💝I'M number SIX💝
🖤Bab.1.
MENJADI INTELIJEN SWASTA
XP.6. Adalah kode rahasia Valuma Uvassa ( Dy/dea ), seorang gadis belia yang baru berumur 20 tahun.
Dy adalah anak yatim piatu yang diangkat anak oleh Beck quay yang berumur 60 tahun. Beck quay seorang mantan Intelijen Pemerintah yang hidup sendiri sampai sekarang.
Dy tidak tahu mengapa Beck quay bersedia menjadi Ayahnya.
Padahal Beck tidak punya istri.
Mungkin kebetulan atau sekedar prihatin?
Dy tidak tahu dan tidak pernah mau bertanya.
Beck mendidiknya dengan di siplin tinggi dan membentuknya menjadi seorang Intelijen Swasta dibawah naungan XPostOne.
Beck ingin merubah Dy menjadi lebih Maskulin, supaya sifat Feminim Dy agak berkurang.
Dy akhirnya tumbuh dengan sifat tegas dan mandiri. Tapi sering didalam lubuk hati Dy yang terdalam merasa tertekan dengan tugas yang di bebankan kepadanya.
Karena Dy seorang perempuan yang cenderung punya perasaan halus.
Kalau bisa memilih pekerjaan, Dy lebih memilih pekerjaan yang lebih peminim.
Setiap hari Beck menjejali Dy latihan bela diri, berlatih menembak, berlatih melempar pisau atau belajar tehnik memakai semua senjata rahasia Agen.
Dy juga harus bisa lima bahasa asing.
Dan semua keinginan Beck quay sudah terwujud. Dan Beck merasa puas.
Setelah Lulus dari STIN Dy langsung di rengkut oleh XPostOne, sebuah perusahan jasa Intelijen yang bergerak dibawah pimpinan Beck quay.
Beck termasuk mantan Intelijen yang sukses mendidik calon-calon Intelijen.
Tugas pertama Dy adalah ke Luar Negeri menemani seorang Intelijen Asing, Nick Becker namanya.
Waktu itu tugas Mereka untuk menyelamatkan Presiden yang terancam akan dibunuh.
Dan Mereka sukses.
Itu pengalaman Real yang mendebarkan.
Nick juga mengajarkan bagaimana bersikap dan membekukan perasaan, ketika harus menembak Target. membuang perasaan kasihan demi membela kebenaran.
Dy banyak belajar dari Nick.
Yang paling mendebarkan, pada saat Dy harus membidik jantung target dari 100meter gugur....
Sebenarnya Dy tidak mengerti jalan pikiran Beck quay, mengapa anaknya sendiri diberi tugas seberat dan sangat berbahaya.
Apakah Beck quay sengaja memeliharanya dengan tujuan setelah besar bisa di pakai untuk mencari uang.
Ntahlah....
Setelah tugas pertama dan kedua berhasil, sekarang Dy di kasi tugas ketiga.
Tugas ini sangat ringan hampir tanpa resiko.
Dy di tugas kan menyelidiki kasus seorang Kolongmerat yang meninggal secara mendadak. Dan kejadiannya di Bali di rumah Istri mudanya.
Sedangkan Istri tuanya berada di Jakarta.
Ini tugas ketiga semenjak Dy menjadi Intelijen swasta dibawah naungan XPostOne.
Besok pagi Dy harus berangkat ke Bali, untuk menyelidiki kasus ini.
Dy sudah memegang biodata dari seluruh anggota keluarga Pak Ricardo Romero (nama Kolongmerat) itu, dan seluruh asset yang Beliau punya sudah terdata.
" Paa...Aku sudah siap ". Kata Dy memasukan Senjata P229 ke dalam koper. Beck quay melarang anaknya memanggil Dia Papa, Dia lebih senang dipanggil Beck, tapi tetap saja Dy memanggil Papa.
