Di suatu malam terjadi pertarungan antar geng mafia di tengah-tengah hutan. saling tembak menembak terjadi di sepanjang malam itu. banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak.
Kumpulan black white adalah salah satu kumpulan terbesar, yang di pimpin oleh George Hamilton. untuk pertarungan malam itu ketua mereka dengan sendirinya membawa para anggotanya berlawanan dengan para musuh mereka.
Dor....dor...dor...dor
Tembakan dari Ketua Black White mengarahkan ke para musuhnya
"Aarrgghh...," teriakan para musuh yang tertembak.
"Ingin membunuhku apa kalian masih layak?" bentak Ketua itu dengan sambil melepaskan tembakannya.
Dor...dor.. dor..dor
Tembakan demi tembakan di lepaskan tanpa henti, begitu pula dengan para anggotanya yang sama melepaskan tembakannya.
Dor...dor...dor...do ..dor...
Tembakan beruntun di lepaskan oleh para anggotanya ke arah musuh mereka.
"Aarrgghh...," teriakan para musuh yang mengena tembakan tersebut.
"Ketua, anda tidak apa-apa? lengan anda terluka?" tanya salah satu anggotanya.
"Aku tidak apa-apa! kalian berpencar cari mereka sampai dapat dan bunuh semua sehingga tidak tersisa!"
"Baik, ketua" jawab anggotanya dengan hormat.
"Mari kita berpencar!" ajak anggotanya itu pada teman lainnya
Di sisi lain seorang gadis bernama lavender di kejar tiga preman yang berniat ingin merampoknya. lari dan berlari jarak mereka tidak jauh dari hutan sana.
Lavender berusaha lari sejauh mungkin untuk menyelamatkan diri. akan tetapi para preman itu tetap tidak putus asa tetap mengejar gadis itu sampai dapat.
Kemudian Lavender menghentikan langkahnya karena kecapean.
"Sebentar!" teriak Lavender yang sedang kecapean.
"Ada apa?" tanya preman itu dengan menghentikan langkahnya.
"Ke-kenapa ka-kalian mengejar ku?" tanya Lavender yang terputus - putus
"Ka-karena ka-kau lari," jawab salah satu preman itu yang kecapean
"Ka-karena ka-kalian mengejar ku maka aku lari," jawab Lavender yang kecapean
"Ka-kalau kau ti-tidak lari ma-maka kami tidak mengejar mu," jawab preman lainnya.
"A-apa kau gi-gila ya, ma-masa di kejar aku tidak lari, lagi pula aku tidak berhutang pada mu kenapa kalian mengejar sampai ke sini?" tanya levender yang sedang mengatur nafasnya.
"Apa kau tidak sanggup lari lagi? kalau tidak sanggup serahkan saja tas mu itu kemudian kau boleh pergi!" Kata salah satu preman itu yang ikut menghentikan langkahnya
"Gila! apa mungkin aku harus membiarkan mu merampok ku, seharusnya kau merampok orang kaya bukan aku yang orang pasaran ini!" bentak Lavender yang masih terengah-engah
"Nona, jika kau lawan tidak bagus untuk mu, lihatlah depan adalah hutan kau tidak bisa lari lagi, jika kau masuk ke sana maka kau akan sesat!" Lanjut preman lain.
"Uang ini tidak boleh di ambil oleh mereka jika tidak maka serigala itu akan menerkam ku, tapi jika aku masuk ke hutan aku bertemu dengan harimau bukankah sama saja di terkam, tapi lebih bagus aku bertemu dengan harimau paling langsung jadi santapannya dari pada bertemu dengan serigala itu bukan cuma menerkam tapi ocehannya bisa menembus gendang telinga ku," Batin Levender.
"Bagaimana? kami bertiga kau hanya satu orang jika kau serahkan tas mu maka kami akan melepaskan mu setelah itu sudah boleh pulang kan" ujar salah satu preman itu.
"Pulang kepala mu, jika aku pulang setelah kalian rampok maka akibatnya akan lebih mengerikan dari pada harus berdepan dengan preman tidak berguna seperti kalian!" Jawab Lavender dengan kesal.
"Apa kau tidak ingin menyerahkan tas mu?"
"Tidak" Jawab Lavender yang lari ke arah hutan.
Tak..tak....tak....tak
"Hei...berani sekali kau lari, ayo kejarrr!" Teriak salah satu preman itu.
Lavender memilih berlari ke dalam hutan sana karena memang hanya itu satu-satunya jalan.
