk putra kembar saya, tolonglah suster." Ucapnya sambil mengatupkan kedua tangannya memohon kepada suster tersebut.

"Baiklah tuan, tunggu sebentar saya akan mengusahakan untuk anda."

"Terimakasih suster, kebaikan anda tidak akan saya lupakan." Ucap Noah dengan menarik nafas lega.

Suster memberikan salah satu bayi kembar kepada tuan Noah, ia bergegas ke ruang kerjanya ingin mencari alamat Kanaya di file di komputer rumah sakit. Ia mencatat alamat dan nomor ponsel milik ibu dari bayi yang sudah meninggal itu ke dalam ponselnya. Karena agak lengang, dengan mudahnya ia kembali ke ruang bayi tersebut.

"Ini tuan, saya sudah menemukannya, saya mencatatnya di ponsel, tolong berikan nomor kontak anda, supaya saya bisa langsung mengirimkannya ke anda." Ujar suster Reni kemudian mencatat nomor kontak milik tuan Noah ketika pria tampan itu menyebutkan satu persatu nomor kontak miliknya.

"Terimakasih suster Reni, nomor anda sudah saya simpan, saya tidak akan menyia-nyiakan kebaikan anda begitu saja, kalau begitu saya permisi pergi sebentar, tolong tenangkan bayi saya sampai saya membawa wanita itu kembali untuk menyusui baby kembar saya." Ucap Tuan Noah lalu meninggalkan ruang bayi tersebut menuju kediaman Kanaya, gadis yang telah suka rela menyusui baby kembarnya.

Tidak butuh waktu lama, Tuan Noah sudah berada di wilayah kumuh yang padat penduduk mencari kontrakan Kanaya di gang sempit yang hanya dilalui kendaraan roda dua.

2. TAMU DI TENGAH MALAM

Setibanya Tuan Noah di depan pintu kamar kontrakan Kanaya, ia nekad mengetuk pintu itu, padahal jam sudah menunjukkan pukul 12.30 dini hari. Ketukan pertama dan kedua tidak ditanggapi dari dalam, hingga lima kali Kanaya baru mendengar suara yang cukup keras dari luar kamarnya kontrakan yang model petakan itu.

Ia bangkit menuju ruang tamu untuk membuka pintu utama dengan wajah bantalnya menyambut kedatangan tamu di tengah malam itu. Sesekali ia menguap dan membuka pintu kamarnya itu, ketika ia membukanya betapa terkejutnya ia melihat sesosok wajah yang persis seperti suaminya.

"Astaghfirullah! ucapnya dengan diikuti bacaan ta'auz. Ia menutup pintu itu kembali tapi Tuan Noah berusaha menahan dengan kakinya. Antara percaya ini mimpi atau nyata ia masih saja melafazkan bacaan ayat qursy dengan kencang.

"Hei nona, apa yang kamu lakukan, kamu kira aku setan sampai kamu baca ayat pengusir setan itu." Ucap Noah lalu mendorong pintu itu dengan kasar.

Merasa itu bukan suaminya, namun ia masih saja bergumam ketakutan.

"Mas Andika kenapa datang lagi, pergilah ke alam kuburmu, jangan mendatangiku seperti ini," ucapnya ketakutan dengan posisi duduk yang agak miring di sudut tembok menjauhi Noah yang mendekati dirinya.

"Nona Kanaya!" aku bukan hantu aku manusia sepertimu." Ucap Noah gregetan dengan gadis yang merasa arwah suaminya datang menyapanya.

"Jangan mendekatiku, aku memang merindukanmu bukan berarti kamu bisa mengangguku seenakmu, pergi!.. keluar kamu dari sini mas Andika." Pinta Kanaya dengan tubuh dan bibirnya yang masih sangat gemetar saat ia melirik wajah lelaki ini persis dengan wajah almarhum suaminya Andika.

"Nona Kanaya, aku adalah Noah, ayah dari bayi kembar yang tadi sore kamu susui di ruang bayi!" Bentak Tuan Noah dengan menyiramkan air mineral ke arah wajah Kanaya yang tertutup dengan rambut panjangnya.

Ketika merasakan dinginnya air mineral diwajahnya, Kanaya mengangkat wajahnya, kali ini giliran Noah yang merasa ketakutan.

