NovelToon NovelToon

""Janda Malang Milik Three Eksmud"

Part 1

Hujan rintik rintik turun membasahi bumi, Tiga pria tampan dari versinya masing masing duduk ngopi ngopi macho di sebuah table cafe.

Mata nakal mereka kadang jelalatan memindai lenggok lenggok seksi dari wanita yang melewati table nya di luar koridor yang berdinding kaca. Suit suit dari mulut salah satu dari mereka terdengar dan suara nakal itu milik dari Panji Jornandes atau kerap di miringin Paijo oleh sahabatnya.

""Hahaha, Jo ! Kangak ngefek bro !"" Ledek Diro- Sahabatnya.

Mendengar sulutan yang keluar dari mulut nya Diro, membuat hati paijo sedikit kesal akan wanita yang lewat di hadapan nya. Sehingga dengan sangat terpaksa paijo mengeluarkan sumpah serapah nya untuk wanita itu.

"Hey wanita sombong kali kau ini! gue sumpahin hidup elo supaya menjadi janda" Paijo yang mengeluarkan sumpah serapah nya untuk wanita itu, sesaat setelah paijio mengeluarkan sumpah serapah nya itu, sang wanita yang mendengar nya pun langsung datang menghampiri table Paijo. Sehingga salah satu dari teman nya Paijo langsung merasa takut akan kedatangan wanita itu.

"Waduh gawat nih bro! wanita itu menghampiri kita bagaimana ini Jo?" Seru Diro yang terlihat panik akan kedatangan dari wanita itu.

"Santai saja bro! dia wanita ini, ngapain harus di takuti, paling nggak kita bisa sedikit godain dia lagi, ya nggak bro? Haaa haaa haaa" paijo yang langsung tertawa lepas sambil melirik ke arah Riki, salah satu teman yang ada di table cafe bersama nya.

"Bragghh" Suara terdengar sangat keras ketika sang wanita yang datang-datang langsung menggebrak meja yang mereka tempati, sehingga membuat seisi orang yang ada di cafe itu langsung tertegun dan mematung karena kaget.

"Siapa di antara kalian bertiga yang telah menyumpahi hidup gue untuk menjadi janda?"" tanya sang wanita kepada tiga orang pria yang sedang duduk ngopi bersama.

Dengan serempak Diro dan jua Riki langsung menunjuk ke arah Paijo, dengan bersama-sama karena merasa panik dengan wajah dari wanita itu yang sangat marah, layak nya banteng yang siap menyeruduk nya kain merah di depan nya.

"Di,,,di,,,dia mba!" dengan gugup Diro dan juga Riki langsung menunjuk kearah wajah dari Paijo, namun terlihat Paijo seakan sangat santai nya menghadapi nya.

"Kenapa cantik ada masalah dengan ucapan ku tadi? Woww ternyata sus*mu itu besar juga yah? gue jadi ngiler ingin bisa memainkan nya! kikuk kikuk kikuk, haaa haaa haaa!" Seru Paijo yang tidak mempunyai perasaan malu sedikit pun di depan banyak orang yang sedang melihat ke kurang ajaran nya terhadap wanita itu.

Plaakk

Plaakk

Seketika itu juga mulut lancang dari Paijo langsung terdiam, seraya tangan lembut wanita itu menampar bolak balik pipi dari Paijo.

"Huuuuuuuu" sorak sorai terdengar begitu sangat bergemuruh mengisi penuh sudut ruang cafe itu, di kala orang-oang yang melihat pemuda kurang ajar itu telah di tampar bolak balik pipi nya oleh wanita itu. Perasaan malu, marah dan juga kesal bercampur menjadi satu di dalam benak hati Paijo di kala orang-orang itu beramai-ramai menyoraki diri nya.

"Itu pelajaran untuk pria kurang ajar seperti kamu, ingat ini seumur hidup kamu!" Ucap sang wanita yang sambil mengacungkan jari telunjuk ke wajah Paijo, dan sang wanita langsung pergi setelah tangan mulus nya memberikan pelajaran berharga kepada Paijo.