Di sisi lain ketua mafia George Hamilton masih saling tembak menembak dengan para musuhnya.
"George Hamilton, kau harus mati!" teriak salah satu lawannya yang ingin menikam dengan mengunakan senjata tajam akan tetapi George melepaskan tembakan ke arahnya.
Dor...Dor..
Tembakan mengenai kedua kaki lawan.
"Aargghh...," teriakan musuhnya yang menahan sakit dan terjatuh akibat tembakan yang mengenakan kakinya tersebut.
"Kau masih belum layak untuk membunuh ku!" kata George yang menghampiri musuhnya itu yang sedang tersungkur di tanah.
Dor...
Tembakan menembus ke jantung lawannya itu.
Tak...tak...tak..tak..
"Gawat ini gelap kali jika ketemu hantu juga tidak bisa melihat," gumam Lavender yang sambil berlari.
"Berhenti! jangan lari!" teriak tiga preman itu.
Di saat lari Lavender terinjak batu di hutan itu dengan kondisi gelap gulita sehingga tidak bisa melihat batu yang di injaknya.
"Aargghh...," Jeritan Lavender yang terjatuh.
"Mau lari lagi?" teriak preman itu yang menghampiri Levender.
"Jangan mendekat! sudah ku bilang aku tidak punya apa-apa untuk kalian!" Ujar Levender.
.
"Kau jangan berbohong jika kau tidak punya uang kenapa kau harus lari?"
"Kalian bertiga mengejarku mana mungkin aku tidak lari, dasar bodoh" ketus Lavender.
"Serahkan uangmu!" pinta tiga preman yang mulai mendekati Lavender.
"Uang aku tidak punya, ambil saja nyawaku!" balas Lavender dengan berani.
Di saat tiga preman itu ingin mendekati Lavender langkah mereka di hentikan.
Dor...dor..dor..
Tiga tembakan mengenai jantung tiga preman itu, sesaat kemudian tiga preman itu langsung tewas di tempat.
"Aku paling benci laki-laki yang menindas wanita," Gumam pria itu yang tiba-tiba muncul dan membunuh preman itu.
"Ha? ucap Levender yang berdiri melihat ke arah tiga preman itu, alih-alih takut Lavender malah mendekati jasad mereka.
"Apa mereka sudah mati?" tanya Lavender yang sedang melihat mereka bertiga yang sudah tidak bergerak.
"Apakah peluru yang kamu gunakan adalah palsu?" tanya Lavender yang menoleh ke arah pria yang menyelamatkannya.
"Apa kau pernah melihat peluru palsu bisa membunuh orang?" tanya pria itu.
Di saat mereka berdiri saling berhadapan Lavender melihat ada seseorang yang mengarahkan senjata ke pria yang menyelamatkannya tadi.
"Awas...," teriak Lavender yang lari ke arah pria itu dan mendorongnya sehingga mereka sama-sama terjatuh, dengan posisi Lavender yang menindih tubuh pria itu.
Dor...
Tembakkan dari arah lain yang menyasar tah ke mana.
Posisi pria itu yang terbaring dengan cepatnya dia mengunakan tangan kanannya menembak ke arah lawannya itu.
Dor..dor..
Balas dari tembakan pria itu ke arah lawannya, menepati ke tubuh lawannya itu.
"Aarrgghh...," teriakkan sesaat lawannya dan pada akhirnya langsung tewas.
"Apa dia sudah mati?" tanya Lavender yang menoleh ke arah pria yang tertembak itu.
"Pelurunya sudah menembus jantung mana mungkin tidak mati" jawab pria yang di tindih Lavender.
"Apa kau berencana menindih ku sampai pagi?" tanya pria yang posisinya di bawah Lavender
"Apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Lavender yang saling bertatapan dengan pria itu
"Apa?"
"Kau manusia atau hantu?" tanya Lavender yang penasaran.
"Apa kau pernah melihat hantu memiliki senjata api?"
"Tidak mungkin kau adalah manusia" kata Lavender dengan heran.
"Kenapa tidak mungkin?" tanya pria itu mulai kesal.
"Kalau manusia tidak mungkin setampan ini, biar aku periksa" jawab Lavender sambil mencubit seluruh wajah pria itu.
"Apa kau gila ya! cepat bangun!" bentak pria itu dengan kesal.
"Biar aku periksa dulu!" ujar Lavender yang masih belum berhenti menarik hidung dan telinga serta mencubit wajah pria.
