Adrian Dominikus William
Seorang CEO yang sangat tampan, pintar, angkuh, kejam, membunuh tanpa ampun, paling membenci dengan kata pengkhianat dan tidak ada satupun musuh yang hidup jika berhadapan dengan Adrian walau musuh itu memohon ampun sekalipun. Sayang karena peristiwa kecelakaan membuat dirinya lumpuh dan buta sementara.
Adrian menguasai ilmu bela diri dan juga berbagai senjata karena banyaknya musuh yang mengincar dirinya.
Han Aberto
Asisten Han adalah asisten yang sangat setia dan juga tangan kanan tuan Adrian, tampan, dingin, kejam dan tidak mempunyai rasa iba sedikitpun terhadap musuh - musuhnya dan asisten Han juga menguasai beberapa seni ilmu bela diri.
Claudia Adele Carolus
Seorang gadis yang sangat culun dan juga sangat bodoh hingga dirinya sering mendapatkan bullying dari teman-temannya.
Di umur enam belas tahun dirinya tinggal bersama ayah kandung dan juga ibu tiri serta adik tirinya. Claudia sangat bahagia karena mereka memperlakukannya dengan sangat baik hingga di usianya yang hampir tujuh belas tahun ayahnya memberikan dokumen untuk ditandatangani.
Claudia yang tidak curiga menandatangani surat tersebut namun setelah selesai menandatangani dokumen tersebut bersamaan
hidupnya bagaikan di neraka bahkan kekasihnya di rebut oleh adik tirinya.
Penderitannya tidak sampai di situ adik tirinya melakukan rencana keji menyewa enam orang untuk membunuhnya dan keluarganya menyetujui rencana jahatnya. Setelah meninggal mayatnya di buang di pemakaman tua hingga dirinya ber Reinkarnasi untuk membalas dendam.
Leonard Ferguson Carolus
Ayah kandung Claudia menikah lagi dengan sahabat istrinya ketika istrinya meninggal sewaktu melahirkan Claudia. Dari pernikahan yang ke dua istrinya melahirkan seorang putri.
Ririn Ekawati Carolus
Sahabat ibunya Claudia dari desa yang terpencil bertemu dengan ibunya Claudia dan bekerja dengan suaminya hingga dirinya merasakan iri dengan sahabatnya dan ingin merebut semua milik sahabatnya hingga apa yang dicita-citakan akhirnya terwujud dirinya bisa menikah dengan suami sahabatnya dan mempunyai seorang putri dari pernikahannya.
Valen Carolus
Anak dari pasangan Leonard dengan Ririn, pintar dan cantik tapi sayang dirinya yang tidak pernah merasa puas merebut semua apa yang di miliki oleh kakak tirinya yang bernama Claudia termasuk merebut kekasihnya. Selain itu ibunya dan dirinya sangat suka menyiksa Claudia hingga membuat rencana yang keji membunuh Claudia dan membuang mayatnya di makam tua.
Dokter Angel Claire Taylor.
Seorang dokter kandungan, anak dari pasangan dokter Dennis Taylor dengan dokter Elisabeth Taylor. Dokter Angel sangat cantik dan baik hati selain itu dokter Angel sangat suka menolong orang yang sangat membutuhkan dirinya tanpa membeda - bedakan. Dokter Angel bersahabat baik dengan Claudia.
Dokter Angel pintar bela diri selain untuk melindungi diri sendiri dari orang yang ingin melukai dirinya juga bisa membantu orang yang membutuhkan pertolongannya.
Asal Mula
Dua orang gadis cantik bersahabat sejak mereka sekolah dasar dan kini mereka berdua lulus sekolah menengah atas bersama teman-temannya, ke dua gadis itu bernama Clara dan Ririn.
