NovelToon NovelToon

MANTAN TERINDAH

Awal perjalanan

Pengenalan tokoh 👇

* ANISA FITRI *

Umurnya baru tujuh belas tahun, namun gadis itu sudah menjadi isteri seorang pria yang sangat dingin. tak pernah sekalipun Fitry mengeluh walaupun suaminya tidak pernah menganggap keberadaannya, gadis itu begitu tangguh di tengah penolakan dari ibu mertuanya.

* BAGUS ANGGARA *

Usianya 25 tahun, pekerja keras dan sangat dingin. terpaksa menerima pernikahannya dengan Fitry, karena paksaan ayahnya. tidak pernah sekalipun Angga bersikap baik kepada Fitry. karena dia mempunyai seorang kekasih sekaligus tunangan yang begitu cantik.

* HANDIKA MAULANA *

Seorang pria yang begitu sabar, penyayang dan selalu bersikap hangat. bertemu Fitry ketika gadis itu sedang terpuruk.

* GISELA *

Tunangan Angga yang sangat dia cintai, selalu bersikap angkuh pada siapapun. wanita berusia 22 tahun itu berkerja sebagai model, menyukai gemerlap malam.

* BU RIKA *

Ibu dari bagus Anggara, selalu membenci Fitry dengan semua sikap kasarnya.

* SALIM HARJA *

Ayah Angga sekaligus sahabat ayah Fitry.

*Awal cerita *

Fitri dipaksa menikah dengan Bagus Anggara, seorang gadis yang bernama lengkap Anisa Fitri..,di tengah goncangan ekonomi keluarga Fitri gadis berusia 17 tahun yang akan lulus SMA itu harus menerima pernikahannya dengan Anggara.

Tuan Salim menjadikan Fitri menantunya sedangkan Bu Rika istri dari tuan Salim tidak menyukai kehadiran gadis muda itu.

"Gadis miskin, kenapa dari tadi kau bekerja begitu lambat! Apakah kau tidak bisa bekerja lebih giat lagi!!" seru Bu Rika yang terus membentak Fitri.

"Iya Bu, ini kan Fitri lagi bersih-bersih rumah." jawab Fitri.

"Kalau kamu bekerja seperti itu, malas aku memberimu makan! rugi aku menampung mu di rumahku!!" seru Bu Rika.

"Tapi Bu, saya kan istri dari Mas Bagus." ucap Fitri.

"Isteri apaan, Aku tidak akan pernah mau menerimamu menjadi menantu ku. suamiku saja yang sangat bodoh menjadikanmu istri dari Putraku, pendidikan saja tidak punya dasar wanita tidak punya masa depan!!" seru Bu Rika.

Tak berselang lama seorang pria tampan sudah turun dari lantai dua rumahnya, dia berjalan mendekati ibunya yang sedang memarahi menantunya.

"Pagi-pagi buta seperti ini kok marah-marah, Bu. Memangnya ada apa?" tanya Bagus kepada ibunya.

"Ini loh Gus, Kenapa ayahmu mencari isteri seperti ini untukmu." jawab Bu Rika.

"Lagian siapa yang istriku, aku tidak akan pernah menganggapnya sebagai seorang istri." jawab Bagus.

"Kau benar, Ngapain juga kamu harus menganggapnya istrimu. kau kan sudah mempunyai tunangan, Nanti malam kamu bawalah Gisela kemari!!" seru Bu Rika.

"Tentu saja Bu, aku akan membawanya. lagi pula gara-gara pernikahan ini aku sempat bertengkar dengannya." jawab Bagus.

"Tapi Mas.., tidak baik loh melakukan hal itu, walaupun Seperti apa kondisi kita aku ini istri Mas Bagus." ucap Fitri.

BRAKKK....

PRANGGG...

Sebuah gelas yang ada di meja langsung dibanting oleh Bagus, pria itu selalu membenci kata-kata yang keluar dari mulut Fitri.

"Aku sudah bilang kepadamu jangan pernah memanggilku seperti itu, Aku bukan suamimu dan kau bukan istriku!!" teriak Bagus.

"Tapi mas..," ucap Fitri yang tidak dilanjutkan karena salah satu tangan Bagus sudah mencengkram tangannya.

