Dinda kanaya adalah seorang gadis belia berusia 17 tahun tinggal dipinggiran kota yang sebentar lagi akan lulus dari sekolah menengah atas. Dia adalah gadis yang ceria, pantang menyerah dalam segala keterbatasan ekonomi. gadis ini seorang pekerja keras dia menerima pesanan makanan dan kue untuk ia titipkan di kantin sekolah dan juga warung yang ada dikampungnya untuk membantu biaya hidup dan biaya pengobatan ibunya. selama ini dinda hanya hidup berdua bersama ibunya karena ayah dinda meninggalkan Dinda saat gadis itu masih berusia berusia tujuh tahun dan tak pernah kembali.
Dinda juga memiliki bakat akting yang mumpuni.dinda cukup aktif disanggar seni drama yang ia salurkan di kegiatan ekstrakurikuler disekolahnya saat ada pementasan drama. Dinda seorang pelajar berprestasi dan sangat berharap mendapatkan beasiswa yang diadakan pihak sekolah tiap tahunnya untuk siswa berprestasi untuk kuliah di universitas yang direkomendasikan pihak sekolah. dinda berharap dapat menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter.
hingga Suatu hari ayahnya mendatanginya Dinda dan ibunya kembali.secara tiba-tiba mengusik kehidupan mereka tanpa rasa bersalah. Meminta dinda menikah dengan suami anak tirinya menjadikan dinda seorang madu. sungguh ayahnya sangat kejam dan tidak adil terhadap dinda.
Ayahnya telah menikah dengan seorang wanita kaya raya yang memiliki anak perempuan dari pernikahan sebelumnya. Betapa sedih dan hancur rasanya mendengar ayah meninggalkan ia dan ibunya dan sudah memiliki keluarga baru dan kini hidup mapan berbanding terbalik dengan nasib dinda dan ibunya. Dan kini ia akan mengorbankan dinda demi anak sambungnya.
"minati, bujuklah anakmu itu, aku pastikan setelah dia menikah dan menjadi madu karina hidup kalian akan jauh lebih baik tidak m•skin seperti ini" ucap Hendra yang tak lain lelaki yang masih berstatus suami dan ayah dari Dinda.
"tidak akan pernah, aku tidak akan mengizinkan kau melakukan itu pada anakku, aku tau kau pasti punya niat terselubung tiba-tiba datang ketempat ini" ucap ibu minati yang merupakan ibunya dinda sambil menangis.
"lihat saja, kalian akan memohon sendiri padaku" ucap pak hendra
dinda dan ibu tegas menolak. Hingga berulang kali ayahnya datang dan membujuk dinda dan ibunya menjanjikan kekayaan dan kehidupan layak dan ia terus menerima penolakan dari kami. Sejak kejadian itu ibu lebih banyak diam , melamun dan kesehatan ibu terus menurun karena terusik oleh permintaan ayahnya. dinda dapat melihat gurat kekhawatiran dari wajah ibunya .ibunya mengkwatirkan dirinya.
Pagi itu saat Dinda akan berangkat ke sekolah ibu tiba-tiba pingsan. dinda membawanya kepuskesmas terdekat dokter mengatakan ibu harus dibawa kerumah sakit yang ada dikota. dinda menghubungi ayahnya meminta pertolongannya. ayahnya mengatakan ia akan datang dengan syarat yang dari awal ia ajukan kepada Dinda. gadis belia itu terpaksa menyetujui semuanya demi ibunya . Disaat itu juga Dinda dan ibunya berangkat kerumah sakit dikota dengan menggunakan mobil ambulance yang ada dipuskesmas.
setelah menempuh jarak hampir setengah hari Ambulance pun tiba di rumah sakit yang dituju ibunya langsung ditangani oleh dokter di IGD. dinda melihat ayah telah tiba disana menunggu kami bukan menunggu tapi menagih perjanjianku padanya.
"kejam sekali kau ayah" batin dinda
Dokter keluar dari ruangan dan mengatakan ibunya kritis dan harus segera dioperasi karena ada masalah pada ginjal ibunya. dinda terpuruk tubuhnya yang tadinya berdiri tegak kini telah terduduk dilantai.