"Bagus, Kamu harus hati-hati mengemban pekerjaan ini, jangan sampai ke blow up. Aku akan selalu mengontakmu".
Sahut Beck quay memandangi anak angkatnya.
Dy kini sudah menjelma menjadi gadis cantik yang luar biasa.
Dy berkulit coklat cerah, tubuhnya tinggi semampai dengan hidung yang mancung.
" Aku akan merindukanmu ". Kata Dy memeluk Beck.
Dy di angkat anak dari umur 4 tahun, Beck sangat menyayanginya.
Semua kebutuhan Dy terpenuhi.
Cuma satu yang Beck larang, adalah berpacaran.
" Jaga dirimu dan sabar, karena Kamu akan menghadapi banyak kerakter.
Ingat, jangan sampai penyamaranmu terungkap ".
Kata Beck mencium kening Dy.
*******
🖤Bab. 2.
KE BALI.
Kemudian Dy naik ke Private Jet, menjadi Pilot sebentar.
Co pilot yang bernama Adi Mendusa telah menunggunya dari tadi.
Dy akan tinggal di Bali beberapa bulan, sampai tugasnya selesai.
Di Bali Dy sudah di siapkan segala kebutuhannya.
Termasuk sebuah Mobil Lambhorgini Aventandor yang sudah di Modifikasi.
Beck quay melepas anaknya dengan bangga. Walaupun masih pemula, Dy sudah 2 kali berhasil melakukan penyelidikan dengan kasus yang berbeda.
Tapi rata-rata kasus yang di tangani Dy, tidak begitu berat. Disamping itu Dy selalu ada yang menemani
Beck juga memilih kasus yang ringan untuk Dy, keselamatan Dy adalah yang utama.
Beck berjanji setelah Dy mendapatkan jodohnya, Beck akan melepaskan Dy dari tugasnya.
Mungkin juga Beck akan pensiun dari pekerjaan ini setelah Beck benar-benar sudah tidak mampu.
Dy sudah mendarat di Bali.
Selama di Bali Dy akan tinggal di sebuah Home Stay yang telah disediakan.
XPostOne telah mengatur semuanya,
Dy tinggal datang dan menempati.
Maklumlah yang bertugas adalah Putri Big Bos, jadi senua ikut sibuk.
Setelah keluar dari Bandara sebuah BMW hitam menjeputnya dan membawanya ke Home Stay.
Dalam perjalanan tidak ada yang bicara karena itu sudah peraturan.
Dy tidak peduli, siapa nama sopirnya yang ada dipikirannya adalah strategi tugasnya.
Dy turun dari Mobil dan masuk kedalam sebuah Rumah. Mobil BMW itu pergi begitu saja.
Nuansa Bali sangat melekat pada bangunan Rumah ini.
Sebuah Mobil Sport Lambhorgini Aventandor dari XPostOne sudah terparkir.
Mobil ini akan menjadi tunggangannya kalau lagi santai.
Dy mulai memasuki kamarnya.
Suasana nyaman menyelimuti perasaannya.
Sebuah Almari berisi beberapa Pakaian sederhana tersusun rapi.
Dy menaruh kopernya yang berisi senjata rahasia di dalam filling Cabinet.
Besok Dy akan ke Rumah Nyonya Ida menjadi Sopir Nyonya Ida.
Istri ke dua Pak Ricardo Romero.
Ini hari pertama, cuaca sangat panas sekali, Dy naik Gojek menuju kerumah Nyonya Ida.
Dy memakai Celana panjang, Kemeja kotak-kotak dan sepatu Cats.
Rambutnya Dy jalin dan ujungnya Diikat karet. Dy memakai topi Pet hitam, masker mulut.
Bola matanya yang indah Dy tutupi dengan kaca mata Agen, yang bisa merekam dan mengambil gambar.
Beberapa Kancing Manegtik untuk merekam sudah ada di Tas.
