NovelToon NovelToon

Gadis Gaul Hijrah

Eps.1 Minggu pagi

Kirania Fisa Bela, Gadis cantik berkulit putih. Kehidupannya Glamor, Kiran mempunyai usaha Kecantikan dia mendapat modal usaha dari papanya. Papanya adalah seorang pengusaha yang sangat sucses dan terkenal di kotanya. Mamanya pebisnis di bidang kuliner.

Kehidupan Kiran sangat bebas, dia suka menghabiskan waktu bersama teman-temannya di club malam. Kiran terkenal manja dan jutek, Kiran kehidupannya sangat mewah apapun yang melekat pada tubuhnya semua barang-barang branded.

Belanja dan belanja adalah hobby Kiran, jalan bersama teman-teman shoping sudah menjadi hobby Kiran. Kurangnya perhatian mama papanya membuat Kiran tumbuh menjadi anak yang semaunya sendiri. Orang tuanya sibuk dengan rutinitas masing-masing, Kiran diasuh oleh bibi dan hanya dimanjakan dengan kemewahan.

Kring-Kring, hp Kiran berdering. " Hey, beb sepagi ini kamu menelfonku ganggu saja deh!" Jawab Kiran sambil menguap dia masih merasa ngantuk.

"Hey, pagi kamu bilang ini sudah siang beb, hahaha dasar anak manja." Friska meledek sahabatnya.

"Ya ya ada apa?" Kiran tampak malas menanggapi sahabatnya itu.

"Beb, kamu lupa kita kan mau kepantai?" Friska semangat mengingatkan sahabatnya.

"Hah, ya beb aku lupa maaf sayangku." Kiran kegirangan dan beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi tanpa sadar sudah mematikan panggilan telepon.

" Dasar anak manja." Gumam Friska sambil senyum-senyum sendiri.

Selesai mandi Kiran bergegas turun dari lantai atas lalu menuju meja makan, mama papanya sudah lebih dulu berada di meja makan.

"Pagi ma, pagi pa." Kiran mencium pipi mama papanya.

"Pagi sayang." Rina memegang pipi anaknya.

"Rapi bener anak papa, mau kemana?" Hendra tampak heran melihat anaknya.

"Oh, iya pa ini Kiran mau kepantai pa sama teman."

"Oh!" Jawab papa mamanya bersamaan.

Merekapun menikmati sarapan yang sudah tersedia. Sambil ngobrol dan bercanda. momen seperti itu jarang terjadi, karena kesibukan masing-masing. Kecuali hari minggu jika papanya tidak keluar kota dan mamanya tidak sibuk dengan kegiatan sosial.

"Hm andai tiap pagi seperti ini hidup Kiran tidak akan sepi dan terasa indah." Bisik Kiran dalam hati.

"Bagaimana bisnis kamu nak?"

"Lancar pa!"

"Ya gitu walaupun papa mama bisa ngasih apapun, kamu harus tetap bisa mandiri. Jadi kalau tiba-tiba mama tidak ada kamu bisa menghidupi dirimu sendiri tidak bergantung pada siapapun." Rina menasehati anaknya.

"Ah mama jangan ngomong gitu Kiran jadi sedih. Mama dan papa akan selalu menemani Kiran sampai kapanpun." Mata Kiran tampak merah.

Ting tong

Tiba-tiba bel pintu berbunyi. "Bi, coba liat siapa yang datang!"

"Iya nyonya" Bibi berlari dan membuka pintu.

"Selamat pagi bi" Friska tersenyum ramah pada bibi.

"Eh non cantik, cari non Kiran ya. Ada itu lagi sarapan sama Tuan dan nyonya mari masuk non."

"Makasih ya bi." Friska lalu menuju ruang keluarga.

"Pagi om, pagi tante." Friska menyapa dengan lembut.

" Eh Friska, sini sayang sekalian sarapan. mumpung belum selesai." Rina menawarkan Friska untuk gabung.

"Makasih tante, Friska udah makan." Friska menolak dengan lembut.

"Eh beb, Aku siap-siap dulu ya." Kiran pun pergi bersiap-siap dan tidak sabar ingin cepat-cepat berangkat.

"Oke!" Friska mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.

Merekapun berpamitan. "Hati-hati sayang gak usah ngebut."

"Ya ma Kiran berangkat ma, pa." Sambil mencium pipi orang tuanya.

Merekapun berangkat berdua. Kiran yang membawa mobil. "Eh Beb, kamu sudah telepon cowok kamu kalau kita pergi?"