Terlihat Paijo tertegun melamun seperti patung tak mampu bergeming sedikit pun dari tempat nya, seakan dia tidak percaya tentang kejadian yang baru menimpa nya itu.

"Baru kali ini ada seorang wanita yang berani mempermalukan gue di tempat umum lihat saja nanti, suatu saat gue akan membalas perbuatan ini, dan gue akan selalu mengingat nya selama hidup gue!" Batin dari Paijo sambil mengelus-elus pipi yang kena tampar tadi.

Sementara Riki dan juga Diro masih terlihat tertegun kaget melihat teman nya, dan mereka berdua pun berbisik-bisik seakan ragu untuk menyadarkan Paijo dari lamunan nya itu.

"Jo,,,jo,,,jo!" panggil dari Diro yang langsung menyadarkan lamunan dari Paijo.

"Iy,,,iya bro!" jawab Paijo yang masih terlihat gugup, belum bisa melupakan kejadian yang telah menimpa nya itu.

"Elo nggak papa kan Jo?" tanya Riki yang memastikan keadaan dari Paijo, setelah mendapatkan hadiah atas tingkah tengil yang telah di lakukan nya itu, terhadap seorang gadis.

"Sudah,,,sudah! lebih baik sekarang kita lupakan saja kejadian tadi, bagaimana kalau sekarang kita membuat tantangan saja! apa kalian setuju?" Ucap Diro yang mencoba mencairkan suasana hati dari Paijo yang masih terlihat tidak seceria pas awal mereka baru ngumpul.

Mendengar itu sejurus kemudian Riki dan juga Paijo langsung menatap penuh tanda tanya ke arah Diro, Karena mereka berdua tidak mengerti apa yang di maksud tantangan itu.

"Maksud elo, Tantangan apa?" tanya Paijo yang belum bisa mencerna ucapan dari Diro, mengenai Tantangan yang baru saja terucap dari mulut nya Diro.

"Iya Tantangan!!! Tantangan nya adalah kita harus bisa memacari seorang janda sebanyak mungkin, dan janda yang kita pacari harus belum mempunyai anak, bagaimana apa kalian berdua mengerti?" Tanya Diro yang menjelaskan tantangan itu kepada Riki dan juga Paijo.

Namun ide Tantangan dari Diro tak semerta-merta langsung di terima oleh Paijo, Paijo langsung menolak tantangan yang menurut nya itu sangat lah konyol. Karena harga diri seorang Paijo brondong yang sangat tamvan dan latar belakang yang sangatlah mapan mempengaruhi nya. Belum juga kalau Tantangan konyol itu sampai di dengar oleh kedua orang tua nya, mungkin saja fasilitas yang sedang dia nikmati nya sekarang ini bisa langsung di cabut dengan tiba-tiba dari Paijo.

"Gue nggak mau ikut! masa pria tamvan kaya gue harus pacaran sama jande sih? muka gue mau di taro dimana nanti nya bro? sayang sama otong gue yang sudah di sunat mahal-mahal, jika harus kawin nya same jande mude!"" Paijo yang tidak menyetujui ide gila dari teman nya itu.

"Jo,Jo,,,elo itu berfikir nya sudah terlalu jauh! siapa yang menyuruh elo itu untuk kawin same si jande mude? dalam tantangan itu elo hanya perlu memacari nya saja! nggak perlu kudu elo kawin dengan si jande ntuh! elo paham?" ucap Diro, yang membuat Paijo langsung terdiam sesaat mencerna segala apa yang telah di jelaskan oleh Diro.

"Kalau menang mang nya dapet apaan sih?" tanya Riki yang dari tadi hanya menyimak saja, tentang Tantangan yang sedang di bicarakan oleh dua teman nya itu.

Diro sang pencetus Tantangan itu pun langsung terdiam setelah mendengar pertanyaan dari Riki, seakan dia sedang berfikir dengan sangat keras tentang Hadiah untuk pemenangan dari Tantangan tersebut.

