Boyfriend Rental
Prolog
Malam Minggu adalah surga dunia bagi pasangan muda-mudi yang tengah dimabuk asmara.
Tangan yang saling menggenggam erat, tatapan penuh cinta yang saling menjerat, dan gombalan maut dari para barisan buaya darat yang tak hentinya memikat.
Mentari Ilana Swastika adalah salah satu dari sekian juta orang di dunia yang tengah dimabuk cinta, dan sekarang ini sedang menghabiskan malam minggu bersama pacar tercinta.
Mahardika Abinawa
Kita putus
Cappucino yang masih berada di kerongkongan Mentari terpaksa menerobos keluar lagi.
Mentari Ilana Swastika
Apa?
Mentari Ilana Swastika
Kamu bercanda kan?
Mentari Ilana Swastika
Iya pasti kamu lagi bercanda
Mentari Ilana Swastika
Nggak mungkin kamu putusin aku
Mentari Ilana Swastika
Kita baru 2 Minggu pacaran loh
Mentari Ilana Swastika
Belum juga anniv
Mentari Ilana Swastika
Kamu bercanda kan Dika?
Senyum Mentari perlahan luntur.
Napasnya memburu, dadanya naik dan turun seirama debaran jantung yang mulai tak terkendali.
Mahardika Abinawa
Aku serius KITA PUTUS
Dika mengulang kalimatnya dengan tegas tanpa ada keraguan dalam nada suaranya.
Mentari Ilana Swastika
Tapi kenapa?
Mentari Ilana Swastika
Hubungan kita adem-anyem kok
Mentari Ilana Swastika
Kemarin aja waktu aku beliin kamu action figure di Tanah Abang setelahnya kamu bilang saya sama aku
Kali ini Dika yang dibuat terkejut.
Mahardika Abinawa
Jadi action figure yang kamu kasi ke aku itu KW?
Mentari Ilana Swastika
Iya
Mentari Ilana Swastika
Yang hadiah jaket minggu lalu juga aku belinya di pasar loak
Mentari Ilana Swastika
Tapi masih baru kok
Mentari Ilana Swastika
Dan lagi diskonnya 20% malah
Dika menatap Mentari dengan pandangan tak terdefinisi.
Cowok dengan ketampanan di atas rata-rata itu memijat pelipisnya pelan.
Mahardika Abinawa
Pokoknya sekarang kita putus
Mahardika Abinawa
Nggak usah hubungin gue lagi
Mahardika Abinawa
Kalau lo berani chat gue
Mahardika Abinawa
Nomor lo bakal gue blokir
Mahardika Abinawa
Dan jangan nyapa gue lagi di sekolah
Mentari Ilana Swastika
Ih, kamu kok ngomongnya kasar sih
Mentari Ilana Swastika
Kemarin aja manggilnya pake honey, beb, sayang
Mentari Ilana Swastika
Kalau emang mau putus yaudah
Mentari Ilana Swastika
[..Kalau pun hubungan ini harus berhenti sekarang harus gue yang putusin..]
Mentari Ilana Swastika
Kita putus
Mentari Ilana Swastika
Gue yang mutusin lo
Mentari Ilana Swastika
Bukan lo yang mutusin gue
Setelahnya Mentari berlari keluar dari Kedai Kopi Pancasona, diiringi tatapan prihatin.
Mahardika Abinawa
Dasar cewek aneh
Mahardika Abinawa
Untung gue putusin
Mentari masih belum tidur.
Gadis itu sibuk menangis sambil menggigit bantal di kamarnya.
Berusaha meredam suara sesegukannya.
Supaya tetangga-tetangga di kompleks sekitar perumahan serta Pak RT tidak terbangun dan melempar kamarnya pakai petasan banting.
Mentari Ilana Swastika
Kenapa?
Mentari Ilana Swastika
Kenapa kita harus putus Dika?
Mentari mulai bermonolog di depan boneka Teddy Bear kecil pemberian Dika.
Mentari Ilana Swastika
Dasar, mentang-mentang ganteng putusin gue seenaknya.
Mentari kembali menangis.
Kenangannya yang baru 2 minggu bersama Dika kembali membayang-bayangi benaknya.
Mentari Ilana Swastika
Duh sedihnya nggak afdol
Mentari kemudian bangkit dari posisi duduknya di kasur.
