Intan Aryani adalah gadis yang baru duduk di bangku kelas 3 SMA ,memiliki sifat yang lemah lembut,dan. dewasa.
Louis Thomshon, anak dari pengusaha kaya raya Edward Thomshon, orang tua angkat Intan.
Santi Arandina, tunangan Louis Thomshon, yang berprofesi sebagai model.
Dina,teman baik dari dari Intan,dan selalu menjadi tempat curhatnya Intan.
Rian,teman baik intan.
Tingkahnya yang sedikit kocak,dan memiliki
sifat humor selalu saja bisa membuat
Intan tersenyum.
Roi sahabat baik Louis ,sekaligus menjabat sebagai sekretaris pribadinya.
Namaku Intan Aryani,orang-orang biasa memanggil ku dengan sebutan Intan, aku gadis
yatim piatu,orang tua ku sudah meninggal 8 tahun lalu.
Pertama ayahku , 3 bulan kemudian di susul ibuku.
Ayah ku meninggal karena penyakit jantung, sedangkan ibu ku meninggal karena diabetes.
Sejak kematian ke 2 orang tua ku, aku tinggal
bersama kk sepupuku Doni, k Doni memiliki
seorang putri bernama Lila,dan Istri bernama Ani.
Ka Ani selalu bersikap buruk padaku, tapi kalau ada kaka ku, dia akan berpura - pura baik, itulah yang membuat Kaka sepupuku tidak
mengetahui kelakuan istrinya yang sebenarnya.
Dua tahun yang lalu Kaka sepupu ku Doni mengalami kecelakaan tunggal, ia meninggal
dalam perjalanan kerumah sakit.
Saat itu aku betul - betul merasa terguncang, dan bingung sebab hanya Ka Donilah keluarga ku satu-satunya.
Tapi aku selalu berusaha tegar dan tetap tersenyum walaupun hatiku terasa perih dengan meninggalnya Ka Doni. Sejak meninggalnya Ka Doni, Kaka ipar ku sikapnya semakin bertambah kasar terhadapku, dia tidak segan - segan memukulku jika aku melakukan kesalahan ,walaupun itu hanya kesalahan kecil, dan semua pekerjaan dalam rumah aq yang membereskannya.
Tapi aku tetap bertahan, karena tidak tau harus kemana, sebab aq tidak punya siapa- siapa
selain mereka.
Seperti biasanya, pukul 4.00 dini hari aku sudah harus bangun, sebab sebelum berangkat ke sekolah semua pekerjaan dalam rumah sudah harus beres ,kalau tidak Ka Ani tidak akan mengijinkan ku kesekolah
Seperti biasa setelah selesai semua pekerjaan rumah, aku langsung ke kamar mandi, untuk melakukan ritual mandiku, aku mandi dengan sedikit terburu - buru, karena jam dinding sudah menunjukkan pukul 6.15.
🌟ketika sarapan pagi🌟
" Intan!!, ingat yaa pulang sekolah langsung pulang, ga boleh keluyuran kemana- mana pakaian kotor kaka numpuk" ucap Ani dengan nada sedikit jutek.
" ia kaa!!, jawabnya dengan menelan salivanya yang terasa berat.
Lila hanya terdiam menatap ibunya, ada rasa kesal di dalam hatinya, yang melihat ibunya memperlakukan Intan seperti pembantu.
Setelah selesai sarapan Intan langsung pamitan pada Kaka iparnya, dan Lila.
" kaa!, Lila aku berangkat dulu!! ucapnya
" yaa" jawab Ani dengan nada sedikit memaksa
" ia kaa, hati - hati ! ucap Lila lembut
Intan pun bergegas keluar dari rumah kontrakan itu, dengan langkah tergesa - gesa.
Setelah menunggu angkutan selama 10 menit, mang Udin sopir angkot langganan Intan pun muncul.
" naa!! Intan buruan naik , nanti telat !! ucapnya
Tanpa menjawab Intan bergegas masuk kedalam angkot itu, dengan penumpang yang sedikit berdesakan.
Setelah menempuh perjalan 15 menit akhirnya mereka pun tiba SMA.N.1 XXX.
" mang Udin ni bayarannya" ucapnya sambil menyerahkan ongkos angkutan
" ga usah naa Intan, uangnya buat jajan aja" jawabnya tersenyum
" makasih mang Udin" ucapnya sambil berlari masuk kedalam kompleks sekolah, karena gerbang akan segera ditutup.
" Intan" Tan! panggil Dina sahabat baiknya
Intan langsung menghentikan langkah nya, dan berbalik ketika mendengar namanya di panggil.
Dina langsung menghampiri sahabatnya.
" Tan,maaf yaa, tadi pagi aq g bisa jemput kamu , soalnya sebelum kesekolah aq masih ngantarin ibuku kepasar, jadi waktunya mepet banget " ucap Dina merasa bersalah
Intan hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya.
" ga apa - apa ko" santai aja" jawabnya tersenyum
" tadi kamu kesini naik angkot ? tanya Dina
" sudah tau nanya !!, memangnya aq punya kendaraan apa? tanyanya balik
" iya - iya, ucap Dina merangkul sahabatnya, sambil berjalan menuju halaman sekolah.
Setelah selesai apel pagi, Intan, dan Dina langsung berjalan menuju kedalam kelasnya
Selang 10 menit bu Sitipun masuk, yang merupakan wali kelas mereka.