" Cla kamu rencana mau lulus mau kemana?" Tanya Ririn
" Aku ikut orang tuaku ke kota rencana mau kuliah di sana." Jawab Ririn
" Wah enak donk aku tinggal di desa dan dijodohkan oleh orang tuaku." Keluh Ririn
" Yang sabar ya, semoga pernikahanmu bahagia." Ucap Clara
" Padahal aku juga ingin kuliah tapi sayang orang tuaku sangat miskin." Keluh Ririn yang tidak memperdulikan ucapan sahabatnya.
" Bagaimana jika kamu menikah minta suamimu membayarkan kuliah." Usul Clara yang bingung mau mengatakan apa karena dirinya tahu sifat sahabatnya yang sering mengeluh.
Tidak semua orang mau berteman dengan Ririn karena sering mengeluh hanya Claralah yang mau berteman dengannya tanpa tahu kalau pada akhirnya sahabatlah yang akan menghancurkan kehidupannya dan juga anaknya di masa depan.
" Semoga saja mau, oh ya kapan berangkat?" Tanya Ririn
" Besok pagi kami sekeluarga berangkat ke kota ." Ucap Clara
" Apa??? kenapa mendadak?" ucap Ririn dengan nada kesal.
" Maaf, ayahku di suruh pindah ke kantor pusat karena salah satu pegawai yang di pusat ada yang pensiun jadi ayahku di suruh menggantikannya. Aku saja di kasih tahu tadi pagi sama ibuku." Ucap Clara
" Ya sudahlah aku mau pulang." Ucap Ririn dengan wajah di tekuk.
" Maaf ya Rin, aku juga mau pulang mau beresin barang-barangku." Ucap Clara
Ririn hanya diam tapi dalam hatinya mengeluarkan sumpah serapah pada Clara karena hatinya dipenuhi rasa iri hati karena Clara hidup bahagia sedangkan dirinya tidak. Tidak berapa lama mobil jemputan Clara datang.
" Rin, maaf aku tidak bisa ngantar kamu pulang karena aku di suruh orang tuaku di suruh pulang cepat, maaf ya." Ucap Clara sambil berlari ke arah mobil jemputan.
" Huh... nyebelin banget jadi orang beruntung sebel... sebel..." Umpat Ririn.
Besok paginya orang tua Clara dan Clara beserta sopir pribadinya berangkat ke kota. Ririn yang mempunyai rasa iri hati tidak datang untuk mengucapkan salam perpisahan.
Tiga Tahun Kemudian
Clara kini sudah lulus kuliah di usianya sembilan belas tahun. Clara bekerja sebagai sekretaris di perusahaan di mana ayahnya bekerja. Clara yang sangat pintar hanya dalam waktu dua bulan bisa menguasai pekerjaan hingga banyak teman kerjanya menyukai Clara tapi Clara tidak menyukainya.
Hingga pemilik perusahaan di mana Clara bekerja pensiun dan digantikan putranya. Putranya yang bodoh dan malas terpaksa bekerja dikarenakan ke dua orang tuanya mengancam jika tidak bekerja maka segala aktifitas di cabut.
Pria itu bernama Leonard, Leonard yang awalnya kesal bekerja menjadi semangat karena sekretaris ayahnya sangat cantik dan pintar. Leonard yang playboy berusaha mendekati Clara dengan segala jurus rayuan hingga akhirnya Clara menerima Leonard sebagai kekasihnya.
" Sayang, apakah kamu mencintaiku?" Tanya Leonard sambil memeluk Clara dari arah samping di apartemen pribadinya ketika mereka selesai pulang bekerja.
Sejak mereka resmi menjadi pasangan kekasih setiap pulang kerja mereka menghabiskan waktu dua jam setelah itu Leonard mengantar pulang Clara. Mereka hanya melakukan ciuman dan berpelukan tidak pernah lebih dari itu.
" Tentu saja sayang, aku sangat mencintaimu." Ucap Clara
" Tapi sayang kok aku tidak percaya." Ucap Leonard
" Bagaimana caranya agar kamu percaya?" Tanya Clara
" Apapun yang aku minta sayangku mau melakukan apapun itu?" Tanya Leonard
" Ya apapun yang kamu pinta aku bersedia melakukannya." Ucap Clara.