Berjalan ke meja belajar dan menyambungkan perangkat handphonenya ke speaker berbentuk Spongebob.
Mencari lagi galau yang sekiranya pas dengan suasana hatinya di playlist musik.
Lagu Raisa dengan judul Usai Di Sini pun mulai mengalun merdu memenuhi kamar minimalis Mentari.
Mentari Ilana Swastika
Nah pas
Mentari tersenyum senang lalu kembali ke kasur dan melanjutkan tangisannya yang sempat tertunda.
Lia
selamat datang dan semoga senang
Lia
Ini story Chat pertama yang aku bikin jadi mohon dukungannya ya~
Lia
Aku nggak bakal jamin cerita ini bakal seru dan lucu abis
Lia
Tapi akan aku usahakan untuk menyelesaikan cerita ini
Lia
Biar kamu yang lagi baca nggak merasa digantungin harapannya
Lia
Cukup doi aja yang gitu, aku jangan
Lia
Oh iya jangan lupa cek-cek typo ya~
Lia
Makasih yang udah mampir
Lia
Yaudah deh sekian dulu cuap-cuapnya
Sumber Gambar : Pinterest dan Canva
Terlambat
Dengan tergesa Mentari melompat turun dari angkot.
Setelah menyerahkan uang lima ribuan kepada sopir angkot, Mentari segera menyebrang jalan menuju bangunan dengan pagar yang sudah tertutup rapat.
Parahnya lagi, ini hari pertama Mentari menjadi siswi SMA.
Mentari Ilana Swastika
Aduh gimana nih
Mentari mulai bermonolog sendiri.
Setelah bermenit-menit lamanya mondar-mandir di depan pagar sekolah sembari menghayal ada seorang cowok yang akan tiba-tiba datang dan membantunya masuk melalui pintu rahasia.
Mentari akhirnya memutuskan mencari jalan itu sendirian.
Please ini bukan cerita novel yang terkenal itu.
Mentari cukup mengerti kalau mengharapkan sesuatu yang tidak pasti di saat genting begini, hanya membuang-buang waktu.
Jadi dengan langkah tergesa, Mentari memulai pencariannya.
Setelah mencari ke samping kiri, kanan, dan area belakang sekolah ketemu juga tempat yang pas.
Mentari Ilana Swastika
Akhirnya
Senyum bangga terukir jelas dari sudut bibir Mentari.
Mentari Ilana Swastika
Jam segini pasti orang-orang masih pada upacara
Setelah celingak-celinguk memantau keadaan sekitar, Mentari mulai memanjat pagar tinggi di hadapannya.
Kaki Mentari sukses mendarat di rerumputan dengan mulus.
Mentari Ilana Swastika
Hehe nggak sia-sia hobi manjat pohon mangga waktu kecil dulu
Mentari Ilana Swastika
Ternyata berguna juga sampai sekarang
Mentari kembali bermonolog seraya tersenyum senang dan memuji dirinya sendiri.
Mentari Ilana Swastika
Sekarang tinggal ke lapangan dan gabung diem-diem di barisan belakang
Mentari Ilana Swastika
Genius banget sih gue
Barulah setelah puas melambungkan dirinya sendiri, Mentari bergegas mengambil tasnya di samping kaki dan melenggang pergi.
Tapi suara tegas nan berat dari arah belakang sukses membuat senyum Mentari luntur sedetik kemudian.
Terganti dengan raut hampa penuh tekanan.
Mentari tertangkap basah.
Sialnya lagi orang yang sekarang berdiri dengan tatapan mematikan itu adalah...
Ketua OSIS SMA Budi Luhur.
Bentala Sarwapalaka
Kamu ikut saya sekarang!
Taktik
Bentala Sarwapalaka
Lari dua putaran sekarang!
Instruksi Bentala membahana.
Mata Mentari melotot sempurna.
Please, Mentari baru saja menggerakkan otot-otot kakinya secara berlebihan.
Lari keluar dari kompleks perumahan.
Mengejar angkot yang sopirnya rada budek dikit.
Dan tadi dua menit lalu menyelesaikan tournya mengelilingi bangunan sekolah.
Mentari Ilana Swastika
Kak
Mentari Ilana Swastika
Saya bisa jelasin alasan kenapa saya terlambat
Mentari Ilana Swastika
Jadi...