"cobaan apalagi ini, aku bahkan tidak mengetahui ibu memiliki riwayat penyakit itu" batin dinda
Ibunya tidak pernah mengatakannya pada dinda. ucapan ayah membuat Dinda yang tadinya tertunduk menjadi tegak kembali menatap ayahnya.
“baik dokter lakukan yang terbaik. Saya akan menjamin segala biaya operasi dan pengobatan selama pasien dirumah sakit ini” ucap ayah dinda
“baik pak kami akan melakukan pemeriksaan sebelumnya dan akan membawa pasien keruang operasi”ucap dokter
"Terima kasih dok, kami akan menyelesaikan administrasi dulu" ucap ayah sambil menarikku untuk kembali berdiri mengikuti dirinya.
“kau dengar tadi kan aku menepati janjiku dan sekarang giliranmu”ucap ayah dinda
“baik akan aku lakukan demi ibu bukan demi kau ataupun keluarga barumu itu”jawabku
“anak pintar lakukan tugasmu” ucap ayah lagi sambil tersenyum puas.
“kau hebat tuan menghancurkan darah dagingmu sendiri demi anak tirimu" ucap dinda dengan derai air mata dan meninggalkan ayahnya.
Dinda tahu ia tidak bisa menolak apalagi lari. Tidak mungkin baginya mencari uang sebanyak itu dan melunasi seluruh biaya pengobatan ibu selama rumah sakit hari ini juga.
Demi ibunya adapun akan ia lakukan bahkan menjadi madu sekalipun ia tidak peduli asalkan ibunya selamat. kini Dinda harus Mengubur segala impiannya untuk sekolah, beasiswa kuliah yang selalu menjadi semangatnya untuk meraih cita-cita dan membahagiakan ibunya. Dan kini ia akan menjadi madu sementara kakak tirinya yang asing baginya begitu juga dengan calon suami yang ia tidak mengetahui siapa pria tersebut. bahkan tak pernah terbesit didalam pikirannya tentang pernikahan sedangkan brrpacaran saja ia tidak pernah. Bagaimana ia bisa menjalankan peran barunya bersama orang-orang asing.
Reno Abraham seorang CEO Garment dan beberapa bisnis dinegeri ini berusia 35 tahun. Berparas tampan memiliki sifat dingin dan keras Dan banyak digilai wanita. Tetapi lelaki ini hanya tunduk pada satu wanita yaitu istri tercintanya Karina Melati seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang model ternama dan juga seorang sosialita ternama setelah menikah dengan reno. wanita yang Bersifat angkuh dan sombong tetapi didepan reno ia seorang yang manja dan sangat manis. Hingga kecelakaan naas yang dialami karina saat mengemudikan mobilnya sendiri. Mengakibatkan karina koma hampir 2 tahun. Memutar balik dunia dan kebahagiaan yg dimiliki reno.
pria tampan itu tetap setia menanti karina sadar dari komanya. Ketika Dokter juga mulai menyerah dengan kondisi karina.orangtuanya juga mendesaknya menikah kembali untuk mendapatkan kebahagiaannya lagi.
Disaat itu pak hendra sanjaya ayah mertua reno yang tak lain adalah ayah dinda menawarkan dinda dengan mengatakan bagian dari keluarga sanjaya. pak henda menyakinkan pada reno menantunya bahwa karina akan rela untuk sementara waktu sampai karina sadar dari komanya setelah itu reno bisa menceraikan dinda sesuai kontrak.
pak hendra memberikan reno sebuah potret seorang gadis belia yang tak lain adalah dinda
"gadis ini yang akan menikah denganmu dan aku bisa pastikan dia tidak akan bertingkah atau meminta yang macam-macam padamu, dia hanya gadis kampung" ucap pak hendra
sang mertua terus meyakinkan menantunya bahwa dinda bisa Membantu reno merawat istrinya.lelaki paruh baya ini benar-benar tidak ingin kehilangan sumber uangnya selama ini. Menjadikan Dinda putri kandungnya sendiri sebagai tumbal demi mempertahankan harta yang selama ini ia dapatkan dari karina dulu.
awalnya reno menolak, tapi demi mendapatkan seseorang untuk bisa merawat karina dan menjadi pelayannya akhirnya reno menyetujui saran mertuanya.
reno menatap kembali potret yang mertuanya berikan kepadanya
"kau akan aku jadikan b•dakku gadis kecil" batin reno tersenyum jahat
Dinda tidak menyadari langkah kaki mendekati dirinya.mereka adalah ayahnya dan seorang pria dewasa bertubuh tinggi menjulang dan sangat asing bagi dinda. Hingga suara seseorang yang sangat ia kenal menyadarkan Dinda dari lamunannya.