" Baiklah, sebelum aku bilang aku akan ambil minuman dulu." Ucap Leonard sambil tersenyum menyeringai.
" Biar aku saja." Ucap Clara
" Kapan-kapan saja baru kamu tapi sekarang ini biar aku saja yang mengambil minuman." Ucap Leonard
Leonard berdiri dan meninggalkan Clara dan tidak berapa lama Leonard membawa dua gelas dan tanpa curiga Clara meminumnya hingga habis tanpa sisa sedangkan Leonard hanya memandangi Clara dengan senyuman mesumnya.
Selesai minum merekapun mengobrol kembali hingga tidak berapa lama Clara merasakan tubuhnya panas. Leonard yang sudah tahu langsung menggendong Clara ala bridal style menuju ke kamarnya dan merekapun melakukan hubungan suami istri.
brak
Pintu kamar Leonard tiba-tiba di dobrak oleh sepasang suami istri sambil menatap tajam ke arah Leonard. Leonard dan Clara yang tidak memakai pakaian sehelai benangpun hanya ditutupi selimut langsung melepaskan pelukan mereka masing-masing.
" Mommy, daddy." Panggil Leonard dengan nada terkejut
" Kalian berpakaian setelah itu kami tunggu di ruang keluarga." Ucap daddynya Leonard
" Baik dad." Jawab Leonard dengan patuh.
Sepasang suami istri itupun keluar dari kamar anaknya sambil memijat keningnya yang sangat pusing dengan sikap putranya yang sangat playboy.
Lima belas menit kemudian Clara yang ketakutan kebalikannya dengan Leonard yang bersikap biasa saja karena orang tuanya sudah tahu tentang kelakuan bejatnya.
" Duduk." Perintah daddynya Leonard
Leonard dan Clara dengan patuh duduk dan berhadapan dengan ke dua orang tua Leonard.
" Kalian akan kami nikahkan." Ucap mommynya Leonard
" Apa?? Tidak mau mom aku masih ingin bebas bersenang-senang dengan teman-temanku. Wanita ini kasih saja uang saja dad, mom seperti biasanya." Ucap Leonard dengan nada santai.
plak
bugh
duag
Daddynya yang mendengar hal tersebut langsung menampar, memukul dan menendang sedangkan Clara merutuki kebodohannya karena pria yang sangat dicintainya ternyata melebihi dari seorang bajingan. Clara hanya mengusap wajahnya sambil menangis membuat mommynya kasihan dan memeluk Clara.
" Ssttt sudah jangan menangis kalian pasti akan menikah." Ucap mommynya Leonard
" Hiks... hiks... hiks... maafkan Clara hiks... hiks..." Ucap Clara sambil terisak dan membalas pelukan mommynya Leonard
" Ssttt sudah." Jawab mommynya Leonard
" Mommy, daddy pokoknya aku ngga mau menikah." Ucap Leonard bersikeras.
" Baik kalau begitu kamu pergi dari sini segala fasilitas akan daddy sita dan bukan itu saja kamu akan daddy coret sebagai ahli waris." Ucap daddynya Leonard
" Daddy, itu tidak adil." Jawab Leonard dengan nada kesal
" Terserah, pilihanmu hanya dua menikah atau daddy coret sebagai ahli waris." Ancam daddynya Leonard
" Baik aku akan menikah, puas." Ucap Leonard sambil berjalan ke arah kamarnya.
brak
Leonard membanting pintu dengan sangat keras kemudian menguncinya membuat sepasang suami istri hanya menggelengkan kepalanya sedangkan Clara sangat terkejut dirinya sangat menyesal mau menerima cinta pria tersebut.