Bersambung...

mohon dukungan karya baru atuhor yah...

like vote gift favorite komen n rate 🌟🌟🌟🌟🌟makasi😚

Part2

""Oh iya gini aja bro! untuk yang kalah dalam tantangan ini, mereka harus membelikan sesuatu barang yang di inginkan oleh sang pemenang. Tentu nya barang itu bukan asal barang saja. Bagaimana apa kalian mau?"" Ucap Diro dengan sangat serius, sambil mengangkat gelas kopi kemudian menyeruput nya.

Terlihat Riki dan juga Paijo mengangguk-ngangguk kan kepala nya, sebelum akhirnya mereka menyatakan kesanggupan dalam tantangan itu.

"Bagaimana Jo? elo mau ikut dalam tantangan ini?" Riki yang sambil menatap dalam-dalam wajah dari Paijo, sementara Paijo masih terlihat bingung akan tantangan itu. Sebab seumur hidup Paijo belum pernah sekali merasakan memacari seorang janda, sehingga diri nya merasa bingung untuk itu.

""Oke bro gue mau ikut tapi?" Ucap Paijo yang terputus, entah apa yang akan di ucapkan nya lagi sehingga membuat Diro dan juga Riki penasaran.

""Tapi apa bro?"" tanya Diro sekaligus mewakili Riki juga yang ikut penasaran mendengar nya.

""Gue harap tantangan ini hanya kita bertiga saja yang mengetahui nya, dan orang lain tidak boleh ada yang tahu soal tantangan gila ini. Terutama orang tua gue kalian paham kan?"" Ucap Paijo yang merasa sangat khawatir, akan nama baik kedua orang tua nya akan ke ikut serta'an diri nya dalam tantangan gila yang mereka mainkan.

""Kalau gue sih setuju! nggak tahu kalau menurut si Riki"" Diro yang langsung melemparkan pertanyaan itu ke Riki.

"Oke lah gue setuju!" Jawab Riki, yang langsung menyodorkan tangan nya untuk melakukan tos kompak bersama dengan Diro dan juga Paijo, tos yang di lakukan nya mereka itu, sebagai tanda kesepakatan mereka dalam melakukan tantangan itu.

"Untuk KOLEKTOR JANDA...!" ucap Paijo yang memimpin yel, yel nya kepada dua rekan nya itu.

"Yes yes yes...!" Jawab mereka bertiga dengan kompak nya, dalam melakukan yel yel itu.

Kini tercetus sudah kesepakatan mereka bertiga dalam menjalankan tantangan gila nya itu, tantangan untuk tiga pria brondong dalam mengoleksi seorang wanita Janda, yang masih muda untuk bisa di jadikan pacar sementara bagi nya itu.

""Ayo bro kita langsung pulang saja yuk! hari sudah mau soreh" Pinta Paijo yang mengajak dua rekan nya itu.

""Oke boss! tapi elo yang bayaran kopi kita-kita ini yah Jo!" pinta Diro yang juga mewakili Riki, untuk Paijo membayar kopi yang mereka Nikmati.

"Urusan kecil itu mah, Mas...mas, sini mas!" Panggil Paijo kepada pelayan Cafe itu seraya melambaikan tangan nya ke arah pelayan.

"Bisa saya bantu pak?" tanya seorang pelayan kepada Paijo yang telah memanggil nya itu.

""Pak,,,pak, emang nya gue ini bapak elo! gue masih muda bro! panggil gue bro saja, karena gue masih seumuran dengan elo. Lo paham kan...?"" Paijo yang melayangkan protes nya kepada pelayan itu, karena dirinya tidak terima di panggil bapak oleh pegawai cafe itu.

""Maaf pak eh salah, maaf bro! apa yang bisa saya bantu bro?"" Sang pelayan yang merasa canggung menyebut atau memanggil bro, sehingga diri nya merasa lucu sendiri, dan ingin tertawa namun dia berusaha menahan nya karena takut salah lagi di depan paijo.

"Gue minta bill!" Jawab Paijo dengan singkat, kepada pelayan itu.

