Lestari Akbar adalah keturunan dari keluarga Akbar yang kaya. Dia masih menuntut ilmu Madradah Aliyah dan dia salah satu santri putri dari Pondok Pesantren salah satu di jakarta. Dia adalah santri yang dikagumi di Pondok Pesantren tempatnya menuntut ilmu. Selain cantik dan cerdas, Lestari juga dipercaya oleh Ustadz dan Ustadzah nya karena Lestari dapat dipercaya dan jujur.
Kedua orang tuanya mengerjakan bisnis di luar negeri. Maka dari itu, Lestari di tempatkan di Pondok Pesantren agar Lestari tidak pernah merasa sendirian, karena dia anak tunggal. Selain perintah dari orang tuanya, Lestari juga menginginkan menuntut ilmu di Pondok Pesantren dan menghafal Al-Qur'an dengan baik.
Lestari menuntut ilmu di Pondok Pesantren sejak Madrasah Ibtida'iyah. kebayang kan gimana akrab nya Ustadz Ustadzahnya yang mengajar di Pondok Pesantren tersebut.
Setahun lagi dia akan lulus dan tidak lagi menuntut ilmu di Pondok Pesantren tersebut karena selain Al-Qur'an nya telah dihafal semua dengan lancar, Lestari juga menginginkan menambah wawasan dengan kuliah di suatu tempat entah itu dimana dia belum memikirkannya.
Flasback on.
Waktu wisuda Madrasah Tsanawiyah, orang tua Lestari datang ke acara yang diadakan oleh Pondok Pesantren dan sekolahnya. Saat selesai acara, orang tua Lestari menghampiri Lestari dan mengajaknya mengobrol di suatu tempat yang tak jauh dari Pondok Pesantren nya.
"Mama sama papa ada apa kok ngomongnya diluar Pondok Pesantren?". Tanya Lestari kepada kedua orang tuanya.
"Begini sayang, Mama sama Papa mau ngomong tentang kuliah kamu selesai Madrasah Aliyah nanti, kamu mau kan kuliah sayang?". Tutur Zoya, mama Lestari yang penuh harap kepada Lestari.
"Iya Ma, Lestari mau. Lestari mau kuliah kalau sudah lulus Madrasah Aliyah nanti, Lestari janji Ma, Pa. Lestari mau kuliah dimana pun Mama dan Papa pilihkan". Ucap Lestari dengan semangat, karena Lestari memang sangat ingin melanjutkan study nya.
"Alhamdulillah sayang kalau kamu mau, tpi dengan satu syarat, kamu harus menyelesaikan hafalan Al-Qur'an mu sebelum kamu lulus Madrasah Aliyah nanti". Ucap Fadli, Papa Lestari.
"Iya Pa, Lestari janji akan menyelesaikan Al-Qur'an Lestari secepatnya dengan lancar, Bismillah Ma, Pa". Kata Lestari sambil tersenyum bahagia dan semangat.
"Bismillah sayang, yang semangat ya sayang, Mama dan Papa selalu mendoakan mu yang terbaik". Ucap Zoya sambil memeluk Lestari, diikuti oleh Fadli yang ikut memeluk Lestari.
Setelah dua jam mereka berbincang-bincang akhirnya mereka kembali ke Pondok Pesantren. Zoya dan Fadli kembali ke rumahnya yang berada di kota Jakarta, membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai kerumah nya.
Flasback of
Apapun yang dilakukan Lestari itu didukung oleh kedua orang tuanya, bahkan Mama dan Papa Lestari sudah merencanakan jauh² hari untuk membuatkannya villa disuatu negara.
"Ma, apakah Lestari bakalan nerima villa itu, atau malah ia menolaknya?"
"Pa, percayalah sama Mama, lestari itu anak yang penurut, pasti dia menerimanya Pa, Mama yakin 100% pa", ucap mama Zoya dengan tatapan memastikan.
"Ma, Papa jadi ga sabar pengen liat ekspresi Lestari saat tau nanti kita membuatkan villa itu"
"Mama juga Pa, Mama merasa kita mendidik Lestari dengan sangat benar ya pa, Lestari tidak pernah mengecewakan kita pa, Mama jadi nyesel karena Mama terlalu sibuk dengan karier Mama sampai Mama lupa dengan Lestari", ucap mama zoya dengan menangis.