"Sudah dong beb, dia kan ikut hehehe." Jawab Friska sambil mencubit lengan Kiran.

"Apa!" Kiran tampak terkejut.

"Ihhh kenapa bibir kamu tiba-tiba manyun gitu?" Friska menggoda Kiran.

"Gimana gak manyun, kamu enak pergi sama cowok kamu. Aku, jadi obat nyamuk dong."

"Hahaha mangkanya, jangan kelamaan jomblo. Jadi sensi sendiri khan. Wkwkwkw." Friska senang melihat sahabatnya cemberut.

"Cowok ngapain setia yang ada sakit hati, mending cari cowok untuk happy aja hahaha." Kiran membela diri.

"Sampai kapan kamu itu sakit hati ma mantan kamu, udahlah lupain aja. Cowok yang baik masih banyak, kamu juga cantik."

"Makasih pujiannya." Jawab Kiran dengan wajahnya yang terlihat cuek.

Kring-kring

Hp Friska berdering, terlihat Rion yang menghubunginya "Ya Honey!"

" Udah sampai mana sayang, aku udah nyampai nih." Rion pacar Friska tampak kesal karena sudah lama menunggu Friska.

"Ya tunggu sayang bentar lagi 15 menit nyampai." Friska meyakinkan pacarnya.

Rion pun menutup panggilannya.

"Nggak sabar amat sih cowok kamu itu, itu yang bikin aku sebal dan malas pacaran ya gitu cowok nggak pernah bisa sabar ngatur-ngatur aja bisanya." Ucap Kiran sebal.

"Hhhhm, tapi kan kalau punya pacar asyik beb bisa jalan bareng ya kan?" Ucap Friska menggoda sahabatnya.

"Hhhhmmmm, males aja." Kiran tampak memiringkan bibirnya.

Kiran melajukan mobilnya dengan cepat agar cepat sampai di pantai. Kiran sudah tidak sabar ingin sampai dan melepas lelah di sana. Rutinitas hari-hari yang terkadang membuat stres jadi mereka butuh liburan.

**Jangan lupa like, komen dan vote. Terimakasih.

Eps.2 Dipantai

Merekapun sampai dipantai setelah menempuh jarak 1 jam perjalanan. Kiran mencari tempat parkir, untuk memakirkan mobilnya.

"Akhirnya, kita sampai beb kita senang-senang di sini hahahaha." Friska merangkul Kiran.

"Iya, kita senang-senang disini. Capek kerja kita harus rileks menikmati liburan ini." Kiran tak kalah kegirangan.

Merekapun berjalan kearah pantai sambil bernyanyi, mereka tampak sangat gembira. Rion dan Leo sudah tidak sabar menunggu mereka.

"Waoooowww, Cantik banget." Leo berdecak kagum melihat ke arah Friska dan Kiran berjalan.

"Cantik siapa yang kamu maksud?" Rion tampak heran.

"Ehhh itu coba noleh kebelakang itu siapa yang datang?"

Rion pun menoleh kebelakang. "Ohhh cewekku itu."

"Ya tau itu cewek kamu itu yang satunya." Leo berusaha menunjukkan cewek yang berjalan di samping Friska pada Rion.

"Hmmmm cantik banget kamu kiran!" Rion terdiam ketika melihat siapa yang datang bersama pacarnya.

Kemudian Leo memukul pundak Rion.

"Ehhh malah bengong itu siapa yang sama cewek Kamu?" Leo tampak tidak sabar.

"Nanti kamu tau sendiri." Jawab Rion cuek tampak malas menjawab.

Dari kejauhan Kiran dan Friska tampak bercanda sambil tertawa. Mereka terlihat sangat bahagia. Saling merangkul dan sesakali saling mendorong kecil saat mereka bercanda.

Banyak mata memandang kagum ke arah dua gadis itu. Kiran tampak senang menjadi pusat perhatian. Ya Kiran memang gadis yang cantik kulit putih rambut pirang sebahu, badan tinggi semampai. Banyak teman-teman Kiran yang merasa iri dengan kecantikannya. Kecantikan Kiran alami dia peroleh dari lahir di tambah lagi Kiran rutin perawatan di salon kecantikan.

"Beb, kulit mulus kamu nanti jadi hitam trus kering lo." Ucap Friska saat mereka berjalan sambil merangkul pundak Kiran.

"Hitam ya nggak masalah lah, paling-paling perawatan lagi. Hahahahahaha."

"Ya ya benar yang penting happy ya beb, masalah hitam bisa diatur lah ya." Ucap Friska bahagia.