Mendengar hal itu tanpa berlama-lama lagi seorang pelayan itu, langsung memberikan bill yang di minta oleh Paijo. Dan Paijo pun langsung mengambil dan melihat bill nya, kemudian dia pun langsung merogoh dompet yang ada di dalam saku celana jeans bagian belakang.

"Nih mas, kembaliannya buat lo aja anggap itu tip dari gue!" Ucap Paijo yang sekalian memberikan tip kepada pelayan itu.

""Makasih bro atas tip nya!"" Jawab pelayan itu sambil menahan rasa ingin tertawa nya, karena harus memanggil bro kepada Paijo.

Setelah itu Paijo dan dua orang teman nya itu langsung melangkah pergi keluar dari dalam cafe itu, dan mereka bertiga langsung menghampiri parkiran tempat mereka memarkirkan kendaraan roda dua merek Ninj* nya itu.

Namun alangkah kaget nya mereka bertiga setelah beberapa orang pria datang dan menghampiri nya, Terlihat juga orang-orang itu langsung mengelilingi dan mengurung Paijo, Riki dan juga Diro. Sehingga terlihat mereka bertiga berada di tengah-tengah lingkaran itu, Paijo yang heran pun langsung menanyakan alasan orang-orang itu.

"Ada apa ini? apa salah kami bertiga, sehingga kalian semua mengelilingi kami?"" Paijo yang merasa heran, melihat segerombolan preman jalan sedang mengelilingi.

Disaat Paijo dan juga dua teman nya itu sedang kebingungan, oleh segerombolan preman yang sedang mengelilingi nya itu. Dengan secara tiba-tiba saja muncul seorang gadis dari belakang tubuh pria ketua dari preman-preman itu.

Seakan kemunculan gadis itu memberikan jawaban atas, kebingungan yang sedang melanda tiga orang pria brondong itu.

""Astaga!!! bukankah wanita itu yang sudah menampar kedua pipi elo Jo? apa jangan-jangan mereka semua sengaja mengelilingi kita, untuk memberikan pelajaran atas perbuatan elo terhadap gadis itu?"" tanya Diro di sela-sela kepanikan yang sedang mereka hadapi.

""Sial!!! ternyata gadis itu masih belum puas juga, sudah menampar kedua pipi gue. Sehingga gadis itu menyuruh preman-preman itu untuk, memberikan pelajaran kepada kita bro!"" pendapat Paijo mengenai preman-preman itu.

""Terus apa yang harus kita lakukan bro? sedangkan gue nggak bisa berantem sama sekali! gue takut bro menghadapi orang-orang yang kebanyakan berbadan kekar itu!"" Riki yang merasa takut, karena diri nya orang yang paling lemah di antara Diro dan juga paijo.

"Kalian tentu nya merasa bingung dengan apa yang sedang kami lakukan ini benarkan? untuk itu kenalin dulu nih gue Alex, ketua preman yang menguasai daerah ini. Dan gadis ini nama nya Sasa! dia adalah adik perempuan gue!" Alex ketua dari preman dan sekaligus seorang kakak bagi Sasa, Sasa adalah seorang gadis yang telah menampar kedua pipi dari Paijo di depan umum. Karena Paijo sudah melakukan tindakan kurang ajar terhadap diri Sasa, untuk itu Sasa pun langsung memberitahukan tentang perlakuan yang di dapat oleh tiga pria yang sedang berdiri panik di tengah-tengah itu kepada kaka nya Yaitu Alex.

"Mati kita bro bagaimana ini? sudah sangat jelas bro, kita akan di buat babak belur oleh mereka semua!"" Riki yang merasa sangat panik sekaligus gemetar, ketika mendengar kalau gadis itu adik dari ketua preman itu.

""Issh jangan ngomong seperti itu dulu bro! belum tentu kita akan babak belur oleh mereka bro, elo tenangkan diri dan jangan panik oke. kita harus bisa melawan nya bro!" Ucap Paijo yang mencoba menenangkan diri Riki yang sudah ketakutan oleh preman-preman itu.

Bersambung...