" Sudah jangan menangis biar kami akan mengurus pernikahan kalian dan maafkan perbuatan putra kami." Ucap mommynya Leonard
" Tapi tante dan om lebih baik kami tidak usah menikah karena kak Leonard tidak mau menikah denganku." Ucap Clara yang merasa keberatan untuk menikah.
" Bagaimana kalau kamu hamil? apakah kamu tidak malu dan juga bagaimana dengan orang tuamu apakah nanti mereka tidak sakit karena putrinya hamil di luar nikah?" Tanya mommynya Leonard.
Clara terdiam dan apa yang dikatakan benar adanya dan Clara hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Sebulan Kemudian
Clara dan Leonard sudah resmi menikah dan sikap Leonard yang dulu sangat romantis berubah menjadi dingin dan tidak pernah menyentuh istrinya sama sekali karena bagi Leonard setelah merasakan sekali Leonard sudah bosan dan mencari wanita lain.
Sudah satu bulan mereka resmi menikah tapi tanda-tanda suaminya berubah ternyata hanya sia-sia bagi Clara hingga dirinya memberanikan diri untuk berbicara.
" Mas, sampai kapan kamu seperti ini mencari wanita di luaran sana?" Tanya Clara dengan nada lirih.
" Sampai satu tahun baru aku berubah." Ucap Leonard
" Kenapa lama?" Tanya Clara
" Karena setelah satu tahun kita akan berpisah dan setelah itu aku berubah baik dan tidak dingin padamu." Ucap Leonard dengan nada santai.
plak
Clara yang selama ini selalu bersabar menghadapi sikap suaminya akhirnya tidak bisa mengontrol emosinya hingga menampar suaminya.
plak
plak
bruk
" Akhhhhh.... sakit..." Teriak Clara.
Leonard yang tidak pernah di tampar membalas Clara dua kali lipatnya hingga Clara terjatuh ke lantai. Clara merasakan sakit luar biasa pada perutnya membuat Clara berteriak hingga darah segar keluar dari sela-sela paha Clara.
Leonard yang sangat kesal tidak memperdulikan Clara dan keluar dari kamarnya hingga bertemu dengan kepala pelayan.
" Bibi ke kamarku wanita itu ada di kamarnya." Perintah Leonard dengan nada angkuh dan tidak mau menyebut nama istriku melainkan memanggil dengan sebutan wanita itu.
" Baik tuan." Jawab kepala pelayan
Leonard keluar dari mansion dan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menuju ke bar tempat biasa dirinya minum-minum dan bermain dengan wanita sedangkan kepala pelayan berjalan ke arah pintu kamar majikannya.
tok tok tok tok
hening
ceklek
Karena tidak ada jawaban kepala pelayan itu pergi memaksakan diri untuk membuka pintu dan matanya langsung membulat sempurna melihat nyonya mudanya berbaring tidak sadarkan diri dan ada darah keluar dari sela-sela paha Clara.
Kepala pelayan langsung membalikkan badannya dan membuka pintu kamar dengan lebar sambil berteriak meminta tolong, merekapun membawa Clara ke rumah sakit.
Kini mereka sudah menunggu di rumah sakit dan tidak berapa lama orang tua Leonard datang dengan wajah kuatir. Kepala pelayan menghubungi Leonard tapi karena tidak di angkat kepala pelayan menghubungi orang tua Leonard.
" Apa yang terjadi bi? Mana Leonard?" Tanya mommynya Leonard
" Saya kurang tahu nyonya besar pas saya datang ke kamar nyonya muda sudah tidak sadarkan diri dan darah keluar dari sela-sela pahanya. Tuan muda Leonard biasa nyonya pergi paling minum-minum soalnya setiap pulang selalu mabuk." Jawab kepala pelayan
" Kenapa bibi dan menantuku tidak cerita? Setiap aku bertanya dengan menantuku selalu bilang baik-baik saja." Ucap mommynya Leonard
" Karena nyonya muda tidak ingin nyonya besar dan tuan besar sedih." Ucap kepala pelayan
" Kamu pernah melapor sekali kalau putraku pulang mabuk-mabukan setelah itu tidak lapor lagi, kenapa?" Tanya mommynya Leonard dengan nada penasaran
" Karena gara-gara melapor nyonya muda di siksa sejak itu saya tidak berani melapor lagi." Ucap kepala pelayan menjelaskan.