"Sudahlah Ma, Lestari memang tidak pernah mengecewakan kita Ma, sekarang kita membuka lembaran yang baru, kita janji dengan diri kita sendiri untuk tidak mengabaikan Lestari lagi seperti dulu".
"Iya Pa.. hiks..".
Setelah Lestari selesai mengkhatamkan Al-Qur'an nya, Lestari semakin mantap untuk memulai kuliah dimanapun Mama dan Papa Lestari pilihkan. 2 bulan sebelum Lestari khatam Al-Qur'an, Mama Zoya dan Papa Fadli berkunjung ke Pondok Pesantren Lestari sekedar memberi kabar bahwa Lestari mau kuliah di Mesir. Lestari menyetujui pilihan orang tuanya.
Dan minggu depan adalah kelulusan Lestari. Lestari semakin semangat karena impian besar untuk kuliah akan terwujudkan. Dikamar 12 kamar atas tempat Lestari dan teman-temannya kini sangat ramai karena mereka saling bercerita dan bertanya kehidupan mereka tentang kuliah dimana atau lanjut menuntut ilmu di Pondok Pesantren mana..
"Lestari, habis ini kamu mau pindah Pondok Pesantren atau kuliah?". Tanya Dwi teman sepantaran sekaligus sekamar Lestari.
"Insyaallah aku akan kuliah di Mesir. Itu pilihan orang tua aku, doain yang terbaik ya buat aku". Kata Lestari kepada Dwi.
"Iya pasti aku doain yang terbaik buat kamu. Terima kasih ya atas kebaikan kamu selama 6 tahun ini, kamu satu-satunya temen aku yang ngertiin aku. Jangan lupain aku ya Les..". Ucap Dwi yang memeluk Lestari dengan air mata yang terus menetes.
"Iya aku juga terima kasih banyak karena kamu udah bantu aku ini dan itu, kita pasti akan ketemu lagi nanti. Aku nggak akan melupakan kamu Dwi". Kata Lestari dengan menangis.
Setelah selesai berbagi cerita, lalu Lestari dan temen satu kamarnya memutuskan untuk berkemas, tapi hanya baju sebagian saja, sisanya minggu depan menjelang hari H.
Selesai mengemas baju, mereka langsung tidur dengan tempatnya masing-masing, hingga mereka bangun pukul 3 dini hari untuk menunaikan sholat malam.
Lestari selalu istiqomah untuk menjalankan sholat tahajjud tanpa telat.
Setelah mereka sholat lalu mereka menunggu adzan shubuh untuk sekalian jamaah shubuh. Setelah sholat shubuh, mereka se Pondok melaksanakan kegiatan Pondok setiap hari minggu yaitu ro'an atau bersih².
.
.
.
Ga kerasa besok sudah waktunya lulus dan meninggalkan tempat yang sudah 12 tahun lamanya Lestari tinggali. Berat rasanya bagi Lestari yang sudah lama di Pondok Pesantren, tapi demi masa depan Lestari maka dia pasti meninggalkannya. Mereka selesai berkemas semua barang mereka dan semuanya tidur tapi tidak dengan Lestari. Lalu dia gunakan untuk muraja'ah hafalannya, lalu dia tertidur pulas setelah menempatkan Alqur'an di tempat yg paling atas.
.
.
.
Hari H telah tiba, seluruh wali santri semua akan hadir termasuk orang tua Lestari.
"Assalamualaikum Ma, Pa".
"Waalaikumsalam sayang, maasyaaAllah kamu cantik sekali hari ini sayang. Alhamdulillah kebaya pembelian Mama pas buat kamu ya sayang". Ucap mama Zoya penuh kagum kepada putri semata wayangnya.
"Alhamdulillah Ma, iya Ma pas banget kebayanya Ma, aku suka". Ucap Lestari.
Lalu mereka duduk di tempat yang sudah disediakan.
Setelah 15 menit acara hampir selesai, kurang 10 menit lagi acara sudah selesai. Sekarang waktunya mengumumkan siapa yang menjadi peringkat tertinggi dan yang paling rajin.
"Ya, sekarang waktunya untuk mengumumkan siapa yang paling hebat di Pondok Pesantren ini". Ucap pembawa acara, lalu keadaan sangat hening.
