NovelToon NovelToon

Xiao Cai Cai

Awal

Musim dingin kedua di tahun ini adalah tahun yang ditunggu tunggu. Kenapa? Karena tepat di tahun ini adalah masuknya ajaran baru di Akademi Klan Zhang.

Klan Zhang adalah klan tertua dari Klan lainya, klan zhang juga sangat di hormati oleh klan klan besar lainnya, jika di antara klan klan yang lain terjadi masalah klan zhang lah yang akan menengahinya mencari jalan keluar mencari tau kebenaran setelah menemukan titik permasalahan klan zhang yang akan memutuskan. Orang orang Klan ini juga terkenal dengan berpendidikan tinggi (sarjana), menjunjung kesopanan, menghargai satu sama lain, sangat adil dan tidak pernah membeda bedakan antara yang satu dan yang lainnya.

Akademi Zhang di dirikan oleh seorang Guru besar yang bernama Zhang Binghe, Zhang Binghe di percaya oleh klan klan lain untuk membuka Akademi pengajaran bagi anak anak mereka selama ini. Di usianya yang sekarang sudah lanjut ia memutuskan untuk pensiun dan di gantikan oleh anak bungsunya yang sifat dan karakternya mirip dengannya, Tepat tahun ini adalah angkatan ke 30.

15 klan Elit ternama di dunia. Namun, hanya 14 klan yang setiap tahunnya mengikut serta. Klan klan tersebut adalah Zhang Clan, Lan Clan, Mu Clan, Gu Clan, Nie Clan, Ling Clan, Yan Clan, Wang Clan, Chen Clan, Tang Clan, Li Clan, Ming Clan, Kamizuru Clan dan Wu Clan. Klan yang tidak ikut serta adalah klan Xiao. Klan Xiao terdapat di atas langit. Klan Xiao tidak pernah berintraksi dengan klan klan lainnya mereka sangat tertutup, mereka yakin dengan kekuatan Klan mereka sendiri bisa menghentikan atau melawan musuh yang datang jadi tidak membutuhkan bantuan dari klan klan lainnya.

Di Akademi Zhang murid di ajarkan Teori, Pelatihan, Etika, Kesopanan, Keterampilan dan Kekuatan untuk menuju peringkat kekuatan yang lebih tinggi. Peringkat kekuatan paling terendah 1 dan paling tinggi adalah 100, peringkat 100 sudah menjadi manusia abadi atau bisa di bilang setara dengan kekuatan dewa.

Setiap tahunnya Para orang tua dari Semua Klan klan besar mengantarkan putra dan putri mereka yang berusia menginjak remaja atau yang sudah mencapai peringkat kekuatan 20 ke atas, jika kurang dari jumlah peringkat itu Akademi tidak akan menerima murid itu walau sekalipun mereka dari klan yang elit. Putra dan putri dari Klan besar di atas tidak semuanya saling mengenal dan ada beberapa klan yang saling mengenal. Di usia menginjak remaja adalah usia yang sangat menggebu gebu untuk meningkatkan kekuatan dan masa depan mereka jalan mana yang ingin mereka tempuh, maka dari itu mereka sangat semangat untuk tahun ini karena memulai masuk akademi.

Satu persatu Klan mulai berdatangan untuk mengantarkan putra dan putri mereka ke Akademi.

Klan pertama yang membawa anaknya adalah Klan Mu yang mengantarkan putra dan putrinya, disusul oleh Klan Gu juga mengantarkan Putra dan putri putrinya, disusul lagi dengan Klan Yan yang mengantarkan putra tunggalnya dan diikuti oleh Klan Lan juga mengantarkan putra bungsunya dan Klan klan lainnya.

Di Akademi mereka belajar selama 3 tahun lamanya, di Akademi banyak perintah atau aturan yang harus mereka taati. Beberapa perintah yang harus di lakukan antara lain adalah :

Peraturan di Dalam Kelas :

- Tidak boleh berbicara di dalam kelas jika guru sedang mengajar.

- Tidak boleh tidak masuk kelas kecuali jika terjadi sesuatu itu pun harus melaporkannya pada guru.