" Anak itu benar-benar tidak berubah." Ucap daddynya Leonard dengan nada kesal.
Tidak berapa lama pintu ruang UGD terbuka dan dokter berjalan mendekati mereka. Orang tua Leonard dan kepala pelayan mendekati dokter tersebut.
" Bagaimana keadaan menantuku dok?" Tanya mommynya Leonard dengan nada kuatir.
" Untung di bawa secepatnya ke rumah sakit kalau tidak ibu dan janinnya tidak bisa diselamatkan." Ucap dokter tersebut.
" Apa dok? Menantuku hamil?" Tanya mommynya Leonard dengan wajah bahagia
" Iya hamil untuk memastikan berapa usia kehamilannya bisa di cek ke dokter kandungan." Ucap dokter tersebut
" Boleh kami menengok menantu kami?" Tanya mommynya Leonard
" Sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang perawatan.
" Baik dok." Jawab mereka serempak
Kini mereka berada di ruang perawatan VVIP sambil menunggu Clara sadar.
" Aku di mana?" Tanya Clara lirih sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.
" Kamu di rumah sakit sayang. Mommy mau telepon Leonard dulu." Ucap mommynya Leonard.
" Jangan mommy, nanti Clara kena marah lagi." Ucap Clara
" Kamu tenang saja mommy akan melindungimu setelah kamu pulang dari rumah sakit kamu dan putraku tinggal bersama kami." Ucap mommynya Leonard
" Tapi kalau kak Leonard menolak bagaimana mom?" Tanya Clara
" Tenang saja karena kamu hamil pasti dia tidak akan bisa menolak permintaan kami." Ucap mommynya Leonard
" Aku hamil mom?" Tanya Clara dengan nada terkejut.
" Iya sayang, mommy dan daddy sangat bahagia karena sebentar lagi akan mempunyai cucu." Ucap mommynya Leonard sambil memeluk menantu kesayangannya.
Awalnya Leonard tidak setuju tapi lagi-lagi karena ancaman daddynya membuat Leonard tidak berkutik. Di depan orang tuanya Leonard bersikap baik dan romantis dengan istrinya dan pura-pura dirinya sadar dan menyesali perbuatannya tapi ketika di kamar Leonard bersikap dingin dan acuh. Hingga di usia tujuh bulan Leonard mempunyai rencana licik terhadap istrinya.
" Kamu bilang sama orang tuaku kalau kita ingin tinggal di mansion milikku." Perintah Leonard ketika mereka berada di kamarnya.
" Kalau menolak bagaimana?" Tanya Clara
" Pokoknya aku tidak mau tahu aku dan kamu harus pindah ke mansion milikku, kalau kamu tidak mau melakukan apa yang aku perintahkan jangan salahkan aku memberikan obat agar anak yang kamu kandung mati bersama ibunya." Ancam Leonard
" Baik... baik... aku akan lakukan tapi dengan satu syarat jangan bunuh putri kita." Mohon Clara sambil menahan air matanya agar tidak keluar.
" Dengar ya walau itu putriku tapi aku tidak akan mengakuinya jadi anak yang kamu kandung itu adalah putrimu ingat putrimu bukan putri kita." Ucap Leonard sambil menatap tajam ke arah Clara.
" Iya aku akan mengingatnya anak yang kukandung adalah putriku." Jawab Clara sambil menggigit bibirnya untuk menahan agar air matanya tidak keluar.