"Ini saya mengumumkan sebagai juara kelas, juara Tahfidzul Qur'an, juara Bil-ghoib, juara idola para Ustadz Ustadzah". Lanjut pembawa acara.
"Juara tiga sebagai juara kelas dan juara 2 sebagai juara Bil-ghoib adalah Dwi Aisyah binti Abdul Aziz, yang disebut namanya silahkan naik ke panggung bersama walinya".
"Juara ke dua sebagai juara kelas dan juara ke 2 sebagai juara idola para Ustadz Ustadzah dan juara 2 sebagai Tahfidzul Qur'an adalah Azizah Nur Fatimah binti Sulaiman, yang disebut namanya silahkan naik keatas panggung bersama walinya".
"Juara pertama sebagai juara kelas dan juara pertama sebagai juara idola para Ustadz Ustadzah dan juara pertama sebagai juara Bil-ghoib dan juara pertama sebagai Tahfidzul Qur'an adalah Lestari Akbar binti Fadli Akbar, yang disebut namanya silahkan naik keatas panggung bersama walinya".
Semua yang disebut telah naik keatas panggung, termasuk Lestari. Setelah selesai menerima penghargaan, mereka turun dari panggung. Lestari dan Papanya menemui Mama Zoya dan memeluknya. Seketika itu Mama Zoya dan Papa Fadli menangis terharu atas perjuangan Lestari.
"Selamat ya sayang, Mama sama Papa bangga banget sama kamu, kamu sukses selalu ya sayang, biar bisa bahagiain Mama sama Papa terus. Terima kasih ya sayang, kamu tidak pernah mengecewakan Mama dan Papa". Ucap Mama dan Papa Lestari dengan menangis terharu.
"Aku sayang sama Mama sama Papa, aku ingin sekali membahagiakan kalian yang sesungguhnya, Alhamdulillah Ma, Pa Lestari sukses membahagiakan kalian. Terima kasih Maa Paa.. hiks..".
"Mama sama Papa merasa berhasil sayang, Papa sayang sama kamu naak". Kata papa Fadli dengan tetesan air mata.
"Aku juga sayaangg banget sama Mama sama Papa".
Ga terasa 3 bulan telah larut. Sekarang waktunya Lestari untuk menuntut ilmu di Mesir, rasanya Lestari tidak percaya dengan semua ini, ini semua terlalu hebat dan menarik untuk dijadikan kenangan.
Hari ini Lestari berangkat pukul 9 pagi, tdk lupa mama dn papa Lestari mengantarkannya ke bandara.
Didalam perjalanan Lestari mmbuka suara "ma,pa terima kasih banyak untuk semua ini, Lestari bersyukur banget kepada tuhan yang maha esa telah mempertemukan aku dengan kalian berdua yang sayang banget sama Lestari, tunggu Lestari besar ya.. supaya bisa membalas kebaikan mama sama papa". Ucap Lestari dengan air mata yang menetes.
"Kasih sayang mama sama papa tidak untuk dibalas sayang, cukup kamu menjadi wanita yang mulia dan sholihah itu sudah lebih dari cukup untuk kita sayang". Ucap papa Lestari.
"Pa, ma.. aku disana sendirian ? Aku bakalan kangen dong sama mama sama papa.."
"Tidak sayang, mama sudah menyuruh 2 pelayan mama untuk nemenin kamu disana, dan juga mama udah menyuruh 1 sopir untuk nganterin kamu kemana pun kamu pergi, jadi kamu jangan merasa sendiri ya sayang". Kata mama Zoya.
Lestari hanya tersenyum mendengar penjelasan dari mamanya, baginya itu semua berlebihan, tpi ia tdk mau mengecewakan kedua org tuanya.
Lestari adalah dari keluarga yang kaya raya, kemanapun mereka pergi harus bersama pelayan pribadinya.
Waktu penerbangn telah tiba, nama Lestari telah disebut.
"Ma,pa Lestari pamit yaa, mohon doa restu dari mama dan papa".
"Doa kami berdua selalu bersamamu sayang".
"Lestari pamit ya, Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam, jangan lupa dijaga Alquran nya sayang".
Lestari menjawab dengan anggukan kepala sambil mengabaikan tangannya.
"Ma, papa bangga sekali sama Lestari". Ucap papa Fadli, Mama Zoya tersenyum.