- Tidak boleh makan dalam kelas.

- Tidak boleh tidur dalam kelas.

- Tidak boleh membuang sampah sembarangan dalam kelas/akademi

- Tidak boleh membawa peliharaan ke dalam kelas.

- Jam 8 harus sudah sampai kelas.

- Semua tugas yang di berikan harus di selesaikan.

- Harus mengikuti apa yang di kata kan guru.

Peraturan di Dalam Akademi :

- Tidak boleh melawan.

- Harus tidur dibawah jam 10 malam.

- Tidak boleh keluar Akademi tanpa izin.

- Tidak boleh membuat keributan baik di dalam Akademi, kelas, kamar mau pun tempat tempat lain selama masih menjadi murid Akademi Zhang.

- Tidak boleh menjalin hubungan (Pacaran).

- Tidak boleh meminum minuman keras dimana pun selama menjadi murid Akademi.

- Tidak boleh melakukan sesuatu yang di luar batas Akademi perintahkan.

- Tidak boleh ada pertengkaran dengan sesama murid.

- Tidak boleh bergank gank

- Tidak boleh menyindir teman/guru

- Dll..

Jika mereka tidak menaatinya mereka akan mendapatkan hukuman atas perbuatan mereka, hukuman disesuaikan dengan aturan mana yang mereka langgar semakin banyak mereka melanggar aturan maka semakin berat pula hukuman mereka, hukuman yang paling berat adalah di pulangkan ke Klan. jika sempat itu terjadi itu adalah hal yang paling memalukan bagi Klan, hukuman itu bagai Menantu yang di pulangkan secara langsung oleh mertua ke rumah orang tuanya. Maka untuk menjaga nama baik Klan mereka harus berhati hati dan menaati semua aturan yang di buat di Akademi.

Murid murid baru mulai masuk dan berkeliling di Dalam Akademi. Pandangan mereka jatuh pada papan yang tingginya hampir 2 meter isi dari papa itu adalah tulisan tulisan yang merujuk pada Peraturan di dalam Akademi.

Murid Murid baru ini sampai syok melihat peraturan di dalam Akademi ini, banyak sekali aturan disini yang harus di taati mereka pikir mereka memiliki kesempatan keluar dari Klan akan lebih bisa bersantai namun realita tak sesuai dengan ekspektasi, raut wajah mereka sudah menghijauh membayangkan bagaimana menjalani waktu selama 3 tahun ini disini dengan aturan semua ini. Harapan yang sirna membuat semangat mereka menjadi ciut melangkah untuk mundur. namun, mereka tidak bisa mundur begitu saja orang tua mereka akan malu. Murid murid yang ada disini melangkahkan kakinya dengan membawa nama Klan, jadi mereka mau tidak mau harus menjalani semua ini.

Semua orang tua dari Klan Klan besar meninggalkan anak anak mereka disini dengan harapan besar, mereka mulai mendatangin anak mereka untuk mengatakan ucapan perpisahan.

Banyak di antara murid wanita yang menagis karena akan ditinggal oleh orang tuanya ada juga murid yang biasa saja, dan ada juga murid yang merengek tidak mau disini.

Seorang lelaki tua memegang tongkat melihat calon calon muridnya yang ngedrama dengan orang tuanya pun mulai berkata.

" Ini hanya awal, jika kalian sudah tinggal disini kalian akan nyaman dan sebaliknya kalian malah tidak mau meninggalkan Akademi ini" ucap Guru besar Akademi Zhang Binghe kepada semua calon murid murid di depannya.

Semua murid yang melihat kedatangan Guru besar itu pun mulai merasa sedikit gemetar, suaranya saja begitu tegas, bagaimana cara mengajarnya.