Bantu dukung dong Vote like gift komen favorit rate bintang 5 yah gues😚

Part 3

Terlihat Alex melangkah dan menghampiri tiga orang yang sedang dikepung oleh anak buah nya, terlihat juga trio brondong itu semakin gematar di buat nya.

""Apa benar kalian semua menyumpahi hidup adik gue untuk menjadi janda?"" tanya Alex kepada trio brondong itu, Namun salah satu dari trio itu langsung membantah tuduhan itu.

""Bukan...bukan gue bang yang menyumpahi adik abang! tapi teman saya yang satu ini yang menyumpahi adik abang!"" Ucap Riki yang enggan mau untuk di salahkan, dan dia pun menunjuk ke arah Paijo.

""Oh jadi kamu orang nya?"" Alex yang seakan siap menerkam Paijo saat itu juga.

""Benar kak, pria itu yang sudah menyumpahi!"" Ucap Sasa sambil menunjuk ke arah Paijo.

""Iya gue yang sudah menyumpahi adik lo itu! memang nya lo mau apa? lo mau ngroyok gue? kalau kalian berani, ayo satu lawan satu jangan main kroyokan, gue siap meladeni kalian semuanya!"" Ucap Paijo yang seakan menantang ketua preman itu, sehingga membuat preman-preman itu semakin marah kepada trio brondong itu.

""Jo! kamu yakin mau menghadapi nya?"" tanya Diro sambil berbisik-bisik, karena tak yakin Paijo bisa melawan preman-preman itu.

""Tenang saja bro! gue punya ilmu kudu, elo bisa lari kan?"" tanya Paijo sambil balas berbisik juga, ke telinga Diro.

""Ilmu kudu? ilmu kudu apaan Jo? perasaan gue baru dengar ilmu begitu, gue bisa lari memang nya kenapa Jo?"" tanya Diro yang begitu sangat penasaran akan ilmu kudu yang Paijo punya, serta alasan dari Paijo yang menanyakan tentang diri nya bisa berlari.

""Kalian sedang bisik-bisik apaan sih? kok gue nggak dia ajak-ajak sih?"" Riki yang sangat penasaran sehingga membuat nya masuk di sela-sela diskusi yang di lakukan oleh dua teman nya itu.

""Ilmu kudu itu, kita diharuskan untuk berlari sekencang-kencang nya, jadi nanti gue akan menghitung sampai tiga, habis itu kalian lari lah ke arah mana saja terserah kalian tapi yang kencang yah! kalian paham?"" Paijo yang menjelaskan tentang ilmu kudu kepada dua teman nya itu, Sehingga membuat Diro yang mengerti akan hal yang dimaksud dari Paijo hanya terlihat merasa bodoh sendiri akan tingkah konyol dari Paijo.

""Sial!! kirain benar lo itu punya ilmu? jadi ini cuma akal-akal lo saja dasar bego bego, gue percaya begitu saja! huuuuft apes dah kita hari ini!"" keluh Diro yang baru tersadar dari kebegoannya itu.

Mendengar tantang satu lawan satu dari Paijo, Alex yang merasa tertantang akhirnya langsung menyanggupi nya. Karena sebagai seorang ketua dari para preman itu, dia nggak mau sampai di bilang hanya berani main keroyok untuk menghadapi tiga pria konyol itu.

""Baiklah gue kabul kan keinginan lo, yang meminta satu lawan satu. Kalian semuanya minggir biar gue yang memberi pelajaran! kepada pria yang sudah menyumpahi adik gue ini"" Ucap Alex yang mengabulkan keinginan dari Paijo, dan Alex pun langsung menyuruh ke anak buah nya untuk minggir.

""Kalian bersiap lah!"" Ucap Paijo yang menyuruh kedua teman nya untuk bersiap.

Terlihat Paijo langsung memasang kuda-kuda nya, seakan diri nya benar-benar akan berkelahi dengan Alex. Begitu juga Alex dia pun sudah siap memasang kuda-kuda nya, demi bisa meladeni Paijo yang sudah bertindak kurang ajar kepada adik nya yang bernama Sasa.