Kiran memakai celana jeans panjang dan kaos putih lengan pendek. Kaca mata besar berwarna keemasan menambah aura kecantikannya semakin nampak. rambutnya dibiarkan terurai. Sangat indah saat diterpa angin.

"Honey" Friska berlari manja ke pacarnya lalu merangkul Rion.

"Ehm sadar woi sadar ada sapa nih, kesini bukan untuk jadi obat nyamuk lo." Kiran menggerutu, sedangkan Leo senyum-senyum memandangi Kiran. Leo mengagumi Kiran semenjak pandangan pertama, Leo merasa baru kali ini dia bertemu wanita secantik Kiran.

"Hahahaha yang lama jomblo, sensi aja bawaannya." Friska mencubit lengan Kiran. Kiran masih tampak cemberut.

"Hey, Leo kenalin nih sahabatku si jutek" Friska tertawa menggoda mereka.

"Leo!"

"Kiran."

Merekapun berkenalan. Leo merasa kagum dengan kecantikan Kiran. Baru kali ini dia bertemu dengan gadis secantik Kiran, bak bidadari yang turun dari langit.

"Udah, ya kenal-kenalannya!" Ucap Rion cuek dan cemburu ketika Leo terlihat mengagumi kecantikan Kiran, Rion yang lebih dulu mengenal Kiran dari Friska sebenarnya menaruh hati pada Kiran. Hanya saja dia sudah berpacaran dengan Friska, hati kecilnya menginginkan bisa berpacaran dengan Kiran.

" Ya udah yuk jalan-jalan menikmati keindahan pantai." Friska sambil menggandeng pacarnya.

Merekapun berjalan-jalan di pinggir pantai menikmati keindahan pantai. Sambil ngobrol dan bercanda ria. Friska tampak manja dan bergelendotan pada lengan Rion. Kiran cuek dengan ulah sahabatnya itu. Sedangkan Leo selalu mencuri-curi pandang kearah Kiran.

Kemudian mereka berencana untuk berenang. Merekapun menuju Ke villa untuk mengganti pakaiannya. Rion dan Leo menyewa 1 kamar begitupun Kiran dan Friska 1 kamar.

Rion dan Leo sudah selesai dan bersiap berenang. Mereka berenang duluan. sedangkan Friska dan kiran belum selesai siap-siap biasa cewek dandannya lama.

Saat Rion dan Leo Asyik berenang. Kiran dan Friska menuju ke pantai. Banyak mata memandang kearah Kiran, selain mengagumi kecantikannya. Kiran pun cukup berani memakai baju yang sangat terbuka. Sehingga membuat mata laki-laki tidak berkedip.

"Waow bidadari!"

"Leo apalagi sih,?" Rion tampak kesal.

"Itu, Rion liat bidadari cantik banget Kiran." Leo tak berhenti memuji kecantikan Kiran.

"Cantik banget kamu Kiran, andai kamu yang kekasihku." Rion tampak bengong melihat ke arah Kiran tidak perduli ada Friska yang berjalan di samping Kiran.

"Hey honey lama ya nunggu!" Lagi-lagi Friska gelendotan ke Rion.

"Ga juga!" Rion tampak Cuek.

Merekapun berenang. Kiran cuek dengan sahabatnya itu yang tampak Asyik manja-manjaan. Leo tidak Fokus berenang, melirik kearah Kiran. Kiran tidak memperdulikan walaupun Kiran sadar menjadi pusat perhatian.

"Cantik!" Leo memandang kearah Kiran.

Leo berjanji dalam hatinya untuk bisa memiliki Kiran. Leo terpesona pada Kiran pada pandangan pertama. Sedangkan Rion dia pun berharap bisa mendapatkan cinta Kiran.

Rion tidak fokus selama berenang, pikirannya selalu memikirkan Kiran dan matanya selalu mencuri-curi pandang ke arah Kiran meski Friska ada di sampingnya. Begitu pun dengan Leo, Leo berharap suatu saat bisa memiliki Kiran menjadi kekasihnya. Leo tampak senyum-senyum sendiri melirik ke arah Kiran.

**Jangan lupa like, komen dan Vote. Terimakasih.

Eps.3 Diam diam mengagumi

Mereka tampak asyik berenang. menikmati susana nyaman berlibur. setelah berhari-hari bergelut dengan rutinitas yang membuat mereka lelah. Memanjakan tubuh dengan sekali-kali liburan, akan membuat fikiran menjadi fres.

Matahari semakin terik, Mereka masih menikmati. Friska Berenang disamping Rion sambil sekali-kali bermesraan. Membuat mata Kiran iri memandang.