"Aku sudah bilang kan, Kau bukanlah istriku. sampai kapanpun aku tidak akan pernah menganggapmu istriku, kau hanyalah alat peraga di rumah ini bukan seorang wanita yang pantas dicintai. kau hanyalah patung di rumah ini dan tidak akan pernah hidup di hatiku." jawab Bagus.

Kata-kata yang diucapkan oleh Bagus selalu saja begitu menyakitkan di hati Fitri, namun apalah daya gadis yang berusia 17 tahun itu tidak mempunyai rumah ataupun tempat berteduh yang lain. ayahnya mengalami kecelakaan dan seluruh harta warisannya tidak tahu kemana rimbanya.

"Haruskah kau mengatakan hal itu Bagus, jaga kata-katamu itu!" teriak Pak Salim.

"Dengarkanlah aku Ayah, sampai mati pun aku tidak akan pernah menerima wanita ini menjadi istriku. aku mencintai wanita lain dan aku akan menjadikan dia istriku. dia hanyalah pajangan di rumah ini, dia tidak akan pernah menjadi istriku!!" seru Bagus yang kemudian pergi dengan kondisi yang benar-benar sangat marah .

Fitri hanya bisa meneteskan air matanya, apalagi yang bisa dia lakukan, memang dia tidak punya pendidikan. dia hanyalah lulusan kelas 2 SMA, 1 tahun lagi seharusnya Fitri lulus. tapi karena kondisi seperti ini Fitri harus merelakan semua mimpi-mimpinya.

"Ngapain juga sih yah Ayah selalu membela Gadis miskin ini, apa kau akan selalu berhutang Budi kepada sahabat itu!!" seru Bu Rika.

"Jaga mulutmu Bu!" teriak Pak Salim.

"Dengarkan aku Yah, Aku tidak akan pernah menerimanya sebagai menantu ku sama seperti Bagus. kami berdua tidak akan pernah menganggapnya sebagai anggota keluarga kami, kami hanya akan menganggapnya sebagai pembantu di rumah ini!!" teriak Bu Rika yang kemudian masuk ke kamarnya.

Fitri hanya bisa terdiam, gadis muda itu tertunduk lesu sembari meneteskan air matanya.

"Jangan hiraukan kata-kata Bagus dan istriku, Fitri. bagi Ayah kau adalah menantu Ayah, tidak peduli mereka menerimamu atau tidak." ucap pak Salim yang kemudian mengusap kepala Fitri.

"Terima kasih ya Ayah, ayah selalu menjadi penolong Fitri." ucap Fitri.

"Kau tidak boleh terus-menerus seperti ini, Fitri. Kau harus kuat, kau tidak boleh kalah dengan semua kelakuan dari Bagus dan istriku." ucap pak Salim. Fitri menganggukkan kepalanya.

Pak Salim selalu meminta Fitri untuk belajar secara diam-diam, dia akan mengejar paket kejar sekolah agar dia mendapatkan ijazah.

"Kemungkinan Ayah tidak akan pulang, Fitri. sekitar 4 atau 5 hari ayah akan keluar kota, Kalau ada sesuatu kamu telepon ayah, ingat kamu harus selalu mengabari ayah." pinta Pak Salim.

"Iya Ayah, Fitri akan menelpon ayah. jadi ayah tidak perlu khawatir." jawab Fitri.

"Ya sudah kalau begitu, ayah bekerja dulu kamu hati-hati ya." ucap pak Salim yang kemudian memeluk Fitri. gadis muda itu mencium tangan Ayah mertuanya, dia tahu kalau Ayah mertuanya pergi maka dia akan menjadi bulan-bulanan ibu mertua dan suaminya.

"Apa yang harus aku lakukan, 2 bulan pernikahan ku seperti bertahun-tahun aku tersiksa di rumah ini." ucap Fitri.

Waktu mulai berjalan, saat malam menjelang ternyata Bagus sudah datang bersama kekasihnya yang bernama Gisela.

"Malam Tante!!" seru Gisela yang melihat Bu Rika berada di ruang tamu.

Fitri yang sedang membersihkan rumah, Gadis itu menatap kekasih suaminya yang datang bersama dengan kekasihnya.

"Sudah pulang, Mas!!" seru Fitri.