" Bagus, ingat lakukan perintahku." Perintah Leonard sambil berjalan meninggalkan Clara tanpa memperdulikan perasaan Clara sedikitpun.
" Baik." Jawab Clara singkat.
Clara pun melakukan apa yang diperintahkan oleh suaminya awalnya ke dua mertuanya tidak setuju tapi Clara tidak putus asa untuk membujuk ke dua mertuanya karena bagi dirinya keselamatan putrinya lebih penting. Setelah dua puluh lima menit akhirnya ke dua mertuanya menyetujui permintaan menantunya.
Kini Clara dan Leonard tinggal di mansion milik Leonard dan sikap Leonard semakin menjadi-jadi hingga usia kandungan Clara menginjak sembilan bulan dan tinggal menunggu waktu melahirkan.
Clara sebenarnya ingin bercerai tapi tidak tega melihat kebahagiaan ke dua orang tuanya dan juga ke dua mertuanya membuat Clara menelan pil yang sangat pahit.
tok tok tok
" Masuk." Jawab Clara sambil membelai perutnya yang sudah membuncit.
ceklek
Kepala pelayan membuka pintu kamar Clara kemudian menunduk hormat.
" Maaf nyonya muda, ada tamu namanya nyonya Ririn." Ucap kepala pelayan
" Oh iya bi, dia sahabatku suruh naik ke atas saja bi." Ucap Clara sambil tersenyum.
" Baik nyonya." Jawab kepala pelayan
Kepala pelayan itupun pergi, lima menit kemudian pintu kamarnya dibuka tanpa mengetuk pintu.
ceklek
" Clara apa kabar?" Ucap Ririn sambil berjalan ke arah Clara.
" Kabarku baik, bagaimana denganmu?" Tanya Clara
" Baik seperti yang kamu lihat." Jawab Ririn sambil memeluk Clara dari arah samping dan matanya tidak henti-hentinya menatap barang-barang mewah milik Clara membuat dirinya semakin iri hati.
" Syukurlah, katanya waktu itu kamu tidak jadi menikah?" Tanya Clara
" Iya benar karena ternyata calon suamiku cacat aku menolaknya dengan tegas. Aku kerja membantu orangtuaku tapi bertahun-tahun bekerja membuatku bosan dan ingin bekerja di kota ini." Ucap Ririn
" Oh iya katamu suamimu pemilik perusahaan, bagaimana kalau aku bekerja di perusahaan suamimu?" Sambung Ririn.
" Iya benar, tapi aku akan tanya sama suamiku." Jawab Clara
" Ok, aku tunggu kabar baiknya. Oh ya boleh aku menginap di rumahmu?" Tanya Ririn
" Silahkan, di sini juga banyak kamar kosong."Ucap Clara
" Ok. Aku yang pilih kamarnya ya." Ucap Ririn tanpa punya rasa malu sedikitpun.
" Silahkan." Jawab Clara
Ririn pun keluar dari kamar Clara dan memilih kamar sedangkan Clara hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" Semoga apa yang kulakukan tidak salah." Ucap Clara.
Sorenya Leonard pulang dari kantor sedangkan Ririn duduk di ruang keluarga dengan memakai pakaian seksi sambil menunggu kedatangan suami sahabatnya.
" Nona siapa?" Tanya Leonard sambil memandangi Ririn
" Kenalkan saya Ririn, sahabatnya Clara." Ucap Ririn memperkenalkan dirinya.
" Kalau saya Leonard, silahkan duduk." Ucap Leonard sambil memandangi kemolekan Ririn dan beberapa kali menelan salivanya dengan kasar.
" Terima kasih." Jawab Ririn sambil tersenyum.
" Oh ya saya sudah ijin menginap di sini sama istri kakak, apakah boleh?" Tanya Ririn sambil merendahkan tubuhnya agar terlihat dua gunung kembarnya.
" Silahkan." Jawab Leonard sambil mengedipkan matanya.