Perwakilan dari Klan klan yaitu Klan Lan pun yang melihat kedatangan Guru besar Zhang mulai memberi hormat dan mengatakan " Kami titipkan putra dan putri kami disini, kami memiliki harapan besar untuk mereka "

Guru besar Zhang pun membalas hormat dan menjawab " Baiklah, dan diusia ku yang sekarang ini aku tidak sanggup untuk mengajar lagi jadi,.. "

Putra bungsunya yang baru datang memberi hormat kepada semua orang. Guru besar Zhang memegang pundak anaknya setelah itu melanjutkan ucapannya " Ini adalah putra bungsuku dialah yang akan menggantikan posisiku disini"

Semua murid mulai melukiskan senyum di wajah mereka melihat guru muda berwajah tampan ini yang akan menjadi guru mereka.

Keputusan

1 Tahun Kemudian

Klan Xiao.

Di paviliun duduklah sepasang suami dan istri yang bersantai melihat kedua anak mereka sedang berlatih. Sepasang suami dan istri ini adalah Xiao Shunxi, Ketua dari Klan Xiao dengan peringkat kekuatan level 95 dan istri tercintanya Xiao Mei, dengan peringkat kekuatan level 90.

" Aku mendengar dari para pelayan tahun lalu di Klan Daratan masuk ajaran baru di Akademi Zhang?" ucap Xiao Mei pada Xiao Shunxi dengan ragu ragu. Xiao Shunxi menoleh ke istrinya itu, dan Xiao Mei melanjutkan ucapannya.

"Di tahun lalu yang masuk ke Akademi adalah seusia anak kita Cai Cai "

Mata Xiao Shunxi menyipit sudah tau apa maksud dari istrinya itu menyinggung ke arah mana pembicaraannya.

"Kita adalah Klan Xiao tidak pernah campur tangan dengan klan lainnya" Ucap tegas Xiao Shunxi.

"Iya, tetapi kita harus merubah semua itu. Itu adalah titah tetua terdahulu, bagaimana pun kita hidup di jaman sekarang,-

Xiao Shunxi bangkit dari tempat duduknya sebelum pergi ia berkata

"Aku tidak ingin membahas ini"

setelah berkata Xiao Shunxi pergi meninggalkan Xiao Mei . Mata Xiao Mei mengikuti arah perginya Xiao Shunxi lalu menghela nafas.

"Ibuu.. "

Xiao Mei berbalik melihat kedua anaknya yang telah selesai latihan.

"Kalian sudah selesai latihannya?" tanya Xiao Mei

"Sudah Bu" balas Xiao Shori putra sulung Xiao Mei dan Xiao Shunxi , umur 20 tahun dengan peringkat kekuatan 35.

"Ibu, Cai Cai sekarang sudah menuju peringkat kekuatan 25 di usiannya 16 tahun ini" ucap Xiao Shori dengan bangga. Xiao Cai Cai putri bungsu Xiao Shunxi dan Xiao Mei umur 16 tahun dengan peringkat kekuatan level 25.

"Benarkah Cai Cai?"

"Benar Bu"

"Usia 16 tahun peringkat 25, wah pas sekali" ucap Xiao Mei dalam hati

"Siapa dulu yang melatihnya selama ini" balas Xiao Shori menyeringai.

Cai Cai melihat Xiao Shori yang terlalu bangga pada dirinya sendiri, mukanya menjadi datar

"Hanya 30%, 70% aku berlatih sendiri" ucapnya lalu pergi.

Xiao Shori yang mendengar itu diam 1000 bahasa, mebuki hanya tersenyum melihat interaksi kedua anaknya. Sifat Cai Cai dan Xiao Shunxi bisa di bilang 12 : 12 seperti kata pepatah buah yang jatuh tidak jauh dari pohonya.

Malam Hari.

Tidak patah semangat Xiao Mei mencobanya lagi. Xiao Shunxi yang sedang membaca buku duduk sendiri dengan tenang, Xiao Mei melihat itu mendatanginya dan duduk disamping Xiao Shunxi.

"Sayang.. " ucapnya dengan sangat lembut. Xiao Shunxi tidak menoleh

"Sayangg.. " ucap Xiao Mei sekali lagi

Xiao Shunxi menghelah nafas dan menutup bukunya.

"Hm."

"Bagaimana?" ucap Xiao Mei dengan senyum penuh pesonanya.