"Sudah cukup! kau adalah wanita kenapa kau begitu liar dengan pria!" bentak pria itu yang sangat kesal.
"Benar! wajahmu ini asli dan hidungmu, dan telinga juga asli jadi kau bukan hantu, tapi apakah wajah mu ini sudah di oplas ya, kenapa bisa begitu tampan?" ujar Lavender yang lupa posisinya masih menindih pria itu sambil melihat-lihat wajah pria itu
"Cepat bangun kalau kau tidak mau bangun lagi, maka aku akan membuka semua bajumu" teriak pria dengan sengaja mengancam.
"Aarrgghh...," teriak Lavender yang langsung terbangun.
"Aku yang ditindih olehmu, tapi kau yang berteriak" bentak pria itu dengan kesal.
Pria yang ditindih itu yang tidak lain adalah ketua mafia dari kumpulan Black White, George Hamilton yang di kenal sangat sadis dan berhati iblis, akan tetapi di sisi lain dia di anggap pria yang berhati malaikat.
Sementara Lavender adalah gadis ceroboh yang selalu saja ceroboh dan tidak tahu rasa takut, selalu saja membuat bibinya marah setiap hari. dengan sikapnya yang baik hati membuat para tetangganya sangat menyayanginya.
Akan tetapi dengan tingkahnya itu dia telah menyinggung sang Ketua mafia yang di segani orang banyak.
Tak..tak...tak...tak...
Bunyi hentakan kaki dari sekumpulan orang yang barlari ke arah George
"Mereka hantu atau manusia?"Tanya Lavender yang melihat sekumpulan pria yang masih jauh dari posisinya
"Kalau kau takut kau bisa pergi dulu"Ujar George yang sambil mengarahkan senjatanya ke arah sekumpulan pria itu yang berlari ke arahnya
Dor...dor...dor..dor...dor..dor...dor...
Tembakan beruntun yang di lakukan george tanpa berhenti
"Aarrgghhttt.."Teriakan sekumpulan musuhnya itu yang mengenai peluru tersebut
Dor....dor...dor...dor...dor..
Tembakkan tanpa berhenti di lakukan oleh George dari jarak yang masih jauh dari mereka
"Aarrgghhttt.."Teriakan mereka yang terkena peluru dan pada akhirnya mereka tumbang satu-persatu
"Apa mereka sudah mati?"Tanya lavender yang menyaksikan tembakkan itu
"Kau periksa saja sendiri sana"Jawab George sambil lap senjatanya
Lavender yang tanpa rasa takut langsung mendekati para-para korban tembakkan itu,dengan tanpa ragu dia memeriksa jasad itu satu-persatu
"Wanita ini benar-benar tidak takut ya"Gumam George yang berjalan mendekati Lavender
"Mereka sudah mati"Kata Lavender yang sedang menepuk-nepuk wajah para korban
"Apa kau gila ya? kepala dan jantung mereka sudah di tembus oleh peluru mana mungkin tidak mati"Ujar George yang aneh melihat tingkah gadis itu
"Hei..apa kau tidak takut pada jasad?kenapa kau tarik telinga dan hidung mereka?"Tanya George yang heran dengan tingkah gadis itu
"Aku hanya ingin memeriksanya, aku tidak takut, lagi pula mereka kan manusia, aku hanya takut pada hantu"Jawab Lavender yang masih sibuk mencubit wajah para korban
"Dasar gadis aneh" Ocehan George dan berjalan ke arah lain
"Sebentar"Teriak Lavender yang ikuti langkah George
"Jangan mengikuti ku"Bentak George sambil berjalan
"Aku tidak tahu jalan, aku sesat tolong bawa aku keluar dari hutan ini"
"Dari mana kau masuk tadi keluar saja dari sana"
"Aku lupa"
"Ikuti langkah ku saja"
"Apa aku boleh bertanya ?"Tanya Lavender yang sambil berjalan di samping George
"Apa?"
"Lihat dari penampilan mu kau bukan polisi, apa kau pembunuh?" tanya Lavender.
"Bisa dikatakan iya"
"Apa kau Mafia?"
"Benar"
"Lalu kau mafia dari kutub mana?"
"Kumpulan Black White bukan kutub"
"Black White dari kutub mana?"
"Kutub kepala mu?"Jawab George mulai kesal
"Apa kau melakukan perdagangan manusia?"
"Tidak"
"Jual narkoba?"
"Tidak"
"Merampok?"
"Tidak"
"Menculik?"
"Tidak"Jawab George dengan kesal
"Menjual organ?"