Bentala mengangkat tangannya di hadapan Mentari.
Bentala Sarwapalaka
Saya tidak butuh penjelasan kamu
Bentala Sarwapalaka
Sekarang lari dua putaran sebelum pikiran saya berubah dan mengganti hukuman kamu dengan yang lebih berat lagi
Mentari menggigit bibir bawahnya jengkel.
Bentala jelas tahu kalau juniornya sedang marah.
Tapi Bentala tidak peduli.
Bila tidak anak modelan seperti junior di hadapannya ini akan semakin melunjak.
Bentala Sarwapalaka
Ayo laksanakan! tunggu apalagi?
Lalu menaruh tasnya di tepi lapangan dan mulai berlari.
Mentari Ilana Swastika
Sialan tuh senior
Mentari Ilana Swastika
Sombong banget
Mentari Ilana Swastika
Galak lagi
Mentari Ilana Swastika
Sok ganteng
Mentari Ilana Swastika
Nyebelin
Mentari mengoceh sembari menatap Bentala dengan emosi yang menggebu-gebu.
Lalu di sela aktivitasnya berlari, sebuah ide yang tidak terduga melesat masuk ke dalam pikirannya.
Dan Mentari tiba-tiba saja menjatuhkan dirinya di pinggir lapangan sekolah.
Bentala yang tadi sibuk mengobrol dengan Kinan dan Naren bergegas ke tempat Mentari tergeletak.
Kinan berseru keras, ia sampai di samping Mentari lebih dulu.
Dan di susul oleh Naren yang langsung berjongkok di dekat Mentari.
Narendra Pahlevi
Ambilin tasnya Kin
Narendra Pahlevi
Kita ke UKS sekarang
Kinan mengangguk dan Naren sudah bersiap untuk menggendong Mentari.
Bentala Sarwapalaka
Tunggu!
Instruksi dari Bentala membuat pergerakan rekan organisasinya berhenti.
Kinandita Alba
Anak ini pingsan Ben
Kinandita Alba
Kita harus bawa dia ke UKS sekarang
Kinandita Alba
Kalau ada apa-apa gimana
Tapi Bentala masih tetap teguh dengan pendiriannya.
Kemudian cowok itu mendekat ke tempat Mentari yang masih tidak sadarkan diri.
Atau berpura-pura tidak sadarkan diri.
Bibir Bentala tersenyum meremehkan.
Lalu berjongkok di sisi yang bersebrangan dengan Naren.
Bentala perlahan menunduk, memajukan tubuhnya ke wajah Mentari yang sudah mengeluarkan keringat dingin berlebih.
Bentala Sarwapalaka
Kalau dalam hitungan ke tiga kamu nggak bangun
Bentala Sarwapalaka
Hukuman kamu setelah sadar bakal lebih berat dari ini.
Tapi Bentala tidak peduli.
Bentala Sarwapalaka
Termasuk membersihkan toilet di lantai dua dan lantai satu
Bentala Sarwapalaka
Serta memungut sampah di halaman belakang sekolah sebelum jam pelajaran di mulai
Bentala Sarwapalaka
Selama satu Minggu berturut-turut
Dan Mentari hanya mampu meneguk ludahnya sendiri.
Sebelum bangun dan membuat kedua manusia yang tadinya bersimpati, menatap garang kepada dirinya.
Mentari Ilana Swastika
Ma..af kak
Mentari Ilana Swastika
Saya...
Mentari Ilana Swastika
Saya...
Mentari hanya bisa menunduk.
Tapi sepertinya semesta sedang niat sekali mempermalukan Mentari saat ini.
Karena di lain tempat, sepuluh meter dari lapangan sekolah tepatnya di koridor.
Angel beserta antek-anteknya dan mantan pacarnya yang menyebalkan itu malah menonton aksi konyolnya.
Dan berakhir dengan tawa yang meledak dari dua manusia yang paling Mentari benci setengah mati.
Angel musuh bebuyutannya dari SMP.
Dan Dika mantan pacarnya yang paling b*r*ngs*ek di jagat raya.
Mentari Ilana Swastika
[...Apes bener hidup gue...]
Dan Mentari ingin pindah planet sekarang juga.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!