"Uhkk!" Teriaknya merinding ketakutan sambil mundur beberapa langkah kebelakang karena wajah Kanaya persis seperti wajah istrinya Kayla yang baru dimakamkan tadi siang.

Mendengar teriakan ketakutannya Noah, Kanaya juga ikut teriak bersamaan karena pasangan mereka wajahnya persis dengan wajah mereka.

"Kamu?" tanya Kanaya sambil menunjuk wajah yang sangat dikenalinya.

"Kamu?" tanya Noah, bersikap seperti yang dilakukan oleh Kanaya pada dirinya yang merasa wajah itu tidak asing untuknya.

Keduanya ingin menyebutkan nama pasangan mereka yang sudah tiada, namun urung dilakukan karena merasa itu hanya sebuah kebetulan di mana wajah pasangan mereka yang baru meninggal sama dengan mereka.

"Ah mungkin dia hanya kebetulan mirip dengan Kayla. Begitupun Kanaya yang menganggap pria tampan didepannya ini persis suaminya Andika.

"Sudahlah, sebaiknya aku harus membereskan kekacauan ini, sebelum bayi kembarku kelaparan di sana." Ucap Noah lalu bergegas berdiri sambil membenahi pakaiannya dan celana jinsnya yang sedikit basah karena kecipratan air yang ia siram ke wajah Kanaya.

"Siapa kamu tuan? dan mau apa kamu datang ke rumahku di pagi dini hari ini?" Tanya Kanaya sambil mengusap wajahnya dengan tisu dan mengikat rambutnya asal.

"Maaf nona, saya adalah ayah dari baby kembar yang kamu susui tadi sore, saya mau meminta tolong kepadamu lagi untuk menyusui mereka, karena bayiku sudah merasakan ASI darimu dan tidak ingin meminum susu formula." Ucap Noah dengan wajahnya yang sangat sedih.

Merasa nasib mereka sama, Kanaya menyanggupi permintaan dari Tuan Noah untuk menyusui bayi kembarnya.

"Baiklah Tuan, tunggu sebentar saya ganti baju dulu, tapi saya belum makan malam sampai saat ini, itu berarti air susu saya kurang bagus untuk baby kembarmu Tuan. " Ujar Kanaya yang tidak ingin membuat bayi kembar itu sakit.

"Kita akan beli makanan di restoran siap saji yang selalu tersedia dalam waktu 24 jam, bagaimana kamu mau?" Tanya Noah menawarkan tempat yang bisa mereka datangi untuk mendapatkan makanan padat.

"Baiklah, tunggu di sini lima menit, aku mau bersiap-siap dulu sebentar." Ujar Kanaya berlalu pergi ke kamarnya dan menggantikan baju tidurnya dengan baju yang layak dipakai untuk kembali ke rumah sakit.

Tidak begitu lama Kanaya sudah keluar dengan memakai stelan baju atasan warna biru dan celana kulot hitam yang sangat sederhana, tidak ada kemewahan yang ia punya kecuali paras cantiknya yang tidak kalah dengan artis Hollywood.

Hidungnya yang mancung, matanya yang indah dengan bola mata jeli, bibirnya yang mungil serta kulitnya yang putih mulus. Hanya saja kemiskinannya yang membuat wajah itu sedikit kusam karena terlalu bekerja keras tanpa melakukan perawatan. Tangannya yang cukup kasar karena harus bekerja keras untuk bertahan hidup.

"Ayo tuan aku sudah siap," Ucap Kanaya menegur Noah yang sedang membalas pesan pada seseorang melalui ponsel miliknya.

"Ayo nona..!" Ucap Noah menatap wajah cantik Kanaya seperti cerminan istrinya.

"Ya Allah, wajah mereka tidak ada bedanya, ini seperti kembaran almarhumah istriku." Gumam Noah dalam hatinya.

"Ayo tuan!" Ajak Kanaya sekali lagi meminta Noah untuk segera berangkat.

"Oh iya, ayo nona kita akan terlambat menenangkan bayiku." ucapnya lalu keluar bersama dengan Kanaya, ia juga membantu Kanaya mengunci pintu rumah gadis itu. Mereka harus melewati beberapa gang untuk bisa sampai ke jalan utama karena Noah memarkirkan mobilnya di pinggir jalan utama tersebut.