“Dinda kau ikutlah dengan reno sekarang juga”ucap ayahnya
“tapi ayah, aku harus menunggu ibu sampai sadar disini” jawab dinda
“Dinda ikutlah dengan reno dia calon suamimu sekarang, urusan ibumu serahkan padaku kau tidak perlu khawatir aku akan mengabarimu perkembangan ibumu setiap saat” ucap ayahnya dengan penekanan.
membuat Dinda terkejut dan menatap lelaki yang berstatus ayahnya itu. Ada rasa tidak rela meninggalkan ibunya.sungguh dinda tidak percaya kepada ayahnya yang telah meninggalkan dinda dan ibunya yang sekarang baru muncul karena takut kehilangan sumber uangnya. sekarang ia menawarkan diri dengan suka rela menunggu ibunya dirumah sakit. sungguh tidak masuk akal. tetapi Dinda dengan terpaksa mengikuti langkah kaki reno dari belakang menuju lobby rumah sakit dan disana sudah ada sebuah mobil mewah dan seorang supir yang sedang menunggu tuannya. dinda dan reno dipersilahkan masuk kedalam mobil oleh sang supir dengan membungkukkan t! tubuhnya, setelah sebelumnya supir membuka pintu mobil itu. reno sempat membalikkan tubuhnya ke arah Dinda dan memandang remeh pada gadis itu yang tidak lain adalah dinda
"kampungan" batin reno
Tampilan pria ini sungguh dingin dan menakutkan. Dinda tidak tau apa yang reno pikirkan tentang dirinya.hingga mobil mewah yang membawa mereka keluar dari area rumah sakit. mereka hanya berteman kebisuan sepanjang perjalanan ,dinda sempat melirik kearah reno yang duduk disampingnya pria itu terlihat sibuk dengan ponselnya. Hingga mobil mewah itu tiba disebuah gedung bertuliskan KUA yang mengejutkan dinda.
"apakah ini sudah saatnya" batin dinda
“silahkan tuan”ucap supir dengan hormat dan lelaki itu turun dengan angkuhnya.
Dinda ikut turun mengikuti arah langkah kaki reno hingga langkah kakinya terhenti mendengar panggilan Dinda.
“Maaf tuan apakah kita akan benar menikah?” tanya dinda
“Menurutmu? Kau sudahku bayar bukan. uang yanh aku keluar untuk ibumu tidak sedikit bahkan kau tidak bisa menggantinya dengan h•rga d•rimu“ ketus reno
“tapi tuan aku...” ucap Dinda terhenti dan gugup
“biaya ibumu itu uangku, sekarang lakukan tugasmu dan jangan banyak tingkah aku tidak punya waktu untuk gadis kampungan sepertimu”ucap reno
“tapi tuan saya belum ganti pakaian”ucap dinda
“kau kira pernikahan ini seperti pernikahan umumnya jgn mimpi. Ingat aku ini tuanmu dan kau pelayanku atau lebih tepatnya kau sekarang bud•kku. jangan mencoba kabur atau aku akan menghentikan pengobatan ibumu lalu memenjarakanmu” jawab reno dengan penghinaan.
"kenapa kau pamrih sekali tuan" ucap dinda
"pamrih? berani sekali kau berkata itu padaku, orang m•skin seperti kalian rela m•njual h•rga d•ri kalian demi uang" ucap reno menghina
Dinda begitu terkejut dengan perkataan reno kepadanya. Dinda tidak menyangka lelaki yang ada dihadapannya ini sungguh kejam. Menghina dan mengancamnya membawa nama ibunya yang membuat Dinda tak berkata. dinda hanya bisa pasrah mengikuti langkah reno dari belakang memasuki gedung KUA sesuai keinginan reno. Ini merupakan awal mula Yang tidak pernah terbersit dalam pikirannya seorang gadis belia yang bercita-cita menjadi seorang dokter selama ini.