Bagus tidak menjawab, pria itu tidak menghiraukan Fitri yang ada di ruang tamu.

"Halo Sayang, Bagaimana kondisimu? apakah baik-baik saja?" tanya Bu Rika kepada Gisella.

"Baik dong Tante, apa lagi Bagus selalu lengket denganku dan dia selalu membelikan aku hadiah-hadiah yang mahal." jawab Gisela sembari melirik Fitri.

Hati Fitri begitu sakit ketika kekasih suaminya itu mengatakan hal seperti itu.

"Cepat ambilkan kekasih Putraku ini makanan dan minuman, kamu jangan diam saja kalau ada tamu datang!!" teriak Bu Ratna.

"Iya Bu." jawab Fitri yang kemudian meletakkan alat pel dan berjalan ke dapur. setelah berapa menit Fitri sudah keluar dengan membawa nampan yang berisi makanan ringan dan orange jus untuk Gisela. tanpa sengaja Fitri tersandung dan minuman itu tumpah ke tubuh Gisela.

BYURR..

orang-orang yang ada di ruang tamu nampak menatap Fitri yang sudah menyiram Gisela dengan orang jus, padahal itu bukanlah kesengajaan.

"Apa yang kau lakukan!!" teriak Bagus kepada Fitri.

"Maaf Mas aku tidak sengaja." ucap Fitry.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- Suami keduaku cinta pertamaku

- Dewa perang dan Ratu sihir

- Permaisuri sang kaisar

Terima kasih banyak🙏🙏👍👍👍❤️❤️❤️

Aku bukan seorang isteri

"Selalu saja..,selalu saja mereka menganggapku tidak pernah ada. aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini, aku tidak pernah berusaha untuk menggapai sesuatu yang bukan milikku. nyatanya aku sekarang adalah seorang istri dari Bagus Anggara. Mengapa mereka tidak pernah sekalipun menganggapku sebagai seorang istri. apakah aku salah dan di mana letak kesalahan ku?." guman Fitri yang terus menatap orang-orang yang ada di ruang tamu.

"Aku sudah bilang padamu kan kalau Jangan pernah sekalipun kau menganggapku sebagai suamimu. sampai matipun aku tidak akan menganggap mu sebagai isteriku, kau hanya orang asing di tempat ini!" seru Bagus.

PLAKK..

PLAKK...

2 tamparan sudah melekat di pipi Fitri, wanita itu memegang pipinya. 2 bulan pernikahan Sudah berapa kali Bagus menamparku Fitri.

"Kau tidak pernah mendengar kata-kataku, Kenapa kau selalu menganggap dirimu isteri dari Putraku!!" seru Bu Rika.

"Tapi, secara agama dan negara Aku adalah istrimu, Mas." ucap Fitri kembali.

"Apa dua tamparan itu masih kurang? jika dua tamparan itu masih kurang maka aku akan memberikanmu tamparan lagi biar kau tahu diri. biar kau merasakan Seperti apa rasanya ditampar." jawab Bagus.

Fitri terdiam, Gadis itu tidak pernah sekalipun mendapatkan perlakuan kasar dari orang tuanya. namun sekarang Fitri harus menerima perlakuan kasar dari Bagus.

"Apakah kamu tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Bagus, kau hanyalah pajangan di rumah ini. jangan pernah kau menganggap dirimu itu adalah istri dari pria yang akan menikahiku. jika kau adalah istri yang dinikahi secara negara.., aku akan dinikahi secara cinta, pria ini mencintaiku dia tidak pernah mencintaimu!!" seru Gisela.

Betapa sakit hati Fitri ketika wanita yang mempunyai kedudukan sebagai seorang kekasih di hati suaminya.

"Biarkan saja wanita itu anggap dirinya sebagai istriku, aku tidak akan pernah menganggapnya sebagai seorang istri." ucap Bagus yang kemudian mengajak Gisela ke kamarnya.

Sakit, Itulah perasaan yang dirasakan oleh Fitri sekarang ini.

"Cepat, kau bersihkan dan bereskan cucian di dapur!!" seru Bu Rika yang mendorong tubuh Fitri hingga wanita itu akan terjatuh.

"Baik, Bu." jawab Fitri.