"jika aku mengizinkan, apakah Cai Cai akan mau ikut menjadi murid di akademi itu?"

Pertanyaan Xiao Shunxi membuat Xiao Mei memutar kepalanya memikirkan putri bungsunya yang sifatnya jauh berbeda dari kakaknya, bagaimana pun Cai Cai dari kecil tidak pernah berteman dengan siapa pun dia selalu mengisi hari harinya untuk berlatih dan berlatih. Setelah memikirkan begitu lama akhirnya Xiao Mei selesai dari pikirannya itu dan menjawab

"Aku tidak yakin dia akan mau"

"Kau sudah tau jawabannya kan" ucap Xiao Shunxi mengambil buku dan membacanya kembali.

"Aku akan mencoba membujuk Cai Cai" ucap Xiao Mei dengan tetap percaya diri.

"Membujuk untuk apa bu?" tanya xiao shori yang datang bersama Cai Cai.

"A... Ketepatan sekali kalian ada disini, sini Cai Cai duduk samping ibu" ucapnya dengan lembut dan sangat mencurigakan.

Cai Cai dan Xiao Shori yang melihat tingkah ibunya yang tidak biasa hanya saling memandang.

Xiao Shori memberi kode agar Cai Cai duduk disamping ibunya namun Cai Cai menggelengkan kepalanya. Xiao Shori menghelah nafas lalu kedua tangannya memegang bahu Cai Cai mendorongnya untuk duduk di sampingnya ibunya. Cai Cai ingin pergi namun tangannya di tarik Xiao Mei dengan lembut.

"Anak ibu sudah besar ya, dan juga sangat cantik"

"Mencurigakan" balas Cai Cai

Xiao Mei bingung memberi tahunya harus di mulai dari mana.

"Cai Cai sayang, begini ada yang ingin Ibu bicarakan dengan mu"

Cai Cai menyipitkan mata bersikap waspada.

"Di usia mu sekarang yang sudah 16 tahun, bagaimana kalau kau masuk ke Akademi"

"Akademi?" ucap Cai Cai bingung

Xiao Mei mengangguk

"Akademi di klan Daratan" lanjut Xiao Mei dengan ragu ragu.

"Ibu mau mengusirku!."

Jawab cai cai.

"Aku tidak mau" ucap Cai Cai cukup jelas

"Hmm.. Murid yang masuk tahun lalu semuanya adalah seusia mu sayang, tidak masalahkan kalau mulai berteman" Ucap Xiao Mei mengelus rambut Cai Cai yang panjang dengan lembut.

"Aku tidak membutuhkan teman, karena mereka sangat merepotkan" tolak Cai Cai.

"Bagaimana kalau kita coba dulu, murid yang lain sudah mulai belajar dari tahun semalam, kini sisa hanya 2 tahun lagi?" Xiao Mei meyakinkan Cai Cai

Cai Cai menggelengkan kepalanya.

" hanya dua tahun sayang " ucap Xiao Mei

" Tidakk! " jelas Cai Cai

"Tap,-

Sebelum Xiao Mei selesai berbicara Cai Cai sudah menjawab.

" Aku tidak mau?" lanjut Cai Cai

"Hmm.. " Xiao Mei pura pura menangis, menciptakan suasana yang sangat sedih.

Cai cai melihat drama ibunya ini semakin membuatnya malas.

" Baik tapi aku memiliki syarat!"

"Syarat?"

"Hm, pertama. Ayah dan Ibu tidak ikut campur urusan bagaimana aku di akademi. Kedua, setelah 2 tahun itu pula aku bebas harus melakukan apapun. Dan yang ketiga, aku akan ke akademi cukup seorang diri aku tidak ingin ada yang mengawalku, bagaimana Ibu?" ucap Cai Cai menyeringai, Cai Cai percaya ketiga syarat itu pasti Xiao Shunxi dan Xiao Mei tidak akan menepati karena bagaimana pun ketiga syarat yang di ucapkannya sangat bahaya untuk anak bungsu mereka.