"hanya pernikahan ini yang bisa menyelamatkan ibumu berkorbanlah demi dirinya. jadilah anak yang berbakti, dan selama kau menikah dan menjadi istri kedua reno"
" segala pengobatan akan di tanggung olehnya kemudian kau dan ibumu bisa hidup layak dan banyak uang"
"berjanjikan padaku sebagai ayahmu, kau harus melakukannya dan tidak akan melarikan diri"
ucapan ayahnya terus terngiang kembali dipikiran dinda sepanjang ia mengikuti langkah reno.
diluar KUA telah menunggu seorang bersetelan jas lengkap seperti reno. setelah melihat kami ia menunduk hormat pada reno. ia memperkenalkan dirinya padaku. dia adalah asisten pribadi reno bernama faisal.
"bagaimana" ucap reno
"semua sudah beres sesuai dengan permintaan tuan" ucap faisal
"bagus" ucap reno
"lebih baik tuan duduk dulu sambil menunggu" ucap faisal.
disana Dinda melihat ada beberapa pasangan yang akan menikah memakai pakaian khas pengantin untuk akad nikah. walau ia tidk mengerti tetapi ia pernah melihat tetangganya saat menikah didesa. penampilannya sama seperti orang-orang dinda lihat dengan didampingi keluarga mereka masing-masing. sangat jauh berbeda dengan dirinya. mereka sempat terlihat aneh dan heran melihat dinda disana. mereka mulai berbisik melihat Dinda yang seorang gadis belia duduk disamping seorang pria dewasa seperti reno.
bahkan ada seorang ibu menggelengkan kepalanya memperhatikan sejak kedatangan dinda dan reno.
"anak jaman sekarang" ucap ibu tersebut saat nama dinda dan reno dipanggil untuk masuk kedalaman ruangan itu.
"tuan bisakah aku ke kamar mandi sebentar" ucap dinda.
reno sama sekali tidak merespon ucapan Dinda. gadis tetap pergi karena sudah tidak tangan ingin buang air kecil.
"ikuti dia jangan sampai ia kabur" ucap reno
"baik tuan" ucap faisal mengejar ke arah dinda berjalan.
Dinda keluar dari toilet dan melihat faisal asisten sudah didepan pintu toilet tersebut.
"tuan ini toilet wanita" ucap dinda
"saya menunggu anda nona" ucap faisal
"aku hanya ke toilet bukan mau kabur" ucap dinda
"saya hanya menjalankan perintah tuan reno nona" ucap faisal
Dinda kembali ketempat dimana reno berada dengan diikuti faisal dari belakang. ia merasa bagai tawanan.
kini reno dan Dinda sudah masuk kesebuah ruangan dan mereka kini duduk berdampingan. Dinda hanya diam dan tidak mengerti apa yang akan terjadi dan apa yang harus ia lakukan.
"dimana wali nikah mempelai wanitanya" ucap sang penghulu
"dia yatim piatu, wakilkan dengan wali hakim" ucap reno
"baiklah kalau begitu" ucap penghulu
Dinda langsung terperanjat dan menatap tajam dengan ucapan pria dewasa di sampingnya yang menyakiti batinnya yang mengatakan ia seorang yatim piatu. sedangkan ia tau dinda masih memiliki orang tua yang lengkap. ia tidak habis pikir dengan tindakan reno
hingga kata "SAH" menyadarkan mutiara dari lamunannya. dah kini Dinda sudah sah menjadi istri seorang reno dan madu bagi kakaknya.
saat menandatangani berkas pernikahan Dinda melihat identitasnya dirubah oleh pihak reno, mereka memalsukan identitasnya. semua sudah direncanakan oleh reno.
setelah selesai menyelesaikan pernikahan mereka yang tidak diinginkan oleh pasangan ini, reno kemudian membawa Dinda pulang ke Mansion nya. selama perjalanan hanya ada kebisuan. hingga Dinda teringat akan ibunya.