"Dasar wanita tidak tau diri, sampai kapanpun aku dan putraku tidak akan pernah menganggapmu sebagai seorang istri ataupun manantu, berani sekali kau mengatakan kalau dirimu itu istri dari Putraku!!" seru Bu Ratna.

Saat berada di dapur terlihat Bu Rika melangkahkan kakinya mendekati Fitri, dia mengambil gelas yang ada di cucian piring.

BYURR...

Seketika Bu Rika langsung menyiram wajah Fitri dengan segelas air keran. "Mimpi saja kalau kau akan diakui oleh Putraku!!" seru Bu Ratna yang kemudian pergi meninggalkan Fitri. terlihat Fitri mengusap wajahnya, air matanya menetes.

"Ya Allah..,kenapa aku harus seperti ini. memangnya apa salahku? Memangnya apa yang telah aku lakukan hingga aku mendapatkan cobaan seperti ini." ucap Fitri.

Hanya ada air mata yang bisa dikeluarkan oleh Fitri, dia sudah tidak mampu lagi untuk melakukan sesuatu. Fitri terdiam, dia melanjutkan mencuci piring. Jika dia meninggalkan dapur dalam kondisi berantakan maka sama saja Gadis itu mencari malapetaka sendiri.

Di ruangan Bagus terdengar suara canda tawa ketika dia bersama dengan Gisela, mereka berdua terlihat terus berbahagia di atas penderitaan yang mereka berikan kepada Fitri.

"Oh ya Sayang, aku mau ke dapur dulu ya. aku mau mengambil air." ucap Gisella kepada Bagus.

"Memangnya maukah kesana, aku akan menyuruh wanita itu untuk kemari!!" seru Bagus.

"Tidak usah, lagi pula aku juga mau lihat apa yang dilakukan oleh pembantu itu." jawab Gisela.

"Terserah apa yang akan kau lakukan, sebentar lagi aku akan menikahimu secara agama dahulu. kita akan menyiksa wanita itu setelah itu kita akan lihat Bagaimana kondisinya, pasti dia tidak akan mampu untuk bertahan." jawab Bagus.

"Aku tidak mau menjadi istri kedua, kau harus menceraikan wanita itu dulu sebelum kau menikahiku!!" seru Gisela.

"Tidak bisa seperti itu Sayang, kalau aku menceraikannya sekarang juga maka Hak ku sebagai penerus keluarga ini akan dicoret. Apakah kau mau kalau kau akan hidup menderita bersama aku?" tanya Bagus kepada Gisela.

"Tentu saja aku tidak mau hidup menderita bersamamu jika kau tidak mempunyai harta. Jika seperti itu kita tidak usah menikah dulu, pasti dalam setahun ini wanita itu tidak akan bertahan di sisimu Jika Kau dan ibumu terus menerus menyiksanya." jawab Gisela.

"Apakah kau yakin?" tanya Bagus.

"Tentu saja aku yakin, wanita yang tidak mempunyai pendukung sama sekali seperti dia pasti dia akan menderita, dia akan mundur dari semua cita-citanya untuk mendapatkanmu." jawab Gisela yang benar-benar mempunyai pemikiran yang begitu licik.

"Ya sudah kalau begitu, aku akan menuruti permintaan, tapi kau harus ingat kau tidak boleh sampai menghianati ku karena aku benar-benar mencintaimu." ucap Bagus.

"Tentu saja aku tidak akan melakukan hal itu, Sayang. Aku cuma mencintaimu..,mencintaimu dalam kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang." jawab Gisela. padahal wanita itu adalah seorang wanita genit yang selalu mencari kepuasan dari salah satu pemimpin production yang selalu mengontrak dia untuk melakukan pemotretan.

"Aku tahu kalau kau mencintaiku dan aku tidak akan pernah ragu dengan semua cinta yang kau berikan padaku." jawab Bagus yang kemudian mencium pipi Gisela.

"Enak saja, kau ingin menjadikanku istri siri terlebih dahulu. jika ada sesuatu pasti aku tidak akan pernah mendapatkan apapun." guman Gisela dalam hati.