Dalam perjalanan mereka ke rumah sakit, keduanya mampir terlebih dahulu ke restoran siap saji melalui Drive thru. Keduanya memesan makanan sesuai yang diinginkan kepada pelayan restoran tersebut.

Setelah beberapa menit menunggu, kemudian makanan mereka pun sudah siap dan keduanya melanjutkan perjalanan menuju ke rumah sakit. Kanaya tidak merasa malu, yang langsung mengunyah makanannya di dalam mobil milik Noah, ia melahap makanannya dengan cepat lalu meminum air putih untuk melegakan kerongkongannya yang sempat tercekat karena makan terburu-buru.

Noah yang melihat Kanaya yang seperti orang kelaparan sedikit mengulas senyum. Ingin rasanya ia menggoda gadis disampingnya ini namun ia tak ingin merusak mood gadis ini.

"Mengapa kamu sangat buru-buru menghabiskan makananmu?" Tanya Noah ketika melihat Kanaya sudah merapikan kembali sampah bekas makanannya untuk dimasukkan ke dalam tempat sampah yang ada di dalam mobil tersebut.

"Agar produksi ASIku lebih banyak untuk menyusui baby kembarmu." Jawabnya cuek kepada Noah.

"Oh ya jadi harus lebih banyak makan ya supaya asimu lebih berkualitas?" tanya Noah yang masih penasaran dengan penjelasan Kanaya.

"Anda bisa temukan jawabannya di Mbah google," jawabnya lalu kembali menyesapkan minuman air mineral untuk terakhir kalinya.

Tidak lama mobil mereka sudah memasuki gerbang rumah sakit, Noah pun memarkirkan mobilnya lalu turun dan ingin membukakan pintu mobil untuk Kanaya. Namun dasar si Kanaya yang tidak mengerti pelayanan seorang pria kaya pada wanitanya, iapun membuka pintu mobil itu sendiri dan berlari tanpa menunggu Noah yang masih bengong dengan tingkah bar-barnya Kanaya yang berasal dari kelas bawah.

"Nona Kanaya, tunggu!" teriak Noah yang menyusul Kanaya yang sudah jauh meninggalkan dirinya.

Kanaya langsung menuju ke ruang bayi untuk menemui baby kembar yang sudah menanti air susunya. Benar saja bayi itu masih menangis walaupun mulut keduanya sudah di sumpel dengan botol susu formula. Kanaya masuk ke kamar bayi itu, lalu meminta suster untuk memberikan bayi kembar itu kepadanya.

Dengan tenang dua bayi itu langsung menyedot pu**ng

milik Kanaya begitu rakus, seakan keduanya sedang berlomba untuk menghabiskan makanan dari sumber belahan dada milik Kanaya yang sudah terisi penuh dengan ASI usai memakan makanan siap saji.

Noah yang melihat pemandangan itu begitu terharu ketika buah hatinya sudah tenang mendapatkan ASI dari Kanaya.

"Alhamdulillah ya Allah Engkau mempertemukan bayi kembarku dengan ibu susu yang wajahnya mirip dengan ibu mereka, ya Allah ini sangat membuatku takjub karena kuasaMu maha luas untuk mempertemukan kami dalam takdir." Ucap Noah sambil menitikkan air mata haru menyaksikan kedekatan baby kembarnya dengan Kanaya yang baru ia kenal.

3. PERMINTAAN

Keesokan harinya bayi kembar yang di beri nama Zein dan Zhifa sudah boleh dibawa pulang oleh ayahnya. Omanya yang ikut menjemput bayi kembar itu sangat senang ketika bayi itu sudah dipersiapkan oleh suster untuk diserahkan kepada mereka. Oma yang dari bagian ibu atau mertuanya Noah tidak bisa menjemput cucu mereka karena masih dalam keadaan berduka.

Setibanya di mansion bayi kembar itu ditidurkan di kamar mereka yang sudah disiapkan oleh orangtuanya jauh-jauh hari, sebelum keduanya lahir ke dunia. Noah yang ingin berbicara dengan ibunya tampak bingung, karena ini menyangkut Kanaya yang akan ia minta menjadi ibu susu untuk bayi kembarnya. Bukan hanya sekedar masalah babynya saja yang akan ia bahas tapi, ini menyangkut kemiripan wajah almarhumah istrinya Kayla dan Kanaya seperti saudara kembar.