Xiao Shunxi menoleh ke arah Xiao Mei menggelengkan kepalanya, Xiao Mei merasa bingung apa yang harus di pilihnya.

"Hmm.. Baiklah kami setuju" ucap Xiao Mei mantap.

"Ibuu...!" ucap Xiao Shori dengan muka cemas

Xiao Shunxi menghelah nafas pasrah dengan istrinya.

"Tenang lah Shori, Ibu percaya pada Cai Cai kita" balas Xiao Mei dengan senyumannya namun hatinya juga merasa tidak rela dia akan membebaskan anaknya begitu saja di Klan Daratan.

Cai Cai merasa seketika tersambar petir mendengar persetujuan ibunya.

"Aku akan pergi besok pagi!" ucap Cai Cai dengan wajah hijau menahan amarah lalu pergi.

"Ibu, kenapa kirim Cai Cai kesana. Ibu tau kan Cai Cai itu ga pernah jumpa dengan orang asing, lagian dengan sikap dia yang selalu menjengkelkan orang lain apa ibu tidak khawatir?" ucap Xiao Shori ambigu

"Hmm.. Ibu akan mengurus semuanya, tenang saja" ucap Xiao Mei yakin.

Xiao Mei bukan lah orang yang tidak pernah bersosialisasi, sikit banyaknya Xiao Mei banyak mengenal orang orang dalam klan Dataran di karenakan dari perwatakan Xiao Mei yang baik hati, ramah dan mudah berteman.

Xiao Shunxi pergi dari sana tidak habis dengan pikiran istrinya. Setelah Xiao Shunxi pergi dia melihat ke arah pintu kamar Cai Cai. Ia mengetuk pintu namun tidak ada jawaban, Xiao Shunxi masuk kedalam kamar Cai Cai . Cai Cai yang sedang berberes beres acuh tak acuh pada ayahnya yang masuk kekamarnya.

Xiao Shunxi tidak berbicara apa apa, dia hanya duduk melihat Cai Cai yang sedang membereskan pakaiannya.

"Ini.. " ucap Xiao Shunxi menyerahkan kantong penyimpanannya pada Cai Cai.

"tapi,-

"itu sekarang menjadi milikmu, kau bisa menyimpan segalanya di kantong itu"

"Bisakah aku menyimpan senjata ku disini?"

Xiao Shunxi mengangguk, Cai Cai menerima kantong itu terus mengantungkan di pinggangnya. Cai Cai tidak tahan ingin menangis dia segera memeluk ayahnya. Xiao Shunxi membelai rambut Cai Cai.

"Jaga dirimu disana, jangan lupa untuk mengirimkan surat"

Cai Cai mengelengkan kepalanya.

"Ayah tenang saja aku akan dengan cepat menyelesaikan urusan ku di akademi itu"

"Bagus, cepat selesai kan lalu kembali pulang"

"Baik ayah".

Keesokan paginya.

Xiao Shunxi, Xiao Mei, Xiao Shori dan yang lainnya sudah di depan gerbang klan untuk mengantarkan perginya Cai Cai.

Xiao Mei memeluk Cai Cai dengan erat.

"jaga dirimu baik baik anakku sayang, ibu akan merindukanmu" ucap Xiao Mei menangis

Xiao Shori juga ikut memeluk Cai Cai dan berbisik.

"Jangan membuat orang lain kesal dengan sikapmu, jika kau melakukan itu kau akan mendapatkan masalah"

Cai Cai yang mendengarkan itu mendorong Xiao Shori dengan wajah marah.

"Ku harap setelah aku kembali, peringkat kekuatanmu tidak lebih tinggi dari peringkat kekuatanku" ucap sakura dengan mengejek abangnya Xiao Shori menaikkan sebelah alisnya.

"Ibu lihatlah putri bungsumu ini, sangat sombong sekali"

"Kalian ini masih saja bertengkar"

Cai Cai mendekat ke Xiao Shunxi dan sekali lagi memeluknya.

"hmm.. anakku hati hati"

"Nona Cai, semua urusan di Akademi sudah kami urus" ucap pengawal klan Xiao dan membungkuk dengan sopan.