Terlihat wanita itu menatap Bagus yang sedang membuka laptopnya, pria itu benar-benar sangat gila kerja. saking gila kerjanya terkadang bagus jarang memberikan perhatian kepada Gisela. Hal itu membuat Gisela menjadi seorang wanita yang benar-benar sangat merindukan belaian kasih sayang dari seorang pria.

"Kau ini pria yang benar-benar gila kerja, jika aku terus bersamamu tanpa mempunyai harta sama sekali itu namanya bunuh diri. lebih baik Aku mencari pria lain yang bisa menyenangkan ku," guman Gisela dalam hati yang kemudian meninggalkan bagus di kamarnya.

Langkah kaki Gisela menatap rumah itu, sebuah rumah yang benar-benar begitu besar dan mewah. jika aku menjadi istri sah mu aku akan memiliki semua ini, kau adalah satu-satunya penerus keluarga ini, ayahmu memiliki perusahaan yang begitu banyak seorang miliarder yang sangat kaya. jika aku hanya menjadi istri siri saja bisa-bisa aku akan ditendang." ucap Gisella yang menuruni tangga.

Langkah kakinya terus berjalan menyusuri rumah itu, tatapan matanya menatap Fitri yang sedang bekerja di dapur. wanita itu membersihkan dapur, mengepel, mencuci piring dan membersihkan seluruh peralatan di dapur. sebuah senyum terukir di bibir Gisela ketika dia menatap seorang gadis yang sangat mudah nan belia. usianya memang terpaut jauh dari Gisela, karena Gisella sudah berusia 22 tahun.

"Hei pembantu, buatkan aku kopi dan teh hangat. tenggorokanku sakit aku ingin minum!!" seru Gisela yang sudah mendekati Fitri.

"Ya mbak, sebentar lagi aku akan kan membuatkannya." jawab Fitri.

"Bukan nanti, cepat kau buatkan aku!" seru Gisela kembali. wanita itu terlihat begitu berambisi, dia mengambil salah satu gelas yang ada di rak piring, dia mengambil segelas air di keran. sesaat kemudian wanita itu mulai melakukan adegan yang akan membuat Fitri benar-benar mendapatkan hadiah yang tidak akan pernah dia pikirkan.

*** bersambung ***

mohon dukungannya selalu dan jangan lupa tinggalin jejak ya. terima kasih untuk semua pembaca yang sudah mampir.😊😊❤️❤️❤️👍👍👍

** mampir juga di beberapa novel ku **

- Suami kedua Ku Cinta pertamaku

- Permaisuri sang Kaisar

- ijinkan aku bahagia bersamamu

- Permaisuri Yang terlupakan

Di sakiti

"Aaaaaa!!!!!" tiba-tiba suara teriakan terdengar begitu keras, Hal itu membuat Bu Rika yang berada tidak jauh dari dapur. wanita itu melangkahkan kakinya mendekati ke arah dapur untuk melihat apa yang terjadi.

"Ada apa ini?!" seru Bu Rika.

Fitri yang mendengar suara teriakan.., wanita itu sangat kebingungan. saat dia menoleh nampak di sana Gisella sudah berteriak, wajahnya sudah basah sembari mengusapnya dengan salah satu tangan.

"Ada apa Sayang?!" seru Bu Rika yang mendekati Gisela dalam kondisi wajah yang sudah basah dan setengah bajunya juga basah.

"Tante, wanita ini kurang ajar sekali, tante. dia menyiramku dengan air keran!!" seru Gisela yang menuding ke arah Fitri. Hal itu membuat Fitri benar-benar kebingungan.

"Apa maksud Mbak Gisela?!" seru Fitri kepada Gisela.

"Kamu ini apa-apaan sih, Kenapa kamu tiba-tiba menyiramku dengan air. Apakah kamu tidak tahu kalau aku sedang yang mengambil air!!" seru Gisela dengan wajah yang benar-benar begitu kesal.

Bu Rika seketika mendekati Fitri, wanita tua itu menatap Fitri kemudian menjambak rambut Fitri.

"Auh...," Fitri yang mendapatkan perlakuan seperti itu tentu saja wanita itu langsung berteriak begitu keras. "Sakit Bu!!" seru Fitri.

"Dasar wanita tidak tahu diri, aku sudah bilang padamu kan Jangan pernah kamu berusaha untuk melukai Gisela!!" seru Bu Rika.