"tuan, bolehkah saya kembali ke rumah sakit, untuk menemani ibu saya" ucap dinda
" tidak, sekarang aku tuanmu, kau harus patuh dan menuruti perintahku" ucap Reno tegas
"apa tuanmu katanya, apakah dia benar-benar menganggapnya pelayan baginya" batin dinda
kebisuan mengiringi perjalanan pengantin baru ini menuju mansion. mereka hanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
hingga suara dering handphone milik teko sedikit mengalihkan kebisuan disalam mobil mewah itu dan tertulis nama ibu reno dilayar.
📞halo ma
📞halo sayang kamu dimana? bagaimana?
📞sudah Ma, kami sekarang menuju rumah
📞ok sayang mama tunggu ya, mama sudah tidak sabar bertemu menantu mama.
setelah berbicara mama reno menutup sepihak sambungan telepon dengan anak laki-lakinya tersebut.
"jaga sikapmu selama dirumahku, ingat kau aku anggap p•layanku, mengerti " ucap reno
"baik tuan, saya mengerti" ucap dinda
hingga mobil yang membawa reno dan calon menantunya memasuki halaman luas mansion mewah keluarga Abraham tersebut . mama ren sudah disepakati pintu masuk menanti dengan tidak sabar, hingga mama reno melihat anaknya turun membawa seorang gadis belia bersamanya.
"mana menantu mama reno" ucap mama teko sambil mencari keberadaan menantunya
"perkenalkan Ma, dia dinda dan dia istriku sekarang adalah madu sementara karina sampai ia sadar" ucap reno
"apa?? dia?? " ucap mama reno terkejut sambil menunjuk dinda tak percaya bahwa gadis belia didepannya adalah menantu barunya.
"astaga reno kamu menikah dengan bocah cilik" ucap mama reno
" hanya sementara, mama juga kemarin setuju kan atas tawaran mertuaku" ucap reno
"mama tidak menyangka, ayah mertuamu memberi gadis ABG padamu, kau menang banyak sayang" ucap mama reno
kemudian mama reno mendekati dinda. dan ia tersenyum pada gadis belia tersebut
"hei,kenapa kau menunduk begitu, siapa namamu nak" ucap mama reno
" nama saya dinda tante" ucap dinda gugup lalu meraih tangan kanan mama reno dan mencium punggung tangannya
"jangan panggil tante tapi mama sama seperti reno karena kau sekarang putriku" ucap mama reno
"kau masih sangat muda, berapa usiamu sayang" ucap mama reno
"17 tahun bulan depan ma" ucap dinda
"kau cantik sekali sayang masih sangat alami, baru kali ini reno pintar sekali memilih istri" ucap mama menyindir reno
reno tidak memperdulikan ucapan mamanya, ia memilih menuju kamarnya lalu mandi untuk menyegarkan tubuhnya. menatap figura besar ia dan karina saat menikah yang ada dikamarnya. Reno seperti merasa bersalah dan mengkhianati karina dengan pernikahan ini.
"sadarlah sayang dan semua ini akan berakhir" batin riko sambil terus menatap figura tersebut
sedangkan dinda merasa canggung untuk pertama kali datang kerumah keluarga reno, dan bertemu dengan nyonya ivanka yang tak lain adalah mamanya reno. mama reno merasakan ketidaknyamanan yang dirasakan menantu barunya tersebut.
nyonya ivanka menggenggam tangan dinda untuk memberikan kenyamanan bagi dinda dan sebagai tanda bahwa dinda diterima dikeluarga ini.
"jangan takut sayang, ayo kita bertemu papa" ucap mama reno.
"baik ma" jawab dinda singkat.
mama reno kemudian menggandeng tangan dinda memasuki rumah yang seperti istana menurut dinda dan membawanya keriang keluarga. tampak disapa seorang lelaki paru baya sedang menikmati kopinya sambil membaca buku.
"pa, ini menantu baru kita sudah datang" ucap mama reno
dinda mendekati lelaki paru baya tersebut yang tidak lain adalah tuan abraham ayah dari teko dan mengulurkan tangan dan mencium punggung tangannya.