"Tidak"Jawab George tanpa menoleh ke arah Lavender
"Apa kau pemerkosa?"
"TIDAKKK" Jawab George dengan sangking kesalnya
"Apa kau?"
"Kalau kau bersuara lagi akan ku gantung kau di atas pohon" Ancam George dengan sambil berjalan
Tidak lama kemudian hujan turun sangat deras, Lavender hanya mengikuti di dalam mobil dan duduk bersebelahan dengan ketua mafia itu
"Kita mau kemana?" Tanya Lavender dengan menoleh ke arah George
"Pulang"Jawab George dengan cuek
"Apa bisa kamu mengantar ku pulang? aku tidak mengenal jalan di sini"
"Besok anggota ku akan mengantar mu pulang"Jawab George sambil memejamkan matanya
"Besok aku pasti dibunuh sama serigala itu"gumam Lavender sambil memandang ke arah luar jendela
Tanpa dia sadari perkataanya di dengar oleh George yang sedang pura-pura tidur
"Sebenarnya gadis ini datang dari mana?ini pertama kali aku melihat wanita yang tidak tahu rasa takut pada mayat"Batin George
Setiba di rumah Lavender hanya bisa mengikuti langkah pria itu.
"Besar kali, ini rumah atau istana, ya. pria ini sangat kaya" Batin Lavender yang melihat rumah mewah itu
"Ketua"Sapa serentak anggota Black White
"Hm"Jawab George dengan cuek
Di malam hari
"Walau kasurnya besar dan dingin tapi aku tidak bisa memejamkan mata ku, aku ingin pulang tapi aku tidak tahu jalan sini"Gumam Lavender yang bangun dari tidurnya
"Aku ingin ke kamar kecil"gumam Lavender yang jalan keluar dari kamarnya
"Rumah ini gila besar sekali, dari mana tadi masuk? aku cari dulu kamar kecilnya ada di mana, tadi saat masuk ada orang sekarang kemana mereka?"gumam Lavender yang sambil cari kamar kecil
Berjalan dan berjalan dengan niat ingin mencari kamar kecil, lalu Lavender membuka salah satu pintu di lorong yang panjang itu
"Wah ini adalah sebuah kamar mewah, mungkin saja sini ada kamar kecil"gumam Lavender yang melihat kesekitaran kamar mewah itu
"Ini pintu pasti kamar kecil"kata Lavender yang ingin membuka pintu itu. akan tetapi pintu itu di kunci dari dalam
"Kenapa tidak bisa buka, dalam tidak ada orang, apa rusak, ya? kalau begitu aku akan mendobrak saja"gumam Lavender yang mundurkan langkahnya dengan niat ingin menabrak pintu itu
"Hiiiaaakkkkk"teriakan Lavender yang berlari ke arah pintu dan di saat yang sama George membuka pintu itu dari dalam.
Karena terlanjur Lavender tidak sempat untuk menghentikan langkahnya sehingga menabrak George yang hanya dibalut handuk.
"Aarrgghhttt."Teriakan Lavender yang kaget melihat George yang tiba-tiba membuka pintu itu. sehingga mereka sama-sama terjatuh dengan posisi George di bawahnya
"Sakit sekali"Jeritan Lavender yang tubuhnya sedang menindih george
"Kenapa kau ada di sini?"tanya serentak mereka yang bertatapan dengan jarak dekat
"Ini adalah kamar ku, tentu aku ada di sini, dan kenapa kau bisa ada di kamar ku?"tanya George dengan kesal
"Aku ingin cari kamar kecil makanya aku coba masuk ke sini"Jawab Lavender yang lupa posisinya yang masih menindih pria itu
"Apa kau sudah puas menindih ku?"
"Ha...maaf" ucap Lavender yang langsung berdiri
Begitu juga George yang sudah menahan emosi..
"Apa aku boleh meminjam sebentar kamar kecil mu?"
"Iya cepat, setelah selesai cepat keluar dari kamar ku"Jawab George dengan kesal
"Terima kasih"Ucap Lavender dengan senyum
Di saat masuk Lavender menemukan handphone milik George di kamar kecil itu dengan niat ingin mengembalikan ke pemiliknya dia lalu segera berjalan keluar dari kamar mandinya
Di saat itu George yang sedang berdiri di depan pintu kamar mandinya
"Tuan ini punyamu...,"teriak Lavender yang setengah lari ke arah George akan tetapi dia terjatuh akibat licin di kamar mandi itu sehingga tanpa sengaja dia menarik handuk balutan George hingga terlepas dari tubuh pria itu
George yang dikejutkan karena handuknya ditarik oleh gadis itu membuat tubuhnya tanpa balutan apa pun, ia menahan emosinya yang ingin meledak
Akibat kelicinan Lavender pun jatuh telungkup di lantai.