"Aku tidak melakukan apa-apa, Bu!!" seru Fitri kembali.

"Tidak melakukan apa-apa Bagaimana, Lihatlah wajah dan tubuh Gisella sudah basah seperti itu!!" seru Bu Rika sambil menjambak Fitri hingga Fitri terhuyung ke belakang dan wanita itu memegang rambutnya yang sudah dijambak oleh Bu Rika.

"Aku bersumpah Bu aku tidak melakukan hal itu!!" seru Fitri kembali.

"Dasar wanita pembohong, kamu ini berani membohongiku!!" teriak Bu Rika yang kemudian menarik rambut Fitri dan membawanya ke ruang tamu.

Bagus yang mendengar suara teriakan tentu saja pria itu langsung turun untuk melihat apa yang terjadi.

"Ada apa Bu?!" teriak Bagus.

"Lihatlah, wanita tidak tahu diri ini berani sekali dia menyiram Gisela dengan air!!" seru Bu Rika.

Bagus yang melihat itu seketika dia menuruni anak tangga dari lantai 2 ke lantai 1, dia menatap kekasihnya pria itu melihat Gisela sudah dalam kondisi wajah dan sebagian tubuhnya sudah basah.

"Apa yang kamu lakukan?!" teriak Bagus kepada Fitri.

"Aku tidak melakukan apapun, demi Allah!!" seru Fitri kepada Bagus.

"Kamu selalu bersumpah dan mengatakan nama Tuhan, apakah kamu tidak punya malu!!" teriak Bagus.

"Tapi aku tidak melakukan apapun, Mas!!" teriak Fitri kembali.

"Jangan sampai aku menamparmu, Kalau kau melakukan sesuatu Lebih baik kau pikirkan apa yang akan terjadi kepada mu. berani sekali kamu menyiram Gisella!!" teriak Bagus.

"Aku bersumpah Mas, aku tidak pernah melakukan hal itu. Aku tidak pernah menyiram kekasihmu." jawab Fitri sambil menangis dan memegang rambutnya yang ditarik oleh Bu Rika.

"Aku dan Bagus tidak akan percaya padamu, dasar pembantu kurang ajar!!" seru Bu Rika.

Gisela terus melakukan aktingnya, wanita itu terlihat begitu marah. dia mengusap wajahnya yang sudah basah kuyup oleh air yang disiram sendiri ke wajahnya.

"Lihatlah, Bagus. wanita ini benar-benar tidak tahu diri sekali, Mungkin dia marah karena aku kesini dan hal itu membuatnya melakukan kegilaan seperti ini!!" seru Gisela sembari menatap Bagus.

"Lebih baik ibu bawa dia ke gudang, kunci dia di sana Biar dia tahu diri dan menyesali apa yang telah dia lakukan!!" seru Bagus.

"Kau benar, Bagus. ibu akan mengurungnya, Ibu tidak akan memberikannya makan!!" teriak Bu Rika yang kemudian menarik Fitri dengan begitu kasar.

Fitri hanya bisa menangis, gadis muda itu begitu tersakiti dengan semua yang dilakukan oleh Bu Rika dan Bagus.

"Menangis saja, dasar gadis ingusan tidak tahu diri. berani sekali kau berusaha untuk mendapatkan hati anakku dan berani sekali kamu menyiram Gisella!!" seru Bu Rika yang kemudian membuka pintu gudang dan memasukkan Fitri di tempat itu.

"Bu, Jangan mengunci ku disini, Bu!!" teriak Fitri .

"Tidurlah disini untuk beberapa hari dan renungkan apa yang aku katakan tadi, berani sekali kau mengganggu Putra Ku!!" teriak Bu Rika.

Menangis, hanya itu yang bisa Fitri lakukan. ke mana dia harus berbagi kesedihan ini, Pak Salim sudah tidak ada di rumah. dia melakukan perjalanan ke luar negeri untuk beberapa hari. terlihat Fitri terduduk wanita itu menekuk kakinya dan menaruh kepalanya itu di lututnya. air matanya terus mengalir, tidak ada yang bisa menolongnya, tidak ada yang bisa memberikannya kebahagiaan.