" Selamat Pagi Pak, Saya Dyana (nama samaran) sopir baru Nyonya Ida". Kata Dy kepada seorang Satpam yang berdiri di depan gardu.
" Silahkan masuk Nona, Nyonya ada di dalam ". Sahut Pak Adi ( nama satpam).
Rumah Pak Ricardo berlantai dua. Bangunannya Semi Villa dengan cat putih tulang. Beberapa hiasan batu Alam mendominasi.
Pohon hias berjejer rapi menambah asri rumah ini.
Seorang PRT (pembantu rumah tangga) menyambut kedatangannya.
" Tunggu disini dulu Non". Kata Bibi lalu masuk kedalam.
Dy seperti kambing congek menunggu lama sekali.
Sekitar 20 menit baru Bibi mempersilahkan Dy masuk Ruang Tamu.
Tidak lupa Dy disuruh membuka sepatu Cats nya.
" Pagi Nyonya, Saya Dyana sopir baru Nyonya ". Kata Dy menemui Nyonya Ida.
Dy menurunkan masker mulutnya.
Walaupun sudah setengah baya wajah Nyonya Ida masih cantik, kulitnya putih dan hidungnya mancung.
" Pagi, silakan duduk Dy, Kamu bisa memakai mobil Matic? ". Tanya Nyonya Ida tanpa basa basi, sambil mempersilahkan Dy duduk.
Jangankan Mobil Matic, Pesawat saja
bisa. Bathin Dy.
" Bisa Nyonya, Saya sudah 5 tahun menjadi sopir ". Jawab Dy bohong untuk meyakinkan Nyonya Ida.
" Ini jadwal pekerjaanmu, kalau ada halangan, minta ijin sebelumnya". Kata Nyonya Ida memandang Dy.
Nyonya Ida merasa beruntung mendapat sopir wanita.
" Kamu sudah menikah atau masih sendiri?".
" Masih sendiri Nyonya".
" Kalau begitu Kamu bisa tinggal disini.
Tapi kalau mau pulang juga tidak masalah, yang penting setiap hari Kamu sudah standby sekitar pukul 08.00 pagi ".
Kata Nyonya Ida.
" Saya akan pulang habis kerja ". Sahut Dy sambil membaca daftar pekerjaan.
" Kamu tinggal dimana?".
" Di Sanur Nyonya ".
" Tidak jauh, Kamu boleh pulang". Kata Nyonya Ida.
Kemudian Nyonya Ida menyuruh Bibi mengantar Dy ke kamarnya.
Kamar pembantu bejejer di belakang.
Dy hampir muntah mencium bau apek dari dalam kamar.
Mendadak Dy bersin-bersin.
Ya Ampun, debunya banyak sekali, mungkin karena lama tidak di tempati.
*******
🖤Bab. 3.
MULAI BEKERJA.
Pagi ini Dy akan membiasakan dirinya menjadi seorang gadis sederhana dengan Outfit yang murah.
Hanya satu kebiasaan Dy yang tidak bisa ditinggalkannya, yaitu memakai Minyak Wangi.
Dy merasa tidak percaya diri kalau tidak memakai Minyak Wangi.
" Ini kamar untuk Nona istirahat, Nona boleh tinggal disini atau pulang". Kata Bibi tersenyum.
" Panggil Saya Dy Bi ". Sahut Dy tersenyum.
Bibi membereskan kamar Dy, mengganti spraynya.
" Bibi sudah membersihkan rumah?".
" Belum, itu tugas Bi ijah". Sahut Bi Inah.
" Kalau mau bersih-bersih rumah, Saya mau bantu". Kata Dy membuat Bibi bengong. Tumben ada sopir mau bantu bersih-bersih.
" Rumah ini luas sekali, biasanya kalau bersih-bersih bisa sampai jam 1 sore. Makanya Kita sering cicil ngerjainnya, apa Dy masih mau bantu?". Sahut Bi Inah tersenyum.
Sekarang Dy yang bengong.