"Hmm... Baiklah kalau begitu, aku pergi" ucap cai cai mengeluarkan pedang dari penyimpanan kantongnya. Cai Cai pergi terbang menaiki pedangnya.

Xiao Cai Cai

Cai Cai mengeluarkan selembar kertas dan melihatnya

"Ini Akademi itu?" ucapnya dengan melihat peta di tangannya.

Cai cai tiba di depan gerbang Akademi Zhang. Cai cai berjalan ke pintu, di pintu ada dua orang penjaga gerbang. Cai cai menyerahkan token sebagai salah satu murid ke penjaga itu.

"K..klan Xiao?" ucap kedua penjaga itu terkejud membaca dari mana asal wanita ini tetapi dengan takjub juga melihat kecantikan cai cai yang selama ini belum pernah mereka lihat di klan klan lain.

Cai Cai melirik kedua penjaga itu dengan tajam dan dingin.

"Si... Si.. lah kan m.. masuk." ucap kedua penjaga itu dengan tergagap kedua kaki mereka bergetar hebat.

Cai cai kembali meluruskan matanya dan berjalan masuk kedalam.

Di dalam Akademi para murid dan guru tidak sedikit yang melirik Cai cai, semua pandangan mereka jatuh pada wanita cantik ini, namun Cai Cai hanya bersikap dingin dan mencoba tetap tenang tidak ingin membuat keributan disini.

Seseorang memberanikan diri untuk mendekat ke cai cai.

"Xiao Cai Cai...?"

Cai cai mendengar itu berhenti dan menoleh ke sumber suara.

"Ahh.. Jadi benar ya, Perkenalkan aku Biao, teman ibumu. Kau bisa panggil aku Bibi Biao dan ini kunci lemari pribadimu kau akan tinggal di Asrama 7" ucapnya menyerahkan kunci. Biao adalah salah satu tetua klan zhang disini.

Cai cai memperhatikan wanita didepannya " Teman ibu? sejak kapan ibu berteman dengan klan lain" ucap Cai cai dalam hati.

"Hm." ucap Cai Cai mengambilnya

"Aku akan menuntun mu berjalan menuju kelas mu" ucap Biao sambil berjalan dengan Cai cai

"Kelas ku?" Cai cai mengerutkan dahinya

"iya, kau masuk di kelas angkatan ke 30, gurumu bernama Zhang Han umur 30 peringkat kekuatan level 50" jelas Biao.

Tok... Tok... Tok...

Biao mengetuk pintu kelas. Zhang Han yang sedang menjelaskan di kelas berhenti dan menoleh ke pintu.

Zhang Han meletakan bukunya dan memberi kode agar Biao dan Cai Cai masuk.

Masuklah mereka berdua, didalam kelas setelah mereka berdua masuk, kelas menjadi ribut

"Siapa dia?"

"Aku mendengar akan ada murid dari klan di atas langit yang akan menjadi murid juga disini"

"Klan Xiao yang sangat Arogan itu? Apakah itu orangnya"

"Mungkin"

"Liatlah dia sangat cantik, aku baru pertama ini melihat wanita secantik itu"

" Banyak orang orang mengatakan kalau orang orang klan Xiao berwajah seram, mukanya seperti monster tapi lihatlah ini"

"Jadi tidak mungkin ini dari Klan Xiao, aku menjadi penasaran dari klan mana dia? "

"Dia seperti bidadari yang turun dari kayangan"

"Sangat cantik, namun auranya sangat dingin"

Begitulah kira kira yang murid ributkan untuk Cai Cai. Cai cai mencoba untuk tenang dan masa bodo namun dia merasa kupingnya sekarang sangat panas dan mengertakan giginya emosinya hampir naik namun dia menahannya tangannya yang mengepal dengan kuat sudah berwarna kepucatan menahan amarah. Pandangan Cai cai lurus tidak ingin melihat kanan dan kekiri.

"Cai Cai dari klan Xiao? Apakah benar" ucap Zhang Han pada Cai cai.