"Mami ada yang ingin Noah bicarakan sama mami." Ucapnya ketika masih berada di kamar bayinya.

"Ada apa Noah?" tanya mami Ambar menatap wajah putranya yang masih sedih karena kehilangan istri tercinta.

"Mami, Noah sudah menemukan ibu susu untuk bayi kembarku, Noah melakukan ini bukan tanpa sebab, ini karena bayi kembarku tidak ingin sama sekali meminum susu formula yang diberikan oleh suster ketika mereka baru lahir." Ucap Noah memberikan alasan yang cukup jelas kepada mami Ambar.

Noah menceritakan awal mula pertemuan bayi kembar dengan ibu susu mereka, sampai ia menemui Kanaya di kediaman gadis itu untuk menjemputnya kembali ke rumah sakit. Maminya mendengar penuturan putranya sedikit syok ketika mengetahui Kanaya memiliki kemiripan wajah dengan almarhumah menantunya.

"Benarkah itu Noah, bagaimana kamu sangat yakin jika wajah mereka sama persis." Ucap mami Ambar penasaran.

"Mami akan melihatnya sendiri hari ini. Saya mohon sebelum dia datang ke sini tolong singkirkan semua foto-foto Kayla di dinding rumah ini dan juga album yang memuat foto-foto kami atau orang yang terkait dengan Kayla yang pernah foto bersamanya." Pinta Noah kepada maminya.

"Untuk apa kita harus melakukan itu sayang, bukankah dia akan tahu jika wajahnya mirip dengan ibu si kembar." Timpal mami Ambar yang tidak ingin kenangan wajah beku menantunya harus ditanggalkan dari tempatnya yang sudah menghiasi sebagian dinding di rumah mereka.

"Mami dia akan tinggal disini selama dua tahun, sampai putraku sudah bisa disapi olehnya seperti yang sudah diatur didalam kitab Al-Qur'an. Aku tidak ingin dia tidak merasa nyaman jika melihat wajah istriku Kayla persis seperti dirinya."

"Mami jadi penasaran Noah dengan gadis itu, malang sekali hidupnya harus kehilangan suami dan putranya diusianya yang masih muda, baiklah mami akan meminta pelayan untuk menurunkan foto-foto Kayla untuk disimpan di gudang." Ucap mami Ambar yang sudah mengalah demi cucu kembarnya yang sama malangnya dengan nasib gadis itu.

"Alhamdulillah terimakasih mami." ucap Noah lalu memeluk putranya erat" yang sabar ya sayang, Allah mengirimkan ibu lain untuk bayimu walaupun hanya sebagai ibu susu untuk mereka." ucap mami Ambar lalu meninggalkan kamar cucunya diikuti oleh putranya Noah.

"Terimakasih mami kalau Noah sedikit memaksa mami melakukan ini.

🌷🌷🌷

Sesuai dengan kesepakatan antara Noah dan Kanaya tentang masa menyusui bayi kembarnya, Noah menjemput Kanaya dikediamannya. Setibanya ia di rumah kontrakan gadis itu, rupanya Kanaya belum melakukan persiapan apapun. Gadis itu merasa ragu dengan keputusannya sendiri untuk menyanggupi menyusui bayi kembarnya Tuan Noah. Ayah bayi kembar Zein dan Zhifa ini merasa kecewa ketika Kanaya, yang menolak untuk ikut dengannya ke mansion.

"Kanaya mengapa kamu tiba-tiba berubah pikiran untuk menyusui bayi kembarku?" tanya Noah menahan emosinya menatap wajah cantik gadis yang baru kehilangan bayi cantiknya ini.

"Maafkan saya tuan, mungkin saya kemarin terbawa suasana saja karena iba melihat bayi kembar anda, sekarang saya takut jika saya berada satu rumah dengan tuan, apa kata keluarga tuan terhadap saya, jika saya disitu seperti ibu susu yang dibayar sesuai dengan perjanjian selama dua tahun. Saya mohon maaf tuan karena saya tidak mau menghabiskan waktu saya selama dua tahun hanya menyusui bayi kembar anda." Ujar Naya yang ingin membatalkan perjanjian awal mereka ketika Noah mengantarnya kembali ke rumah kontrakannya semalam.