"Aargghhtt..sakit sekali tubuh ku, kenapa ada handuk di tangan ku, ya? ini milik siapa?"Kata Lavender tidak menyadari jika dia telah menarik handuk pria yang sedang berdiri di depannya sehingga tubuhnya tanpa balutan apa pun
Setelah itu Lavender pun melihat ke arah pria yang berdiri di depannya, ia mengangkat kepalanya melihat ke arah pria itu dan dikejutkan dengan sesuatu yang di hadapannya itu
Di saat Lavender mengangkat kepalanya dia menahan diri untuk tidak berteriak dengan apa yang dia lihat, pria itu tanpa balutan apa pun dan sedang menatap dengan tatapan aura membunuh ke arah Lavender yang masih terlungkup di depannya
"Gawat aku melihat itu aku harus kabur sebelum dia mengambil nyawa ku"Batin Lavender yang dengan memejamkan matanya
"Apa kau sudah puas buat masalah?"Tanya George yang sedang menahan emosinya
Lavender mencoba untuk berdiri sambil menutup matanya dengan menyerahkan handuk ke pria itu
"Ini aku kembalikan pada mu. maaf, niat ku hanya ingin kembalikan handphone mu, dan tidak sengaja terjatuh dan menarik handuk mu, tapi aku tidak melihat apa pun"Ucap Lavender dengan menyerahkan handuk ke george dan sambil menutup matanya
George yang sedang menahan emosi karena tingkah gadis ini dan menarik dengan kasar handuk itu tersebut
Di saat George membalut tubuhnya lavender berjalan secara perlahan menuju ke pintu kamarnya dengan niat ingin melarikan diri
"Berhenti"Kata George dengan nada kesal
Mendengar teriakkan pria itu Lavender menghentikan langkahnya dan merasakan aura panas dari belakangnya
"Ada apa tuan? ada yang perlu ku bantu?"Tanya Lavender dengan pura-pura tidak ada kejadian sambil menoleh ke arah George
"Setelah melihat tubuh ku kau main kabur saja, kelihatannya aku harus beri pelajaran pada mu"Kata George dengan ngancam
"Aku tidak sengaja, lagi pula aku tidak melihat apa pun"Jelas Lavender dengan membela diri
"Tidak melihat apa pun? apa kau yakin?"Tanya George yang berjalan mendekati Lavender
"Iya"Jawab Lavender dengan mundur ke belakang
"Malam ini kau mengambil kesempatan atas diri ku dan ingin kabur begitu saja?"
"Aku tidak ada ambil kesempatan atas diri mu, lagi pula kau tidak rugi apa-apakan"
"Tubuh ku telah kau lihat semuanya ini adalah kerugian ku"
"Kau kan pria, tentu bukan pertama kalinya tubuh mu itu di lihat wanita"
"Malam ini aku akan membalasnya, jika tidak maka nama ku bukan George Hamilton"Kata George yang mengangkat tubuh Lavender dan menghempaskannya di kasur
"Hei..apa yang kau lakukan? lepaskan tangan mu"Teriakan Levender yang di tahan George di kasur
"Kau telah melihat seluruh tubuhku maka aku juga ingin melihat tubuh mu" Kata George sambil membuka kemeja luaran Levender dengan sengaja
"Lepaskan tangan mu,dasar cabul"Teriakkan Lavender sambil melawan
"Buka baju mu , jangan bergerak"Kata George dengan sengaja menakuti gadis itu
"Tidak mau, dasar cabul singkirkan tangan mu"Bentak Lavender dengan melawan
George yang kesal dengan tingkah gadis itu dengan sengajanya ingin melepaskan pakaiannya
"Apa saja yang kau lihat tadi?"Tanya George
"Tidak ada"Jawab Lavender yang tidak mau mengaku
"Jawab jika tidak maka aku melihat punya mu"Ancam George dengan sengaja
"Aku hanya melihat tubuh mu saja lainnya tidak lagi"
"Kau bohong"
"Benar"
"Katakan apa yang kau lihat tadi?"Tanya George dengan sengaja ingin menarik kemeja dalam Lavender
"Aku tidak melihat apa-apa, aku juga tidak minat melihat tubuh mu"Teriak Lavender yang di tahan oleh pria itu
"Baiklah kau tidak mau mengaku, maka jangan salahkan aku buka baju mu"Ancam George dengan sengaja ingin melepaskan kancing kemeja Lavender