.
.
.
7 jam kemudian Lestari telah sampai di Mesir, tanpa dia ketahui, mama dn papa nya telah mempunyai Vila di sana, dan mengatas nama kan Lestari. Lestari hanya tergeleng² tidak percya dengan smua ini.
"Ini mbak vila mbak, silahkan masuk". Ucap salah satu pelayannya yang bernama Aliya.
Lalu Lestari masuk dengan mulut terbuka, ia tdk menyangka semua ini telah direncanakan jauh² hari olh ortunya.
"Mbak mau minum apa? Biar saya ambilkan". Ucap pelayan salah satunya yg bernama Dwi.
"Tolong buatkan saya susu ya mbak, jangan terlalu manis, karena saya tidak begitu suka manis".
"Iya mbak saya permisi dulu".
Lestari masuk kekamarnya dan hendak menelfon papanya, ternyata mama nya telah menelfonnya duluan.
"Ah mama satu hati sama aku". Batin Lestari sambil menerima telfonnya.
"Assalamualaikum ma.."
"Waalaikumsalam sayang, kamu sudah sampai?"
"Sudah ma ini Lestari baru sampai, Lestari baru aja kekamar ma"
"Yasudah kmu istirahat ya sayang, nyaman nggak tempatnya?"
"Alhamdulillah tempatnya sangat nyaman, ini punya papa sama mama?"
"Bukan sayang, itu punya kamu, namanya juga mengatasnamakan kamu kan sayang.."
"Masyaallah ma, ini terlalu berlebihan buat Lestari ma,"
"Kamu pantas mendapatkannya sayang"
"Terima kasih ma, salamkan kepada mama rasa terima kasihku ya ma, aku sayang mama sama papa"
"Iya sayng pasti mama sampaikan, sudah kamu istirahat sana, mama ttup ya telfonnya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam ma".
Lestari berbaring di kasur yng super empuk, tiba² ada yang mengentuk pintu tookk.. ttoookk.. tooookkk...
Lestari langsung beranjak dri kasur untuk membuka pintunya.
"Ini mbak susunamya sudah siap"
"Iya terima kasih ya mbak". Ucap Lestari sambil menerima gelas susu dri pelayannya.
Lestari menyeruput susu hangat nya, seketika itu lelah didalam tubuhnya rasanya rontok sedikit demi sedikit.
"Alhamdulillah" gumam lestari sembari menaruh gelas susu di meja.
Lestari langsung tidur dengan nyenyak setelah mengucapkan doa. Tidak butuh waktu yang lama untuk tidur, lestari bangun tidur pda jam 5 sore.
"Astaghfirullah,.. sudah jam segini, mana blm sholat asar lagi". Ucap lestari sambil mengambil handuk dan bergegas untuk mandi, setelah mandi ia sholat.
Selesai sholat ia menunggu waktu maghrib sambil membuka laptopnya untuk mengecek data² untuk kuliah minggu depan, ia masih dengan memakai mukenah. Tak lama kemudian azan maghrib telah berkumandang.
"Alhamdulillah" gumam lestari.
Lalu Lestari langsung beranjak untuk menunaikan sholat maghrib tanpa mengambil wudhu dulu, karena wudhu sholat asar tadi belum batal.
Selesai sholat maghrib ia murajaah alqurannya sambil menunggu waktu isya, itulah kegiatan lestari sehari²nya.
Setelah selesai sholat isya, lestari menghubungi ortunya, dia memberi kabar setiap ada waktu luang.
Setelah telfonan, lestari melanjutkan belajarnya untuk menyiapkan untuk kuliahnya nanti. Jurusan yg diambil yaitu Desainer, karena selain itu cita²nya, papa lestari pun mempunyai butik terbesar dan terlaris di Indonesia. Rencananya Lestari di Mesir hanya sampai S1, selanjutnya akan di lanjutkan di Indonesia. Ortu lestari pun menyutujui permintaan lestari tsb.
Pd jam 11 malam lestari sudah mulai ngantuk, dia beranjak ke kasur dan tidur. Jam 3 dini hari lestari bangun dan menunaikan sholat tahajjud, disambung dengan sholat shubuh pada jam 4. Begitulah keistiqamaahan lestari dalam sehari².
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!