Semua murid membelalakan mata ketika Zhang Han mengucapkan Klan Xiao. Mereka salah jika mengatakan wajah Klan Xiao seperti monster.

Cai cai mengangguk.

"Baiklah kau boleh duduk disana" ucap Zhang Han menunjuk tempat duduk nomor dua dari depan, nomor dua dari baris samping. Biao yang melihat itu memegang bahu Cai cai.

"Jika kau membutuhkan sesuatu datanglah padaku"

"Hmm.. " ucap Cai cai mengangguk dan berjalan ke tempat duduknya.

"Baiklah Guru Han, aku pergi dulu. Lanjutkan pelajaran kalian. Maaf sudah mengambil waktunya sebentar " ucap Biao pamit lalu pergi.

"Baiklah murid murid, kita lanjutkan materi tadi"

Zhang Han melanjutkan pelajaran. Setelah beberapa jam berlalu kelas telah selesai semua murid membereskan mejanya dan mata mereka masih memperhatikan Cai cai. Zhang Han yang menyadari itu menyuruh mereka untuk segera meninggalkan kelas.

Cai cai setelah selesai membereskan barangnya dia beranjak keluar.

Cai Cai melihat kunci yang ia pegang.

"Asrama 7 ya?" Cai Cai mencari tulisan Asrama 7.

"Xiao Cai Cai....!"

Cai Cai seketika berhenti melangkah mendengar sebutan namanya, siapa orang yang dengan berani memanggilnya dengan suara selantang itu, ia rasa baru beberapa jam dia berada disini namun orang seenaknya memanggilnya dengan sok akrab. Cai Cai dengan kesal menoleh dengan patah ke belakang.

Ternyata yang meneriakin namanya adalah salah satu dari segerombolan beberapa pria. Cai Cai melihat dengan tatapan tajam dan dingin.

Salah satu dari pria itu melambaikan tangannya.

"Hallo.. " pria itu berjalan mendekati Cai Cai.

"Haii.. Cai Cai Perkenalkan aku Shen dari klan Mu" ucap Mu Shen dengan cengengesan.

Pria yang berada di belakang Mu Shen pada heran melihatnya dengan beraninya menyapa wanita sedingin itu ya walaupun sangat cantik.

Mu Shen mengulurkan tangannya, namun Cai Cai hanya melihatnya saja tanpa mau membalasnya. Mu Shen menggoyangkan tangannya. Cai Cai tetap tidak ada niat untuk berkenalan.

"Hmm.. Baiklah kalau begitu, aku sendiri yang akan mengenal kan teman teman ku itu" ucap Mu Shen menarik tangannya.

"Aku akan memulai dari samping sana" tunjuk Mu Shen kesamping kanannya

"Namanya adalah Lii dari klan Yan umur 18 tahun peringkat kekuatan level 23, itu Fan dari klan Ling umur 17 tahun peringkat kekuatan level 23, itu Fangzi dari klan Gu, umur 18 tahun sama dengan Yan Li, peringkat kekuatan level 23 dan yang terakhir Yizhan dari klan Lan, umur 17 tahun peringkat kekuatan 23 dan aku sendiri adalah,-

"Pembuat Onar!!." potong Cai Cai dengan wajah malas lalu pergi.

Mu Shen yang melihat itu tercengang dengan ga elit dia sudah menjelaskan panjang kali lebar namun tidak di hargai.

Ling Fan maju dan menepuk bahu Mu Shen.

"Untung cantik yakan"

"Hoo'o" Mu Shen mengangguk.

"Rip Mu Shen" ucap Yan Li

Gu Fangzi menepuk bahu Yan Li

"Ayo kembali ke Asrama"

Yan Li mengangguk dan mereka pergi.

"Hey.. Tunggu" ucap Mu Shen dan Ling Fan mengejar teman temannya.

_______________

Asrama ******7******.

Cai Cai melihat tulisan di pintu depan. Cai Cai mulai masuk tanpa mengetuk pintu.

Setelah Cai Cai masuk, orang orang yang berada di dalam terkejud.