"Jangan coba-coba kau melakukanya" Bentak Lavender sambil menarik telinga George yang berada di atasnya
"Jangan tarik telinga ku" Teriak George yang di balas Lavender
"Jangan tarik baju ku" Ketus Lavender sambil mencubit wajah pria itu
"Lepaskan tangan mu jangan sentuh wajah ku"Teriak George
Lavender yang tidak mau kalah menarik wajah pria itu dengan ke dua tangannya dan mengigit bibir pria itu
"Ketua"Sapa anggota George yang tiba-tiba masuk ke kamar
Di saat itu anggotanya merasa terkejut karena sedang melihat Ketua mereka yang sedang berciuman dengan seorang wanita di kasur, akan tetapi dia tidak tahu jika bibir ketuanya itu sedang di gigit oleh wanita itu
"Aargghhttt..kau gila ya" Bentak George yang sakit di bagian bibirnya
"Ketua"sapa anggotanya lagi
"Ada apa?"Tanya George yang menghentikan niatnya dan menatap ke arah anggotanya
"Itu.!"Jawab Anggotanya yang sudah lupa apa yang mau di katakannya
"Itu apa?"Tanya George dengan kesal
"Tolong aku, ketua kalian sangat cabul"Teriak Lavender yang ingin bangun akan tetapi di tahan oleh pria itu
"Ha..maaf, Ketua saya lupa"Jawab anggotanya sambil mengaruk kepalanya
bruk..
Hentakan dari lutut Lavender mengenai ke bagian bawah George
"Aarrgggtt."Teriakan George dengan menahan sakit
"Kau berani sekali"Ketus George yang menahan sakit
"Maaf"Ucap Lavender yang mendorong George menjauh darinya
Dan di saat itu Lavender berlari keluar dari kamar pria itu
Anggota yang sedang berdiri di sana melihat ketuanya untuk pertama kali bermain dengan seorang wanita
"Ketua,apa perlu aku membawa Nona itu kemari?"
"Tidak perlu, ada apa kau mencari ku?"
"Laporan ketua, Alex ingin melakukan penyerangan ke kawasan kita"
"Lagi-lagi dia, siapkan saja anggota kita untuk melayani mereka, besok aku akan ke sana"Perintah George yang berdiri dan mengambil baju di lemarinya
"Baik Ketua" Jawab Anggota dengan sopan dan keluar dari kamar itu
"Wanita ini sebenarnya dari mana? baru kenal satu malam saja dia sudah buat ulah pada ku" Batin George dengan kesal
Lavender yang kaget langsung lari ke kamarnya, dengan semua apa yang dia lihat tadi.
"Kenapa aku bisa begitu ceroboh" Gumam Lavender sambil menepuk kepalanya
"Besok aku harus segera menghilang sebelum dia bangun, setelah besok maka kami tidak akan bertemu lagi"Gumam Lavender
Keesokan harinya
Di pagi itu george turun ke lantai dasar dan menuju ke ruang makannya..
"Selamat pagi Ketua"Ucap anggota yang di sana
"Mana gadis itu?"Tanya George dengan sambil duduk di kursi
"Nona itu sudah pergi pagi-pagi tadi"Jawab anggotanya dengan sopan
"Pergi? bukannya dia tidak tahu jalan? apa ada yang mengantarnya?"
"Tidak, Nona itu menolak tawaran kami"
Prak....
"Dasar wanita ceroboh, setelah mengambil kesempatan terhadapku main kabur saja, lihat saja bagaimana aku memberi pelajaran pada mu nanti"Kata George dengan kesal
"Aneh Ketua kenapa bisa marah pada wanita? ini bukan sifatnya,kelihatannya Ketua peduli padanya"Batin anggotanya yang merasa heran
Setelah selesai sarapan George berangkat bersama anggotanya menuju kawasannya yang ingin di serang oleh musuhnya yang bernama Alex
Di sepanjang jalan George tidak berbicara sepatah kata pun, dia merasa kesal dengan wanita yang di temui semalam
"Berani sekali dia melihat seluruh tubuh ku, selain itu dia juga mengigit bibir ku, baru kali ini aku George Hamilton di kerjain oleh wanita sehingga habis-habisan"Batin George dengan kesal
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!