" Terima kasih, oh ya apakah di perusahaan kak Leonard ada lowongan? maaf kalau saya memanggilnya dengan sebutan kakak." Ucap Ririn
" Tidak apa-apa santai saja, di perusahaan kakak ada tapi..." Ucap Leonard menggantungkan kalimatnya dan berjalan ke arah Ririn.
" Tapi apa?" Tanya Ririn sambil mengedipkan matanya.
" Tapi dengan syarat bersedia melayaniku." Bisik Leonard sambil berjalan ke arah kamar pribadinya.
Ririn hanya tersenyum mendengar ucapan vulgar suami sahabatnya.
" Kapanpun aku tunggu undangannya." Ucap Ririn sambil tersenyum menyeringai.
Sejak Leonard dan Clara pindah ke mansion mereka tidak tidur satu kamar. Clara pun tidak mau berdekatan dengan suaminya karena perasaan untuk suaminya sudah mati sejak suaminya tidak mengakui putrinya. Besoknya Ririn mulai bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Leonard.
" Kenapa kita berangkat pagi?" Tanya Ririn
" Ada sesuatu yang ingin aku kerjakan." Ucap Leonard
Ririn hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti, lima belas menit kemudian mereka sudah sampai di ruang kerja milik orang tua Leonard.
" Ikut aku masuk ke dalam ruanganku." Perintah Leonard
" Ok." Jawab Ririn
Ririn tanpa curiga mengikuti Leonard sampai ke kamar pribadinya yang terhubung dengan ruangan kerja.
" Wow.... enak ya kalau lelah bekerja langsung istirahat dan ruangan kamar ini bentuknya mirip hotel." Ucap Ririn
grep
" Iya benar, aku ingin merasakan tubuhmu sekarang." Bisik Leonard
" Tapi aku tidak mau kalau hanya penghangat ranjangmu." Ucap Ririn sambil tubuhnya bersandar di dada bidang Leonard
" Tenang saja setelah istriku melahirkan aku akan menikah denganmu dan istriku akan aku ceraikan" Ucap Leonard berbohong.
( " Cih asal kamu tahu aku hanya memakai satu kali setelah itu aku buang." Ucap Leonard dalam hati ).
" Ok." Jawab Ririn dengan nada singkat.
Merekapun melakukan kegiatan suami istri, Ririn merelakan harta berharganya yang selama ini di jaganya dan diberikan oleh Leonard asalkan dirinya bisa menjadi nyonya Leonard dan hidup dengan kemewahan.
Setelah selesai melakukan merekapun mandi bersama dan entah kenapa biasanya Leonard hanya bermain sekali setelah itu bosan tapi ketika bermain sekali dengan Ririn dirinya menjadi ketagihan dan tidak pernah merasakan bosan malah menginginkan lagi dan lagi.
" Punyaku masih perih." Ucap Ririn ketika tubuhnya disatukan kembali oleh Leonard
" Maaf aku sangat ketagihan dengan tubuhmu." Ucap Leonard.
( " Itu karena aku memakai susuk agar orang yang melakukan itu padaku akan menjadi ketagihan dan membuatnya candu dengan tubuhku." Ucap Ririn dalam hati ).
Seminggu Kemudian
Tidak terasa hubungan Ririn dengan Leonard tidak ada yang mengetahui baik istrinya maupun ke dua orang tuanya. Namun sepandai pandainya tupai melompat akhirnya ketahuan juga itulah yang terjadi pada Ririn dan Leonard.
Clara yang merasa perutnya mulai kram keluar dari kamarnya untuk meminta bantuan kepala pelayan dan tanpa sengaja dirinya mendengar suara ******* dua orang di kamar suaminya.
ceklek
Clara membulatkan matanya melihat suaminya sedang berada di atas tubuh sahabatnya sedangkan sahabatnya berada di bawah melakukan kegiatan suami istri.
" Kalian..." Ucap Clara tidak sanggup melanjutkan perkataannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!