Dy ingat rumahnya di Jakarta juga segede ini, berarti selama ini PRT nya kewalahan kalau bersih-bersih.
" Berapa ada PRT disini Bi ".
" Satu untuk bersih-bersih, dua tukang masak, satu tukang kebun Berapa jadinya...".
" Empat Bi ". Sahut Dy tersenyum.
" Pulang dari mengantar Nyonya, Saya akan bantu bersih-bersih ". Kata Dy yakin.
Dy juga tidak tahu berapa di rumahnya ada tukang bersih-bersih, karena semuanya Beck quay yang mengurus.
Dy kerjanya belajar, minta sangu dan latihan. Kadang-kadang ke salon Manicure Pedicure atau ke Spa.
Walaupun Dy jebolan Sekolah Tinggi Intelijen, Black quay tetap melatih Dy di rumahnya dengan tehnik-tehnik rahasia.
Sudah pukul 09.00, Dy harus mengantar Nyonya ke Butik.
Dy menuju ke garasi mobil, disini ada 4 mobil, Pajero Sport, Porsche , Ferarri portofino, Jazz dan 2 motor Ninja.
Dy mengeluarkan Pajero dari garasi, sebenarnya Dy belum pernah menaiki Pajero.
Dy ingat di ulang tahun ke 17 Beck quay memberikan Dy hadiah sebuah mobil Porsche 959, umur 18 tahun Dy diberi hadiah Lamborghini Aventandor dan terakhir Dy ulang tahun umur 20 tahun Beck memberikan Dy mobil Bugatti Veyron.
Dy sempat marah kepada Beck setelah tahu harga-harga mobil itu.
Tapi Beck tidak peduli, apa yang Beck ingini itu harus di turuti oleh Dy.
" Aku lebih senang punya Hotel dari pada punya mobil ". Kata Dy waktu itu.
" Aku sudah membelikanmu Hotel di Bali". Ucap Back kaku.
Karena ngambek, Dy tidak bertanya lebih lanjut tentang Hotel yang Beck beli.
Dy juga tidak mau tahu apa yang Beck bilang selanjutnya.
Dy juga marah karena Beck terlalu Ambisius membentuk dirinya supaya bisa menjadi Intelijen tanpa memikirkan resiko yang Dy hadapi.
Marahnya Dy melebar kemana-mana, membuat Beck diam.
Ntah apa yang Beck pikirkan.
"Kamu membesarkanku supaya bisa membunuhku, Kamu tidak menyayangiku". Teriak Dy kalau Mereka lagi selisih paham.
Beck akan diam kalau Dy sudah marah dan Dy akan ngambek beberapa hari sampai Beck minta maaf, walaupun yang salah kadang-kadang Dy.
Hari ini pertama kalinya Dy mengantar Nyonya Ida.
Dy merasa aneh naik Pajero karena mobil ini agak tinggi.
" Saya harap Dy betah kerja disini " kata
Nyonya Ida setelah Mereka menyusuri jalan Sunset Road.
" Pasti Nyonya ". Sahut Dy pendek.
" Dy dulu sekolah dimana?".
" SMA Nyonya ". Jawab Dy bohong. Tidak mungkin Dy bilang bahwa dirinya adalah jebolan Sekolah Tinggi Intelijen Negara.
Nyonya Ida langsung diam.
Dy merasa lega, Dy malas menjawab kalau Nyonya Ida terus mengulik Identitasnya.
" Stop! Didepan ini Butik Saya". Kata Nyonya Ida.
Mobil memasuki halaman Butik.
Dy turun lalu membukakan pintu mobil untuk Nyonya Ida.
" Kamu boleh langsung pulang, Jam empat Kamu jemput Saya ". Kata Nyonya Ida langsung masuk kedalam.
" Ya Nyonya, Saya permisi pulang". Sahut Dy langsung naik ke Mobil.
Mobil Pajero itu melaju menyusuri jalanan yang ramai.
*****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!