"Astaghfirullah Naya mengapa kamu membodohiku, mereka masih bayi yang belum tahu apa-apa, mereka hanya butuh ASI milikmu saja, aku sudah memberimu cek sebanyak 3 miliar agar kamu bersedia untuk menyusui bayiku selama dua tahun." Ucap Noah dengan wajah sendu mengiba pada gadis yang usianya tidak jauh dengan istrinya ini.

"Maafkan saya tuan, saya tidak bisa memenuhi permintaan anda, ini cek senilai yang anda tuliskan disini belum saya cairkan, saya ingin bekerja menjadi kuli biasa saja, untuk mendapatkan upah sekedar bertahan hidup tanpa harus menjual ASI saya untuk bayi anda" Ucap Naya dengan kepala tertunduk takut menatap wajah Noah yang merah padam menahan amarah.

"Apakah bayaran dariku kurang, jika merasa kurang aku akan memberikan black card ini untukmu, pakailah sesukamu yang penting aku menginginkan kamu menyusui putra kembarku." Ujar Noah setengah memaksa Naya yang masih kekeh dengan pendiriannya.

"Berapapun yang anda bayar, aku tidak menjualnya tuan, aku hanya ingin memulai hidupku tanpa harus memikirkan putra orang lain." Maafkan saya Tuan, tolong keluarlah dari sini, aku mohon pergilah dari sini tuan, sebelum tetangga disini bergunjing tentang diriku yang hanya seorang janda malang yang harus kehilangan putrinya karena ketidakmampuan ku secara finansial untuk membiayai pengobatan bayiku.. hiks... hiks.. hiks!" Ucap Naya lalu menuju pintu meminta Noah pergi dari rumahnya.

"Naya tolong pertimbangkan kembali keputusanmu, setidaknya gunakan naluri keibuanmu sejenak saja, untuk menolong bayi malang yang juga ditinggal mati oleh ibunya. Mungkin sebagian besar anak-anak tidak mengapa kehilangan seorang ayah dalam hidupnya, karena memiliki ibu yang tangguh yang bisa menggantikan figur seorang ayah, namun tidak sedikit anak-anak malang yang harus sengsara menanggung beban hidup mereka ketika kehilangan seorang ibu, kehilangan cinta kasih ibu sama saja kehilangan separuh dunia mereka." Ucap Noah lalu meninggalkan kediaman Kanaya dengan membawa kekecewaannya kepada gadis cantik ini.

Sepeninggalnya Noah dari pandangannya, Naya buru-buru menutup pintu rumahnya dan jatuh terperosok duduk di balik pintu itu sambil menangis. Antara kasihan kepada bayi malang itu dan juga nasibnya sendiri yang juga malang. Ia juga bingung dengan masa depannya sendiri. Alih-alih mengunci hatinya untuk Lelaki manapun dalam hidupnya yang terasa sepi tak bermakna, justru pertemuannya dengan Noah menumbuhkan perasaan yang aneh dihatinya.

Noah adalah pria tampan, dengan tinggi badan 180 memiliki mata yang tajam, hidung yang mancung kecil dengan paduan bibir seksi dan dagunya yang sedikit terbelah. Ia adalah seorang CEO muda yang memiliki beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang pembuatan marmer yang berkualitas tinggi untuk diekspor diluar negeri.

Ia menikahi Kayla lima tahun yang lalu dan baru memiliki momongan di tahun keempat. Kehamilan Kayla yang bermasalah karena istrinya mengidap penyakit darah tinggi ketika usia kehamilannya memasuki lima bulan. Kayla menyembunyikan penyakitnya sampai menjelang persalinannya secara sesar.

Nyawanya tidak bisa tertolong ketika tensi darahnya yang tinggi saat ingin melahirkan baby kembarnya. Beruntungnya bayinya bisa diselamatkan oleh tim dokter. Ia menghembuskan nafas terakhirnya ketika melihat bayi kembarnya di letakkan ke atas dadanya untuk mencari put*g miliknya. Mungkin bayinya sudah merasakan benda kenyal ibunya mereka, hingga keduanya tidak ingin lagi menerima susu formula yang diberikan oleh suster ketika mereka kehilangan ibu kandungnya sesaat usai menghadirkan mereka ke dunia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!