Cai Cai bukan tak tau telah mengejutkan mereka namun dia hanya acuh tak acuh berjalan menuju tempat tidur yang kosong.

"Heii nona bisakah kalau ingin masuk mengetuk pintu terlebih dahulu" ucap salah satu dari keempat wanita didalam. Cai Cai tidak ambil pusing dia masa bodo mengeluarkan barang dari kantong penyimpanannya dan merapikan barang barangnya.

"Ck.. " wanita itu kesal melihat Cai Cai dan beranjak pergi diikuti teman temannya.

Cai Cai merapikan pakaiannya sampai rapi dan duduk di tempat tidurnya. Ia melihat di dinding asrama itu, nama nama pemilik kamar ini.

"Nie Yana, Wang Susu, Tang Min dan Gu Lin. Gu ya?" ucap Cai Cai seperti pernah mendengar nama ini. Cai Cai baru ingat jika Mu Shen tadi ada menyebutkan temannya dari klan Gu.

"Orang orang disini sangat merepotkan" ucapnya dengan malas.

Tak terasa malam pun tiba, masuk lah Nie Yana dkk ke dalam Asrama. Mereka masuk tanpa mengetuk pintu Cai Cai tidak terkejud dia bersiap siap membereskan tempat tidur dan segera tidur.

Wang Susu adalah putri dari Keluarga Wang, usianya lebih tua dari yang lainnya yaitu 18 tahun dan peringkat kekuatan level 23.

Nie Yana adalah putri dari keluarga Nie, sikapnya ceroboh, banyak omong usia 17 tahun peringkat kekuatan level 22.

Tang Min adalah putri tunggal dari keluarga Tang sifatnya 11 12 dengan Nie Yana umur 17 tahun peringkat kekuatan level 22.

Wang Susu menggelengkan kepalanya, Nie Yana juga sama, Tang Min menyeringai dan Gu Lin tidak ambil pusing juga membereskan tempat tidur segera tidur.

Pagi harinya Wang Susu mempunyai tugas di dalam asrama untuk membangun kan teman temannya. Namun kali ini karena mereka kedatangan Cai Cai, Wang Susu membangunkan nya dengan diam diam agar tidak menganggu tidur atau membiarkan Cai Cai kesiangan. Nie Yana dkk sudah bangun mereka diam diam secara perlahan keluar kamar untuk mandi.

"Hm." guman Cai Cai menyeringai dengan masih memejamkan matanya.

"Kenapa Susu jie ga bangunkan Cai Cai, nanti dia bisa kesiangan" ucap Gu Lin sambil mengguyur air ke tubuhnya. Gu Lin adalah Putri dari keluarga Gu adik dari Gu Fangzi, umurnya sama dengan Cai Cai 16 tahun paling muda di antara teman temannya dengan peringkat kekuatan level 21.

"Sudah biarkan saja, wanita itu harus dikasih pelajaran" ucap Tang Min juga sedang mandi.

"Aku yakin dia akan dihukum oleh guru Zhang Han, karena terlambat" ucap Nie Yana membayangkan Cai Cai dihukum didepan umum.

"Kurasa itu adalah hal yang sangat memalukan" ucap Wang Susu tertawa dengan sangat bahagia.

"Sudah cepat selesaikan mandi kalian, dan segera pakai baju kalian kita ke kelas" ucap Wang Susu.

"Baik" ucap mereka.

Setelah selesai mereka berjalan menuju kelas dengan tertawa renyah membayangkan Cai Cai akan segera di hukum karena terlambat.

"Aku sudah tidak sabar melihat wajah kakunya itu jika di hukum didepan umum" ucap Nie Yana tertawa dengan melangkah ke pintu.

"Iya aku juga" ucap Tang Min.

Brukkk...

"Aduh.. Kok berenti tiba-tiba si yana" ucap Tang Min memegangin jidadnya.

Nie Yana yang ditanya hanya terdiam melihat lurus kedepan.

Wang Susu mengikuti arah pandang itu begitu juga Tang min dan Gu Lin.

"D.. Di.. Diaa!!?" Nie Yana dkk terkejut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!