"Sial tu anak ga tau aku sendiri disini." Gerutu Kiran sambil tersenyum.

"Hmmm capek panas juga." Bisik Kiran lirih. Kemudian Kiran memutuskan untuk naik kepinggir pantai. Kiran berjalan kearah pinggir. Dari kejauhan Leo memandangi Kiran dari belakang.

"Amboi, cantiknya!" Leo tampak senyum-senyum sendiri.

Sedangkan dari arah lain, Rion pun memperhatikan kearah Kiran. Tanpa perduli Friska yang bergelayut manja disampingnya.

"Sungguh cantik kamu Kiran, sempurna. Andai kaulah kekasihku. Apapun yang kamu minta akan ku berikan." Rion tampak bengong.

Kiranpun berhenti dipinggir pantai lalu merebahkan badannya diatas pasir. Berjemur dibawah terik matahari. Memejamkan mata melepas penat. Membuang semua beban pikiran dan lelah bekerja.

Tiba-tiba Leo menghampiri Kiran dan berbaring disebelah Kiran. Kiran tidak sadar jika disebelahnya sudah ada Leo.

"Kamu sering kepantai Kiran?"

"Oh i iya!" Kiran terbata-bata menjawab.

"Eh dari tadi kamu Leo?" Kiranpun bangun.

"Hehehe gak juga."

"Santai aja Kiran, gak usah grogi disamping cowok cakep. xixixixi" Leo tertawa menggoda.

"Hhhmmm pede kamu." Kiran melempar senyum.

"Cewek secantik kamu, masak sih gak punya pacar?"

"Iya ga punya!" Kiran tampak cuek.

"Kenapa?" Leo tampak heran.

"Cowok bisanya cuman nyakiti, ya enak sendiri ajalah." Kiran tertawa sinis.

"Ga semua cowok kayak gitu, contohnya aku. hehehehe."

"Gombal kamu!" Kiran tersenyum pada Leo.

Friska masih asyik berenang, sedangkan Rion selalu mencuri-curi pandang kearah Kiran.

"Sial Leo, harusnya aku yang disamping Kiran. " Rion memandang sinis kearah Leo.

Akhirnya Rion dan Friska memutuskan untuk naik kepinggir pantai. Karena matahari semakin terik. Mereka berduapun menghampiri Kiran dan Leo.

"Hey, hey kalian sudah disini rupanya berdua-duaan. xixixixi" Friska menggoda sahabatnya.

"Iya, dari pada panas liat kalian berdua. lebih baik berjemur disini." Kiran tampak cemberut.

Rion dan Leo semakin terpesona dengan kecantikan Kiran kalau saat cemberut. Kecantikan malah tambah semakin terlihat. "Hehehe!" Dua cowok itu senyum-senyum sendiri.

"Mangkanya bebku cari cowok. Jangan jomblo terus pengenkan kamu liat akyu wkwkwkw." Friska terus menggoda sahabatnya.

"Iya, iya tunggu saatnya kamu panas melihat diriku beb hahaha." Kiran membalas Friska.

"Kalian ini kaya kucing sama tikus. hehehe" Leo heran dengan tingkah keduanya.

"Beb, fotoin aku ma cowokku dong!" Rengek Friska pada sahabatnya.

"Yaelah kesini cuman jadi obat nyamuk sama tukang foto. Sedihnya hidupku"

"Hahaha" Merekapun tertawa.

Friska sibuk minta foto. Sedangkan Leo mencuri-curi menfotret Kiran. Kiran tidak menyadarinya.

"Udah syank, kasian Kiran capek tau!" Rion mengingatkan Friska.

"Ga papa capek sayang, sekali-kali ngerjain cewek cantik. wkwkwkw."

Setelah selesai memotret sahabatnya. Kiran sibuk selfi sendiri. Mencari tempat yang indah kemudian mengabadikannya diponsel. Tak ada tempat yang terlewatkan untuk Kiran berselfi. Friska dan Kiran pun foto berdua. sedangkan Rion dan Leo hanya melihat tingkah mereka.

Rion duduk dibawah pohon sambil berkhayal membayangkan jika kekasihnya adalah Kiran. Membayangkan kecantikannya. Diapun tampak senyum-senyum sendiri. Leopun Berbaring Dibawah pohon agak jauh dari Rion. Diapun membayangkan tentang kecantikan Kiran.

~ Jangan lupa like, dan komennya ya. Jika berkenan kasih votenya. Agar penulis semangat berkarya. Terimakasih.🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!