"selamat datang nak, jadilah istri yang baik dan bersabarlah menghadapi reno" ucap tuan abraham
"baik pa, terima kasih mama dan papa telah menerima dinda dengan baik"ucap dinda
"ok sayang, kau terlihat sangat lelah dan sebaiknya kamu mandi dulu biar mama antar ke kamar reno" ucap mama reno
"tapi ma nanti tuan itu marah padaku" ucap dinda
" tidak akan sayang" ucap mama reno.
"dinda tidur dikamar lainnya saja atau tidur sama mama saja dulu dinda tidur sama ibu juga" ucap dinda ketakutan.
tak hayal membuat sang mertua tertawa terbahak atas ucapan menantu ABGnya yang polos tersebut. .mama reno yakin dinda gadis yang masih polos dan belum mengerti arti pernikahan dan mama reno pun memeluk dinda dan lalu mengawalnya duduk untuk menenangkan menantunya tersebut.
"sayang, kalau sudah menikah tidurnya harus sama reno suami kamu, kamu harus mengurus segala keperluan reno, menyiapkan segala yang ren butuhkan dan....... " mama reno coba menjelaskan
" dan apa ma?" ucap dinda
"harus selalu ada disamping reno dan mendampingi reno" ucap mama reno
"baik ma" ucap dinda
"sebenarnya mama ngomong apa sih" batin dinda tidak mengerti maksud mama reno.
"dan satu lagi kau tidak boleh memanggil suamimu dengan sebutan tuan sayang, kau itu istrinya bukan pelayannya" ucap mama reno
"tapi anakmu Menganggapku pelayan barunya Ma bukan istrinya" batin dinda
mereka pun kini menaiki anak tangga bersama menuju kamar ren yang ada dilantai dua hingga langkah kaki dinda terhenti.
"ada apa sayang? " ucap mama reno
"dinda, tidak membawa adapun Ma, ayah dan tuan reno tidak mengatakan Dinda akan dibawa kesini hari ini" ucap dinda
"jadi tadi kamu menikah dengan pakaian seperti ini sayang" tanya mama reno curiga
dinda hanya menjawab dengan anggukan.
"astaga, apa yang Reno lakukan, sayang sebelum kesana kamu dari mana" ucap mama reno
"dinda dengan ibu naik ambulance dari desa menuju rumah sakit" jawab dinda
" rumah sakit? untuk apa kamu kesana?" selidik mama reno
wajah dinda tiba-tiba mendung. ia menjelaskan semuanya kepada mama reno. hingga pernikahan itu terjadi di kantor KUA. mama reno terdiam. ia tidak menyangka pak hendra yang tidak lain adalah ayah kandungnya dinda besannya sendiri dan putranya reno memanfaatkan keluguan gadis ini. kemudian mama reno memeluk dinda lagi dan kini ia begitu kecewa dengan putranya.
"dinda kau akan bahagia nak, mama janji reno akan mencintaimu dan melupakan dan membuang wanita ul•r itu, mama akan buat kalian jatuh cinta, mama merasa kau gadis yang baik dan cocok dengan reno" batin mama reno.
dinda dan mama reno sudah tiba didepan pintu kamar ren dan mengetuk pintu kamar itu. tak berapa lama teko keluar dengan wajah yang lebih segar.
"dinda akan tidur dikamar ini bersamamu dan untuk sementara berikan pakaian karena untuk baju gantinya malam ini" ucap mama reno
"baju karina? tidak Ma, tidak akan aku beri pada gadis pendek ini" ucap reno
"sekali lagi reno memberi penghinaan kepada diri dinda.
"apa? kau bilang pendek? kau menghina mama? " ucap mama reno
"bukan begitu Ma, pokoknya reno tidak mau dia memakai barang-barang milik karina" ucap reno
"please reno" ucap mama
"dia lebih cocok pakai baju ART kita" ucap reno
reno dan mamanya terus berdebat panjang mempertahankan pendirian mereka masing-masing membuat kepala dinda pusing.
"sebenarnya yang bocil itu aku atau mereka sih sebenarnya" batin dinda
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!