"""Satu...dua...tiga, kabur dan lari sekencang-kencang nya!"" Paijo yang sudah memberikan aba-aba nya kepada dua teman nya untuk cepat kabur, dan berlari pergi meninggalkan orang-orang itu.

Terlihat Paijo pun langsung pergi ngacir meninggalkan Alex yang sudah siap memasang kuda-kuda nya itu. Alex yang melihat itu di buat kaget akan tingkah konyol dari ketiga pria brondong kurang ajar itu, sehingga dia hanya tertegun diam seperti patung tak sadar dirinya sedang dipermainkan oleh tiga orang yang sudah ngacir pergi meninggalkan nya.

Tersadar dirinya sudah dipermainkan oleh tiga pria yang masih brondong itu, dia pun langsung menyuruh ke para anak buah nya untuk segera mengejar tiga orang yang sudah lebih dulu ngacir pergi.

""Siall!!! gue di kerjain oleh bocah-bocah tengik itu, kalian semua kenapa diam saja? ayo cepat kejar tiga bocah tengik itu. Dan bawah mereka semua ke hadapan ku sekarang juga!"" Dengan perasaan dongkol, karena merasa dipermainkan oleh tiga bocah tengik itu. Alex akhirnya menyuruh ke semua para anak buah nya untuk mengejar nya.

Mendengar perintah dari ketua nya, para preman-preman itu langsung berlari pergi mengejar tiga pria brondong itu.

""Hey jangan lari! awas yah kalian, gue nggak akan membiarkan kalian lolos dari kejaran ku!"" teriak dari seorang preman yang sedang berlari sekencang-kencang nya mengejar salah satu dari teman nya Paijo.

Karena Paijo, Riki, dan juga Diro berlari berpencar, sehingga membuat para anak buah nya Alex merasa kebingungan untuk mengejar nya. Dan membuat mereka semua gagal dalam menangkap salah satu dari trio brondong itu, karena di usia yang sangat mudah itu trio brondong itu mampu berlari sekencang-kencang nya. Dan menjauh pergi meninggalkan para preman-preman itu, hingga akhirnya para preman-preman itu kehilangan jejak dari tiga orang pria brondong itu.

""Haaa haa haaa, kemana larinya bocah tengik itu? kok dia cepat sekali sih lari nya?"" keluh preman dengan nafas yang terengah-engah, tak mampu lagi berlari untuk mengejar Paijo atau dua teman nya yang lain.

Karena tak mampu lagi dalam mengejar Paijo atau dua teman nya yaitu Diro, dan juga Riki, semua anak buah nya Alex pun kembali dengan tangan kosong menemui ketua nya yaitu Alex.

"Kenapa kalian kembali dengan tidak membawa satu pun dari bocah tengik itu? kenapa kalian tidak sanggup menangkap nya?"" Alex dengan sangat marah nya karena, melihat semua anak buah nya kembali dengan tangan kosong.

""Maaf bos! kami kehilangan jejak mereka, mereka sangat lihai dalam berlari, dan kami tidak kuat mengejar nya!"" Ucap dari salah satu preman yang ikut mengejar Paijo dan dua teman yang lain nya yaitu Diro, dan juga Riki.

Mendengar itu Alex semakin di buat marah oleh ketidak berhasilan dari para anak buah nya itu, karena Paijo dan juga teman nya berhasil lolos dari kejaran nya.

"Bod*h kalian semua! badan aja yang gede masa mengejar orang masih bocah saja kalian tidak berhasil? malu masa badan woi!"" Alex yang marah-marah kepada semua anak buah nya, karena tidak mampu mengejar trio brondong itu.

""Sudah kak, sudah! kasihan mereka semua, mereka semua terlihat begitu sangat kecapean! mereka semua sudah berusaha mengejar pria kurang ajar itu, jadi jangan marah-marah lagi kepada mereka!"" Ucap Sasa yang tidak tega melihat anak buah dari kakak nya itu, terus-terus di marahin oleh kakak sendiri.

Bersambung...

bantu dukung dong...

Like vote komen favorit gift rate bintang 5😚

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!