"Ayah, Ibu. kenapa kalian meninggalkan aku secepat ini, kenapa kalian melakukan hal ini padaku." ucap Fitri yang terus menangis.

Betapa sedih kehidupan Fitri, kebahagiaannya dulu dia rasakan kini benar-benar sudah tidak tersisa lagi. air mata itu terus berlinang, Fitri mulai mengenang masa kebahagiaannya bersama dengan ayah dan ibunya.

"Ayah, ibu. Kenapa kalian tidak membawaku waktu itu, kenapa kalian membuatku seperti ini. aku masih muda Kenapa aku harus terpaksa menikah dengan pria yang tidak pernah mencintaiku." ucap Fitri sembari menangis. air matanya tidak bisa berhenti, terasa sakit hatinya Jika dia terus mengingat kalau suaminya akan bersama dengan kekasihnya, tanpa disadari akhirnya malam itu Fitri tertidur dengan posisi kaki yang di tekuk.

Sinar matahari sudah memasuki gudang yang ada di rumah Bu Rika, Fitri tidur beralaskan lantai dingin tanpa selimut atau apapun. wanita itu menatap cahaya yang memasuki ruangan itu,

"Ternyata sudah pagi." ucap Fitri.

"Entah apa yang terjadi diluar sana dan entah Apa yang dilakukan oleh bagus dan kekasihnya. Fitri tidak bisa melakukan apa pun, sudah berulang kali mereka menyiksa Fitri.

"Cepat kau keluar!!" seru Bu Rika yang membuka pintu gudang. wanita itu melihat Fitri yang sedang terduduk sembari memegang kedua kakinya. Tak ada kata yang keluar dari mulut Fitri, wanita itu menatap Bu Rika yang sudah membuka pintu.

"Cepat kau keluar, cepat masak dan bersihkan seluruh rumah ini!!" seru bu Rika.

Sesaat kemudian Fitri berdiri, wanita itu keluar dari ruangan dan berjalan kearah dapur. terlihat di sana Bagus dan Gisella sudah ada di meja ruang dapur. Ternyata wanita itu menginap di rumah Bu Rika.

"Cepat Masak, kami semua sudah lapar. Apakah kau tidak tahu kalau ini sudah pukul 7, bagus harus segera pergi ke kantor!!" teriak bu Rika dengan nada suara yang benar-benar begitu keras.

Fitri menganggukkan kepalanya, wanita itu mulai memasak. samar-samar Tapi Fitri bisa melirik kearah Bagus, wanita itu menatap Bagus yang sedang memegang tangan Gisela, hati Fitri benar-benar terasa teriris. mereka berdua seolah sengaja melakukan hal itu, mereka berdua ingin memperlihatkan kemesraan mereka.

"Apakah mereka sengaja melakukan hal ini? mereka ingin memperlihatkan kemesraan mereka di hadapanku." ucap Fitri sembari memasak.

Seperti biasanya wanita itu membuatkan kopi dan nasi goreng untuk Bagus, memang Bagus adalah seorang pria yang tidak pernah memilih makanan. dia memakan apa saja yang dimasak oleh ibunya atau Fitri, namun untuk masalah lain bagus tidak pernah sekalipun menganggap Fitri sebagai istrinya.pria itu hanya menganggap Fitri sebagai pembantu yang ada di rumahnya.

"Makanlah yang kenyang, karena aku akan mengantarkanmu dulu setelah itu aku akan berangkat ke kantor." ucap Bagus kepada Gisela.

"Oke." jawab Gisela.

Sakit, pemandangan pagi hari seperti itu membuat hati Fitri benar-benar sangat sakit. setelah itu akhirnya Bagus meninggalkan rumah, dia mengantar Gisela terlebih dahulu setelah itu dia akan pergi ke perusahaannya.

*** bersambung ***

mohon dukungannya selalu dan jangan lupa tinggalin jejak ya. terima kasih untuk semua pembaca yang sudah mampir.😊😊❤️❤️❤️👍👍👍

** mampir juga di beberapa novel ku **

- Suami kedua Ku Cinta pertamaku

- Permaisuri sang Kaisar

- ijinkan aku bahagia bersamamu

- Permaisuri Yang terlupakan.

Terima kasih 😊😊👍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!