" anak - anak yang belum melunasi uang SPP, segera di lunasi yaa!! kalau g, kalian g di ijinin mengikuti ujian akhir nasional" ucap bu Siti
" iaa Buu..! ucap anak - anak serentak
" Intan" panggil Bu Siti
" ia bu" jawabnya
" kamu di panggil sama kepala sekolah untuk datang keruangannya" ucap Bu Siti
" baik Bu" jawabnya dengan wajah sendu.
Intan berjalan menuju ruang kepala sekolah, sesampainya di depan ruangang , Intan mengetuk pintu."Tok,tok,tok"
" masuk " ucap pa kepsek dari dalam ruangan.
" mat siang paa" sapa Intan ketika telah berada dalam ruangan.
"Intan !!, ayo masuk" ucapnya
"silahkan duduk"
" ia pa " jawabnya, sambil menjatuhkan bokong di salah satu kursi.
" begini Intan" dalam tahun ini kamu sama sekali belum membayar uang SPP, kamu kan tau sebentar lagi kita akan menghadapi UAN, jadi bapa minta kamu segera membayar semua tunggakan uang sekolah kamu" ucap sang kepala sekolah
"maaf paa, aku usahakan secepatnya melunasi uang SPP ku" jawabnya dengan berusaha menahan kesedihan.
" harus segera" karena ujian nasional tinggal 1 minggu lagi" ucap kepala sekolah
" baik paa" kalau begitu saya permisi dulu " ucapnya
" iya bapa harap kamu bisa secepatnya usahakan "
" iya paa!!, jawab Intan berlalu keluar dari ruangan kepala sekolah.
Intan keluar dengan wajah senduh tak terasa air matanya menetes, bagaimana dia bisa mendapatkan uang 1juta, dalam 1 minggu
sementara untuk uang naik angkot saja, dia sudah kesusahan
Di depan ruangan, tampak Dina ,dan Rian yang sedang menunggunya, Dina langsung merangkul Intan, mereka bertigapun berjalan menuju taman belakang sekolah.
" bagaimana aq bisa mendapatkan uang
1juta hiks,hiks, dalam waktu 1 minggu sementara keseharian saja aq sudah sulit untuk mendapatkan uang jajan dari k Ani, aq bingung, aq harus bagaimana" ucap Intan dengan air mata berderai.
Dina,dan Rian yang menyaksikan sahabat nya menangis, hanya bisa merangkul,dan memberi nya semangat
🌟KEDIAMAN KELUARGA THOMSON🌟
"maaa ! panggil Edward kepada istrinya
ada apa paa!!, teriak-teriak mama sama bi Ijah lagi masak " jawab Vivian menghampiri suaminya
" ayo duduk dulu papa mau ngomong"
"mau ngomong apa paa? tanya nya.
"begini " mama masih simpan ga nonya Intan , papa kangen sama anak itu,soalnya sudah lama Intan g kesini. ucap Edward
"mama juga kangen paaa, sama intan
ntar yaa paa, mama ngambil phonshel dulu" jawabnya sambil beranjak dari duduk.
setelah mengambil phonshel, Vivian bergegas menyambangi suaminya, dan duduk di sisi sebelah Edward
setelah menemukan no Intan, Vivian langsung menekan tombol hijau.
🌟Di sekolah🌟
" Intan " phonshel kamu bunyi tuh!!, sepertinya ada telpon" ucap Ryan
Intan langsung mengambil phonshelnya dari dalam saku roknya.
" siapa Tan ? tanya Dina
" tante Vivian" jawabnya sambil menekan tombol hijau.
📲 percakapan lewat telpon📱
Tante Vivian: halo maat siang intan,
Intan:mat siang Tante,bagaimana kabarnya tante
Vivian:baik Tan, Intan kamu sudah lama g main kerumah, om sama nanyain kamu , katanya kangen, apalagi Lisa paling sering nanyain kamu, jadi kalau hari ini ada waktu main kesini.
Intan: iya tante" intan kesana, maaf selama ini g kesana karena lagi persiapan mau UAN
Vivian:tapi hari ini kamu bisa kan kesini? sekalian makan siang disini.
Intan:iya bisa tante, oh iya tante boleh g,Intan bawa teman?
Vivian : boleh sayang ,boleh banget. Ya udah tante tunggu yaa, hati hati di jalan,
Intan: iya tante, sambil menutup telponnya.
" kalian berdua mau ga, kerumah om Edward, tanya intan pada Dina, dan Ryan.
"mau"" jawab merekah kompak"
Akhirnya Intan, dan kedua sahabatnya Dina ,dan Rian langsung menuju area parkir sekolah untuk kerumah keluarga Thomshon, karena jam pelajaran telah usai.
Sesampai di area parkir sekolah, seperti biasa Intan memilih di bonceng sama Dina.
Perjalanan dari sekolah ke kediaman Thomson memakan waktu kurang lebih 20 menit.
Setelah tiba didepan rumah mewah itu, Intan, Rian, Dina, langsung memasuki area perumahan kediaman Thomshon
" Tan rumah nya mewah banget, Ini benar rumah pengusaha kaya raya Edward Thoshon? tanya Ryan
" meemmm" jawabnya mengantung
"jawab nya ga enak banget"
" Iya ini kediaman nya om Edward Thomdhon,
udah puas!
Rian hanya tertawa dengan ucapan Intan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!